Anda di halaman 1dari 13

ENTREPRENEURSHIP

&
BUSINESS START UP

Disusun oleh :

Nama : Siti Nurasiah

NIM : 11180104

Kelas : 5MAK1

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS BUNDA MULIA


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika banyak masyarakat yang menikmati harga
pangan murah, para petani justru mengalami kesulitan karena
harga ditingkat petani dapat dipastikan lebih rendah dari pasar
dikarenakan panjangnya rantai pasar khususnya produk
hortikultura. Apalagi saat terjadi panen serentak dan produk
melimpah tidak jarang harga yang diperoleh berada di bawah
titik impas yang berakibat pada sulitnya petani menyisihkan
pendapatannya untuk modal tanam musim berikutnya.

1.2 Ide bisnis SayurBox


Setelah berbincang dengan seorang petani singkong
pada tahun 2016 yang menjual hasil panennya langsung kepada
para pedagang desa setempat namun omset dari hasil bertani itu
terbilang sangat rendah.Adanya rantai antara petani dan
konsumen yang sangat panjang tercetus ide untuk memutus
rantai tersebut sehingga masyarakat dikota besarpun bisa
makan produk organic yang lebih sehat dan dalam keadaan
segar.

1.3 Masalah dan Tujuan


a. Masalah
1. Kesejahteraan petani
2. Rantai distribusi yang panjang
b. Tujuan
Dengan konsep farm to table, SayurBox bertujuan untuk
mensejahterakan para petani dan memutus rantai supply dari
petani sampai pembeli.
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pandangan terhadap Amanda Cole

Ide Amanda mendirikan bisnis startup SayurBox sebagai


ekosistem antara petani dan konsumen pada tahun 2016
dihargai Forbes sebagai langkah yang memberi pengaruh
signifikan bagi masyarakat.

Kejeliannya dalam melihat niche market SayurBox berawal


ketika ia membangun bisnis perkebunan dikhsuskan untuk
menanam tanaman bukan asli Indonesia yang hasil panennya
didistribusikan kepada restoran fine dining.

Dengan terjun langsung, membuka mata Amanda mengenai


peliknya rantai distribusi pertanian sehingga mendorongnya
untuk membangun suatu ekosistem bagi petani agar bisa
menjual hasil panennya secara digital.

Tidak hanya berorientasi pada laba, Amanda juga peka


terhadap isu-isu social karena telah mempertimbangkan
kesejahteraan para petani di daerah untuk mengembangkan
bisnisnya maka dari itu hal tersebut menjadi satu lagi poin plus
yang ditawarkan oleh SayurBox

Amanda Cole menurut saya pantas dijadikan role model untuk


anak muda khususnya yang hendak memulai bisnis. Peluang
bisa jadi sesungguhnya dekat dengan kita namun kita saja
belum peka akan hal tersebut. Berbisnis tidak melulu harus
diawali dengan banyak pertimbangan dengan hal sederhana
seperti ingin mensejahterakan sesamapun dapat menjadi
pondasi kita memulai bisnis, seperti yang dilakukan Amanda
Cole.
3

2.2 Strategi bisnis SayurBox


SayurBox menerapkan system pre order agar produk
sampai pada konsumen dalam keadaan masih segar, selain itu
juga untuk meminimalisasi produk segar yang terbuang. Saat
jumlah pesanan pada satu hari terlihat , Sayurbox akan
melakukan agregasi jumlah pesanan konsumen dan
menginformasikan kepada petani mitra tentang jumlah bahan
segar yang harus dipanen. Bahan panen segar tersebut
kemudian dikirim ke hub milik Sayurbox. 
Sayurbox sebagai perusahaan rintisan yang bergerak di
bidang teknologi pertania atau (agritech), bekerjasama dengan
petani secara langsung dan memudahkan konsumen mengakses
sayuran dan buah segar melalui website dan aplikasi.
SayurBox menyalurkan 100 persen produksi petani
untuk tetap menjaga rantai pasok petani. SayurBox tidak hanya
memilih sayuran dan buah-buahan dengan kualitas bagus tetapi
yang kurang baguspun diambil dan dijual dengan kategori
‘Imperfect’ produk untuk membantu petani dapat mengurangi
potensi limbah.
Untuk produk yang masih memiliki kualitas bagus
namun belum terjual, perusahaan akan melakukan penjualan
secara luring. Untuk mensupply kebutuhan yang berpusat di ibu
kota, SayurBox bekerja sama dengan para petani yang ada
didaerah penyengga ibu kota seperti petani yang berada di
daerah Sukabumi, Bogor, Tangerang, Bandung, dan
Indramayu.
Dalam menunjang bisnisnya, SayurBox memperoleh
bekerja sama dengan beberapa pihak sehingga memperoleh
berhasil memperoleh pendanaan, diantaranya dari Patamar
Capital dan beberapa Angel Investor.
4

2.3 Analisis Market Research


Nielsen's New Global Health and Ingredient-Sentiment Survey
mempubikasikan hasil survey yang menunjukan bahwa
masyarakat Indonesia mulai lebih peduli dengan makanan yang
mereka konsumsi. Dengan tingkat kesibukan yang tinggi
masyarakat khususnya di kota besar berusaha menyeimbangkan
kesehatannya dengan mengkonsumsi sayur dan buah.
5

2.4 Business Model Canvas SayurBox

a. Customer Segments
Customer segments SayurBox adalah individual dan
organisasi, organisasi yang menjadi segmentsnya yaitu
rumah tangga, restoran, usaha catering, café, dan hotel.

b. Value Proposition
Value Proposition dari SayurBox yaitu konsep farm to
table, memotong rantai pasok yang panjang dari petani
hingga ke tangan pelanggan, kualitas dan kesegaran
buah dan sayuran terjamin, adanya preorder system
memungkinkan sayur dan buah sampai ke pelanggan
dengan kondisi yang bagus, harga produk yang
ditawarkan terjangkau, apabila barang tidak sesuai
dengan pesanan ada garansi pengembalian, dan
sebelum dikirim ke pelanggan sayur dan buah-buahan
melalui quality control oleh tim SayurBox.

c. Channel
Channel yang dilakukan oleh SayurBox dalam rangka
mengkomunikasikan value proposition dengan
sosialisasi dan edukasi kepada petani juga melalui
website.

d. Customer Relationship.
6

Customer Relationship yang dijalankan oleh SayurBox


yaitu dengan melalui aplikasi, social media, web, call
center, dan blog.

e. Revenue Stream
Yang menjadi revenue stream SayurBox adalah dari
margin penjualan dan laba dari mitra usaha.

f. Key Resources
Sebagai bisnis start up brand merupakan salah satu key
resources yang dimiliki SayurBox, selain itu ada lagi
network,website,mobile app, dan legal farmer.

f. Key Activities
Key Activities yang dilaksanakan oleh SayurBox dalam
bisnisnya yaitu menjual sayuran dan buah-buahan
secara daring dan luring, serta pendistribusian barang
dari petani.

g. Key Partnership
SayurBox menjalin kemitraan dengan petani,
perkebunan, took online, web developer, dan bank
untuk menjalankan bisnisnya.

h. Cost Structure
7

SayurBox struktur biaya yang dibutuhkan yaitu biaya


pembuatan dan perawatan web dan aplikasi, serta gaji
karyawan dan operasional

y Partnership Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer Segmen


       
tani Penjualan barang secara online - Farm to table SayurBox App Individual
rkebunan Penjualan secara luring - Memotong rantai pasok Social Media Organisasi
ko Online Pendistribusian barang dari petani rantai pasok Whatsapp  
eb Developer   - Kualitas terjamin Web  
nk   - Kesegaran produk Blog  
  Terjamin Call Center  
Key Resources - Pre order system Channel  
- Harga produk
Brand terjangkau Sosialiasi petani  
Network - Garansi barang Edukasi petani  
Website tidak yang sesuai Website  
Mobile App - Quality Cheker    
Legal Farmer      
st Structure   Revenue Stream    
aya pembuatan aplikasi dan website Donasi  
ji karyawan dan operasional Margin  
aya maintenance aplikasi dan website Laba dari mitra usaha    
8

2.4 Rancangan Brand, Branding Process, serta Marketing Plan


SayurBox
a. Rancangan Brand
Brand menurut David Ogilvy adalah sejumlah
atribut intangible (tak terlihat) yang terkandung dalam
sebuah produk: nama, kemasan, harga, sejarah, reputasi,
dan cara pengiklanan (Miller-Muir, 2004:xi).

Tujuan utama dari dibuatnya perancangan branding


ini adalah untuk menyusun dan merencanakan strategi
branding yang efektif dan menarik sehingga mempu
menciptakan brand awareness di benak masyarakat
mengenai usaha SayurBox sehingga menciptakan brand
image di masyarakat luas terutama dalam bisnis penjualan
sayur dan buah-buahan secara online.

Tagline “Klik panen kirim” menggambarkan


strategi penjualan yang dilakukan oleh SayurBox dimana
dalam sistemnya pertama-tama pelanggan melakukan
preorder lalu selanjutnya SayurBox akan mengumpulan
semua PO yang kemudian akan menginstruksikan para
mitra untuk memanen sayuran dan buah-buahan sesuai
pesanan kemudian hasil panen akan dikirimkan langsung
kepada pelanggan.
9

Dalam logo SayurBox sebagian menggunakan


warna hijau yang merujuk pada warna awal dari
kebanyakan buah-buahan dan sayuran, sementara warna
hitam menggambarkan kesederhanaan rantai distribusi
sayuran dan buah-buahan dari petani ke konsumen.
SayurBox menawarkan beberapa kelebihan yaitu
meminimalkan penggunaan pestisida untuk menjaga
produk tetap organic, dan juga menyediakan beberapa
produk pertanian yang jarang terdapat di supermarket atau
pasar tradisional.
b. Branding Process

Tujuan Branding Menciptakan brand awareness untuk masyarakat


yang membutuhkan buah-buahan dan sayur-sayuran.

Menciptakan ekosistem bisnis online untuk buah-buahan


dan sayur-sayuran yang sebelumnya hanya bisa diperoleh
di pasar tradisional atau supermarket

Image Product Logo menggunakan unsur-unsur dari buah-buahan dan


sayur-sayuran baik itu dari warna atau bentuk-bentuknya.

Menampilkan foto-foto dari buah-buahan dan sayur-sayuran


segar pada platform promosi.

Nilai Product Product aman konsumsi dengan meminimalkan penggunaan


pestisida agar produk tetap organik dan menyediakan buah-buahan
dan sayur-sayuran yang jarang dapat diperoleh di pasar tradisional
atau supermarket.

Menyediakan buah-buahan dengan kualitas yang bagus, dan menjaga


agar dalam prosed distribusi tidak merubah kualitas yang ditawarkan

Budaya SayurBox SayurBox senantiasa memberikan insight pada setiap informasi


yang diberikan seperti fakta-fakta manfaat dari masing-masing sayur
dan buah yang disediakan

Marketing Plan Pemasaran dilakukan melalui sistem online dan offline


Sistem online dengan menggunakan media blog dan sosial media

Sistem offline dengan menginformasikan kepada orang-orang terdekat


terlebih dahulu bahwa SayurBox ada sebagai solusi dari sulitnya
memperoleh sayuran dan buah segar ditengah kesibukan yang
terjadi sehari-hari
10
10

BAB III

KESIMPULAN

SayurBox merupakan bisnis yang bergerak pada penjualan


bahan-bahan konsumsi yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran
yang dipasarkan melalui platform online yaitu website dan
aplikasi.

SayurBox mengusung konsep farm to table untuk memotong


rantai distribusi yang terlalu panjang saat ini, dengan
menyalurkan buah-buahan dari petani ke konsumen sehingga
akan meningkatkan kesejahteraan petani dan memenuhi
kebutuhan masyarakat urban akan buah dan sayuran segar.

SayurBox memberikan jaminan produk tetap segar saat sampai


ketangan konsumen dengan melakukan control kualitas produk
terlebih dahulu, dengan system preorder kegagalan dalam
tujuan bisnis (menyediakan buah dan sayur segar) dapat
berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
11

DAFTAR PUSATAKA

 https://swa.co.id/youngster-
inc/youngsterinc-startup/kiat-amanda-
kembangkan-sayurbox

 http://blog.sayurbox.com

 https://www.dreambox.id/blog/ini-dia-
tahapan-proses-branding-yang-
dilakukan-oleh-branding-consultant

 https://magazine.job-like.com/founder-
sayurbox-masuk-30-under-30-forbes

Anda mungkin juga menyukai