Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERCOBAAN 11
SENYAWA BIO-ORGANIK: LEMAK
DISUSUN OLEH:

Nama : Arwinda Saniya


Kelompok : IX
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Oktober 2020
Asisten : Mutiara Sirait

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : SENYAWA BIO-ORGANIK: LEMAK


Hari, tanggal : Rabu, 23 September 2020

Mengetahui,
Semarang, September 2020

Asisten Praktikan

Mutiara Sirait Arwinda Saniya


24030118120031 2403012014014
PERCOBAAN 11
SENYAWA BIO-ORGANIK: LEMAK
I. Tujuan
1. Mampu menjelaskan sifat umum dan khusus lemak dan protein
2. Mampu melakukan analisis kualitatif lemak dan protein dalam suatu sampel.

II. Tinjauan pustaka


2.1 Lemak
2.1.1 Pengertian lemak
Lemak didfinisikan sebagai senyawa orgnik atau substansi biologis yang sulit larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic non polar. Lemak dapat larut dalam pelarut organic
seperti kloroform, eter dan benzene karena mempunyai polaritas yang sama.
(Herlina, 2009)
2.1.2 Sifat2 lemak
Lemak mempunyai siat fisik dan kimia. Lemak mudah larut dalm senyawa nonpolar tetapi sukar
larut dalam nonopolar. Asam lemak tak jenuh mempunyai titik leleh lebih rendah daripada asam
tak jenuh. Rantai atom C pendek mempunyai titik leleh rendah dan rantai atom c panjang
mempunyai titik leleh tinggi.
( Bambang Djatmiko. 1985 ).
2.1.3 Asam lemak
Asam lemak adalah asam karbosilat hasil dari hidrolisis lemak dan minyak. Lemak
mengalami hidrolisi karena pengaruh asam kuat.Asam lemak dibedakkan menjadi asam lemak
jenuh atau asam lemak yang ikatan antar atom C-nya adalah iktan tunggal dan asam lemak tak
jenuh yang mempunyai ikatan antar atom C rangkap.
(Fessenden, 1996)
2.1.4 Penyabunan
Penyabunan atau saponifikasi adalah reaksi lemak atau minyak dengan basa kuat yang
menhasilkan sabun. Pembuatan sabun dari struktur fisiknya tergantung dengan basanya.
( Brady, 2009)
2.1.5 Fungsi lemak
Minyak dan lemak berfungsi sebagai sumber dan cadangan makanan serta pelarut bagi vitamin
A, D, E, dan K. sumber lemak adalah daging, keju dan makana berlemak.
(Winarno, 2004) .

2.2 Protein
2.2.1 pengertian protein
Protein adalah polimer dengan monomer asam amino dengan proses polimerisasi komdensasi
atau singkatnya protein adalah polimerisasi dari asam-asam amino. Protein adalah polimer
alam.
(Girindra, 1986).
2.2.2 Struktur protein
a. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai pendek asam amino dengan susunan linier dalam rantai
polipeptida
b. Struktur Sekunder
Struktur sekunder adalah rangkaian yang sama dengan rangkaian primr tapi berpilin s[erti
per ysng mengadakan ikatan hidrogen hingga berbentuk seperti itu.
c. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-asam amino
sehingga membentuk struktur kompak seperti bulatan..
d. Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan subunit-subunit yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang ditmeukan pada hemoglobin dan enzim lain.
( Michael Purba, 2006 )
2.2.3 Penggolongan protein
a.Berdasarkan komposisi kimia ada protein sederhana dan konjungsi
b. Berdasarkan bentuk ada protein serat dan globular atu bulat
c. Bedasarkan fungsi biologis yaitu enxim protein tranpor dll
( Michael purba, 2006)
2.2.4 Sifat2 protein

Protein mempunyai sifat tidak berwarna. Protein juga mempunyai titik didih dan titi leleh yang
sering berubah-ubah sesuai kondisinya. Protein akan membentuk koloid jika dilarutkan dalam
air. Jika terkena panas, logam dan asam basa, protein mudah rusak. Protein tersusun dar asam
amino sehingga mempunyai sifat mirip.

