Percobaan Lemak
Percobaan Lemak
PERCOBAAN 11
SENYAWA BIO-ORGANIK: LEMAK
DISUSUN OLEH:
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Semarang, September 2020
Asisten Praktikan
2.2 Protein
2.2.1 pengertian protein
Protein adalah polimer dengan monomer asam amino dengan proses polimerisasi komdensasi
atau singkatnya protein adalah polimerisasi dari asam-asam amino. Protein adalah polimer
alam.
(Girindra, 1986).
2.2.2 Struktur protein
a. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai pendek asam amino dengan susunan linier dalam rantai
polipeptida
b. Struktur Sekunder
Struktur sekunder adalah rangkaian yang sama dengan rangkaian primr tapi berpilin s[erti
per ysng mengadakan ikatan hidrogen hingga berbentuk seperti itu.
c. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-asam amino
sehingga membentuk struktur kompak seperti bulatan..
d. Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan subunit-subunit yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang ditmeukan pada hemoglobin dan enzim lain.
( Michael Purba, 2006 )
2.2.3 Penggolongan protein
a.Berdasarkan komposisi kimia ada protein sederhana dan konjungsi
b. Berdasarkan bentuk ada protein serat dan globular atu bulat
c. Bedasarkan fungsi biologis yaitu enxim protein tranpor dll
( Michael purba, 2006)
2.2.4 Sifat2 protein
Protein mempunyai sifat tidak berwarna. Protein juga mempunyai titik didih dan titi leleh yang
sering berubah-ubah sesuai kondisinya. Protein akan membentuk koloid jika dilarutkan dalam
air. Jika terkena panas, logam dan asam basa, protein mudah rusak. Protein tersusun dar asam
amino sehingga mempunyai sifat mirip.
2.5.4 Susu
Sifat fisik
Warna : putih
Rasa : manis dana sin
Berat Jenis : 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.03
Titik didih : 100.16°C.
Sifat kimia
Susu sangan baik untu bahan makanan dan baik untuk tubuh karena mengandung zat yang
baik
(Basri,1996)
2.5.7 NaOH
Sifat Fisika NaOH
Fase : Padat
Titik Leleh : 318°C
Titik Didih : 390°C
Densitas : 2,1 g/cm3
Sifat Kimia NaOH
Larutan NaOH bersifat basa kuat .NaOH tidak bisa. NaOH juga digunakan untuk
mengendapkan logam berat. NaOH sebagai pengontrol keasaman air
(Riana, Glory. 2012)
2.5.8 Molish
Pereaksi molisch disini mempunyai dua bahan utama yatitu 10 g alfa-naftol dalam 100 ml
etilalkohol 95%.
(Cahyadi, 2009)
2.5.10 H2SO4
Sifat-sifat fisis
Warna : tidak berwarna
Berat molekul : 98,078 g/gmol
Densitas : 1,833 g/cm3
Titik leleh : 10,31oC
Titik didih : 336,85oC
Sifat Kimia
a. Asam Sulfat pekat akan mengoksidasikan logam-logam dalam keadaan panas,
sedangkan direduksikan menjadi (SO4)
(Kirk dan Othmer, 1978)
2.5.11 (CH3COOH)
a. Sifat fisik
Bentuk : Cairan
Warna : tidak berwarna
Titik lebur : 16,6oC
Berat molekul : 60 kg/kmol
Titik didih : 117,87oC
(Perry, 1997)
b. Sifat kimia
- Reaksi saponifikasi
Asam asetat direaksikan dengan soda menghasilkan Natrium asetat.
- Esterifikasi
Asam asetat direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester.
(Kirk and Othmer, 1952)
2.5.12 C2H5OH
sifat kimia etanol
-pelarut yang baik untuk senyawa organic
- Etanol mudah menguap dan mudah terbakar.
-reaksi dengan asam halida membentuk alkil halida dan air.
Sifat fisis
Titik didih : 78,4 ºC
Titik lebur : -112 ºC
Berat molekul : 46,07 gr/grmol
Densitas : 0,7893 g/ml
(Perry, 1999)
2.5.13 Asam fosfomolibat
Asam fosfomolibat adalah senyawa pereaksi alkaloid yang dibuat dari melarutkan
ammonium dan melibatkan asam nitrat dan asam fosfat.
Ruus kimia : H3PMo12O40
Titik lebur : 79-90oC
Kelarutan : larut dalam air
(Basri,1996)
2.5.14 Telur
Sifat sisi
Terdiri dari cangkang putih telur dan kuning telur. Pada putih telur,zat yang terkandung
paling banyak adalah protein albumin. Putih telur sedikit mengandung lemak.
(Basri,1996)
3.2 Bahan
1. Aquades
2. Metilan klorida
3. Minyak kelapa
4. Susu
5. Minyak zaitun
6. Merkuri klorida
7. NaOH 40%
8. Molish
9. HNO3 pekat
10. H2SO4 pekat
11. (CH3COOH)Pb
12. C2H5OH
13. Asam fosfomolibat
14. Telur
15. Larutan -naftol
3.4 skema kerja
3.4.1 Kekentalan dan bau
Minyak zaitun
Tabung reaksi
- Pengamatan kekentalan dan bau
Hasil
Miyak kelapa
Tabung reaksi
Hasil
3.4.2 Kelarutan
3 mL aquades
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
Minyak kelapa
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
Metilen klorida
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
Lemak
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
Minyak oleat
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
Asam stearat
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
kolestrol
Tabung Reaksi
- Penambahan minyak zaitun dan minyak kelapa
- Pengamatan dan perbandingan hasil
Hasil
Hasil
Minyak zaitun
Tabung reaksi
- Penambahan eter
- Penggojogan
- penetesan pada kertas
- Pengamatan
Hasil
3.4.4sponifikasi lemak/penyabunan
Minyk zaitun 2mL
Erlenmeyer
- Penambahan 1 gr Kristal NaOH dan 20 mL C2H5OH
- Pemanasan selama 10-15 menit
- Pendinginan dalam benjana
- Pengambilan endapan dan pelarutan dalam tabung reaksi dengan air
- Penggojogan dan pengamatan
Hasil
3.4.5 Uji ikatan rangkap pada lemak tak jenuh
a. Melunturkan warna aquabromata
Minyak
Tabung reaksi
- Penambahan aquabromata
- Penggojoan dengan kuat
- pengamatan
Hasil
Hasil
Hasil
Gelatin
Tabung reaksi
- Penambahan 300 mL aquades H2O
- Pengadukan
- Penyaringan dengan kain
- Pengamata dan Perbandingan
Hasil
Tirosin
Tabung reaksi
- Penambahan 300 mL aquades H2O
- Pengadukan
- Penyaringan dengan kain
- Pengamata dan Perbandingan
Hasil
Hasil
Gelatin
Tabung reaksi
- Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%
- Pengadukan
- Pengamatan
Hasil
Asam Glutamat
Tabung reaksi
- Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%
- Pengadukan
- Pengamatan
Hasil
Hasil
Bouillon
Tabung reaksi
- Penambahan ninhidrin
- Penggojogan
- Pemanasan
- Pengamatan perubahan warna
Hasil
Hasil
.
3.4.10 Presipitasi dengan larutan garam-garam logam berat
Putih telur
4 Tabung reaksi
- Penambahan ferri klorida, cupri sulfat,merkuri klorida, dan plumbo asetat
- Pengamatan endapan yang terbentuk
Hasil
Hasil
Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan asam nitrat pekat
- Pemanasan
- Pengamatan warna
- Penambahan ammonia
- Pengamatan perubahan warna
Hasil
Hasil
Putih telur
Tabung reaksi
- Penambahan -naftol dalam alkohol
- Penggojogan
- Pengamatan
Hasil
Hasil
Hasil
IV Data Pngamatan
N PERLAKUAN HASIL KETERANGAN
O
1 Kelarutan dan bau +
Minyak kelapa Lebih kental, bau tengik
Minyak Zaitun Agak encer, bau wangi
2 Uj kelarutan
3 ml aquades Tidak bercampur -
Minyak kelapa Bercampur +
Metilen klorida Bercampur +
Lemak Bercampur +
Minyak oleat Bercampur +
Asam stearate Bercampur +
Bercampur +
Kolestrol
3 Noda lemak / spot tes
Minyak kelapa Kertas saring bernoda +
Minyak zaitun Kertas saring bernoda +
4 Saponifikasi lemak/ penyabunan
2 mL minyak Zaitun Timbul busa pada reaksi +
5 Uji ikatan rangkap pada lemak tak
jenuh
Minyak dan aquabromata Warna menjadi putih setelah +
pnggojogan
Minyak dan KMnO4 Warna menjadi ungu pudar atau +
coklat
6 Larutan asam amino dan protein
Putih telur Endapan putih melayang-layang +
7 Uji biuret
Albumin putih Terbentuk endapan dan warna +
ungu
8 Uji ninhidrin
Putih telur Lartan berwarna ungu -
Susu encer Larutan berwarna ungu -
9 Presipitasi dengan Alkaloid
Reagensia
Putih telur + asam pikrat Endapan kuning +
Putih telur +asam
trikloroasetat Endapan putih +
Putih telur + asam fosfo
molibdat Endapan bening -
Putih telur +asam fosfo
wolframat Endapan bening -
10 Presipitasi dengan larutan garam-
garam logam berat
Putih telur + ferri klorida Endapan kuning +
Putih telur + cupri sulfat Endapan biru pekat +
Putih telur + merkuri Endapan putih pekat +
klorida
Putih telur + plumbo asetat Endapan putih +
11 Uji xanthoprotein
Putih telur Endapan kuning dan memudar +
Susu encer setelah pemberian ammonia +
12 Uji molish
Susu encer Larutan berwarna putih +
Putih telur kemerahan
Larutan berwarna ungu +
13 Uji Hopkin’s Cole
Putih telur Terbentuk warna ungu +
14 Uji Sulfida
Putih telur Endapan hitam +
V Pembahasan
1. Kelarutan dan bau
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat fisik lemak. Hasil dari
percobaan ini adalah minyak kelapa mempunyai bau yang tengik dan kental sedangkan minyak
zaitun memilili bau wangi dan agak encer. Minyak kelapa lebih kental dari pada minyak zaitun
karena minyak kelapa mempunyai rantai karbon yang lebih panjang. Jadi semakin penjang rantai
karbon maka minyak akan semakin kental. Sedangkan untuk bau, minyak kelapa mempunai bau
tengik dan minyak zaitun memiliki bau yang wangi karena adanya reaksi oksidasi atau penarikan
oleh radikal peroksida untuk membentuk hidrogen peroksida.
Reaksi dari kelarutan dan bau tengik :
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2CH2OOH → 2 CH3COSOOA + CH3CH2
(Wirahadikusumah, 1985)
2. Uji Kelarutan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kelarutan dari minyak zaitun dan
minyk kelapa terhadap aquades dan metilen klorida. Senyawa lipid tidak larut dalam aquades
tetapi larut dalam metilen klorida sepeti prinsip “like dissolves like” atau senyawa polar larut
dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa non polar dan sebaliknya. Jadi senyawa
lipid larut pada metilen klorida karena non polar sedangkan aquades adalah senyawa polar.
Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan
lemah, karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut senyawa polar larut larut dalam
senyawa polar.
(Martin, 1993)
3. Noda lemak / spot tes
Tujuan adalah noda yang sulit hilang pada kertas. Hasilnya kertas saring bernoda karena
molekul minyak yang besar sehungga sulit untuk tembus ke kertas saring tersebut.
4. Saponifikasi lemak/ penyabunan
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui modifikasi minyak zaitun. Penambahan 1 gr Kristal
NaOH dan 20 mL C2H5OH setelah itu adal pemanasan. Pemanasan pada reaksi ini bertujuan
untuk mempercepat reaksi. Lalu pendingan dalam benjana.
Hasil dari percobaan adalah timbul busa pada reaksinya.yang menunjukan adabya reaksi
hidrolisis.
Penyabunan :
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
(Fressenden, 1999)
5. Uji ikatan rangkap pada lemak tak jenuh
a. melunturkan warna aquabromata
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan rangkap
pada lemak tak jenuh. Aquabromata adalah oksidator pada reaksi ini. Aquabromata ini berwarna
jingga.
Hasilnya adalah warna menjadi putih setelah penggojogan
b. melunturkan warna KMnO4
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan rangkap pada lemak
tak jenuh..Hasilnya warna KMnO 4 luntur dari warna ungu menjadi ungu pudar atau coklat.
Reaksi yang berlangsung
(Sastrohamidjojo,2005)
(Sumardjo, 1997)
7. Uji biuret
Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui ada tidaknya ikatan peptida. Pada percobaan ini
hanya menggunakan lbumin telur. Penambahan NaOH 10% dan CuSO4 0,5%. lalu diaduk.
Hasilnya terbentuk endapapn dan warna ungu yng berarti putih telur nengandung banyak
peptida. Jadi semakin ungu larutan dan semakin banyak endapan berarti banyak mengandung
peptida.
(Arsyad,2001)
8. Uji ninhidrin
Tujuan percobaan ini unttuk mengetahui ada tidaknya asam amino. Hasil dari reaksi ini adalah
terbentuk larutan ungu menandakan adanya gugus amino bebas. Dalam percobaan ini sampel
tidak berubah warna menjadi ungu yang berarti tidak adanya asam amino.
(Sumardjo, 1997)
(Poedjiadi, 1994)
11. Uji xanthoproteinPresipitasi dengan larutan garam-garam logam berat
Tujuan percobaan ini adalah untuk menuntukan asam amino dengan radikal fenil..Penambahan
asam nitrat pekat .Penangasan itu ditaruh di bejana yang diisi air Hasil pecoaan ini adalah
terbentuk endapan dan warna kuning yang menunjukkan sampel tersebut mengandung cincin
aromatis pada protein.Setelah pemberian ammonia warna kuning dan endapan mulai memudar.
(Purba, 2007)
(Purba, 2007)
(Poedjiadi, 1994)
(Lehninger, 1982)
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Sifat Umum Lemak
Lemak mempunyai siat fisik dan kimia. Lemak mudah larut dalm senyawa nonpolar tetapi sukar
larut dalam nonopolar. Asam lemak tak jenuh mempunyai titik leleh lebih rendah daripada asam
tak jenuh. Rantai atom C pendek mempunyai titik leleh rendah dan rantai atom c panjang
mempunyai titik leleh tinggi.
6.1.2 Sifat Umum Protein
Protein mempunyai sifat tidak berwarna. Protein juga mempunyai titik didih dan titi leleh yang
sering berubah-ubah sesuai kondisinya. Protein akan membentuk koloid jika dilarutkan dalam
air. Jika terkena panas, logam dan asam basa, protein mudah rusak. Protein tersusun dar asam
amino sehingga mempunyai sifat mirip.
6.2 Saran
1. penggunaan putih telur, susu, kaldu dan gelatin mempunyai fungsi sama pada kelarutan
sehingga gunakan 2 bahan saja
2. Penggunaan putih telur dan susu cair sangat banyak. Maka perlu pertimbangan agar bahan
tidak sia-sia dan melakukanpraktikum dengan hati-hati.
Daftar Pustaka