PENDAHULUAN
keberlangsungan hidup manusia. Trend
LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber daya alam penting
yang dapat memenuhi kebutuhan utama
seluruh makhluk hidup, yakni manusia, hewan
dan tumbuhan. Hal ini dibuktikan dengan
penelitian yang menujukkan bahwa secara
sederhana, air menyumbang 71% unsur
permukaan bumi, sedangkan 29% lainnya
adalah pulau dan benua. Untuk perinciannya,
dari keseluruhan komponen air tersebut,
sebanyak 96,5% merupakan air asin atau
sering disebut air laut, sedangkan 3,5%
sisanya adalah danau air tawar dan air beku
yang terkunci di dalam gleister dan lapisan es
kutub. Selain air dalam bentuk es dan di
permukaan, air juga dapat ditemukan di dalam
tanah. Maka, jika digabungkan banyaknya air
yang ada di bumi diperkirakan berjumlah
1.386 miliar km3. Namun, jumlah air yang ada
sebagai air tanah, sungai, danau dan aliran air
yang dapat dikategorikan sebagai freshwater
hanya berjumlah 10,6 juta km3, tidak lebih
dari 0,7% dari total jumlah air di bumi.
(NASA, 2020) Dilihat dari konteks seperti ini,
maka sudah sangat jelas sifat freshwater
menjadi sangat berharga dan terbatas.
Keberadaan sumber daya yang terbatas ini
sangat jauh jika dibandingkan dengan banyak
jumlah populasi manusia di bumi, yang hingga
saat ini tercatat sebanyak 7.8 miliar jiwa.
Walaupun sumber daya air merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbarui
karena mengalami siklus air, bukan berarti
sumber daya ini dapat terus tersedia, hal ini
yang seharusnya perlu untuk dikhawatirkan.
Manusia tidak dapat membuat air dan hanya
mengandalkan siklus air untuk pembaruan
sumber daya ini menjadikan sifat dari sumber
daya ini sebenarnya terbatas dan tidak dapat
digantikan yang berperan penting terhadap
menunjukkan, bahwa sudah lebih dari 1,7
miliar orang yang tinggal di lembah sungai
dimana akan berdampak terhadap jumlah
penggunaan sumber daya air menjadi melebihi
dibandingkan dengan pembaruan sumber daya
secara alami. Jika trend ini dibiarkan, hal ini
diperkirakan akan menyebabkan 2/3 populasi
di bumi akan kekurangan air pada tahun 2025.
(UN, 2015)
Hal ini menjadikan air sebagai salah
satu tantangan serius bagi kehidupan dan
pembangunan berkelanjutan yang harus
diselesaikan oleh manusia. Tidak hanya
bersumber dari keterbatasannya jumlah air
yang ada di bumi, tantangan lainnya juga
datang dari perilaku dan kebiasaan manusia
terhadap sumber daya air itu sendiri. Yang
dipengaruhi perkembangan zaman. Semakin
banyak inovasi-inovasi yang muncul dan tidak
sedikit yang dapat memberikan dampak
negatif terhadap sumber daya air, seperti
pembangunan pabrik industri dan aktivitas
masyarakat yang dapat menghasilkan limbah
juga dapat memicu adanya pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Jumlah ketersediaan air yang
terbatas, semakin dikurangi akibat adanya
pencemaran terhadap sumber daya air. Jika
kedua tantangan tersebut digabungkan,
masalah mengenai sumber daya air dan
pencemarannya terdapat pada pengaruh
peningkatan jumlah populasi manusia yang
diikuti dengan jumlah limbah yang dihasilkan
terhadap ketersediaan seluruh sumber daya air.
 Sehingga diperlukan suatu analisis
mengenai masalah sumber daya air ini dan
diharapkan dapat memberikan jalan keluar
dalam pengelolaan sumber daya air agar dapat
dikelola secara baik, efisien dan adil. Karena
air memegang peranan penting sebagai kunci
terhadap perubahan iklim dan membangun
ekosistem yang sehat serta nantinya dapat
menjamin kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
tulisan ini bertujuan untuk melakukan analisa
melalui unsur Emission, Exchange, Effect,
Environment, dan Enforcement untuk masalah
pengaruh peningkatan populasi manusia yang
dilanjutkan dengan peningkatan jumlah
limbah yang dihasilkan terhadap ketersediaan
sumber daya air. Secara khusus, akan dibahasn
mengenai sumber, sistem yang berubah,
dampak yang dihasilkan, daya dukung dan
daya tampung lingkungan serta peraturan yang
dapat digunakan penanganan masalah tersebut.
MANFAAT
Penulisan ini sekiranya dapat bermanfaat
dalam memberikan informasi tentang
permasalahan sumber daya air yang harus
ditangani, baik dari sumber, dampak dan
langkah penanganannya, terutama bagi semua
yang membutuhkan sumber daya air yang
aman bersih dan sehat.
PEMBAHASAN
Permasalahan peningkatan populasi
manusia dan peningkatan limbah yang
dihasilkan terhadap pencemaran air akan
ditinjau dari unsur-unsur berikut, yaitu
Emission yang merupakan sumber dari suatu
permasalahan sumber daya tersebut.
Kemudian, Exchange yang akan membahas
suatu mekanisme pertukaran atau sistem yang
sudah atau akan berubah akibat adanya
pencemaran tersebut. Effect yang merupakan
dampak yang ditimbulkan akibat adanya
pencemaran tersebut, dalam hal ini akan
dibahas dampak kesehatan, karena sumber
daya air sebagai kebutuhan utama manusia,
tentu akan berdampak langsung terhadap
kondisi tubuh, baik luar maupun dalam.
Kemudian, Environment mengenai daya
tampung dan daya dukung lingkungan
terhadap pencemaran yang terjadi. Terakhir,
Enforcement, tentang peraturan yang dapat
digunakan untuk mendukung dan memaksa
suatu tindakan penanggulangan masalah
pencemaran tersebut.
EMISSION
Seperti yang sudah dijelaskan pada latar
belakang sebelumnya, masalah pencemaran air
tidak dapat terlepas dari segala aktivitas
manusia. Segala aktivitas manusia yang
menimbulkan sampah, dapat memiliki
kemungkinan untuk mencemari lingkungan.
Secara sekilas, peningkatan jumlah
populasi manusia dirasa tidak akan memiliki
pengaruh yang besar terhadap sumber daya
air, khususnya pencemaran. Tapi akan lain
ceritanya, apabila peningkatan jumlah
populasi ini kita tnjau dari sudut pandang
kebutuhan pokok lain manusia, yakni tempat
tinggal. Semakin banyak jumlah populasi
manusia, maka diperlukan semakin banyak
lahan untuk digunakan sebagai tempat tinggal.
Adanya pemukiman manusia atau pemukiman
penduduk terlebih yang lokasinya berdekatan
dengan sumber air bersih tentu meningkatkan
potensi adanya pencemaran air.
Jakarta contohnya, Data Kementrian
Lingkungan Hidup tahun 1997 menjelaskan
bahwa Teluk Jakarta merupakan teluk yang
paling tercemar di Indonesia. Hal ini
diakibatkan oleh aktivitas penduduk. Semakin
tinggi aktivitas manusia pada suatu tempat
maka limbah rumah tangga yang dihasilkan
akan semakin tinggi dan apabila tidak dikelola
dengan baik dapat berpengaruh terhadap
penurunan kualitas air tanah. (Cahyadi, 2017)
Sebuah disertasi yang mengambil contoh
Jakarta juga menunjukkan adanya hubungan
jumlah penduduk dengan lahan pemukiman
yang dapat memberikan dampak terhadap
kualitas air tanah. Semakin besarnya jumlah
populasi manusia membuat suatu daerah
menjadi semakin padat dan disinyalir dapat
memicu peningkatan konsentrasi pencemaran
air tanah di wilayah tersebut.
Sementara penelitian lain yang
mengambil lokasi Sungai Beliung juga
menunjukkan hal serupa. Dengan sumber
masalah yang sama yakni peningkatan
populasi manusia menghasilkan peningkatan
jumlah limbah domestik dan beban
pencemaran pada sungai tersebut. Sehingga
menyebabkan air sungai di sekitar pemukiman
penduduk tersebut sebenarnya sudah tidak
dapat digunakan untuk keperluan manusia
seperti minum, mandi, dan memasak karena
sudah tidak memenuhi kriteria air yang
ditentukan.
Kriteria air bersih pada pemukiman
penduduk menjadi tidak terpenuhi diakibatkan
oleh kandungan limbah yang dibuang di
sekitar ataupun tepat pada sumber daya air
tersebut dan tidak dapat membusuk atau sulit
didegradasi oleh mikroorganisme. Kualitas air
pun menjadi air sadah karena mengandung
ion-ion yang beracun seperti timbal, dan arsen
yang sangat berbahaya apabila dikonsumsi dan
masuk ke dalam tubuh manusia.
Pada intinya, sumber dari semua masalah
pencemaran air yang terjadi, khususnya di
Indonesia adalah limbah. Tidak adanya
pengelolaan limbah yang baik, dan sikap
masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan
untuk membuang limbah rumah tangga atau
limbah lain mereka di sungai adalah masalah
klasik yang penanganannya masih sulit.
Pemerintah tentu sudah mengupayakan
dengan adanya kegitan pembersihan sungai
ataupun mengeluarkan aturan tertulis tentang
pencemaran tersebut. Namun, kembali kepada
kesadaran manusia untuk lebih peduli terhadap
lingkungan sekitar, khususnya perairan.
EXCHANGE
Adanya pencemaran air menunjukkan ada
suatu perubahan kandungan zat ataupun
material yang terdapat pada sumber daya air.
Perubahan ini umumnya berbentuk suatu
penambahan zat ataupun komponen lain yang
membuat kualitas air menurun. Kualitas air
yang menuruh ini ditunjukkan dengan adanya
berbagai perubahan. Perubahan tersebut dapat
dilihat dari sumber daya air itu sendiri atau
bisa juga dilihat dari ekosistem dan
lingkungan yang ada di sekitar sumber daya
air tersebut.
Perubahan pada sumber daya air dapat
dilihat dari beberapa kriteria, seperti bau,
sumber daya air yang belum tercemar tidak
akan menghasilkan bau jika dihirup, tidak ada
bau menyengat ataupun bau amis. Tetapi…
Kemudian adanya perubahan rasa air, jika
belum tercemar tidak akan berasa atau tawar,
sementara… kekeruhan air, pH atau tingkat
keasaman air, dan kandungan dalam air
tersebut seperti BOD, COD, PO4, Amonia dan
E.Coli. Sumber daya air yang belum tercemar