.( Chairil Anwar, 1996)

2.2.5 ikatan dalam molekul protein


Ikatan peptida adalah ikatan yang hanya terdapat pada protein, ikatan ini terjadi ketika
atom C pada gugus karboksil bersedekah electron dengan nitrogen den amina lain.
(Suhardjo dan Clara, 1992).
2.3 Asam amino
Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Asam amino merupakan senyawa yang
mengdaung gugus fungsi amino dan gugus fungsi karboksil. Bersifat amfoter adalah asamamino
bersifat asam atau basa
(Hala, 2011).
2.3.1 penggolongan asam amino
Menurut Lehninger, 1997 asam amino dibedakan menjadi :
1. Asam amino esensial adala asam amino yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh. Contoh
yang termasuk asam amino esensial adalah isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofan dan valin.
2. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat dibentuk dalam tubuh dan harus
diperoleh dari makanan sumber protein. Yang termasuk asam amino ini adalah arginin, histidin,
asam glutamate, asama aspartat, glutamine, prolin, asparagin, alamin, glisin, serin dan sistein.
2.3.2 sifat2 asam amino
Pada umumnya asam aminolarut dalam aoir dan tidak larut dalam pelarut organic. Asam
amino mempunyai titik lebur lebih tinggi dibandingkan dengan asam karbosilat.asam amino
bersifat sebagai elektrolit.
(aisyah, 2008)
2.4 Uji protein
2.4.1 Uji biuret
Uji Biuret adala uji dengan melakukan percobaan untuk mengetahui adanya ikatan peptida.
Reaksi ini mengahasilkan wana ungu
(Tim Dosen Kimia 2010)
2.4.2 Uji nihidrin
Uji ninhidrin ini bertujuan utuk mengetahui adanya protein dan asam amino. Hasil dari
percobaan ini adalah terbentuk warna ungu.
(Mardaina, 2011)
2.4.3 Uji xanthoprotein
Uji Xanthoprotein adala percobaan protein ada tidaknya gugus fenil (cincin benzana). Hasil dari
percobaan ini adalah timbul endapan putih yang berubah menjadi kuning/ jingga setelah
pemanasan.
(Purba, 2007)
2.4.4 Uji hopkin's cole
Uji Hopkins-Cole dilakukan untuk mengetahui adanya asam amino triptofan pada senyawa
protein. Hasilnya adanya cincin berwarna ungu pada larutan.
(Poedjiadi, 1994)
2.4.5 uji molish
Molish adalah suatu uji untuk mengetahui adanya karbohidrat dengan menggunakan
pereaksi molish. Hasilnya terbentuk dau cairan yaitu merah dan ungu.
(Adeli. Riska, 2014)
2.4.6 uji sulfida
Uji sulfide adalah reaksi Pb-asetat dengan asam-asam amino akan membentuk endapan
berwarna kelabu, yaitu garam PbS. Penambahan NaOH untuk protein sehingga ikatan yang
menghubungkan atom S dapat terputus oleh timbal asetat membentuk PbS
(Lehninger, 1982)
2.4.7 Reaksi prespitasi
Metode presipitasi adalah metode untuk menghasilkan endapan material dasar pada suatu
reaktan. Hasil pengendapan biasanya berbeda tergantung yang diuji.
( Saputra, 2016 )
2.5 Analisa bahan
2.5.1 Aquades
Sifat fisika
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,0153 g/mol
Titik didih : 100oC
Titik beku : 0 oC
Densitas : 0,998 g/cm3
Sifat kimia
Sifat : polar
Ikatan : ikatan hidrogen antar molekul air
perubahan suhu : lambat
(Mawan, 2012)
2.5.2 Metilen klorida
Rumus molekul : CH3Cl
Berat molekul : 50,488 gr/mol
Titik didih : - 25,73 oC
Densitas : 0,913 g/ml
gas : 109,47 mikropoise

Sifat – Sifat Kimia


- Proses sintesis Wurtz
CH3Cl bereaksi dengan sodium membentuk etana dalam larutan eter
2CH3Cl + 2Na CH3CH3 + 2 NaCl
- Reaksi Friedel Craft
metil klorida digunakan untuk membentukToluene dengan katalis AlCl3
(Yaws, 1999)

2.5.3 Minyak kelapa


Minyak yang diperoleh dari buah kelapa. Minyak ini berwarna kuning.
                                                                        (Basri,1996)

2.5.4 Susu
Sifat fisik
Warna : putih
Rasa : manis dana sin
Berat Jenis : 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.03
Titik didih : 100.16°C.
Sifat kimia
Susu sangan baik untu bahan makanan dan baik untuk tubuh karena mengandung zat yang
baik
                                                                   (Basri,1996)

2.5.5 Minyak zaitun


Warna minyak zaitun ini adalah kuning pucat ,cair,mengandung olein dan palmitin sebagai
bahan makanan.
Rasa miyak zaitun adalah pahit.
   (Basri,1996)
2.5.6 Merkuri klorida
Sifat fisika
Rumus kimia : HgCl2
Bau : tidak berbu
Titik didih : 304o C
Sifat kimia
Sebaai reagen kimia
Diperoleh dari aksi klorin pada merkuri
                                                                        (Mulyono,2001)

2.5.7 NaOH
Sifat Fisika NaOH
Fase : Padat
Titik Leleh : 318°C
Titik Didih : 390°C
Densitas : 2,1 g/cm3
Sifat Kimia NaOH
Larutan NaOH bersifat basa kuat .NaOH tidak bisa. NaOH juga digunakan untuk
mengendapkan logam berat. NaOH sebagai pengontrol keasaman air
(Riana, Glory. 2012)
2.5.8 Molish
Pereaksi molisch disini mempunyai dua bahan utama yatitu 10 g alfa-naftol dalam 100 ml
etilalkohol 95%.
(Cahyadi, 2009)

2.5.9 HNO3 pekat


Sifat-sifat Fisika
Rumus molekul : HNO3
Berta molekul : 63,02 g/mol
Bentuk : cairan
Titik didih : 86 °C
Titik leleh : -42 °C
(Perry’s hal 2-20)
Sifat-sifat Kimia
- Asam nitrat termasuk asam kuat
- Asam nitrat dapat bereaksi dengan alkali, basa, dan karbonat membentuk senyawa garam
- beracun
(Othmer, 1962)

2.5.10 H2SO4
Sifat-sifat fisis
Warna : tidak berwarna
Berat molekul : 98,078 g/gmol
Densitas : 1,833 g/cm3
Titik leleh : 10,31oC
Titik didih : 336,85oC
Sifat Kimia
a. Asam Sulfat pekat akan mengoksidasikan logam-logam dalam keadaan panas,
sedangkan direduksikan menjadi (SO4)
(Kirk dan Othmer, 1978)

2.5.11 (CH3COOH)
a. Sifat fisik
Bentuk : Cairan
Warna : tidak berwarna
Titik lebur : 16,6oC
Berat molekul : 60 kg/kmol
Titik didih : 117,87oC

(Perry, 1997)
b. Sifat kimia
- Reaksi saponifikasi
Asam asetat direaksikan dengan soda menghasilkan Natrium asetat.
- Esterifikasi
Asam asetat direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester.
(Kirk and Othmer, 1952)
2.5.12 C2H5OH
sifat kimia etanol
-pelarut yang baik untuk senyawa organic
- Etanol mudah menguap dan mudah terbakar.
-reaksi dengan asam halida membentuk alkil halida dan air.
Sifat fisis
Titik didih : 78,4 ºC
Titik lebur : -112 ºC
Berat molekul : 46,07 gr/grmol
Densitas : 0,7893 g/ml

(Perry, 1999)
2.5.13 Asam fosfomolibat
Asam fosfomolibat adalah senyawa pereaksi alkaloid yang dibuat dari melarutkan
ammonium dan melibatkan asam nitrat dan asam fosfat.
Ruus kimia : H3PMo12O40
Titik lebur : 79-90oC
Kelarutan : larut dalam air
                                                                        (Basri,1996)

2.5.14 Telur
Sifat sisi
Terdiri dari cangkang putih telur dan kuning telur. Pada putih telur,zat yang terkandung
paling banyak adalah protein albumin. Putih telur sedikit mengandung lemak.
                                                              (Basri,1996)

2.5.15 Larutan - naftol(C10H8O)


Sifat fisis
bentuk : padatan
Berat molekul : 144, 17 g/mol
Titik leleh : 96oC
Densitas : 1,10 g/cm3
Titik didih : 278– 280oC
Sifat kimia
Larutan a naftol tidak larut dalam air dingin tetapi Larut di dalam alkohol, eter, dan naftalen.
(Sciencelab, 2012b)
III. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Penjepit tabung reaksi
4. Gelas ukur
5. Gelas arloji
6. Beker gelas
7. Pipet tetes
8. Lampu spirtus
9. Kaki tiga
10. Kasa asbes
11. Penangas
12. Erlenmeyer
13. Corong
14. Pengaduk kaca

3.2 Bahan
1. Aquades
2. Metilan klorida
3. Minyak kelapa
4. Susu
5. Minyak zaitun
6. Merkuri klorida
7. NaOH 40%
8. Molish
9. HNO3 pekat
10. H2SO4 pekat
11. (CH3COOH)Pb
12. C2H5OH
13. Asam fosfomolibat
14. Telur
15. Larutan -naftol
3.4 skema kerja
3.4.1 Kekentalan dan bau
Minyak zaitun
Tabung reaksi
- Pengamatan kekentalan dan bau

Hasil

Miyak kelapa
Tabung reaksi

- Pengamatan kekentalan dan bau

Hasil

3.4.2 Kelarutan
3 mL aquades
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil

Minyak kelapa
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil
Metilen klorida
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil

Lemak
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil

Minyak oleat
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil

Asam stearat
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil
kolestrol
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil

Hasil

3.4.3 Noda lemak/spot tes


Minyak kelapa
Tabung reaksi
- Penambahan eter
- Penggojogan penetesan padakertas
- Pengamatan

Hasil

Minyak zaitun
Tabung reaksi
- Penambahan eter
- Penggojogan
- penetesan pada kertas
- Pengamatan

Hasil

3.4.4sponifikasi lemak/penyabunan
Minyk zaitun 2mL
Erlenmeyer
- Penambahan 1 gr Kristal NaOH dan 20 mL C2H5OH
- Pemanasan selama 10-15 menit
- Pendinginan dalam benjana
- Pengambilan endapan dan pelarutan dalam tabung reaksi dengan air
- Penggojogan dan pengamatan

Hasil
3.4.5 Uji ikatan rangkap pada lemak tak jenuh
a. Melunturkan warna aquabromata
Minyak
Tabung reaksi
- Penambahan aquabromata
- Penggojoan dengan kuat
- pengamatan

Hasil

b. Melunturkan warna larutan KMnO4


Minyak
Tabung reaksi
- Penambahan KMnO4
- Penggojogan dengan kuat
- Pengamatan

Hasil

3.4.6 Larutan asam amino dan protein


Putih tekur
Tabung reaksi
- Pemisahan telur
- Penambahan 300 mL aquades H2O
- Penyaringan dengan kain
- Pengamata dan Perbandingan

Hasil

Gelatin
Tabung reaksi
- Penambahan 300 mL aquades H2O
- Pengadukan
- Penyaringan dengan kain
- Pengamata dan Perbandingan

Hasil
Tirosin
Tabung reaksi
- Penambahan 300 mL aquades H2O
- Pengadukan
- Penyaringan dengan kain
- Pengamata dan Perbandingan

Hasil

3.4.7 Uji Biuret


Albumin telur
Tabung reaksi
- Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%
- Pengadukan
- Pengamatan

Hasil

Gelatin
Tabung reaksi
- Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%
- Pengadukan
- Pengamatan

