Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
Nurul Hayati
NPM : 1206204891
DEPOK
JANUARI 2016
Makalah Non Seminar ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar
NPM : 1206225984
Tanda Tangan
NPM : 1206225984
Dosen Pembirnbing
Ditetapkan di : Depok
Sebagai sivi tas akademik Uni versitas Indonesia, penuli s yang betianda tangan di bawah ini :
NPM : 1206225984
Analisa Strategi Publik Relations PT Gojek dalam Memasarkan Gojek sebagai Sarana
Transportasi Berbasis Teknologi
Beserta perangkat yang ada Uika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini
Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/ fotmatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (data base), merawat, dan mempublikasikan Makalah Non Seminar
penulis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai penulis/ pencipta dan sebagai Hak
Cipta.
Dibuat di : Depok
Yang Menyatakan
(Nurul Hayati)
Nama
jJJ\;s. ~ . Suo 1 f37o) H. 5~
: ........ .. ... ..... .... .. ...... .............................. ..... .... ........ ..... ......... ... ....... ..... ............ ....... .
NIP~
. l ~6o O~l "f/<j'j ~03 (oo\
:aa:: pembimbing dari mah.a~J~:.~~~~~l:s.*·:· · · ·· · · · · · · · · · ··· · .. .... ..... .... ............. .. ...... ... ..... ·
l~o f. 12.s-~~
NPM :·~.. .. ~ .... .~.. ~...... ~~ ..... .. .. ..
~ ~:~: :~ .~:.:~~~~~,~~·'
tanda y lang):
yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai pro siding pada bulan ................ ...... ..... ... .. .. ~
tahun ................ ..
0 Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar
Internasional yaitu:
yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .. .. ...... .. .... tahun ..... ...... ...... ... .
0 Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu:
yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .... .... ........ .tahun .... .. .. ............ .
D Akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu:
yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan ................ tahun .... .... ...... ... .. .
Pembimbing
Gojek pertama kali dipasarkan di Jabotebek pada tahun 2011. Masyarakat saat
itu masih terbiasa menggunakan jasa ojek secara konvensional. Gojek berupaya
memasarkan produknya sebagai sarana pelayanan transportasi berbasis teknologi.
Berbagai upaya dilakukan Gojek untuk memasarkan produknya termasuk strategi
marketing public relations seperti sistem referral code, membuat meme mengenai
Gojek dan campaign dengan mengangkat isu nasionalisme. Dalam memasarkan
produknya Gojek menggunakan tiga jenis strategi marketing public relations yaitu
strategi push, pull, dan pass. Ketiga strategi ini memiliki peran besar untuk
memasarkan Gojek sebagai sarana transportasi berbasis teknologi.
Kata kunci : Marketing Public Relations, Strategi Push, Pull, dan Pass, Gojek
Key Words : Marketing Public Relations, Strategi Push, Pull, dan Pass, Gojek
PENDAHULUAN
Kemacetan adalah salah satu masalah besar yang dimiliki oleh Jakarta dan
beberapa kota besar lain di Indonesia. Jumlah kendaraan tidak berbanding lurus
dengan kapasitas jalan raya. Hal inilah yang menyebabkan kemacetan sulit untuk
dihindari. Transportasi umum menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan.
Namun masih banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan
pribadi, berbagai faktor menjadi penyebab fenomena ini, salah satunya adalah
kemudahan dan kenyaman sarana transportasi umum.
Tahun 2011, Gojek pertama kali dipasarkan di Jabotebek. Masyarakat saat itu
masih terbiasa menggunakan jasa ojek secara konvensional. Gojek berupaya
memasarkan produknya sebagai sarana pelayanan transportasi secara online. Berbagai
upaya dilakukan Gojek untuk memasarkan produknya termasuk strategi marketing
public relations seperti penggunaan media sosial, iklan baik secara online maupun
offline hingga pemberian referral code.
1.4 Tujuan
2. Identity Media
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masayarakat dengan
mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir
perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.
3. Events
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan
perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar,
pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat
menjangkau masyarakat luas.
4. News (Berita)
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun
menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya atau
pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan
hadir dalam press conference (konferensi pers).
5. Speeches (Pidato)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan
masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di
asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk membicarakan soal
penjualan dapat membangun citra perusahaan.
1.Strategi Push
Merupakan upaya untuk merangsang (mendorong) pembelian sekaligus dapat
memberikan nilai – nilai (added value) atau kepuasan bagi pelanggan (satisfied
custemer) yang telah menggunakan produk perusahaan.
2.Strategi Pull
Strategi menarik, bahwa public relations merupakan potensi untuk menyandang
suatu taktik menarik perhatian dengan berbagai cara guna mencapainya tujuan
perusahaan serta menigkatkan penjualan baik berupa jasa atau barang. Philip Kotler
mengatakan strategi menarik “Pull” dalam bentuk iklan dan promosi yang
dijalankan.
3. Strategi Pass
Strategi mempengaruhi, sebagai upaya untuk menciptakan image publik yang
ditimbulkan melalui berbagai kegiatan (breakthrough the gate-keepers), dan
partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (berhubungan dengan komunitas) atau
tanggung jawab sosial, serta kepedulian terhadap masalah – masalah yang berkaitan
dengan kondisi sosial. (Rosady Roslan, 2010:246)
Gojek pertama kali dipasarkan di Jabotebek pada tahun 2011. Masyarakat saat
itu masih terbiasa menggunakan jasa ojek secara konvensional. Gojek berupaya
memasarkan produknya sebagai sarana pelayanan transportasi secara online. Berbagai
upaya dilakukan Gojek untuk memasarkan produknya termasuk strategi marketing
public relations seperti referral code, meme Gojek dan campaign nasionalisme.
Strategi marketing public relations yang dilakukan oleh Gojek berperan dalam
meningkatkan kesadaran atau awareness masyarakat terhadap Gojek. Masyarakat
yang belum mengenal layanan transportasi berbasis teknologi dikenalkan dengan
produk Gojek melalui strategi yang dijalankan. Strategi push dengan menggunakan
referral code berhasil menjalankan peran ini dengan baik. Melalui strategi ini
masyarakat dibuat secara laten menyebarkan awareness mengenai Gojek sehingga
menghasilkan words of mouth.
Peran kedua yang berhasil dicapai dalam strategi yang dilakukan oleh Gojek
adalah menstimulasi penjual dan saluran perantara. Strategi yang dilakukan berhasil
tidak hanya menarik konsumen namun juga pengendara Gojek. Karena kurangnya
pengendara sempat menjadi masalah Gojek diawal peluncuran. Konsumen sering kali
kesulitan mendapatkan pengendara dan harus menunggu untuk waktu yang lama.
Ketidaknyamanan ini menyebabkan konsumen seringkali membatalkan penggunaan
Gojek akibatnya kredibilitas Gojek menjadi menurun. Sebagai marketplace Gojek
harus berupaya untuk mengalami peningkatan dalam dua sekto baik konsumen
maupun pengendara. Karena kedua akan saling berhubungan dan mempengaruhi.
Strategi pull dan pass dilakukan Gojek untuk mencapai hal tersebut dengan
pembuatan meme dan campaign nasionalisme.
Tolak ukur marketing public relations yang dilakukan oleh Gojek dapat dilihat
dari beberapa aspek. Pertama adalah publikasi. Berdasarkan tolak ukur ini strategi
yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena mendapatkan publikasi secara luas.
Awareness masyarakat meningkat berkat strategi yang dijalankan. Penggunaan sosial
media sebagai platform dalam strategi juga menunjang keberhasilan tolak ukur ini.
Sosial media membuat strategi yang dilakukan oleh Gojek mendapatkan jangkauan
yang lebih luas. Terbukti dengan menjadi tranding topic di sosial media twitter.
Figur Nadiema Karim sebagai CEO Gojek mendapatkan perhatian lebih dari
masyarakat. Nadiema berhasil menjadi sosok yang kuat yang menjadi figur Gojek.
Sama halnya dengan Steve Job pada Iphone. Nadiema dianggap sebagai anak bangsa
yang berhasil menciptakan perubahan dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
Kedua karakter ini menjadi brand character yang kuat dalam produk Gojek. Nadiema
mulai mendapat expousure lebih dan muncul dimedia dengan memberikan speech.
Hal ini dapat menjadi tolak ukur dimana awareness Gojek semakin meningkat yang
juga disebabkan karena strategi marketing public relations yang dilakukan.
Strategi awal yang dijalankan oleh Gojek termasuk dalam katagori push.
Gojek mendorong peningkatan konsumen dengan melalukan strategi yang dapat
menarik masyarakat Indonesia untuk menggunakan aplikasinya. Strategi ini dinilai
tepat karena langkah awal yang harus ditempuh untuk memasarkan Gojek sebagai
penyedia transportasi ojek berbasis teknologi di Indonesia adalah dengan
meningkatkan awarness dan pengunduhan aplikasi setinggi-tingginya.
Tahun 2011 saat Gojek pertama kali diluncurkan masyarakat Indonesia masih
belum mengenal layanan jasa transportasi ojek berbasis teknologi. Meskipun konsep
penyedia jasa transportasi online semacam ini sudah berkembang di beberapa negara
lain. Menjadi tantangan tersendiri bagi Gojek untuk memasarkan dan
memperkenalkan produknya di Indonesia. Marketing Public Relations digunakan
Gojek untuk memperkenalkan layanan jasa transportasi berbasis teknologi di
Indonesia. Gojeek melejit melalui strategi dan konsep promosi referral code yang
diusung oleh salah satu pendiri Gojek yaitu Michael. Konsep ini merupakan
menciptakan sistem dimana perusahaan memungkinkan pengguna menjadi promoter
untuk orang lain.
Sistem referral code bekerja dengan jalan saling bersambungan. Saat
seseorang berbagi kode kepada orang lain yang baru mengunduh aplikasi Gojek
maka dia dan juga orang yang diajak akan mendapat saldo kredit otomatis senilai Rp
50.000. Dengan strategi ini Gojek mendapat respon dan menghasilkan word of
mounth yang efektif dan membuatnya langsung melejit di awal peluncuran.
Namun strategi ini tidak lepas dari beberapa kekurangan. Salah stau yang
paling menonjol adalah kurang siapnya Gojek terhadap dengan sistem pengawasan.
Karena terdapat beberapa kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan sehingga
mengurangi keefektifan strategi. Satu konsumen dapat membuat beberapa akun Gojek
dan memasukan kodenya sendiri sehingga mendapatkan penambahan di payment
account. Padahal seharusnya kode diperuntukan bagi orang lan agar pengguna real
Gojek meningkat.
Strategi yang berhasil menghasilkan word of mounth ini secara tidak langsung
telah menjalankan peran dari marketing public relations yaitu meningkatkan
kesadaran atau awareness masyarakat, menstimulai tenaga penjual dan saluran
perantara serta menghemat biaya produksi. Strategi ini dinilai berhasil dan tepat
Kompetitor terbesar Gojek untuk layanan jasa ojek berbasis teknologi adalah
Grabbike. Kompetitor utama Gojek di Indonesia ini didirikan oleh Anthony Tan dan
Hooi Ling Tan yang merupakan warga negara Malaysia. Grabbike awalnya diberi
nama MyTeksi. Pada 2012 di Malaysia, aplikasi MyTeksi mulai beroperasi, dan
mendapatkan 11.000 download pada peluncuran pertamanya
Aplikasi uber merupakan syarat utama bagi para calon penumpang yang ingin
menggunakan layanan taksi ini, karena semua proses mulai dari penentuan tempat
penjemputan hingga pembayaran dilakukan dengan menggunakan aplikasi tersebut.
