Anda di halaman 1dari 5

Ilmu Lingkungan (D-TM-24129)-20211

Review Artikel Berjudul


“Kualitas Air dan Indeks Pencemaran Danau Galela”
Kresna Bayu Mahaputera, Muhammad Aufa Nadhief Buldani

Danau Galela merupakan salah satu danau terbesar di wilayah


Galela dengan luas sampai dengan 250 ha. Danau ini menjadi salah
satu sumber kehidupan masyarakat karena danau ini banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk budidaya ikan.pada tahun
2017 sampai dengan tahun 2018, perkembangan budidaya ikan di
danau ini mengalami perkembangan yang pesat. Namun, seiring
dengan banyaknya kegiatan di badan air ini maka akan semakin besar
resiko menurunnya kualitas perairan pada badan air tersebut. Hal ini
juga disebabkan oleh populasi penduduk sekitar yang meningkat dari
tahun ke tahun dan banyak dibangunnya tempat wisata dibangun di
sekitar Danau Galela. Sehingga banyak limbah dan sampah
masyarakat dibuang di danau tersebut yang akan berdampak pada
turunnya kualitas perairan Danau Galela. Danau Galela terindikasi
mengalami eutrofikasi karena dapat dilihat pada banyaknya tumbuhan
air eceng gondok yang bermunculan di sekitar danau tersebut.
Buruknya kualitas perairan dapat menyebabkan ketidakstailan pada
ekosistem. Maka dari itu penelitian pada jurnal yang akan kami
review memiliki tujuan untuk meneliti apa yang menjadi sebab dari
permasalahan ini dan bagaimana cara mencari solusi yang ideal guna
mengatasi masalah ini. A a a a a a

Metode yang dipakai pada penilitian ini adalah dengan


memanfaatkan penggunaan fitoplankaton sebagai bioindikator guna
mengetahui kualitas pada perairan Danau Galela. Sifat dan
Ilmu Lingkungan (D-TM-24129)-20211

karakteristik yang dimiliki oleh fitoplankton telah dimanfaatkan


selama bertahun – tahun sebagai indikator penilaian lingkunan, tentu
dengan kombinasi dengan faktor kimia dan faktor fisika air.
Fitoplankton telah dipercaya selama bertahun – tahun karena
merupakan agen bioindikator yang baik. Selain itu, fitoplankton juga
dapat bereaksi dengan cepat ketika mendeteksi perubahan pada
kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu, penentuan titik sampling
guna mengambil sampel dari air yang akan diteliti sangat berpengaruh
pada hasil penelitian ini. Titik – titik yang akan menjadi tempat
pengambilan sampel air yang akan diteliti ditentukan dalam
pertimbangan kondisi dan kegunaan badan air tersebut. Titik – titik
sampling yang dipilih guna mendapatkan hasil penelitian yang akurat,
harus melalui pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut: a a a a a
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

a. Titik – titik sampling bisa merupakan area referensi, yakni


adalah area yang tidak terpengaruh oleh kegiatan manusia,
saluran, irigasi pertaniasn, dan lain – lain.a a a a a a a a a a a a
a
b. secara stratifikasi vertical dari permukaan 20 cm, selanjutnya
per – meter hingga bagian terdalam danau yaitu pada
kedalaman 20 meter. A a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
a

Apabila proses pengambilan sampel sudah selesai dilaksanakan


maka dilakukan proses fiksasi dengan menggunakan larutan fiksasi
pada sampel – sampel yang telah dikumpulkan. Dengan adanya
larutan fiksasi yang berupa formalin 4% maka analisa terhadap
Ilmu Lingkungan (D-TM-24129)-20211

keanekaragaman dan kelimpahan dapat menghasilkan hasil penelitian


yang akurat.a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a

Banyak peraturan perundang – undangan pula yang berkaitan


dengan masalah di Danau Galela, berikut diantaranya:

a) Dalam UU No. 7 Tahun 2004; utamanya Pasal 94 ayat (1)


dan (2) telah jelas sanksi pidana bagi mereka yang telah
mengakibatkan rusaknya air maupun sarana prasarana yang
ada disekitarnya. Hal ini seharusnya mampu menjadi
batasan, himbauan, maupun ancaman bagi mereka yang
mempunyai kegiatan yang berimplikasi buruk bagi sumber
daya air.a a a
b) Dalam PP No. 82 Tahun 2001; utamanya pada Pasal 27
disebutkan bahwasanya “Setiap orang yang menduga atau
mengetahui terjadinya pencemaran air, wajib melaporkan
kepada Pejabat yang berwenang.” serta Pasal 33 yang
berbunyi “Pemerintah dan Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota wajib memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air.”. Kedua pasal yang merujuk
pada optimalisasi peran pemerintah dengan masyarakat
sekitar ini menunjukkan masih kurangnya kepekaan baik
dari masyarakat sekitar sebagai konsumen utama dengan
Pemerintah sebagai penanggung jawab pendayagunaan
sumber daya air. Upaya-upaya rehabilitasi jika tidak
dikoordinasikan dengan baik justru akan memicu banyak
persoalan baik horizontal maupun vertikal. Pun, kegiatan
rehabilitasi juga membutuhkan kesinambungan dari masa ke
Ilmu Lingkungan (D-TM-24129)-20211

masa, sehingga tercipta program yang berkelanjutan.a a a a


a
c) Dalam UU No. 17 Tahun 2019 utamanya Pasal 32;
disebutkan bahwasanya “Setiap Orang yang menggunakan
Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
ayat (2) huruf c dilarang melakukan pencemaran dan/atau
perusakan pada Sumber Air, lingkungan, dan Prasarana
Sumber Daya Air di sekitarnya.”. Dalam hal ini masyarakat
sekitar sudah seharusnya senantiasa menjaga dan
melindungi segala aspek yang terkandung dalam danau,
bukan justru melakukan tindak pembiaran terhadap masalah
yang sudah kasat mata. Terlebih lagi mereka menggunakan
danau sebagai sumber mata pencaharian mereka.a a a a a a a
aaaa

Terlepas dari hasil penelitian yang memang diluar kemampuan


kami sebagai mahasiswa teknik sipil, dan juga batas-batasan dalam
penelitian, sudah seharusnya pendayagunaan sumber daya alam
apapun harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat, sebagaimana disebutkan dalam
UUD 1945 Pasal 33 ayat (3). Pengelolaan dan pengembangan sumber
daya alam yang berkelanjutan haruslah mempertimbangkan 3 aspek
utama, mulai dari aspek ekonomi, aspek sosial, serta lingkungan.
Adanya ketidakseimbangan di salah satu aspek akan memunculkan
satu-persatu masalah yang melibatkan banyak pihak dan berpengaruh
besar pada generasi yang akan datang. Dalam studi kasus Danau
Galela, kurangnya pemahaman masyarakat sekitar akan aspek
lingkungan dan acuhnya pemerintah terhadap kondisi danau yang
Ilmu Lingkungan (D-TM-24129)-20211

sudah cukup parah makin memperburuk keadaan, sehingga membuat


masyarakat justru melakukan pembiaran pengembangbiakan
fitoplankton yang mengakibatkan eutrofikasi dan naiknya indeks
pencemaran di Danau Galela.a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
aaaaaaaaaaaaa

AaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
a

Anda mungkin juga menyukai