Anda di halaman 1dari 107

H. Suwignyo, SKM., M.

Si

Air sebagai Sumberdaya Alam


mempunyai keterbatasan
Menurut ruang tidak di setiap tempat terdapat air
Menurut waktu tidak setiap saat terdapat air
Kuantitas Belum tentu keberadaan air cukup
Kualitas Belum tentu kualitas air baik
Padahal air dibutuhkan oleh setiap
makhluk hidup.
Tak ada kehidupan tanpa air
2

Dari seluruh permukaan bumi , hampir 71 % nya


ditutupi oleh air. Dari 100 % AIR DI BUMI ,
terdiri :
97 % AIR LAUT
- Untuk air minum sulit, untuk pertanian sedikit,
mayoritas dipakai untuk cooling water
3 % AIR TAWAR :
* 99 % Ada di Kutub/Puncak Gunung berupa Es,
ground water
* 1 % Tersedia relatif mudah.
3

Dari seluruh permukaan bumi, hampir 71 %


nya ditutupi oleh air.
Sebagian besar dari sumber daya air
tersebut adalah air laut yang berperan
penting di dalam :
1. mengelola iklim bumi,
2. pengencer polutan dan
3. bahan baku organisme karena air
merupakan bahan esensiil bagi
organisme.

Jumlah sumberdaya air tawar sangat sedikit dan


dipertahankan keberadaannya melalui siklus air.
Air tawar ini sangat penting bagi kegiatan
pertanian, pabrik, transportasi dan bagi
kepentingan proses-proses kehidupan
manusia.

Jatuh Langsung

Curah Hujan

Evaporasi

Suply air ke permukan


tanah

Intersepsi

Infiltrasi Langsung

Simpanan
Permukaan

Aliran diatas
permukaan
tanah

Evaporasi
Infiltrasi
Tertunda
Simpanan Bawah
Permukaan

Transpirasi

Perkolasi

Cadangan Bawah
Tanah

Aliran Bawah Permukaan


(interflow)

Aliran Air Bawah


Tanah

Aliran Sungai

Evaporasi

Gb 2. Skema Distribusi Air Hujan yang sampai di Permukaan Bumi

Intersepsi : hujan yg tertahan di daun, ranting,


pohon, semak dll.
Infiltrasi : perembesan
Traspirasi : penguapan air melalui
tanaman/daun tumbuhan melalui proses
biokimia.
Perkolasi : penyaringan
Presipitasi : proses pengembunan uap air mjd
hujan
9

Air yang terdapat di bumi mengikuti siklus


(daur) hidrologi
Air menguap dari laut membentuk
awan hujan jatuh di atas tanah
aliran sungai laut dst.
Pada siklus hidrologi terdapat di dalamnya
proses hidrologi : sirkulasi air yang tidak
pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan
kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

10

11

12

MANUSIA DAN AIR


- Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70
% dari seluruh berat badan
- Air dalam tubuh terdapat dalam tulang ( 22 % berat
tulang); di darah dan ginjal sebanyak 83 %.
- Kekurangan air dapat menyebabkan banyaknya
penyakit batu ginjal dan batu kemih di daerah
tropis. Hal ini terjadi akibat kristalisasi unsurunsur yang ada di dalam cairan tubuh.
-Air diperlukan sebagai pelarut berbagai jenis zat
yang diperlukan tubuh.
-Sebagai tempat reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh
13

Kebutuhan Air di Indonesia

Semakin banyak jumlah penduduk, semakin


meningkat pula kebutuhan air. Hal itu berarti
persediaan air juga semakin terbatas. Di satu
sisi ada masyarakat yang kesulitan
memperoleh air bersih untuk kehidupan seharihari, sementara di sisi lain terdapat
penggunaan air secara berlebihan tanpa
memperhatikan kebutuhan generasi yang akan
datang.
14

Di setiap negara kebutuhan air untuk kegiatan seharihari berbeda.


Di Indonesia, rata-rata kebutuhan air minum hanya 2
liter/orang/hari.
Sebagian besar air dipergunakan sebagai media,
misalnya penyediaan cucian, masak,membersihkan
rumah, mandi, dan lainnya.

15

Alokasi rincian keperluan air :


MCK =

12, 0 L/Orang/hari

Minum =

2 L / orang/hari

Cuci pakaian = 10,7 L / orang/hari


Kebersihan rumah = 31,4 l / orang/
hari
Taman

= 11,8 L/orang/hari

Cuci kendaraan = 21,1 L/Orang/Hari


Wudhu

= 16,2 L/orang/hari

Lain-lain

= 21,7 l / Orang/Hari
126,9 L/Orang/hari

16

Permasalahan Menurunnya Permukaan Air Tanah


Pemukiman, pertanian dan industri yang terus
berkembang memerlukan air semakin banyak. Untuk
mencukupi kebutuhan tersebut, dilakukan pengeboran
air tanah atau pembuatan sumur-sumur bor. Air tanah
disedot secara besar-besaran, sehingga terjadi
ketidak-seimbangan antara
pengambilan/pemanfaatan dengan pembentukan air
tanah.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan
menurunnya permukaan air tanah.

17

Penurunan permukaan air tanah, selain


disebabkan oleh pengambilan air tanah yang
berlebihan juga disebabkan oleh
berkurangnya daerah resapan air hujan karena
tertutup bangunan, jalan aspal, dll.
Di daerah pesisir, penurunan permukaan air
tanah akan mengakibatkan perembesan air
laut ke daratan (intrusi), karena tekanan air
tanah menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan
air laut.
18

3.3 Permasalahan Kebutuhan Air di Kotakota Besar Indonesia


Pertumbuhan kota yang semakin besar diikuti oleh
pertambahan jumlah penduduk. Hal ini mengisyaratkan
bahwa kebutuhan air bersih juga meningkat. Namun
apakah kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, masih
merupakan tanda tanya.
Misalnya menurut data dari Perusahan Daerah Air Minum
(PDAM) Kotamadia Dati II Surabaya, diperkirakan total
kapasitas produksinya baru akan memenuhi kebutuhan air
pada tahun 2000. Ini berarti sampai tahun 1996 kapasitas
produksinya yang saat ini mencapai 5.049 l/dt belum dapat
memenuhi seluruh kebutuhan air di Surabaya.

19

Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa


masyarakat juga menggunakan sumber air lain,
misalnya sumur (dangkal atau dalam) guna
memenuhi kebutuhan air yang tidak dapat
disediakan sepenuhnya oleh PDAM setempat.
Namun kita perlu waspada terhadap penggunaan
air sumur dangkal di kota-kota besar. Di DKI
Jakarta misalnya, sedikitnya 73% sumur dangkal
dengan kedalaman kurang dari 20 meter di bawah
permukaan tanah telah tercemar tinja dan 13% dari
sumur-sumur yang masih dipakai mengandung
logam berat air raksa (merkuri).
20

Definisi Pencemaran lingkungan :


PENCEMARAN LINGKUNGAN ADALAH
MASUKNYA ATAU DIMASUKKANNYA MAKHLUK
HIDUP, ZAT, ENERGI ATAU KOMPONEN LAIN KE
DALAM LINGKUNGAN DAN ATAU BERUBAHNYA
TATANAN LINGKUNGAN OLEH KEGIATAN
MANUSIA ATAU OLEH PROSES ALAM, SEHINGGA
KUALITAS LINGKUNGAN TURUN SAMPAI KE
TINGKAT TERTENTU YG MENYEBABKAN
LINGKUNGAN MENJADI KURANG ATAU TIDAK
DAPAT BERFUNGSI LAGI SESUAI DENGAN
PERUNTUKANNYA ( Lihat UURI No. 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ).
21

Pencemaran air :
Turunnya kualitas air sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
Hal ini berarti perlu ditetapkan baku mutu air yg
berfungsi sebagai tolok ukur untuk menentukan telah
terjadinya pencemaran, dan peruntukan air itu
sendiri. Baku mutu air merupakan suatu tingkat
mutu air yang dikehendaki bagi suatu peruntukan
dan merupakan arahan dan pedoman bagi
pengendalian pencemaran air.

22

Hal ini berarti perlu ditetapkan baku mutu


air yg berfungsi sebagai tolok ukur untuk
menentukan telah terjadinya pencemaran,
dan peruntukan air itu sendiri.
Baku mutu air merupakan suatu tingkat
mutu air yang dikehendaki bagi suatu
peruntukan dan merupakan arahan dan
pedoman bagi pengendalian pencemaran
air.

23

Agar air dapat bermanfaat secara


berkelanjutan dengan tingkat mutu yang
diinginkan, maka pengendalian pencemaran
air menjadi sangat penting. Pengendalian
pencemaran air merupakan salah satu segi
pengelolaan lingkungan hidup.
Pencemaran air pada umumnya, selain
disebabkan oleh limbah yang dibuang tanpa
pengolahan lebih dahulu, didukung pula. oleh
sistem sanitasi yang kurang baik. Pencemaran
air dapat terjadi pada air hujan, air permukaan
maupun airtanah.

24

Ditinjau dari sisi maupun geometrinya, sumber pencemar


dapat dikelompokkan
Sumber titik (point sources), yaitu sumber yang
mempunyai lokasi tertentu, dapat diindentifikasi dan
menambah beban pencemaran air; contoh pabrik
semen, kilang minyak,
Sumber garis (line sources) adalah sumber dengan bentuk
memanjang dianggap menimbulkan pencemaran
terhadap air secara terusmenerus, contohnya selokan
yang merupakan buangan limbah.
Sumber kawasan (area sources) adalah sumber yang
mempunyai luasan tertentu, contoh kumpulan
beberapa industri, penimbunan sampah kota di suatu
wilayah, atau sekelompok sumber pencemar titik yang
jaraknya saling berdekatan satu dengan lainnya;
25

Bila limbah dibuang langsung ke perairan akan


berpengaruh terhadap kualitas air perairan tersebut.
Makin tinggi potensi pencemarannya, makin berat cara
pengolahan limbah tersebut dan makin berat perairan
menerima beban pencemaran. Dix (1981)
mengemukakan efek pencemaran air ke dalam 6 hal
berikut.
1). Efek fisik, seperti partikel padat yang tersuspensi yang
menyebabkan kekeruhan air, proses pendinginan air
yang menyebabkan kenaikan temperatumya air dan
perlapisan minyak pada permukaan air yang
membatasi masuknya oksigen ke dalam air;
2). Pengaruh oksidasi yang disebabkan oleh aktivitas
bakteri atau oksidasi dari zat organik maupun
anorganik, yang keduakeduanya mengurangi oksigen
26
terlarut dalam air;

3). Pengaruh zat kimia yang toksis yang disebabkan oleh


sejumlah zat yang mengakibatkan perubahan fisik
seketika maupun secara kumulatif dalam
tumbuhtumbuhan, binatang atau manusia;
4). Nutrisi kimia yang diakibatkan oleh kadar nitrat dan
posfat yang tinggi;
5). Bibit penyakit yang disebabkan oleh adanya mikro
organisme, yaitu bakteri dan virus yang terdapat dalam
jumlah yang cukup tinggi, sehingga membahayakan
kesehatan;
6). Pengaruh radionudida, yang disebabkan oleh
akumulasi zat radioaktif dalam makanan organisme,
yang dapat menyebabkan perubahan fisik pada tubuh
manusia.
27

UNSUR PENCEMAR AIR


Non KONSERVATIF
KONSERVATIF
TERMAL
BUANGAN RADIOAKTIF
MIKRORGANISME PATOGEN

28

Pencemar utama Air Utama


1. Agen penyebab penyakit
Beberapa polutan agen penyebab penyakit
adalah bakteri, virus, protozoa dan cacing parasit
yang berasal dari limbah rumah tangga atau
peternakan. Penyakit bawaan air ( water borne
diseases) ini adalah :
a. VIRUS
- Virus ( Rota virus, penyebab diare pada anak)
- Virus hepatitis A penyebab Hepatitis A
- Virus poliomyelitis penyebab Polio
29

Pencemar utama Air Utama


Agen penyebab penyakit
b. Bakteri
Vibrio cholerae penyebab cholera
Escherichia coli penyebab diare/ disentri
Salmonella typhi penyebab Typhus abdominalis
Salmonella paratyphi penyebab Paratyphus
Shigella dysenteriae penyebab Dysenterie

30

Pencemar utama Air Utama


Agen penyebab penyakit
c. Protozoa
Entamoeba histolytica penyebab disentrie
amoeba
Balantidia coli penyebab Balantidiasis
Giardia lamblia penyebab Giardiasis

31

Pencemar utama Air Utama


Agen penyebab penyakit
d. Metazoa
Ascaris lumbricoides penyebab ascariasis
Clonorchis sinensis penyebab Clonorchiasis
Diphylobothrium latum penyebab
Diphylobothriasis

Taenia saginata / solium penyebab Taeniasis


Schistosoma penyebab Schistosomiasis
Jenis limbah ini umumnya berasal dari Limbah Rumah
Tangga dan Kotoran Binatang.

32

2. Polutan perlu oksigen


Bahan organik yang memerlukan oksigen
dapat diuraikan oleh bakteri yang
menggunakan oksigen untuk proses
biodegradasinya. Populasi bakteri yang
meningkat akan menyebabkan turunnya kadar
oksigen terlarut dan akhirnya membunuh
kehidupan ikan akibat defisiensi oksigen.
Bahan-bahan tersebut adalah kotoran
manusia / hewan, irigasi ( penambangan,
limbah industri, lapangan minyak), limbah
domestik.

33

3.Kimia Anorganik terlarut dalam air


Asam, garam dan senyawa logam beracun seperti
Pb, Hg,dll. Meningkatanya kadar padatan terlarut dalam
air akan menyebabkan air tak layak diminum,
mengganggu kehidupan akuatik, menurunkan hasil
panenan dan dapat mempercepat korosi peralatanperalatan yang digunakan dalam air.
Limbah asam terutama dari batubara, limbah
industri.
Garam-garam berasal dari tanah, irigasi,
penambangan, limbah industri, lapangan minyak, limbah
cair perkotaan.
Limbah beracun ( Hg, Pb, Cd, Cr) terutama berasal
dari limbah industri, BBM, Peleburan Pb, Pestisida dan
fungisida.
34

4.Nutrien anorganik ( P dan N )


Senyawa Nitrat dan phosphat terlarut dalam air
dapat menyebabkan berlebihannya laju pertumbuhan
algae dan tumbuhan air lainnya yang akhirnya akan
mati kemudian membusuk, menyebabkan turunnya
kandungan oksigen terlarut dalam air dan akhirnya
dapat menyebabkan ikan-ikan mati.
Kelebihan kadar nitrat dalam air minum dapat
menyebabkan menurunkan kapasitas darah untuk
membawa oksigen dan membunuh bayi dalam
kandungan atau bayi, terutama pada periode 3 bulan.
Limbah ini terutama berasal dari aliran alamiah
lahan pertanian dan pertambangan, limbah cair
domestik, limbah industri, industri pengolahan
makanan.

35

5.Bahan tersuspensi/Sedimen
Partikel-partikel tanah dan bahan padatan
anorganik / organik dapat menjadi zat tersuspensi di
dalam air. Bahan ini dapat berupa tanah, lumpur, pasir
dan bahan padat dari erosi lahan. Bahan sedimen ini
dapat mengganggu kemampuan organisme air mencari
makan, mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan,
memotong urutan tranfer energi di dalam rantai pakan
ekosistem air, membawa pestisida, bakteri atau bahan
pengganggu lainnya, mengganggu feeding dan
spawning ground beberapa jenis ikan, menyebabkan
pendangkalan danau, sungai dan pelabuhan.
Sumbernya adalah erosi alamiah, konservasi
lahan yang buruk, limbah cair pertanian, pertambangan,
kehutanan, kegiatan konstruksi.
36

6.Subtansi Radioaktif
Radio isotof yang terlarut di dalam air atau yang
dapat dilipatgandakan konsentrasinya secara biologis
melalui proses rantai makanan dan atau jaring-jaring
makanannya. Proses ionisasi beberapa isotop tersebut
dapat menyebabkan cacat bayi, kanker atau
perubahan susunan genetik.
Jenis-jenis radioaktif tersebut antara lain adalah
Isotop Thorium-230; Radium -226 ; Strontium -90;
Iodine - 131 dan Cesium - 137. Sumber-sumbernya
adalah kegiatan pertambangan, prosesing biji
radioaktif, Uji senjata nuklir, PLTN, Bocoran atau
tumpahan dari transportasi, penyimpanan dan proses
material radioaktif, penggunaan radioaktif dalam
pengobatan, industri dan riset.
37

7.Panas/ Bahang
Kelebihan input air yang dipanaskan saat
digunakan sebagai pendingin pembangkit listrik akan
menyebabkan terjadinya pencemaran panas. Hasil
peningkatan suhu air akan menyebabkan kadar
oksigen terlarutnya menjadi rendah dan menyebabkan
organisme perairan lebih vulnerable ( gampang)
diserang oleh penyakit, parasit dan bahan kimia
beracun. Hampir 90 % air dalam industri dipergunakan
sebagai air pendingin mesin.