Awal mula beroperasi sistem pembayaran Uber dilakukan dengan menggunakan kartu
kredit. Hal ini menyebabkan Uber tidak bisa digunakan oleh semua kalangan di
Indonesia. Hingga akhirnya Uber merubah sistem pembayaran secara tunai. Tidak
hanya itu Uber juga terus berinovasi salah satunya dengan mengeluarkan layanan ojek
berbasis teknologi yang menjadi kompetitor bagi Gojek.
Ditinjau dari segi aplikasi dua kompetitor Gojek memiliki sistem aplikasi yang
lebih baik. Aplikasi Gojek sendiri hingga saat ini masih dalam tahap penyempurnaan.
Sebelum versi terbaru diluncurkan pada tahun 2016, aplikasi awal Gojek sering
mengalami berbagai permasalahan seperti kesalahan koneksi dan lambatnya
penggunaan aplikasi. Gojek berupaya untuk mempertahankan pasarnya di Indonesia.
Strategi marketing dilakukan mulai dari persaingan tarif hingga penambahan
pelayanan. Selain ojek online (GoRide), Gojek juga menyediakan layanan-layanan
lainnya seperti GoFood, GoMart, GoMassage, dan GoSend.
Tidak hanya itu Gojek juga melakukan marketing public relations dengan
mengangkat isu nasionalisme. Mayoritas pelanggan memilih Gojek karena alasan
nasionalisme. Dengan tag-line “Karya anak bangsa” Gojek menggunakan
nasionalisme untuk melawan kompetitornya. Strategi nasionalisme yang digunakan
Gojek masuk dalam strategi pass.
Gojek berupaya untuk membangun citra dengan mengangkat isu sosial yang
dapat menarik perhatian masyarakat. Isu yang dipilih oleh Gojek adalah nasionalisme.
Gojek paham betul bahwa salah satu kelebihan yang dimilikinya adalah sosok pendiri
Gojek yang merupakan warga negara Indonesia. Sedangkan dua kompetitor
terbesarnya merupakan produk dari negara lain. Strategi pass ini terutama digunakan
Strategi nasionalisme Gojek ini dapat dimasukan katagori tolak ukur yang
sebutkan oleh Kotler. Tolak ukur yang digunakan adalah publikasi. Berdasarkan tolak
ukur ini strategi dapat dikatakan berhasil karna publikasi yang dilakukan Gojek
dengan mengunggah video melalui situs Youtube dan disebarkan melalui media sosial
sempat menjadi tranding topic dan menimbulkan perbincangan dalam masyarakat.
Namun nampaknya strategi ini menjadi blunder tersendiri bagi Gojek. Alasan
nasionalisme yang digunakan untuk mengajak pengemudi Grabbike pindah ke Gojek
menuai sorotan di sosial media dan mendapatkan komentar negatif dari netizen.
Nasionalisme dapat digunakan untuk menarik simpati masyarakat, namun jika
dilakukan terlalu vulgar atau menyerang pihak lain (asing) justru dapat membalikan
citra menjadi negatif. Dengan investasi yang diterima Gojek dari Sequoia Capital dan
programmer-programmer India yang membantu pengembangan aplikasi mereka,
Gojek sesungguhnya sudah menjadi karya multi nasional.
IV. 1 Kesimpulan
1. Marketinng public relations memiliki peran yang besar dalam memasarkan Gojek
sebagai layanan transportai ojek berbasis teknologi. MPR berperan dalam
meningkatkan kesadaran atau awareness masyarakat, membangun itra dan kredibilitas
serta mengurangi biaya promosi.
VI. 2 Saran
Marketing Public Relations yang dilakukan oleh terdiri dari berbagai jenis
sehingga lebih baik untuk berfokus pada satu strategi untuk mendapatkan kajian yang
lebih mendalam.
ONLINE
www.go-jek.com/gojek diakses pada 06 Juni 2016