Hasil

Asam Glutamat
Tabung reaksi
- Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%
- Pengadukan
- Pengamatan
Hasil

3.4.8 Uji Ninhidrin


Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan ninhidrin
- Penggojogan
- Pemanasan
- Pengamatan perubahan warna

Hasil

Bouillon
Tabung reaksi
- Penambahan ninhidrin
- Penggojogan
- Pemanasan
- Pengamatan perubahan warna

Hasil

3.4.9 Presipitasi dengan Alkaloid Reagensia


Putih telur
4 Tabung reaksi
- Penambahan asam pikrat, asam trikloroasetat,
asam fosfo molibdat, dan asam fosfo wolframat.

- Pengamatan endapan yang terbentuk

Hasil
.
3.4.10 Presipitasi dengan larutan garam-garam logam berat
Putih telur
4 Tabung reaksi
- Penambahan ferri klorida, cupri sulfat,merkuri klorida, dan plumbo asetat
- Pengamatan endapan yang terbentuk

Hasil

3.4.11 Uji xanthoprotein


Susu encer
Tabung reaksi
- Penambahan asam nitrat pekat
- Penangasan
- Pengamatan warna
- Penambahan ammonia
- Pengamatan perubahan warna

Hasil

Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan asam nitrat pekat
- Pemanasan
- Pengamatan warna
- Penambahan ammonia
- Pengamatan perubahan warna

Hasil

3.4.12 Uji Molish


Susu encer
Tabung reaksi
- Penambahan -naftol dalam alkohol
- Penggojogan
- Pengamatan

Hasil

Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan -naftol dalam alkohol
- Penggojogan
- Pengamatan

Hasil

3.4.13 Uji Hopkin’s Cole


Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan asam glikosilat
- Penambahan H2SO4 pekat.
- Pengamatan

Hasil

3.4.14 Uji Sulfida


Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan sodium hidroksida
- Pemanasan selama 1 menit
- Penambahan plumbo asetat

Hasil

IV Data Pngamatan
N PERLAKUAN HASIL KETERANGAN
O
1 Kelarutan dan bau +
 Minyak kelapa Lebih kental, bau tengik
 Minyak Zaitun Agak encer, bau wangi
2 Uj kelarutan
 3 ml aquades Tidak bercampur -
 Minyak kelapa Bercampur +
 Metilen klorida Bercampur +
 Lemak Bercampur +
 Minyak oleat Bercampur +
 Asam stearate Bercampur +
Bercampur +
 Kolestrol
3 Noda lemak / spot tes
 Minyak kelapa Kertas saring bernoda +
 Minyak zaitun Kertas saring bernoda +
4 Saponifikasi lemak/ penyabunan
 2 mL minyak Zaitun Timbul busa pada reaksi +
5 Uji ikatan rangkap pada lemak tak
jenuh
 Minyak dan aquabromata Warna menjadi putih setelah +
pnggojogan
 Minyak dan KMnO4 Warna menjadi ungu pudar atau +
coklat
6 Larutan asam amino dan protein
 Putih telur Endapan putih melayang-layang +
7 Uji biuret
 Albumin putih Terbentuk endapan dan warna +
ungu
8 Uji ninhidrin
 Putih telur Lartan berwarna ungu -
 Susu encer Larutan berwarna ungu -
9 Presipitasi dengan Alkaloid
Reagensia
 Putih telur + asam pikrat Endapan kuning +
 Putih telur +asam
trikloroasetat Endapan putih +
 Putih telur + asam fosfo
molibdat Endapan bening -
 Putih telur +asam fosfo
wolframat Endapan bening -
10 Presipitasi dengan larutan garam-
garam logam berat
 Putih telur + ferri klorida Endapan kuning +
 Putih telur + cupri sulfat Endapan biru pekat +
 Putih telur + merkuri Endapan putih pekat +
klorida
 Putih telur + plumbo asetat Endapan putih +

11 Uji xanthoprotein
 Putih telur Endapan kuning dan memudar +
 Susu encer setelah pemberian ammonia +
12 Uji molish
 Susu encer Larutan berwarna putih +
 Putih telur kemerahan
Larutan berwarna ungu +
13 Uji Hopkin’s Cole
 Putih telur Terbentuk warna ungu +
14 Uji Sulfida
 Putih telur Endapan hitam +
V Pembahasan
1. Kelarutan dan bau
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat fisik lemak. Hasil dari
percobaan ini adalah minyak kelapa mempunyai bau yang tengik dan kental sedangkan minyak
zaitun memilili bau wangi dan agak encer. Minyak kelapa lebih kental dari pada minyak zaitun
karena minyak kelapa mempunyai rantai karbon yang lebih panjang. Jadi semakin penjang rantai
karbon maka minyak akan semakin kental. Sedangkan untuk bau, minyak kelapa mempunai bau
tengik dan minyak zaitun memiliki bau yang wangi karena adanya reaksi oksidasi atau penarikan
oleh radikal peroksida untuk membentuk hidrogen peroksida.
Reaksi dari kelarutan dan bau tengik :
      CH3 – CH2 – CH2 – CH2 –  CH2 – CH2CH2OOH → 2 CH3COSOOA + CH3CH2
                                                                                          (Wirahadikusumah, 1985)

2. Uji Kelarutan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kelarutan dari minyak zaitun dan
minyk kelapa terhadap aquades dan metilen klorida. Senyawa lipid tidak larut dalam aquades
tetapi larut dalam metilen klorida sepeti prinsip “like dissolves like” atau senyawa polar larut
dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa non polar dan sebaliknya. Jadi senyawa
lipid larut pada metilen klorida karena non polar sedangkan aquades adalah senyawa polar.
Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan
lemah, karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut senyawa polar larut larut dalam
senyawa polar.
(Martin, 1993)
3. Noda lemak / spot tes
Tujuan adalah noda yang sulit hilang pada kertas. Hasilnya kertas saring bernoda karena
molekul minyak yang besar sehungga sulit untuk tembus ke kertas saring tersebut.
4. Saponifikasi lemak/ penyabunan
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui modifikasi minyak zaitun. Penambahan 1 gr Kristal
NaOH dan 20 mL C2H5OH setelah itu adal pemanasan. Pemanasan pada reaksi ini bertujuan
untuk mempercepat reaksi. Lalu pendingan dalam benjana.
Hasil dari percobaan adalah timbul busa pada reaksinya.yang menunjukan adabya reaksi
hidrolisis.
Penyabunan :
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH

CHO2C(CH2)16CH3 + 3NaOH kalor CHOH+3CH3(CH2)16CO2-Na+

CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
(Fressenden, 1999)
5. Uji ikatan rangkap pada lemak tak jenuh
a. melunturkan warna aquabromata
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan rangkap
pada lemak tak jenuh. Aquabromata adalah oksidator pada reaksi ini. Aquabromata ini berwarna
jingga.
Hasilnya adalah warna menjadi putih setelah penggojogan
b. melunturkan warna KMnO4
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan rangkap pada lemak
tak jenuh..Hasilnya warna KMnO 4 luntur dari warna ungu menjadi ungu pudar atau coklat.
Reaksi yang berlangsung
(Sastrohamidjojo,2005)

6 .Larutan asam amino dan protein


Hasil dari sampel putih telur dan gelati adalh sama. Pada percobaan inihanya menggunkan putih
telur. Putih telur di tamabah air mehasilkan endapan yang melayang-layang setelah adanya
pengadukan. Setelah itu dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring. Endapan ini terjadi
karena putih telur tidak terdifersi (terlarut) karena struktur protein pada telur kompleks atau
struktur quarterner menjadikan ikatan susah untuk dipisahkan.
Reaksi yang berlangsung :

(Sumardjo, 1997)

7. Uji biuret
Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui ada tidaknya ikatan peptida. Pada percobaan ini
hanya menggunakan lbumin telur. Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%. lalu diaduk.
Hasilnya terbentuk endapapn dan warna ungu yng berarti putih telur nengandung banyak
peptida. Jadi semakin ungu larutan dan semakin banyak endapan berarti banyak mengandung
peptida.

(Arsyad,2001)

8. Uji ninhidrin
Tujuan percobaan ini unttuk mengetahui ada tidaknya asam amino. Hasil dari reaksi ini adalah
terbentuk larutan ungu menandakan adanya gugus amino bebas. Dalam percobaan ini sampel
tidak berubah warna menjadi ungu yang berarti tidak adanya asam amino.

(Sumardjo, 1997)

9. Presipitasi dengan Alkaloid Reagensia


Alkaloid Reagensia adalah suatu reagen ysng terdiri dari suatu basa organic dimana memiliki
gugus nitrogen. Tujuan reaksi ini untuk mengetahui tingkat endapan melalui alkaloid reagensia.
Putih telur + asam pikrat hasilnya adalah endapan kuning. Putih telur +asam trikloroasetat
hasilnya endapan putih. Putih telur + asam fosfo molibdat hasilnya endapan bening. Putih telur
+asam fosfo wolframat endapan bening . uji yang menhasilkan warna bening berarti tidak dapat
mengahasilkan endapan melalui alkaloid reagensia
Reaksi yang berlangsung:
(Sumardjo,1997)

10. Presipitasi dengan larutan garam-garam logam berat


Tujuan percobaan ini untuk mengetahui tingkat endapan pada logam logam berat.
Hasil dari percobaan:
• Putih telur + ferri klorida Endapan kuning
• Putih telur + cupri sulfat Endapan biru pekat
• Putih telur + merkuri klorida Endapan putih pekat
• Putih telur + plumbo asetat Endapan putih
Reaksi yang berlangsung

(Poedjiadi, 1994)
11. Uji xanthoproteinPresipitasi dengan larutan garam-garam logam berat
Tujuan percobaan ini adalah untuk menuntukan asam amino dengan radikal fenil..Penambahan
asam nitrat pekat .Penangasan itu ditaruh di bejana yang diisi air Hasil pecoaan ini adalah
terbentuk endapan dan warna kuning yang menunjukkan sampel tersebut mengandung cincin
aromatis pada protein.Setelah pemberian ammonia warna kuning dan endapan mulai memudar.

(Purba, 2007)

12. Uji molish


Tujuan uji molish adalah untuk mengetahui adanya mukroprotein atau karbohidrat. Ditambahakn
afanaftol dalam alkohol. Hasilnya putih telur berwarna ungu dan susu encer berwarna putih
kemerahan.

(Purba, 2007)

13. Uji Hopkin’s Cole


Penambahan asam
Tujuannya untukmengetahui protein mengandung asam amino triptofan. Asam amino triptofan
adalah asam amino essensial yang menyusun protein.. Hasilnya pti telur yang sudah ditambahkan
sodium hidroksida .Penambahan plumbo asetat .Hasl terbentuk warna ungu protein mengandung
asam amino triptofan
COOH CHO

Serbuk Mg
COOH COOH

(Asam oksalat) (Asam glioksilat)

(Poedjiadi, 1994)

14. Uji Sulfida


Tujuan dari uji sulfida ini adalah untuk mengetahui apakaha protein mengandung sulfur.
Penambahan plumbo asetat untuk menghasilkan endapan berwrana coklat yang
menandakaknputih telur mengandung sulfur.

(Lehninger, 1982)
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Sifat Umum Lemak
Lemak mempunyai siat fisik dan kimia. Lemak mudah larut dalm senyawa nonpolar tetapi sukar
larut dalam nonopolar. Asam lemak tak jenuh mempunyai titik leleh lebih rendah daripada asam
tak jenuh. Rantai atom C pendek mempunyai titik leleh rendah dan rantai atom c panjang
mempunyai titik leleh tinggi.
6.1.2 Sifat Umum Protein

Protein mempunyai sifat tidak berwarna. Protein juga mempunyai titik didih dan titi leleh yang
sering berubah-ubah sesuai kondisinya. Protein akan membentuk koloid jika dilarutkan dalam
air. Jika terkena panas, logam dan asam basa, protein mudah rusak. Protein tersusun dar asam
amino sehingga mempunyai sifat mirip.

6.2 Saran

1. penggunaan putih telur, susu, kaldu dan gelatin mempunyai fungsi sama pada kelarutan
sehingga gunakan 2 bahan saja

2. Penggunaan putih telur dan susu cair sangat banyak. Maka perlu pertimbangan agar bahan
tidak sia-sia dan melakukanpraktikum dengan hati-hati.
Daftar Pustaka

Aisyah. 2008. Asam Amino.Percobaan III


Anwar, Chairil. 1996. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta : Depdikbud
Basri,Sarjoni,1996,”Kamus Kimia”,Rineka Cipta,Jakarta.
Brady, J. E. (2009). Chemistry International Student Version Fifth Edition. Canada: John Wiley
& Sons Inc

Cahyadi.2009.Sifat Fisik dan Kimia Bahan.Universitas Sumatera Utara:Sumatera Utara.


Djatmiko, Bambang, Goutara dan Irawadi. 1985. Pengolahan Kelapa I. Jurusan Teknologi
Industri Pertanian, FATETA-IPB, Bogor.
Djatmiko B, S Ketaren. 1985. Pemurnian Minyak. Bogor: Agroindustri Press
Fessenden RJ., 1996. Organic Chemistry. 2nd Edition. Willard Grant Press/ PWS Publisher,
Massachusetts, USA.
Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia 1. Jakarta: Gramedia.
Hala, Yusmina. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia Umum. Jurusan Biologi
FMIPA UNM: Makassar.
Lamuela, dkk. (2004). Interaction of Olive Oil Phenol Antioxidant Components with Low
Density Lipoprotein. Jurnal Bio Res, Vol 3(7), 247-252.
Lehninger, A.L., 1997. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Lutfiyanti, R., Ma’ruf, W. F., dan Dewi, E. N. 2012. Aktivitas Antijamur Senyawa Bioaktif
Ekstrak
Gelidium latifolium terhadap Candida albicans. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi
Hasil Perikanan 1 (1) : 26 – 33.
Manan,Mulyono,2001,”Kamus Kimia”,cetakan ke 2,Ganesindo,Bandung.
Mawan. 2012.Kajian Tentang Air . http:// staff.uny.co.id. Diakses pada 09 November 2012
Mardiana. 2011. Laporan Praktikum Biokimia Percobaan III Protein. FKM , Makassar
Martin. (1993). Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik Edisi Ketiga 1.
Jakarta: UI Press.
Saputra, F., A. Fadli, and A. Amri. Kinetika Reaksi pada Sintesis Hidroksiapatit dengan Metode
Presipitasi. Diss. Riau University, 2016.
Poedjiadi, 1994, Dasar-dasar biokimia, Jakarta: UI-Press
Poedjiadi,1994,”Dasar-dasar Biokimia”,Universitas Indonesia,Jakarta.
Soemardjo,Damin,1998,”Kimia Kedokteran Undip”,edisi ke 3,Universitas
Diponegoro,Semarang.
Purba, Michael. 2007. Kimia Jilid 3. Erlangga.: Jakarta
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA kelas XII. Erlangga.: Jakarta
Riama Glory, Austrin Veranika, Prasetyowati. 2012. Pengaruh H2O2, Konsentrasi NaOH dan
Waktu Terhadap Derajat Putih Pulp dari Mahkota Nanas. Vol 18. No. 3. Jurnal
Teknik Kimia.
Palembang.
Sciencelab. 2012a.Material Safety and Data Sheet of Maltosa Monohydrate.
http://ScienceLab.com.Diakses pada 12 Maret 2013
Suhardjo dan Clara M.K. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius.
Sumardjo, Jakob dan Saini. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Yaws, C. L., 1999, “Chemical Properties Handbook”, p. 1-29, 185-211, 288-313,
McGraw Hill Company, Inc., New York
Winarno, F.G 2004, Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia Utama,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai