Anda di halaman 1dari 15

Krisis Air Bersih dan Darurat Kekeringan serta

Kebutuhan Dunia Pada Khilafah

Rahma
Kita butuh banyak air.. !!!
UNESCO memprediksi dunia akan mengalami
krisis air global pada tahun 2020.

Diperkirakan Indonesia mengalami krisis air


pada tahun 2025.
 Hampir ½ penduduk dunia menderita berbagai penyakit
yang diakibatkan oleh kekurangan air/air yang tercemar.

 Setidaknya ada 20-30 jenis penyakit yang disebabkan oleh


mikroorganisme yang hidup dalam air.

 1 dari 4 orang di dunia kekurangan air minum.

 1 dari 3 orang tidak mendapat sarana sanitasi yang layak.


• Daerah rawan krisis air bersih di pulau Jawa adalah Jawa
Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

• Awal tahun Kabupaten Banyuwangi kehilangan 32 sumber


air.

• Untuk memenuhi kebutuhan air yang mendesak, warga yang


mengalami kesulitan air rela mengonsumsi sisa air irigasi
yang berarna coklat.
Look, this is water crisis in around us…!!
Krisis air bersih dan darurat kekeringan akut tengah
melanda hampir seluruh wilayah Indonesia bahkan
berbagai penjuru dunia.

. Ini menjadi petunjuk bahwa di tangan peradaban


barat sekuler

bumi menderita kerusakan


lingkungan yang sangat parah.
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah
menciptakan sumber daya air yang berlimpah.
Berikut mekanisme daur air agar air lestari bagi
kehidupan. Tidak hanya itu Allah subhanahu wa
ta’ala juga menciptakan keseimbangan pada
segala aspek yang dibutuhkan bagi
keberlangsungan daur air, mulai dari hamparan
hutan, iklim, sinar matahari, hingga sungai,
danau dan laut.
Penyebab Krisis Air
1. Deforestasi yang sangat pesat
laju deforestasi yang sangat cepat berpengaruh kuat terhadap daur air.
Secara langsung berupa hilangnya wilayah tagkapan air dan penguapan.
Tidak langsung berupa peningkatan suhu global dan iklim ekstrim.

Krisis air bersih dan darurat kekeringan dapat dikembalikan kepada dua
penyebab utama. Pertama, deforestasi yang begitu pesat; Kedua, liberalisasi
atau privatisasi sumber daya air. Penyebab pertama, tampak dari hasil penelitian
terkini para ahli iklim, lingkungan dan sumber daya air. Yakni, laju deforestasi
yang sangat cepat berpengaruh kuat terhadap daur air. Secara langsung berupa
hilangnya wilayah tagkapan air dan penguapan. Tidak langsung berupa
peningkatan suhu global dan iklim ekstrim.
70% permukaan bumi adalah air
(1,4 ribu juta km3)

Yang benar-benar dimanfaatkan


hanya ±0,003%

why ?? why
97%nya berada dalam samudra/laut yang kadar
garamnya terlalu tinggi untuk keperluan sehari-hari

Dari 3% sisanya 87%nya tersimpan dalam lapisan


kutub/sungai dalam di bawah tanah
So….
what should we do??

Anda mungkin juga menyukai