Anda di halaman 1dari 37

Fisika—untuk Sains dan Teknik Buku 2 Edisi 6

Physics—for Scientists and Engineers with Modern Physics


Raymond A. Serway dan John W. Jewett, Jr.

Penerjemah: Chriswan Sungkono

Direktur Penerbitan dan Produksi: Edward Tanujaya


Supervisor Penerbitan: Shelvy Dwi Citra
Editor: Melly Astriani
Tata Letak: Dedy Juni Asmara
Desain Sampul: Deka Hasbiy

Hak Cipta © 2010, Penerbit Salemba Teknika


Jl. Raya Lenteng Agung No. 101 Jagakarsa, Jakarta 12610

Telp. : (021)781 8616 Faks. : (021) 781 8486


Website :
http://www.penerbitsalemba.com
E-mail : info@penerbitsalemba.com

fFNGAGE Copyright © 2004 by Cengage Learning Asia Pte Ltd \ *


Learning’ Shenton Way, #01-01 UIC Building, Singapore 068808
5

iehts reserved No part of this book may be reproduced, in any form or by any means, electronic or mechanical or ignis reserveu. _ ,/

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mem] pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasi penyimpanan lainnya,
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

ratus juta rupiah).

/ retrieval system, without permission m


writing from the publisher.

Serway, Raymond A.
Jewett, Jr. John W.

Fisika/Raymond A. Serway, John W. Jewett, Jr.

—Jakarta: Salemba Teknika, 2010 3 jil., 828 him., 19 x 26


cm

ISBN 978-981-4281-00-3 (jil. 2)

1. Sains I. 2. Fisika
II. Raymond A. Serway, John W. Jewett, Jr.
Judul
364 Bagian 4 Listrik dan Magnétisme

molar tembaga adalah 63,5 g/mol. Ingat kembali bahwa "Dari Persamaan 27.4, kita ketahui bahwa kelajuan
1 mol zat apa pun mengandung atom sejumlah hanyutnya adalah
bilangan Avogadro (6,02 x 10 ’). Dengan mengetahui
_l
massa jenis tembaga, kita dapat menghitung volume Vd
~ nqA
yang ditempati oleh 63,5 g (= 1 mol) tembaga:
di mana q merupakan nilai mutlak dari muatan setiap
63,5 g elektron. Jadi,
: 7,09 cm ...... I
8,95 g/cm 3
Vd
nqA
10,0 C/s
Oleh karena setiap atom tembaga menyumbangkan
sebuah elektron bebas kepada arusnya, maka kita (8,49 X1023 m~3 )(l,60xl0~19 C )(3,31xl0~6 m2'
mendapatkan
= 2,22xl0~4 rfi/s'
O.yii-.tV.-v-.-vj.-
6,02 xl023 elektron 1,00x106 cm3 i--.- r-y Di-:,
7,09 cm3 1 m3
; 8,49 x 1028 elektron/m3

A HATI-HATI! Contoh 27.1 menunjukkan bahwa kelajuan hanyut biasanya sangat rendah. Sebagai
27.2 Elektron Ada di contoh, elektron yang bergerak dengan kecepatan 2,22 x 10 4
m/s akan membutuhkan
Mana-mana
Elektron tidak harus lebih kurang 75 menit untuk menempuh jarak 1 meter! Ketika melihat ini, Anda
berpindah dari sakelar mungkin akan berpikir mengapa sebuah lampu menyala hampir secara langsung ketika
lampu ke bola lampu
sakelar dinyalakan. Pada sebuah konduktor, muatan-muatan dalam medan listrik yang
untuk menyalakan lampu.
Elektron-elektron yang mendorong elektron-elektron bebas itu bergerak di dalaip konduktor tersebut dengan
telah berada pada kawat
kelajuan yang mendekati kelajuan cahaya. Jadi, ketika Anda menyalakan sakelar lampu,
bola lampu bergerak
sebagai respons terhadap elektron-elektron yang telah berada pada kawat bola lampu mengalami gaya listrik dan
medan listrik yang mulai bergerak setelah Suatu selang waktu berskala nanodetik.
dihasilkan oleh baterai.
Ingat juga bahwa sebuah
baterai tidak menghasilkan 27.2 Hambatan
elektron pada suatu
rangkaian. Baterai Pada Bab 24, kita ketahui bahwa medan listrik dalam sebuah konduktor adalah nol.
mendptakan medan listrik
Akan tetapi, pernyataan ini benar hanya jika konduktor tersebut berada dalam
yang memberikan sebuah
gaya pada elektron- kesetimbangan statis. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menjelaskan apa yang terjadi
elektron yang telah ada
ketika suatu muatan dalam konduktor tidak berada dalam kondisi setimbang. Dalam
pada kawat dan juga
elemen-elemen dalam kasus ini, terdapat medan listrik dalam konduktor tersebut.
rangkaian tersebut Bayangkan sebuah konduktor dengan luas penampang silang A yang membawa
arus I. Rapat arus J dalam sebuah konduktor didefinisikan sebagai arus per satuan luas.
Oleh karena arusnya I = nqvciA, maka rapat arusnya adalah

Rapat arus
- (27.5)
J=-
■nqvd
di mana/ memiliki satuan A/m 2 dalam SI. Pernyataan ini berlaku hanya jika rapat arus
adalah homogen dan hanya jika permukaan luas penampang silang A vertikal terhadap
arah arusnya. Secara umum, rapat arus adalah suatu besaran vektor:
Bab 27 Arus dan Hambatan 365

J = nqvd (27.6)

Dari persamaan ini, kita lihat bahwa rapat arus arahnya sama dengan arah
gerak pembawa muatan listrik positif dan berlawanan dengan arah gerak
pembawa muatan listrik negatif.
Rapat arus J dan medan listrik E terbentuk dalam sebuah konduktor ketika
terdapat suatu beda potensial yang melintasi konduktor tersebut. Pada beberapa
bahan, rapat arus sebanding dengan medan listrik:

J = <7 E (27.7) 52 F — ma
Georg Sirnon Ohm -
untuk
di mana konstanta kesebandingan cr disebut konduktivitas konduktor. Banan- Fisikawan J- ■ m (1789-1P54)
sebuah
’ . r"
bahuri'yang menenuhi Persamaan 27.2 dikatakan mengikuti hukum Ohm, - gaya
-- -'T netto
pada
Ohm, seorang guru S,MUiYah'g^
berdasarkan nama Georg Simon Ohm (1789—1854). Secara lebih spesitik, hukum
sebuah profesormu di
kemudian menjadi
Ohm menyatakan bahwa benda
University of Municfrf^Syd
merumuskan bermassa
suatu konsep '
. untuk sebagian besar bahan (termasuk hampir se mi), rasio rapat arus
.- m.
Persamaa
..f
• terhadap medan listrik adalah suatu koh.sfania'p'yang independen terhadap m
n ini juga -.
ta listrik yang menghasilkan arusnya. *2 : - : s. 11
hambatan dapat
dan meneniukan .: i
kesebandingan-kesebandirigan-
ditulis
Bahan-bahan yang menaati hukum Ohm dan selanjutnya menunjukkan yang dinyatakan dalam. '¿j - 7.
Persamaana27.7 dan 27.8.
hubungan y anu sederhana antara E dan J ini dikatakan sebagai bahan vang
(© Bettmann!Corbis).
Pada bab 7 ’ :T
bersifat ohmik. A
ini,HATi-HATii
kita
Dari ekperimen, bagaimanapun juga, ditemukan bahwa tidak semua bahan memiliki sifat 27.3 Sebelumnya Kita
mendefini
sikan
Pernah Melihat
ini. Bahan-bahan dan perangkat-perangkat yang tidak menaati hukum Ohm dikatakan Sesuatu Seperti
massa
bersifat nonohmik. Hukum Ohm bukanlah sebuah hukum alam yang fundamental, sebagai
Persamaan 27.S
melainkan suatu hubungan empiris yang hanya berlaku untuk beberapa Pada Bab 5, kita berkenalan
hambatan
dengan Hukum Newton II,
pada
bahan tertentu. ------- -------
perubahan
Kita dapat memperoleh persamaan yang dapat digunakan dalam penerapan praktis gerak
dengan mernbayangkan sebuah potongan kawat yang memiliki luas penampang silang A dalam
merespons
dan panjang £ yang homogen, seperti ditunjukkan dalam Figur 27.5. Beda potensial AV —
suatu gaya
Vh— Va terdapat di sepanjang kawat menghasilkan suatu medan listrik dan arus dalam luar.

kawat tersebut. Jika medan tersebut diasumsikan homogen, maka beda potensial Massa
sebagai
berhubungan dengan medan melalui persamaan
hambatan

AV = Ei pada
perubaha
Oleh karena itu, kita dapat menyatakan besarnya rapat arus dalam kawat tersebut sebagai n gerak
sama
r nJ aE = a—— seperti
hambatan
Oleh karena J = HA, maka kita dapat menuliskan beda potensialnya sebaga listrik
pada
AV =—} = I = RI aliran
a CTA muatan
dan
Persamaa
1
Bedakan antara konduktivitas a dengan rapat muatan
n 27.8
2
Hasil ini diturunkan dari definisi beda potensial: vb — V„ = -f* E - ds = E j‘dx = E t
sama
seperti
bentuk
hukum
Newton
kedua
yang
ditunjukk
an di sini.
Besar R = i! a A disebut hambatan dari konduktor. Kita dapat mendefinisikan
hambatan sebagai perbandingan beda potensial di dalam konduktor dengan arus
dalam konduktor tersebut:
A:V .
R- - (27.8)

Figur 27.5 Sebuah konduktor


homogen dengan panjang i dan
Kita akan menggunakan persamaan ini berulang kali ketika mempelajari rangkaian
luas penampang A. Beda
potensial A V — Vb — Va yang listrik. Dari hasil ini, kita mengetahui bahwa hambatan memiiiki satuan SI volt per
terjadi di sepanjang konduktor ampere. Satu volt per ampere didefinisikan sebagai satu ohm (0):
tersebut menyebabkan sebuah 1V
medan listrik E dan medan' ini
1 0.= (27.9)
menghasilkan suatu arus I yang IA
sebanding dengan bed3
Persamaan ini menunjukkan bahwa jika beda potensial di dalam suatu konduktor sebesar
potensial tersebut. .
1 V menyebabkan suatu arus sebesar 1 A, maka hambatan konduktor tersebut adalah 1 O.
Sebagai contoh, jika suatu peralatan listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik
bertegangan 120 V dan dilaini oleh arus sebesar 6 A, maka hambatannya adalah 20 Q.
Kebalikan dari konduktivitas adalah resistivitas p\

Resistivitas adalah J
(27.10)
kebalikan dari <7
konduktivitas
di mana p memiliki satuan ohm-meter (12 m). Oleh karena R — ItaA, maka kita dapat
menyatakan hambatan suatu balok yang homogen dengan panjang f sebagai

Hambatan suatu bahan


homogen di sepanjang i (27.11)

Tabel 27.1
4 HATI-HATI!
27.4 Persamaan
Km.lisien Sülm n f( ( )
27.8 Bukanlah
Hukum Ohm l U) I
Banyak orang menyebut iembag;
2,44 k irr3 •
Persamaan 27.8 sebagai 2.82.-. 1(T’ *.
hukum Ohm, tetapi ini salah. ^ Jüngsten ', k
Persamaan ini adalah definisi Best " ,;
i ! l(i '
hambatan secara sederhana PÍaliña :
21 - U) ' '
dan memberikan suatu ‘ía'nírf’ I '
1,50 107*
hubungan penting antara Nikronr -
; o-A'
tegangan, arus, dan hambatan. r-; A 0,lA •
¿fâfbonv
Hukum Ohm berhubungan
ÎGèriÇâgiuni
dengan sebuah hubungan io'ehingga 1014 1
2 Siliícon
linier antara j dan E ;OPS>A.-
(Persamaan 27.7) atau, yang ¿feeaj' j
ekuivalen, antara / dan A K
^eleHng.Ujl;
yang dari Persamaan 27.8
'KuarsaS ’k '
menunjukkan bahwa nilai a
Semua nilai pada suhu 20°C b

hambatan adalah konstan dan Lihat Subbab 27.4.


c
independen terhadap Paduan nikel-krom biasa digunakan pada elemen pemanas.
tegangan yang diberikan.

3
Bedakan resistivitas p dengan massa jenis atau rapat muatan, meskipun lambang yang digunakan sama.
;

Kajian Konsep Fisika


untuk Kelas XII SMA dan
MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri


Solo
ajian Konsep Fisika 3
untuk Kelas XII SMA dan MA

Penulis : Muhammad Farchr.nl Rosyld, Penerbit .. .


Eko Firmansah, Rachmad PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
- Resmiyanto, Atsnaita Yasrina
Jalan Dr. Supomo 23 Solo Anggota
Editor : Agus Sriyanto Wahyudl
IKAPI No. 19 Tel. 0271-714344, Faks.
Perancang Kulit : Daru Sukamto
0271-713607
Perancang Tata Letak Isi : Agung Wibawanto
http://www.tigaserangkai.corn e-maii
Penata Letak Isi : Bonawan
tspm@tigaserangkai.co.id
Ilustrator : Sartana
Tahun Terbit : 2017 Dicetak oleh percetakan : .
SKU : 141303.146 PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Diset dengan Power Mac Go, tont Adobe Garamond Pro 1' pt
© Hak cipta dilindungi undang-undang.
All rights reserved.

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


R0SYID, Muhammad Farchani
Kajian Konsep Fisika 3 untuk Kelas XII SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Muhammad Farchani
Rosyld, Eko Firmansah, Rachmad Resmiyanto, dan Atsnaita Yasrina Editor Agus Sriyanto Wahyudi—Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2017.
xvi, 336 hlm.: foto, tab„ ilus., bibi.; 25,5 cm
Bibliografi: hlm. 327
Indeks.
ISBN 978-602-320-120-4 (no. jil. lengkap)
978-602-320-123-5 (jil. 3)
I. Fisika-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Eko Firmansah III. Rachmad Resmiyanto
IV. Atsnaita Yasrina V. Agus
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan
Listrik Dinamik kepada
Arus 9
alamat penulis
Searah
dan/atau penerbit atau melalui email tspm@tigaserangkai.co.id

Ketentuan Pidana Sanksi-Pelanggaran


Pasal 72
Lhida.ig-Undang Nomor 19 Tahun 2002 - .
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 'i
Tahun 1987 tentang } tak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk Itu, dipidana dengan pidana
penjara paling sedikit 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjua! kepada umum sesuatu ciptaan barang atau hasil
pelanggaran Hak Cipta atau Hak Ierkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Hambatan Listrik

Sebelum Anda dapat menganalisis hambatan listrik, lakukan kegiatan berikut


ini secara berkelompok.
“-'
Rasa ingin Tahu .

Eksperimen Mengukur Hambatan Kawat


Fisika 1.2
InfoNsika
1. Sediakan dua buah kawat nikelin dengan luas Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah
penampang sama dan panjang kawat pertama nilai hambatan kedua kawat dan catat nilainya.
dua kali kawat kedua.
Menghitung Turunnya 3. Sediakan dua jenis kawat penghantar dengan
Tegangan panjang dan luas penampang sama.
Jika arus listrik melalui sebuah
tahanan, misalnya sebuah bola
lampu, tekanannya
( 01
~x ( y (i) j
Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah L L
(tegangannya) terhadap aliran
ha! Ini
nilai hambatan kedua kawat dan catat nilai-
itu menurun. Jika Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah
terjadi, orang menyatakah
nya. nilai hambatan kedua kawat dan catat nilainya.
bahwa fegangan (voltase)
turun.
2. Sediakan dua buah kawat nikelin sama panjang Diskusi:
■ ’erubahan dalam tegangan Ini Kesimpulkan apakah yang diperoleh dari hasil
tetapi luas penampang kawat pertama dua kali
dapat dihitung secara
luas penampang percobaan yang telah dilakukan tersebut.
matematis dengan mengalikankawat kedua.
jumiah tahanan dengan jumlah
arus listrik.
L
Sekarang, ambillah sepotong kawat tembaga dan sepotong kawat besi dengan
ukuran yang sama. Lalu pasanglah pada kedua ujung masing-masing penghantar itu
beda potensial yang sama. Kemudian, ukurlah kuat arus listrik yang melewati
masing-masing penghantar. Anda akan mendapati bahwa kuat arus pada kedua
penghantar tersebut berbeda. Arus listrik yang mengalir melalui kawat tembaga
lebih kuat jika dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir melalui kawat besi.
Sekarang ambil sepotong kawat tembaga, tetapi dengan diameter yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan kawat tembaga yang pertama. Pasanglah pada masing-
masing kawat tembaga tersebut beda potensial yang sama. Jika diukur kuat arus
yang mengalir melalui masing-masing kawat tembaga itu, akan Anda dapati bahwa
arus listrik yang melewati kawat tembaga berdiameter lebih besar akan lebih kuat
dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir melalui kawat berdiameter lebih
kecil. Sifat atau watak suatu konduktor atau sembarang peranti listrik yang
menentukan kuat atau lemahnya arus listrik yang mengalir melaluinya disebut
hambatan listrik. Makin besar hambatan suatu penghantar makin lemah arus listrik
yang mengalir melaluinya. Sebaliknya, makin kecil hambatan listrik suatu
penghantar, makin kuat arus listrik yang mengalir melaluinya (apabila dipasang
pada beda potensial yang
Bab 27 Arus dan Hambatan 369

