iehts reserved No part of this book may be reproduced, in any form or by any means, electronic or mechanical or ignis reserveu. _ ,/
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mem] pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasi penyimpanan lainnya,
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Serway, Raymond A.
Jewett, Jr. John W.
1. Sains I. 2. Fisika
II. Raymond A. Serway, John W. Jewett, Jr.
Judul
364 Bagian 4 Listrik dan Magnétisme
molar tembaga adalah 63,5 g/mol. Ingat kembali bahwa "Dari Persamaan 27.4, kita ketahui bahwa kelajuan
1 mol zat apa pun mengandung atom sejumlah hanyutnya adalah
bilangan Avogadro (6,02 x 10 ’). Dengan mengetahui
_l
massa jenis tembaga, kita dapat menghitung volume Vd
~ nqA
yang ditempati oleh 63,5 g (= 1 mol) tembaga:
di mana q merupakan nilai mutlak dari muatan setiap
63,5 g elektron. Jadi,
: 7,09 cm ...... I
8,95 g/cm 3
Vd
nqA
10,0 C/s
Oleh karena setiap atom tembaga menyumbangkan
sebuah elektron bebas kepada arusnya, maka kita (8,49 X1023 m~3 )(l,60xl0~19 C )(3,31xl0~6 m2'
mendapatkan
= 2,22xl0~4 rfi/s'
O.yii-.tV.-v-.-vj.-
6,02 xl023 elektron 1,00x106 cm3 i--.- r-y Di-:,
7,09 cm3 1 m3
; 8,49 x 1028 elektron/m3
A HATI-HATI! Contoh 27.1 menunjukkan bahwa kelajuan hanyut biasanya sangat rendah. Sebagai
27.2 Elektron Ada di contoh, elektron yang bergerak dengan kecepatan 2,22 x 10 4
m/s akan membutuhkan
Mana-mana
Elektron tidak harus lebih kurang 75 menit untuk menempuh jarak 1 meter! Ketika melihat ini, Anda
berpindah dari sakelar mungkin akan berpikir mengapa sebuah lampu menyala hampir secara langsung ketika
lampu ke bola lampu
sakelar dinyalakan. Pada sebuah konduktor, muatan-muatan dalam medan listrik yang
untuk menyalakan lampu.
Elektron-elektron yang mendorong elektron-elektron bebas itu bergerak di dalaip konduktor tersebut dengan
telah berada pada kawat
kelajuan yang mendekati kelajuan cahaya. Jadi, ketika Anda menyalakan sakelar lampu,
bola lampu bergerak
sebagai respons terhadap elektron-elektron yang telah berada pada kawat bola lampu mengalami gaya listrik dan
medan listrik yang mulai bergerak setelah Suatu selang waktu berskala nanodetik.
dihasilkan oleh baterai.
Ingat juga bahwa sebuah
baterai tidak menghasilkan 27.2 Hambatan
elektron pada suatu
rangkaian. Baterai Pada Bab 24, kita ketahui bahwa medan listrik dalam sebuah konduktor adalah nol.
mendptakan medan listrik
Akan tetapi, pernyataan ini benar hanya jika konduktor tersebut berada dalam
yang memberikan sebuah
gaya pada elektron- kesetimbangan statis. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menjelaskan apa yang terjadi
elektron yang telah ada
ketika suatu muatan dalam konduktor tidak berada dalam kondisi setimbang. Dalam
pada kawat dan juga
elemen-elemen dalam kasus ini, terdapat medan listrik dalam konduktor tersebut.
rangkaian tersebut Bayangkan sebuah konduktor dengan luas penampang silang A yang membawa
arus I. Rapat arus J dalam sebuah konduktor didefinisikan sebagai arus per satuan luas.
Oleh karena arusnya I = nqvciA, maka rapat arusnya adalah
Rapat arus
- (27.5)
J=-
■nqvd
di mana/ memiliki satuan A/m 2 dalam SI. Pernyataan ini berlaku hanya jika rapat arus
adalah homogen dan hanya jika permukaan luas penampang silang A vertikal terhadap
arah arusnya. Secara umum, rapat arus adalah suatu besaran vektor:
Bab 27 Arus dan Hambatan 365
J = nqvd (27.6)
Dari persamaan ini, kita lihat bahwa rapat arus arahnya sama dengan arah
gerak pembawa muatan listrik positif dan berlawanan dengan arah gerak
pembawa muatan listrik negatif.
Rapat arus J dan medan listrik E terbentuk dalam sebuah konduktor ketika
terdapat suatu beda potensial yang melintasi konduktor tersebut. Pada beberapa
bahan, rapat arus sebanding dengan medan listrik:
J = <7 E (27.7) 52 F — ma
Georg Sirnon Ohm -
untuk
di mana konstanta kesebandingan cr disebut konduktivitas konduktor. Banan- Fisikawan J- ■ m (1789-1P54)
sebuah
’ . r"
bahuri'yang menenuhi Persamaan 27.2 dikatakan mengikuti hukum Ohm, - gaya
-- -'T netto
pada
Ohm, seorang guru S,MUiYah'g^
berdasarkan nama Georg Simon Ohm (1789—1854). Secara lebih spesitik, hukum
sebuah profesormu di
kemudian menjadi
Ohm menyatakan bahwa benda
University of Municfrf^Syd
merumuskan bermassa
suatu konsep '
. untuk sebagian besar bahan (termasuk hampir se mi), rasio rapat arus
.- m.
Persamaa
..f
• terhadap medan listrik adalah suatu koh.sfania'p'yang independen terhadap m
n ini juga -.
ta listrik yang menghasilkan arusnya. *2 : - : s. 11
hambatan dapat
dan meneniukan .: i
kesebandingan-kesebandirigan-
ditulis
Bahan-bahan yang menaati hukum Ohm dan selanjutnya menunjukkan yang dinyatakan dalam. '¿j - 7.
Persamaana27.7 dan 27.8.
hubungan y anu sederhana antara E dan J ini dikatakan sebagai bahan vang
(© Bettmann!Corbis).
Pada bab 7 ’ :T
bersifat ohmik. A
ini,HATi-HATii
kita
Dari ekperimen, bagaimanapun juga, ditemukan bahwa tidak semua bahan memiliki sifat 27.3 Sebelumnya Kita
mendefini
sikan
Pernah Melihat
ini. Bahan-bahan dan perangkat-perangkat yang tidak menaati hukum Ohm dikatakan Sesuatu Seperti
massa
bersifat nonohmik. Hukum Ohm bukanlah sebuah hukum alam yang fundamental, sebagai
Persamaan 27.S
melainkan suatu hubungan empiris yang hanya berlaku untuk beberapa Pada Bab 5, kita berkenalan
hambatan
dengan Hukum Newton II,
pada
bahan tertentu. ------- -------
perubahan
Kita dapat memperoleh persamaan yang dapat digunakan dalam penerapan praktis gerak
dengan mernbayangkan sebuah potongan kawat yang memiliki luas penampang silang A dalam
merespons
dan panjang £ yang homogen, seperti ditunjukkan dalam Figur 27.5. Beda potensial AV —
suatu gaya
Vh— Va terdapat di sepanjang kawat menghasilkan suatu medan listrik dan arus dalam luar.
kawat tersebut. Jika medan tersebut diasumsikan homogen, maka beda potensial Massa
sebagai
berhubungan dengan medan melalui persamaan
hambatan
AV = Ei pada
perubaha
Oleh karena itu, kita dapat menyatakan besarnya rapat arus dalam kawat tersebut sebagai n gerak
sama
r nJ aE = a—— seperti
hambatan
Oleh karena J = HA, maka kita dapat menuliskan beda potensialnya sebaga listrik
pada
AV =—} = I = RI aliran
a CTA muatan
dan
Persamaa
1
Bedakan antara konduktivitas a dengan rapat muatan
n 27.8
2
Hasil ini diturunkan dari definisi beda potensial: vb — V„ = -f* E - ds = E j‘dx = E t
sama
seperti
bentuk
hukum
Newton
kedua
yang
ditunjukk
an di sini.
Besar R = i! a A disebut hambatan dari konduktor. Kita dapat mendefinisikan
hambatan sebagai perbandingan beda potensial di dalam konduktor dengan arus
dalam konduktor tersebut:
A:V .
R- - (27.8)
Resistivitas adalah J
(27.10)
kebalikan dari <7
konduktivitas
di mana p memiliki satuan ohm-meter (12 m). Oleh karena R — ItaA, maka kita dapat
menyatakan hambatan suatu balok yang homogen dengan panjang f sebagai
Tabel 27.1
4 HATI-HATI!
27.4 Persamaan
Km.lisien Sülm n f( ( )
27.8 Bukanlah
Hukum Ohm l U) I
Banyak orang menyebut iembag;
2,44 k irr3 •
Persamaan 27.8 sebagai 2.82.-. 1(T’ *.
hukum Ohm, tetapi ini salah. ^ Jüngsten ', k
Persamaan ini adalah definisi Best " ,;
i ! l(i '
hambatan secara sederhana PÍaliña :
21 - U) ' '
dan memberikan suatu ‘ía'nírf’ I '
1,50 107*
hubungan penting antara Nikronr -
; o-A'
tegangan, arus, dan hambatan. r-; A 0,lA •
¿fâfbonv
Hukum Ohm berhubungan
ÎGèriÇâgiuni
dengan sebuah hubungan io'ehingga 1014 1
2 Siliícon
linier antara j dan E ;OPS>A.-
(Persamaan 27.7) atau, yang ¿feeaj' j
ekuivalen, antara / dan A K
^eleHng.Ujl;
yang dari Persamaan 27.8
'KuarsaS ’k '
menunjukkan bahwa nilai a
Semua nilai pada suhu 20°C b
3
Bedakan resistivitas p dengan massa jenis atau rapat muatan, meskipun lambang yang digunakan sama.
;
R = p— = (2,82xl0"8 O -m) A
= l,41xl07 5 H (A) Hitung hambatan per Penyelesaian Oleh
satuan panjang untuk karena kawat dengan
Arus
konvensional
Sehingga ketika kita membicarakan arus yang mengalir pada rangkaian, yang kita
maksud adalah arah aliran muatan positif. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai
arus konvensional. Ketika kita ingin membicarakan arah aliran elektron, kita akan
menyebutnya arus elektron secara spesifik. Pada zat cair dan gas, baik muatan (ion)
positif dan negatif dapat bergerak.
Arus oc Tegangan
Hukum Ohm: Hambatan dan Resistor
Sebagai contoh, jika kita menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua
kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V
Akan sangat membanti^ikakita bandingkan arus listrik dengan aliran Analog/ air air di sungai
atau pipa yang dipengaruhi oleh gravitasi. Jika pipa (atau sungai) hampir rata, kecepatan alir akan
kecil. Tetapi jika satu ujung lebih tinggi dan yang lainnya, kecepatan aliran—atau arus—akan lebih
besar.
Makin besar perbedaan ketinggian, makin besar arus. Kita lihat pada Bab 17 bahwa
potensial listrik analog pada kasus gravitasi, dengan ketinggian tebing; dan hal itu
berlaku pada kasus ini untuk ketinggian dari mana fluida mengahr. Sama seperti
penambahan ketinggian menyebabkan aliran air yang ebih besar, demikian pula beda
potensial listrik yang lebih besar, atau tegangan, menyebabkan aliran arus listrik
menjadi lebih besar.
Tepatnya berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung
pa a tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap a
iran elektron. Dinding-dinding pipa, atau tepian sungai dan batu-batu di
tengahnya, memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang
sama, elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom- 1 2
1hni sesuai dengan 16-9 bahwa pada kasus statis, mungkin tidak ada medan listrik di dalam konduk.or
karena jika ada muatan akan bergerak. Dan memang, ketika ada medan listrik, muatan bergerak, dan kita
mendapatkan arus listrik.
2Suatu perkecualian dibahas pada Subbab 20-11.
70 Fisika Jilid 2
Hambat Jenis
yang tipis karena kawat yang lebih tebal memiliki area yang lebih luas untuk
lewatnya elektron. Dan mungkin Anda berpikir bahwa hambatan akan lebih besar
jika panjangnya lebih besar karena akan ada lebih banyak penghalang untuk aliran
elektron. Dan memang, ternyata ditemukan pada eksperimen bahwa hambatan R
kawat logam berbanding lurus dengan panjang L dan berbanding terbalik dengan
luas penampang lintang A. Yaitu
(18-3)
Jg
TABEL 1 8 - 1 Hambat Jenis dan Koefisien Temperatur (pada
G
Temperatur,
Hambat Jenis, p Koefisien a
(Om) (c o)-l
¡¡¡alian .
monduVoi
Perak 11 H : d d d . g • iir 0,0061
:
lembaga d 1,68 K 10' 8 : 0,0068
Lmas 2,44 x J (T8 0.0034
A,uxtunium 2,t>5 x J0 " 0.00420
iungstea 5.6 ■ KD 0.0045
Besi 9,71 x wr 0,00h51
■ Platina U),n ■ nr' 0.003027
\ir raksa : d.s •• urs 0,0000
N i krom (logam tamputan Xi, h*. Cr i 100 x ur 0,0004
ScmtkpnduktoA . . . . . . . . .
Karbon (grafit) (3 - 60) x ur -0,0005
i Cicimanium (i - 300) x nr -0.05
Silikon 0.1 - 60 -0.07
mohiloi
■"Kaca. I 1 'd a ¡0“ - 1 Q : -
Karet padatan 10” - Uli:’
Nilai sangat bergantung pada ada tidaknya ketidakmurnian yang sekecil apa pun.
Bab 18: Arus Listrik
6!
elektron. Ketika dua sel atau lebih dihubungkan sehingga terminal positif salah satunya
terhubung ke terminal negatif berikutnya, dikatakan bahwa sel-sel tersebut terhubung
seri dan tegangannya dijumlahkan. Berarti, tegangan antara ujung-ujung dua baterai
senter 1,5 V yang terhubung seri adalah 3,0 V, sementara enam sel 2 V pada baterai
penyimpan di mobil menjadi 12 V. Gambar 18-5 menunjukkan (a) diagram sel kering
biasa (atau "baterai senter") yang digunakan pada radio portabel, Walkman, senter, dan
lain-lain dan (b) menunjukkan dua baterai tersebut yang dihubungkan seri.
Rangkaian listrik
Arus Listrik
Jika terminal-terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu, kita
dapatkan rangkaian listrik, Gambar 18-6a. Pada diagram rangkaian, seperti pada Gambar 18-6b, kita
akan menggambarkan baterai dengan simbol
Garis yang lebih panjang pada simbol ini menyatakan terminal positif, dan yang lebih
pendek, terminal negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai bisa berupa bola lampu
(yang hanya merupakan kawat halus di dalam bola kaca hampa udara), pemanas,
radio, atau apa pun. If£etika rangkaian seperti ini terbentuk, muatan dapat mengalir
melalui kawat rangkaian, dari satu terminal baterai ke yang lainnya. Aliran muatan
seperti ini disebut arus listrik.
Lebih tepat lagi, arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah
totaljiuatanj/ang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik Dengan demikian,
arus rata-rata I didefinisikan sebagai
Arus --------->.
Alat
------------la_________
GAMBAR 18-6 (a) Rangkaian listrik sederhana. (b)
(a) Gambar skematis dari rangkaian yang sama.
Kajian Konsep Fisika
untuk Kelas XII SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
Penert«
Penulis Muhammad Farchani Rosyid, PT Tiga Seraaek-u. PassiKi '•»iiimiir
Eko Firmansah, Rachmad Jalan Dr. Suporac 23 S®*r Anggota
Resmiyanto, Atsnaita Yasrina IKAPI Ma. t§
Editor Agus Sriyanto Wahyudi Tel. 0271-714344 ras ::
Perancang Kulit Daru Sukamto http://www.bgaseiang*a^23ir e-maih
Perancang Tata Letak Isi Agung Wibawanto tspmgtigaseiaraia : : .c
Penata Letak Isi Bonawan
Dicetak oleh percetakan;
Ilustrator Sartana
Tahun Terbit 2017
PT Tiga Serangkai Pusteka Mara r.
SKU 141303.146
© Hak cipta dilindungi undang-uitaag.
Diset dengan Power Mac G5, font Adobe Garamond Pro 11 pt Ali rights reserved.
Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada alamat penulis dan/atau penerbit atau melalui email:
tspm@tigaserangkai.co.id
Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7i Tahun 1987 tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan; pidana penjara paling sedikit 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7| (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sesuatu ciptaan barang atau hasil pelanggaran Hak Cipta atau 1 lak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Listrik Dinamik Arus Searah 7
Hambatan listrik
suatu penghantar atau
suatu peranti listrik
didefinisikan sebagai
nisbah atau rasio
bedapotensialyangdipasangp
ada ujung-ujungpenghantar
atau peranti listrik itu
dengan kuat arus yang
mengalir melalui penghantar
atau peranti listrik itu. Jadi,
secara eksperimen,
untuk menentukan
hambatan sebuah
peranti listrik
dilakukan dengan
memasang terminal-
terminal peranti listrik
pada suatu beda
potensial. Kemudian,
diukur kuat arus yang
mengalir melalui
peranti tersebut. Jika
ujung H dan ujung B
penghantar yang
Listrik Dinamik Arus Searah 8
R
= j .....................................................................................................................
pada ujung-ujungnya. Jika beda potensial yang dipasang pada ujung-ujung dioda kurang dari 1,5 volt,
tidak ada kuat arus listrik yang melalui dioda. Hal ini berarti hambatan listrik yang dimiliki oleh dioda
pada beda potensial kurang dari 1,5 volt tak berhingga besarnya. Hambatan dioda akan makin
berkurang jika beda potensial yang dipasang pada ujung-ujungnya makin mendekati 4,0 volt.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus telah diselidiki oleh Georg Ohm. Hasil
penyelidikan tersebut menghasilkan hukum yang menyatakan
IBS
Diskusikanlah dalam suatu kelompok kecil.
Uji Mandiri
. Apakah hubungan V = IR juga berlaku untuk hambatan-hambatan yang
tidak menuruti hukum Ohm?
1.1
Demokratis
2. Jika sebanyak n buah resistor yang masing-masing memiliki nilai hambatan R dirangkai
paralel, berapakah nilai hambatan pengganti bagi rangkaian resistor tersebut?
10 i PP Kajian Fisika SMA 3
2. Hambatan Listrik
Sebelum Anda dapat menganalisis hambatan listrik, lakukan kegiatan berikut ini secara
berkelompok.
i. Sediakan dua buah kawat nikelin dengan luas Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah nilai
Menghitung Turunnya
penampang
Tegangan sama dan panjang kawat pertama hambatan kedua kawat dan catat nilainya.
dua kali kawat kedua. Sediakan dua jenis kawat penghantar dengan
Jika arus listrik melalui
panjang dan luas penampang sama.
C
sebuah thanan, misalnya
sebuah bola lampu,
3.
tekanannya (tegangannya)
terhadap aliran itu menurun.
Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah nilai
Jika hal ini terjadi, orang
hambatan
menyatakan bahwakedua kawat dan catat nilainya.
tegangan (voltase) turun.
Sediakan dua buah kawat nikelin sama panjang
Perubahan dalam tegangan Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah nilai
tetapi
ini2.dapat luas
dihitung penampang kawat pertama dua kali
secara
matematis
hambatan kedua kawat dan catat nilainya.
luasdengan
penampang kawat kedua.
mengalikan jumlah tahanan Diskusi:
dengan jumlah arus listrik.
Kesimpulkan apakah yang diperoleh dari hasil
percobaan yang telah dilakukan tersebut.
Lalu pasanglah pada kedua ujung masing-masing penghantar itu beda potensial yang sama. Kemudian, ukurlah kuat arus listrik
yang melewati masing-masing penghantar. Anda akan mendapati bahwa kuat arus pada kedua penghantar tersebut berbeda. Arus
listrik yang mengalir melalui kawat tembaga lebih kuat jika dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir melalui kawat besi.
Sekarang ambil sepotong kawat tembaga, tetapi dengan diameter yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kawat tembaga yang
pertama. Pasanglah pada masing-masing kawat tembaga tersebut beda potensial yang sama. Jika diukur kuat arus yang mengalir
melalui masing-masing kawat tembaga itu, akan Anda dapati bahwa arus listrik yang melewati kawat tembaga berdiameter lebih
besar akan lebih kuat dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir melalui kawat berdiameter lebih kecil. Sifat atau watak suatu
konduktor atau sembarang peranti listrik yang menentukan kuat atau lemahnya arus listrik yang mengalir melaluinya disebut
hambatan listrik. Makin besar hambatan suatu penghantar makin lemah arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebaliknya, makin
kecil hambatan listrik suatu penghantar, makin kuat arus listrik yang mengalir melaluinya (apabila dipasang pada beda potensial
yang
12 i PP Kajian Fisika SMA 3
sama). Peranti atau komponen yang dirancang khusus untuk memberikan hambatan tertentu yang
Sambar 1.9 Pinghtrttr listrik,
dibutuhkan disebut resistor dan dilambangkan dengan simbol berikut.
R
Potensi Indonesia
X2S2ISS3SSIIMIMHI
Sumber energi listrik menjadi
kebutuhan pokok masyarakat R adalah besarnya hambatan yang dimiliki oleh resistor itu.
Indonesia saat ini. Berbagai Penghantar adalah salah satu contoh peranti yang memiliki hambatan yang tidak bergantung pada
macam peralatan teknologi
yang digunakan oleh
beda potensial yang dipasang pada kedua ujungnya. Hambatan suatu penghatar bergantung pada
masyarakat bergantung pada ukuran geometris dan jenis bahan. Makin panjang suatu penghantar, makin besar hambatannya. Makin
energi listrik. Indonesia
luas penampang suatu penghantar, makin kecil hambatannya. Hal ini dapat dipahami sebagai berikut.
merupakan wilayah yang
masuk ke dalam deretan Tinjaulah sebuah kawat penghantar yang memiliki hambatan jenis p dengan panjang L dan luas
gunung api dunia. Keadaan penampang A. Dengan menggunakan ohmmeter, kawat penghantar ini dapat diukur hambatannya,
ini membuat Indonesia
memiliki potensi sumber katakanlah R. Selanjutnya kawat dipotong menjadi dua sama besar, ternyata setelah dilakukan
daya panas bumi yang pengukuran hambatannya menjadi -j R. Dari fenomena ini tampak
melimpah. Potensi sumber
daya panas bumi Indonesia bahwa dengan hambatan jenis dan luas penampang yang sama, sebuah kawat penghantar dengan
sekitar 27500 MW atau panjang berbeda akan memiliki hambatan yang berbeda. Kawat dengan panjang lebih kecil akan
sekitar 30%M0% potensi
panas Bumi di dunia. Hasil memiliki hambatan lebih besar atau dapat dikatakan L berbanding terbalik dengan R. Selanjutnya,
survei di seluruh wilayah bagaimana untuk kawat penghantar dengan panjang yang sama sedangkan memiliki diameter yang
Indonesia oleh Direktorat
berbeda (luas penampang)? Selain itu, jenis atau bahan penghantar juga berperan dalam menentukan
Vulkanologi dan Pertamina
bahwa terdapat 217 prospek besar kecilnya hambatan listrik suatu penghantar. Besarnya hambatan R sebuah penghantar ditentukan
panas Bumi, yaitu di dari persamaan.
sepanjang jalur vulkanik
mulai dari bagian barat
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa R pL
R
~A ............................. (1 . 2 )
Tenggara, Maluku, dan
Sulawesi. (Sumber: http:ll
dengan
geothermal.itb.ac.id/sites/
default/files/public/Sekilas_ p = hambatan jenis dari bahan penghantar (Om), L = panjang penghantar
tentang_Panas_Bumi.pdf), (m),
19/11/2014,10:43
1. Amperemeter
Sebagaimana telah disinggung di atas, amperemeter atau ammeter adalah alat
untuk mengukur kuat arus pada suatu rangkaian. Amperemeter dalam suatu
rangkaian disimbolkan dengan gambar seperti di samping.
Sumber: Dokumen Penulis, 13/8/2014, 20:04
Dalam bagian ini, Anda akan mempelajari cara mengukur kuat arus dengan
memakai ammeter. Untuk itu, perhatikanlah Gambar 1.21 (a). Sesuai dengan
prinsip yang telah dijelaskan pada awal subbab ini, arus yang mengalir pada
penghantar a sama dengan arus yang mengalir pada resistor R, sama dengan arus
yang mengalir melalui titik b, dan sama dengan arus yang mengalir pada baterai Bv
Untuk mengukur kuat arus yang mengalir melalui suatu cabang rangkaian dengan
menggunakan ammeter, Anda harus memutus untuk sementara cabang itu di
Listrik Dinamik Arus Searah I 23
sembarang tempat. Kemudian pasanglah ammeter secara seri di tempat itu. Sebagai contoh, kita hendak
mengukur kuat arus yang mengalir melalui cabang paling kanan pada rangkaian Gambar 1.21 (a). Sebagai
langkah awal Anda memutus cabang itu di sembarang tempat, misalnya di titik a, di titik b atau di sebelah kiri
baterai By Andaikan Anda memutus di titik a. Selanjutnya, pasanglah ammeter di titik itu sehingga Anda
dapatkan rangkaian sebagaimana diperlihatkan oleh Gambar 1.21 (b).
Karena dipasang seri, pemasangan hambatan dalam suatu ammeter harus
sangat kecil. Kalau tidak, pemasangan ammeter secara seri pada suatu cabang akan
mengubah nilai hambatan total yang dimiliki oleh cabang itu. Akibatnya, arus yang
mengalir pada cabang itu berubah terukur bukan yang sebenarnya.
Listrik Dinamik Arus Searah I 24
2. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda tegangan antara dua titik pada suatu
rangkaian secara langsung. Dalam rangkaian listrik, voltmeter dilambangkan seperti
gambar di samping.
Bi Berbeda dari pemakaian ammeter, pemakaian
voltmeter lebih sederhana, yaitu menghubungkan
ujung-ujung voltmeter dengan dua titik yang hendak
diukur beda tegangannya. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan kembali ke rangkaian Gambar 1.21 (a).
Untuk mengukur beda tegangan antara titik-titik ujung
resistor R, voltmeter dipasang sebagaimana Gambar 1.22
Rangkaian pengukuran tegangan listrik. diperlihatkan oleh Gambar 1.22.
Karena harus dipasang paralel dengan peranti-peranti yang akan diukur beda
potensial ujung-ujungnya, voltmeter yang baik harus memiliki hambatan dalam
yang sangat besar. Hal ini dilakukan agar hambatan total rangkaian paralel
voltmeter dengan peranti-peranti itu tidak berubah. Jika hambatan totalnya tidak
berubah, beda tegangan pun tidak berubah.
Sumber tegangan listrik semacam baterai dan aki dalam rangkaian di-
lambangkan dengan simbol
Arus Listrik
Jika terminal-terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu, kita dapatkan
rangkaian listrik, Gambar 18-6a. Pada diagram Rangkaian listrik rangkaian, seperti pada Gambar 18-6b, kita
akan menggambarkan baterai
dengan simbol
di mana AQ adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi selama jangka waktu
AL Arus listrik diukur dalam coulomb
Arus _______>.
B
6V GAMBAR 18-6 (a) Rangkaian listrik sederhana.
(a) (b) Gambar skematis dari rangkaian yang sama.
(b)
Alat
r1 2jp 18: Arus Listrik
Arus konvensional
Aliran elektron •*-
,4
Alat
---------------------------Hi----------------------
mengakibatkan adanya medan listrik di dalam kawat+ dan paralel GAMBAR 18-8 Arus konvensional dari + ke -
ekivalen dengan arus (elektron) negatif yang mengalir
terhadapnya. Dengan demikian elektronelektron bebas pada satu dari - ke +.
ujung kawat tertarik ke terminal positif, dan pada saat yang sama,
elektron-elektron meningggalkan terminal negatif baterai dan
memasuki kawat di ujung yang lain. Ada aliran elektron yang
kontinu melalui kawat yang mulai begitu kawat terhubung ke
kedua mrmrnal. Bagaimana pun, ketika ketentuan muatan po- atif
dan negatif ditemukan dua abad yang lalu, dianggap muatan
positif mengalir pada satu arah yang tepat ekivalen dengan
muatan negatif yang mengalir ke arah yang berlawanan,*
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 18- Sekarang, kita masih
menggunakan ketentuan historis mengenai aliran arus positif
dalam membahas arah arus.
Sehingga ketika kita membicarakan arus yang mengalir pada rangkaian, vang kita
maksud adalah arah aliran muatan positif. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai
arus konvensional. Ketika kita ingin membicarakan arah aliran elektron, kita akan Arus
menyebutnya arus elektron secara spesifik. Pada ¿at cair dan gas, baik muatan (ion) konvensional
positif dan negatif dapat bergerak.
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial, batu
cam untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. Georg Simon Ohm
(1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung- ujungnya: Arus« Tegangan
I °° V.
Sebagai contoh, jika kita menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua
kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V.
Akan sangat membantujika kita bandingkan arus listrik dengan aliran air di
sungai atau pipa yang dipengaruhi oleh gravitasi. Jika pipa (atau sungai) hampir
rata, kecepatan alir akan kecil. Tetapi jika satu ujung lebih tinggi dari yang lainnya, Analogi air
kecepatan aliran—atau arus—akan lebih besar. Makin besar perbedaan ketinggian,
makin besar arus. Kita lihat pada Bab 17 bahwa potensial listrik analog, pada kasus
gravitasi, dengan ketinggian tebing; dan hal itu berlaku pada kasus ini untuk
ketinggian dari mana fluida mengalir. Sama seperti penambahan ketinggian
menyebabkan aliran air yang lebih besar, demikian pula beda potensial listrik yang
lebih besar, atau tegangan, menyebabkan aliran arus listrik menjadi lebih besar.
Tepatnya berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada
1Im sesuai dengan 16-9 bahwa pada kasus statis, mungkin tidak ada medan listrik di dalam konduktor
karena jika ada muatan akan bergerak. Dan memang, ketika ada medan listrik, muatan bergerak, dan kita
mendapatkan arus listrik.
2Suatu perkecualian dibahas pada Subbab 20-11.
tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Dinding-dinding pipa, atau tepian sungai dan batu-batu di tengahnya,
memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang sama, elektron-
elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-
EDISI KELIMA
Douglas C. Giancoli
FISIKA/Edisi Kelima
Douglas C. Giancoli
Judul Asli:
PHYSICS Fifth Edition
Douglas C. Giancoli
06 05 04 03 02 8 .7 6 5 4 3 2 1
ALL RIGHTS RESERVED. No part of this book may be reproduced, stored in retrieval
system, or transmitted, in any form or by any means electronic or mechanical,
photocopying, recording, or otherwise—without prior written permission from the
publisher.
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak, memfotokopi, baik sebagian maupun
keseluruhan isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dan Penerbit
Erlangga.
CONTOH 18-1
Arus merupakan aliran muatan. Arus tetap sebesar 2,5 A mengalir pada kawat selama
4,0 menit, (a) Berapa besar muatan yang mengalir melalui suatu titik pada rangkaian?
(b) akan menjadi berapa elektronkah muatan ini?
PENYELESAIAN (a) Karena arus sebesar 2,5 A, atau 2,5 C/det, maka dalam 4,0 menit
(= 240 detik) muatan total yang mengalir adalah, dari Persamaan 18-1,
A Q =1 At
= (2,5 C/det) (240 det) = 600 C.
(b) Muatan satu elektron adalah 1,60 x 10 19 C, sehingga 600 C terdiri dari
Bagaimana menghubungkan baterai. Apa yang salah pada skema-skema Gambar 18-7 baterai senter dan
kawat tunggal untuk menghidupkan lampu senter?
TANGGAPAN (a) Tidak ada rangkaian untuk aliran arus. Muatan mungkin untuk sesaat mulai mengalir
dari baterai ke bola lampu, tetapi menemui "jalan buntu", dan aliran akan berhenti, (b) Sekarang ada
rangkaian yang masuk ke dan keluar dari bola lampu, tetapi tidak ada beda potensial, sehingga tidak ada
yang mendorong arus, (c) Tidak ada yang salah di sini. Cara ini akan menghidupkan lampu.
Kita lihat pada Bab 16 (Subbab 16-3) bahwa konduktor mengandung banyak elektron bebas. Berarti,
¿r bila kawat penghantar dihubungkan ke terminal-terminal baterai seperti pada Gambar 18-6,
sebenarnya elektron bermuatan negatif-lah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat pertama
kali dihubungkan, beda potensial antara terminal-terminal baterai
68 Fisika Jilid 2
atom kawat. Makin tinggi hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V.
Kita kemudian mendefinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik dengan
hambatan. Ketika kita gabungkan hal ini dan kesebandingan di atas, kita dapatkan
(18-2)
CONTOH 1 8 - 3
Hambatan bola lampu senter. Sebuah bola lampu senter kecil (Gambar 18-10) menarik
300 mA dari baterai 1,5 V. (a) Berapa hambatan bola lampu tersebut? (b) Jika tegangan
turun sampai 1,2 V, bagaimana arus akan berubah?
PENYELESAIAN (a) Kita gunakan hukum Ohm, Persamaan 18-2, dan didapat
y _ 1,5 y
R
I 0,30 A ~ 5,0
(b) Jika hambatan tetap konstan, arus bernilai
1,2 y sekitar
5,0 Q 0,24 A,
flu --iras Listrik
»»warna Resistor
■as jtesistor mempunyai hambatan mulai kurang dari satu ohm sampai : ~~ i lihat Gambar
18-11 dan 18-12). Dua jenis utama adalah resistor kawat", yang terdiri dari kumparan kawat
halus, dan resistor 'wmrcsi:". yang biasanya terbuat dari karbon semikonduktor.
* «etika kita menggambar diagram rangkaian, kita nyatakan hambatan asasan srrr.bol
, - _. [simbol resistor] Resistor