PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
LBM 2
KENAPA KENCINGKU MERAH….DUH SAKITNYA…..
NEFROLITIASIS
Skenario
Seorang Pria usia 31 tahun mengatakan sering merasakan nyeri dipinggang sebelah
kanan sejak satu tahun terakhir dengan skala nyeri 7, saat BAK sering terasa nyeri
dan BAK tidak tuntas, sekitar 2 tahun yang lalu pasien pernah BAK berdarah dan
merasakan nyeri, pemeriksaan laboratorium Hb 15,5 g/dL (13-18 g/dL), Ht 46 (40-
52%), Leukosit 11010 µl (4800-10800 µl), Ureum 26 mg/dL, creatinin 1,5 mg/dL (0,5-
1,5mg/dL), Asam urat 8 mg/dL (3,4 – 7 mg/dL). Pemeriksaan USG Abdomen : Ginjal
kanan : Besar, bentuk baik, system pelviokalises sedikit melebar, tampak batu di
ureter distal dengan ukuran 2 x 8 cm, kesan Hidronefrosis kanan grade 2-3. Terapi
ceftriaxone 1 x 2 gr (IV), Lasix 1 x 1 gr (IV), profenid 3 x 1 supp. Pasien akan
dilakukan operasi URS Litotripsi.
Problem
1. Batu ginjal (aura)
2. Batu saluran kemih (laili)
STEP 1 KATA SULIT
1. URS Litotripsi (chica)
Jawab :suatu prosedur tindakan untuk pemeriksaan saluran kandung kemih
menggunakan suatu alat untuk memecahkan batu ginjal. (feni)
2. Hidronefrosis (vita)
Jawab : pembengkakan akibat penupukan urine dimana urine tidak bisa mengalir
dari ginjal ke kandung kemih (anik)
3. Pelviokalises (seva)
Jawab :
- Saluran penerimaan aliran urine (aura)
-Muara yang terdapat pada saluran penerimaan aliran kandung kemih urine (icha)
4. Terapi ceftriaxone (Mustika)
Jawab : obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri (syahrur)
5. Creatinin (laili)
Jawab :
-Hasil limbah yang ditemukan di dalam darah (dian)
-Produk limbah kimia hasil metabolisme otot yang digunakan selama kontraksi
(laili)
STEP 2 PERTANYAAN
1) Apa definisi dari batu ginjal /nefrolitiasis (syahrur)
2) Etiologi pada penyakit nefrolitiasis (vita)
3) Manifestasi pada penyakit nefrolitiasis (feni)
4) Apa faktor resiko pada penyakit nefrolitiasis (mustika)
5) Komplikasi pada penyakit nefrolitiasis (aura)
6) Bagaimana penatalaksanaaan (anik)
7) Patofisiologi dan Pathway (dian)
8) Apa pemeriksaan penunjang dari penyakit nefrolitiasis (laili)
9) Tanda dan gejala penyakit nefrolitiasis (icha)
10) Bagaimana pencegahan penyakit nefrolitiasis (icha)
11) Askep pre dan post op nefrolitiasis (seva)
12) Jelaskan tentang system lower urinary tract pada nefrolitiasis
13) Jelaskan faktor pembentukan batu ginjal
Batu ginjal
ASKEP
STEP 5 LEARNING ISSUE
Jawaban Aura :
3. Bedah terbuka
Jawaban cicha :
Jawaban Laili :
• Pemeriksaan diagnostik
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan urine
• Pemeriksaan darah
• USG abdomen
Jawaban Vita :
• Tes darah --> untuk mengetahui fungsi ginjal dan kadar zat tertentu
didalamnya.yang menyebabkan batu ginjal
• CT scan
• Foto Rontgen
• USG
3. Klasifikasi nefrolitiasis ?
Jawaban Dian :
1. Batu kalsium, batu yang sering terjadi pada kasus batu ginjal.
Kandungan batu jenis initerdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfot, atau
campuran dari kedua unsur tersebut. Faktor- factor terbentuknya batu
kalsium adalah:
a. hiperkalsiuri, terdiri dari hiperkalsiuri renal, dan hiperkalsiuri
resorptif. Hiperkalsiuri absorbtif terjadi adanya peningkatan
absorbs kalsium melalui usus, hiperkalsiuri renal terjadi adanya
gangguan kemampuan reabsosi kalsium melalui tubulus ginjal.
b. hiperoksaluri, merupakan eksresi oksalat urin yang melebihi 45 gram
perhari.
c. hiperurikosuria, kadar asam urat di dalam urin yang melebihi
850mg/24 jam
d. hipositraturia, sitrat yang berfungsi untuk menghalangi ikatan
kalsium dengan oksalat atau fosfot sedikit.
e. hipomagnesuria, magnesium yang bertindak sebagai penghambat
timbulnya batu kalsium kadarnya sedikit dalam tubuh. Penyebab tersering
hipomagnesuria adalah penyakit inflamasi usus yang diikuti dengan
gangguan malabsorbsi.
2. Batu struvit, batu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih.
3. Batu asam urat, biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit
mioeloproliferatif yang mendapatkan terapi anti kanker.
4. Batu jenis lain, batu sistin, batu triamteran dan batu silikat jarang dijumpai
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |71
e.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1080/920https
://juk
Jawaban Mustika :
1. Menurut tempat terbentuknya
a. Batu ginjal
b. Batu kandung kemih
2.Menurut lokasi keberadaannya :
a. Batu urin bagian atas (mulai ginjal sampai ureter distal)
b. Batu urin bagian bawah (Mulai kandung kemih sampai uretra)
3.Menurut Keadaan Klinik :
a. Batu urin metabolic aktif : bila timbul dalam satu tahun trakhir, batu
bertambah
besar atau kencing batu.
b. Batu urin metabolic inaktif : bila tidak ada gejala seperti yang aktif
c. Batu urin yang aktifitasnya diketahui (asimtomatik)
d. Batu urin yang perlu tindakan bedah (surgically active) bila
menyebabkan
obstruksi, infeksi, kolik, hematuria.
Sumber : NHS. https://www.nhs.uk/conditions/kidney-stones
Diakses pada 26 September 2018
Jawaban Imrucha :
Terdapat beberapa jenis variasi dari batu ginjal, yaitu:
1. Batu Kalsium : Batu yang paling sering terjadi pada kasus batu ginjal.
Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau
campuran dari kedua unsur tersebut. Faktor-faktor terbentuknya batu
kalsium adalah:
a. Hiperkalsiuri Terbagi menjadi hiperkalsiuri absorbtif, hiperkalsiuri renal,
dan hiperkasiuri resorptif. Hiperkalsiuri absorbtif terjadi karena adanya
peningkatan absorbsi kalsium melalui usus, hiperkalsiuri renal terjadi
akibat adanya gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium melalu tubulus
ginjal dan hiperkalsiuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan
resorpsi kalsium tulang.
b. Hiperoksaluri Merupakan eksresi oksalat urin yang melebihi 45 gram
perhari.
c. Hiperurikosuria Kadar asam urat di dalam urin yang melebihi 850mg/24
jam.
d. Hipositraturia Sitrat yang berfungsi untuk menghalangi ikatan kalsium
dengan oksalat atau fosfat sedikit.
e. Hipomagnesuria Magnesium yang bertindak sebagai penghambat
timbulnya batu kalsium kadarnya sedikit dalam tubuh.
f. Batu Struvit Batu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih.
g. Batu Asam Urat Biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit gout,
penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi anti kanker,
dan yang banyak menggunakan obat urikosurik seperti sulfinpirazon,
thiazid, dan salisilat.
h. Batu Jenis Lain Batu sistin, batu xanthine, batu triamteran, dan batu silikat
sangat jarang dijumpai.
i. Berdasarkan penelitian Martha di RSUP Prof Dr.R.D. Kandou Manado
dengan menggunakan 35 orang sample, didapatkan jumlah penderita
dengan lokasi batu di pielum adalah 30 penderita ( 85,75%), lokasi batu di
kaliks adalah 2 penderita (5,7%), dan lokasi batu di pelviokaliks adalah 3
penderita (8,7%).
Sumber:https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article
/viewFile/1080/920
4. Mengapa pada pasien nefrolitiasis harus membatasi konsumsi oksalat ?
Jawaban Feni :
Bersama kalsium, oksalat (asam yang mengandung satuan COO2)
dapat membentuk kristal penyebab batu ginjal. Oleh karena itu,
penderita batu ginjal disarankan untuk mengurangi atau bahkan
menghindari sama sekali makanan yang banyak mengandung
oksalat. Diantaranya adalah bayam, strawberry, cokelat, gandum,
biji-bijian dan teh. Penderita batu ginjal disarankan untuk
membatasi konsumsi oksalat tidak lebih dari 50 mg/hari
Oksalat dapat mengikat kalsium dan mineral lainnya, membentuk
kristal yang dapat meyebabkan pembentukan batu. Namun,
makanan tinggi oksalat juga cenderung sangat sehat, sehingga diet
rendah oksalat yang ketat tidak lagi direkomendasikan untuk
semua individu pembentuk batu ginjal, diet rendah oksalat hanya
disarankan untuk orang yang mengalami hiperokaluria, suatu
kondisi yang ditandai dengantingginya kadar oksalat dalam urin.
Jawaban Seva :
Oksalat hasil sampingan pemecahan Vitamin C Dari tubuh tetapi ada juga
Oksalat dari tumbuhan yaitu Bayam, kiwi , almond , kacang Mede . Jika
kadar oksalat dalam tubuh berlebihan maka akan meningkat pula kadar
kalsium dalam urine dan akan mengakibatkan batu kalsium.
Sumber:https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article
/viewFile/1080/920
Jawaban Laili :
Karena asam oksalat merupakan asam organik yang utama yang tergolong
dalam bahan anti nutrisi. Yang membentuk senyawa yang tak larut dan tak
dapat diserap tubuh.
Pengkajian
o Identitas :
Nama : Tn.x
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
2. Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama : Nyeri pinggang sebelah kanan sejak satu
tahun terakhir dengan skala nyeri 7
- Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan sering
merasakan nyeri dipinggang sebelah kanan sejak satu tahun
terakhir dengan skala nyeri 7, saat BAK sering terasa nyeri dan
BAK tidak tuntas.
- Riwayat penyakit dahulu : sekitar 2 tahun yang lalu pasien
pernah BAK berdarah dan merasakan nyeri
3. Pemeriksaan Penunjang
Px laboratorium
- Hb 15,5 g/dL (13-18 g/dL)
- Ht 46 (40-52%)
- Leukosit 11010 µl (4800-10800 µl)
- Ureum 26 mg/dL, creatinin 1,5 mg/dL (0,5-1,5mg/dL)
- Asam urat 8 mg/dL (3,4 – 7 mg/dL).
. Px USG Abdomen :
- Ginjal kanan : besar, bentuk baik, system pelviokalises
sedikit melebar, tampak batu di ureter distal dengan ukuran 2 x
8 cm, kesan Hidronefrosis kanan grade 2-3.
.Diagnosa Keperawatan
1. Pre operasi
1) Nyeri kronis b.d Spasme batu ginjal d.d
DO : Ditemukan pada px USG abdomen Ginjal kanan :
besar, system pelviokalises sedikit melebar, tampak batu di
ureter distal dengan ukuran 2 x 8 cm, kesan Hidronefrosis
kanan grade 2-3.
DS : Pasien mengatakan sering merasakan nyeri
dipinggang sebelah kanan sejak satu tahun terakhir dengan
skala nyeri 7, saat BAK sering terasa nyeri dan BAK tidak
tuntas. (buku sdki, hal 174, D.0078)
2) Gangguan eliminasi urin b.d obstruksi batu ginjal d.d
DO : hasil USG abdomen : ginjal kanan à besar,bentuk
baik,system pelviokalises sedikit melebar,tampak batu ureter
distal dengan ukuran 2x8 cm,kesan Hidronefrosis kanan grade
2-3
DS : pasien mengatakan sering tidak tuntas saat BAK,2
tahun lalu klien pernah BAK berdarah
Defisit pengetahuan klien tentang penyakitnya b.d kurangnya
informasi d.d (SDKI, hal 246, D.0111)
DO : pasien klien mengatakan tidak tahu tentang penyebab
penyakitnya
DS : -
2. Post operasi
Pengkajian
o Identitas
Nama : Tn.x
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
2. Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama : Nyeri pinggang sebelah kanan sejak satu
tahun terakhir dengan skala nyeri 7
- Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan sering
merasakan nyeri dipinggang sebelah kanan sejak satu tahun
terakhir dengan skala nyeri 7, saat BAK sering terasa nyeri dan
BAK tidak tuntas.
- Riwayat penyakit dahulu : sekitar 2 tahun yang lalu pasien
pernah BAK berdarah dan merasakan nyeri
3. aktivitas/istirahat
Setelah di operasi klien susah untuk bergerak karna ada
verband dan kalau mau BAK harus di antar salah satu keluarga
4.Nyeri
Setelah di operasi klien merasa nyeri di bagian yang telah di
operasi
5. cairan/makanan
Setelah di operasi klien buang merasa susah buat makan
dan minum,karena terhambat oleh aktivitas
6.intregitas ego
Klien setelah di operasi merasa stres karena luka bekas
operasi sangat mengganggu aktivitas klien,dan takut kalau
bekas lukanya dapat terinfeksi
7.hygine
Klien setelah operasi aktivitas sehari-hari seperti mandi di
bantu oleh keluarga,karena terbatasnya aktivitas setelah di operasi
Diagnosa Keperawatan
o Diagnosa 1: ansietas b.d kurangnya informasi tentang pengobatan
dan perawatan selanjutnya
Ds: -
Do: klien cemas,tanda-tanda vital dalam keadaan abnormal
Intervensi:
cemas berkurang
-klien nampak tenang
-berikan informasi tentang penyakitnya dan teknik pengobatannya
o Diagnosa 2: resiko tinggi terhadap infeksi b.d insisi bedah/adanya
luka operasi dan prosedur invasi
Ds:-
Do: adanya luka operasi di balut dengan verband,terpasang
infus,terpasang kateter,terpasang drain
Intervensi:
tidak ada tanda-tanda infeksi
-ganti balutan dengan sering,pembersihan dan pengeringan kulit
sepanjang masa penyembuhan
-kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
Sumber:https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority
/article/viewFile/1080/920
Jawaban Anik :
Faktor Intrinsik:
Faktor Ekstrinsik:
1. Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian
batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga
dikenal sebagai daerah stone belt(sabuk batu), sedangkan daerah
Bantu di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu
saluran kemih.