Anda di halaman 1dari 84

BAN-PT

AKREDITASI

LAPORAN EVALUASI DIRI


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI


JAKARTA 2014

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
TIM PENGISI EVALUASI DIRI DAN DISKRIPSI TUGAS
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

1. Dr. drh. I Nyoman Adi Suratma, MP.


Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Sebagai Penanggungjawab
penyusunan laporan evaluasi diri.

2. Pembantu Dekan I, II dan III; menyiapkan data-data yang berkenaan


dengan kebijakan administrasi dan akademik dan kebijakan laboratorium
serta membantu melakukan analisis data yang berkaitan dengan
pendidikan dan pengajaran Menyiapkan data, membantu menganalisis
dan memberikan masukan yang berkenaan dengan mahasiswa dan
lulusan dalam penyusunan evaluasi diri.

3. Dr.drh. Hapsari Mahatmi, MP


Mengkompilasi data, merangkum informasi, membantu melakukan
analisis SWOT dan menyusun deskripsi dokumen evaluasi diri

4. Dr. drh I Nengah Wandia, MSi


Menyiapkan data, membantu menganalisis dan memberikan masukan
yang berkenaan dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
pencapaian serta proses penyusunan evaluasi diri.

5. Dr. Drh. Nengah Kerta Besung, Mkes.


Membantu menyiapkan data, menganalisis dan memberikan masukan
yang terkait dengan sumber daya manusia yang ada di program studi
kedokteran hewan Unud.

6. Prof. Dr. Drh. I Ketut Berata, MSi


. Membantu menyiapkan data, khususnya pada pelaksanaan program
pendidikan profesi dokter hewan dan informasi tentang berbagai hal
terkait dengan aktifitas dosen pada program profesi dokter hewan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
IDENTITAS PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

Nama : Dr. Drh.Nyoman Adi Suratma, MP


NIDN : 0005036009
Jabatan : Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unud
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Drh. I Gusti Ngurah Sudisma, MSi


NIDN : 0030016904
Jabatan : Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Hewan Unud
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Drh. Tjok Gde Oka Pemayun MS.


NIDN : 0030065708
Jabatan : Pembantu DekanII Fakultas Kedokteran Hewan Unud
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Nama : Drh. I Made Kardena, MSc


NIDN : 0010037902
Jabatan : Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan Unud
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Drh. Hapsari Mahatmi, MP


NIDN : 0005066011
Jabatan : Lektor Kepala
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Nama : Dr. Drh. I Nengah wandia, MSi
NIDN : 0001106602
Jabatan : Lektor
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Drh. Nengah Kerta Besung, Mkes.


NIDN : 00011066001
Jabatan : Lektor kepala
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Nama : Prof. Dr. Drh. I Ketut Berata, MSi.


NIDN : 00014096113
Jabatan : Pembina
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Berkarunia atas
terselesaikannya tugas penyusunan laporan evaluasi diri Program Studi Kedokteran
Hewan Universitas Udayana (UNUD). Laporan ini merupakan deskripsi, analisis dan
refleksi tentang keadaan, kinerja, dan perangkat akademis Program Study kedokteran
Hewan Unud., tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran mutakhir dalam bentuk
profil yang komprehensif. Nantinya laporan ini akan sangat bermanfaat untuk bahan
perencanaan internal, bahan penjaminan mutu, dan juga bahan evaluasi eksternal atau
akreditasi.

Laporan in terdiri dari dua bagian utama yaitu rangkuman eksekutif, gambaran
evaluasi diri berdasarkan pedoman evaluasi diri PS yang diterbitkan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dan analisis SWOT. Komponen-komponen yang
dievaluasi adalah: jati diri, visi, misi, sasaran dan tujuan program studi, kemahasiswaan,
dosen, tenaga pendukung, kurikulum, sarana prasarana, pendanaan, governance,
pengelolaan program, proses pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem
jaminan mutu, penelitian publikasi, sekripsi dan pengabdian masyarakat, lulusan dan
output lainnya.

Tim Pe nyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak terutama


teman teman pengisi data borang atas kerja kerasnya mengumpulkan dan menganalisis
data penyelenggaraan PS sehingga menghasilkan dokumen evaluasi diri yang semoga
bermanfaat ini.

Denpasar, Pebruari, 2014

TIM PENYUSUN

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

RANGKUMAN EKSEKUTIF iii


SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGAS
v
BAB I. LATAR BELAKANG 1
TUJUAN EVALUASI DIRI 2
MANFAAT EVALUASI DIRI 2
B AB II. DESKRIPSI SW OT SETI AP KOMPONEN 3
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 4

B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem 7


Pengelolaan, Penjaminan Mutu
C. Mahasiswa dan Lulusan 13

D. Sumber Daya Manusia 16

E.Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 20

F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta 24


Sistem Informasi

G. Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan 27


Kerjasama
BAB III ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI 30
SECARA KESELURUHAN

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Program Studi Kedokteran Hewan Unud merupakan program studi yang ada
dibawah Fakultas Kedokteran Hewan yang selain meluluskan Sarjana S1 Kedokteran
Hewan, juga merupakan program studi yang memiliki jenjang profesi kedokteran hewan
dengan lulusan sebagai seorang profesional atau seorang dokter hewan. Fakultas
Kedokteran Hewan Unud dipimpin oleh seorang dekan yang juga sebagai Ketua PS dan
3 pejabat Pembantu Dekan, yaitu PD I, bidang akademik PD II bidang keuangan,
kepegawaian dan administrasi.dan PD III bidang kemahasiswaan dan kerjasama. Jenjang
Pendidikan Profesi dokter Hewan dipimpin oleh ketua PPDH. Unit fungsional yang ada di
dalam struktur organisasi adalah adanya Unit Penjaminan Mutu Fakultas sebagai unit
organisasi yg bertanggungjawab terhadap mutu akademik PS, kepala bagian, para
koordinator, serta didukung oleh staf administrasi perkuliahan. dan Laboratorium serta
Koasistensi diagnosis laboratorium untuk jenjang PPDH. Fakultas Kedokteran Hewan
mendapatkan tingkat akreditasi B oleh BAN-PT berdasarkan SK BAN-PT no. 013/BAN-
PT/Ak-XII/S1/VI/2009.
Visi Fakultas Kedokteran Hewan Program Studi Kedokteran Hewan Unud adalah
mampu melaksanakan Tri dharma Perguruan Tinggi di bidang kedokteran hewan
sehingga dihasilkan lulusan yang profesional yang sesuai dengan perkembangan jaman
dan kebutuhan pasar. Pemahaman visi unggul, mandiri dan berbudaya tercakup dalam
istilah Profesional.
Visi FKH sudah diwujudkan dalam misinya yaitu: menyelenggarakan Tridharma
Perguruan Tinggi dalam ilmu dan profesi kedokteran hewan yang berkualitas yang
mendukung subsektor peternakan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan hidup.
Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka PS KH menetapkan tujuan secara umum
sebagai berikut : Tujuan Program Studi Kedokteran Hewan adalah menghasilkan lulusan
yang berkemampuan profesional, mampu menyelenggarakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pasar. Visi, misi
dan tujuan dapat dicapai melalui pelaksanaan kurikulum. Kurikulum program studi
Kedokteran Hewan strata 1 dan program profesi disusun berdasarkan profil dan
kompetensi yang ditetapkan berdasarkan visi PS, yaitu menjadi tenaga dokter hewan
yang professional. Program Studi Kedokteran Hewan telah melaksanakan kurikulum
Berbasis kompetensi mulai tahun 2008. Revisi kurikulum juga sudah dilaksanakan pada
tahun 2012, dengan mempertimbangkan masukan dari stake holder internal dan
eksternal. Kurikulum dijabarkan dengan beban studi jenjang S1 reguler sebanyak 144
SKS dengan masa studi sekurang-kurangnya 8 semester dan beban sks profesi
sebanyak 31 sks dengan masa studi 4 semester, yang mulai semester ini menjadi 36 sks
semester
Mahasiswa Kedokteran Hewan, saat ini berjumlah 608 mahasiswa, yang terdiri
dari 608 orang Program S1 dan 100 orang Program Profesi Dokter Hewan. Distribusi asal
mahasiswa, lebih dari 60 % berasal dari seluruh wilayah Indonesia luar Bali, seperti Jawa,
Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT,dan Papua serta ada yang berasal dari
Malaysia. Kecenderungan adanya peningkatan jumlah peminat dari luar Bali, dari tahun
ke tahun semakin nyata, terbukti dari rasio antara peminat dan yang mampu lulus ujian
adalah 5 : 1 (data th. 2013). Pelayanan terhadap mahasiswa sudah mencakup 5 hal
yang menjadi penilaian.
Upaya peningkatan baik dalam hal administrasi, proses pembelajaran, suasana
akademik dan kepedulian sosial serta pembinaan terus dilaksanakan dan dikembangkan
melalui pengembangan kelompok-kelompok minat dan profesi, yang saat ini mencapai
lebih dari 8 kelompok minat profesi (mimpro) yang diwujudkan dengan pelaksanaan
kegiatan baik skala lokal, nasional dan internasional, Kemah mahasiswa Veteiner dan
Praktek Kerja Lapang (PKL), kegiatan kuliah dosen tamu bidang ilmu terkait, Kerja sosial

7
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kesehatan hewan, yang dilaksanakan secara terjadwal setahun sekali, Kuliah Kerja Nyata
serta kegiatan lain melalui unit-unit kegiatan mahasiswa ditingkat Universitas.
Ketersediaan sumberdaya manusia terutama tenaga pendidik secara kuantitatif
dan kualitatif sudah sangat memenuhi criteria, yaitu 13 Guru besar (17,3 %), pendidikan
S3 belum guru besar sebanyak 16 orang, dan S2 44 (58,7 %) orang dan 2 (1,3 %) orang
S1 yang sedang tugas belajar S2. Sedang akan berdasarkan kepangkatannya, terdiri dari
17, 3% guru besar, lektor kepala 37,4 % dan lektor 33.3 % asisten ahli 9 %. Rasio dosen
dibandingkan mahasiswa adalah 1 : 9. Usaha peningkatan mutu secara berkelanjutan
terus diupayakan, seperti memberi kesempatan dosen dalam kegiatan seminar,
lokakarya, simposium, kursus-kursus, pelatihan, penataran dan sebagainya.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran secara terus menerus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya
sehingga dapat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Sarana laboratorium yang dikelola secara
terpadu dengan peralatan yang lengkap dan modern sudah diwujudkan pada tahun ini
dengan datangnya bantuan alat-2 yang diperlukan. Selain itu PSKH mempunyai sarana
laboratorium Biomedik yang dilengkapi dengan fasilitas cabinet setara BSL-2, yang
secara rutin dimanfaatkan untuk penelitian baik yang berskala nasional maupun
internasional.
Dukungan sumber dana yang berasal dari pihak lain yang tidak mengikat seperti
dari ACIAR, kerjasama penelitian terus ditingkatkan yaitu melalui kerjasama dengan
pemerintah daerah maupun dari pihak swasta terutamanya sumber dana asing melalui
hibah peningkatan kapasitas SDM dan penelitian yang sudah berjalan baik. Dukungan
dana sarana dan teknologi informasi sangat penting bagi perguruan tinggi untuk
menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk itu peningkatan fasilitas
perpustakaan termasuk pengembangan sarana informasi berbasis IT sehingga mampu
memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam menunjang kegiatan Tri Dharma
perguruan Tinggi.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa, seluruh area fokus pengembangan Program
Studi Kedokteran Hewan berada dalam kerangka strategi pengembangan yang
disepakati yaitu:
1. Meningkatkan mutu pendidikan kedokteran hewan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi tinggi, profesional, berkarakter, dan berdaya saing
tinggi.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang veteriner untuk
menunjang pendidikan dan pembangunan kesehatan masyarakat veteriner
secara berkelanjutan.
3. Meningkatkan peran PSKH dalam pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan veteriner secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kepemimpinan dan pengelolaan PSKH
yang berorientasi kepada pelayanan bermutu dan professional. serta
5. Menumbuhkembangkan unit-unit fungsional yang berdaya saing.

8
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
BAB I LATAR BELAKANG

Laporan evaluasi diri merupakan bentuk potret wajah suatu institusi yang mampu
memperlihatan sisi baik dan sisi buruk sehingga berdasarkan hal itu maka bisa
dilakukann usaha-usaha perbaikan, demikian juga dengan insitusi pendidikan tinggi, agar
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang diinginkan dunia kerja, perguruan
tinggi dituntut untuk selalu mampu menjaga dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
layanan pendidikannya. Salah satu siklus yang harus dijalani untuk melaksanakan hal itu
adalah menempuh proses akreditasi program studi oleh BAN-PT. Banyak pihak
menganggap bahwa proses akreditasi adalah kegiatan administrasi yang sifatnya rutinitas
dalam periode waktu tertentu, padahal sesungguhnya jauh lebih dalam lagi sebagai
upaya melihat ke dalam, merefleksikan diri, melakukan kajian sudah ada dimana kita saat
ini, dan mau kemana selanjutnya perahu program studi akan dibawa.

Laporan Evaluasi Diri Program studi Kedokteran Hewan Unud disusun sebagai
upaya komprehensif dan berkelanjutan untuk memperoleh gambaran kinerja dan
keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis mendalam mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Berdasarkan analisis tersebut diharapkan akan
muncul strategi pengembangan yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan lebih
lanjut.

Proses evaluasi diri dilakukan secara internal oleh tim penyusun yang ditunjuk
oleh pimpinan Program Studi Kedokteran Hewan Unud. Tim ini bekerja berdasarkan
hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh tim task force bekerjasama dengan tata
usaha serta mahasiswa yang analisisnya disajikan dalam laporan ini.

9
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
TUJUAN EVALUASI DIRI

Adapun tujuan dari laporan Evaluasi diri Program Studi Kedokteran Hewan Unud adalah
sebagai berikut :

1. Menghasilkan profil program studi kedokteran hewan secara komprehensif


dengan data mutakhir.

2. Menghasilkan bahan perencanaan dan perbaikan program studi secara


berkesinambungan.

3. Menghasilkan kajian bagi upaya penjaminan mutu internal program studi.

4. Menghasilkan informasi mengenai kondisi terkini program studi kepada


masyarakat pengguna dan seluruh stakeholders yang memerlukannya.

5. Menghasilkan dokumen untuk evaluasi eksternal program studi (akreditasi).

MANFAAT EVALUASI DIRI

Output yang dihasilkan dari penulisan laporan evaluasi diri Program Studi Kedokteran
Hewan Unud ini semoga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Membantu proses identifikasi masalah, penilaian progam dan pencapaian


sasaran.

2. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan dan analisis diri.

3. Memperkuat kesadaran saling memiliki dan kesatuan tekat serta menyelaraskan


tujuan pribadi, tujuan PS, tujuan fakultas, dan tujuan universitas secara
keseluruhan.

4. Mendorong upaya good governance

5. Mendorong contuinous quality improvement

10
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
BAB II. DESKRIPSI SWOT SETIAP
KOMPONEN

11
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

A.1. Rumusan Visi Program Studi yang Konsisten dengan Visi Lembaga

Visi, misi dan tujuan Program Studi Kedokteran Hewan terbentuk setelah melalui
proses panjang sesuai dengan sejarah, visi, misi dan tujuan Universitas Udayana sebagai
payung institusi. Berdasarkan hasil lokakarya perumusan visi, misi dan tujuan Program
Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana (UNUD) dirumuskanlah visi sebagai
berikut: ”Terwujudnya Program Studi Kedokteran Hewan yang menghasilkan lulusan
berkemampuan profesional di bidang kedokteran hewan yang dilandasi etika dan
budaya”. Istilah profesional bermakna sebagai unggul, mandiri dan berbudaya. Rumusan
visi PS ini terkait dan sangat jelas konsisten dengan visi yang telah ditetapkan oleh
Universitas Udayana yang tercantum di dalam statuta Unud tahun 2009 yang berbunyi
sebagai berikut :
“Terwujudnya Lembaga Pendidikan Tinggi yang Menghasilkan Sumber Daya
Manusia Unggul, Mandiri, dan Berbudaya.” Dalam Renstra Unud 2010-2014 dijabarkan
pengertian visi sebagai berikut.
SDM Unggul: SDM yang memiliki kompetensi tinggi, daya saing, dan bijaksana dalam
pengembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa
dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana). Keunggulan
SDM Unud seperti ini sejalan dengan motto Unud: taki-takining sewake guna widya.
SDM Mandiri: SDM yang memiliki kepribadian yang tangguh dan kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.
SDM berbudaya: SDM yang memiliki kepekaan dan ketajaman nurani serta mampu
memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di
masyarakat.

A.2. Rumusan Misi Program Studi yang Diturunkan dari Misi Lembaga

Visi Program Studi Kedokteran Hewan diwujudkan dalam misi yang juga secara
konsisten merupakan turunan dari misi universitas yang tercantum dalam Statuta Unud
2009, Renstra 2010 - 2014, dan Buku Putih Universitas yaitu sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan Dokter Hewan yang bermutu untuk


menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi, profesional, berkarakter, dan
berdaya saing global;

12
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mendukung pendidikan sarjana
Kedokteran Hewan dan pembangunan kesehatan masyarakat veteriner secara
berkelanjutan.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan


masyarakat di bidang kesehatan hewan sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan masyarakat.

4. Meningkatkan fungsi manajemen dan kepemimpinan Program Studi


Kedokteran Hewan yang berorientasi kepada pelayanan bermutu, profesional,
dan demokratis.

A 3. Rumusan Tujuan Program Studi yang Merujuk Tujuan Lembaga dan


Merupakan Turunan dari Misinya

Untuk menjabarkan misi maka disusunlah tujuan pengembangan yang dijabarkan


dalam dokumen Rencana Strategis PSKH 2010 -2014 sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan dokter Hewan yang


memiliki kompetensi tinggi, profesional, berkarakter, dan berdaya saing tinggi di
pasar kerja.

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang veteriner untuk


menunjang pendidikan dan pembagunan kesehatan masyarakat veteriner
berkelanjutan;

3. Meningkatkan peran PSKH dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di


bidang kesehatan masyarakat veteriner

4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kepemimpinan dan pengelolaan PS


Kedokteran Hewan yang berorientasi kepada pelayanan bermutu, profesional,
dan demokratis

5. Menumbuh kembangkan unit-unit fungsional yang berdaya saing tinggi

A. 4. Rumusan Sasaran Program Studi yang Relevan dengan Misinya

Berdasarkan seluruh uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa visi PSKH
dapat dicapai melalui penyelenggaraan misi PSKH untuk mewujudkan sasaran Prodi
yang relevan dengan misinya, yaitu :

13
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
i. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu dan relevan untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten dan menguasai ipteks di bidang kedokteran hewan.

ii. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan dunia.

iii. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas, mandiri, dan
berjiwa kewirausahaan melalui sistem manajemen pendidikan yang bermutu,
transparan, akuntabel dan demokratis

iv. Terjalinnya kerjasama di berbagai bidang dengan berbagai pihak, baik di dalam
maupun di luar negeri, untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi, dan mutu pelayanan pendidikan tinggi di Program Studi Kedokteran Hewan
Unud

v. Terbentuknya Rumah sakit hewan pendidikan yang didukung dengan sarana dan
prasarana memadai sehingga menjadi rumah sakit hewan rujukan di Bali

A.3. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program
Studi
Visi, misi, tujuan, dan sasaran PSKH Unud sangat realistis dan berorientasi ke
masa depan yang lebih baik, serta konsisten dengan perkembangan nilai-nilai pendidikan
tinggi yang berkaitan dengan karakter, dan pengabdian diri di masyarakat. Hal ini dapat
dilihat jelas pada tujuan PSKH Unud yaitu :

a. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan menguasai ipteks di bidang


kedokteran hewan.
b. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan perkembangan Ipteks untuk kepentingan
masyarakat, bangsa dan dunia;
c. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas,
mandiri, dan berjiwa kewirausahaan melalui sistem manajemen pendidikan
yang bermutu, transparan, akuntabel, dan demokratis;
d. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu Tri Dharma
Perguruan Tinggi;
e. Menumbuhkembangkan unit-unit fungsional dan profesional yang berdaya
saing dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan eksistensi Program Studi
Kedokteran Hewan Unud.

14
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Visi, misi, tujuan, dan sasaran ini menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja
oleh seluruh staf di lingkungan PSKH Unud. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas lulusan.

