Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Praktek Kerja Industri adalah suatu cara menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan. Khususnya pada sekolah menengah kejuruan yang memadukan kegiatan
belajar disekolah dan kegiatan belajar melalui kerja yang sesungguhnya dan relevan
dilapangan kerja (Dunia Usaha Dunia industri).
Disamping untuk memenuhi syarat mengikuti ujian akhir nasional dengan
diadakan praktek kerja industri siswa, sekolah menengah kejuruan diharapkan lebih
kompeten didalam dunia kerja dan dengan adanya program ini siswa dapat menjadi lebih
berpengalaman dan lebih mandiri untuk menghadapi persaingan dunia kerja sekarang ini
yang telah bersifat kompetitif.

B. Tujuan Prakerin
1. Tujuan umum
a) Meningkatkan, memperoleh, memantapkan keterampilan siswa sehingga
menambah bekal kemudian hari.
b) Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya didalam dunia usaha
sehingga persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dalam
masyarakat.
c) Mendorong siswa agar berjiwa wiraswasta dan mandiri untuk membuka usaha
sendiri.
d) Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang di
bebankan kepadanya.
2. Tujuan khusus
a) Agar siswa dapat menerapkannya ilmu yang didapat di sekolah baik teori
maupun praktek dengan langsung di dunia.
b) Agar siswa mampu dan dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c) Agar terbina sikap dan sifat percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.

C. Waktu Dan Tempat Prakerin


Tangga : 15 Maret 2016 s/d 27 April
Waktu : Pukul 08:00 s/d 16:00 WIB
Tempat : Bengkel Bus Gapuraning Rahayu

1
BAB II

PELAKSANAAN

A.Kegiatan Umum
1. Sejarah Singkat

PT. Gapuraning Rahayu

1977 – 2006

Tahun 1977

Pada Tanggal 1 Januari 1977, atas prakasa Alm. H. Moch. Karno bersama
keluarga mulai merintis jasa angkutan umum bis dengan nama Gapuraning Rahayu, yang
berkedudukan di Jl. Stasiun No. 47 Ciamis.

Pada awalnya Gapuraning Rahayu memiliki 5 (lima) unit Micro Bis Mitubitsi
Colt Diesel yang melayani trayek Tasikmalaya – Cirebon.

Tahun 1978 – 1979

Melihat keadaan pasar selama masa perintisan diatas PO. Gapuraning Rahayu
menambah armada sebayak 2 (dua) unit dengan trayek yang sama, yaitu :

1.      1 (satu) unit Bis Mercedes Benz /th. 1977

2.      1 (satu) unit Bis Mitsubitsi Fuso /th. 1978

Tahun 1980 – 1982

Pada awal tahun 80 – an Gapuraning Rahayu mulai mengadakan peremajaan


sekaligus penambahan armada pada trayek yang sama yaitu Tasikmaya – Cirebon,
dengan rincian sebagai berikut :

A.     Peremajaan Armada

5 (lima) unit Bis Hino BX /th. 1980, mengganti 5 (lima) unit Micro Bis Mitsubitsi Colt
Diesel.

B.      Penambahan Armada

2
1.      6 (enam) unit Bis Hino BX /th. 1981

2.      2 (dua) unit Bis Hino BB /th. 1982

Dengan demikian jumlah armada yang kami miliki sampai akhir tahun 1982 sebayak 13
(tiga belas) unit.

Tahun 1983 – 1985

Pada pertengahan tahun 1983 PO. Gapuraning Rahayu melakukan perluasan trayek yang
terdiri dari :

1.      4 (empat) unit Bis Mitsubitshi BM /th. 1983, melayani trayek Tasikmalaya – 
Cirebon – Jakarta  (Pulo Gadung)

2.      4 (empat) unit Bis Mercedes Benz OE /th. 1983, melayani trayek Banjar –
Tasikmalaya – Jakarta (Cililitan)

Tahun 1986 – 1989

Untuk melayani penguna jasa angkutan dan untuk meningkatkan operasional perusahaan,
maka PO. Gapuraning Rahayu kemabali mengadakan perluasan trayek dan penambahan
armada sebagai berikut :

1.      2 (dua) unit Bis Hino AK /th. 1986, melayani trayek Banjar – Tasikmalaya – Jakarta
(Cililitan)

2.      2 (dua) unit Bis Hino AK /th. 1987, melayani trayek Purwokerto – Karangpucung –
Tasikmalaya – Jakarta (Cililitan)

3.      2 (dua) unit Bis Mitsubitsi BM /th. 1987, melayani trayek Purwokerto –
Karangpucung – Tasikmalaya – Jakarta (Cililitan)

Tahun 1990 – 1995

Pada kurun waktu tahun 1990 s.d. 1994 PO. Gapuraning Rahayu kembali
mengadakan penambahan trayek sebagai berikut :

1.      4 (empat) unit Bis Mitsubitsi Fitter /th. 1990, melayani trayek Tasikmalaya –
Cirebon – Jakarta (Cililitan)

3
2.      2 (dua) unit Bis Hino RK /th. 1990, , melayani trayek Purwokerto – Karangpucung
– Tasikmalaya – Jakarta (Cililitan)

3.      3 (tiga) unit Bis Hino RK /th. 1990, melayani trayek Banjar – Tasikmalaya –
Tanggerang

Pada awal tahun 1995 ini PO. Gapuraning Rahayu kembali menambah armada
baru dengan trayek Banjarsari – Merak, jumlah unit bis yang melayani sebanyak 3 (tiga)
unit Bis Mitsubitsi Fitter /th. 1995

Tahun 1996 – 1997

Melihat kondisi dan persaingan usaha serta untuk melayani pengguna jasa
angkutan, maka pada awal tahun 1996, PO. Gapuraning Rahayu mengubah jenis
pelayanan sebagian armada dariEkonomi (bumel) menjadi Cepat Non Ekonomi (patas).

Untuk memenuhi hal tersebut diatas maka PO. Gapuraning Rahayu mengadakan
perubahan trayek dan peremajaan sebagian armada dengan rincian pelayanan sebagai
berikut:

A.     Perubahan Trayek

Trayek Semula

1.      Tasikmalaya – Cirebon – Jakarta (Pulogadung)

2.      Tasikmalaya – Cirebon – Jakarta (Pulogadung) – Merak

3.      Banjar – Tasikmalaya – Jakarta (Kp. Rambutan)

 Menjadi :  Purwokerto – Tasikmalaya – Jakarta (Kampung Rambutan)

B.      Peremajaan Armada

1.      4 (empat) unit bis Mercedes Benz Donking /th. 1996

2.      6 (enam) unit bis Mercedes Benz OH Interculler /th. 1997 (AC / Eksekutif)

3.      10 (sepuluh) unit bis Mercedes Benz OH Interculler /th. 1997

4
Tahun 1998 – 2001

Pada pertengahan tahun 1998, melihat paktor usia H. Moch. Karno selaku pendiri
sekaligus pemilik mulai mengadakan regenerasi terhadap putranya yaitu Ronny AB.
Karno. Dan pada kurun waktu tersebut pula PO. Gapuraning Rahayu mengadakan
penambahan armada dan perluasan trayek sebagai berikut :

A.      Penambahan Trayek (Purwokerto – Tasikmalaya – Jakarta (Kampung Rambutan))


sebanyak 3 (tiga) unit bis Mecedes Benz OH Interculler /th. 1990

B.      Perluasan Trayek

1.      4 (empat) unit bis Mercedes Benz OH Interculler /th. 1999, pada trayek Banjar –
Tasikmalaya – Depok

2.      5 (lima) unit bis Hino RG /th. 2001, pada trayek Banjar – Tasikmalaya – Depok

Sebagai tenaga muda dan selaku generasi penerus dengan wawasan dan intelektual
modern maka Bp. Ronny AB. Karno mulai mengadakan perombakan sistem dalam segala
bidang, diantaranya :

1. Setoran personil bus dari sistem target menjadi sistem paraf, dimana setiap
personil tidak lagi dibebankan target setoran tetapi setor sesuai jumlah
penumpang yang ada. Sebaliknya kesejahteraan personilpun menjadi lebih pasti
karena adanya sistem uang pp dimana pendapatan personil tidak lagi berdasarkan
banyak sedikitnya penumpang tetapi sudah memiliki pendapatan tetap, ditambah
lagu dalam hal pemberian semangat untuk mencari penumpang perusahaan pun
mengeluarkan bonus yang telah diatur sehingga menguntungkan kedua belah
pihak (Peronil dan Perusahaan).
2. Dalam hal administrasi perusahaan mulai dirintis dengan sistem komputerisasi,
bahkan dalam perkembangannya sudah mulai dengan sistem lokal online,
sehingga setiap divisi dari mulai operasional, teknik sampai keuangan sudah bisa
saling komunikasi data.
3. Dari segi sumber daya manusia guna menunjang operasional perusahaan telah
dibentuk komponen struktur yang handal dibidangnya masing-masing, mulai staf,
pengurus sampai personil.

Akhir tahun 1999 Bp. Ronny AB. Karno membeli trayek PO. Putra Jaya dan PO.
Perkasa Jaya, dengan pengelolaan dan sistem manajemen masih bersatu dengan PO.
Gapuraning Rahayu.

5
Tahun 2002 - 2005

Pada Akhir Tahun 2001 tepatnya pada tanggal 1 Nopember 2001, sesuai dengan
Akta Notaris Nomor 1 / 2001, status PO. Gapuraning Rahayu yang semula Perusahaan
Otobis (PO.)  berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT.) dengan nama PT. Gapuraning
Rahayu, yang mulai efektif berjalan sejak awal tahun 2002.

Sejak berubah status tersebut maka PO. Putra Jaya dipisah dan berdiri sendiri
sebagai Anak Perusahaan dengan sistem manajemen berbeda.

Pada Bulan Agustus 2002 tepatnya tanggal 16 Agustus 2002 PO. Perkasa


Jaya pun dipisah dan berdiri sendiri sebagai Anak Perusahaan dengan Status Perseroan
Terbatas (PT).

Pada awalnya Perkasa Jaya memiliki armada sebanyak 12 (dua belas) unit Bus 
Mercedes Benz OH 1521 yang melayani trayek Pangandaran – Kp. Rambutan dengan
sistem pelayanan Cepat Non Ekonomi. Pada pertengahan tahun 2003 Perkasa Jaya telah
menambah armada sebagai berikut :

1.      2 (dua) unit Mercedes Benz OH 1521, melayani trayek Banjar – Kp. Rambutan
dengan sistem pelayanan AC Executive. Dimana untuk memenuhi kebutuhan pemakai
jasa dalam perkembangannya di rubah menjadi Pangandaran – Kp. Rambutan

2.      2 (dua) unit Mercedes Benz OH 1521, melayani trayek Pangandaran – Bekasi
dengan sistem pelayanan Cepat Non Ekonomi, yang selanjutnya di rubah menjadi
Kawunganten – Kp. Rambutan

Tahun 2006

Guna kelancaran dan ketertiban operasional perusahaan pada tahun 2006 telah
menyelesaikan kantor baru yang lebih refresentatif yang berlokasi di Jl. Raya Ciamis –
Banjar KM 4, Citutut Pamalayan Cijeungjing Ciamis.

Terhitung mulai Bulan Maret 2006 bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1426
Hijriyah, kantor baru mulai diresmikan dan operasional perusahaan mulai dilaksanakan
satu atap antara Gapuraning Rahayu, Putra Jaya dan Perkasa Jaya tetapi tetap dalam
manajemen yang terpisah.

6
2. Struktur Organisasi

H.Roni AB. Karno


Pemilik Perusahaan

Bpk. Ading
Kepala Bengkel

Bpk. Ulung
Wakil Kepala Bengkel

Mono Gani Cecep Ujang


Mekanik Mekanik Mekanik Mekanik

3. Deskripsi/ Uraian Tugas

No Nama Tugas
.
1 H. Roni AB. Pemilik Perusahaan PO Bus Gapuraning Rahayu.
Karno
2 Bpk. Ading Kepala Teknik/Bengkel PO Bus Gapuraning Rahayu.
Bertugas mengawasi jalannya pekerjaan di bengkel.
3 Bpk. Ulung Membantu Kepala Bengkel mengawasi jalannya
pekerjaan di bengkel.
4 Bpk. Nono Mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang ada di
bengkel apabila ada BUS yang masuk ke Garasi/Bengkel.
5 Bpk. Gani Mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang ada di
bengkel apabila ada BUS yang masuk ke Garasi/Bengkel.
6 Bpk. Cecep Membersihkan komponen-komponen Engine yang telah
di bongkar oleh mekanik.
7 Bpk. Ujang Membantu Mekanik lain mengerjakan/memperbaiki Bus
yang mengalami kerusakan.

B. KEGIATAN KHUSUS

7
1. DASAR TEORI

1.1 Pengertian differensial/Gardan

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen


pada kendaraan roda empat atau lebih yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke
poros roda . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal
dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik turun
piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak putar poros engkol ini
akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan
untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke
gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda,
sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan
tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat
berjalan.

1.2 Fungsi differential/Gardan :

Ø  Menghantarkan dan membagi tenaga dari transmission ke final drive kiri dan kanan


Ø  Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat machine berbelok
Ø  Membagi torsi dari transmission sama besar ke final drive kiri dan final drive kanan

Jenis-jenis differential yang digunakan antara lain :


Ø  Standard Differential.

8
Ø  No-SPIN Differential, digunakan pada wheel loader (optional), integrated tool carrier,
articulated truck, wheel tractor, soil compactor, landfill compactor dan backhoe loader dan
merupakan pengganti standard differential.
Ø  Limited Slip Differential, digunakan pada wheel loader menengah(optional), beberapa wheel
loader besar dan articulated truck dan merupakan pengganti standard differential.
Ø  Differential Lock, biasanya digunakan pada motor grader.

1.3 Komponen Differential/Gardan :

 Differential Case

Differential case assembly merupakan tempat komponen-kompo nen dari differential group.


Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan memutarkan spider
shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk memutarkan final drive sun
shaft.
 Pinion Gear

Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan berrevolusi mengikuti putaran spider


shaft dan memindahkan tenaga dari differential case keside gear dan kemudian ke sun shaft.
Pinion gear akan berputar berrotasi (berputar pada sumbunya) hanya pada saat berbelok atau
slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda.
 Spider Shaft

Spider shaft digerakkan oleh differential case dan sebagai tempat dudukan pinion gear.


 Side Gear

9
Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan menggerakkan side
gear sehingga sun gear shaft akan berputar.
Differential jenis ini tidak effisien pada saat machine slip. Untuk mengatasi hal
ini (machine slip pada saat masuk lumpur) pada Off Highway Truck dan pada beberapa
jenis Wheel Loader besar, maka dilengkapi dengan Traction Control System (TCS)
(sebelumnya disebut Automatic Electronic Traction Aid atau AETA). Sistem ini akan
bekerja secara otomatis pada saat machine mengalami slip.

1.4 Cara kerja Differential/Gardan :

Ø   Pada saat jalan lurus.


Selama kendaraan berjalan lurus, poros roda-roda belakang akan diputar oleh drive
pinion melalui ring gear differential case, roda-roda gigi differential pinion Shaft, roda-
roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap terbawa kedalam putaran
ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan kanan sama.
Ø   Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan.
Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada
porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side
gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali
putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah
sebanding dengan putaran ring gear.

1.5 Langkah Pelepasan Differential/Gardan :

1) Lepaskan cap dan bearing pada Axel housing menggunakan kunci socket 27


2) Keluarkan  Differential Case dari Axel housing
3) Lepaskan Differential Case menggunakan kunci socket 21
4) Keluarkan Differential group dari Differential case
5) Lepaskan pinion gear, spider shaft, dan side gear dari bevel gear
6) Lepas Differential Case pada bevel gear dengan kunci socket 19
7) Lepaskan baut pada Bevel gear dengan kunci soket 22
8) Lepaskan Bevel pinion shaft dari rumah differential dengan kunci socket 19

2 LANGKAH PEMERIKSAAN / ANALISA DIFFERENTIAL/GARDAN

10
1. Memeriksa  Keausan pada  bevel gear  
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus,
sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
2. Memeriksa keausan pada side gear 
Memeriksa keausan pada side gear. Jika gear pada side sudah aus, sebaiknya segera
diganti. Hasil : side gear masih bagus (Visual)
3. Memeriksa keausan pada bevel gear shaft / Drive Pinion
Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah
aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual ) 
4. Memeriksa ketirusan pada spider shaft 
Memeriksa ketirusan pada spider shaft. Jika shaft pada spider telah bengkok,
sebaiknya    segera diganti.Hasil : spider shaft masih bagus ( Visual)
5. Memeriksa keausan pada pinion gear 
Memeriksa keausan pada pinion gear. Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya
segera diganti. Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)
6. Memeriksa kerusakan pada differential case.
Memeriksa keausan pada pinion gear.
Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti.
Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)

3 LANGKAH PEMASANGAN DIFFERENTIAL/GARDAN

1) Pasang bevel gear shaft dari rumah differential dengan kunci socket
2) Pasang baut pada bevel gear dengan kunci soket
3) Pasang Differential Case pada bevel gear dengan kunci socket
4) Rakit pinion gear, spider shaft, dan side gear ke dalam differential case pada bevel
gear
5) Masukkan Differential group ke dalam Differential casee
6) Pasang Differential Case menggunakan kunci socket
7) Masukkan Differential Case ke dalam Differensial Cage
8) Pasang cap dan bearing pada Axel housing menggunakan kunci socket

4 URAIAN HASIL KERJA

11
KOMPONEN-KOMPONEN DIFFERENTIAL DAN FUNGSINYA

No. Nama Komponen Fungsi dan Kondisi


1. Side Gear Side gear di-spline kesun gear shaft.
Pinion gear akan menggerakkan side
gearsehingga sun gear shaft akan
berputar.
Kondisi: Masih Bagus

2. Pinion Gear Pinion gear atau spider gear bergerak


berrotasi dan berrevolusi mengikuti
putaranspider shaft dan memindahkan
tenaga dari differential case keside
gear dan kemudian ke sun shaft. Pinion
gear akan berputar berrotasi (berputar
pada sumbunya) hanya pada saat
berbelok atau slip, sehingga putaran
rodakiri dan kanan akan berbeda
Kondisi: Masih Bagus

3. Spider Shaft Spider shaft digerakkan oleh differential


casedan berfungsi sebagai tempat
dudukan pinion gear
Kondisi: Masih Bagus.

4. Bevel Gear Bevel gear berfungsi sebagai carrier


pada diferensial group
Kondisi: Masih Bagus

12
5. Bevel Gear Shaft Bevel gear shaft / drive
pinion berfungsi untuk meneruskan
gaya putar daripropeller shaft menuju
ke bevel gear.
Kondisi: Masih Bagus

  

6. Differential Case Differential case assembly berfungsi


sebagai  tempat untuk melindungi
komponen-komponen daridifferential
group dan sebagai carrier. Bevel ring
gear di baut dengan case assembly.
Case assembly akan memutarkan spider
shaft dan pinion gearyang bersilangan
dengan side gear untuk memutar-
kan final drive sun shaft.
Kondisi: Masih Bagus
 
7. Axel Housing Axel housing berfungsi sebagai rumah
atau tempat untuk melindungi
komponen dari differential group dan
differential gear set.
Kondisi: Masih Bagus

13
BAB III

PENUTUP
 
A. KESIMPULAN
Differential berfungsi meneruskan tenaga dari poros propeler atau dari transmisi
ke final drive. Jadi apa bila differential mengalami kerusakan maka differential tidak bisa
meneruskan tenaga dengan baik ke final drive. Pada differential yang saya bongkar saya
menyimpulkan bahwa differential masih baik secara visual sehingga masih dapat
digunakan.
Dari uraian diatas yang penulis sajikan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Kesimpulan kerusakan
Pada job yang telah kami praktekan,kami mendapatkan data-data yang mana data
tersebut sangat membantu kami dalam melaksanakan perbaikan, sehingga kami menjadi
paham dan selanjutnya kami dapat menganalisa gangguan dan bisa menentukan
kerusakan, dan setelah kami mengadakan perbaikan dan di uji coba kendaraan yang
mengalami kerusakan sudah bisa kembali bekerja dengan baik.
2. Relevansi pelajaran disekolah dengan dunia kerja
Sebenarnya semua alasan yang berkaitan dengan dunia otomotif sama, hanya nama
dan caranya yang berbeda. Disekolah penanganan trouble dengan teori yang teknis
sedangkan pada bengkel penanganan trouble denga cara lain, karena mungkin untuk
mempersingkat waktu dan juga sudah banyak pengalaman yang dialaminya.
3. Sikap kerja yang baik agar di peroleh ketepatan dan efisisensi kerja.
Sikap kerja yang di tetapkan pelanggan atau pengemudi harus ramah, sabar, tenang
dan cakap dalam berbicara, begitu mobil datang dan langsung menyambutnya dan
menanyakan pada bagian mana yang rusak dan gejala-gejala yang ditimbulkan, kemudian
di analisa dan dicari kemungkinan kerusakan dan apabila benar langsung di lakukan
langkah-langkah pembongkaran, pemeriksaan, penggantian, perbaikan dan bila langkah
ini dilakukan dalam pekerjaan maka akan dibutuhkan waktu yang reatif singkat dan hasil
yang baik, cepat, sehingga pelanggan akan merasa puas.

B.     Saran
1.     Saran untuk sekolah
a)    Sebaiknya alat dan bahan Praktek disesuaikan dengan perkembangan jaman.
b)    Pembekalan Prakerin juga harus dengan pembekalan kedisiplinan siswa
melaksanakan prakerin.
c)    Teknis penulisan prakerin dan penyusunan tata letak harus diterangkan pada
pembekalan prakerin sehingga pada saat konsultasi prakerin bisa lebih cepat.

14
2.      Saran untuk bengkel
a)    Bila ada siswa yang prakerin mohon diberi saran dan bimbingan yang lebih cepat
agar setelah selesai prakerin pengetahuan bisa bertambah.
b)    Pada waktu selesai prakerin mohon para siswa di uji kemampuannya supaya
memudahkan siswa dalam penilaian dan juga nama bengkel akan lebih baik karena
telah mencetak siswa-siswa prakerin yang terampil.
3. Saran Untuk Siswa

a) Siswa harus benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama proses


prakerin, karena Prakerin merupakan modal utama mengenal dunia kerja.
b) Siswa harus lebih mendengarkan Intruksi dari pembimbing bengkel.
c) Siswa Harus bisa membawa nama Baik Sekolah masing-masing, Khususnya SMK
TUNAS BANGSA.

15
C. Lampiran

16

Anda mungkin juga menyukai