38

8.Bahan Kimia Organik


Sedangkan senyawa organik lainnya berupa minyak,
gasolin, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen
dan lainnya dapat mengancam kesehatan manusia dan
mengganggu kehidupan ikan dan biota lainnya.
Sumber-sumbernya adalah :
Pestisida/herbisida berasal dari daerah pertanian/
kehutanan, penyemprotan atau pembasmian nyamuk.
Plastik berasal dari perumahan dan industri.
Deterjen ( fosfat) dari Perumahan dan industri.
Senyawa Klorin berasal dari desinfeksi air dengan
klorin, industri kertas ( bahan pemutih kertas).
39

Klasifikasi Pencemaran Air menurut sifat-sifatnya


Unsur pencemar dapat juga dibedakan atas :
1). Unsur non konservatif
Yaitu unsur yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme berupa
zat organik. Umumnya berupa buangan domestik, limbah bahan
pangan atau industri pertanian.
2).Unsur Konservatif
Yaitu unsur yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme,
berupa unsur-unsur zat anorganik, mis. Logam berat Hg, Cd,
Cn, Zn, Pb , dll. Dan organik beracun.
3).Buangan Thermal ( panas) yang merupakan sisa
pendingin mesin.
4).Buangan Radioaktif
5).Mikroorganisme yang bersifat patogen.
40

Sumber Pencemar :
- Sumber alamiah ( Natural sources)
Kejadian gunung meletus, banjir bandang.
- Sumber kegiatan manusia
( anthropogenic sources).
Berasal dari kegiatan domestik, pabrik
industri, pertanian, pertambangan, dll.

41

42

43

44

45

EFEK PENCEMARAN AIR :


Dix (1981) mengemukakan efek pencemaran air
ke dalam 6 hal berikut.
Efek fisik, seperti partikel padat yang tersuspensi
yang menyebabkan kekeruhan air, proses
pendinginan air yang menyebabkan kenaikan
temperatumya air dan perlapisan minyak pada
permukaan air yang membatasi masuknya oksigen
ke dalam air;
Pengaruh oksidasi yang disebabkan oleh aktivitas
bakteri atau oksidasi dari zat organik maupun
anorganik, yang keduakeduanya mengurangi
oksigen terlarut dalam air;
46

Pengaruh zat kimia yang toksis yang disebabkan


oleh sejumlah zat yang mengakibatkan perubahan
fisik seketika maupun secara kumulatif dalam
tumbuhtumbuhan, binatang atau manusia;
Nutrisi kimia yang diakibatkan oleh kadar nitrat dan
posfat yang tinggi;
Bibit penyakit yang disebabkan oleh adanya mikro
organisme, yaitu bakteri dan virus yang terdapat
dalam jumlah yang cukup tinggi, sehingga
membahayakan kesehatan;
Pengaruh radionudida, yang disebabkan oleh
akumulasi zat radioaktif dalam makanan
organisme, yang dapat menyebabkan perubahan
fisik pada tubuh manusia.

47

Pengaruh Pencemaran Air


1). Penurunan estetis dan bau
-Lumpur ( sedimen, saluran asam tambang)
-Bau ( fenol, minyak, eutrofikasi)
-Rasa ( bau organik)
H2S ; CH4 -- Rawa dan sungai yang penuh dengan
mikroorganisme

48

2). Merusak properti


-Korosi oleh logam garam
-Air lumpur/ Kolloid
-Hilangnya daerah real estate dan rekreasi ( bau,
eutrofikasi)
Erosi -------- Butiran tanah ------ Ke lokasi rendah

---------------- Sungai

49

3). Merusak tumbuhan dan hewan


-Nutrient ( N, P - Eutrofikasi)
-Panas ( membunuh ikan)
4). Merusak kesehatan manusia
-Bakteri
-Virus
-Nitrat
-Limbah Kimia
-Pestisida
-Logam Berat

50

Limbah Patogen
FEKAL ------------------------- SUNGAI
- ISINYA TINJA ?
* Bakteri
* Virus
* Protozoa

INFEKSI

* Telur cacing
* Cacing
51

Bakteri
1. Salmonella typhii -- demam typhoid
2. Salmonella paratyphii - demam parathyphoid
3. Salmonella spp -- Gastroenteritis
4. Shigella spp -- Bacterial dysentri
5. Vibrio cholerae - Cholera
6. Escherichia coli - Gastroenteritis
7. Leptospira - Weills desease
8. dll
52

Virus
1. Enterovirus --- Polio, Meningitis, Hepatitis
2. Rotavirus ----- Enteritis

Protozoa
1. Entamoeba histolitica -- Disentri amoeba
2. Giardia lambia ---- Diarchea

53

Cacing
Cacing parasit memerlukan media air dalam siklus
hidupnya.
1. Taenia
2. Fasciola
3. Ascaris

54

5). Merusak genetis/ reproduksi manusia


-Pestisida
-Beberapa limbah industri
-Radioaktif
6). Mengganggu ekosistem utama
( aliran energi dan siklus kimia)
-Minyak

- Panas

-Erosi

- Beberapa minyak

-Beberapa pestisida
-Kelebihan nutrient ( N,P).