A.4. Rumusan Sasaran Program Studi yang Relevan dengan Misinya


Visi dan Misi program studi Kedokteran Hewan Unud merupakan dasar dalam
menyusun sasaran PSKH Unud diantaranya :
1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan menguasai ipteks di bidang kedokteran
hewan.
2. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan
dunia;
3. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas,
mandiri, dan berjiwa kewirausahaan melalui sistem manajemen pendidikan yang
bermutu, transparan, akuntabel, dan demokratis;
4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu Tri Dharma
Perguruan Tinggi;
5. Menumbuhkembangkan unit-unit fungsional dan profesional yang berdaya saing
dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan eksistensi Program Studi Kedokteran
Hewan Unud.

A.5. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program
Studi
Visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi Kedokteran Hewan Unud sangat
realistis dan berorientasi ke masa depan yang lebih baik, serta konsisten dengan
perkembangan nilai-nilai pendidikan tinggi yang berkaitan dengan pengabdian diri di
tengah masyarakat.

Visi, misi, tujuan, dan sasaran ini menjadi acuan dalam setiap penyusunan dokumen dan
perencanaan kerja, kegiatan lain seperti penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan
kegiatan ekstrakulikuler oleh seluruh civitas akademika di lingkungan Program Studi
Kedokteran Hewan Unud. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.

Program Studi Kedokteran Hewan Unud selalu melakukan perbaikan kurikulum sesuai
dengan perkembangan teknologi dan tuntutan stake holder eksternal. Kurikulum yang
diterapkan di Program Studi Kedokteran Hewan Unud adalah kurikulum baru yang

15
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
berlaku sejak tahun 2011. Setiap civitas akademika yang terlibat dalam Tridharma
Perguruan Tinggi selalu bertindak dan bekerja sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan
sasaran Program Studi Kedokteran Hewan Unud. Hal ini telah mencerminkan standar
keunggulan, cita-cita serta dorongan, semangat dan komitmen civitas akademika dan
pegawai dalam mewujudkan perubahan kearah yang lebih maju.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan:

1. Visi Program Studi Kedokteran Hewan sudah merupakan turunan dari visi
Universitas Udayana yaitu Unggul, Mandiri dan Berbudaya yang tercakup dalam
kata-kata profesional pada visi Program Studi Kedokteran Hewan.
2. Memiliki rencana strategis (renstra) yang dipakai sebagai acuan dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Mempunyai dokumen pendukung yang wajib dimiliki oleh fakultas sebagai dasar
dari pelaksanaan dan pengelolaan Program Studi.

Peluang

1. Program Studi Kedokteram Hewan merupakan satu-satunya lembaga pendidikan


kedokteran Hewan di Bali, dan merupakan salah satu institusi Program Studi
Kedokteran Hewan yang paling tua untuk Indonesia Kawasan Timur.

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peran dokter hewan dan


meningkatnya kebutuhan dokter hewan, sehingga meningkatkan minat
masyarakat untuk masuk ke Program Studi Kedokteran Hewan.

3. Adanya promosi internasional melalui WHO tentang ”One World One Health”
yang sudah menjadi kajian di Indonesia, memberi peluang besar bagi peran
dokter hewan

4. Adanya kebijakan pemerintah tentang swasembada daging merupakan salah


satu peluang strategis untuk memperluas kesempatan kerja bagi lulusan.

Ancaman

1. Meningkatnya jumlah Program Studi sejenis, yang awalnya hanya 5 saat ini
sudah mencapai 10 institusi.

16
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
2. Diberlakukannya AFTA dan WTO dalam waktu dekat sehingga memungkinkan
masuknya lembaga pendidikan Kedokteran Hewan asing dan masuknya
dokter hewan dari luar negeri merupakan ancaman yang serius.

Kelemahan :

17
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
PENJAMINAN MUTU

B.1 Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 204/O/1997 tentang Pendirian Fakultas Kedokteran Hewan pada
Universitas Udayana tanggal 22 Agustus 1997, Organisasi Program Studi Kedokteran
Hewan/FKH meliputi:
1. Dekan dan Pembantu Dekan
2. Senat Fakultas
3. Jurusan/Bagian
4. Laboratorium
5. Kelompok Dosen
6. Bagian Tata Usaha
Dekan sebagai pemimpin fakultas/program studi bertugas memimpin
penyelengaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina
tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan administrasi Fakultas. Dekan
melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Rektor Universitas Udayana.
Dekan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh tiga orang Pembantu Dekan, yang
terdiri atas Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi
Umum, dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan. Pembantu Dekan Bidang
Akademik bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Dekan Administrasi Umum
bertugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan
dan administrasi umum. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan bertugas membantu
Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan pelayanan
kesejahteraan mahasiswa. Dalam melaksanakan tugas, pembantu Dekan bertanggung
jawab kepada Dekan.
Tata cara, pemilihan dekan diatur berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas
Udayana No. 539/UN14.9/KP/2013. Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan atas usul Rektor Universitas Udayana setelah mendapat
pertimbangan Senat Fakultas. Pembantu Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan atas usul Dekan melalui Rektor Universitas Udayana.

18
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan
Fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan
Universitas Udayana yang tercantum dalam Statuta Unud tahun 2009. Tugas pokok
Senat Fakultas adalah:
a. merumuskan kebijakan akademik Fakultas.
b. merumuskan kebjakan penilaian prestasi, akademik, kecakapan, dan kepribadian
dosen.
c. merumuskan norma dan tolok ukur pelaksanaan penyelenggaraan Fakultas.
d. menilai pertanggungjawaban pimpinan Fakultas atas pelaksanaan kebijakan
akademik yang telah ditetapkan.
e. memberi pertimbangan kepada pimpinan Uiversitas Udayana mengenai calon
yang diusulkan untuk diangkat menjadi pimpinan Fakultas.
Senat Fakultas terdiri atas guru besar, pimpinan Fakultas, dan wakil dosen. Senat
Fakultas diketuai oleh Dekan yang didampingi oleh seorang sekretaris senat yang diplih
di antara anggotanya.
Jurusan/bagian merupakan unsur pelaksana akademik pada fakultas yang
melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Pada setiap
jurusan/bagian dapat dibentuk laboratorium/studio. Jurusan/bagian terdiri atas unsur
pimpinan (Ketua dan sekretaris) dan unsur pelaksana akademik (para dosen). Ketua
jurusan/bagian bertanggung jawab kepada Dekan. Ketua dan sekretaris jurusan/bagian
diangkat untuk masa 4 tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih
dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Jika di dalam jurusan/bagian terdapat
laboratorium, maka satuan pelaksanaannya dipimpin oleh seorang kepala. Ketua,
Sekretaris, dan Kepala Laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan
Universitas Udayan atas usul Dekan setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas.
Kepala Laboratorium dijabat oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
tertentu dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan/Bagian.
Kelompok Dosen merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas
utama mengajar di Universitas Udayana. Kelompok dosen mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan bidang keahlian/ilmunya, serta memberi bimbingan dan pelayanan kepada
mahasiswa.

19
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik,
keuangan, perlengkapan, kepegawaian, dan kemahasiswaan. Untuk melaksanakan
tugasnya, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan dan pengembangan administrasi pendidikan.
b. pelaksanaan administrasi penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau kesenian.
c. pelaksanaan administrasi pengabdian kepada masyarakat.
d. pelaksanaan administrasi pembinaan sivitas akademika.
e. pelaksananan urusan tata usaha fakultas.
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
1. Subbagian Pendidikan, yang mempunyai tugas melakukan adminsitrasi
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Subbagaian Umum dan Perlengkapan, yang mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.
3. Subbagian Keuangan dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas melakukan
administrasi keuangan dan kepegawaian.
4. Subbagian Kemahasiswaan, yang mempunyai tugas melakukan administrasi
kemahasiswaan dan alumni. Struktur organisasi Program Studi Kedokteran
Hewan/FKH Unud secara keseluruhan ditampilkan pada gambar di bawah.

Program Studi Kedokteran Hewan sudah memiliki tata pamong yang berjalan
sangat baik karena sudah didukung dengan aturan, pedoman dan sop pada masing-
masing unit. Pelaksanaan tata pamong diawali dari penerapan sistem perekrutan sumber
daya manusia yang selektif sebagai personil dalam tata kelola Program Studi Kedokteran
Hewan dan pengembangan yang berkelanjutan sehingga menjamin kualitas SDM yang
tinggi dengan kompetensi dan integritas personal guna mendukung kredibilitas program
studi. Hal ini dapat dibuktikan dengan mutu SDM, khususnya tenaga pendidik, lulusan
yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan pengakuan dunia kerja melalui aktifitas
perekrutan tenaga kerja dengan sistem jemput bola oleh beberapa perusahaan swasta ke
kampus Kedokteran hewan.

Struktur Organisasi
Pengelolaan program studi Kedokteran Hewan tertuang dalam Pedoman
Akademik Program Studi Kedokteran Hewan tahun 2010 dan Statuta Universitas
Udayana tahun 2009, Mekanisme sistem kepemimpinan dan pengalihan serta
akuntabilitas pelaksanaan tugas dapat digambarkan dalam struktur organisasi Program

20
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Studi Kedokteran Hewan Unud. Pengelolaan dilaksanakan oleh pimpinan Program Studi
Kedokteran Hewan Adapun struktur organisasi adalah sebagai berikut :
DEKAN SENAT FAKULTAS

UPMF PD I PD II PD III

BAGIAN
TATA USAHA

SUB. BAG. SUB. BAG. SUB. BAG. SUB. BAG.


PENDIDIKAN KEMAHAS
UMUM DAN KEPEG. & AKADEMIK
AKADEMIK ISWAAN
PERLENG. KEUANGAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN

KLINIK PENYAKI KESMAVET REPRODU FISIOLOGI, ANATOM ILMU-


T K. HEWAN FARMAKOLOGI I VET. ILMU
HEWAN , FARMASI DASAR
LAB: LAB: LAB: LAB: LAB: LAB: LAB:
HEWAN

 P. Dalam Hw.  Parasito-  Kesehatan  Kemajiran  Fisiologi  Anatomi  Biokimia


Kecil logi Masyarakat  Kebidanan  Farmakologi  Histologi  Biostatistika
 P. Dalam Hw.  Patologi Veteriner  Teknologi  Farmasi
Besar  Virologi Reproduksi
 Diagnosa Klinik  Mikrobiolo
 Bedah Hw. Besar gi.
 Bedah Hw. Kecil
 Pat. Klinik
 Radiologi Vet.

PROFESI

KETUA/

SEKRETARIS

KEGIATAN KEGIATAN
LAPANGAN LAB/KLINIK

KEGIATAN KOAS KOAS KOAS REPRO. KOAS KLINIK

PKL DIAGNOSTIK KESMAVET VET. VET


LAB.

LAB. LAB. LAB. LAB. LAB. LAB. LAB. LAB


PATOLOGI PARASITO VIROLOGI BAKTERIOL PATOLO RADIOL INTERNA BEDAH
LOGI OGI GI OGI
KLINIK

21
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.2 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas
pelaksanaan tugas.

Kepemimpinan Program Studi


Program Studi Kedokteran Hewan dipimpin oleh seorang Dekan yang dibantu oleh
Pembantu Dekan I, II dan III yang dipilih melalui tatacara pemilihan sesuai dengan aturan
yang berlaku (SK Rektor No. 539/UN14.9/KP/2013 Tentang Tatacara Pemilihan Rektor,
Dekan, Direktur dan Kepala Program Studi tahun 2012, sehingga dekan terpilih
merupakan figur yang secara legal formal sesuai dengan kriteria dan persyaratan yang
berlaku. Selain itu mampu mengayomi, memberikan rasa nyaman dan memotivasi
seluruh civitas akademika, sehingga mampu meningkatkan suasana akademik, dan rasa
kebersamaan untuk mencapai visi, misi dan tujuan Program Studi. Dalam melaksanakan
kegiatan fungsional Tridharma Perguruan Tinggi, sistem kepemimpinan dan pengalihan
serta akuntabilitas pelaksanaan tugas sangat penting untuk menghasilkan kinerja sesuai
dengan yang diharapkan. Program studi menyusun rencana, memberi petunjuk,
mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan staf pengajar di lingkungan program
studi berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dalam
penyelenggaraan pendidikan, program studi berkoordinasi dan bertanggung jawab
kepada Rektor Universitas Udayana.

Pengalihan tugas dari pimpinan (Ketua Progam) kepada pimpinan yang ada di
bawahnya dilaksanakan sesuai dengan tugas wewenang yang telah ditetapkan dalam
uraian tugas. Operasionalisasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan
akuntabilitas pelaksanaan tugas selama ini mengacu kepada uraian tugas yang telah
digariskan secara rinci seperti tertuang dalam Buku Pedoman Program Studi Kedokteran
Hewan Unud. Akuntabilitas pelaksanaan tugas yang diberikan ditunjukkan dengan
pertanggungjawaban bawahan kepada Ketua Program Studi. Misalnya, dalam proses
administrasi keuangan, akademik administrasi selalui ada tembusan surat ke pimpinan
sesuai dengan bidang masing-2.

Tingkat pendidikan ketua program studi


Syarat pemegang pimpinan Universitas, Fakultas dan Program studi tercantum
dalam SK Rektor No. 539/UN14.9/KP/2013. Tentang Persyaratan Calon Rektor, Dekan,
Direktur dan Kepala Program Studi. Pada periode kurun waktu dari tahun 2008 – 2013
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan dijabat oleh Prof. Dr. I Made Damriyasa, Msi, yang
mempunyai tingkat pendidikan dan kesesuaian pendidikan melebihi persyaratan

22
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
aturan yang berlaku yaitu minimal bergelar magister. Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Unud berpendidkan strata 3 ( doktor) dari Justus Liebig Universität Giessen, Jerman.
Tahun 2001 dalam Ilmu Kedokteran Hewan, khususnya ilmu Parasitologi. Kemudian pada
tahun 2014 terjadi pergantian dekan yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan dekan Fakultas Kedokteran Hewan dijabat oleh Dr. Drh. Nyoman Adi
Suratma, MP tertanggal 3 Januari 2014.

Publikasi jurnal ketua program studi


Dekan fakultas Kedokteran Hewan Unud memiliki rekam jejak penelitian yang
dipublikasikan baik dalam jurnal nasional terakreditasi seperti Jurnal Veteriner,jurnal
internasional seperti Journal Of Helminthology, Tropical. Animal Health Production dan
Diantaranya merupakan penulis pertama serta tercatat dalam rekam Scopus. Selain itu
juga mempunyai rekam jejak dalam seminar internasional sebanyak lebih dari 5 kali
sebagai pembicara dalam seminar internasional dan tercantum, dalam proceeding
International Conference.

Kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.


Pola kepemimpinan operasional diwujudkan pada pendekatan perilaku yang
bersifat partisipatif demokratif. Yang tercermin dalam adanya pendelegasian wewenang
dalam pengelolaan operasional fakultas kepada bawahan (tata pamong) sesuai dengan
pedoman tatakelola program studi yang tercantum dalam Statuta Unud 2009. Pimpinan
juga memastikan bahwa pekerjaan telah dilakukan oleh bawahan sesuai tupoksi masing-
masing.
Kepemimpinan organisasi pada Fakultas Kedokteran Hewan Unud tercermin
dalam pengaturan tata kerja antar dosen, pegawai, dan mahasiswa yang didasarkan
pada peraturan atau pedoman dan kode Etik Pegawai dan Dosen yang ada, sehingga
masing-masing menyadari hak dan tanggungjawabnya sesuai peran dan posisinya.
Indikator dari tercapainya kondisi ini, tercermin dari hampir tidak pernah terjadi masalah-
masalah yang terkait dengan kerancuan tupoksi. Adapun kepemimpinan publik
Pimpinan Program Studi diwujudkan dengan kepercayaan Fakultas Kedokteran seluruh
Indonesia untuk mempercayakan posisi ketua AFKHI kepada Dekan Fakultas
Kedokteran Hewan Unud dan berbagai kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta
dalam dan luar negeri. Dampak dari kepemimpinan tersebut sangat nyata dalam
pengembangan kurikulum baik pada tingkat sarjana maupun pendidikan profesi. Selain
itu pengakuan publik juga berpengaruh pada kuatnya posisi tawar dan penerimaan oleh
instansi baik negeri maupun swasta.

23
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Sistem perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penstafan
(staffing), pengarahan (leading), pengendalian (controlling) dalam kegiatan internal
maupun eksternal,serta efektivitas pelaksanaannya sudah berjalan sesuai dengan aturan
dan berpedoman pada visi, misi dan tujuan Program Studi Kedokteran Hewan, melalui
dokumen mutu, renstra dan renop Fakultas.
Prinsip transparansi telah dilaksanakan dengan konsisten sesuai dengan aturan
yang tercantum dalam Pedoman Akademik 2012, untuk bidang akademik, SK rektor
dalam pengelolaan keuangan, pengelolaan SDM baik secara internal pada setiap
delegasi pelaksanaan tugas dan kegiatan dengan menjamin keterbukaan baik dalam hal
penyusunan kebijakan, perencanaan, dan pengawasan/pengendaliannya. Transparansi
eksternal diwujudkan pada pelaksanaan pelayanan publik, yang mencakup prosedur
layanan, rincian biaya layanan, waktu penyelesaian layanan dan persyaratan teknis pada
proses penerimaan calon mahasiswa maupun pada layanan unit bisnis seperti di Rumah
Sakit Hewan yang telah diatur dalam buku pedoman dan sop .
Pertanggungjawaban pengelolaan sumberdaya serta pelaksanaan kegiatan secara
rutin telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Universitas Udayana sehingga
menjamin akuntabilitas program studi dalam mencapai visi dan misi yang diharapkan,
melalui perencanaan yang akurat, pelaksanaan yang tepat dan pelaporan yang dilakukan
berkala dan terbuka.
Prinsip keadilan dalam pengelolaan program studi, telah dilaksanakan dengan
sangat baik, pada semua bidang dan jenjang melalui penerapan pelaksanaan tata
pamong yang proposional, obyektif sesuai tupoksi dan tanpa diskriminasi dalam
berbagai segi seperti jender, ras, agama, tingkat ekonomi, asal daerah dan perbedaan
lainya. Garansi dari prinsip keadilan yang diterapkan adalah transparansi pada setiap
pengelolaan, baik pengelolaan kegiatan, pengelolaan keuangan, kewenangan dan
pendelegasian tugas yang dipertegas dengan laporan pertanggungjawaban setiap
kegiatan yang disosialisasikan dalam rapat sebagai wujud akuntabilitas.

B.3 Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta


pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

Keberhasilan pengembangan pendidikan tinggi ditentukan oleh tingkat partisipasi


civitas akademika dalam pengembangan kebijakan, pengelolaan dan koordinasi
pelaksanaan program. Partisipasi civitas akademika sangat tergantung pada bagaimana
staf pengajar memahami visi dan misi dalam mengemban tugas pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi kepada masyarakat. Di samping itu, pelayanan yang baik oleh staf
administrasi dan didukung partisipasi mahasiswa dalam proses belajar mengajar akan

24
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
sangat menentukan terwujudnya lulusan yang berkualitas. Selama ini pelaksanaan
kegiatan pendidikan sudah sangat baik. Frekuensi mengajar staf pengajar untuk setiap
mata kuliah per semester harus 14 kali pertemuan ditambah dengan pelaksanaan ujian
tengah semester dan akhir semester sudah sangat sesuai dengan kalender akademik
Unud yang diterbitkan setiap tahun ajaran baru.

Partisipasi dosen dan pegawai sangat tinggi dalam implementasi pengembangan


kebijakan yang diwujudkan dalam aktifitas tridarma perguruan tinggi, misalnya pada
kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proses pembelajaran. Hal ini
dibuktikan dari hampir seluruh dosen terlibat dalam penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Paritipasi pegawai dapat dibuktikan dari kinerja yang sangat baik.
Partisipasi mahasiswa dalam implementasi pengembangan kebijakan sangat baik karena
sudah ditunjang dengan sistem perangkat lunak komputersisasi yang sangat baik. Setiap
mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan kehadiran minimal 75% tidak bisa
mengikuti ujian akhir semester dan nilai matakuliah tidak bisa diproses. Partisipasi
merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai mutu yang ditargetkan karena
keberhasilan pelaksanaan pendidikan tergantung kepada pengelolaan dan koordinasi
pelaksanaan program. Kondisi suasana kerja yang sangat kondusif antara program studi,
staf pengajar, staf administrasi, dan mahasiswa telah menghasilkan proses pendidikan
yang berkualitas, efektif dan efisien.

B.4 Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring


pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan
program.

Berdasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dijelaskan sebelumnya
dan dokumen Rencana strategis yang disusun Program Studi Kedokteran Hewan
Universitas Udayana, maka PSKH Unud telah mempunyai perencanaan jangka pendek
(pertahun), jangka menengah (per 4 tahun) dan jangka panjang (per 20 tahun) sesuai
dengan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) PSKH Unud tahun 2010-
2014 dan 2015-2019. Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program studi
sudah sangat baik hal ini terbukti dengan sejalannya standar yang ditetapkan dengan
realisasi yang dicapai.

25
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.5 Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan.

Efektivitas dan efisiensi kepemimpinan sangat menentukan tercapainya visi, misi,


tujuan dan sasaran program studi. Kepemimpinan bisa berjalan dengan efisien dan
efektif, karena adanya aturan dan SOP yang mengatur tentang wewenang pendelegasian
tugas Dekan sebagai pimpinan Program Studi kepada Pembantu Dekan I, Pembantu
Dekan II, Pembantu Dekan III dan peran tupoksi Kepala tata Usaha Program Studi secara
berjenjang, sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Apabila terdapat permasalahan
yang dihadapi di masing-masing bidang dapat segera dipecahkan tanpa harus menunggu
instruksi pimpinan. Pelayanan terhadap mahasiswa juga dilaksanakan secara terbuka,
berkeadilan dan tegas tanpa melihat status mahasiswa dan dilaksanakan sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang telah tercantum dalam Pedoman Akademik Pendidikan
Program Studi Kedokteran Hewan Unud 2013.

B.6 Evaluasi program dan pelacakan lulusan.


Evaluasi program dilakukan atas pelaksanaan kegiatan di bidang akademik,
bidang administrasi, pelayanan pengelola dan pegawai, kegiatan proses belajar
mengajar, dan pelayanan kepada pihak-pihak terkait. Evaluasi internal program
dilaksanakan secara rutin setiap tahun oleh Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UMPF)
untuk bidang Akademik, Satuan Pengawas Internal Unud untuk keuangan, sarana dan
prasarana dan audit eksternal oleh Inspektorat dan BPK.
Evaluasi atas proses belajar mengajar dilakukan setiap semester yakni pada
akhir perkuliahan, meliputi jumlah kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan
praktikum yang dilakukan secara komputerisasi, otomatis mahasiswa yang kehadirannya
kurang dari 75 % tidak terdaftar pada ujian akhir semester. Selain mahasiswa, dosen juga
dievaluasi dengan memberikan daftar pertanyaan kepada mahasiswa untuk menilai
kemampuan mengajar, metode mengajar, kesesuaian materi, sikap dan perilaku, dan up-
dating bahan ajar. Hasil evaluasi diberikan kepada dosen masing-masing setiap akhir
semester.

Selain mengevaluasi proses belajar mengajar, evaluasi juga dilakukan terhadap


lulusan program studi dengan mengadakan tracer study oleh Program Studi juga secara
online oleh Universitas Udayana. Peningkatan mutu lulusan telah dilakukan melalui
berbagai upaya seperti melakukan analisis hasil evaluasi, revisi kurikulum, dan analisis
hasil tracer study. berdasarkan hasil tracer study 2011 alumni yang bekerja swasta (non-
PNS) sebanyak 84.7% dengan rincian sebagai karyawan swasta 31,3%, wirausaha 6,8%,
dan praktisi 46,6%. Lama tunggu untuk mendapatkan pekerjaan adalah kurang dari 2
bulan

26
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.7 Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil
evaluasi internal dan eksternal.
Perencanaan dan pengembangan Program Studi yang disusun dalam Renstra
Program Studi Kedokteran Hewan 2015 yang merupakan hasil analisis evaluasi internal
dan eksternal, analisis SWOT dan berdasarkan itu maka ditentukan base line dan
indikator capaian target sasaran perencanaan dan pengembangan tiap tahun.
Perencanaan dilaksanakan enam bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Rencana
program, terlebih dahulu dibahas di tingkat fakultas melalui rapat koodinasi.

B.9 Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu


pembelajaran mahasiswa.

Peningkatan mutu pembelajaran secara berkelanjutan yang dilaksanakan


berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh unit penjaminan mutu merupakan
salah satu usaha yang dilakukan oleh Program Studi Kedokteran Hewan Unud untuk
mengantipisasi perkembangan ilmu dan tuntutan stake holder eksternal. Kegiatan ini
dilaksanakan secara rutin oleh unit penjaminan mutu dengan melibatkan dosen,
mahasiswa, pegawai sebagai stake holder internal dan stake holder eksternal, yaitu
almuni, instansi terkait, perusahaan dan lembaga pengguna lulusan. Berdasarkan hasil
evaluasi program, kualitas proses pembelajaran ditingkatkan melalui strategi peningkatan
kemampuan dosen dalam metode pengajaran yang tepat dan merevisi sistem evaluasi
hasil belajar. Selain itu, melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat dirasakan oleh
mahasiswa dan pihak yang berkepentingan, seperti fasilitas hot spot, pengadaan buku-
buku terbaru, melengkapi perpustakaan elektronik, jaringan internet, dan sarana
prasarana proses pembelajaran serta peningkatan kenyamanan ruang dosen dengan
pemasangan AC dan peningkatan akses internet. Dengan adanya perbaikan-perbaikan
tersebut maka mutu proses pembelajaran menjadi lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan
jangka waktu studi yang menunjukkan kecenderungan semakin pendek dengan nilai IPK
yang semakin meningkat.

B.10 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya
kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa,
dosen dan penguji eksternal).

Dalam era globalisasi pendidikan tinggi dan persaingan yang semakin ketat antar
perguruan tinggi dan program studi sejenis, maka harus dilakukan pembenahan mutu
pendidikan secara internal dengan mengacu pada kebutuhan eksternal yang dinamis.

27
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Dengan merespon kondisi tersebut, PSKH Unud telah melakukan berbagai upaya untuk
menjamin mutu penyelenggaraan unsur-unsur Tridharma Perguruan Tinggi. Upaya yang
telah dilakukan misalnya mengkaji kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi
mahasiswa, dosen, dan penguji eksternal.

1) Kajian kurikulum
Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan yang dihasilkan Program Studi Kedokteran
Hewan Unud, maka berbagai kebijakan telah diambil melalui beberapa perubahan
dengan tetap dilandasi oleh visi, misi dan tujuan program studi. Revisi kurikulum
dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Revisi terakhir telah dilaksanakan pada tahun 2011
yang mengakomodasi masukan dari stake holder internal dan eksternal.

2) Monitoring
Monitoring terhadap peningkatan mutu lulusan Program Studi Kedokteran Hewan
Unud dilakukan dengan monev pembelajaran yang dilaksanakan setiap semester,
sebagai rambu-rambu terhadap apa yang harus dilakukan oleh dosen dan apa yang
harus dilakukan oleh mahasiswa. Setiap kelas untuk satu mata kuliah ada koordinator
yang dipilih oleh dosen dengan kesepakatan kelas. Dalam rangka melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, setiap semester dilakukan
pengisian angket oleh mahasiswa mengenai kemampuan dosen mentransfer materi
mata kuliah dengan berpedoman pada Silabus dan SAP. Selanjutnya, hasil angket
yang telah diisi mahasiswa direkap oleh bagian administrasi yang hasilnya diserahkan
kepada dosen bersangkutan dengan menggunakan total skor.

3) Mekanisme balikan bagi mahasiswa


Mekanisme balikan bagi mahasiswa untuk meningkatkan mutu lulusan merupakan
salah satu dari transparansi program studi pada bidang akademik. Mekanismenya
meliputi, pengembalikan tugas mahasiswa setelah dikoreksi dosen, pengembalian
hasil ujian dan pengumumkan hasil ujian tengah dan akhir semester dan memberikan
jeda waktu untuk memberi kesempatan mahasiswa melakukan complain terhadap
nilainya. Aturan tentang semua yang terkait tentang hak, kuajiban, dan sangsi
mahasiswa sudah dicantumkan dalam Pedoman akademik Pendidikan Program
Studi Kedokteran Hewan 2013.

4) Mekanisme balikan bagi dosen


Mekanisme balikan bagi dosen untuk meningkatkan mutu lulusan Program Studi
Kedokteran Hewan Unud adalah dengan menyebarkan kuisener kepada mahasiswa
tentang proses pembelajaran yang diberikan dosen, termasuk disiplin, sopan santun

28
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
dan etika. Hal ini sudah tercantum dalam Kode Etik Dosen Program Studi
Kedokteran Hewan Unud tahun 2008.yang mencakup sanksi atau memberikan
teguran bagi dosen yang tidak mentaati aturan yang telah ditetapkan. Dengan
adanya analisis balikan maka proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan mutu
lulusan dapat terjamin.

B.11 Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga.

Upaya menjaminan mutu pada tingkat program studi dilaksanakan oleh Unit
Penjaminan Mutu Fakutas (UPMF) yang telah ada sejak tahun 2008 yang ditetapkan
melalui SK rektor. Berdasarkan struktur organisasi pada tingkat universitas, UPMF wajib
berkoordinasi dengan Badan Penjaminan Mutu Universitas Udayana (BPMU) dalam
berbagai kegiatan yang menyangkut peningkatan mutu Program Studi, yang meliputi
penyusunan dokumen mutu tingkat fakultas seperti Standar Akademik, Kebijakan
Akademik, Manual Prosedur dan Manual Mutu Akademik dan pelaksanaan Audit Mutu
Akademik serta proses pendampingan akreditasi.

B.12 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa.

Fakultas Kedokteran Hewan mempunyai Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UMPF)


merupakan unit yang bertanggunjawab melaksanakan penjaminan mutu fakultas, mulai
dari penyusunan dokumen mutu, profil lulusan, spesifikasi Prodi, revisi dan
pengembangan kurikulum serta pelaksanaan monev akademik. Struktur organisasi
UPMF berada dibawah Dekan dan merupakan mitra kerja PD I dalam merancang
rencana kerja bidang akademik. UMPF secara strutur organisasi bersifat koordinatif
dengan Badan Penjaminan Mutu Universitas Udayana dalam melaksanakan kegiatan
terkait peningkatan mutu dan implementasi kebijakan mutu universitas. Kegiatan yang
sudah dilaksanakan oleh UPMF adalah penyusunan dokumen mutu, profil lulusan,
spesifikasi Prodi, lokakarya kurikulum, pelatihan KBK, monev pembelajaran yang telah
secara rutin dilaksanakan. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan
mutu hasil belajar mahasiswa dapat dilihat dari proporsi jumlah mahasiswa yang mampu
menyelesaikan studi tepat waktu dan IPK mahasiswa.yang semakin meningkat.

29
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.13 Metodologi baku mutu (benchmarking).
Pengembangan program pendidikan di Program Studi Kedokteran Hewan Unud
mengacu pada rencana strategis dan selalu disertai dengan inovasi terhadap metode dan
substansi pembelajaran serta meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran yang
dibutuhkan. Pimpinan program studi juga selalu memprogramkan pelaksanaan kegiatan
bench marking (studi banding) ke program studi sejenis yang ada di universitas terkemuka,
misalnya ke UGM, IPB dan UNAIR. Pengembangan akademik dalam jangka panjang
diarahkan untuk membentuk karakter dan budaya bangsa dengan integritas tinggi.
Pelaksanaan pendidikan dirancang dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) dan diterapkan melalui strategi pembelajaran yang terintegrasi dengan
menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL).

B.14 Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.

1) Pengembangan Kelembagaan
Usaha pengembangan Program Studi Kedokteran Hewan Unud dilakukan dengan
cara meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga pendidk yang lebih tinggi, saat ini
dosen Pendidkan Akademik Program Studi KH Unud telah memiliki 75 dosen tetap yang
sesuai dengan keahlian. Berdasarkan jabatan fungsional, Program studi KH didukung
oleh guru besar sebanyak 12 orang (16,0%), lektor kepala 29 orang (38,7%), lektor 23
orang (30,7%), dan sisanya asisten ahli 11 orang (14,6%). Berdasarkan kualifikasi
pendidikan, Program Studi KH Unud telah memiliki kualifikasi doktor (S3) 29 orang
(38,7%), magister (S2) 44 orang (58,7%), dan sisanya Sarjana (S1) sebanyak 2 orang
(2,6 %). Semua dosen S1 ini sedang melanjutkan studinya ke jenjang S2. Berdasarkan
peta proporsi SDM tenaga pendidikan Program Studi Kedokteran Hewan sudah sangat
memadai, juga berdasarkan rasio dosen mahasiswa 1 :10. Peran hasil analisis
pelacakan (tracer study) merupakan dasar pengembangan akademik program studi
untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi.
Program Studi Kedokteran Hewan Unud juga melakukan beberapa program
pengembangan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan, seperti pelatihan administrasi
keuangan, administrasi akademik, dan komputer (khususnya untuk internet).

2) Penilaian Pranata Kelembagaan

Program Studi Kedokteran Hewan Unud melakukan penilaian pranata


kelembagaan pada semua bidang, meliputi akademik, keuangan, administrasi dengan
melibatkan UPMF, SPI dan BPMU serta Inspektorat dan BPK sebagai auditor

30
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
eksternal. Selain itu rapat dosen rutin juga merupakan wahana untuk membahas
tentang kondisi kekinian program studi.

B.15 Evaluasi internal yang berkelanjutan.

Program Studi Kedokteran Hewan Unud telah melakukan evaluasi internal


secara berkelanjutan melalui BKD bagi dosen, dan dengan menyusun Evaluasi Program
Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED), selain itu juga evaluasi internal yang terkait
dengan proses penerimaan mahasiswa, proses pembelajaran dan evaluasi mutu lulusan
berdasarkan tracer study.

1) Evaluasi proses studi menyangkut pelaksanaan proses pembelajaran yang didukung


dengan ketersediaan kurikulum, sarana dan prasarana proses pembelajaran, dan
ketersediaan tenaga pendidik sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Evaluasi
proses studi dilakukan mulai saat mahasiswa menempuh teori dan sampai menulis
skripsi. Evaluasi selama menempuh teori dilakukan dengan mengikuti perkuliahan
sesuai dengan frekuensi kehadiran yang disyaratkan minimal 75 persen,
perkembangan IPK kumulatif yang dipersyaratkan minimal 2,75, dan kesiapan
mahasiswa untuk menulis dan mengajukan proposal penelitian. Evaluasi juga
dilakukan terhadap dosen untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan.
Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa dan
kemudian direkapitulasi pada setiap akhir semester yang dilaksanakan oleh UPMF
(Unit Penjaminan Mutu Fakultas).
2) Evaluasi output adalah mengevaluasi mutu lulusan yang dihasilkan, yang dilihat dari
rata-rata pencapaian indeks prestasi kumulatif (IPK) dan rata-rata lama studi.

B.16 Kerjasama dan kemitraan.

Kerjasama dan kemitraan yang dilaksanakan oleh Program Studi Kedokteran


Hewan sangat terkait dengan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran PS. Hal ini sangat
diperlukan agar seluruh target dan sasaran yang telah dicanangkan dapat tercapai.
Kerjasama dan kemitraan sangat banyak dilakukan baik di bidang pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat skala lokal, nasional dan internasional, Hal ini
dibuktikan dengan jumlah penelitian, yang dilakukan oleh dosen yang tahun ini mendapat
reward dari universitas karena memenangkan jumlah peneliti terbanyak di lingkungan
Unud. Kerjasama dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, juga sangat banyak

31
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
dalam setiap tahunnya, seperti vaksinasi rabies, AI, vasectomy Macaca fascicularis,
pelayanan kesehatan ternak dan berbagai layanan yang mampu dilakukan oleh Program
studi. Semua kegiatan tersebut selalu melibatkan mahasiswa dan hampir seluruh dosen
yang ada. Kerjasama di bidang pendidikan yang bersifat nasional adalah sebanyak 13
perjanjian kerjasama seperti dengan BBVET, Dinas Karantina, Dinas Peternakan Propinsi
dan 8 Kabupaten, PT Chroen Pokphand TBK, PT Wonokoyo, PT Malindo Feed mill TBK,
Bali Safary and Marine Park, Dinas Pariwisata (terkait dengan kesehatan monyet di hutan
wisata di seluruh Bali) dan berbagai kerjasama dengan klinik hewan swasta di Bali.
Kerjasama secara internasional sebanyak 18 universitas diantaranya dengan East
Caroline University, USA, University of Cambridge , Inggris, School of Veterinary and
Biomedical Sciences, Murdoch University, University of Washington Seatle, USA.,
University Duesseldorf, Germany, The Chanselor Master and Scholar of The University
Cambridge, Yamaguchi University Japan, . Institute of Parasitology, Prof. Christian Bouerr
dari Justus Leibig University Giesen German. Department of Psychology, University of
Lethbridge, Lethbridge, Alberta, Canada dan masih banyak lagi. Kesemuanya
memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan pada
Program Studi Kedokteran Hewan Unud

B.16 Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/ akreditasi dalam


perbaikan dan pengembangan program.

Hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dimanfaatkan dalam perbaikan


dan pengembangan program yang berkaitan dengan perbaikan mutu Program Studi
Kedokteran Hewan Unud secara berkelanjutan. Bentuk kegiatan yang dilakukan
sebagai pemanfaatan hasil evaluasi tersebut adalah: merevisi kurikulum disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pasar kerja, memberikan sanksi kepada
mahasiswa dan dosen yang melanggar disiplin, membagikan hasil evaluasi proses
belajar mengajar kepada dosen, mengadakan lokakarya metode analisis kuantitatif,
menyediakan dana bagi dosen untuk mengadakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, melaksanakan tracer study, menambah kelengkapan sarana dan
prasarana proses belajar seperti laptop, LCD, AC, PC untuk akses internet, textbook,
dan penambahan penerbit jurnal ilmiah selain yang sudah ada, perencanaan
pembentukan tim validasi karya ilmiah tingkat fakultas dan berlangganan jurnal ilmiah..
Evaluasi eksternal seperti hasil akreditasi 4 tahun yang lalu merupakan rujukan yang
dipakai dasar untuk meningkatkan kondisi yang saat itu masih kurang, seperti, SDM,
sarana dan prasarana serta aktifitas keilmuan lainnya. Hal ini bisa dibuktikan dari kondisi

32
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
fisik tahun 2008 saat visitasi oleh tim BAN-PT, dimana gedung perkuliahan masih sangat
memprihatinkan, letak ruang kuliah, laboratorium yang masih tercerai berai, ada yang di
kampus Bukit dan Sudirman. Jumlah SDM masih sangat minim, demikian juga track
record penelitian yang masih sangat sedikit dibandingkan saat ini yang mengalami
peningkatan hampir 350 %. Demikian juga realisasi kegiatan kerjasama yang masih
terbatas pada MOU yang belum bisa melaporkan kegiatan. Namun saat ini menjadi
sangat banyak dan sangat signifikan hasilnya. Semua adalah karena penyusunan
rencana kerja dilakukan berdasarkan skala prioritas dan rujukan temuan saat visitasi
asesor BAN-PT tahun 2008.

Analisis SWOT Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan


Mutu ditunjukkan sebagai berikut ini.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan
1. Memiliki Renop dan Renja (rencana kerja) tahunan yang merupakan realisasi
Renstra
2. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan tupoksi yang jelas dan telah
mencakup semua aspek yang harus dikelola di program studi
3. Adanya koordinasi yang baik antar pamong mulai dari tingkat program studi
sampai dengan tingkat universitas.
4. Telah memiliki mekanisme evaluasi kebijakan dalam program studi melalui rapat
pimpinan dan rapat rutin dosen sehingga upaya tindak lanjut dapat segera
dilakukan
5. Telah memiliki instrument dan sop terkait dengan mutu tenaga pendidik, seperti
prosedur dan sop kenaikan pangkat, jabatan, validasi karya ilmiah, senat fakultas
dan UPMF
6. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf untuk meningkatkan dan mengembangkan
fasilitas pendidikan sesuai dengan perkembangan IPTEK.
7. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga pendidk dan tenaga
kependidikan untuk meningkatkan mutu SDM melalui tugas belajar, pelatihan
ataupun kegiatan sejenis.
8. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan yang baik bagi mahasiswa melalui
simak dan akses internet
9. Memiliki Dokumen mutu fakultas dan buku Pedoman Akademik penyelenggaraan
Program Studi yang dijadikan acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi
mutu pembelajaran

33
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
10. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan rutin baik internal
maupun eksternal
11. Adanya pendampingan dari BPMU untuk meningkatkan kinerja tim penjaminan
mutu PS.

Kelemahan
1. Sistem reward dan punishment yang masih sangat lemah
2. Sistem perencanaan penganggaran yang tidak sesuai dengan realisasi
penerimaan, sehingga sering rencana pelaksanaan kegiatan tidak terwujud.
3. Tidak sesuainya kompetensi akademik tenaga kependidikan dengan kebutuhan
Program Studi.

Peluang
1. Kerjasama kemitraan dengan instansi terkait berkembang dengan baik dan dapat
terus ditingkatkan bagi penguatan kinerja program studi
2. Adanya kebijakan-kebijakan pengembangan SDM dari kementerian Pendidikan
Nasional untuk mempercepat kenaikan pangkat dan pendidikan dan pelatihan
lanjutan.
3. Tersedianya teknologi dan informasi untuk mendukung kinerja tata pamong
4. Adanya kebijakan UNUD untuk mencapai BLU 2012.
5. Kerjasama stakeholder pengguna lulusan sangat baik dalam memberikan input
untuk meningkatkan kualitas lulusan dan kompetensi yang diinginkan oleh
pengguna sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam menyesuaikan kurikulum
Ancaman
1. Semakin banyaknya institusi pendidikan tinggi lain yang sejenis.
2. Diberlakukannya AFTA dan WTO dalam waktu dekat sehingga memungkinkan
masuknya lembaga pendidikan Kedokteran Hewan dari luar negeri ke Indonesia.

34
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
MAHASISWA DAN LULUSAN

C.1 Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa.

Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru PSKH dilaksanakan secara
terpusat oleh Universitas Udayana berkoordinasi dengan Biro Administrasi Akademik
(BAA) yang telah diatur dalam pedoman penerimaan mahasiswa. Universitas Udayana
memiliki beberapa macam jalur penerimaan yang bertujuan menjaga kualitas para calon
mahasiswa baru. Jalur penerimaan mahasiswa yang tersedia adalah 1) Program
Penjaringan Minat dan Kemampuan (PMDK) Penjaringan ini dilakukan bagi calon
mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik di tingkat sekolah menengah atas.
Penjaringan ini dilakukan melalui tes tulis dan juga verifikasi nilai rapor SMA. 2) Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Seleksi ini dilakukan melalui ujian
tulis dan dilaksanakan secara nasional bersama-sama seluruh Perguruan Tinggi swasta
di Indonesia, serta 3) Seleksi Mahasiswa Baru melalui jalur undangan. Hingga tahun
akademik 2013/2014, Program Studi Kedokteran Hewan hanya menerima mahasiswa
baru sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun akademik.

C.2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk


kemandirian dan kreativitas).

Berdasarkan data jumlah total mahasiswa di Program Studi Kedokteran Hewan


adalah 657, yang terdiri dari 100 mahasiswa Program Profesi Kedokteran Hewan dan
557 Program S1 Kedokteran Hewan. Rasio jumlah peminat dan yang lulus ujian adalah
5 : 1. Adapun sebaran asal mahasiswa adalah lebih dari 60 % justru berasal dari luar Bali.
Mahasiswa dari luar Bali berasal dari seluruh Indonesia, yang terbanyak adalah dari
Jawa, kemudian Sumatera, disusul NTT, Sulawesi, Kalimantan dan Papua serta ada
mahasiswa yang berasal dari negeri Jiran, Malaysia.
Program studi Kedokteran Hewan memberikan kesempatan yang sama bagi
semua mahasiswa, tanpa membedakan asal, agama, gender dan kondisi ekonomi.
Bagi mahasiswa yang kurang mampu diusahakan mendapatkan berbagai sumber
beasiswa, seperti Bidik Misi, PPA, beasiswa Unud, swasta; P.T. Charoen Pokphand, PT
Wonokoyo, Prof. IB Mantra, beasiswa Prof. Ngurah, beasiswa Christian Bauer Award
dan beberapa sumber pendanaan lain.
Layanan kesehatan bagi mahasiswa dikelola oleh universitas yang dilaksanakan
oleh Klinik Kesehatan di sudirman, di Bukit dan kerjasama dengan Rumah Sakit
Pendidikan Udayana di Jimbaran, semua berjalan dengan baik sesuai hari kerja. Selain
itu mahasiswa juga dilindungi dengan asuransi “In Health” yang telah berperan sangat

35
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
baik pada saat ada mahasiswa angkatan tahun 2012 dari Papua yang menderita stroke
dan harus dirawat selama beberapa lama di rumah sakit, In Health mampu memberikan
solusi pendanaan. Pada tahun 2013 juga terjadi pada mahasiswa baru yang terkena
kecelakaan tunggal yang sampai kehilangan salah satu indra pengelihatannya, maka
peran asuransi menjadi sangat bermakna.
.
C.3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan
Aktifitas mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Unud, selain pada
kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) baik tingkat prodi dan universitas, juga
kegiatan ekstrakulikuler yang saat ini mencapai 8 Himpunan minat profesi (Minpro).
Hampir seluruh Minpro mempunyai kegiatan rutin dan berkembang sangat baik.
diantaranya adalah Minat Profesi “SULUH”, Minat Profesi “Turtle Guard” dan Minat
Profesi “Satwa Liar Rothschildi. Mimpro-mimpro tersebut merupakan wahana bagi
mahasiswa untuk mengembangkan profesionalisme sebagai calon dokter hewan. Adapun
kegiatan yang telah secara rutin dilaksanakan oleh mimpro-mimpro tersebut adalah
pelatihan, pengamatan lapangan dan kegiatan lain yang bersifat rekreasi sambil belajar,
metode ini merupakan metode yang baik bagi peningkatan kompetensi profesionalisme
dokter hewan.

C.4. Kegiatan ekstra-kurikuler


Kegiatan ekstrakulikulir yang tersedia, meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh
universitas secara terpadu dalam wadah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Unit Kegiatan
Mahasiswa universitas meliputi kegiatan olah raga, kesenian, pecinta alam. Prestasi
mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan dalam kegiatan tersebut meliputi prestasi
internasional : The sea Vovinom Championship 2011 dengan perolehan medali perak,
Sea Games 2011 pada Fighting 55 kg Women perolehan medali perunggu, mendapat
juara I lomba Marching Show Band dalam Thailand Word Music Championships 2013
(Thaiand) dan perwakilan Indonesia dalam Australian Veterinary Assosociation (AVA)
conference 2013. Dan berbagai perolehan prestasi dalam tingkat nasional dan regional.

C. 5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan


kebutuhan akan lulusan program studi).

Sejak Program Studi Kedokteran Hewan Unud menempati gedung baru di


Denpasar tahun 2010, maka terjadi lonjakan peminat calon mahasiswa. Data terakhir

36
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
calon mahasiswa yang berminat masuk melalui jalur SNMPTN 2014 jalur undangan
sampai saat ini sebanyak 375 orang, sedangkan kuotanya adalah sebanyak 50 an saja.
Kebutuhan lulusan Program studi Kedokteran Hewan Unud, sampai saat ini masih sangat
tinggi, hal ini terbukti dari beberapa perusahaan swasta yang melaksanakan rekruitmen
dengan datang ke kampus FKH Unud tidak mendapatkan lulusan sebagaimana yang
diperlukan.

Lulusan dokter Hewan Unud, hampir tidak ada yang menganggur, karena hampir
semua mampu menerapkan ilmunya di masyarakat. Waktu tunggu lulusan rata-rata 2 bulan
untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai

C. 6. Pelayanan untuk mahasiswa:


a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik
Program studi Kedokteran Hewan sudah memiliki tim konseling yang
dikuatkan dengan SK rektor. Tim konseling memiliki tugas melayani konsultasi
mahasiswa. Pembinaan soft skill dilaksanakan diberbagai kesempatan baik
secara rutin maupun insidental seperti; pelatihan jurnalistik, pelatihan Public
Speaking, Kerja sosial kesehatan Hewan. Kegiatan-kegiatan tersebut
berdampak pada peningkatan prestasi mahasiswa.

b. Informasi dan bimbingan karir.


Bagi mahasiswa Program Profesi dokter Hewan, layanan tambahan lain yang
disediakan untuk persiapan menyonsong dunia kerja, diantaranya adalah
Kewirausahaan, Bimbingan karir, Informasi dan penempatan kerja telah
difasilitasi oleh universitas dalam wadah CDC (Carrier Develompment Center).
Beberapa kelompok mahasiswa berhasil mendapatkan dana kewirausahaan
bidang perikanan dan peternakan, pelatihan kewirausahaan, dan Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW).
c. Konseling pribadi dan sosial.
Setiap mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan, mempunyai seorang
pembimbing akademik, yang diatur dalam buku Pedoman Akademik Program
Studi Kedokteran Hewan 2013. Pembimbing akademik berkuwajiban
memberikan bimbingan minimal 4 kali dalam satu semester. Bimbingan
akademik meliputi bimbingan tentang masalah pendidikan dan masalah sosial
lain yang nantinya berdampak terhadap prestasi mahasiswa.

37
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
C. 7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan.

Program studi Kedokteran Hewan Unud telah mempunyai sasaran target


kompetensi lulusan dan etika lulusan sesuai dengan visi Program Studi yaitu menjadikan
lulusan dokter hewan yang profesional, beretika dan berbudaya. Atas dasar visi tersebut,
maka dijabarkan dalam kurikulum program studi yang menitik beratkan pada profesional,
etika dan budaya. Hal ini mencakup pula pada Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan
Universitas Udayana, yang memprioritaskan potensi wilayah sebagai akar budaya yang
mewarnai. Hal ini terlihat pada mata kuliah sapi Bali, managemen Babi dan matakuliah
hewan kesayangan khususnya anjing Bali yang merupakan ras dunia saat ini.

C. 8. Hasil pembelajaran
Hasil pembelajaran pada Program Studi Kedokteran Hewan tercermin dari tingkat
kelulusan pada ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter
Hewan Indonesia (PDHI). Tingkat kelulusan mahasiswa Program Profesi Kedokteran Hewan
Unud pada ujian kompetensi adalah 100 %. Selama 3 periode. Hal ini menunjukkan bahwa
lulusan Program Studi Kedokteran Hewan Unud memiliki tingkat kompetensi yang sangat
baik.
Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat
lulusan Program Studi Kedokteran Hewan sudah sangat sesuai, hal ini dapat dibuktikan
dari hasil analisis tracer study dan tingginya permintaan lulusan oleh pengguna lulusan,
yang dinyatakan dengan masa tunggu pekerjaan yang kurang dari 2 bulan. Persentase
lulusan yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan kompetensi = 97,3%.
Kurun waktu studi rata-rata mahasiswa Program studi Kedokteran Hewan Unud
adalah 8, 5 semester. Hal ini dapat terlihat pada tabel kohort pada Borang, dimana terjadi
percepatan masa studi dari tahun 2009. Data tentang kemajuan proses pembelajaran
secara rutin diserahkan kepada mahasiswa melalui KHS (Kartu Hasil Studi) sebagai
dasar pembimbing akademik untuk memberikan arahan bagi mahasiswa, Peran
pembimbing akademik sangat penting dalam mencapai target lulusan tepat waktu.
Yudisium pada Program Studi Kedokteran Hewan dilaksanakan secara rutin setiap 6
bulan sekali.
Pelaksanaan tracer study secara rutin dilaksanakan oleh Program Studi
Kedokteran Hewan dan juga secara online oleh universitas, yang berisi pertanyaan yang
menyangkut Kepuasan lulusan terhadap layanan akademik, dimana 43, 3 % menyatakan
bahwa kompetensi yang diperoleh selama masa studi sangat bermanfaat dan 97,3%.
Menyatakan sangat sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni saat ini. Dari hasil
wawancara dengan stake holder eksternal, seperti kepala BBVET, Karantina Wilayah VI
Denpasar, menyatakan bahwa lulusan Program Studi Kedokteran Hewan yang bekerja di

38
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
instansi tersebut sangat memuaskan baik dari segi hard skill dan soft skillnya. Hal yang
sama juga diutarakan oleh perusahaan swasta, yang dapat dibuktikan dengan kehadiran
perekrutan secara rutin setiap periode wisuda sarjana kedokteran hewan. Keberlanjutan
penyerapan lulusan masih sangat tinggi, hal ini mengingat masih banyaknya wilayah
Indonesia terutama di kawasan Timur Indonesia sebagai gudang ternak masih sangat
kekurangan tenaga dokter hewan. Selain semakin tingginya kesadaran masyarakat luas
terhadap peran dokter hewan dalam mata rantai kesehatan masyarakat. Peningkatan
taraf hidup dan ekonomi masyarakat juga berdampak pada peningkatan populasi hewan
kesayangan yang tentu saja memerlukan jasa dokter hewan. Hal ini dapat diamati di
Denpasar dan kota-kota lain di Bali, dengan semakin menjamurnya petshops dan jasa
grooming
Program Studi Kedokteran Hewan Unud sampai saaat ini mempunyai paten
dengan jumlah yang sangat produktif yaitu sebanyak 23 HAKI Internasional pada
katalog Gene Bank.
.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan
1. Peningkatan minat masuk FKH Unud yang dibuktikan dengan tingginya ratio
jumlah peminat dan lyang lulus seleksi mencapai 1 :10
2. Memikili 5 layanan untuk mahasiswa yang berjalan sangat baik , yaitu adanya Tim
konseling, beasiswa, minat profesi, bimbingan karier, bimbingan soft skill, unit
kegiatan mahasiswa, sarana olah raga dan asrama
3. Adanya sejumlah himpunan minat profesi yang sangat aktif dan berkembang baik
4. Adanya organisasi kemahasiswaan yang berjalan dengan baik
5. Mahasiswa /perwakilan mahasiswa mempunyai hak mengajukan usul atau
masukan dalam pengembangan kurikulum
6. Adanya perencanaan anggaran rutin untuk kegiatan kemahasiswaan.

Kelemahan
1. Prestasi akademik dan non akademik mahasiswa khususnya mahasiswa yang
berasal dari Papua masih rendah, sehingga menyebabkan masa studi
keseluruhan menjadi tinggi.
Peluang
1. Banyaknya event-event pengembangan himpunan minat dan profesi

39
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
2. Banyaknya peluang mahasiswa memperoleh beasiswa dari berbagai macam
institusi.
3. Tingginya kesempatan kerja dari instansi pemerintah, lembaga non pemerintah
dan swasta.
4. Adanya kebijakan pemerintah terkait dengan tenaga fungsional dokter Hewan
Ancaman
1. Kehidupan sosial masyarakat yang dapat mengganggu suasana dan aktifitas
belajar mahasiswa.

40
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
SUMBER DAYA MANUSIA

D. 1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan.

Perekrutan Dosen tetap dilakukan terpusat di Universitas Udayana yang secara


umum mengacu kepada sistem penerimaan dosen yang diatur oleh Departemen
Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti menurut peraturan pemerintah yang mengatur
penerimaaan Pegawai Negeri Sipil PP No 98 Tahun 2000, yang telah diperbaharui
menjadi PP No. 11 Tahun 2002. Jalur penerimaan dosen tetap biasanya melalui
Kementerian Pendidikan Nasioanl berdasarkan alokasi yang diusulkan perguruan tinggi
negeri berdasarkan usulan dari tiap PS sesuai kebutuhannya.
Peraturan tentang sistem rekruitmen, penempatan, pembinaan, pengembangan,
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan serta konsistensi pelaksanaannya,
sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak (track record) kinerja dosen dan tenaga
kependidikan diatur secara terpadu dan rinci, dalam peraturan yang dikeluarkan oleh
Rektor yang mengacu pada peraturan pemerintah tentang pembinaan Pegawai Negeri
Sipil (PNS). Evaluasi kinerja dosen dalam bentuk formal dikeluarkan melalui dokumen
DP3 yang dikeluarkan setiap tahun. Program Studi berwenang melakukan pembinaan
kepada dosen yang tidak melaksanakan tugas baik secara lisan maupun tertulis, yang
kemudian ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada Rektor. Untuk dosen tidak tetap
yang tidak melaksanakan tugas, PS sesuai kewenangannya melakukan pembinaan
secara lisan maupun tertulis, bahkan sampai pada tindakan pemberhentian sebagai
tenaga pengajar.

Pengembangan dosen dilakukan oleh institusi unit kerja masing- masing melalui
pelaksanaan seminar, lokakarya, workshop, dan training di bidang Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang diadakan secara berkala baik di tingkat universitas maupn fakultas.
Perencanaan pengembangan dosen dilakukan dengan kerjasama kelompok bidang ilmu
sehingga sesuai dengan sasarannya. Pendanaan direncanakan melalui anggaran PNBP,
hibah penelitian, atau hasil kerjasama dengan institusi lain. Pengembangan dosen juga
dilakukan dengan memfasilitasi pengurusan jenjang akademik yang dikelola oleh FKH
dan pengiriman dosen untuk studi lanjut (S3) baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Secara umum, sistem pengawasan dan monitoring dosen dilakukan secara


berkala melalui kehadiran dosen mengajar dan kegiatan lainnya dalam aspek penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan disiplin kerja. Aktivitas dosen juga dievaluasi
melalui equivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) setiap semester sesuai SK Dirjen

41
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Dikti No 48 Tahun 1983 (12 SKS setara dengan 36 jam kerja per minggu). Dosen yang
melalaikan tugas akan diberikan surat teguran oleh fakultas dan apabila tidak
mendapatkan tanggapan pembinaan diserahkan ke tingkat universitas, sesuai aturan
yang berlaku untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Secara umum, semua dosen memenuhi
aspek- aspek yang diminta dalam EWMP,

D. 2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan

Perekrutan, pembinaan dan pengembangan Tenaga kependidikan Di PS


Kedokteran Hewan dilakukan oleh institusi sesuai dengan peraturan yang ada. Untuk
meningkatkan mutu layanan, tenaga kependidikan diberikan peluang untuk mengikuti
berbagai pelatihan. Untuk pembinaannya dilakukan montoring dan evaluasi baik oleh
atasan langsung (waskat) atau melalui media lain seperti absen sidik jari. Bagi yang
melakukan kelalaian akan diberikan teguran secara lisan, atau tertulis, atau bahkan
diusulkan untuk dimutasi atau diberhentikan secara tidak hormat. Untuk yang berprestasi
diusulkan untuk diberikan reward yang memadai sebagai penghargaan atas prestasinya.

D. 3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman,


ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa).

Secara umum jumlah dan proporsi tenaga pendidik pada Program Studi
Kedokteran Hewan sudah sangat baik, yaitu 13 orang Guru Besar pada bidang ilmu
kedokteran hewan, 28 orang doktor juga pada bidang ilmu kedokteran hewan, 48 orang
magister pada bidang kedokteran hewan, serta 1 orang S1 yang dalam status tugas
belajar juga dalam ilmu sebidang. Berdasarkan kondisi ini, maka Program Studi
Kedokteran Hewan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas yang lebih baik.
Kekurangan yang masih diupayakan pemecahannya adalah minimnya tenaga para
medis. Tenaga administrasi cukup berpengalaman dalam bidang komputer dan
pengelolaan arsip. Rasio dosen dan mahasiswa adalah 1: 9 (sudah ideal).
Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan FKH Unud didukung oleh 55 orang dosen
tetap. Dengan kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang diperlukan pada program
Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan.

D. 4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)

Sesuai dengan target sasaran yang tercantum pada Renstra yang merupakan
menjabaran visi dan misi Program Studi Kedokteran Hewan, maka produktifitas tenaga
pendidik sudah sangat tinggi, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 29 judul penelitian, 4
penelitian diantaranya adalah didanai dari luar negeri, tahun 2012 naik menjadi 38

42
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
penelitian, dengan 6 penelitian didanai dari luar negeri dan pada tahun 2013 sebanyak 43
penelitian dengan 11 penelitian didanai dari luar negeri. Sehingga nampak bahwa semua
dosen (75 orang dosen tetap) terlbat dan ada beberapa dosen yang terlibat lebih dari 1
penelitian setiap tahunnya. Adapun dana yang dikelola rata-2 per dosen adalah 45 juta
rupiah. Jumlah publikasi ilmiah tahun 2011 sebanyak 82, tahun 2012 sebanyak 60 judul
dan pada tahun 2013 sebanyak 85 judul. Jumlah dalam 3 tahun terakhir adalah sebanyak
204 tingkat nasional dan 24 tingkat internasional. Haki internasional yang diperoleh
sebanyak 23 buah yang tercatat pada Gen Bank.

D.5. Peraturan kerja dan kode etik.


Program Studi Kedokteran Hewan unud telah memiliki Peraturan kode etik Dosen
dan Pegawai 2008 yang mengatur segala ketentuan tentang dispilin, tata tertib, hak dan
kuajiban dosen dan pegawai serta pelanggar dan sangsi. Pembinaan yang dilakukan
selama ini meliputi teguran lisan, tertulis dan usulan pemberhentian sesuai PP Nomor 30
tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Penerapan peraturan dan
kode etik diselengarakan atas koordinasi antara pimpinan fakultas, dan unit penjaminan
mutu fakultas seluruh civitas akademika di lingkungan Program Studi Kedokteran
Hewan.

D. 6 Pengembangan staf.
Pengembangan staf pada Program Studi Kedokteran Hewan Unud dilaksanakan
sesuai dengan baku mutu dan sasaran program studi. Hal ini untuk dapat mencapai
target sasaran yang telah ditetapkan baik jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang. Target sasaran jangka menengah adalah ketercapaian proporsi tenaga pendidik
bergelar doktor yang telah mampu dicapai pada tahun ini, sebesar 33,5 % dari seluruh
dosen yang ada, tingkat pendidikan magister sebanyak 64, 5 % dan sisanya sedang
melaksanakan tugas belajar. Sedangkan jumlah guru besar sebanyak 17,3 %.

Pengembangan staf tenaga kependidikan program studi dilakukan dengan


mengikut sertakan staf pada berbagai pelatihan baik yang diselengggarakan oleh
universitas seperti pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan sistem kurikulum, dan
pelatihan web. juga mengundang tenaga ahli yang diperlukan sesuai dengan kinerja
seperti pengoperasian SIMPEG, Web Program Studi, SIMAK, manajemen tenaga
perpustakaan Program Studi Kedokteran Hewan, dan KRS online

43
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
D.7 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya

Perekrutan dan pengadaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh
universitas berdasarkan kebutuhan dan prioritasnya, namun demikian di dalam Renstra
Program Studi Kedokteran Hewan Unud Tahun 2010 – 2014 diproyeksikan bahwa pada
tahun 2014 jumlah tenaga kependidikan bergelar sarjana adalah 30%, pascasarjana 5%,
dan tenaga bersertifikat fungsional 30%. Berdasarkan proyeksi ini, Program studi
memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya baik melalui pelatihan atau pengambilan
program pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan

1. Jumlah dan proporsi dosen dengan spesifikasi dan kompetensi pendidikan profesi
sudah sangat tinggi.

2. Kualitas kegiatan penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat


sesuai dengan bidang ilmu dan profesi sangat tinggi

3. Komitmen dosen untuk menempuh pendidikan lanjutan strata S2 dan S3

4. Komitmen tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesionalisme sangat tinggi

5. Dosen memiliki komitmen untuk merancang dan menerapkan kurikulum berbasis


kompetensi.

6. Kemampuan dosen pembimbing akademik dan pembimbing tugas akhir serta


pembimbing koasistensi secara umum sudah cukup baik.

7. Tidak ada dosen yang berkualifikasi S1

8. Dosen mempunyai produktifitas yang sangat tinggi dalam bentuk penelitian,


publikasi dan pengabdian kepada masyarakat.

9. Dosen memiliki pengalaman dan peran serta aktif dalam forum-forum ilmiah baik
sebagai narasumber maupun peserta.

10. Sudah memiliki kode etik

11. Banyak dosen sudah terlibat aktif dalam organisasi keilmuan maupun profesi.

44
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
12. Semua dosen telah melaksanakan aktifitas tri dharma perguruan tinggi minimal 12
SKS.

13. Dosen yang telah tersertifikasi berjumlah lebih dari 90 %.

Kelemahan

1. Masih ada beberapa dosen yang terlambat dalam menyelesaikan pengurusan


kenaikan jabatan fungsional.

2. Formasi pengangkatan tenaga pendidik tidak berkesinambungan

Peluang

1. Banyak tawaran untuk meningkatkan keterampilan metode pembelajaran untuk


dosen dan peningkatan keterampilan staf non akademik.

2. Banyak tawaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbagai


bidang keilmuan dan teknologi untuk dosen.

3. Banyaknya jurnal atau informasi ilmiah yang dapat diakses melalui internet.

4. Banyaknya tawaran kerjasama dari luar dan dalam negeri di bidang kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Ancaman

1. Keterbatasan formasi pengangkatan dosen, teknisi, laboran dan tenaga


paramedis.

45
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

Kurikulum

E. 1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran

Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan dan Program Profesi Kedokeran Hewan
telah dirancang dan selalu dievaluasi serta direvisi oleh UPMF. Kurikulum yang disusun
selalu mengacu pada dokumen mutu yang dimiliki Program studi, yaitu Standar
Akademik, Kebijakan akademik, Peraturan Akademik, manual Prosedur dan Manual mutu
akademik. Kurikulum juga disusun sesuai dengan masukan stake holder internal dan
eksternal serta kondisi kekinian, untuk mengikuti perkembangan iptek dan tuntutan stake
holder memenuhi dan sangat gayut dengan visi, misi dan tujuan program studi. Untuk
memenuhi kompetensi utama dan standar kompetensi sarjana kedokteran hewan dan
dokter hewan, harus menempuh minimal 144 sks selama 8 semester. Program Profesi
Kedokteran Hewan selama 4 semeter dengan beban 31 sks yang akan segera direvisi
sesuai dengan aturan yaitu 36 sks.

E. 2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.

Kurikulum yang dilaksanakan adalah kurikulum berbasis kompetensi yang


mengacu standar KKNI, dan mengakomodasi tuntutan dan kebutuhan stake holder yang
dimintakan masukannya pada saat lokakarya kurikulum yang bertujuan untuk merevisi
kurikulum. Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan mempunyai dan menawarkan
matakuliah pilihan sebanyak 20 % dari total matakuliah yang ada. Mahasiswa diijinkan
mengambil 8 sks atau setara dengan 4 matakuliah pilihan sesuai minat. Hal ini bertujuan
agar mahasiswa mempunyai kompetensi professional yang lebih baik. Kompetensi
bahasa Inggris dicapai pada level Toefl 450 atau yang setara sebagai persyaratan
kelulusan mahasiswa pada saat ini, yang akan ditingkatkan pada masa mendatang.

E. 3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/


organisasi).

Dalam Manual Prosedur Penyusunan Kurikulum dan Spesifikasi Program Studi


Universitas Udayana tahun 2009 dijelaskan tata cara penyusunan kurikulum berbasis
kompetensi yang juga menyangkut struktur dan isi kurikulum serta proses penyusunan
materi pembelajaran, yang menyangkut keluasan, kedalaman, koherensi dan penataan.

46
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Program studi kedokteran hewan Unud memiliki kurikulum yang telah direvisi dan
disesuaikan KKNI, yang tersusun atas 153 sks untuk pendidikan sarjana kedokteran
hewan yang terdri dari 8 sks matakuliah pilihan (elektif), 136 sks matakuliah wajib bidang
ilmu dan 9 sks matakuliah wajib umum. Dari keseluruhan matakuliah yang diberikan
mencakup kelompok matakuliah kepribadian (9 sks), kelompok matakuliah keilmuan dan
ketrampilan (69 sks) kelompok matakuliah keahlian berkarya (44 sks), dan kelompok
matakuliah perilaku berkarya (22 sks) serta kelompok matakuliah berkehidupan bersama
(9 sks). Penataan organisasi matakuliah diberikan persemester dengan sebaran antara
19 - 24 sks/ semester. Kedalaman kurikulum ditentukan oleh jumlah matakuliah yang
diberikan dan standar kompetensi dari mata kuliah.

Pendidikan profesi memiliki 31 sks yang keseluruhannya merupakan matakuliah


wajib bidang ilmu. Sehingga kurikulum yang dilaksanakan mampu memberikan
kompetensi sesuai dengan misi program studi. Untuk mengetahui ketercapaian kurikulum
yang dilaksanakan maka dilakukan monev pembelajaran secara rutin oleh UPMF dan
AMAI oleh BPMU.

E. 4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu).

Materi pembelajaran disusun mengacu kepada standar kompetensi dan


kompetensi dasar yang harus dicapai oleh mahasiswa sesuai dengan Standar Akademik
Program Studi Kedokteran Hewan Unud 2009. Materi pembelajaran disusun oleh dosen
pengampu mata kuliah setelah mendapatkan masukan dari dosen dan pihak luar yang
terkait. Selain itu, maka program studi kedokteran hewan Unud mengadakan lokakarya
peninjauan kurikulum untuk mendapatkan masukan dari dosen lain diluar bagian
terhadap Silabus dan SAP yang telah disusun masing-masing dosen pengampu mata
kuliah. Berdasarkan hal tersebut, maka program studi kedokteran hewan memiliki derajat
integrasi materi pembelajaran yang sangat baik.

E. 5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan


kepentingan internal lembaga

Kurikulum yang saat ini dilaksanakan oleh Program studi Kedokteran Hewan
selain disusun dengan memasukan unsur kompetensi sesuai dengan KKNI dan
mengakomodasi Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan Universitas Udayana yang telah menjadi
warna bagi kurikulum seluruh Program studi di lingkungan Unud. Tujuan dari penerapan
Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan adalah agar kurikulum mampu mengangkat potensi dan
budaya lokal sehingga mampu mewarnai kompetensi lulusan unud yang menjadi
pembeda dengan universitas lain.

47
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Program studi Kedokteran Hewan Unud memiliki kurikulum inti sebanyak 101
SKS, dan kurikulum lokal 52 SKS. Kurikulum lokal dijabarkan dengan memasukkan
matakuliah yang sangat terkait dengan budaya dan potensi lokal, seperti Sapi Bali, Babi
dan anjing kintamani yang sudah dideklarasikan sebagai anjing trah dunia.

E. 6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara


individual/kelompok mahasiswa tertentu.

Program Studi Kedokteran Hewan menawarkan matakuliah pilihan (elektif)


sebanyak 20 matakuliah. Dari 20 mata kuliah pilihan, mahasiswa wajib minimal
menempuh 4 matakuliah (8 sks). Mata kuliah pilihan ditawarkan sebagai pengkayaan
kompetensi utama atau sebagai kompetensi pendukung yang ingin dimiliki oleh
mahasiswa sesuai dengan minatnya. Matakuliah pilihan yang ditawarkan diantaranya
adalah I. Managemen dan penyakit Unggas, Managemen Sapi Bali, I. Manajemen dan
Penyakit Hewan Kesayangan I. Manajemen dan Penyakit Satwa Primata, Ilmu
Kesehatan Lingkugan, Pengenalan Satwa Aquatik.

E. 7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi,


mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi
khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang
dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke arah karir, dan
pemerolehan pekerjaan

Mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan, jenjang sarjana maupun jenjang


profesi mempunyai kesempatan sebesar-besarnya untuk bisa mengembangkan diri
melanjutkan studi ke jenjang magister di almamater yang sama. Karena sejak tahun 2010
Program studi kedokteran Hewan telah mempunyai jenjang mendidikan magister untuk
mengakomodasi lulusan yang ingin mengembangkan diri untuk melanjutkan studinya.
Program Studi Kedokteran Hewan juga menfasilitasi pengembangan pribadi melalui
kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun seperti Pelatihan
Kepemimpinan, Pelatihan jurnalistik, pelatihan penulisan karya ilmiah, pelatihan
penyelamatan lingkungan dan kelestarian hewan konservasi, seperti penyu hijau,
pengendalian dan penanganan populasi monyet ekor panjang di kawasan hutan wisata
dan berbagai kegiatan yang bertujuan mengembangkan minat dan ketrampilan khusus
bagi mahasiswa sebagai bekal saat sudah terjun di tengah masyarakat. Pengetahuan
dan ketrampilan tersebut merupakan kompetensi tambahan yang sangat berguna bagi
profesi dokter hewan.

48
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
E. 8. Misi pembelajaran Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan.

Program studi Kedokteran Hewan Unud menerapkan metode pembelajaran


student center learning. Metode ini merupakan metode yang sangat tepat untuk dapat
mencapai kompetensi yang ditargetkan, karena mahasiswa dituntut untuk selalu aktif
dalam mengembangkan hard skill dan soft skill yang dievaluasi sebagai kompetensi hasil
pembelajaran. Selain itu, Program Studi Kedokteran Hewan memfasilitasi kegiatan
ekstrakulikuler himpunan minat profesi dengan bentuk kegiatan rutin pelatihan-pelatihan
dengan mengundang pakar dan narasumber dari berbagai instansi. Kegiatan ini sangat
berperan dalam pengembangan kompetensi mahasiswa.

Efisiensi internal dan eksternal


Dalam misi pembelajaran, Program Studi Kedokteran Hewan Unud sudah
menerapkan prinsip efisiensi internal dan eksternal yang dilakukan dengan cara
memberdayakan dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, baik sumber daya
manusia maupun media teknologi. Hal ini diwujudkan dengan keberadaan laboratorium
terpadu yang dimanfaatkan secara bersama oleh beberapa matakuliah yang terkait,
misalnya laboratorium terpadu mikrobiologi yang dipergunakan oleh laboratorium
bakteriologi dan Kesmavet karena peralatan yang bisa digunakan bersama. Laboratorium
riset dipakai bersama dengan kegiatan koasistensi terkait. Upaya lainnya adalah
mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pemerintah seperti BBVet, Dinas
Peternakan, Kerjasama pengelolaan peternakan Sapi bali di Sobangan, Balai inseminasi
buatan di Baturiti perusahaan swasta baik pada tingkat lokal, nasional dan internasional,
sangat menunjang keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar yang maksimal.

49
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
E. 9. MENGAJAR:
1) Kesesuaian Strategi Dan Metode Dengan Tujuan
Proses pembelajaran di Program Studi Kedokteran Hewan Unud, diawali dengan
pertemuan tim teaching untuk membahas matakuliah, standar kompetensi, kompetensi
dasar dari setiap pokok bahasan serta dilanjutkan dengan pembahasan silabus, sap dan
kontrak perkuliah yang akan dilaksanakan pada semester tersebut. Selain itu juga,
strategi dan metode pembelajaran yang akan diterapkan apakah dengan small group
discussion, atau perlu ditambah beberapa variasi agar proses pembelajaran berjalan
dengan menyenangkan bagi mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah dicapai dengan
mengadakan pertemuan tim teaching pada akhir semester untuk program semester
depan untuk membahas perubahan silabus, sap dan kontrak perkuliahan, sehingga
tujuan perkuliahan sangat sesuai dengan target.

2) Efisiensi dan produktivitas


Usaha Program studi Kedokteran Hewan dalam mencapai efisiensi dan
produktivitas mengajar, dilakukan dengan peningkatan frekuensi pemakaian sarana dan
prasarana kegiatan pembelajaran, meliputi penggunaan ruang kuliah secara pararel,
penggunaan laboratorium terpadu, penggunaan ruang sidang untuk berbagai kegiatan
seperti seminar mahasiswa, dosen, ujian akhir, pertemuan dengan stake holder dan
berbagai kegiatan lainnya. Penggunaan sarana pembelajaran seperti LCD, computer
internet, wify, (hot spot) dan mesin risso tidak hanya untuk satu kegiatan, namun untuk
berbagai keperluan tridarma perguruan tinggi.

3) Struktur dan rentang kegiatan mengajar


Struktur dan rentang kegiatan mengajar pada Program Studi Kedokteran Hewan
Unud telah diatur dalam Standar Akademik Program Studi Kedokteran Hewan Unud
2009, dalam Buku Pedoman Akademik Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan
2013. Misalnya 1 jam tatap muka setara dengan 50 menit, (sks = 1jam tatap muka, 1 jam
tugas terstruktur dan 1 jam tugas mandiri) dan 1 SKS praktikum setara dengan 3 x 50
menit tatap muka.

4) Penggunaan teknologi informasi


Program studi Kedokteran Hewan Unud sejak pindah ke gedung baru tahun 2010 telah
menyediakan fasilitas internet bagi mahasiswa, dosen dan pegawai sebagai sarana
pembelajaran dan administratif seperti pengelolaan web prodi, komunikasi dan
penyebaran informasi ke dosen. Penggunaan sarana internet sangat meningkatkan

50
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kompetensi mahasiswa dan meningkatkan efisiensi penggunaan kertas sebagai media
surat yang pada akhirnya mampu menuju sarana komunikasi paperless yang murah,
cepat dan mudah.

E.10. BELAJAR:

a. Keterlibatan mahasiswa.
Proses pembelajaran pada Program Studi Kedokteran Hewan berjalan dengan
menggunakan sistem Kurikulum berbasis Kompetensi, yang menuntut keterlibatan
mahasiswa secara aktif (Student Base Learning). Hal ini tidak saja berlaku pada
proses pembelajaran dalam matakuliah, namun juga keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan oleh dosen hampir semuanya bertema pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, seperti vaksinasi AI, vaksinasi rabies bersama dengan dinas
setempat yang sangat memerlukan keterlibatan mahasiswa untuk turun ke lapang.
Jumlah mahasiswa yang terlibat umumnya sangat besar, karena wilayah cakupan dan
jumlah objek vaksinasi sangat banyak. Sebelum turun ke lapangan mahasiswa wajib
mengikuti pembekalan secara teori maupun praktek. Pengabdian kepada masyarakat
yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada saat hari raya Idul Korban yaitu
pemeriksaan kesehatan hewan korban yang meliputi kesehatan ante mortem dan post
mortem. Kegiatan tersebut sangat bermakna bagi peningkatan ketrampilan motoris
dan kognitif mahasiswa untuk mewujudkan lulusan dokter hewan yang profesional.
Kegiatan penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa mencapai 49 orang mahasiswa
tahun ini yang outputnya adalah skripsi.

b. Bimbingan skripsi
Skripsi merupakan salah satu tugas wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
Program Studi Kedokteran Hewan yang secara prosedural tercantum dalam Pedoman
Akademik Program Studi Kedokteran Hewan dan dalam Standar Akademik PSKH
2009. Jangka waktu pelaksanaan penelitian dan skripsi mahasiswa rata-rata adalah 6
bulan. Mahasiswa diwajibkan berkonsultasi dengan kedua pembimbing minimal 8 kali
dalam periode tersebut yang dibuktikan dengan kartu bimbingan

c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:


1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya
Program studi Kedokteran Hewan memberikan peluang sebesar-besarnya bagi
mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan yang diminati baik melalui mata

51
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kuliah pilihan yang mencapai 10 matakuliah pilihan (elektif), juga melalui kegiatan
ekstrakulikuler; Himpunan Minat dan Profesi yang saat ini mencapai 8 minpro
yang masing-masing mempunyai kegiatan rutin baik pelatihan maupun seminar
baik lokal maupun nasional bahkan internasional. Program kerja Lapang (PKL)
dan magang yang secara rutin dilaksanakan merupakan media untuk
meningkatkan kompetensi dan ketrampilan mahasiswa dalam menghadapi
persoalan veteriner yang ada di sekelilingnya.
2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Melalui metode pembelajaran Student Centre Learning mahasiswa dibiasakan
untuk mempresentasikan tugas-tugas yang diberikan dosen. Ketrampilan ini dapat
dikembangkan bahkan ditularkan antar mahasiswa dalam menunjang
pengembangan karirnya. Begitu juga dengan ketrampilan dalam praktikum dan
penulisan karya ilmiah. Selain itu Program studi Kedokteran Hewan secara rutin
melaksanakan kegiatan ketrampilan seperti pelatihan jurnalistik, kegiatan medik
lapang seperti vasectomy, kastrasi, vaksinasi dan kersoskeswan (kerja sosial
kesehatan hewan) yang sangat mungkin dikerjakan secara bersama-sama antar
dosen dan mahasiswa.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Aktualisasi pemahaman keilmuan dan keterampilan yang dimiliki serta
pemanfaatan kemampuan diri, mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan
Unud ditunjukkan dengan aktualisasi dalam kegiatan penerbitan (tulis menulis)
majalah Suara Satwa, juga penulisan karya ilmiah sebagai kewajiban bagi
mahasiswa pada jurnal ilmiah PSKH Unud yang saat ini memiliki 1 Jurnal ilmiah
ber ISSN dan terakreditasi (Jurnal Veteriner) dan 3 jurnal ilmiah ber ISSN
(Medicus Veterinus Indonesia, Bulletin Veteriner dan Jurnal Ilmu dan Kedokteran
Hewan). Selain itu kegiatan-kegiatan minpro juga sangat menunjang kemampuan
diri mahasiswa, yang terwujud dengan banyaknya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat seperti kersoskeswan
4). Kemampuan belajar mandiri
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan oleh Program Studi
Kedokteran Hewan Unud memaksa mahasiswa untuk mampu belajar mandiri
melalui tugas terstruktur dan tugas mandiri yang wajib diberikan oleh dosen.
Mahasiswa memanfaatkan fasilitas perpustakaan, jurnal on line melalui hot spot
yang disediakan oleh lembaga.
5). Nilai, motivasi dan sikap
Nilai, motivasi dan sikap mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan sudah
sejak dini dibangun baik melalui kegiatan rutin PKKMB tingkat universitas, student

52
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
day tingkat universitas dan tingkat program studi, kemah kerja veteriner, dan
Kersos Keswan yang dilaksanakan pada semester VI. Kegiatan-kegiatan tersebut
membentuk nilai, motivasi dan sikap mahasiswa yang positip dan pemahaman
mahasiswa terhadap visi, misi dan tujuan institusi dan program studi yang baik.

E.11. PENILAIAN KEMAJUAN DAN KEBERHASILAN BELAJAR

1) Peraturan Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Studi Mahasiswa tercantum dalam


Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana Kedokteran Hewan
(2013). Penilaian dilakukan terhadap nilai proses dan nilai produk. Nilai proses
meliputi penilaian keaktifan mahasiswa di kelas dalam presentasi tugas dan diskusi
serta ketrampilan dalam praktikum. Penilaian produk berupa ujian yang terdiri dari
Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), serta tugas-tugas. Nilai
dari prestasi akademik yang dicapai mahasiswa menggunakan Penilaian Angka
Patokan(PAP) sebagai berikut :
85 -100 A (bobot 4)
70 - 84 B (bobot 3)
55 - 69 C (bobot 2)
2). Strategi dan Metode Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Mahasiswa
Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa PS KH Unud
dilakukan dengan memberikan kewenangan dosen pengajar untuk melakukan
penilaian proses sebesar 60 % yang meliputi keaktifan mahasiswa di kelas dan
ketrampilan saat praktikum dan 40 %^ untuk penilaian Ujian Tengan Semester dan
Ujian Akhir Semester. Kehadiran mahasiswa sebanyak 75 % secara otomatis
terekam dari data tanda tangan kehadiran, bagi mahasiswa yang tidak memenuhi
jumlah kehadiran tersebut maka secara otomatis namanya tidak tercantum dalam
daftar nama peserta ujian akhir. Nilai kelulusan Mahasiswa di setiap mata kuliah
akan direkapitulasi oleh bagian akademik dan diumumkan baik melalui pengumuman
di papan juga di web PSKH. Kelulusan matakuliah menggunakan PAP sedangkan
peniaian mahasiswa persemester menggunakan IP semester dan IPK.
3). Penentuan Yudisium
Mahasiswa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana Kedokteran
Hewan apabila mereka telah menempuh minimal 144 SKS dan telah dinyatakan lulus
ujian skripsi. Sedang pada pendidikan profesi kedokteran hewan dinyatakan lulus
apabila telah mengikuti seluruh kegiatan koasistensi dan lulus ujian koasistensi pada
masing-masing laboratorium. Predikat kelulusan Cum laude hanya diberikan kepada
mahasiswa yang memiliki IPK minimal 3,75 dengan dan masa studinya tidak lebih

53
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
dari 8 semester untuk sarjana kedokteran hewan dan 4 semester untuk mendidikan
profesi kedokteran hewan.
4). Penelaahan Mengenai Kepuasan Mahasiswa
Penelaahan terhadap kepuasan mahasiswa dilakukan terakhir thn 2013 ditemukan
bahwa indikator yang dianggap penting oleh mahasiswa dan sudah sesuai dengan
harapan mahasiswa adalah 1) kelengkapan fasilitas ruangan, 2) kerapian ruangan
kelas, 3) kelengkapan fasilitas praktik, 4) Kerapian ruangan, 5) ketepatan jadwal
kehadiran dosen, 6) kemampuan pegawai dalam menanggapi keluhan mahasiswa,
7) kesiapan dosen pembimbing memberikan pelayanan, 8) kemauan pegawai
dalam memberikan pelayanan.
Indikator yang dianggap penting oleh mahasiswa dan perlu ditingkatkann secara
berkelanjutan adalah sebagai berikut : 1) kelengkapan koleksi buku, 2) Fasilitas
Parkir 3), 4) Internet, 5) kecepatan pelayanan pegawai, 6) Keramahan Pegawai, 7)
keakuratan informasi pegawai.

E.12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen–mahasiswa, baik di


dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional.

Sarana yang tersedia di dalam gedung Program Studi Kedokteran Hewan Unud
adalah lobby, ruang kuliah, ruang ujian, ruang sidang dan ruang baca serta ruang dosen
yang juga sering digunakan untuk kegiatan konsultasi mahasiswa dengan pembimbing
akademik dan pembimbing skripsi. Ruang atau fasilitas bersama yang dikelola oleh prodi
maupun universitas yang juga bisa dipakai interaksi antara dosen dan mahasiswa adalah
ruang koasistensi di Sesetan, ruang diskusi yang ada di laboratorium, lobby gedung
pascasarjana yang dilengkapi dengan tempat duduk dan fasilitas hot spot, halaman
gedung PSKH Unud yang sangat fleksibel dan efisien kegunaannya, baik untuk kegiatan
kemahasiswaan, ekstrakulikuler dan berbagai kegiatan. Untuk menunjang interaksi
dosen dan mahasiswa PSKH Unud telah memiliki website dengan alamat web:
fkhunud.ac.id dan email FKH unud serta kepmilikan email pribadi dosen yang juga
menjadi sarana komunikasi dan konsultasi bagi mahaiswa dan dosen..

E.13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya.
Interaksi antara dosen dan mahasiswa serta civitas akademika lainnya terjalin
dengan sangat baik dalam kegiatan proses pembelajaran sehari hari begitu juga pada
kegiatan konsultasi PA yang diadakan minimal 4 kali setiap semester dan dilanjutkan oleh

54
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
masing-masing mahasiswa untuk konsultasi berikutnya. Selain kegiatan pembelajaran,
pembimbingan minat dan profesi, skripsi, juga dapat dilakukan setiap hari kerja di
kampus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilaksanakan, penelitian
dan kegiatan bersama dalam rangka ulang tahun Badan kekeluargaan Kedokteran
Hewan yang dilaksanakan setiap bulan Nopember dengan berbagai kegiatan, seperti
seminar, lomba-lomba, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan kekeluargaan
lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan seluruh civitas
akademika..

E.14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang


kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Rancangan untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk
pembelajaran pada PSKH Unud diantaranya adalah mengundang pembicara atau dosen
tamu baik lokal, nasional maupun internasional seperti : Prof.Dr.Christian Bauer, CSAD
Unud (Academic staff Member of the Institute of Parasitology Justus Liebig University
Giesen Germany, Fish Parasitology Group, Institute for Zoomorphology, Cell Biology and
Parasitology, Heinrich-Home-University Duesseldorf Germany, Erwin Tonges Gottingen
University, Drh. Amir Mahmud, Klinik Hewan Swasta, Drh Cucuk Shajuti, Rumah Sakit
Hewan Jakarta, Drh. Wiwiek Bagja Ketua PDHI pusat, Harry Palm. Rostock University,
Germany., Rebecca Traub, University of Queensland, Prof Dondin S., Prof. Ida
Tjahyahati, RSH UGM., Jame Loudon, East Carolina University, Ray, PT. Chroen
pokphand Indonesia Tbk., Prof. Ooi Hong Keang, Yamaguchi University Japan dan masih
banyak lagi yang secara frekuensi setiap tahun merncapai 8 orang narasumber.
Pengembangan akademik secara berkelanjutan diantaranya adalah kegiatan
seminar rutin tiap bulan yang diisi oleh dosen, seminar nasional dan internasional yang
diselenggarakan setiap tahun dalam rangka Dies Natalis.
Peningkatan suasanan akademik juga diwujudkan melalui peningkatan
berkelanjutan sarana hot spot sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan jumlah
mahasiswa dan dosen. Suasana akademik juga ditingkatkan melalui peningkatan peran
serta mahasiswa dalam penelitian dosen dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu,
peningkatan suasana akademik dilakukan dengan peningkatan sarana dan prasarana
laboratorium secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan.

55
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
E.15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar,
simposium, diskusi, eksibisi) di kampus.

Civitas academica Program Studi Kedokteran Hewan Unud selalu dilibatkan


dalam kegiatan akademik seperti seminar rutin terjadwal bulanan, seminar mahasiswa
saat proposal dan seminar hasil , kuliah umum, simposium, lokakarya baik yang diadakan
oleh PSKH Unud, maupun Universitas Udayana baik sebagai pembicara, peserta
maupun sebagai panitia pelaksana.

E.16. Pengembangan kepribadian ilmiah.


Pengembangan kepribadian ilmiah mahasiswa PSKH Unud dikembangkan lewat
proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh PSKH Unud dan melibatkan mahasiswa
secara aktif pada Program Kreativitas Mahasiswa yang dilaksanakan oleh DIKTI, dan
melibatkan mahasiswa secara aktif dalam penelitian dan pada pengabdian kepada
masyarakat, serta pelibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan seminar.

E.17. HASIL PEMBELAJARAN:

1) Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.


Dari hasil tracer study
Berdasarkan hasil studi pelacakan lulusan yang dilakukan oleh PSKH Unud diketahui
bahwa kompetensi yang meliputi kemampuan hard skill dan soft skill yang dicapai
dibandingkan dengan kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut.
Untuk kemampuan hard skill berupa keahlian berdasarkan bidang ilmu (
profesionalisme), kecerdasan, sikap kritis dan wawasan yang dimiliki lulusan PSKH
Unud mencapai 97,3 % bermanfaat dengan tingkat kesesuaian diatas 97,3 %.
Kemampuan soft skill ditunjukkan dengan kemampuan lulusan dalam berkomunikasi,
kerja tim, integritas, kemampuan berbahasa asing, disiplin, inisiatif, tehnologi
informasi, percaya diri, negosiasi, kepemimpinan dan pengembangan diri mencapai
tingkat kesesuaian diatas 98,23%.

2) Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan


pemanfaat lulusan.

Berdasarkan hasil studi pelacakan lulusan diketahui bahwa kesesuaian pengetahuan


dan keterampilan yang dimiliki alumni pada saat lulus dengan yang dibutuhkan oleh
bidang pekerjaan relatif tinggi yaitu di atas 97,3% Pengetahuan dan keterampilan

56
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
tersebut akan membentuk kompetensi yang diperlukan alumni di dunia kerja baik
kompetensi hard skill maupun soft skill.

3) Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi


mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan).

Berdasarkan Lama studi maka mahasiswa PSKH Unud berkisar rata-rata 8 semester
Sedangkan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif tahun 2013 adalah 64,1 % di atas
2,75 - 3,5, tahun 2012 sebesar 54,1 % dengan IPK 2,75 - 3,5 dan tahun 2011 adalah
sebesar 50, 0 % yang mempunyai IPK 2,75 – 3,50. Jumlah mahasiswa yang
diyudisium pada tahun 2011 sebanyak 86 , tahun 2012 sebanyak 85 dan tahun 2013
sebanyak 96 orang. Hal ini merupakan kemajuan yang sangat signifikan bagi mutu
proses pembelajaran di Program Studi Kedokteran Hewan Unud.

E.18. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.


Berdasarkan hasil pelacakan lulusan maka diketahui bahwa terdapat kesesuaian
yang tinggi untuk karakteristik pekerjaan secara pribadi dengan kebutuhan profesi. Jadi
tampak bahwa pemanfaatan lulusan telah sangat memadai. Untuk penyerapan lulusan
sampai 20 tahun ke depan masih sangat baik, hal ini mengingat masih luasnya kawasan
Timur Indonesia yang berpotensi sebagai gudang ternak dan terbatasnya dokter hewan
yang ada. Selain itu peningkatan ekonomi masyarakat juga mulai berdampak pada
meningkatnya penghoby hewan kesayangan serta khusus di Bali adanya peningkatan
jumlah wisatawan asing yang ikut berperan dalam pemeliharaan hewan kesayangan
lokal. Hal ini terlihat dengan semakin menjamurnya pet shops, salon anjing dan kucing,
banyaknya moment lomba hewan kesayangan baik tingkat regional dan nasional yang
diselenggarakan di Bali.

E.19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Program Studi Kedokteran Hewan Unud memiliki SDM tenaga pendidik yang
sangat memadai, baik dari segi pendidikan, dan tenaga pendidik yang bergelar guru
besar (17,6 %). Hasil penelitian dengan penemuan sekuen DNA tertentu yang
mendapatkan HAKI internasional sebanyak 23 dan sebanyak 24 judul karya ilmiah yang
dipublikasikan secara internasional selama kurun waktu 3 tahun.

57
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan

1. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) didukung oleh sarana


dan prasarana perkuliahan yang sangat memadai (ruang kuliah kapasitas 65
orang, AC dan LCD serta komputer, meskipun masing-2 dosen umumnya
membawa sendiri.

2. Adanya mata kuliah pilihan sebanyak 20 % dari total mata kuliah, yang secara
fleksibel ditawarkan pada setiap semester

3. Kurikulum yang dilaksanakan mencakup kompetensi utama. Pendukung, dan


kompetensi unggulan yang mengadopsi pola ilmiah pokok kebudayaan sebagai
salah satu penciri dari kurikulum Unud.

4. Terjaminnya kebebasan akademik bagi dosen dan mahasiswa

5. Banyaknya kegiatan intra dan ekstrakurikuler untuk meningkatkan soft skill


mahasiswa.

6. Adanya program magang atau PKL

Kelemahan

1. Banyaknya minat profesi yang diikuti mahasiswa menyebabkan kurang tertariknya


mahasiswa mengikuti ajang kompetisi ilmiah mahasiswa, karena lebih memilih
meningkatkan ketrampilan lapangan yang juga merupakan kompetensi
pendukung profesionalisme lulusan.

Peluang

1. Paradigma baru One world One Health memberikan keleluasaan dalam


mengembangkan kurikulum

2. Perkembangan teknologi bidang kesehatan masyarakat veterner Adanya hibah-


hibah dari DIKTI untuk pengembangan kurikulum

3. Peran AFKHI sangat penting untuk selalu mengembangkan kurikulum berbasis


kompetensi unggul.

58
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Ancaman

1. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi terhadap kompetensi lulusan semakin
menuntut perbaikan kurikulum dan peningkatan mutu proses pembelajaran.

2. Adanya persaingan dari penyelenggara pendidikan tinggi sejenis lainnya terhadap


pemenuhan sarana dan prasarana akademik yang lebih baik

59
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
PEMBIAYAAN, SARANA, DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI

F.1 Sistem Alokasi Dana


Sejak tahun 2012, sistem pengelolaan keuangan di Universitas Udayana (UNUD)
menggunakan sistem Badan Layanan Umum (BLU) melalui Rekening Rektor, di mana
pengelolaan anggaran meliputi :
a. Pedoman Operasional Kegiatan (POK),
b. Penyusunan Anggaran (DIPA BLU),
c. Pelaksanaan Anggaran melalui Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM),
d. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) BLU untuk pelaksanaan
pengeluaran atas beban DIPA-BLU berdasarkan SPM.
Program Studi Kedokteran Hewan melaksanakan perencanaan anggaran dalam
bentuk Rencana Belanja Anggaran (RBA) yang disusun berdasarkan rencana kerja dari
sasaran target capaian tahun depan, yang berpedoman pada Pedoman Operasional
Kegiatan. Penyusunan RBA melibatkan unsur kepala laboratorium, kepala bagian,
kasubag, dan kepala tata usaha yang disusun oleh tim perencanaan program kerja yang
kemudian disampaikan dalam rapat pimpinan fakultas. Eksekusi kegiatan pelaksanaan
anggaran dan pembelanjaan berdasarkan aturan yang berlaku, dan dilaporkan dalam
rapat pimpinan dan dilaporkan kepada Rektor sebagai pemangku kepentingan sebagai
bentuk akuntabilitas. Sejak tahun 2013 ini diberlakukan Uang kuliah Tunggal untuk
jenjang S1, yaitu jumlah dana yang dibayarkan oleh mahasiswa nominalnya sama selama
7 semester, tanpa ada pungkutan lain. Hal ini meringankan mahasiswa.

F.2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana


Pengelolaan dana baik penerimaan dan pengeluaran program studi dilakukan
secara terpusat. Ini berarti seluruh penerimaan dana yang bersumber dari mahasiswa
dilakukan secara terpusat (disetor ke kas Negara melalui rekening rektor). Pengajuan
dalam penggunaan anggaran sepenuhnya dilakukan oleh dekan dalam hal ini adalah
Pembantu Dekan II (membawahi bidang administrasi dan Keuangan). Pengajuan
anggaran mengacu pada DIPA berdasarkan renja dan plafon dana yang ada.
Persentase anggaran yang diterima dan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran
Hewan pada tahun anggaran 2010 sebesar 79,5%, tahun anggaran 2011 sebesar
76,63%, dan realisasi anggaran tahun 2012 sebesar 96,9%. Dalam pengelolaan
penggunaan anggaran, fakultas mengajukan uang persediaan (UP) dengan proposal
kegiatan sesuai dengan rencana kerja. Setelah dana terealisasi dan dipergunakan sesuai

60
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
perencanaan, kemudian dana dipertanggungjawabkan dengan kwitansi dan dicatat dalam
buku kas. Dalam penggunaan anggaran akan diaudit oleh satuan pengawas internal
(SPI) yang merupakan audit internal dan diperiksa oleh ekspektorat yang merupakan
audit eksternal. Alokasi pembiayaan untuk pendidikan sekitar 85 % pada tahun ini. Total
anggaran yang berasal dari mahasiswa adalah rata-rata sebanyak 2 M, merupakan 50 %
dari total dana. Jumlah rata-rata dana penelitian per dosen pertahun kurang lebih adalah
sebanyak Rp. 45 juta /tahun. sedangkan dana pengabdian kepada masyarakat hanya Rp.
1.000.000 per dosen pertahun.

F.3 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatan dana


Sumber dana Program studi Kedokteran Hewan UNUD meliputi dana yang
berasal dari mahasiswa., BOPTN, Gaji dan hibah penelitian baik dari dalam maupun luar
negeri. Besarnya dana yang berasal dari mahasiswa tergantung dari banyaknya
mahasiswa yang diterima. Pemanfaatan dana ini dialokasikan sebesar-besarnya untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dalam bentuk alokasi belanja untuk Tri
Darma Perguruan Tinggi, serta sarana dan prasarana.

F.4. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

Pengelolaan sarana dan prasarana perkuliahan Program studi Kedokteran Hewan


Unud yang meliputi gedung, ruang kuliah, ruang administrasi perkantoran, ruang baca
dan seluruh fasilitas yang ada seperti AC seluruh ruangan; LCD, screen, laptop, PC
Computer, meja dan kursi untuk ruang kuliah; bahan pustaka untuk ruang baca, dan
ruang administrasi menjadi tanggung jawab program studi. Seluruh fasilitas program studi
dibawah wewenang Pembantu Ketua II yang membawahi bidang kepegawaian dan
keuangan. Tanggung jawab ini meliputi semua pengelolaan seperti: pemeliharaan,
kesesuaian teknologi, kebersihan, keamanan, keindahan, dan tata letak dan lain-lain.
Upaya pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dilaksanakan
rutin setiap tahunnya dengan anggaran yang sudah ditentukan sebelumnya dalam DIPA
program studi.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Program Studi Kedokteran Hewan Unud
baik pada jenjang S1 maupun pada Program Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan
sudah cukup memadai, dengan adanya sarana laboratorium bersama, laboratorium riset,
dan Laboratorium Biomedik Veteriner, teaching farm di Sobangan, ruang koas dan lokasi
kuliah kerja lapangan merupakan fasilitas yang sangat memadai, meskipun dilakukan
peningkatan secara berkelanjutan. Prasarana seperti tempat ibadah merupakan
prasarana yang disediakan dan dikelola oleh universitas, demikian juga dengan kantin,
sarana olah raga seperti lapangan sepak bola, lapangan tenis sudah dimanfaatkan

61
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
secara optimal oleh mahasiswa. Fasilitas internet dapat diakses disekitar gedung
perkuliahan dan halaman serta loby depan kampus.