Dengan cara yang sama, untuk silinder berbahan kaca


kita dapatkan

Hitung nilai hambatan sebuah silinder aluminium «=pi=(3,


0,100 m
yang memiliki panjang 10,0 cm dan luas penampang ,0x1010 0 • m
1,5x1013 2,00xl0 -4 m 2
silang 2,00 x 10-4 m2. Hitung ulang nilai hambatan O
untuk sebuah silinder berdimensi sama yang terbuat
dari kaca dan memiliki resistivitas 3,0 x 1010 O m. Seperti yang mungkin Anda tebak dari perbedaan nilai
resistivitas yang besar, hambatan dari silinder
Penyelesaian Dari Persamaan 27.11 dan Tabel 27.1, aluminium dan kaca yang bentuknya sama sangat jauh
kita dapat menghitung nilai hambatan silinder berbeda. Hambatan silinder kaca lebih besar sebanyak
aluminium tersebut sebagai 0,100 m 18 tingkat besaran dibandingkan dengan silinder
4
berikut. ,2,00x10 m' aluminium.

R = p— = (2,82xl0"8 O -m) A
= l,41xl07 5 H (A) Hitung hambatan per Penyelesaian Oleh
satuan panjang untuk karena kawat dengan

suatu kawat Nikrom


ukuran 22 yang berjari-jari 2,2 A
0,321 mm. pan
jang 1,0 m ini memiliki
Penyelesaian Luas hambatan 4,6 0, maka
penampang kawat ini Persamaan 27.8
adalah A = irr2 = 7r menghasilkan
(0,321 x 10-3 m)2 = 3,24 x AV = 10 V .
~~ R 4,6 O
UT' m2
Dari Tabel 27.1, ingat

Resistivitas Nikrom adalah bahwa resistivitas kawat


4,6.0/m
1,5 x 10 6
O m (lihat Tabel Nikrom adalah 100 kali
27.1). Jadi, kita dapat lebih besar dibandingkan
menggunakan Persamaan resistivitas kawat tembaga.
27.11 untuk mendapatkan Sebuah kawat tembaga
hambatan per satuan yang berjari-jari sama
panjang: akan memiliki hambatan
per satuan panjang hanya
R _ p f l,5xl0~6 il i 0,052 O/m. Sebuah kawat
3,24x10" m
7 2

tembaga dengan panjang


(B) Jika beda potensial 10 1,0 m yang berjari-jari
V diberikan pada seutas sama akan membawa arus
kawat sepanjang 1,0 m, yang sama (2,2 A) dengan
berapakah arus dalam beda potensial hanya 0,11
kawat tersebut? V.
Bab 27 Arus dan Hambatan 370

Oleh karena biasanya digunakan untuk


resistivitasnya yang tinggi elemen pemanas dalam
dan daya tahannya pemanggang roti, setrika,
terhadap oksidasi, Nikrom dan pemanas listrik.

Kabel koaksial banyak radial, tidaklah


digunakan untuk kabel diinginkan. (Kabel
televisi dan peralatan tersebut dirancang
elektronik lainnya.
untuk menyalurkan
arus sepanjang kabel
Sebuah kabel koaksial
—arus ini bukanlah
terdiri atas dua silinder
arus yang kita
konduktor. Daerah antara
bicarakan di sini.)
kedua konduktor tersebut Jari-jari dalam
sepenuhnya diisi dengan konduktor adalah a =
silikon, seperti 0,500 cm, jari-jari
ditunjukkan pada Figur luarnya adalah b =
27.8a dan kebocoran arus 1,75 cm, dan
yang melalui silikon, panjangnya L = 15,0
dalam arah cm. Hitung hambatan
silikon antara dua
konduktor.
Bab 18: Arus Listrik
Aras konvensional Aliran elektron
67
mengakibatkan adanya medan listrik di dalam kawat dan paralel terhadapnya. Dengan demikian
+

elektronelektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke


terminal positif, dan pada saat yang sama, elektron-elektron
meningggalkan terminal negatif baterai dan memasuki kawat di Alat
ujung yang lain. Ada aliran elektron yang kontinu melalui
kawat yang mulai begitu kawat terhubung ke kedua terminal.
Bagaimana pun, ketika ketentuan muatan positif dan negatif
ditemukan dua abad yang lalu, dianggap muatan positif
mengalir pada satu arah yang tepat ekivalen dengan muatan GAMBAR 18-8 Arus konvensional dari + ke - ekivalen
negatif yang mengalir ke arah yang berlawanan, sebagaimana ditunjukkan padanegatif yang mengalir dari - ke
dengan arus (elektron)
+.
Gambar 188. Sekarang, kita masih menggunakan ketentuan historis mengenai aliran
arus positif dalam membahas arah arus.

Arus
konvensional

Sehingga ketika kita membicarakan arus yang mengalir pada rangkaian, yang kita
maksud adalah arah aliran muatan positif. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai
arus konvensional. Ketika kita ingin membicarakan arah aliran elektron, kita akan
menyebutnya arus elektron secara spesifik. Pada zat cair dan gas, baik muatan (ion)
positif dan negatif dapat bergerak.

Arus oc Tegangan
Hukum Ohm: Hambatan dan Resistor

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda


potensial. L Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. Geore
S^Ohniil/87-1854j menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke uiune- ujungnya: °
1 oo y. J .%

Sebagai contoh, jika kita menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua
kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V
Akan sangat membanti^ikakita bandingkan arus listrik dengan aliran Analog/ air air di sungai
atau pipa yang dipengaruhi oleh gravitasi. Jika pipa (atau sungai) hampir rata, kecepatan alir akan
kecil. Tetapi jika satu ujung lebih tinggi dan yang lainnya, kecepatan aliran—atau arus—akan lebih
besar.
Makin besar perbedaan ketinggian, makin besar arus. Kita lihat pada Bab 17 bahwa
potensial listrik analog pada kasus gravitasi, dengan ketinggian tebing; dan hal itu
berlaku pada kasus ini untuk ketinggian dari mana fluida mengahr. Sama seperti
penambahan ketinggian menyebabkan aliran air yang ebih besar, demikian pula beda
potensial listrik yang lebih besar, atau tegangan, menyebabkan aliran arus listrik
menjadi lebih besar.
Tepatnya berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung
pa a tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap a
iran elektron. Dinding-dinding pipa, atau tepian sungai dan batu-batu di
tengahnya, memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang
sama, elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom- 1 2

1hni sesuai dengan 16-9 bahwa pada kasus statis, mungkin tidak ada medan listrik di dalam konduk.or
karena jika ada muatan akan bergerak. Dan memang, ketika ada medan listrik, muatan bergerak, dan kita
mendapatkan arus listrik.
2Suatu perkecualian dibahas pada Subbab 20-11.
70 Fisika Jilid 2

Bagaimana pun, kawat yang hambatannya dapat diabaikan, hanya digambarkan


sebagai garis lurus.
Kita mungkin menyangka bahwa hambatan kawat yang tebal akan lebih kecil dari

