A. AMINA
I. TUJUAN
Mengenal identifikasi amina dan mengetahui pereaksi spesifiknya
II. TEORI
Judul objek kali ini adalah Amina. Amina adalah turunan organik dari amonia.
Amonia dapat disebut primer, sekunder dan tersier, tergantung pada jumlah gugus
R yang melekat pada nitrogen.
Amina tergolong basa organik lemah, dapat bereaksi dengan asam
membentuk garam yang dapat larut dalam air, tetapi dalam keadaan bebas amina
sukar larut atau hampir tidak larut dalam air, kecuali senyawa amina berwujud
gas. Stuktur umum amina adalah R – NH2.
Amina dapat digolongkan atas tiga bagian yaitu:
Amina primer
Adalah suatu senyawa yang pada atom N mempunyai dua atom H.
Contoh : Benzil Amina
Amina sekunder
Adalah suatu senyawa yang pada atom N mempunyai satu atom H
Contoh : Etil benzil amina
Amina tersier
Adalah suatu senyawa yang pada atom N tidak terdapat atom H, biasanya
atom N disini berikatan dengan alkil-alkil seperti alkil halida dan lain lain.
Amina relatif basa, dimana kebasaan ini lebih kuat dari pada air, tetapi lebih
lemah dari pada ion OH-.
125
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Reaksi-reaksi amina:
a. Reaksi amnina dengan asam nitrit
Amina primer, sekunder, dan tersier akan memberikan reaksi yang berbeda
dengan asam nitrit, dimana amina primer akan membebaskan gas N 2 ,
sedangkan amina sekunder akan didapat suatu zat seperti minyak yang
bewarna kuning, sedangkan pada amina tersier yang pada atom nitrogen tidak
mempunyai atom H, tidak membebaskan tidak membebaskan nitrogen
melainkan membentuk suatu garam nitrit yang tidak stabil.
Amina primer
Amina sekunder
Amina tersier
126
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Apabila amina tersier alifatis direaksikan dengan HNO 2 akan terjadi suatu
kesetimbangan antara amina tersier, garamnya, dan N.nitroso amonium
Perlu diketahui bahwa gugus amino (-NH2, -NHR, -NR2) adalah bagian
molekul yang paling reaktif dari suatu amina. Pasangan elektron bebas N
memungkinkan amina bertindak sebagai nukleofil, maupun ligan pada reaksi
amina, gugus amino dapat dioksidasi menjadi gugus nitroso (-NO), nitro (-NO 2)
dan nitrat (-NO3).
Hinsberg test
Uji hinsberg digunakan untuk membedakan antara amina primer, sekunder,
dan tersier. Pereaksi yang digunakan adalah suatu larutan toluen sulfonilklorida
dalam suasana basa. Amina primer dengan jumlah atom karbon kurang dari tujuh
menghasilkan sulfonamide yang larut dalam basa. Jika campuran reaksi
diasamkan, maka dihasilkan endapan sulfonamide. Amina. sekunder
menghasilkan sulfonamida yang tidak larut dalam basa berlebih, sedangkan amina
tersier tidak tidak bereaksi.
Istilah primer, sekunder atau tersier mempunyai arti yang sangat berbeda
dengan alkohol . Pada alkohol, istilah ini merujuk pada jumlah gugus karbon yang
melekat pada karbon pengemban fungsi hidroksil. Sedangkan pada amina merujuk
pada jumlah gugus karbon yang melekat pada nitrogen amina. Gugus karbon yang
melekat pada nitrogen mungkin alifatik, aromatik, atau kedua-duanya.
Amonia dan amina primer masing- masing mengandung sebuah gugus –NH 2.
Pada amonia ini, gugus terikat pada sebuah atom hidrogen sedangkan pada amina
primer terikat pada sebuah gugus alkil (disimbolkan dengan R) atau pada sebuah
cincin benzen.
Amina alifatik dinamai dengan menamai semua gugus alkil yang melekat
pada nitrogen amina berdasar abjad. Nama gugus alkil diakhiri dengan kata
amina ; nama lengkap ditulis sebagai satu kata. Digunakan awalan di dan tri untuk
menyatakan jumlah gugus yang sama. Berikut beberapa contoh amina alifatik :
H CH3
127
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
128
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
129
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Amati
2. Khusus untuk Anilin
Senyawa anilin
- Ambil senyawa anilin
- Tambahkan dengan setetes bromida dalam karbon
tetraklorida
Amati
3. Senyawa amina
Tambahkan dengan HCl
Panaskan
Tambah air
Amati
4. Senyawa amina
Tambahkan dengan asam asetat anhidrida
Panaskan sampai mendidih
Tuangkan dalam air es
Amati
B. KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
Mengenal identifikasi karbohidrat dan mengetahui pereaksi spesifiknya.
II. TEORI
130
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Judul objek kali ini adalah Karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa yang
mengadung unsur C, H, dan O yang banyak terdapat di alam dengan
menggunakan rumus Cn (H2O)n. senyawa ini mengandung gugus polihidroksi
alkohol dengan adanya gugus aldehid atau keton. Karbohidrat merupakan
konstituen utama dari berbagai tumbuh-tumbuhan dan ditemui sebagai gula,
selulosa dan amilum.
Karbohidrat sering juga disebut sakarida yang terbagi atas beberapa
kelompok. Sakarida yang tidak bisa dihidrolisa menjadi sakarida yang lebih
sederhana disebut monosakarida. Sakarida yang dapat dihidrolisa menjadi beberpa
unit monosakarida disebut oligosakarida, sedangkan yang dapat memberikan
banyak monosakarida bila dihidrolisa disebut polisakarida.
a) Monosakarida
Dapat berupa aldosa (polihidriksi aldehid) atau ketosa (polihidroksi keton).
Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehid dan beberapa gugus hidroksil
sedangkan golongan ketosa mempunyai satu gugus keton dan beberapa gugus
hidroksil.
Sifat-sifat monosakarida :
a. Kelarutan dalam air
Semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang mudah larut
dalam air. Sifat ini berkaitan dengan terdapatnya gugus-gugus –OH yang padat,
sehingga antar molekulnya terdapat ikatan hidrogen yang kuat.
b. Mutarotasi
Larutan gula bersifat optis aktif (dapat memutarkan bidang polaritas) larutan
monosakarida yang baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran hingga
akhirnya dicapai sudut putaran dan tetap. Perubahan sudut putaran inilah yang
disebut mutarotasi.
Contoh:
131
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
c. Oksidasi
Semua monosakarida, baik aldosa dan ketosa merupakan reduktor sehingga
disebut gula tereduksi.
Monosakarida yang banyak ditemui dialam adalah glukosa dan fruktosa.
1. Glukosa (C6H12O6)
Disebut gula anggur (karena terdapat dalam buah anggur), gula darah (karena
terdapat dalam darah) atau dekstroksa (karena memutarkan bidang polarisasi
kekanan)
Sifat-sifat glukosa
- Larut dalam air dan terasa manis
- Jika direaksikan dengan fehling terbentuk endapan merah bata
Reaksi-reaksi glukosa:
- Reduksi glukosa dengan HI dan posfor merah membentuk n-heksan.
132
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
2. Fruktosa
Mengandung gugus karbonil berupa gugus keton. Pemeriksaan struktur
fkruktosa sama dengan glukosa tapi dengan tambahan, bila fruktosa ditambahkan
HCN diikuti dengan HOH dan reduksi menghasilkan 2-metil hexan yang
menunjukkan bahwa pada atom C kedua ditemui gugus keton.
Struktur fruktosa :
b) Disakarida
Yang banyak ditemui adalah disakarida, disakarida yang cukup penting adalah
maltose, laktosa dan sakarosa. Sakarosa adalah suatu gula yang tidak mereduksi
larutan fehling dan fenil hidrazin. Tapi bila dihidrolisa sempurna akan terjadi
pembalikan dari arah putaran dan hasilnya disebut gula invert.
c) Polisakarida
Banyak dialam sebagai poliglukosa seperti : selulosa dan amilum
- Amilum
Berupa cadangan makanan bagi tumbuhan. Amilum jika dihidrolisa akan
menghasilkan glukosa. Amilum bila diperlakukan dengan air panas yang larut
berupa amilase dan yang tidak larut berupa amilopektin.
- Selulosa
Juga berupa poliglukosa diman ikatan terjadi antara C 1 dari 1 glukosa dengan C4
dan glukosa lainnya dengan C anomernya
Reaksi pengenalan karbohidrat
133
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
a. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji molish, apabila larutan atau
suspensi karbohidrat diberi beberapa tetes larutan α-naftol, H2SO4(p)
membentuk 2 lapisan. Pada bidang batas kedua lapisan akan terbentuk
warna merah ungu
b. Monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat diidentifikasi dengan
perekasi fehling dan benedict yang menghasilkan warna merah bata
c. Amilum memberi warna biru-ungu dengan larutan iodin
134
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
135
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
136
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
137
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
2. Tes Molish
Larutan karbohidrat
- Tambahkan dengan 2-3 tetes alfa-naftol 10%
- Kocok
- Tambahkan H2SO4 sedikit demi sedikit
Amati
Tulis reaksi
5. Kertas saring
- Tambahkan dengan HCl encer
138
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
- Panaskan
- Saring, ambil filtrat, bagi menjadi dua bagian
Bagian pertama
- Tambahkan dengan fenil hidrazin
Amati
Bagian kedua
- Tambahkan dengan pereaksi Fehling
Amati
6. Kapas
- Panaskan dengan asam nitrat pekat
- Tambahkan CH3COOH
- Panaskan
- Biarkan dingin
Amati
139
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
C. PROTEIN
I. TUJUAN
Mengenal identifikasi protein dan mengetahui pereaksi spesifiknya
II. TEORI
Judul objek kali ini adalah Protein. Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani
yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus.
Protein mempunyai struktur yang sangat kompleks. Struktur protein
memegang peranan penting dalam menentukan aktivasi biologisnya. Struktur
protein dapat dibedakan dalam 4 tingkatan yaitu :
a. Struktur primer protein
Yaitu urutan-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun
protein
b. Struktur sekunder protein
Berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai peptida
Struktur tersier protein
Merupakan bentuk dan dimensi dari suatu protein. Struktur ini dikukuhkan
oleh berbagai macam gaya seperti ikatan hidrogen, ikatan silang dari sulfida
interaksi hidrofobik serta jembatan garam.
1. Asam amino
Merupakan suatu golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengadung
satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-NH 2). Semua asam amino
(kecuali glisin) bersifat optis aktif, karena adanya atom C- yang bersifat asimetris.
2. Ion dan Zwitter
Gugus karboksil (-COOH) adalah gugus yang bersifat asam (dapat melepas H +),
sedangkan gugus –NH2 adalah gugus yang bersifat basa (dapat menyerap H +).
Oleh karena itu asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekul
membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter. Asam amino bersifat
140
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
amfoter, jika direaksikan dengan asam menghasilkan suatu anion, jika direaksikan
dengan basa akan menghasilkan kation.
Penggolongan protein :
a. Berdasarkan struktur susunan molekul
- Protein fibriter adalah protein yang berbentuk panjang (serabut)
Contoh : kalogen pada tulang rawan. Myosin pada otak dan keratin pada
rambut.
- Protein globuler adalah protein yang berbentuk bola
Contoh : protein yang terdapat pada susu, telur dan daging.
b. Berdasarkan kelarutan
- Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas
Contoh : albumin telur, albumin jerum
- Gabulin : tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, larut dalm larutan
garam encer dan mengendap dalam larutan garam dengan konsentrasi tinggi
Contoh : miosinogen dalam otot
141
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
- Glutelin : tidak larut dalam pelarut netral tapi larut dalam asam basa encer
Contoh : glutein dalam gandum
- Histon : larut dalam air dan tidak larut dalam ammonia encer
Contoh : globin dalam hemoglobin
- Prolamin : larut dalam alkohol 70-80 %
Contoh : gliadin dalam gandum
c. Berdasarkan komposisi kimia
- Protein konyugasi : protein yang mengandung senyawa lain non protein
Contoh : nukleoprotein, glukoprotein
- Protein sederhana : mengandung senyawa lain yang sederhana (asam
amino)
Contoh : enzim ribonuklease
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah",
hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat
empat)
142
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
143
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
terdisosiasi (-COO-). Status ionisasi suatu asam amino bervariasi tergantung pH.
Dalam larutan asam (misalnya pH), gugus karboksil dalam bentuk tak terionisasi
(-COOH) dan gugus amino dalam bentuk terionisasi (-NH3+). Dalam lrutan alkali
(pH 11) gugus karboksil dalam bentuk terionisasi (-COO-) dan gugus amino
dalam bentuik tak terionisasi.
144
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
2. Tes Xantoprotein
Larutan protein
- Tambahkan dengan 5 tetes asam nitrat pekat, panaskan
- Setelah dingin, tambahkan beberapa tetes amonium hidroksida
Amati
145
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
3. Tes Molish
Larutan protein
- Tambahkan dengan 2 – 3 tetes alfa naftol 10%
- Kocok, tambahkan H2SO4 sedikit demi sedikit
Amati
4. Tes Millon
Larutan protein
- Tambahkan dengan beberapa tetes pereaksi Milon
- Kocok . Amati .
- Panaskan , dinginkan lalu tambahkan 1 tetes natrium nitrit
Amati
5. Tes Ninhidrin
Larutan protein
- Tambahkan dengan 1 ml pereaksi ninhidrin
- Panaskan selama 1 – 2 menit
- Dinginkan
Amati
6. Larutan Urea
- Setelah dingin , tambahkan H2O hingga larut
- Tambahkan kuprisulfat/NaOH
Amati
146
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
D. LEMAK
I. TUJUAN
Mengenal identifikasi lemak/minyak dan mengetahui pereaksi spesifiknya.
II. TEORI
Judul objek kali ini adalah Lemak. Lemak atau minyak adalah ester dari gliserol
atau disebut juga trigliserida yang dibedakan jenuh atau tidaknya gugus alkil.
Lemak atau lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara
khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang.
Perbedaan lemak dan minyak
Lemak pada suhu kamar berupa cairan, lazim disebut minyak. Minyak
umumnya berasal dari tumbuhan seperti : minyak kelapa, minyak jagung dan
minyak zaitun. Wujud lemak berkaitan dengan asam lemak pembentuknya. Lemak
yang berwujud cair banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti asam deat
(C17H31COOH). Sedangkan lemak yang berwujud padat lebih banyak mengandung
asam lemak jenuh seperti asam stearat (C17H35COOH). Asam lemak jenuh
mempunyai titik cair yang lebih tinggi dari pada asam lemak tak jenuh.
147
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Jika digunakan NaOH, maka diperoleh sabun yang bersifat lebih keras dan
dapat dibentuk. KOH menghasilkan sabun yang lebih lunak atau sabun cair.
Minyak yang mempunyai ikatan tidak jenuh ganda akan menghasilkan sabun yang
lebih lunak.
148
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein. Satu gram
minyak atau lemak menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein
hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak khususnya minyak nabati,
mengandung asam–asam lemak esensial seperti asam linoleat dan arakhidonat
yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukkan
kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi
vitamin A, D, E, dan K.
Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai
media penghantar panas, seperti minyak goreng dan margarin. Di samping itu,
memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan seperti pada kembang gula,
penambahan shortening pada pembuatan kue – kue.
Sifat – sifat lemak :
a. Bersifat non polar
b. Tidak larut dalam air
c. Dapat larut dalam pelarut non polar seperti eter, karbon tetraklorida dan
kloroform
Perbedaan antara lemak dan minyak :
a. Lemak
Pada temperatur kamar, lemak berbentuk padat
Umumnya terdapat pada hewan
Mempunyai ikatan tunggal
b. Minyak
Pada temperatur kamar, minyak berbentuk cair
Umumnya terdapat pada tumbuhan
Mempunyai ikatan rangkap
Lemak disusun atas asam – asam lemak :
Senyawa jenuh
C11H23COOH (asam larutan/asam dedekanoat)
C13H27COOH (asam miristat/asam tetradekanoat)
C15H31COOH (asam palmiat/asam heksadekanoat)
C17H35COOH (asam stearat/asam oktadekanoat)
Senyawa tidak jenuh
C17H33COOH (asam oleat/asam-9-oktadekanoat)
C17H31COOH (asam linoleat/asam 9,12-oktadekanoat)
C17H29COOH (asam linoleat/asam 9,12,15-oktadekanoat)
149
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
Lemak yang mempunyai alkil jenuh berwujud padat yang memiliki rantai
alkil tak jenuh berwujud cair (minyak) lemak tak jenuh ini disebabkan adanya
ikatan rangkap pada atom C.
150
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
3.1.2 Bahan
Minyak kelapa sebagai sampel
Minyak jagung sebagai sampel
Minyak Bimoli sebagai sampel
Margarine sebagai sampel
Gajih sapi sebagai sampel
151
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Praktikum Kimia Organik I
Semester Ganjil 2012/2013
152
Identifikasi Gugus Fungsi Amina,
Karbohidrat, Protein, dan Lemak