55

AIR & PENYAKIT


Mekanisme Penularan penyakit :
1.Waterborne mechanism : mekanisme
kuman patogen dlm air dpt menyebabkan
penyakit pd manusia ditularkan pd manusia
mell mulut atau sistem pencernaan. Ex :
kolera, tiphoid, hepatitis, disentri basiler,
poliomyelitis
56

2. Waterwashed mechanism : mekanisme penularan


berkaitan dg kebersihan umum & perseorangan.
3 cara: -pencrnaan (diare anak; -kulit &mata (skabies,
trachoma); -binatang pengerat (leptospirosis)
Penyakit t menular : ex : minamata oleh pencemaran
merkury.
3. Water-based-mechanism : penyakit ditularkan dg
memiliki agen penyebab yg menjalani siklus hidupnya
didlm tubuh vektor atau sbgi intermediate hors yg hidup
dlm air. Ex : skistosomiasis & pykt akibat drancunculus
medinensis
4. Water-related insect vector mechanism : agen pykt
ditularkan mll gigitan serangga yg berkembang biak
didlm air. Ex: filiaris, dengue, malaria, yelow fever.
57

INDIKATOR PENCEMARAN AIR


-pH
-Bau, warna, rasa
-Kolloid, lumpur/suspensi, zat terlarut
-Suhu air
- DO
- B O D,
- C O D,
- Turbiditas/kekeruhan
- Minyak,
- Radio aktif
- Blooming organisme air
- Mikro organisme ( bakteri tinja).
58

Eutrofikasi/ Blooming kehidupan air


Merupakan masalah lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-), khususnya
dalam ekosistem air tawar. Definisi dasarnya adalah
pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya
nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air
dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus
(TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 g/L..
Biasanya berhubungan dengan pencemaran
badan-badan air, seperti sungai, selokan, dll.

59

Asal Fosfat
Menurut Morse et al,
10 % berasal dari proses alamiah di lingkungan air
itu sendiri (background source),
7 % dari industri,
11 % dari detergen,
17 % dari pupuk pertanian,
23 % dari limbah manusia, dan yang terbesar,
32 %, dari limbah peternakan.
60

KAJIAN DAMPAK PENCEMARAN AIR


A).SUMBER PENCEMAR,
B).PERILAKU POLUTAN/ PENCEMAR
DI
DALAM LINGKUNGAN :
- TRANSPORTASI
- TRANSFORMASI / PERUBAHAN
POLUTAN),
C).TOKSISITAS TERHADAP INDIVIDU
D).PENGARUHNYA TERHADAP
EKOSISTEM
61

62

63

2.5. BAKU MUTU AIR


2.5.1. Baku mutu air ( stream standard).
Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada
atau harus ada dan atau unsur pencemaran yang
ditenggang adanya dalam air pada sumber air
tertentu sesuai dengan peruntukannya.

64

Penggolongan air menurut peruntukannya dibagi atas :


Golongan I : Air yang dapat dipergunakan sebagai air
minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dulu.
Golongan II. Air yang dapat digunakan sebagai air baku air
minum.
Golongan III. Air yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
Golongan IV. Air yg dapat digunakan untuk keperluan
pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha
pertokoan, industri, pembangkit listrik tenaga air.
Di Propinsi Kaltim, baku mutu lingkungan telah ditetapkan
oleh Gubernur dengan SK Gubernur Kaltim No. 339
Tahun 1988.
Penggolongan peruntukan air sesuai dengan golongan
di atas di suatu wilayah ditentukan oleh Gubernur
65
masing-masing wilayah.

Baku Mutu Limbah Cair ( Effluent Standard)


- Baku mutu limbah cair adalah batas kadar dan jumlah
unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam
limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis kegiatan
tertentu. Pembuangan limbah cair ke dalam air
dilakukan dengan ijin yang diberikan oleh Gubernur
kepala Daerah Tingkat I. Untuk di Propinsi
Kalimantan Timur Baku Mutu Limbah cair Bagi
Kegiatan Industri dan usaha lainnya ditetapkan oleh
TUSGUB Propinsi Kaltim No. 26 Tahun 2002.

66

Polutan dapat dibedakan atas :


1. Polutan yang dapat didegradasi
2. Polutan yang sulit didegradasi

Polutan yg dapat didegradasi = dapat terurai relatif cepat


oleh proses siklus biogeokimia secara alamiah
sepanjang zat polutan tidak melampaui beban dari suatu
ekosistem. Contohnya adalah limbah cair domestik,
limbah yang memerlukan oksigen, nutrien tumbuhan,
senyawa kimia organik sintetik.
67

Polutan yang dapat didegradasi akan diubah menjadi bentuk


zat lain yang tidak atau kurang berbahaya.
Polutan biodegradable ada yang lambat urai dan cepat urai.
Polutan yang lambat urai antara lain DDT, PCB, Phenol,
detergen jenis lama.
Polutan biodegradable cepat urai antara lain limbah cair
domestik, limbah sisa pembusukan rawa ( nutrient
tumbuhan).

68

PENGOLAHAN AIR BERSIH


1. Purifikasi skala besar
2. Purifikasi skala rumah tangga

69

Purifikasi skala besar di lakukan PAM;melalui tahap:


1. Pembuangan benda-benda terapung,
melayang dan mengendap : dg saringan ruji besi
benda-benda yg tertahan diangkat dan dibuang.

2. Pengendapan lumpur dengan tanpa


bantuan koagulan dan dengan bantuan
koagulan.
Bak dibuat besar dan cukup dalam, air dialirkn pelan-pelan shg
sempat mengendap dan agak jernih. Jika diduga
mengandung kuman yg banyak dilakukan klorinasi awal (pre
klorinasi).
Bila kurang efektif dilanjutkan dg menggunakan koagulan
(alumunium sulfat / tawas.
70

3. Penyaringan (Filtration) :
a. Slow Sand (Biological) Filter

71

b. Rapid sand filter

72

c. Back washing
Adalah metode pembersihan filter dengan cara
mengalirkan air kembali melalui lapisan sand
bed. Proses ini memerlukan waktu 15 menit.
Bak penyaringan perlu diberi tekanan udara
digunakan pompa yg mempercepat aliran air
melalui pasir. Saringan pasir cepat ini dilengkapi
sistem pencucian pasir yg sudah kotor; disebut
backwash sistem
73

74

4. Disinfeksi dengan klorinasi


(Clorination)
Adalah proses pemberian klorin kedalam air yg telah
menjalani proses filtrasi.
Kegunaan Klorin :
Sifat bakterisidal & germisidal
Mengoksidasi zat besi, mangan, & hidrogen sulfida
Menghilangkan bau dan rasa
Mengontrol perkembangan alga, organisme
pembentuk lumut
Membantu proses koagulasi
75

Cara Kerja Klorin


H20 + Cl 2 HCl + HOCl
HOCl H+ + OCl
Klorin dalam air berubah menjadi as. Klorida. Zat ini
dinetralisasi oleh sifat basa dari air shg akan terurai menjadi ion
hidrogen dan ion hipoklorit.
Klorin bekerja dalam bentuk asam hipoklorit (HOCl)
dan kecil dlm bentuk ion hipoclorit (OCl )
Klorin bekerja efektif pada PH sekitar 7, jika nilai PH
> 8,5 maka 90% asam hipoklorit mengalami ionisasi menjadi ion
hipoklorit. Sehingga sifat disinfektannya menjadi lemah.
76

Purifikasi Air Skala Rumah Tangga


1. Pemasakan : Memasak air sampai medidih dan lebih efektif
dibiarkan 5 10 menit. Akan mematikan kuman, spora,
kista, telur; juga dpt mengurangi kesadahan sementara
(temporary hardness) krn penguapan CO2 dan pengendapan
CaCO3
2. Disinfeksi Kimia; seperti Kaporit, CaOCl2, Larutan Klorin, (ex:
4 kg kaporit mengandung 25% klorin dicampur 20 L air,
berarti 5% klorin.), iodine (2tts iodine 2% dlm larutan etanol
dpt mendisinfeksi 1 L air 20/30 mnt), tablet klorin (100mg
klorin u 2 galon air), filtrasi, Kalium permanganat (MNO 4)

77

Pengelolaan Air Buangan Limbah

TAHAPAN PENGOLAHAN AIR


BUANGAN
1. PENGOLAHAN PENDAHULUAN

( Pretreatment)
2. PENGOLAHAN PRIMER ( Primary Treatment)
3. PENGOLAHAN SEKUNDER ( Secondary

Treatment)
4. PENGOLAHAN TERSIER ( Tertiary

Treatment)
* TIDAK SEMUA JENIS AIR BUANGAN HARUS MELALUI
TAHAPAN PENGOLAHAN TERSEBUT

Gb. Sistem Pengolahan Air Limbah

1. Pretreatment
Yaitu proses pemisahan padatan terapung/melayang
berupa lumpur, potongan ranting, daun, pasir dan
sisa buangan lain termasuk minyak dan lemak
dengan air limbah. Untuk itu diperlukan saringan
( filter) kasar yang tidak mudah karat dengan
ukuran meshnya setara dengan kawat kasa saringan
nyamuk.
2. Primary Treatment
Merupakan proses untuk memisahkan air dari limbah
padatan dengan mengupayakan agar padatan
tersebut mengendap dan terpisah dari air.
Tahapan proses primary treatment :
PENYARINGAN --- PENGENDAPAN DAN PEMISAHAN

PRIMARY TREATMENT
1. PENYARINGAN
2. PENGENDAPAN
- Bahan yang umum dipergunakan adalah Koagulant
Alumunium sulfat ( Al2(S04)3)
- Untuk menaikkan pH dapat dipergunakan kapur
( CaO); CaSO4, CaCl2 atau Ca(0H)2
Untuk mengendapkan logam-logam berat dalam air
limbah digunakan metode :
-

* Pengasaman dengan menambah H2S04 , kemudian


dilanjutkan dengan
* Penambahan Ca0 sehingga diperoleh pH 10.
Pada pH 10 inilah, logam berat akan mulai mengendap
sebagai hidroksida dari logam yang bersangkutan.

Untuk mempercepat proses pengendapan diberikan


Al2(SO4)3 sebagai koagulan dan akan menimbulkan
flok-flok, hal ini akan mempercepat pengendapan
sempurna.

3. PEMISAHAN Endapan, memperlambat aliran air


limbah sehingga mengendap yang kemudian menjadi
lumpur dan seterusnya dibuang

SECONDARY TREATMENT
Proses menghilangkan bahan organik melalui
oksidasi biokimiawi. Melibatkan proses biologis.
- Lumpur aktif
- Trickling Filter ( Penyaring Trikel)
Lumpur aktif cukup efisien dapat menghilangkan
padatan tersuspensi dan BOD -- 90 %
Trickling Filter dapat menghilangkan padatan
tersuspensi dan BOD - 80 86 %

SKEMA PENGOLAHAN AIR BUANGAN


AIR BUANGAN ---- Bak Pengumpul/ Penampung/
Pengendap - H2SO4 -
CaO dan Al2(SO4)3
----
BAK PENGENDAP ----
SARINGAN Karbon aktif
-

EFFLUENT

TERTIARY TREATMENT
Merupakan pengolahan tingkat lanjut terhadap sisasisa limbah yang tak dapat didegradasi pada primary
treatment dan secondary treatment. Untuk memenuhi
persyaratan Baku Mutu perlu penanganan lanjut.
Prinsipnya :
- Menghilangkan senyawa nitrogen dan Fosfor
Dengan Algae Nitrifikasi
-- Menggunakan proses separasi fisikokimiawi :
a. Absorbsi
b. Destilasi
c. Osmosis berlawanan ( Reverse osmosis)

ADVANCED TREATMENT
1). Adsorpsi dan pengendapan
- Mengalirkan air limbah ke lapisan karbon aktif
- Penambahan kapur ( CaCO3 ) sehingga terjadi
endapan
- Penambahan metal hidroksida
2). Elektrodialisis
- Menggunakan listrik dan membran ( plastik)

ADVANCED TREATMENT ( lanjutan

3). Osmosis berlawanan


- Dua larutan dengan konsentrasi yang
berbeda dipisahkan oleh membran permiabel
- Air mengalir dari larutan dengan konsentrasi
kecil ke konsentrasi besar ( prinsif osmosis
umum)
-Osmosis berlawanan
Larutan dengan konsentrasi tinggi meunju
larutan dengan konsentrasi rendah dengan
memberikan tekan sedemikian rupa

Anda mungkin juga menyukai