Si
Jatuh Langsung
Curah Hujan
Evaporasi
Intersepsi
Infiltrasi Langsung
Simpanan
Permukaan
Aliran diatas
permukaan
tanah
Evaporasi
Infiltrasi
Tertunda
Simpanan Bawah
Permukaan
Transpirasi
Perkolasi
Cadangan Bawah
Tanah
Aliran Sungai
Evaporasi
10
11
12
15
12, 0 L/Orang/hari
Minum =
2 L / orang/hari
= 11,8 L/orang/hari
= 16,2 L/orang/hari
Lain-lain
= 21,7 l / Orang/Hari
126,9 L/Orang/hari
16
17
19
Pencemaran air :
Turunnya kualitas air sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
Hal ini berarti perlu ditetapkan baku mutu air yg
berfungsi sebagai tolok ukur untuk menentukan telah
terjadinya pencemaran, dan peruntukan air itu
sendiri. Baku mutu air merupakan suatu tingkat
mutu air yang dikehendaki bagi suatu peruntukan
dan merupakan arahan dan pedoman bagi
pengendalian pencemaran air.
22
23
24
28
30
31
32
33
35
5.Bahan tersuspensi/Sedimen
Partikel-partikel tanah dan bahan padatan
anorganik / organik dapat menjadi zat tersuspensi di
dalam air. Bahan ini dapat berupa tanah, lumpur, pasir
dan bahan padat dari erosi lahan. Bahan sedimen ini
dapat mengganggu kemampuan organisme air mencari
makan, mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan,
memotong urutan tranfer energi di dalam rantai pakan
ekosistem air, membawa pestisida, bakteri atau bahan
pengganggu lainnya, mengganggu feeding dan
spawning ground beberapa jenis ikan, menyebabkan
pendangkalan danau, sungai dan pelabuhan.
Sumbernya adalah erosi alamiah, konservasi
lahan yang buruk, limbah cair pertanian, pertambangan,
kehutanan, kegiatan konstruksi.
36
6.Subtansi Radioaktif
Radio isotof yang terlarut di dalam air atau yang
dapat dilipatgandakan konsentrasinya secara biologis
melalui proses rantai makanan dan atau jaring-jaring
makanannya. Proses ionisasi beberapa isotop tersebut
dapat menyebabkan cacat bayi, kanker atau
perubahan susunan genetik.
Jenis-jenis radioaktif tersebut antara lain adalah
Isotop Thorium-230; Radium -226 ; Strontium -90;
Iodine - 131 dan Cesium - 137. Sumber-sumbernya
adalah kegiatan pertambangan, prosesing biji
radioaktif, Uji senjata nuklir, PLTN, Bocoran atau
tumpahan dari transportasi, penyimpanan dan proses
material radioaktif, penggunaan radioaktif dalam
pengobatan, industri dan riset.
37
7.Panas/ Bahang
Kelebihan input air yang dipanaskan saat
digunakan sebagai pendingin pembangkit listrik akan
menyebabkan terjadinya pencemaran panas. Hasil
peningkatan suhu air akan menyebabkan kadar
oksigen terlarutnya menjadi rendah dan menyebabkan
organisme perairan lebih vulnerable ( gampang)
diserang oleh penyakit, parasit dan bahan kimia
beracun. Hampir 90 % air dalam industri dipergunakan
sebagai air pendingin mesin.
38
Sumber Pencemar :
- Sumber alamiah ( Natural sources)
Kejadian gunung meletus, banjir bandang.
- Sumber kegiatan manusia
( anthropogenic sources).
Berasal dari kegiatan domestik, pabrik
industri, pertanian, pertambangan, dll.
41
42
43
44
45
47
48
---------------- Sungai
49
50
Limbah Patogen
FEKAL ------------------------- SUNGAI
- ISINYA TINJA ?
* Bakteri
* Virus
* Protozoa
INFEKSI
* Telur cacing
* Cacing
51
Bakteri
1. Salmonella typhii -- demam typhoid
2. Salmonella paratyphii - demam parathyphoid
3. Salmonella spp -- Gastroenteritis
4. Shigella spp -- Bacterial dysentri
5. Vibrio cholerae - Cholera
6. Escherichia coli - Gastroenteritis
7. Leptospira - Weills desease
8. dll
52
Virus
1. Enterovirus --- Polio, Meningitis, Hepatitis
2. Rotavirus ----- Enteritis
Protozoa
1. Entamoeba histolitica -- Disentri amoeba
2. Giardia lambia ---- Diarchea
53
Cacing
Cacing parasit memerlukan media air dalam siklus
hidupnya.
1. Taenia
2. Fasciola
3. Ascaris
54
- Panas
-Erosi
- Beberapa minyak
-Beberapa pestisida
-Kelebihan nutrient ( N,P).
55
59
Asal Fosfat
Menurut Morse et al,
10 % berasal dari proses alamiah di lingkungan air
itu sendiri (background source),
7 % dari industri,
11 % dari detergen,
17 % dari pupuk pertanian,
23 % dari limbah manusia, dan yang terbesar,
32 %, dari limbah peternakan.
60
62
63
64
66
68
69
3. Penyaringan (Filtration) :
a. Slow Sand (Biological) Filter
71
72
c. Back washing
Adalah metode pembersihan filter dengan cara
mengalirkan air kembali melalui lapisan sand
bed. Proses ini memerlukan waktu 15 menit.
Bak penyaringan perlu diberi tekanan udara
digunakan pompa yg mempercepat aliran air
melalui pasir. Saringan pasir cepat ini dilengkapi
sistem pencucian pasir yg sudah kotor; disebut
backwash sistem
73
74
77
( Pretreatment)
2. PENGOLAHAN PRIMER ( Primary Treatment)
3. PENGOLAHAN SEKUNDER ( Secondary
Treatment)
4. PENGOLAHAN TERSIER ( Tertiary
Treatment)
* TIDAK SEMUA JENIS AIR BUANGAN HARUS MELALUI
TAHAPAN PENGOLAHAN TERSEBUT
1. Pretreatment
Yaitu proses pemisahan padatan terapung/melayang
berupa lumpur, potongan ranting, daun, pasir dan
sisa buangan lain termasuk minyak dan lemak
dengan air limbah. Untuk itu diperlukan saringan
( filter) kasar yang tidak mudah karat dengan
ukuran meshnya setara dengan kawat kasa saringan
nyamuk.
2. Primary Treatment
Merupakan proses untuk memisahkan air dari limbah
padatan dengan mengupayakan agar padatan
tersebut mengendap dan terpisah dari air.
Tahapan proses primary treatment :
PENYARINGAN --- PENGENDAPAN DAN PEMISAHAN
PRIMARY TREATMENT
1. PENYARINGAN
2. PENGENDAPAN
- Bahan yang umum dipergunakan adalah Koagulant
Alumunium sulfat ( Al2(S04)3)
- Untuk menaikkan pH dapat dipergunakan kapur
( CaO); CaSO4, CaCl2 atau Ca(0H)2
Untuk mengendapkan logam-logam berat dalam air
limbah digunakan metode :
-
SECONDARY TREATMENT
Proses menghilangkan bahan organik melalui
oksidasi biokimiawi. Melibatkan proses biologis.
- Lumpur aktif
- Trickling Filter ( Penyaring Trikel)
Lumpur aktif cukup efisien dapat menghilangkan
padatan tersuspensi dan BOD -- 90 %
Trickling Filter dapat menghilangkan padatan
tersuspensi dan BOD - 80 86 %
EFFLUENT
TERTIARY TREATMENT
Merupakan pengolahan tingkat lanjut terhadap sisasisa limbah yang tak dapat didegradasi pada primary
treatment dan secondary treatment. Untuk memenuhi
persyaratan Baku Mutu perlu penanganan lanjut.
Prinsipnya :
- Menghilangkan senyawa nitrogen dan Fosfor
Dengan Algae Nitrifikasi
-- Menggunakan proses separasi fisikokimiawi :
a. Absorbsi
b. Destilasi
c. Osmosis berlawanan ( Reverse osmosis)
ADVANCED TREATMENT
1). Adsorpsi dan pengendapan
- Mengalirkan air limbah ke lapisan karbon aktif
- Penambahan kapur ( CaCO3 ) sehingga terjadi
endapan
- Penambahan metal hidroksida
2). Elektrodialisis
- Menggunakan listrik dan membran ( plastik)