Hambat Jenis

yang tipis karena kawat yang lebih tebal memiliki area yang lebih luas untuk
lewatnya elektron. Dan mungkin Anda berpikir bahwa hambatan akan lebih besar
jika panjangnya lebih besar karena akan ada lebih banyak penghalang untuk aliran
elektron. Dan memang, ternyata ditemukan pada eksperimen bahwa hambatan R
kawat logam berbanding lurus dengan panjang L dan berbanding terbalik dengan
luas penampang lintang A. Yaitu

(18-3)

Hambat jenis di mana p, konstanta pembanding, disebut


hambat jenis (resistivitas) dan
bergantung pada bahan yang digunakan. Nilai tipikal p, yang satuannya adalah Q m
(lihat Persamaan 18-3), diberikan untuk berbagai bahan di kolom tengah Tabel 18-1.
Nilai-nilai tersebut sebagian bergantung pada kemurnian, perlakuan kalor,
temperatur, dan faktor-faktor lainnya. Perhatikan bahwa perak memiliki hambat jenis
paling rendah dan dengan demikian merupakan konduktor paling baik (walaupun
mahal). Tembaga tidak jauh di bawahnya, sehingga jelas mengapa sebagian besar
kawat terbuat dari tembaga. Aluminium, walaupun mempunyai hambat jenis yang
lebih tinggi, kurang rapat dibanding tembaga; sehingga pemakaian tembaga lebih
disukai dalam

Jg
TABEL 1 8 - 1 Hambat Jenis dan Koefisien Temperatur (pada

G
Temperatur,
Hambat Jenis, p Koefisien a
(Om) (c o)-l
¡¡¡alian .

monduVoi
Perak 11 H : d d d . g • iir 0,0061
:
lembaga d 1,68 K 10' 8 : 0,0068
Lmas 2,44 x J (T8 0.0034
A,uxtunium 2,t>5 x J0 " 0.00420
iungstea 5.6 ■ KD 0.0045
Besi 9,71 x wr 0,00h51
■ Platina U),n ■ nr' 0.003027
\ir raksa : d.s •• urs 0,0000
N i krom (logam tamputan Xi, h*. Cr i 100 x ur 0,0004

ScmtkpnduktoA . . . . . . . . .
Karbon (grafit) (3 - 60) x ur -0,0005
i Cicimanium (i - 300) x nr -0.05
Silikon 0.1 - 60 -0.07
mohiloi
■"Kaca. I 1 'd a ¡0“ - 1 Q : -
Karet padatan 10” - Uli:’
Nilai sangat bergantung pada ada tidaknya ketidakmurnian yang sekecil apa pun.
Bab 18: Arus Listrik
6!
elektron. Ketika dua sel atau lebih dihubungkan sehingga terminal positif salah satunya
terhubung ke terminal negatif berikutnya, dikatakan bahwa sel-sel tersebut terhubung
seri dan tegangannya dijumlahkan. Berarti, tegangan antara ujung-ujung dua baterai
senter 1,5 V yang terhubung seri adalah 3,0 V, sementara enam sel 2 V pada baterai
penyimpan di mobil menjadi 12 V. Gambar 18-5 menunjukkan (a) diagram sel kering
biasa (atau "baterai senter") yang digunakan pada radio portabel, Walkman, senter, dan
lain-lain dan (b) menunjukkan dua baterai tersebut yang dihubungkan seri.

Rangkaian listrik

Arus Listrik

dt [simbol baterai] Baterai

Jika terminal-terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu, kita
dapatkan rangkaian listrik, Gambar 18-6a. Pada diagram rangkaian, seperti pada Gambar 18-6b, kita
akan menggambarkan baterai dengan simbol
Garis yang lebih panjang pada simbol ini menyatakan terminal positif, dan yang lebih
pendek, terminal negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai bisa berupa bola lampu
(yang hanya merupakan kawat halus di dalam bola kaca hampa udara), pemanas,
radio, atau apa pun. If£etika rangkaian seperti ini terbentuk, muatan dapat mengalir
melalui kawat rangkaian, dari satu terminal baterai ke yang lainnya. Aliran muatan
seperti ini disebut arus listrik.
Lebih tepat lagi, arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah
totaljiuatanj/ang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik Dengan demikian,
arus rata-rata I didefinisikan sebagai

(18-1) Arus listrik

di mana AQ adalah, jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu


lokasi selama jangka waktu Af. Arus listrik diukur dalam coulomb per detik;
satuan ini diberi nama khusus, ampere (disingkat amp atau A), dari nama Ampere
fisikawan Perancis André Ampère (1775-1836). Berarti, i A = 1 C/det. Satuan- (1A = 1 C/det)
satuan terkecil yang sering kali digunakan adalah seperti miliampere
(1^JJjA = 10 3 A) dan mikroarhpere (1 f iA = 10-6 A).
Pada'rSngkaian tunggal, seperti""pada Gambar" 18-6, arus pada setiap saat sama
pada satu titik (katakanlah titik A) seperti pada titik yang lain (misalnya B). Hal ini
sesuai dengan kekekalan muatan listrik (muatan tidak hilang).

Arus --------->.

Alat

------------la_________
GAMBAR 18-6 (a) Rangkaian listrik sederhana. (b)
(a) Gambar skematis dari rangkaian yang sama.
Kajian Konsep Fisika
untuk Kelas XII SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri


Solo
Kajian Konsep Fisika 3
untuk Kelas XII SMA dan MA

Penert«
Penulis Muhammad Farchani Rosyid, PT Tiga Seraaek-u. PassiKi '•»iiimiir
Eko Firmansah, Rachmad Jalan Dr. Suporac 23 S®*r Anggota
Resmiyanto, Atsnaita Yasrina IKAPI Ma. t§
Editor Agus Sriyanto Wahyudi Tel. 0271-714344 ras ::
Perancang Kulit Daru Sukamto http://www.bgaseiang*a^23ir e-maih
Perancang Tata Letak Isi Agung Wibawanto tspmgtigaseiaraia : : .c
Penata Letak Isi Bonawan
Dicetak oleh percetakan;
Ilustrator Sartana
Tahun Terbit 2017
PT Tiga Serangkai Pusteka Mara r.
SKU 141303.146
© Hak cipta dilindungi undang-uitaag.
Diset dengan Power Mac G5, font Adobe Garamond Pro 11 pt Ali rights reserved.

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


ROSYID, Muhammad Farchani
530.7
Kajian Konsep Fisika 3 untuk Kelas XII SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Muhammad Farcnam
ROS
Rosyid, Eko Firmansah, Rachmad Resmiyanto, dan Atsnaita Yasrina Editor Agus Sriyanto Wahyudi—Solo: Tiga Serangkai
f
Pustaka Mandiri, 2017.
xvi, 336 hlm.: foto, tab., ilus., bibi.; 25,5 cm
Bibliografi: hlm. 327
Indeks.
ISBN 978-602-320-120-4 (no. jil. lengkap)
978-602-320-123-5 (jil. 3)
I. Fisika-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Eko Firmansah III. Rachmad Resmiyanto
IV. Atsnaita Yasrina V. Agus

Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada alamat penulis dan/atau penerbit atau melalui email:
tspm@tigaserangkai.co.id

Ketentuan Pidana Sanksi Pelan

Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7i Tahun 1987 tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan; pidana penjara paling sedikit 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7| (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sesuatu ciptaan barang atau hasil pelanggaran Hak Cipta atau 1 lak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Listrik Dinamik Arus Searah 7

Pertanyaan dan Tugas


1. Buatlah grafik hubungan antara tegangan dan
3. Tutuplah sakelar, catatlah arus dan tegangan arus berdasarkan daya yang diperoleh.
yang terbaca pada ampermeter dan voltmeter. 2. Bagaimana grafik yang terbentuk?
4. Tambahkan baterai secara berurutan yakni 2, 3, 3. Tentukan besar hambatan listrik berdasarkan
dan 4 baterai. grafik tersebut.
5. Ulangi langkah 2 dan 3 dan catat hasil 4. Kesimpulan apakah yang diperoleh dari per-
pengukuran pada tabel berikut. cobaan di atas?
5. Presentasikan hasil percobaan di atas dalam
kelas.

Hambatan listrik
suatu penghantar atau
suatu peranti listrik
didefinisikan sebagai
nisbah atau rasio
bedapotensialyangdipasangp
ada ujung-ujungpenghantar
atau peranti listrik itu
dengan kuat arus yang
mengalir melalui penghantar
atau peranti listrik itu. Jadi,
secara eksperimen,
untuk menentukan
hambatan sebuah
peranti listrik
dilakukan dengan
memasang terminal-
terminal peranti listrik
pada suatu beda
potensial. Kemudian,
diukur kuat arus yang
mengalir melalui
peranti tersebut. Jika
ujung H dan ujung B
penghantar yang
Listrik Dinamik Arus Searah 8

diperlihatkan oleh mengalir melalui dioda


Gambar 1.6 memiliki tidak linear terhadap
beda potensial sebesar perubahan beda
V dan kuat arus yang potensial yang dipasang
melalui penghantar
itu /, hambatan R
penghantar itu
ditentukan melalui
persamaan

R
= j .....................................................................................................................

Kuat Arus (A)

Gambar 1.7 Grafik hubungan Hambatan listrik


kuat arus dan bada potensial suatu peranti diberi
pada diode,
satuan ohm atau Q. Satu
ohm senilai dengan satu
volt per ampere (1 V/A).
Dalam hal ini, perlu
digarisbawahi bahwa
hambatan listrik suatu
peranti pada umumnya
bergantung pada beda
potensial yang dipasang
pada ujung-ujungnya.
Sebagai contoh adalah
peranti listrik yang
disebut dioda.
Hubungan antara beda
potensial dan kuat arus
yang melaluinya
diberikan oleh Gambar
1.7.
Tampak dari
gambar tersebut bahwa
kuat arus listrik yang
9 PP Kajian Fisika SMA 3

pada ujung-ujungnya. Jika beda potensial yang dipasang pada ujung-ujung dioda kurang dari 1,5 volt,
tidak ada kuat arus listrik yang melalui dioda. Hal ini berarti hambatan listrik yang dimiliki oleh dioda
pada beda potensial kurang dari 1,5 volt tak berhingga besarnya. Hambatan dioda akan makin
berkurang jika beda potensial yang dipasang pada ujung-ujungnya makin mendekati 4,0 volt.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus telah diselidiki oleh Georg Ohm. Hasil
penyelidikan tersebut menghasilkan hukum yang menyatakan

Kuat arus yang melewati suatu peranti


selalu berbanding lurus dengan beda
potensialnya.
Kuat Arus (A)
Perlu ditekankan di sini bahwa hukum Ohm tidak berlaku untuk setiap
peranti atau komponen listrik. Ada peranti yang tunduk pada hukum Ohm,
ada pula yang tidak. Penghantar adalah contoh komponen yang
memenuhi hukum Ohm, sedangkan dioda adalah contoh komponen listrik
yang tidak tunduk pada hukum Ohm. Hal ini ditunjukkan dengan jelas
oleh grafik pada Gambar 1.7 dan Gambar 1.8.
Perumusan lain bagi hukum Ohm yang setara atau semakna dengan
Gambar 18 Hubungan antara kuat arus yang mengalir melalui suatu
penghantar dai beda potensial yang dipasang pada ujung-ujung yang di atas adalah
penghantar itu, bandingkan dengan Gambar 1.7. Hambatan suatu komponen listrik tidak bergantung pada polaritas dan
beda potensial yang dipasang pada ujung-ujungnya.
Perlu ditekankan bahwa persamaan V =
IR bukanlah hukum Ohm. Persamaan ini tidak lain adalah persamaan yang mendefinisikan hambatan
yang dimiliki oleh suatu peranti, yaitu sebagai berikut. Besarnya hambatan R yang dimiliki oleh suatu
peranti atau komponen listrik adalah suatu nilai (umumnya bukan suatu tetapan) sedemikian rupa
sehingga jika V beda potensial yang dipasang pada ujung-ujung peranti atau komponen tersebut dan
arus yang mengalir melaluinya /, persamaan V = IR dipenuhi.

IBS
Diskusikanlah dalam suatu kelompok kecil.
Uji Mandiri
. Apakah hubungan V = IR juga berlaku untuk hambatan-hambatan yang
tidak menuruti hukum Ohm?
1.1
Demokratis
2. Jika sebanyak n buah resistor yang masing-masing memiliki nilai hambatan R dirangkai
paralel, berapakah nilai hambatan pengganti bagi rangkaian resistor tersebut?
10 i PP Kajian Fisika SMA 3

2. Hambatan Listrik
Sebelum Anda dapat menganalisis hambatan listrik, lakukan kegiatan berikut ini secara
berkelompok.

Rasa Ingin Tahu


Listrik Dinamik Arus Searah 11
Eksperimen Mengukur Hambatan Kawat
Fisika 1.2 Sekarang, ambillah sepotong kawat tembaga dan sepotong kawat besi dengan ukuran yang sama.

i. Sediakan dua buah kawat nikelin dengan luas Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah nilai
Menghitung Turunnya
penampang
Tegangan sama dan panjang kawat pertama hambatan kedua kawat dan catat nilainya.
dua kali kawat kedua. Sediakan dua jenis kawat penghantar dengan
Jika arus listrik melalui
panjang dan luas penampang sama.
C
sebuah thanan, misalnya
sebuah bola lampu,
3.

tekanannya (tegangannya)
terhadap aliran itu menurun.
Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah nilai
Jika hal ini terjadi, orang
hambatan
menyatakan bahwakedua kawat dan catat nilainya.
tegangan (voltase) turun.
Sediakan dua buah kawat nikelin sama panjang
Perubahan dalam tegangan Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah nilai
tetapi
ini2.dapat luas
dihitung penampang kawat pertama dua kali
secara
matematis
hambatan kedua kawat dan catat nilainya.
luasdengan
penampang kawat kedua.
mengalikan jumlah tahanan Diskusi:
dengan jumlah arus listrik.
Kesimpulkan apakah yang diperoleh dari hasil
percobaan yang telah dilakukan tersebut.

Lalu pasanglah pada kedua ujung masing-masing penghantar itu beda potensial yang sama. Kemudian, ukurlah kuat arus listrik
yang melewati masing-masing penghantar. Anda akan mendapati bahwa kuat arus pada kedua penghantar tersebut berbeda. Arus
listrik yang mengalir melalui kawat tembaga lebih kuat jika dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir melalui kawat besi.
Sekarang ambil sepotong kawat tembaga, tetapi dengan diameter yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kawat tembaga yang
pertama. Pasanglah pada masing-masing kawat tembaga tersebut beda potensial yang sama. Jika diukur kuat arus yang mengalir
melalui masing-masing kawat tembaga itu, akan Anda dapati bahwa arus listrik yang melewati kawat tembaga berdiameter lebih
besar akan lebih kuat dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir melalui kawat berdiameter lebih kecil. Sifat atau watak suatu
konduktor atau sembarang peranti listrik yang menentukan kuat atau lemahnya arus listrik yang mengalir melaluinya disebut
hambatan listrik. Makin besar hambatan suatu penghantar makin lemah arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebaliknya, makin
kecil hambatan listrik suatu penghantar, makin kuat arus listrik yang mengalir melaluinya (apabila dipasang pada beda potensial
yang
12 i PP Kajian Fisika SMA 3

sama). Peranti atau komponen yang dirancang khusus untuk memberikan hambatan tertentu yang
Sambar 1.9 Pinghtrttr listrik,
dibutuhkan disebut resistor dan dilambangkan dengan simbol berikut.
R
Potensi Indonesia
X2S2ISS3SSIIMIMHI
Sumber energi listrik menjadi
kebutuhan pokok masyarakat R adalah besarnya hambatan yang dimiliki oleh resistor itu.
Indonesia saat ini. Berbagai Penghantar adalah salah satu contoh peranti yang memiliki hambatan yang tidak bergantung pada
macam peralatan teknologi
yang digunakan oleh
beda potensial yang dipasang pada kedua ujungnya. Hambatan suatu penghatar bergantung pada
masyarakat bergantung pada ukuran geometris dan jenis bahan. Makin panjang suatu penghantar, makin besar hambatannya. Makin
energi listrik. Indonesia
luas penampang suatu penghantar, makin kecil hambatannya. Hal ini dapat dipahami sebagai berikut.
merupakan wilayah yang
masuk ke dalam deretan Tinjaulah sebuah kawat penghantar yang memiliki hambatan jenis p dengan panjang L dan luas
gunung api dunia. Keadaan penampang A. Dengan menggunakan ohmmeter, kawat penghantar ini dapat diukur hambatannya,
ini membuat Indonesia
memiliki potensi sumber katakanlah R. Selanjutnya kawat dipotong menjadi dua sama besar, ternyata setelah dilakukan
daya panas bumi yang pengukuran hambatannya menjadi -j R. Dari fenomena ini tampak
melimpah. Potensi sumber
daya panas bumi Indonesia bahwa dengan hambatan jenis dan luas penampang yang sama, sebuah kawat penghantar dengan
sekitar 27500 MW atau panjang berbeda akan memiliki hambatan yang berbeda. Kawat dengan panjang lebih kecil akan
sekitar 30%M0% potensi
panas Bumi di dunia. Hasil memiliki hambatan lebih besar atau dapat dikatakan L berbanding terbalik dengan R. Selanjutnya,
survei di seluruh wilayah bagaimana untuk kawat penghantar dengan panjang yang sama sedangkan memiliki diameter yang
Indonesia oleh Direktorat
berbeda (luas penampang)? Selain itu, jenis atau bahan penghantar juga berperan dalam menentukan
Vulkanologi dan Pertamina
bahwa terdapat 217 prospek besar kecilnya hambatan listrik suatu penghantar. Besarnya hambatan R sebuah penghantar ditentukan
panas Bumi, yaitu di dari persamaan.
sepanjang jalur vulkanik
mulai dari bagian barat
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa R pL
R
~A ............................. (1 . 2 )
Tenggara, Maluku, dan
Sulawesi. (Sumber: http:ll
dengan
geothermal.itb.ac.id/sites/
default/files/public/Sekilas_ p = hambatan jenis dari bahan penghantar (Om), L = panjang penghantar
tentang_Panas_Bumi.pdf), (m),
19/11/2014,10:43

Rasa Ingin Tahu

Eksperimen Menyelidiki Hambatan Jenis Suatu Penghantar


Fisika 1.3
Alat dan Bahan
Kabel Nikelin atau kabel tembaga sepanjang 1 meter
Langkah Kerja
1. Potonglah kabel nikelin tersebut dengan ukuran
dengan diameter berbeda, alat ukur hambatan
50 cm, 25 cm, 12,5 cm, dan 5 cm.
(omhmeter), gunting atau tang potong, mikrometer,
2. Ukurlah hambatan tiap potong kabel tersebut
mistar atau meteran, dan alat tulis.
3. Nyatakan diameter kabel, panjang kabel, dan nilai
hambatannya pada tabel berikut.

R = hambatan suatu penghantar (O).


Tugas Anda
Kreatif
Perhatikan gambar di samping. Lambang
E adalah sumber tegangan dan semua
lampu menyala. Jika lampu A dilepaskan
dari rangkaian, cobalah untuk menerka
22 apa 3 yang akan terjadi dengan lampu-
PP Kajian Fisika SMA
lampu yang lain.

E. Alat Ukur Listrik


Dalam materi ini, Anda akan mempelajari alat ukur amperemeter, voltmeter,
dan galvanometer.

1. Amperemeter
Sebagaimana telah disinggung di atas, amperemeter atau ammeter adalah alat
untuk mengukur kuat arus pada suatu rangkaian. Amperemeter dalam suatu
rangkaian disimbolkan dengan gambar seperti di samping.
Sumber: Dokumen Penulis, 13/8/2014, 20:04

Gambar 121 (a) Rangkaian listrik


tertutup; (b) Pemasangan
amperemeter; (c) Contoh
asmperemetec

Dalam bagian ini, Anda akan mempelajari cara mengukur kuat arus dengan
memakai ammeter. Untuk itu, perhatikanlah Gambar 1.21 (a). Sesuai dengan
prinsip yang telah dijelaskan pada awal subbab ini, arus yang mengalir pada
penghantar a sama dengan arus yang mengalir pada resistor R, sama dengan arus
yang mengalir melalui titik b, dan sama dengan arus yang mengalir pada baterai Bv
Untuk mengukur kuat arus yang mengalir melalui suatu cabang rangkaian dengan
menggunakan ammeter, Anda harus memutus untuk sementara cabang itu di
Listrik Dinamik Arus Searah I 23
sembarang tempat. Kemudian pasanglah ammeter secara seri di tempat itu. Sebagai contoh, kita hendak
mengukur kuat arus yang mengalir melalui cabang paling kanan pada rangkaian Gambar 1.21 (a). Sebagai
langkah awal Anda memutus cabang itu di sembarang tempat, misalnya di titik a, di titik b atau di sebelah kiri
baterai By Andaikan Anda memutus di titik a. Selanjutnya, pasanglah ammeter di titik itu sehingga Anda
dapatkan rangkaian sebagaimana diperlihatkan oleh Gambar 1.21 (b).
Karena dipasang seri, pemasangan hambatan dalam suatu ammeter harus
sangat kecil. Kalau tidak, pemasangan ammeter secara seri pada suatu cabang akan
mengubah nilai hambatan total yang dimiliki oleh cabang itu. Akibatnya, arus yang
mengalir pada cabang itu berubah terukur bukan yang sebenarnya.
Listrik Dinamik Arus Searah I 24
2. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda tegangan antara dua titik pada suatu
rangkaian secara langsung. Dalam rangkaian listrik, voltmeter dilambangkan seperti
gambar di samping.
Bi Berbeda dari pemakaian ammeter, pemakaian
voltmeter lebih sederhana, yaitu menghubungkan
ujung-ujung voltmeter dengan dua titik yang hendak
diukur beda tegangannya. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan kembali ke rangkaian Gambar 1.21 (a).
Untuk mengukur beda tegangan antara titik-titik ujung
resistor R, voltmeter dipasang sebagaimana Gambar 1.22
Rangkaian pengukuran tegangan listrik. diperlihatkan oleh Gambar 1.22.
Karena harus dipasang paralel dengan peranti-peranti yang akan diukur beda
potensial ujung-ujungnya, voltmeter yang baik harus memiliki hambatan dalam
yang sangat besar. Hal ini dilakukan agar hambatan total rangkaian paralel
voltmeter dengan peranti-peranti itu tidak berubah. Jika hambatan totalnya tidak
berubah, beda tegangan pun tidak berubah.

3. Membuat Amperemeter dan Voltmeter dari Galvanometer


Galvanometer merupakan peralatan sederhana yang digunakan untuk
magnet mengukur arus listrik. Sebuah galvanometer terdiri atas sebuah kumparan yang
ditempatkan di dalam medan magnet (Gambar 1.23). Ketika arus mengalir ke
^»Teihubung ke rangkaian«:
kumparan galvanometer, jarum penunjuk akan bergerak. Namun, galvanometer
Gambar 1.23 Galvanometer. hanya dapat digunakan untuk mengukur arus listrik yang besarnya beberapa
miliampere. Dalam galvanometer, hambatan kumparan yang dipakai biasanya
berkisar antara 1 sampai 100 W. Meskipun galvanometer hanya dapat digunakan
untuk mengukur arus listrik yang sangat kecil, sebenarnya Anda dapat mengubah
galvanometer menjadi amperemeter dan voltmeter yang cukup baik. Amperemeter
Sebagaimana sudah Anda pelajari, pemasangan amperemeter harus dilakukan
secara seri dengan rangkaian yang akan diukur. Galvanometer dapat diubah
menjadi amperemeter dengan jalan memasang hambatan shunt
secara paralel dengan galvanometer tersebut. Agar rangkaian
(yang terdiri atas galvanometer dan hambatan shunt (lihat
Gambar 1.24) dapat bekerja dengan baik sebagai ampermeter,

Anda harus menentukan ukuran hambatan shunt yang akan


galvanometer
dipasang yang mempunyai hambatan dalam (R^ dipasang
tersebut.
secara
Amatilah tegangan
paralel, keduanya
Gambar 1.24. sama
Karena besar sehingga
hambatan shunt (R)Vdan
= V.
Arus maksimum yang akan diterima galvanometer adalah I
Gambar 1.24 Galvanometer dapat digunakan dan arus akan diterima hambatan shunt adalah /. KarenI
s
sebagai amperemeter dengan menambahkan ,
hambatan shunt secara paralel. arus total yang mengalir adalah / maka
6 I PP Kajian Fisika SMA 3

Sumber tegangan listrik semacam baterai dan aki dalam rangkaian di-
lambangkan dengan simbol

Bagian yang diberi tanda positif berarti bagian


Terimpit Fiiika H yang memiliki potensial listrik lebih tinggi dan di-
atis dan Bersahabat katakan memiliki polaritas positif atau disebut kutub
Diskusikanlah dalam kelompok kecil. positif, sedangkan yang diberi tanda negatif memiliki
Perhatikan gambar di bawah dengan saksama. Pada gambar potensial lebih rendah dan dikatakan memiliki
itu, seorang anak memasukkan bola ke dalam saluran yang polaritas negatif atau disebut kutub negatif.
berujung di kakinya. Begitu keluar dari saluran, bola
Sumber tegangan yang memiliki polaritas tetap
dimasukkan lagi ke dalam saluran. Sebelumnya telah
diterangkan bahwa aliran arus listrik, potensial, dan sumber disebut sumber tegangan DC atau sumber tegangan
tegangan dapat diibaratkan dengan aliran air dalam bejana searah. Contohnya adalah baterai dan aki. Ada pula
berhubungan. Jika Anda mengamati gambar tersebut,
slmpulkanlah apakah gambar itu juga dapat digunakan untuk
sumber tegangan yang memiliki polaritas yang
menerangkan perilaku arus listrik? Berikanlah alasan Anda berubah-ubah secara periodik. Sumber tegangan yang
dengan sejelas- jelasnya. Mana yang arus dan mana yang seperti ini disebut sumber tegangan AC atau sumber
il
sumber tegangan?
IllllUliWIll' tegangan bolak-balik. Contohnya adalah sumber
tegangan listrik di perumahan (PLN). Arus yang
mengalir melalui peranti yang dihubungkan dengan
sumber bolak-balik pun akan mengalir secara bolak-
balik.

B. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik


1. Hukum Ohm
Anda telah mengetahui bagaimana listrik mengalir dalam penghantar. Alat
listrik yang terhubung dalam rangkaian listrik dapat dianggap sebagai hambatan
listrik. Lalu, bagaimana hubungan antara sumber tegangan, hambatan, dan arus
listrik. Georg Simon Ohm telah menyelidiki hubungan tersebut. Sekarang, Anda
lakukan percobaan berikut ini.

Rasa Ingin Tahu


Eksptrimt
n Fisika
1.1
Arus Listrik

Menyelidiki Hukum Ohm

Alat dan Bahan Langkah kerja


1. Empat buah baterai 1,5 volt 1. Sebelum melakukan kegiatan, lakukan pe
2. Alat ukur tegangan dan arus ngecekan bahan dan peralatan yang akan
3. Kabel penghubung digunakan, apakah masih berfungsi dengan
4. Penjepit buaya baik atau tidak.
5. Bola lampu senter 2. Rangkailah alat dan bahan seperti pada
Sakelar gambar berikut ini.
6.
7. Alat tulis
i■j ,r r L l-'/ waijMucuL, x (nL r, aar
lam-lain dan (b) menunjukkan dua baterai tersebut yang dihubungkan seri.

Arus Listrik

Jika terminal-terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu, kita dapatkan
rangkaian listrik, Gambar 18-6a. Pada diagram Rangkaian listrik rangkaian, seperti pada Gambar 18-6b, kita
akan menggambarkan baterai
dengan simbol

it ■ [simbol baterai] Baterai


Garis yang lebih panjang pada simbol ini menyatakan terminal
positif, dan yang lebih pendek, terminal negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai
bisa berupa bola lampu (yang hanya merupakan kawat halus di dalam bola kaca
tiampa udara), pemanas, radio, atau apa pun. ketika rangkaian seperti ini terbentuk,
muatan dapat mengalir melalui kawat rangkaian, dari satu terminal baterai ke yang
lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik Lebih tepat lagi, arus listrik
pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total muatan.yang melewatinya per satuan
waktu pada suatu titik. Dengan demikian, arus rata-rata I didefinisikan sebagai

di mana AQ adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi selama jangka waktu
AL Arus listrik diukur dalam coulomb

Arus _______>.
B
6V GAMBAR 18-6 (a) Rangkaian listrik sederhana.
(a) (b) Gambar skematis dari rangkaian yang sama.
(b)
Alat
r1 2jp 18: Arus Listrik

Arus konvensional
Aliran elektron •*-

,4

Alat

---------------------------Hi----------------------

mengakibatkan adanya medan listrik di dalam kawat+ dan paralel GAMBAR 18-8 Arus konvensional dari + ke -
ekivalen dengan arus (elektron) negatif yang mengalir
terhadapnya. Dengan demikian elektronelektron bebas pada satu dari - ke +.
ujung kawat tertarik ke terminal positif, dan pada saat yang sama,
elektron-elektron meningggalkan terminal negatif baterai dan
memasuki kawat di ujung yang lain. Ada aliran elektron yang
kontinu melalui kawat yang mulai begitu kawat terhubung ke
kedua mrmrnal. Bagaimana pun, ketika ketentuan muatan po- atif
dan negatif ditemukan dua abad yang lalu, dianggap muatan
positif mengalir pada satu arah yang tepat ekivalen dengan
muatan negatif yang mengalir ke arah yang berlawanan,*
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 18- Sekarang, kita masih
menggunakan ketentuan historis mengenai aliran arus positif
dalam membahas arah arus.
Sehingga ketika kita membicarakan arus yang mengalir pada rangkaian, vang kita
maksud adalah arah aliran muatan positif. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai
arus konvensional. Ketika kita ingin membicarakan arah aliran elektron, kita akan Arus
menyebutnya arus elektron secara spesifik. Pada ¿at cair dan gas, baik muatan (ion) konvensional
positif dan negatif dapat bergerak.

18-3 Hukum Ohm: Hambatan dan Resistor

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial, batu
cam untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. Georg Simon Ohm
(1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung- ujungnya: Arus« Tegangan
I °° V.
Sebagai contoh, jika kita menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua
kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V.
Akan sangat membantujika kita bandingkan arus listrik dengan aliran air di
sungai atau pipa yang dipengaruhi oleh gravitasi. Jika pipa (atau sungai) hampir
rata, kecepatan alir akan kecil. Tetapi jika satu ujung lebih tinggi dari yang lainnya, Analogi air
kecepatan aliran—atau arus—akan lebih besar. Makin besar perbedaan ketinggian,
makin besar arus. Kita lihat pada Bab 17 bahwa potensial listrik analog, pada kasus
gravitasi, dengan ketinggian tebing; dan hal itu berlaku pada kasus ini untuk
ketinggian dari mana fluida mengalir. Sama seperti penambahan ketinggian
menyebabkan aliran air yang lebih besar, demikian pula beda potensial listrik yang
lebih besar, atau tegangan, menyebabkan aliran arus listrik menjadi lebih besar.
Tepatnya berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada
1Im sesuai dengan 16-9 bahwa pada kasus statis, mungkin tidak ada medan listrik di dalam konduktor
karena jika ada muatan akan bergerak. Dan memang, ketika ada medan listrik, muatan bergerak, dan kita
mendapatkan arus listrik.
2Suatu perkecualian dibahas pada Subbab 20-11.
tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Dinding-dinding pipa, atau tepian sungai dan batu-batu di tengahnya,
memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang sama, elektron-
elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-
EDISI KELIMA

Douglas C. Giancoli

PENERBIT ERLANCGA Jl.


H. Baping Raya No. 100 Ciracas,
Jakarta 13740
e-mail:mahameru@rad.net.id
(Anggota IKAPI)
Giancoli, Douglas C.
Fisika/Douglas C. Giancoli; alih bahasa, Yuhilza Hanum;
Irwan Arifin; editor, Hilarius Wibi. -- Ed. 5. -Jakarta: Erlangga,
2001.
. . . jil. ; ... cm

Judul Asli : Physics Fifth Edition ISBN 979-688-131-4 (no. jil.


lengkap)
ISBN 979-688-132-2 (jil. 1)
ISBN 979-688-133-0 (jil. 2)
I Fisika. I. Judul II. Hanum, Yuhilza.
III. Hilarius.
530.

FISIKA/Edisi Kelima
Douglas C. Giancoli

Judul Asli:
PHYSICS Fifth Edition
Douglas C. Giancoli

Copyright © 1998 by Prentice-Hall, Inc. Translation Copyright © 2001 by Penerbit


Erlangga. Hak cipta dalam Bahasa Inggris © 1998 pada Prentice-Hall, Inc. Hak
terjemahan dalam Bahasa Indonesia pada Penerbit Erlangga, berdasarkan perjanjian
pada 10 Desember 19^9.

Alih Bahasa : Dra. Yuhilza Hanum, M.Eng.


Ir. Irwan Arifin, M.Eng.
Editor : Hilarius Wibi Hardani, S.T.
Sylvester L. Simarmata, S.T. •
Buku ini diset dan dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan Power
Mac G4 (Palatino 10 pt).

Dicetak oleh : PT. Gelora Aksara Pratama

06 05 04 03 02 8 .7 6 5 4 3 2 1
ALL RIGHTS RESERVED. No part of this book may be reproduced, stored in retrieval
system, or transmitted, in any form or by any means electronic or mechanical,
photocopying, recording, or otherwise—without prior written permission from the
publisher.
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak, memfotokopi, baik sebagian maupun
keseluruhan isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dan Penerbit
Erlangga.

HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG


66 Fisika Jilid 2

CONTOH 18-1

Arus merupakan aliran muatan. Arus tetap sebesar 2,5 A mengalir pada kawat selama
4,0 menit, (a) Berapa besar muatan yang mengalir melalui suatu titik pada rangkaian?
(b) akan menjadi berapa elektronkah muatan ini?

PENYELESAIAN (a) Karena arus sebesar 2,5 A, atau 2,5 C/det, maka dalam 4,0 menit
(= 240 detik) muatan total yang mengalir adalah, dari Persamaan 18-1,
A Q =1 At
= (2,5 C/det) (240 det) = 600 C.

(b) Muatan satu elektron adalah 1,60 x 10 19 C, sehingga 600 C terdiri dari

_________600 C_________ = 3,8 x 1021 elektron.


1,6 x 10-19C/elektron

CONTOH KONSEPTUAL 18-2

Bagaimana menghubungkan baterai. Apa yang salah pada skema-skema Gambar 18-7 baterai senter dan
kawat tunggal untuk menghidupkan lampu senter?

TANGGAPAN (a) Tidak ada rangkaian untuk aliran arus. Muatan mungkin untuk sesaat mulai mengalir
dari baterai ke bola lampu, tetapi menemui "jalan buntu", dan aliran akan berhenti, (b) Sekarang ada
rangkaian yang masuk ke dan keluar dari bola lampu, tetapi tidak ada beda potensial, sehingga tidak ada
yang mendorong arus, (c) Tidak ada yang salah di sini. Cara ini akan menghidupkan lampu.

Kita lihat pada Bab 16 (Subbab 16-3) bahwa konduktor mengandung banyak elektron bebas. Berarti,
¿r bila kawat penghantar dihubungkan ke terminal-terminal baterai seperti pada Gambar 18-6,
sebenarnya elektron bermuatan negatif-lah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat pertama
kali dihubungkan, beda potensial antara terminal-terminal baterai
68 Fisika Jilid 2

atom kawat. Makin tinggi hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V.
Kita kemudian mendefinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik dengan
hambatan. Ketika kita gabungkan hal ini dan kesebandingan di atas, kita dapatkan

(18-2)

di mana R adalah hambatan kawat atau suatu alat


lainnya, V adalah beda potensial yang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang
mengalir padanya. Hubungan ini (Persamaan 18-2) sering dituliskan
dan dikenal sebagai hukum Ohm. Banyak fisikawan yang akan mengatakan
HUKUM OHM bahwa ini bukan merupakan hukum, tetapi lebih berupa definisi hambatan. Jika kita
ingin menyebut sesuatu sebagai hukum Ohm, hal tersebut akan berupa
pernyataan bahwa arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan tegangan
yang diberikan, I °c V. Sehingga, R konstan, tidak bergantung pada V, untuk
konduktor logam. Tetapi hubungan ini tidak berlaku umum untuk bahan dan alat
lain seperti dioda, tabung hampa udara, transistor, dan sebagainya. Dengan
demikian «"hukum Ohm" bukan merupakan hukum dasar, tetapi lebih berupa
deskripsi mengenai kelas bahan (konduktor logam) tertentu . Kebiasaan menyebut
hukum Ohm demikian melekat sehingga kita tidak akan mempermasalahkan
penggunaannya, selama kita tetap ingat batasannya. Bahan atau alat yang tidak
GAMBAR 18-9 Grafik arus
atau tegangan untuk (a) mengikuti hukum Ohm dikatakan nonohmik.. Lihat Gambar 18-9. Definisi
konduktor logam yang hambatan
mengikuti hukum Ohm, dan
R = V/I
(b) untuk alat yang
nonohmik, dalam hal ini (Persamaan 18-2), juga dapat diterapkan pada kasus nonohmik, tetapi dalam hal
dioda semikonduktor.
ini, R tidak akan konstan dan bergantung pada tegangan yang diberikan.
Satuan untuk hambatan disebut ohm dan disingkat Q (huruf besar Ohm
Yunani untuk omega). Karena R = V/I, kita lihat bahwa 1,0 Q ekivalen (1 Q= 1
V/A) dengan 1,0 V/A.

CONTOH 1 8 - 3

Hambatan bola lampu senter. Sebuah bola lampu senter kecil (Gambar 18-10) menarik
300 mA dari baterai 1,5 V. (a) Berapa hambatan bola lampu tersebut? (b) Jika tegangan
turun sampai 1,2 V, bagaimana arus akan berubah?

PENYELESAIAN (a) Kita gunakan hukum Ohm, Persamaan 18-2, dan didapat
y _ 1,5 y
R
I 0,30 A ~ 5,0
(b) Jika hambatan tetap konstan, arus bernilai
1,2 y sekitar
5,0 Q 0,24 A,
flu --iras Listrik

Mm prnurunan sebesar 60 mA. Sebenarnya, hambatan bergantung pada i»—


iiHiiiHi-.-n.ir (Subbab 18-4), sehingga ini hanya merupakan pendekatan.
ieaua alat listrik, dari pemanas sampai bola lampu hingga amplifier mms
—.emberikan hambatan terhadap aliran arus. Filamen bola lampu dan ■Diaras listrik
merupakan jenis kawat khusus yang hambatannya Tiflibatkan alat tersebut menjadi
sangat panas. Umumnya, kawat ■■■pnabung memiliki hambatan yang sangat kecil
dibandingkan dengan 1—ifr -rm filamen atau kumparan kawat. Kebanyakan
rangkaian, terutama paci . -aiat elektronik, resistor digunakan untuk mengendalikan
besar Resistor

»»warna Resistor

«KU Angka Faktor Toleransi


Pengali (%) .y:
Mtar- 0 1
1 101
mirah. 2 102
BNflP 103
ILgiriT“»- 4 104
<1 JT-
«M- 5 ICd
ümt 6 106
'□BES 7 107
8 108
fcmíí 9 109
KT1 5% GAMBAR 18-10 Senter (Contoh
fesBL 1(T2 10% 18-3). Perhatikan bagaimana
rangkaian ditutup pada bagian
a"-"
samping.

■as jtesistor mempunyai hambatan mulai kurang dari satu ohm sampai : ~~ i lihat Gambar
18-11 dan 18-12). Dua jenis utama adalah resistor kawat", yang terdiri dari kumparan kawat
halus, dan resistor 'wmrcsi:". yang biasanya terbuat dari karbon semikonduktor.
* «etika kita menggambar diagram rangkaian, kita nyatakan hambatan asasan srrr.bol
, - _. [simbol resistor] Resistor

GAMBAR 18-12 Nilai hambatan suatu resistor


dituliskan di sebelah luarnya atau dinyatakan
dengan kode warna, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar di atas dan pada tabel: dua warna , Digit pertama -
pertama menyatakan dua digit pertama nilai Digit kedua
hambatan, warna ketiga menyatakan pangkat Faktor pengali "
sepuluh yang digunakan untuk mengalikan, dan
Toleransi
keempat merupakan toleransi pembuatan.
Sebagai contoh, resistor yang keempat warnanya
adalah merah, hijau, jingga, dan perak mem-
punyai hambatan sebesar 25.000 Q (25 k£2),
T
dengan penyimpangan 10 persen.
SHHHNtf W-11 Foto resistor (sebagian besar).

Anda mungkin juga menyukai