LOGBOOK Praktikum Kimia Organik II Fix
LOGBOOK Praktikum Kimia Organik II Fix
AMINA
I. Tujuan Percobaan :
a. Mempelajari sifat fisika dan kimia dan beberapa anggota
amina
b. Mengetahui cara yang digunakan untuk membuat amina
III. Bahan
- HCl
- Na-nitrit
- Na-nitroprusida
- Aseton
- NaOH
- Alkohol
- Kloroform
- Anilin
- β -naftol
- Metilamin
- Dimetilamin
V. Cara Kerja
1. Reaksi dengan Asam Nitrit
Sediakan 2 tabung reaksi, di dalam tabung reaksi I larutkan 1 ml senyawa
amina primer dalam 5 mL HCl 2 N dalam air es, tambahkan 2 mL NaNO 2
10%. Didalam tabung II amina primer diganti dengan amina sekunder.
Panaskan kedua tabung dengan hati-hati di dalam penangas air, maka terjadi
pembebasan nitrogen pada amina primer.
karbilamin yang berbau busuk, lakukan cara yang sama dimana amina
primer diganti dengan amina sekunder
4. Pembentukan Garam Diazonium
Larutkan 1 gr aniline dalam 3 mL HCl pekat dan 3 mL air dalam beaker
glass 100 mL lalu larutan didinginkan, ke dalam tabung reaksi lain larutkan
1 gr NaNO2 dalam 5 mL air. Campurkan kedua larutan itu secara perlahan
dan hati-hati, sambil terus diaduk selama 15 menit. Bagi 2 larutan yang
dihasilkan. Kepada larutan I tambahkan 5 mL larutan β-naftol
Dalam NaOH 5%, akan terbentuk warna orange, Larutan II dipanaskan akan
membebaskan nitrogen menghasilkan fenol.
2. Reaksi dengan
Nitroprusida
3. Tes Karbilamin
DAFTAR PUSTAKA
Kaban, J. 2005. Sintesis Amida dari Asam Organik Alami dengan Amina Alami.
LIPID
I. Tujuan Percobaan :
a. Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu
b. Mempelajari terjadinya reaksi hidrolisis pada minyak oleh basa
III. Alat-alat
- 1 rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Penjepit tabung
- Kaca arloji
- Bunsen
- Kaki tiga + kassa asbes
- Beaker glass
IV. Bahan
- Miyak kelapa
- Mentega
- Alkohol
- Eter
- NaOH
- Kloroform
- Na-karbonat
- Iodium
- CCl4
- KMnO4
V. Cara Kerja
1. Daya Larut Lemak
Sediakan 5 tabung reaksi, Tabung I masukkan 2 mL air, tabung II masukkan
2 mL Alkohol panas, tabung III masukkan 2 mL alkohol dingin, tabung IV
masukkan kloroform dan tabung V masukkan eter, kedalam tiap-tiap tabung
tambahkan 1 mL minyak kelapa kocok hati-hati, Ambil 3 tetes dari tiap-tiap
tabung tersebut, teteskan pada kertas saring dan biarkan kertas mengering,
setelah kering amati apakah ada noda lemak, noda pada kertas saring
menunjukkan lipid yang larut dalam pelarut.
2. Safonifikasi minyak
Kedalam tabung reaksi 1 mL minyak kelapa tambahkan 5 mL NaOH dalam
alkohol lalu dipanaskan setelah mendidih tambahkan 2 mL air kemudian
panaskan kembali. Amati apakah terjadi busa?
2. Safonifikasi minyak
DAFTAR PUSTAKA
I. Tujuan Percobaan :
Dapat mengetahui ada tidaknya gelatin pada obat Ever-E
asam klorida, asam sulfat, asam sulfit atau asam fosfat. Proses produksi
gelatin Tipe B adalah melalui proses basa. Perlakuan yang diberikan adalah
perendaman dalam air kapur. Proses ini sering dikenal sebagai proses alkali
(Poppe 1992).
Kulit split dapat dibuat menjadi gelatin tipe A dengan proses asam atau
tipe B dengan proses basa (Yulianto 2002). Gelatin berbahan baku kulit split
biasa diproduksi dengan proses basa. Alasan dipilihnya proses basa karena
menurut Cristianto (2001), rendemen gelatin tipe B dari kulit sapi split berkisar
24-59%, yang lebih besar dari pada dengan proses asam. Disamping itu, proses
perlakukan penyamakan kulit sebelumnya dari kulit split adalah liming yaitu
proses perendaman basa, sehingga dengan proses basa penggunaan bahan kimia
dalam proses perendaman untuk membuat gelatin menjadi lebih sedikit dan
prosesnya menjadi lebih pendek.
Dalam proses produksinya, bahan baku kulit split dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran menggunakan air. Selanjutnya, kulit split basah hasil
pencucian dipotong dengan ukuran 1-2 cm dan dimasukkan ke dalam tangki
perendaman. Perendaman dalam larutan Kapur tohor (liming) dilakukan selama
15-24 jam. Kulit setelah perendaman kemudian dinetralisasi dengan amonium
sulfat dan dicuci menggunakan air sampai pH kulit split mendekati netral.
Setelah itu kulit split diekstraksi empat tahap yaitu tahap I dengan suhu 55-65
°C, tahap II dengan suhu 65-75 °C, tahap III dengan suhu 75- 85 °C dan tahap
IV dengan suhu 85-95 °C dengan waktu masing-masing adalah empat sampai
sembilan jam. Gelatin hasil ekstraksi tersebut kemudian difiltrasi untuk
menghilangkan partikel yang lebih besar, koloid, bakteri dan kotoran-kotoran
lain. Selanjutnya dilakukan pemekatan dengan evaporator. Gelatin yang
dihasilkan mempunyai kadar air berkisar antara 30-40%. Gelatin tersebut
kemudian disterilisasi dengan suhu 140-142 °C selama empat detik. Sterilisasi
dilakukan untuk mengurangi kandungan mikrobial dari gelatin. Hasil sterilisasi
tersebut didinginkan dan diekstrusi sehingga dihasilkan gelatin yang berbentuk
mie. Gelatin dengan kadar air berkisar antara 30-40% kemudian dikeringkan
sampai kadar airnya sekitar 12% dan kemudian dihancurkan sampai didapatkan
bentuk yang diinginkan. Gelatin kemudian dikemas dalam wadah plastik yang
berukuran 10 atau 25 Kg (Suharjito dan Djafar 2003).
III. Alat-alat
- Beaker glass 100 mL
- Batang pengaduk
- Corong
- Tabung reaksi
- Gelas ukur
- Pipet tetes
IV. Bahan
a. Obat
b. Hg(NO3)2
c. Asam pikrat
V. Cara Kerja
a. Didalam beaker glass 100 mL larutkan 3 gr obat dengan 10 mL aquades
b. Tambahkan 10 mL larutan Hg(NO3)2, kocok sampai tercampur rata
c. Kemudian disaring
d. Ambil 5 mL filtratnya, masukkan kedalam tabung reaksi
e. Tambahkan 5 mL asam pikrat jenuh, kemudian kocok
f. Endapan kuning yang lengket pada dasar dan dinding tabung yang tidak
larut dalam air menyatakan adanya gelatin
DAFTAR PUSTAKA
PEMBUATAN ASETON
I. Tujuan Percobaan :
- Mensintesis aseton dari isopropil alcohol
-
- Memahami mekanisme reaksi pembuatan aseton
IV. Bahan
a. Pb-asetat
b. Na-asetat
V. Cara Kerja
- Kedalam Labu Kjedhal masukkan 10 gr Pb-asetat dan 5 gr Na-asetat
kemudian dihomogenkan
- Pasang pendingin liebig, kemudian labu dipanaskan
- Tampung destilat dan catat temperature pertama kali destilat menetes
- Cium bau destilat yang diperoleh
- Setelah destilasi selesai catat volume destilat dan tentukan indek biasnya
Hitung rendemen
I. Tujuan Percobaan :
- Memahami mekanisme reaksi pembuatan etil asetat
III. Alat-alat
- Labu destilasi
- Pendingin liebig
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Pipet tetes
IV. Bahan
- Etanol
- Asam sulfat pekat
- Asam asetat
V. Cara Kerja
- Masukan dalam labu 30 ml etanol dan tambahkan 8 ml asam sulfat pekat
- Refluks kurang lebih 0,5 jam
- Daalam keadaan panas tambahkan sedikit demi sedikit dari mulut pendingin
30 ml asam asetat (hati-hati mudah meledak)
- Teruskan refluks lebih kurang 1 jam
- Lakukan destilasi, uji tetes pertama dengan air apakah telah ada ester, kalau
belum refluks lagi
- Tampung destilat
PEMBUATAN ASETANILIDA
I. Alat-alat
- Labu destilasi
- Pendingin liebig
- Corong
- Beaker glass
- Gelas ukur
II. Bahan
- Anilin
- Benzen
- Asam asetat
- Es batu
1. Tujuan Percobaan :
- Mahasiswa dapat membedakan alkohol dan fenol
- Mahasiswa dapat membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier
- Mahasiswa mengetahui cara pembuatan Ester
- Mahasiswa dapat membedakan mono alkohol dan poli alkohol
memabukkan yang terdapat dalam anggur dan bir. Etanol adalah salah satu dari
keluarga senyawa organik yang disebut alkohol yang terdapat di alam. Alkohol
dari bunga mawar, sukrosa yaitu gula untuk memenuhi rasa manis; dan banyak lagi.
Gugus hidroksil terdapat dalam banyak molekul yang penting secara biologis.
metabolisme mendasar. Namun, ada tiga alkohol fenolik yang membentuk blok
pembangun dasar dari lignin, yaitu zat polimer rumit, yang bersama-sama dengan
selulosa, membentuk bagian berkayu pada pohon. Beberapa bahan alam fenolik
yang harus dihindari ialah urushiol, yaitu bahan alergen aktif dalam racun tumbuhan
kehidupan sehari-hari. Namun demikian, salah satu jenis alkohol dan fenol juga
III. Alat-alat :
- Tabung reaksi
- Penjepit tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Beaker glass 250 mL
- Kaki tiga + kassa
- Bunsen
- Botol semprot
V. Cara Kerja :
A. Alkohol
1. Test Iodoform
- Sediakan tiga tabung reaksi, tabung I masukkan Etanol, tabung II
masukkan Butanol, tabung III masukkan sec—butanol sebanyak 1 mL.
- Tiap-tiap tabung tambahkan 3 tetes Iodium dalam KI, amati yang terjadi.
- Tiap-tiap tabung tambahkan larutan NaOH 10% tetes demi tetes sampai
warna KI hilang.
2. Test Esterifikasi
- Sediakan tiga tabung reaksi, tabung I masukkan Etanol, tabung II
masukkan Butanol, tabung III masukkan sec-butanol sebanyak 1 mL.
- Kedalam masing-masing tabung tambahkan 1 mL asam asetat glacial.
- Kemudian tambahkan 0,5 mL asam sulfat pekat.
- Kemudian dipanaskan.
- Tambahkan 3 mL air dan amati apa yang terjadi.
- Cium bau larutan yang terjadi.
B. Fenol
1. Tes FeCl3
1. Kedalam tabung reaksi masukkan 5 mL aquades
2. Tambahkan 5 tetes fenol
3. Tambahkan 2 tetes FeCl3
4. Amati warna yang terjadi (merah keunguan)
2. Tes Oksidasi
1. Kedalam tabung reaksi masukkan 3mL larutan Na-bikromat 1%
2. Tambahkan 3 tetes asam sulfat pekat
3. Tambahkan 5 tetes fenol (orange)
4. Kemudian dipanaskan dan amati perubahan warna larutan (merah
kehitaman)
3. Tes keasaman
1. Kedalam tabung reaksi masukkan I mL fenol
2. Tambahkan 2 mL aquades
3. Masukkan lakmus biru
4. Amati warna lakmus
2. Fenol
No Prosedur Percobaan Perlakuan Hasil
DAFTAR PUSTAKA
SENYAWA KARBONIL
I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat membedakan aldehid dan keton
III. Alat-Alat :
- Tabung reaksi
- Penjepit tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Beaker glass
- Kaki tiga + kassa
- Bunsen
- Cawan penguap
- Botol semprot
IV Bahan Kimia :
a. Formalin
b. Amoniak pekat
c. Fehling B
d. Benedict
e. Fehling A
f. Aseton
g. AgNO3
h. NH4OH
i. NaOH
Cara Kerja :
1. Tes dengan Pereaksi Tollens
a. Sediakan 2 tabung reaksi, tabung reaksi I masukan 1 mL Formalin, tabung reaksi
II masukan 1 mL Aseton
b. Tambahkan 1 mL larutan Perak Amoniacal ke dalam tiap-tiap tabung
c. Panaskan masing-masing tabung
d. Amati tiap-tiap tabung apakah terdapat Cermin Perak
Tujuan Percobaan :
a. Mahasiswa dapat membedakan monokarboksilat dan
dikarboksilat
b. Mahasiswa dapat mengetahui pembuatan ester
Alat-alat :
a. Pipet tetes
b. Gelas ukur
c. Beaker glass 250 mL
d. Kaki tiga + kassa
e. Bunsen
f. Cawan penguap
g. Botol semprot
h. Tabung Reaksi
Bahan kimia :
a.Asam asetat glacial e. FeSO4
b. Na-bikarbonat f. NaOH
c.Etanol g. Hidroksilaminhidroklorida
d. Asam oksalat
Cara Kerja
A. Asam Karboksilat
1. Reaksi dengan larutan Na-bikarbonat
1. Kedalam kaca arloji masukkan 1 mL larutan Na-
bikarbonat 5%
2. Tambahkan 2 tetes asam asetat glacial
3. Jika timbul gas CO2 menyatakan terdapat asam
2. Pembentukan Ester
a.Kedalam tabung reaksi masukkan 2 mL etanol dan 1 mL asam sulfat
pekat, diamkan selama 2 menit
b. Tuangkan kedalam cawan penguap yang berisi 1 mL larutan Na-
bikarbonat
c. Amati bau yang terjadi, bau yang wangi menandakan terbentuknya
ester
3. Membedakan monokarboksilat dan dikarboksilat
a. Sediakan 2 tabung reaksi, kedalam tabung I masukkan 1 mLAsam
asetat, kedalam tabung II masukkan 1 mL asam oksalat
b. Kedalam tiap-tiap tabung tambahkan 5 tetes larutan FeSO 4 dan 6
tetes larutan NaOH
B. Ester
a.Kedalam tabung reaksi masukkan 5 tetes ester
b. Tambahkan 1 mL hidroksilamin hidroklorida 0,5 N dalam
etanol 95%
c.Tambahkan 0,2 mL NaOH 6 N
d. Panaskan campuran sampai mendidih
e.Dinginkan, kemudian tambahkan 2 mL etanol 95%
f. Tambahkan FeCl3 5%
g. Amati warna yang terjadi
PEMBUATAN ASPIRIN
Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui bahan dasar pembuatan aspirin
2. Menentukan titik leleh aspirin
3. Menentukan rendemen
Alat-alat
a. Erlenmeyer 250 mL
b. Beaker glas 250 mL
c. Kaki tiga +kassa
4. Bunsen
5. Corong
6. Tabung thiele
7. Pipa kapiler
8. Batang pengaduk
9. Kertas saring
Bahan kimia
- Asam salisilat
- Asam asetat anhidrat
- H2SO4 pekat
- FeCl3
Tujuan Percobaan
1. Mengetahui bahan dasar pembuatan asam pikrat
2. Menentukan titik leleh asam pkrat
3. Menentukan rendemen
Alat –alat
1. Beaker glass 250 mL
2. Corong
3. Batang pengaduk
4. Kaki tiga + kassa
5. Bunsen
6. Tabung thiele
7. Pipa kapiler
8. Kertas saring
Bahan kimia
a.Fenol
b. H2SO4 pekat
c. Etanol
Cara Kerja
A. . Kedalam beaker glass masukkan 5 gr fenol dan 20 mL asam sulfat pekat
B. Panaskan selama 30 menit diatas penangas air
C. Tambahkan 20 mL air dan dinginkan hingga suhu 150C
D. Tambahkan 10 mL asam nitrat pekat
E. Panaskan diatas penangas air selama 30 menit
F. Dinginkan hingga suhu 150C
G. Tambahkan 4 mL asam nitrat pekat
H. Panaskan selama 30 menit
I. Tambahkan 25 mL air es
J. Tambahkan etanol
K. Saring dan keringkan
L. Tentukan tituk lelehnya
M. Hitung rendemen
ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH
Tujuan Percobaan :
Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan dapat memahami :
a.Cara kerja dan teknik-teknik pemisahan dan pemurnian senyawa organic bahan alam
yaitu ekstraksi dan rekristalisasi
b. Analisa kualitatif alkaloid dengan tes Murexide
c. Menentukan titik leleh kafein
d. Menentukan rendemen
Alat –alat :
Bahan Kimia :
1. Pb Asetat
2. Kloroform
3. Teh 200 gram
Cara Kerja :
a. Didihkan 300 mL aquades didalam Beaker glass 1000 mL
b. Masukkan 40 gr daun teh, didihkan selama 30 menit
c. Kemudian di saring dalam keadaan panas
d. Filtrat yang didapat ditambahkan 100 mL Pb asetat 10%
e. Panaskan selama 15 menit sambil diaduk
f. Kemudian disaring
g. Filtrat yang diperoleh dikisatkan sampai volumenya 25%
h. Hasil kisatan tersebut dikocok dengan kloroform di dalam corong pisah, kemudian
diamkan selama 1 jam.
i. Ambil lapisan bawah kemudian kloroformnya diuapkan .
j. Didapat padatan kafein.
k. Timbang padatan tersebut.
l. Tentukan titik leleh kafein.