F.5. Ketersediaan dan Kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium,


perpustakaan, dan lain-lain

Program Studi Kedokteran Hewan Unud mempunyai 2 lokasi bangunan yaitu 1


lokasi terletak di kampus Jl. Sudirman Denpasar, terdiri dari 4 lantai yang meliputi ruang
sidang, ruang pimpinan, ruang administrasi, ruang sidang besar, ruang sidang kecil, loby
pada setiap lantai, laboratorium bersama, ruang BEM, ruang dosen dan ruang UPMF
serta memiliki 1 lokal laboratorium riset virologi yang terletak diutara gedung utama
Program Studi Kedokteran Hewan.. Lokasi ke 2 terletak di Jl. Sesetan, yang merupakan
fasilitas untuk Rumah Sakit Hewan, ruang rawat inap, ruang rontgen, ruang operasi,
ruang tunggu, Laboratorium riset dan koasistensi, dan laboratorium Reproduksi serta
laboratorium Biomedik Veteriner yang mempunyai fasilitas BSL-2 yang banyak dipakai
untuk melakukan penelitian baik skala nasional dan internasional. Kondisi secara
keseluruhan sudah sangat memadai dan representatif dilengkapi dengan AC, dan
fasilitas internet. Keseluruhan ruangan telah difungsikan secara sangat efisien dari jam
08.00 – 18.00 bahkan untuk rumah sakit adalah 24 jam khususnya untuk rawat inap.

F.6. Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian


Fasilitas komputer tersedia dengan jumlah yang sangat memadai khususnya untuk
sarana perpustakaan dan untuk kelengkapan mata kuliah statistik. Sarana pendukung
pembelajaran dan penelitian selain fasilitas laboratorium yang sangat memadai, juga
fasilitas bahan bacaan dalam bentuk elektronik, baik E-book dan E-journal bisa diakses
dilingkungan Unud atau dari luar dengan sistem informasi perpustakaan secara on-line
dengan alamat website
- http://www.e-lib.unud.ac.id
- http://www.digilib.unud.ac.id
- E Jurnal Universitas Udayana (http://ojs.unud.ac.id/)
- Portal Garuda (ww2.portalgaruda.com)
- Proquest (www.proquest.com/pqdauto) id:3GXF3W46SP; Password: unud
- Science direct (www.sciencedirect.com)
- Buletin Veteriner Udayana (www.bulletinveteriner.com)
- Jurnal Sains Veteriner (journal.ugm.ac.id)
- Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner
(http://medpud.litbang.deptan.go.id/index.php/litv/index)
- Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan (http://ojs.unud.ac.id/)

62
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
- Jurnal Veteriner (http://ojs.unud.ac.id/)

F.7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana


Saranan dan prasarana yang telah diuraikan poin F 5 tentang gedung, ruang
kuliah, laboratorium, perpustakaan dan poin F6 Fasilitas Komputer dan Pendukung
Pembelajaran dan Penelitian sudah sangat memadai dengan datangnya bantuan alat-alat
laboratorium tahun 2013 serta sangat sesuai baik dilihat dari kuantitas yang dibutuhkan
program studi maupun kulitasnya. Sarana dan prasarana seperti gedung, ruang kuliah,
perlengkapan ruang kuliah, laboratorium, komputer dan perpustakaan yang sangat
representative untuk mendukung proses pembelajaran. Kondisi tersebut sangat
membantu program studi untuk menciptakan lulusan berkualitas dan mampu memenuhi
kebutuhan pasar kerja.

F.8. Keberlanjutan pengadaan dan pemeliharaan dan pemanfaatan sarana/


prasarana
Efektivitas proses pembelajaran di PSKH Unud, rata-rata perkelas maksimum 60
orang dengan dua kelas parallel per angkatan. Setiap angkatan mempunyai ruang pada
lantai tertentu, misalnya pada semester genap, maka mahasiswa semester 2 mempunyai
ruang kuliah di lantai 3, mahasiswa semester 4 di lantai 4, mahasiswa semester 6 di
lantai 4 , yang masing-masing lantai memiliki 2 ruang kuliah. Untuk memperlancar dan
mengoptimalkan tugas serta fungsi manajemen dan administrasi dalam kegiatan
Tridharma Perguruan Tinggi, pengadaan sarana dan prasarana yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi, terus ditingkatkan secara berkelanjutan.

F.9. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi


Sistem informasi yang tersedia pada Program Studi Kedokteran Hewan Unud saat
ini, yang mendukung proses pembelajaran terdiri dari :
1) Sistem Informasi Akademik (SIMAK)
2) Sistem Informasi Perencanaan (SIMPER)
3) Sistem Informasi Perpustakaan dengan Website
4) Sistem Informasi Keuangan
5) Informasi seputur Unuversitas Udayanan bisa diakses melalui www.unud.ac.id
dan Program Studi Kedokteran Hewan Unud telah sejak lama mempunyai web
sendiri yaitu : www.fkh.unud.ac.id
Pengembangan Sistem Informasi yang saat ini sedang diupayakan oleh Program
Studi Kedokteran Hewan meliputi :

63
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
1) Pengembangan dalam bidang pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) secara
online.
Pengembangan sistem informasi ini diharapkan dapat memudahkan
mahasiswa dalam pengisian registrasi KRS yang diadakan secara rutin setiap
semester. Pengisian KRS secara online dapat dilakukan di sekitar area kampus
maupun luar area kampus.
2) Pengembangan sistem informasi pendidikan untuk mahasiswa dan perpustakaan
dari bersifat intranet menjadi internet.
Sistem informasi yang tersedia saat ini masih bersifat intranet sehingga
mahasiswa harus datang ke kampus jika ingin mendapat informasi secara online.
Sistem informasi akan dikembangkan menjadi internet untuk mempermudah
mahasiswa dalam mengakses informasi dari area kampus maupun dari luar area
kampus
.
F.10. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana dan Prasarana
Pendukung untuk Pemberdayaan Sistem Informasi

Sumber daya pendukung yang dimiliki Program Studi Kedokteran Hewan Unud saat
Ini sudah sangat memadai untuk melayani administrasi akademik mahasiswa.
Prasarana pendukung yang dimiliki untuk pemberdayaan sistem informasi pada Program
Studi Kedokteran Hewan Unud meliputi :
1) Hotspot, dapat dipergunakan pada setiap ruang kuliah dan ruang baca di area
kampus bagi mahasiswa. Fasilitas internet juga tersedia pada seluruh ruang dosen,
ruang administrasi, dan ruang pengelola program studi. secara unlimited.
2) Komputer untuk akses informasi bagi mahasiswa tersedia di ruang baca di lantai 1

F.11. Efisiensi dan Efektivitas Pemanfaatan Sistem Informasi


Tujuan yang ingin dicapai dari pemanfaatan sistem informasi adalah :
1) Sebagai media komunikasi antar civitas akademika melalui fasilitas email. Untuk
civitas akademikia Program Studi Kedokteran Hewan Unud dan masyarakat luar
yang ingin mengirimkan email, dapat dilakukan melalui alamat :
akadik.fkh@gmail.com
2) Sebagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan seluruh civitas akademika dan
masyarakat umum.
3) Terbentuknya database civitas akademika yang aman dan tersusun rapi. Melalui
sistem informasi pendidikan ini akan terbentuk suatu database yang terpusat secara
kontinu sehingga kelengkapan data dapat dikelola dengan baik.

64
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
4) Sebagai pengolahan dan penyusunan reporting. Proses pembuatan laporan-laporan
berkenaan dengan kegiatan ataupun data civitas akademika dengan sistem informasi
pendidikan dapat dilakukan secara online maupun offline.
Pemanfaatan sistem informasi bagi civitas akademika :
1) Bagi mahasiswa memanfaatan sistem informasi untuk mendapatkan transkrip
akademik, KHS, KRS, informasi jadwal kuliah dan informasi lainnya.
2) Bagi pegawai pemanfaatan sistem informasi misalnya untuk mengetahui biodata
mahasiswa maupun biodata dosen.
3) Bagi dosen pemanfaatan sistem informasi misalnya untuk pencetakan absen
mahasiswa, nilai mahasiswa, biodata mahasiswa dan lain-lain

F.12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet)

Sistem informasi dengan pemanfaatan fasilitas intranet yang tersedia pada


Program Studi Kedokteran Hewan meliputi :
1) Sistem Informasi Pendidikan (SIMAK)
2) Sistem Informasi Perencanaan (SIMPER)
3) Sistem Informasi Perpustakaan
4) Sistem Informasi Keuangan
5) Sistem Informasi Pendidikan mahasiswa
Sistem informasi Intranet dipergunakan untuk mempermudah pengolahan data
akademik, keuangan dan perpustakaan. Dengan sistem informasi pendidikan akan
terbentuk database civitas akademika yang aman dan tersusun rapi serta terpusat
secara continue sehingga kelengkapan data dapat dikelola dengan baik. Selain itu
dengan adanya sistem informasi pendidikan maka proses pembuatan laporan-laporan
berkenaan dengan kegiatan ataupun data civitas akademika akan dapat dilakukan
secara online maupun offine.

F.13. Keberadaan dan Pemanfaatan Global Connectivity Devices (internet)


Layanan internet yang dimanfaatkan untuk memperlancar arus informasi adalah
website PSKH Unud pada www.fkh.unud.ac.id. Untuk komunikasi secara online pada
PSKH Unud, bisa dilakukan melalui email dengan alamat email
akademik.fkh.unud@gmail.com. Website Program Studi Kedokteran Hewan Unud
memuat informasi tentang berbagai kegiatan yang telah sedang dan akan dilaksanakan
oleh program studi .
Sistem informasi terpadu diselenggarakan oleh universitas yang dilaksanakan
oleh GDLN. Secara umum hampir semua lokasi di dalam kampus Sudirman dilayani

65
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
melalui hot spot dengan memakai password yang bisa diperoleh dari GDLN. Adapun
fasilitas yang bisa dipergunakan adalah akses internet unlimited selama dalam lokasi
kampus Sudirman.
Sementara itu, Program studi dalam menyampaikan informasi (bidang akademik,
kemahasiswaan, dll) selain secara hard copy (tercetak) juga disampaikan secara online
untuk lebih mempercepat ke sasaran (dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan).
Penyampaian secara online melalui layanan internet gratis dengan mengakses web FKH
(www.fkh.unud.ac.id) atau terintegrasi dengan web Universitas Udayana
(www.unud.ac.id). Unud juga telah bekerjasama dengan pihak Telkom untuk
menyediakan layanan hot spot. Seluruh civitas dapat mengakses internet baik melalui
layanan gratis (free wifi waktu terbatas) atau layanan gratis satu jam melalui telkomnet.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan

1. Pendanaan rutin dari Kemdiknas, SPP dan SDPP serta Dana hibah penelitian
baik dari Dikti dan dari kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri
merupakan sangat menunjang ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai.

2. Peluang Kerjasama dengan pihak terkait dalam pemanfaatan sarana


bersama (kerjasama dengan BBVET, Teaching Farm Sobangan, Dinas
Kabupaten dan Propinsi)

3. Adanya sumber dana penelitian dari Dikti, instansi lain atau dana di luar dana
PNBP.

4. Peluang peningkatan performance unit bisnis strategis

5. Efisiensi penggunaan fasilitas dengan upaya membuat sarana laboratorium


terpadu yang bisa dimanfaatkan oleh beberapa laboratorium terkait.

6. Adanya laboratorium untuk program PPDH.

Kelemahan

1. Pemberlakuan UKT untuk sementara menjadi beban anggaran PS.

2. Ketidak sesuaian antara renja dan realisasi penggunaan dan jumlah anggaran
yang disetujui

66
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Peluang

1. Peluang meningkatkan kinerja dan unit bisnis dengan managemen profesional,


transparan dan berbasis berteknologi

2. Adanya hibah kompetisi untuk mendapatkan sumber dana dari DIKTI dan sumber
lain.

3. Kerjasama dengan pihak lain dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana

4. Unud sudah ber BLU tahun 2012, memberi peluang pemanfaatan unit bisnis
secara optimal

Ancaman

1. Tuntutan masyarakat terhadap kelengkapan sarana dan prasarana semakin tinggi


dan modern.

67
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
PENELITIAN, PENGABDI AN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA

G.1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana


penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
Program Studi Kedokteran Hewan sudah memiliki peta penelitian (road
map) yang terintegrasi di dalam road map penelitian Universitas Udayana, diterbitkan
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud. Hal ini bertujuan
untuk menjaga mutu penelitian agar perencanaan penelitian tetap pada skala prioritas
dalam kerangka menuju terwujudnya visi, misi dan tujuan institusi, khususnya program
studi Kedokteran Hewan Unud. Road map penelitian Unud 2012-2016 dirancang untuk
memberikan arah dan pedoman bagi kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan
Iptek yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sumberdaya menuju universitas riset
(dosen, pusat-pusat penelitian dan pusat kajian), fasilitas, dan dana yang tersedia
sedemikian hingga diperoleh penguasaan Iptek yang mengalir menjadi produk-produk
dan hasil yang nyata yang bermanfaat bagi masyarakat, industri, dan stakeholder lainnya
serta mendukung kebutuhan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing dan
mewujudkan kemandirian Unud. Road map penelitian terdiri atas 2 bidang penelitian,
yaitu bidang unggulan dan bidang kompetitif lainnya. Bidang unggulan diantaranya: 1.
Kesehatan dan obat-obatan; 2. Ketahanan pangan; 3. Energi, transportasi dan
lingkungan; 4. Bioteknologi dan biomolekuler; 5. Sosial, ekonomi dan bahasa; dan 6.
Budaya dan pariwisata. Sedangkan bidang kompetitif lainnya diantaranya: 1.
Pengentasan kemiskinan; 2. Informasi dan komunikasi; 3.Keamanan, ketertiban dan
kebencanaan; dan 4. Sumber daya alam. Dengan adanya road map penelitian ini,
diharapkan dapat memberi arah terhadap penelitian baik individu, grup riset maupun
pusat-pusat kajian yang melibatkan multidisipin ilmu serta mensinergikan penelitian-
penelitian di lingungan Unud.

G.2. Agenda, Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian


kepada Masyarakat

Sumber daya manusia pada Program Studi Kedokteran Hewan Unud sangat
memungkinkan untuk melaksanakan road map tersebut, yang telah terwujud dari
penelitian yang telah dihasilkan, yang meliputi skala nasional dan internasional. Kondisi
ini bisa diwujudkan karena program studi telah memiliki fasilitas laboratorium baik yang
ada di FKH maupun di lingkungan Unud, pusat-pusat penelitian dan pusat kajian.

68
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Kepercayaan pendanaan penelitian yang telah mampu diraih oleh Program studi
Kedokteran Hewan tidak saja diperoleh dari sumber pendanaan dari sumber dana
internal Unud (PNBP), dana desentralisasi Dikti, dana hibah kompetitif nasional Dikti, juga
dari dana Ristek, departemen pertanian, departemen kesehatan, serta dana kerjasama
baik dengan instansi luar negeri maupun dari dalam negeri.
Out put hasil penelitian dosen dan mahasiswa di lingkungan Program Studi
Kedokteran hewan dalam bentuk publikasi ilmiah yang mampu menembus jurnal ilmiah
internasional selama kurun waktu 3 tahun adalah sebanyak 24 judul, sedang jurnal ilmiah
skala nasional sebanyak 204 judul. Bila dirata-ratakan pertahun produktifitas dosen dalam
publikasi ilmiah sebesar 1 karya tulis pertahun per dosen, hal ini sesuai dengan aturan
yang diterapkan oleh Dikti.

G.3. Kegiatan Penelitian dan Pelayanan / Pengabdian kepada Masyarakat


Bersama Dosen dan Mahasiswa
Kegiatan penelitian yang melibatkan dosen dan mahasiswa dengan hasil laporan
dan skripsi mahasiswa pada tahun 2013 sebanyak 49 adapun dosen yang terlibat pada
penelitian yang melibatkan mahasiswa sebanyak 13 orang. Adapun pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat selalu melibatkan mahasiswa, khususnya
mahasiswa pada semester akhir dan mahasiswa program profesi dokter hewan

G.4. Banyak dan Kualitas Kegiatan Penelitian dan Pelayanan / Pengabdian


kepada Masyrakat yang Dilakukan Mahasiswa
Secara kualitas penelitian yang mampu dimenangkan dan didanai pada tahun
2011 sebanyak 29 judul dan 4 diantaranya didanai oleh kerjasama luar negeri, tahun
2012 sebanyak 38 judul dan 6 diantaranya adalah didanai oleh hasil kerjasama luar
negeri, tahun 2013 sebanyak 43 judul, dan 11 diantaranya didanai dari dari luar negeri.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dalam kurun 3 tahun
adalah sebagai berikut ; tahun 2011 sebanyak 13 judul didanai oleh Unud pada, 1 oleh
Kemendikbud, 14 oleh dana di luar kemendikbud dan 1 judul didanai oleh dana luar
negeri. Pada tahun 2012 jumlah pengabdian kepada masyarakat menjadi 25 judul dan
tahun 2013 menjadi 33 judul dan 1 dari masing-masing didanai oleh luar negeri.

G.5. Hubungan antara Pengajaran dan Penelitian dan Pelayanan / Pengabdian


kepada Masyarakat
Penelitian yang mampu diraih pendanaannya oleh dosen umumnya merupakan
tambahan informasi bagi peningkatan mutu matakuliah, dan juga mampu diterapkan pada
saat pengabdian kepada masyarakat misalnya penelitian tentang Daun Kelor (Moringa

69
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Oleifera) Sebagai Produk Feed Suplemen Ramah Lingkungan Yang Mampu
Meningkatkan Produktivitas Dan Daya Tahan Babi Terhadap Infeksi Bakteri Dan Parasit
Intestinal, maka produk yang dihasilkan disosialisasikan kepada masyarakat peternak
untuk digunakan sebagai suplemen pakan ternak yang murah, aman dan ramah
lingkungan.

G.6. Banyak dan Kualitas Kegiatan Penelitian serta Publikasi Dosen


Jumlah penelitian dosen Program Studi Kedokteran Hewan mencapai 110 judul
penelitian yang didanai selama 3 tahun dengan jumlah penelitian tingkat internasional
sebanyak 21 judul. Adapun judul publikasi ilmiah sebanyak 208 judul, 24 diantaranya
adalah publikasi ilmiah internasional.

G.7. Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga Dalam dan
Luar Negeri
Realisasi hubungan kerjasama dalam bentuk penelitian telah banyak dilakukan
oleh dosen Program studi Kedokteran Hewan Unud. yang didanai oleh lembaga dalam
negeri terutama dari Dikti serta dana dari lembaga luar negeri .

G.8. Kualitas dan Kurun Waktu Penyelesaian Skripsi (proses penulisan dan
pembimbingan)
Skripsi yang dihasilkan dari hasil penelitian mahasiswa PSKH Unud. merupakan
pemikiran dan karya orisinil yang disusun secara mandiri dan komprehensif dengan
bimbingan dosen pembimbing. Selain itu juga dukungan fasilitas laboratorium yang
sangat memadai dan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan Iptek.
Penyelesaian skripsi mahasiswa melalui proses penulisan dan pembimbingan rata-rata
memerlukan waktu 6 bulan..

G.9. Publikasi Hasil Penelitian, Karya Inovatif dan Rangkuman Skripsi


Program Studi Kedokteran Hewan Unud, sejak tahun 2012 mewajibkan bahwa
setiap mahasiswa wajib mempublikasikan hasil karya ilmiahnya dalam jurnal ilmiah
dengan didampingi dosen pembimbingnya. Untuk menfasilitasi hal itu maka Program
Studi Kedokteran Hewan Unud mempunyai 1 jurnal ilmiah terakreditasi Jurnal Veteriner
dan 2 jurnal ber ISSN dan 1 jurnal open access journal. Sebagai cara

70
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
G.10. Kerjasama dengan Instansi Yang Relevan
Kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Kedokteran Hewan selalu
sangat terkait dengan instansi yang relevan. Hal tersebut merupakan komitmen agar
selalu terkait dengan visi, misi dan tujuan Program Studi Kedokteran Hewan Unud.
Contohnya adalah kerjasama dengan BBVET, Karantina, Dinas Peternakan, Perusahaan
swasta seperti PT Charoen Pokphand, TBK., PT Wonokoyo Jaya Corporindo, PT Malindo
Feed mill TBK., Managemen PariwisataWanara Wana, Ubud, Gianyar.,Kerjasama luar
negeri yang terkait dengan bidang ilmu atau relevan diantaranya; School of Veterinary
and Biomedical Sciences, Murdoch University, Institute of Parasitology, Justus Leibig
University Giesen German, United State Departement of Agriculture and Plant Health
Inspection Service (USDA).

G.11. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama


Peningkatan kualitas kerjasama, LP2M Unud. juga melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama dan PROGRESS penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan
dengan menggunakan REVIEWER BPMU Unud. Dengan adanya monitoring ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu evaluasi juga dapat dilihat dari
kepercayaan dari perpanjangan kerjasama yang diusulkan kembali oleh pihak yang
terkait.

G.12. Hasil Kerjasama Yang Saling Menguntungkan


Kuantitas kegiatan kerjasama penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan dosen Program Studi Kedokteran Hewan
Unud . telah memberikan hasil yang saling menguntungkan, baik kepada pihak
yang melakukan kerjasama maupun kepada sasaran kegiatan penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Hal ini terbukti dari kegiatan
pelaksanaan kerjasama baik dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

G.13. Kepuasan Fihak-fihak Yang Bekerjasama


Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat telah dapat
merubah persepsi dan motivasi kelompok sasaran sesuai dengan tema kegiatan. Untuk

71
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kegiatan pendampingan/konsultasi bermanfaat dalam memecahkan persoalan yang
dihadapi oleh stake holder eksternal.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai


berikut:

Kekuatan
1. Adanya jejaring dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar negeri untuk
pelaksanaan peneltian dan pengabdian kepada masyarakat

2. Tersedianya jaringan internet untuk akses referensi hasil penelitian atau bahan
bacaan lainnya

3. Produktifitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sangat


meningkat

4. Sudah ada road map penelitian unggulan

5. Pemanfaatan hasil penelitian untuk pengembangan pendidikan dan pengabdian


kepada masyarakat.

6. Kualitas dan rata-rata waktu penyelesaian skripsi cukup baik

Kelemahan

1. Kemampuan rata-rata dosen menulis publiksi ilmiah internasional masih kurang.

2. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dosen masih rendah

Peluang

1. Adanya dana penelitian dari sumber nasional dan internasional

2. Peluang kerjasama penelitian dengan instansi terkait

3. Adanya tawaran pelatihan penulisan artikel ilmiah baik untuk publikasi nasional
maupun internasional.

Ancaman

1. Kompetisi dana penelitian semakin ketat

72
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
BAB III. ANALISIS SWOT KOMPONEN
EVALUASI DIRI

73
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
ANALISIS SWOT KOMPONEN EVALUASI DIRI

Strategi pengembangan yang baik diperoleh dari sumber data dan informasi yang
valid, yang dikaji dengan analisis SWOT yang meliputi analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman Analisis dilakukan terhadap setiap komponen evaluasi diri yang
telah disajikan pada Bab II dan dilaksanakan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menganalisis setiap indikator yang ada pada setiap komponen deskripsi evaluasi
diri dan menggolongkannya apakah dia termasuk faktor internal ataukah faktor
eksternal. Selanjutnya faktor internal diklasifikasikan menjadi faktor-faktor yang
merupakan kekuatan PS dan faktor-faktor yang masih menjadi kelemahan PS,
sedangkan faktor eksternal diklasifikasikan menjadi faktor-faktor yang merupakan
peluang yang bisa digarap atau ancaman yang harus dihindari oleh PS.

2. Menganalisis kembali faktor-faktor yang merupakan kelemahan dan ancaman


yang paling mendesak/strategis untuk diatasi secara umum dan kemudian
mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan peluang yang paling mungkin
digunakan untuk mengatasi adanya kelemahan dan ancaman yang telah
diidentifikasi sebelumnya.

3. Menyusun matriks SWOT berdasarkan urutan prioritas dari hasil analisis poin 1
dan 2 di atas.

4. Menyusun strategi pengembangan berdasarkan matriks SWOT yang disusun


pada poin 3.

Berikut ini adalah hasil analisis antar komponen dan strategi pengembangan yang
berhasil disusun dari analisis SWOT tersebut:

ANALISIS ANTAR KOMPONEN

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal (peluang dan ancaman) strategis dari setiap komponen hasil evaluasi diri.
Faktor-faktor ini dianggap memiliki pengaruh penting bagi berkembangnya PSKH Tabel
rekapitulasi tersebut kemudian diikuti dengan matriks analisis SWOT-nya:

74
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Peluang (Opportunity)

1. Adanya kebijakan UNUD untuk mencapai BLU 2012.


2. Adanya kebijakan-kebijakan pengembangan program studi dari kementerian
Pendidikan Nasional.
3. Adanya kebijakan pengembangan SDM khususnya dokter hewan
4. Kerjasama kemitraan dengan sektor terkait berkembang dengan baik dan terbuka
peluang pendanaan dan dukungan bagi penguatan kinerja program studi baik di
bidang akademik maupun administrasi.
5. Kesadaran, kemampuan dan kesanggupan masyarakat yang tinggi untuk pembiayaan
pendidikan di PS KH yang terbukti dari kemampuan membayar UKT
6. Tingginya kesempatan kerja dari instansi pemerintah, lembaga non pemerintah dan
swasta.

Ancaman (Threat)
1. Semakin banyaknya institusi pendidikan tinggi di bidang Kedokteran Hewan,
2. Kehidupan sosial masyarakat yang dapat mengganggu suasana dan aktifitas belajar
mahasiswa.
3. Keterbatasan formasi pengangkatan dosen, tenaga pendukung administrasi, teknisi
dan laboran.
4. Kompetisi dana bagi pengembangan institusi semakin ketat

Rekapitulasi identifikasi faktor strategis internal yang terdiri kekuatan dan


kelemahan

Kekuatan (Strength)
1. Sejalan dengan visi dan misi Universitas Udayana yaitu unggul, mandiri dan berdaya
saing global.
2. Memiliki rencana strategis (renstra), renop dan renja yang dipakai sebagai acuan
dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Program Studi Kedokteran
Hewan.
3. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan tupoksi dan mekanisme koordinasi
yang jelas.
4. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf untuk meningkatkan dan mengembangkan
staf, sarana prasarana, dan sistem pendidikan.

75
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
5. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan serta jaringan informasi yang baik bagi
mahasiswa dan dosen.
6. Memiliki dokumen mutu meliputi standar akademik, aturan Akademik, Kebijakan
Akademik, Manual Mutu akademik, Prosedur Mutu Akademik, Pedoman Akademik
dan peraturan-peraturan pendukung seperti Etika Dosen dll
7. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan rutin baik internal
maupun eksternal
8. Dosen mempunyai produktifitas yang tinggi dalam bentuk penelitian, publikasi dan
pengabdian kepada masyarakat.
9. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan program PBL dan
magang didukung oleh sarana dan prasarana perkuliahan yang memadai.
10. Pendanaan dari Kemdiknas, SPP dan SDPP mahasiswa yang relatif memadai untuk
pembiayaan pendidikan.
11. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang sangat memadai
12. Sudah ada road map penelitian unggulan.

Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya tenaga kependidikan yang berkualitas sesuai kebutuhan Program Studi
Kedokteran Hewan
2. Kurangnya dana operasional penyelenggaraan penjaminan mutu.
3. Penerapan KBK belum optimal.
4. Sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas untuk pemeliharaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana masih kurang.
5. Kemampuan rata-rata dosen menulis publikasi ilmiah internasional masih kurang.
.

Untuk menentukan berada pada strategi mana Program Studi Kedokteran Hewan akan
berada maka setiap komponen bobot dan rating, dihitung, setelah dilakukan perhitungan
dengan rata-rata tiap bobot dan rating serta mengalikannya dan kemudian menghitung
selisih kekuatan kurang kelemahan serta peluang kurang ancaman diperolehlah tabel
berikut:

76
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Matriks IFAS (Internal factor analysis summary)

Rata- Nilai
Rata-rata
Faktor strategik internal rata (bobot x
Bobot
Rating rating)
Kekuatan
1. Sejalan dengan visi dan misi Universitas Udayana 0.50 1.86 0.93
yaitu unggul mandiri dan berdaya saing global yang
dinyatakan dengan istilah profesional
2. Memiliki rencana strategis (renstra), renop dan renja 0.57 1.86 1.06
yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
3. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan tupoksi 0.57 1.71 1.14
dan mekanisme koordinasi yang jelas.
4. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf untuk
0.57 1.71 1.14
meningkatkan dan mengembangkan staf, sarana
prasarana, dan sistem pendidikan.
5. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan serta 0.57 1.71 1.14
jaringan informasi yang baik bagi mahasiswa dan
dosen.
6. Memiliki Dokumen mutu, Pedoman akademik dan kode 0.57 1.71 1.14
etik dalam penyelenggaraan Program Studi.
7. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi yang
dilakukan rutin baik internal maupun eksternal 0.57 1.71 1.14
8. Dosen mempunyai produktifitas yang tinggi dalam
bentuk penelitian, publikasi dan pengabdian kepada
0.57 1.71 1.14
masyarakat.
9. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) dengan program PBL dan magang didukung 0.57 1.71 1.14
oleh sarana dan prasarana perkuliahan yang
memadai.
10. Pendanaan dari Kemdiknas, SPP dan SDPP 0.43 1.57 0.67
mahasiswa yang memadai untuk pembiayaan
pendidikan.
11. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang 0.57 1.29 0.74
sangat memadai
12. Sudah ada road map penelitian unggulan. 0.43 1.43 0.61

12,89
Kelemahan
1. Penerapan KBK belum maksimal. 0.36 1.29 0.46
2. Sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas
untuk pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan 0.36 1.29 0.46
prasarana masih kurang.
3. Kemampuan rata-rata dosen menulis publiksi ilmiah
0.36 1.41 0.51
internasional masih kurang..

4. 1,43
Total kekuatan-kelemahan 11, 46

77
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Matriks EFAS (External factor analysis summary)

Nilai
Faktor strategik eksternal Bobot Rating (bobot x
rating)
Peluang
1. P
rogram Studi Kedokteram Hewan merupakan satu-
satunya lembaga pendidikan kedokteran Hewan di Bali, 0.43 2.00 0.86
dan merupakan salah satu institusi Program Studi
Kedokteran Hewan yang paling tua untuk Indonesia
Kawasan Timur.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peran 0.50 1.57 0.79
dokter hewan dan meningkatnya kebutuhan dokter
hewan, sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk
masuk ke Program Studi Kedokteran Hewan.
3. Adanya promosi internasional melalui WHO tentang 0.50 1.43 0.71
”One World One Health” yang sudah menjadi kajian di
Indonesia, memberi peluang besar bagi peran dokter
hewan
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang swasembada 0.49 1.57 0.76
daging merupakan salah satu peluang strategis untuk
memperluas kesempatan kerja bagi lulusan
5. Adanya kebijakan UNUD untuk mencapai BLU 2012 0.50 1.86 0.93
6. Adanya kebijakan-kebijakan pengembangan program
studi dalam berbagai bentuk hibah dan program dari
0.50 2.00 1.00
kementerian Pendidikan Nasional

5.05
Ancaman
1. Semakin banyaknya institusi pendidikan tinggi di 0.50 1.57 0.79
bidang Kedokteran Hewan.
2. Kehidupan sosial masyarakat yang dapat mengganggu 0.39 1.43 0.55
suasana dan aktifitas belajar mahasiswa.
3. Keterbatasan formasi pengangkatan dosen, tenaga
0.50 1.29 0.64
pendukung administrasi, teknisi dan laboran.
4. Kompetisi dana bagi pengembangan institusi semakin 0.50 1.29 0.64
ketat
2,62

Total peluang-ancaman 2,43

Keterangan:

Bobot: adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor: sangat penting = 1,00 sangat tidak
penting = 0,00 Total bobot adalah 1,00

Rating menunjukkan tingkat respons organisasi terhadap faktor tersebut 4: respons


sangat baik, 1: tidak ada respons.

78
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Masukkan totak skor peluang
Peluang Dikurangi ancaman
+ Total skor kekuatan dikurangi
kelemahan

2,0
Strategi Strategi agersif
Stabilitas/ Posisi Program Studi
rasionalisasi 1,0 Kedokteran Hewan
tahun 2013

Kelemahan Kekuatan
- 0,0 1,0 2.0 +

Strategi diversifikasi
Strategi defensif/
survival

-
Ancaman

Gambar diatas menunjukkan bahwa Program Studi Kedokteran Hewan berada pada
kuadran kanan atas atau kuadran agresif (kekuatan kurang kelemahan dan peluang
dikurangi ancaman bernilai positif). Alternatif strategi yang sesuai dan merupakan
prioritas Program Studi Kedokteran Hewan adalah Strategi S – 0 atau Strategi Agresif.
Strategi Agresif adalah pengembangan Program Studi dengan memanfaatkan peluang
dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki. Matriks SWOT di bawah menggambarkan
bagaimana strategi S-O dirumuskan.

79
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Gambar Penyusunan Strategi pada Evaluasi Diri melalui Matrik SWOT
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Lingkungan Internal 1. Sejalan dengan visi dan misi Fakultas 1. Kaderisasi kepemimpinan
Kedokteran dan Universitas Udayana dan regenerasi terlambat.
2. Memiliki rencana strategis (renstra), renop dan 2. Kurangnya kapasitas personil
renja penyelenggaraan penjaminan
3. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan mutu.
tupoksi dan mekanisme koordinasi yang jelas. 3. Penerapan KBK belum
4. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf, Sarana maksimal.
prasarana, dan sistem pendidikan. 4. Sumber daya manusia dari
5. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan segi kualitas dan kuantitas
serta jaringan informasi yang baik. untuk pemeliharaan dan
6. Memiliki Buku Standar dan Buku Pedoman dan pengelolaan sarana dan
kode etik. prasarana masih kurang.
Lingkungan Eksternal 7. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi. 5. Kemampuan rata-rata dosen
8. Dosen mempunyai produktifitas yang tinggi . menulis publiksi ilmiah
9. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis internasional masih kurang.
kompetensi (KBK). 6. Keterlibatan mahasiswa
10. Pendanaan dari Kemdiknas, SPP dan SDPP dalam kegiatan penelitian
mahasiswa yang relatif memadai. dosen masih rendah.
11. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
yang relatif memadai
12. Sudah ada road map penelitian unggulan.

1. STRATEGI S – 0 P STRATEGI W – 0
Program Studi Kedokteram 1. Mengembangan berkelanjutan kurikulum berbasis Tidak dipilih
Hewan merupakan satu-satunya kompetensi menuju pendidikan profesi kesmas.
lembaga pendidikan kedokteran 2. Mengembangan tenaga teknisi dan laboran
Hewan di Bali, dan merupakan khususnya IT
salah satu institusi Program 3. Mengembangkan sistem penganggaran dan sistem
Studi Kedokteran Hewan yang pemeliharaan sarana dan prasarana agar berfungsi
paling tua untuk Indonesia optimal
Kawasan Timur. 4. Meningkatkan kerjasama antar lembaga dalam
2. Meningkatnya kesadaran berbagai kegiatan tri darma PT khususnya
masyarakat terhadap peran memperkuat kerjasama bidang penelitian yang
dokter hewan dan meningkatnya sudah terbangun.
kebutuhan dokter hewan, 5. Membangun unit-unit fungsional sebagai sentra
Peluang (Opportunities)

sehingga meningkatkan minat pengembangan penelitian dan pengembangan


masyarakat untuk masuk ke kurikulum berbasis penelitian.
Program Studi Kedokteran
Hewan.
3. Adanya promosi internasional
melalui WHO tentang ”One
World One Health” yang sudah
menjadi kajian di Indonesia,
memberi peluang besar bagi
peran dokter hewan
4. Adanya kebijakan pemerintah
tentang swasembada daging
merupakan salah satu peluang
strategis untuk memperluas
kesempatan kerja bagi lulusan
5. Adanya kebijakan UNUD untuk
mencapai BLU 2012
6. Adanya kebijakan-kebijakan
pengembangan program studi
dalam berbagai bentuk hibah
dan program dari kementerian
Pendidikan Nasional

80
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
1. Semakin banyaknya institusi STRATEGI S – T STRATEGI W – T
dengan program studi
kedokteran Hewan di Tidak dipilih Tidak dipilih
Ancaman (Threaths)

Indonesia
2. Kehidupan sosial masyarakat
yang dapat mengganggu
suasana dan aktifitas belajar
mahasiswa.
3. Keterbatasan formasi
pengangkatan dosen, tenaga
pendukung administrasi,
teknisi dan laboran.
4. Kompetisi dana bagi
pengembangan institusi
semakin ketat

81
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
STRATEGI DAN PENGEMBANGAN

Berdasarkan analisis SWOT menggunakan kedua model gambar dan matriks


SWOT diatas maka dapat disimpulkan bahwa Program Studi Kedokteran Hewan harus
mengambil strategi agresif untuk mengembangkan program studi ke arah yang lebih maju
dan merebut semua potensi pasar yang ada. Strategi agresif yang diperoleh dari analisis
evaluasi diri ini masih sejalan dengan strategi pengembangan yang dirumuskan Program
Studi Kedokteran Hewan Unud adalah strategi pengembangan tersebut adalah:
 Mengembangan berkelanjutan kurikulum berbasis kompetensi
 Mengembangan sistem akademik, SDM, publikasi ilmiah berbasis internet
Mengembangkan tenaga teknisi dan laboran khususnya IT (Program peningkatan
efektifitas dan efisiensi kepemimpinan dan pengelolaan).
 Mengembangkan sistem penganggaran dan sistem pemeliharaan sarana dan
prasarana agar berfungsi optimal (Program peningkatan efektifitas dan efisiensi
kepemimpinan dan pengelolaan).
 Meningkatkan kerjasama antar lembaga dalam berbagai kegiatan tri darma PT
khususnya memperkuat kerjasama bidang penelitian yang sudah terbangun
 Memperluas cakupan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dan
memanfaatkan hasilnya bagi upaya peningkatan mutu proses pembelajaran
 Membangun unit-unit bisnis sebagai sumber pembiayaan institusi dan
kesejahteraan civitas akademika

Secara garis besarnya strategi pengembangan Program Studi Kedokteran Hewan


UNUD dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang disesuaikan dengan bidang
pengembangan adalah sebagai berikut :

Strategi Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Kedokteran Hewan


1. Peningkatan kualitas dan relevansi kurikulum dan proses pembelajaran
2. Peningkatan kualitas sarana pendudukung proses pembelajaran
3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Strategi Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Penelitian di Bidang Kedokteran Hewan :


1. Peningkatan kualitas SDM Penelitian melalui pembinaan yang
berkelanjutan;
2. Peningkatan mutu dan relevansi penelitian melalui pengembangan grup
riset sesuai dengan road map penelitian

82
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
3. Peningkatkan kerjasama penelitian dengan instansi atau lembaga penelitian
dalam dan luar negeri;
4. Peningkatan faslitas penunjang kegiatan penelitian untuk merangsang
minat meneliti; dan
5. Peningkatan biaya penelitian yang bersumber dari Program Studi.

Strategi Peningkatan Peran Program Studi Kedokteran Hewan dan Program


Pendidkan Kedokteran Hewan dalam layanan pengabdian kepada masyarakat
Peningkatan kualitas SDM di bidang pengabdian kepada masyarakat:
1. Peningkatan penerapan hasil penelitian dalam pengabdian kepada
masyarakat; dan pada proses pembelajaran secara berkelanjutan
2. Peningkatan sarana-prasana pendukung dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.secara berkelanjutan

Strategi Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kepemimpinan dan Pengelolaan


1. Mengembangkan budaya manajemen mutu terpadu dalam menata sistem
manajemen organisasi dan administrasi pendidikan;
2. Meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan akuntabilitas
anggaran;
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kependidikan; dan
4. Mengembangkan system informasi akademik dan non akademik.

Strategi Penumbuh kembangan Unit-unit bisnis


1. Pengembangan unit bisnis sebagai sumber pembiayaan institusi
2. Penyediaan sarana dan sumber daya yang memadai untuk mendukung
produktivitas unit-unit fungsional.

--------------------------------------------------

83
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
REFERENSI

1. Pedoman Evaluasi Diri Program Studi. Departemen Pendidikan Nasional. Badan


Akreditasi Nasional; Perguruan Tinggi. Jakarta 2008
2. Statuta Universitas Udayana Tahun 2009.
3. Renstra Unud 2010 - 1014
4. Rencana Strategis Program Studi Kedokteran Hewan tahun 2010-2014
5. Buku VI Matrix Penilaian Borang akreditasi Profesi Kedokteran Hewan tahun
2010.

84
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai