LAPORAN PRAKTIKUM 6
Dosen Pengampu :
apt. Siti Rahmah K.R, M.Si
Disusun oleh :
Ine Sri Irmanda (2104277021)
Saviera Calista Nabilavashti Azura (2104277038)
Sindy Oktaviani (2104277041)
Salah satu sub bidang ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari mengenai
bahan-bahan organik yang disebut kimia organik dan dalam disiplin ilmu tersebut
terdapat ilmu spektroskopi yang membahas tentang bagaimana struktur suatu
senyawa, gugus fungsi dan reaksi-reaksi. Senyawa organik adalah senyawa yang
mengandung karbon baik panjang maupun pendek. Begitu banyaknya struktur dan
gugus fungsi serta reaksi kimia tidak dapat mengetahui secara visual senyawa
organik.
Nitogren adalah unsur kelima yang paling melimpah di alam semesta danterdapat
sekitar 78% dari atmosfer bumi, yang berisi sekitar 4.000 triliun ton gas.
Nitrogen adalah bagian penting dari kehidupan. Tanaman, hewan dan bakteri
semuanya menggunakan nitrogen dalam satuan pembentuk fundamental yang
disebut asam amino, dan asam-asam amino ini bersatu membentuk protein.
Protein tidak hanya memungkinkan kita untuk tumbuh dan berfungsi dengan baik,
tetapi juga membentuk basis dari hampir setiap reaksi kimia dalam tubuh
mausia. Kelompak senyawa nitrogen memiliki cukup banyak jenisnya antara lain
amina, amida dan nitro.
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari
senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri. Amino merupakan derivatif
amoniak. Biasanya dipanggil amida dan memiliki berbagai kimia yang berbeda.
Yang termasuk amino ialah asam amino, amino biogenik, trimetilamina, dan
anilina. Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus
karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu
senyawa yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu bentuk
anion nitrogen. Senyawa nitro adalah senyawa organik yang mengandung satu
atau lebih gugus fungsional nitro (−NO2). Gugus nitro adalah salah satu
kelompok senyawa yang paling umum untuk eksplosofor (kelompok fungsional
yang membuat senyawa eksplosif) yang digunakan secara global. Kelompok nitro
ini juga sangat menarik elektron. Karena karakteristiknya ini, ikatan alfa C−Ha
(berdekatan) ke gugus nitro dapat bersifat asam. Untuk alasan yang sama,
kehadiran gugus nitro pada senyawa aromatik menghambat Substitusi aromatik
elektrofilik tapi memfasilitasi Substitusi aromatik nukleofilik. Gugus nitro jarang
ditemukan di alam, hampir selalu diproduksi dari reaksi nitrasi dari asam nitrat.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan uji karakteristik senyawa
golongan nitrogen (amina, amida dan nitro).
B. RUMUSAN MASALAH
amida, dannitro ?
C. TUJUAN
Nitrogen merupakan salah satu unsur yang melimpah di alam ini. Unsur ini
bila dikombinasikan dengan unsur- unsur lain seperti oksigen dan hidrogen
Kegunaan senyawa amida ini cukup luas baik dalam industri pertanian, farmasi,
amida dan nitro), Amida dapat digunakan untuk identifikasi asam yang
berbentuk cair.
sehingga mudah larut dalam air. Selain itu, sifat lain dari amina aromatik yang
sangat mendapat perhatian adalah sifat toksik dan karsinogen1-2 (Gusmita et al.,
2013).
Penambahan asam sulfat dalam larutan ini berfungsi sebagai oksidator kuat
dimana asam ini akan bekerja dengan baik bila larutan asamnya pekat dan
Kombinasi asam akan memberikan kekuatan asam yang lebih baik khususnya
dalam melarutkan logam- logam yang terdapat dalam sampel organik dan
Urea ditemukan pada 1773 oleh Rouelle dan yang paling banyak proses sintesis
Reaksi di atas menunjukkan bahwa CO2 diperlukan untuk sintesis urea, yang
reaksi yang dapat dilakukan untuk menunjukan adanya gugus fungsi tersebut
salah satunya adalah tes CuSO, atau dikenal dengan tes biuret. Tes ini dipakai
untuk menunjukkan adanya amina yang larut dalam air dan mempunyai berat
molakul rendah. Hasil tes ini positif bila terbentuk warna biru atau hijau kebiru
lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna.
tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomonik bukan logam stabil, sangat
sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.Dinamakan zat lemas karena
zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsure lainnya. Nitrogen
adalah 78.08% daria tmosfir bumi dan dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas
terbentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat
Amina dapat dianggap sebagai turunan dengan menganti satu, dua atau tiga
hidrogen dari amonia dengan organik. Seperti amonia, amina bersifat basa.
Pada kenyataannya amonia adalah jenis basa organik penting diatom Amina
tergantung apakah satu, dua atau tiga gugus organik yang melekat pada
nitrogen. Gugus R pada struktur ini dapat berupa alkil dan aril dan kedua gugus
tersebut dapat berbeda atau satu sama lain. Sama halnya dengan amonia,
amonia membentuklarutan basa (alkali) dengan air. Amina juga dapat bereaksi
2. Bahan
Senyawa organik yang belum diketahui
Senyawa amina (Primer, sekunder, tersier)
Nitroalkana
CuSO4
Bensensulfonil klorida
CCL
HNO3 pekat
Asetamida
AgNO3 dalam etanol
Urea
Kertas lakmus
FeCl3 5%
Na₂SO3 5%
H₂SO₁ IM
B. ROSEDUR PERCOBAAN
Reaksi oksidasi dengan asam kromat
a. Uji CuSO4
Ditambahkan 1 tetes senyawa yang akan diuji (metal amin, dimetil amin,
dan trimetil amin) ke dalam ImL larutan 10% CuSO4. Amati perubahan
yang terjadi.
a. Kelarutan air
Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 mL air lalu tambahkan 1 gram
asetmida, amari kelarutannya. Ulangi percobaan ini dengan mengganti
sasetamida dengan urea.
HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH
10 tetes Berwarna hijau alpukat,
1.
asepnida+2ml terdapat gumpalan
CuSO4 10% menyerupai bola, dan
Berwarna biru terdapat endapan
HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH
HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN
SEBELUM SESUDAH
Uji yang pertama dilakukan adalah uji karakteristik pada senyawa amina. Pada
uji yang pertama ini adalah uji karakeristik amina dengan menguji CuSO 4
ditambahkan beberapa tetes aniline. Anilin merupakan salah satu dari golongan
senyawa amina aromatik. Perubahan warna yang terjadi dari biru menjadi hijau
dan terdapat endapan hijau. Hal itu terjadi Karena Cu teorksidasi menjadi Cu2+.
Secara teori, tingkat kereaktifan pada gugus amina, yang paling reaktif adalah
amina primer, sekunder, kemudian tersier. Pada gugus amina primer, atom H pada
amina primer, lebih mudah terlepas untuk berikatan dengan unsur lain yang
bereaksi dengannya. Sebaliknya pada amina tersier, energi ikatannya sudah
distabilkan oleh gugus alkil yang terikat dengannya, sehingga sulit untuk melepas
ikatannya yang sudah cenderung stabil.
Percobaan yang kedua yaitu uji amida dengan melakukan uji hidrolisis dalam air,
alkali, dan asam. Pada hidrolisis dengan air, urea yang dilarutkan dalam air
menunjukkan bahwa senyawa urea larut dalam air. Hal ini menunjukkan bahwa
suatu amida dapat dihidrolisis dengan air sebab amida bereaksi nukleofil (dalam
kimia, nukleofil adalah reagen yang membentuk ikatan kimia terhadap partner
reaksinya). Selain itu amida juga sangat polar dan mudah membentuk ikatan
hidrogen. Sebagaimana prinsip dari hukum like dissolved like kelarutan di mana
suatu zat hanya akan larut pada pelarut yang sejenis. Dengan kata lain, zat yang
bersifat polar akan larut pada pelarut polar dan zat non polar pun akan larut pada
pelarut yang non polar. Pada hidrolisis dengan alkali dengan mencampurkan urea
dan larutan NaOH tidak diketemukan perubahan karena larutanya tetap basa. Pada
hidrolisis dengan asam dengan melakukan pencampuran urea dan H2SO4 terdapat
adanya perubahan kertas lakmus biru menjadi merah karena urea yang awalya
bersifat basa, tetapi setelah di tambahkan beberapa mL H2SO4 maka larutannya
berubah menjadi asam dan menghasilkan bau pesing dari urea.
Percobaan yang terakhir yaitu pengujian karakteristik dari gugus nitro (NO 2) Saat
urea direaksikan dengan natrium hidroksida, natrium nitrat,dan asam sulfat
menunjukkan adanya gugus nitro primer maupun sekunder. Setelah dicampurkan
hasilnya berwarna merah muda dan putih serta ureanya larut. Hal ini menandakan
dalam sampel yang digunakan terdapat senyawa nitro alkana yaitu senyawa
alifatik yang senyawanya diturunkan dari alkana dengan mengganti satu atom
hidrogen dengan satu gugus nitro.
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan tentang uji karakteristik
senyawa nitrogen (amida amina dan nitro), maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
identifikasi senyawa nitro padat dilakukan dengan tes merah putih biru.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Agustina R., Magdaleni dan Soerja K., 2018, Sintesis Surfaktan Turunan
Amida Yang Diperoleh Dari Rekasi Metil Risinoleat Dan Etilendiamina, Jurnal
Kimia Mulawarman, Vol. 15(2).
Gusmita, W., Emdeniz dan Djufri M., 2013, Studi Toksisitas Nitro Anilin
berdasarkan HubunganKuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA)Toksik Amina
Aromatik, Jurnal Kimia Unand, 2(1).
Hartono dan Oslan J., 2014, Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Penambat Nitrogen
Non Simbiotik Pengekskresi Amonium Pada Tanah Pertanaman Jagung (Zea
mays L.) dan Padi (Oryza sativa L. ) Asal Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan,
Indonesia., Jurnal Sainsmat, Vol. 3(2).
Rahmawati, E., Diana C. D. dan Begum F., 2018, Analisis Kadar Logam
Tembaga (Cu) Pada Permen Secara Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa). Jurnal
Farma Sains, 1