Anda di halaman 1dari 3

Banjir Kali Ciliwung

Lingkungan yang ada di sekitar manusia senantiasa berfungsi untuk

menopang sekaligus mempengaruhi kehidupan manusia. Kesatuan antara ; ruang,

benda, dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia, disebut sebagai

lingkungan hidup. Oleh karena itu, lingkungan itu perlu dijaga supaya keber-

langsungan hidup manusia dapat selalu berjalan normal. Dalam lingkungan hidup

itu terdapat ekosistem darat dan ekosistem air. Ekosistem air itu senantiasa mem-

punyai pengaruh yang lebih besar. Hal ini berkaitan dengan komposisi yang perlu

diingat, bahwa 2/3 bagian dari planet Bumi adalah air. Bahkan, di dalam tubuh

manusia sekalipun 60% – 70% bagiannya itu, adalah air.

Ciliwung adalah sungai yang seringkali menyebabkan banjir tiap tahun,

terutama di bagian hilir. Sesuai dengan aliran utama sepanjang 120 km ini me-

lintasi beberapa wilayah, yakni : DKI Jakarta, Bogor, dan Depok. Ketika curah

hujan tinggi, maka debit airnya dapat menyebabkan terjadinya peningkatan t.m.a

(tinggi muka air) di Sungai Ciliwung mencapai nilai, t > 200 cm (Siaga-II).

Dimensi dan masalah banjir Sungai Ciliwung terus meningkat dari waktu

ke waktu. Peningkatan banjir tersebut selain karena faktor alamiah juga akibat

dari aktivitas penduduk dan penggunaan lahan. Kondisi demikian menyebabkan

banjir dan pembangunan di Jakarta saling berinteraksi, artinya banjir dapat

merusak hasil pembangunan, namun sebaliknya terkadang hasail pembangunan itu

sendiri yang dapat menyebabkan terjadinya banjir.

Sungai yang tercemar dapat memberikan dampak buruk seperti bencana

bagi kehidupan manusia di sekitarnya. Selain itu, ekosistem di sekitar sungai juga
akan terganggu. Adapun dampak lain yang ditimbulkan dari pencemaran sungai

adalah terjadinya bencana banjir, munculnya berbagai penyakit, berkurangnya

ketersediaan air bersih, matinya ikan-ikan serta ekosistem air yang ada di alamnya

dan mengganggu produktivitas tanaman.

Selain itu, masyarakat terdampak banjir juga terancam wabah penyakit

yang akan ditimbulkan dari bakteri-bakteri yang terkandung dalam air sungai.

Bakteri E.Coli yang termasuk ke dalam mikroorganisme patogen dapat

menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi manusia. Selain itu, virus serta

cacing pada tinja, dan juga limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah

tangga, apabila masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menyebabkan diare

dan muntaber yang bisa berujung pada kematian. Adapun penyakit lain yang

ditimbulkan oleh banjir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam

Berdarah (DBD) dan penyakit kulit.

Hasil pengamatan yang diperoleh, bahwa banjir di sekitar Sungai Ciliwung

itu disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :

1. Ulah manusia

Penduduk setempat masih membutuhkan edukasi yang terkait dengan ke-


pentingan untuk menjaga kebersihan, dan betapa berbahayanya dampak
yang ditimbulkan oleh perilaku pembuangan sampah ke sungai.
Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, Peningkatan jumlah
dan kualitas pemukiman, serta infrastrukturnya tidak diikuti oleh langkah
konservasi dan peningkatan potensi daya dukung lingkungan alamnya.
Bahkan yang terjadi adalah pemusnahan berbagai keseimbangan alam dan
sumber daya alamnya.
Tidak adanya perencanaan dan pemeliharaan sistem drainase yang baik,
Pendangkalan terjadi di sepanjang saluran drainase dan bahkan kali atau
sungai sebagai badan air penerima dan sampah menumpuk di beberapa
titik di sepanjang kali tersebut. Dan tidak adanya upaya konservasi faktor
penyeimbangan lingkungan air, Perambahan lahan-lahan basah atau
bantaran kali/sungai menjadi pemukiman merupakan gejala umum yang
semula dibiarkan berlangsung sedikit demi sedikit dan akhirnya akan
semakin mempersempit alur kali atau sungai.

2. Faktor alam.

Kerusakan ekosistem di sepanjang sungai dapat juga memiliki pengaruh


yang besar. Bahkan, normalisasi sungai yang dilakukan oleh Pemerintah
pun masih belum merata. Terjadinya pernurunan muka tanah, Turunnya
permukaan tanah (land subsidence) dapat terjadi karena tidak seimbangnya
kecepatan pengambilan air tanah dengan kecepatan pengisiannya kembali..
Curah hujan yang sangat tinggi, curah hujan yang tinggi dapat
menyebabkan banjir karena hujan yang terus turun dan sarana peresapan
air yang tidak dapat menampung kadar air yang terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai