Akreditasi: Ban-Pt
Akreditasi: Ban-Pt
AKREDITASI
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
TIM PENGISI EVALUASI DIRI DAN DISKRIPSI TUGAS
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
IDENTITAS PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Nama : Dr. Drh. I Nengah wandia, MSi
NIDN : 0001106602
Jabatan : Lektor
Tanggal Pengisian : 5-02-2014
Tanda Tangan :
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Berkarunia atas
terselesaikannya tugas penyusunan laporan evaluasi diri Program Studi Kedokteran
Hewan Universitas Udayana (UNUD). Laporan ini merupakan deskripsi, analisis dan
refleksi tentang keadaan, kinerja, dan perangkat akademis Program Study kedokteran
Hewan Unud., tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran mutakhir dalam bentuk
profil yang komprehensif. Nantinya laporan ini akan sangat bermanfaat untuk bahan
perencanaan internal, bahan penjaminan mutu, dan juga bahan evaluasi eksternal atau
akreditasi.
Laporan in terdiri dari dua bagian utama yaitu rangkuman eksekutif, gambaran
evaluasi diri berdasarkan pedoman evaluasi diri PS yang diterbitkan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dan analisis SWOT. Komponen-komponen yang
dievaluasi adalah: jati diri, visi, misi, sasaran dan tujuan program studi, kemahasiswaan,
dosen, tenaga pendukung, kurikulum, sarana prasarana, pendanaan, governance,
pengelolaan program, proses pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem
jaminan mutu, penelitian publikasi, sekripsi dan pengabdian masyarakat, lulusan dan
output lainnya.
TIM PENYUSUN
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Program Studi Kedokteran Hewan Unud merupakan program studi yang ada
dibawah Fakultas Kedokteran Hewan yang selain meluluskan Sarjana S1 Kedokteran
Hewan, juga merupakan program studi yang memiliki jenjang profesi kedokteran hewan
dengan lulusan sebagai seorang profesional atau seorang dokter hewan. Fakultas
Kedokteran Hewan Unud dipimpin oleh seorang dekan yang juga sebagai Ketua PS dan
3 pejabat Pembantu Dekan, yaitu PD I, bidang akademik PD II bidang keuangan,
kepegawaian dan administrasi.dan PD III bidang kemahasiswaan dan kerjasama. Jenjang
Pendidikan Profesi dokter Hewan dipimpin oleh ketua PPDH. Unit fungsional yang ada di
dalam struktur organisasi adalah adanya Unit Penjaminan Mutu Fakultas sebagai unit
organisasi yg bertanggungjawab terhadap mutu akademik PS, kepala bagian, para
koordinator, serta didukung oleh staf administrasi perkuliahan. dan Laboratorium serta
Koasistensi diagnosis laboratorium untuk jenjang PPDH. Fakultas Kedokteran Hewan
mendapatkan tingkat akreditasi B oleh BAN-PT berdasarkan SK BAN-PT no. 013/BAN-
PT/Ak-XII/S1/VI/2009.
Visi Fakultas Kedokteran Hewan Program Studi Kedokteran Hewan Unud adalah
mampu melaksanakan Tri dharma Perguruan Tinggi di bidang kedokteran hewan
sehingga dihasilkan lulusan yang profesional yang sesuai dengan perkembangan jaman
dan kebutuhan pasar. Pemahaman visi unggul, mandiri dan berbudaya tercakup dalam
istilah Profesional.
Visi FKH sudah diwujudkan dalam misinya yaitu: menyelenggarakan Tridharma
Perguruan Tinggi dalam ilmu dan profesi kedokteran hewan yang berkualitas yang
mendukung subsektor peternakan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan hidup.
Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka PS KH menetapkan tujuan secara umum
sebagai berikut : Tujuan Program Studi Kedokteran Hewan adalah menghasilkan lulusan
yang berkemampuan profesional, mampu menyelenggarakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pasar. Visi, misi
dan tujuan dapat dicapai melalui pelaksanaan kurikulum. Kurikulum program studi
Kedokteran Hewan strata 1 dan program profesi disusun berdasarkan profil dan
kompetensi yang ditetapkan berdasarkan visi PS, yaitu menjadi tenaga dokter hewan
yang professional. Program Studi Kedokteran Hewan telah melaksanakan kurikulum
Berbasis kompetensi mulai tahun 2008. Revisi kurikulum juga sudah dilaksanakan pada
tahun 2012, dengan mempertimbangkan masukan dari stake holder internal dan
eksternal. Kurikulum dijabarkan dengan beban studi jenjang S1 reguler sebanyak 144
SKS dengan masa studi sekurang-kurangnya 8 semester dan beban sks profesi
sebanyak 31 sks dengan masa studi 4 semester, yang mulai semester ini menjadi 36 sks
semester
Mahasiswa Kedokteran Hewan, saat ini berjumlah 608 mahasiswa, yang terdiri
dari 608 orang Program S1 dan 100 orang Program Profesi Dokter Hewan. Distribusi asal
mahasiswa, lebih dari 60 % berasal dari seluruh wilayah Indonesia luar Bali, seperti Jawa,
Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT,dan Papua serta ada yang berasal dari
Malaysia. Kecenderungan adanya peningkatan jumlah peminat dari luar Bali, dari tahun
ke tahun semakin nyata, terbukti dari rasio antara peminat dan yang mampu lulus ujian
adalah 5 : 1 (data th. 2013). Pelayanan terhadap mahasiswa sudah mencakup 5 hal
yang menjadi penilaian.
Upaya peningkatan baik dalam hal administrasi, proses pembelajaran, suasana
akademik dan kepedulian sosial serta pembinaan terus dilaksanakan dan dikembangkan
melalui pengembangan kelompok-kelompok minat dan profesi, yang saat ini mencapai
lebih dari 8 kelompok minat profesi (mimpro) yang diwujudkan dengan pelaksanaan
kegiatan baik skala lokal, nasional dan internasional, Kemah mahasiswa Veteiner dan
Praktek Kerja Lapang (PKL), kegiatan kuliah dosen tamu bidang ilmu terkait, Kerja sosial
7
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kesehatan hewan, yang dilaksanakan secara terjadwal setahun sekali, Kuliah Kerja Nyata
serta kegiatan lain melalui unit-unit kegiatan mahasiswa ditingkat Universitas.
Ketersediaan sumberdaya manusia terutama tenaga pendidik secara kuantitatif
dan kualitatif sudah sangat memenuhi criteria, yaitu 13 Guru besar (17,3 %), pendidikan
S3 belum guru besar sebanyak 16 orang, dan S2 44 (58,7 %) orang dan 2 (1,3 %) orang
S1 yang sedang tugas belajar S2. Sedang akan berdasarkan kepangkatannya, terdiri dari
17, 3% guru besar, lektor kepala 37,4 % dan lektor 33.3 % asisten ahli 9 %. Rasio dosen
dibandingkan mahasiswa adalah 1 : 9. Usaha peningkatan mutu secara berkelanjutan
terus diupayakan, seperti memberi kesempatan dosen dalam kegiatan seminar,
lokakarya, simposium, kursus-kursus, pelatihan, penataran dan sebagainya.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran secara terus menerus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya
sehingga dapat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Sarana laboratorium yang dikelola secara
terpadu dengan peralatan yang lengkap dan modern sudah diwujudkan pada tahun ini
dengan datangnya bantuan alat-2 yang diperlukan. Selain itu PSKH mempunyai sarana
laboratorium Biomedik yang dilengkapi dengan fasilitas cabinet setara BSL-2, yang
secara rutin dimanfaatkan untuk penelitian baik yang berskala nasional maupun
internasional.
Dukungan sumber dana yang berasal dari pihak lain yang tidak mengikat seperti
dari ACIAR, kerjasama penelitian terus ditingkatkan yaitu melalui kerjasama dengan
pemerintah daerah maupun dari pihak swasta terutamanya sumber dana asing melalui
hibah peningkatan kapasitas SDM dan penelitian yang sudah berjalan baik. Dukungan
dana sarana dan teknologi informasi sangat penting bagi perguruan tinggi untuk
menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk itu peningkatan fasilitas
perpustakaan termasuk pengembangan sarana informasi berbasis IT sehingga mampu
memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam menunjang kegiatan Tri Dharma
perguruan Tinggi.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa, seluruh area fokus pengembangan Program
Studi Kedokteran Hewan berada dalam kerangka strategi pengembangan yang
disepakati yaitu:
1. Meningkatkan mutu pendidikan kedokteran hewan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi tinggi, profesional, berkarakter, dan berdaya saing
tinggi.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang veteriner untuk
menunjang pendidikan dan pembangunan kesehatan masyarakat veteriner
secara berkelanjutan.
3. Meningkatkan peran PSKH dalam pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan veteriner secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kepemimpinan dan pengelolaan PSKH
yang berorientasi kepada pelayanan bermutu dan professional. serta
5. Menumbuhkembangkan unit-unit fungsional yang berdaya saing.
8
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
BAB I LATAR BELAKANG
Laporan evaluasi diri merupakan bentuk potret wajah suatu institusi yang mampu
memperlihatan sisi baik dan sisi buruk sehingga berdasarkan hal itu maka bisa
dilakukann usaha-usaha perbaikan, demikian juga dengan insitusi pendidikan tinggi, agar
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang diinginkan dunia kerja, perguruan
tinggi dituntut untuk selalu mampu menjaga dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
layanan pendidikannya. Salah satu siklus yang harus dijalani untuk melaksanakan hal itu
adalah menempuh proses akreditasi program studi oleh BAN-PT. Banyak pihak
menganggap bahwa proses akreditasi adalah kegiatan administrasi yang sifatnya rutinitas
dalam periode waktu tertentu, padahal sesungguhnya jauh lebih dalam lagi sebagai
upaya melihat ke dalam, merefleksikan diri, melakukan kajian sudah ada dimana kita saat
ini, dan mau kemana selanjutnya perahu program studi akan dibawa.
Laporan Evaluasi Diri Program studi Kedokteran Hewan Unud disusun sebagai
upaya komprehensif dan berkelanjutan untuk memperoleh gambaran kinerja dan
keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis mendalam mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Berdasarkan analisis tersebut diharapkan akan
muncul strategi pengembangan yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan lebih
lanjut.
Proses evaluasi diri dilakukan secara internal oleh tim penyusun yang ditunjuk
oleh pimpinan Program Studi Kedokteran Hewan Unud. Tim ini bekerja berdasarkan
hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh tim task force bekerjasama dengan tata
usaha serta mahasiswa yang analisisnya disajikan dalam laporan ini.
9
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
TUJUAN EVALUASI DIRI
Adapun tujuan dari laporan Evaluasi diri Program Studi Kedokteran Hewan Unud adalah
sebagai berikut :
Output yang dihasilkan dari penulisan laporan evaluasi diri Program Studi Kedokteran
Hewan Unud ini semoga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
10
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
BAB II. DESKRIPSI SWOT SETIAP
KOMPONEN
11
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
A.1. Rumusan Visi Program Studi yang Konsisten dengan Visi Lembaga
Visi, misi dan tujuan Program Studi Kedokteran Hewan terbentuk setelah melalui
proses panjang sesuai dengan sejarah, visi, misi dan tujuan Universitas Udayana sebagai
payung institusi. Berdasarkan hasil lokakarya perumusan visi, misi dan tujuan Program
Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana (UNUD) dirumuskanlah visi sebagai
berikut: ”Terwujudnya Program Studi Kedokteran Hewan yang menghasilkan lulusan
berkemampuan profesional di bidang kedokteran hewan yang dilandasi etika dan
budaya”. Istilah profesional bermakna sebagai unggul, mandiri dan berbudaya. Rumusan
visi PS ini terkait dan sangat jelas konsisten dengan visi yang telah ditetapkan oleh
Universitas Udayana yang tercantum di dalam statuta Unud tahun 2009 yang berbunyi
sebagai berikut :
“Terwujudnya Lembaga Pendidikan Tinggi yang Menghasilkan Sumber Daya
Manusia Unggul, Mandiri, dan Berbudaya.” Dalam Renstra Unud 2010-2014 dijabarkan
pengertian visi sebagai berikut.
SDM Unggul: SDM yang memiliki kompetensi tinggi, daya saing, dan bijaksana dalam
pengembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa
dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana). Keunggulan
SDM Unud seperti ini sejalan dengan motto Unud: taki-takining sewake guna widya.
SDM Mandiri: SDM yang memiliki kepribadian yang tangguh dan kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.
SDM berbudaya: SDM yang memiliki kepekaan dan ketajaman nurani serta mampu
memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di
masyarakat.
A.2. Rumusan Misi Program Studi yang Diturunkan dari Misi Lembaga
Visi Program Studi Kedokteran Hewan diwujudkan dalam misi yang juga secara
konsisten merupakan turunan dari misi universitas yang tercantum dalam Statuta Unud
2009, Renstra 2010 - 2014, dan Buku Putih Universitas yaitu sebagai berikut :
12
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mendukung pendidikan sarjana
Kedokteran Hewan dan pembangunan kesehatan masyarakat veteriner secara
berkelanjutan.
Berdasarkan seluruh uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa visi PSKH
dapat dicapai melalui penyelenggaraan misi PSKH untuk mewujudkan sasaran Prodi
yang relevan dengan misinya, yaitu :
13
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
i. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu dan relevan untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten dan menguasai ipteks di bidang kedokteran hewan.
ii. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan dunia.
iii. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas, mandiri, dan
berjiwa kewirausahaan melalui sistem manajemen pendidikan yang bermutu,
transparan, akuntabel dan demokratis
iv. Terjalinnya kerjasama di berbagai bidang dengan berbagai pihak, baik di dalam
maupun di luar negeri, untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi, dan mutu pelayanan pendidikan tinggi di Program Studi Kedokteran Hewan
Unud
v. Terbentuknya Rumah sakit hewan pendidikan yang didukung dengan sarana dan
prasarana memadai sehingga menjadi rumah sakit hewan rujukan di Bali
A.3. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program
Studi
Visi, misi, tujuan, dan sasaran PSKH Unud sangat realistis dan berorientasi ke
masa depan yang lebih baik, serta konsisten dengan perkembangan nilai-nilai pendidikan
tinggi yang berkaitan dengan karakter, dan pengabdian diri di masyarakat. Hal ini dapat
dilihat jelas pada tujuan PSKH Unud yaitu :
14
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Visi, misi, tujuan, dan sasaran ini menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja
oleh seluruh staf di lingkungan PSKH Unud. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas lulusan.
A.5. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program
Studi
Visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi Kedokteran Hewan Unud sangat
realistis dan berorientasi ke masa depan yang lebih baik, serta konsisten dengan
perkembangan nilai-nilai pendidikan tinggi yang berkaitan dengan pengabdian diri di
tengah masyarakat.
Visi, misi, tujuan, dan sasaran ini menjadi acuan dalam setiap penyusunan dokumen dan
perencanaan kerja, kegiatan lain seperti penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan
kegiatan ekstrakulikuler oleh seluruh civitas akademika di lingkungan Program Studi
Kedokteran Hewan Unud. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.
Program Studi Kedokteran Hewan Unud selalu melakukan perbaikan kurikulum sesuai
dengan perkembangan teknologi dan tuntutan stake holder eksternal. Kurikulum yang
diterapkan di Program Studi Kedokteran Hewan Unud adalah kurikulum baru yang
15
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
berlaku sejak tahun 2011. Setiap civitas akademika yang terlibat dalam Tridharma
Perguruan Tinggi selalu bertindak dan bekerja sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan
sasaran Program Studi Kedokteran Hewan Unud. Hal ini telah mencerminkan standar
keunggulan, cita-cita serta dorongan, semangat dan komitmen civitas akademika dan
pegawai dalam mewujudkan perubahan kearah yang lebih maju.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:
Kekuatan:
1. Visi Program Studi Kedokteran Hewan sudah merupakan turunan dari visi
Universitas Udayana yaitu Unggul, Mandiri dan Berbudaya yang tercakup dalam
kata-kata profesional pada visi Program Studi Kedokteran Hewan.
2. Memiliki rencana strategis (renstra) yang dipakai sebagai acuan dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Mempunyai dokumen pendukung yang wajib dimiliki oleh fakultas sebagai dasar
dari pelaksanaan dan pengelolaan Program Studi.
Peluang
3. Adanya promosi internasional melalui WHO tentang ”One World One Health”
yang sudah menjadi kajian di Indonesia, memberi peluang besar bagi peran
dokter hewan
Ancaman
1. Meningkatnya jumlah Program Studi sejenis, yang awalnya hanya 5 saat ini
sudah mencapai 10 institusi.
16
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
2. Diberlakukannya AFTA dan WTO dalam waktu dekat sehingga memungkinkan
masuknya lembaga pendidikan Kedokteran Hewan asing dan masuknya
dokter hewan dari luar negeri merupakan ancaman yang serius.
Kelemahan :
17
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
PENJAMINAN MUTU
18
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan
Fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan
Universitas Udayana yang tercantum dalam Statuta Unud tahun 2009. Tugas pokok
Senat Fakultas adalah:
a. merumuskan kebijakan akademik Fakultas.
b. merumuskan kebjakan penilaian prestasi, akademik, kecakapan, dan kepribadian
dosen.
c. merumuskan norma dan tolok ukur pelaksanaan penyelenggaraan Fakultas.
d. menilai pertanggungjawaban pimpinan Fakultas atas pelaksanaan kebijakan
akademik yang telah ditetapkan.
e. memberi pertimbangan kepada pimpinan Uiversitas Udayana mengenai calon
yang diusulkan untuk diangkat menjadi pimpinan Fakultas.
Senat Fakultas terdiri atas guru besar, pimpinan Fakultas, dan wakil dosen. Senat
Fakultas diketuai oleh Dekan yang didampingi oleh seorang sekretaris senat yang diplih
di antara anggotanya.
Jurusan/bagian merupakan unsur pelaksana akademik pada fakultas yang
melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Pada setiap
jurusan/bagian dapat dibentuk laboratorium/studio. Jurusan/bagian terdiri atas unsur
pimpinan (Ketua dan sekretaris) dan unsur pelaksana akademik (para dosen). Ketua
jurusan/bagian bertanggung jawab kepada Dekan. Ketua dan sekretaris jurusan/bagian
diangkat untuk masa 4 tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih
dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Jika di dalam jurusan/bagian terdapat
laboratorium, maka satuan pelaksanaannya dipimpin oleh seorang kepala. Ketua,
Sekretaris, dan Kepala Laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan
Universitas Udayan atas usul Dekan setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas.
Kepala Laboratorium dijabat oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
tertentu dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan/Bagian.
Kelompok Dosen merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas
utama mengajar di Universitas Udayana. Kelompok dosen mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan bidang keahlian/ilmunya, serta memberi bimbingan dan pelayanan kepada
mahasiswa.
19
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik,
keuangan, perlengkapan, kepegawaian, dan kemahasiswaan. Untuk melaksanakan
tugasnya, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan dan pengembangan administrasi pendidikan.
b. pelaksanaan administrasi penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau kesenian.
c. pelaksanaan administrasi pengabdian kepada masyarakat.
d. pelaksanaan administrasi pembinaan sivitas akademika.
e. pelaksananan urusan tata usaha fakultas.
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
1. Subbagian Pendidikan, yang mempunyai tugas melakukan adminsitrasi
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Subbagaian Umum dan Perlengkapan, yang mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.
3. Subbagian Keuangan dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas melakukan
administrasi keuangan dan kepegawaian.
4. Subbagian Kemahasiswaan, yang mempunyai tugas melakukan administrasi
kemahasiswaan dan alumni. Struktur organisasi Program Studi Kedokteran
Hewan/FKH Unud secara keseluruhan ditampilkan pada gambar di bawah.
Program Studi Kedokteran Hewan sudah memiliki tata pamong yang berjalan
sangat baik karena sudah didukung dengan aturan, pedoman dan sop pada masing-
masing unit. Pelaksanaan tata pamong diawali dari penerapan sistem perekrutan sumber
daya manusia yang selektif sebagai personil dalam tata kelola Program Studi Kedokteran
Hewan dan pengembangan yang berkelanjutan sehingga menjamin kualitas SDM yang
tinggi dengan kompetensi dan integritas personal guna mendukung kredibilitas program
studi. Hal ini dapat dibuktikan dengan mutu SDM, khususnya tenaga pendidik, lulusan
yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan pengakuan dunia kerja melalui aktifitas
perekrutan tenaga kerja dengan sistem jemput bola oleh beberapa perusahaan swasta ke
kampus Kedokteran hewan.
Struktur Organisasi
Pengelolaan program studi Kedokteran Hewan tertuang dalam Pedoman
Akademik Program Studi Kedokteran Hewan tahun 2010 dan Statuta Universitas
Udayana tahun 2009, Mekanisme sistem kepemimpinan dan pengalihan serta
akuntabilitas pelaksanaan tugas dapat digambarkan dalam struktur organisasi Program
20
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Studi Kedokteran Hewan Unud. Pengelolaan dilaksanakan oleh pimpinan Program Studi
Kedokteran Hewan Adapun struktur organisasi adalah sebagai berikut :
DEKAN SENAT FAKULTAS
UPMF PD I PD II PD III
BAGIAN
TATA USAHA
PROFESI
KETUA/
SEKRETARIS
KEGIATAN KEGIATAN
LAPANGAN LAB/KLINIK
21
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.2 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas
pelaksanaan tugas.
Pengalihan tugas dari pimpinan (Ketua Progam) kepada pimpinan yang ada di
bawahnya dilaksanakan sesuai dengan tugas wewenang yang telah ditetapkan dalam
uraian tugas. Operasionalisasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan
akuntabilitas pelaksanaan tugas selama ini mengacu kepada uraian tugas yang telah
digariskan secara rinci seperti tertuang dalam Buku Pedoman Program Studi Kedokteran
Hewan Unud. Akuntabilitas pelaksanaan tugas yang diberikan ditunjukkan dengan
pertanggungjawaban bawahan kepada Ketua Program Studi. Misalnya, dalam proses
administrasi keuangan, akademik administrasi selalui ada tembusan surat ke pimpinan
sesuai dengan bidang masing-2.
22
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
aturan yang berlaku yaitu minimal bergelar magister. Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Unud berpendidkan strata 3 ( doktor) dari Justus Liebig Universität Giessen, Jerman.
Tahun 2001 dalam Ilmu Kedokteran Hewan, khususnya ilmu Parasitologi. Kemudian pada
tahun 2014 terjadi pergantian dekan yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan dekan Fakultas Kedokteran Hewan dijabat oleh Dr. Drh. Nyoman Adi
Suratma, MP tertanggal 3 Januari 2014.
23
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Sistem perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penstafan
(staffing), pengarahan (leading), pengendalian (controlling) dalam kegiatan internal
maupun eksternal,serta efektivitas pelaksanaannya sudah berjalan sesuai dengan aturan
dan berpedoman pada visi, misi dan tujuan Program Studi Kedokteran Hewan, melalui
dokumen mutu, renstra dan renop Fakultas.
Prinsip transparansi telah dilaksanakan dengan konsisten sesuai dengan aturan
yang tercantum dalam Pedoman Akademik 2012, untuk bidang akademik, SK rektor
dalam pengelolaan keuangan, pengelolaan SDM baik secara internal pada setiap
delegasi pelaksanaan tugas dan kegiatan dengan menjamin keterbukaan baik dalam hal
penyusunan kebijakan, perencanaan, dan pengawasan/pengendaliannya. Transparansi
eksternal diwujudkan pada pelaksanaan pelayanan publik, yang mencakup prosedur
layanan, rincian biaya layanan, waktu penyelesaian layanan dan persyaratan teknis pada
proses penerimaan calon mahasiswa maupun pada layanan unit bisnis seperti di Rumah
Sakit Hewan yang telah diatur dalam buku pedoman dan sop .
Pertanggungjawaban pengelolaan sumberdaya serta pelaksanaan kegiatan secara
rutin telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Universitas Udayana sehingga
menjamin akuntabilitas program studi dalam mencapai visi dan misi yang diharapkan,
melalui perencanaan yang akurat, pelaksanaan yang tepat dan pelaporan yang dilakukan
berkala dan terbuka.
Prinsip keadilan dalam pengelolaan program studi, telah dilaksanakan dengan
sangat baik, pada semua bidang dan jenjang melalui penerapan pelaksanaan tata
pamong yang proposional, obyektif sesuai tupoksi dan tanpa diskriminasi dalam
berbagai segi seperti jender, ras, agama, tingkat ekonomi, asal daerah dan perbedaan
lainya. Garansi dari prinsip keadilan yang diterapkan adalah transparansi pada setiap
pengelolaan, baik pengelolaan kegiatan, pengelolaan keuangan, kewenangan dan
pendelegasian tugas yang dipertegas dengan laporan pertanggungjawaban setiap
kegiatan yang disosialisasikan dalam rapat sebagai wujud akuntabilitas.
24
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
sangat menentukan terwujudnya lulusan yang berkualitas. Selama ini pelaksanaan
kegiatan pendidikan sudah sangat baik. Frekuensi mengajar staf pengajar untuk setiap
mata kuliah per semester harus 14 kali pertemuan ditambah dengan pelaksanaan ujian
tengah semester dan akhir semester sudah sangat sesuai dengan kalender akademik
Unud yang diterbitkan setiap tahun ajaran baru.
Berdasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dijelaskan sebelumnya
dan dokumen Rencana strategis yang disusun Program Studi Kedokteran Hewan
Universitas Udayana, maka PSKH Unud telah mempunyai perencanaan jangka pendek
(pertahun), jangka menengah (per 4 tahun) dan jangka panjang (per 20 tahun) sesuai
dengan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) PSKH Unud tahun 2010-
2014 dan 2015-2019. Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program studi
sudah sangat baik hal ini terbukti dengan sejalannya standar yang ditetapkan dengan
realisasi yang dicapai.
25
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.5 Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan.
26
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.7 Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil
evaluasi internal dan eksternal.
Perencanaan dan pengembangan Program Studi yang disusun dalam Renstra
Program Studi Kedokteran Hewan 2015 yang merupakan hasil analisis evaluasi internal
dan eksternal, analisis SWOT dan berdasarkan itu maka ditentukan base line dan
indikator capaian target sasaran perencanaan dan pengembangan tiap tahun.
Perencanaan dilaksanakan enam bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Rencana
program, terlebih dahulu dibahas di tingkat fakultas melalui rapat koodinasi.
B.10 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya
kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa,
dosen dan penguji eksternal).
Dalam era globalisasi pendidikan tinggi dan persaingan yang semakin ketat antar
perguruan tinggi dan program studi sejenis, maka harus dilakukan pembenahan mutu
pendidikan secara internal dengan mengacu pada kebutuhan eksternal yang dinamis.
27
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Dengan merespon kondisi tersebut, PSKH Unud telah melakukan berbagai upaya untuk
menjamin mutu penyelenggaraan unsur-unsur Tridharma Perguruan Tinggi. Upaya yang
telah dilakukan misalnya mengkaji kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi
mahasiswa, dosen, dan penguji eksternal.
1) Kajian kurikulum
Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan yang dihasilkan Program Studi Kedokteran
Hewan Unud, maka berbagai kebijakan telah diambil melalui beberapa perubahan
dengan tetap dilandasi oleh visi, misi dan tujuan program studi. Revisi kurikulum
dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Revisi terakhir telah dilaksanakan pada tahun 2011
yang mengakomodasi masukan dari stake holder internal dan eksternal.
2) Monitoring
Monitoring terhadap peningkatan mutu lulusan Program Studi Kedokteran Hewan
Unud dilakukan dengan monev pembelajaran yang dilaksanakan setiap semester,
sebagai rambu-rambu terhadap apa yang harus dilakukan oleh dosen dan apa yang
harus dilakukan oleh mahasiswa. Setiap kelas untuk satu mata kuliah ada koordinator
yang dipilih oleh dosen dengan kesepakatan kelas. Dalam rangka melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, setiap semester dilakukan
pengisian angket oleh mahasiswa mengenai kemampuan dosen mentransfer materi
mata kuliah dengan berpedoman pada Silabus dan SAP. Selanjutnya, hasil angket
yang telah diisi mahasiswa direkap oleh bagian administrasi yang hasilnya diserahkan
kepada dosen bersangkutan dengan menggunakan total skor.
28
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
dan etika. Hal ini sudah tercantum dalam Kode Etik Dosen Program Studi
Kedokteran Hewan Unud tahun 2008.yang mencakup sanksi atau memberikan
teguran bagi dosen yang tidak mentaati aturan yang telah ditetapkan. Dengan
adanya analisis balikan maka proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan mutu
lulusan dapat terjamin.
Upaya menjaminan mutu pada tingkat program studi dilaksanakan oleh Unit
Penjaminan Mutu Fakutas (UPMF) yang telah ada sejak tahun 2008 yang ditetapkan
melalui SK rektor. Berdasarkan struktur organisasi pada tingkat universitas, UPMF wajib
berkoordinasi dengan Badan Penjaminan Mutu Universitas Udayana (BPMU) dalam
berbagai kegiatan yang menyangkut peningkatan mutu Program Studi, yang meliputi
penyusunan dokumen mutu tingkat fakultas seperti Standar Akademik, Kebijakan
Akademik, Manual Prosedur dan Manual Mutu Akademik dan pelaksanaan Audit Mutu
Akademik serta proses pendampingan akreditasi.
B.12 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa.
29
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
B.13 Metodologi baku mutu (benchmarking).
Pengembangan program pendidikan di Program Studi Kedokteran Hewan Unud
mengacu pada rencana strategis dan selalu disertai dengan inovasi terhadap metode dan
substansi pembelajaran serta meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran yang
dibutuhkan. Pimpinan program studi juga selalu memprogramkan pelaksanaan kegiatan
bench marking (studi banding) ke program studi sejenis yang ada di universitas terkemuka,
misalnya ke UGM, IPB dan UNAIR. Pengembangan akademik dalam jangka panjang
diarahkan untuk membentuk karakter dan budaya bangsa dengan integritas tinggi.
Pelaksanaan pendidikan dirancang dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) dan diterapkan melalui strategi pembelajaran yang terintegrasi dengan
menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL).
1) Pengembangan Kelembagaan
Usaha pengembangan Program Studi Kedokteran Hewan Unud dilakukan dengan
cara meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga pendidk yang lebih tinggi, saat ini
dosen Pendidkan Akademik Program Studi KH Unud telah memiliki 75 dosen tetap yang
sesuai dengan keahlian. Berdasarkan jabatan fungsional, Program studi KH didukung
oleh guru besar sebanyak 12 orang (16,0%), lektor kepala 29 orang (38,7%), lektor 23
orang (30,7%), dan sisanya asisten ahli 11 orang (14,6%). Berdasarkan kualifikasi
pendidikan, Program Studi KH Unud telah memiliki kualifikasi doktor (S3) 29 orang
(38,7%), magister (S2) 44 orang (58,7%), dan sisanya Sarjana (S1) sebanyak 2 orang
(2,6 %). Semua dosen S1 ini sedang melanjutkan studinya ke jenjang S2. Berdasarkan
peta proporsi SDM tenaga pendidikan Program Studi Kedokteran Hewan sudah sangat
memadai, juga berdasarkan rasio dosen mahasiswa 1 :10. Peran hasil analisis
pelacakan (tracer study) merupakan dasar pengembangan akademik program studi
untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi.
Program Studi Kedokteran Hewan Unud juga melakukan beberapa program
pengembangan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan, seperti pelatihan administrasi
keuangan, administrasi akademik, dan komputer (khususnya untuk internet).
30
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
eksternal. Selain itu rapat dosen rutin juga merupakan wahana untuk membahas
tentang kondisi kekinian program studi.
31
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
dalam setiap tahunnya, seperti vaksinasi rabies, AI, vasectomy Macaca fascicularis,
pelayanan kesehatan ternak dan berbagai layanan yang mampu dilakukan oleh Program
studi. Semua kegiatan tersebut selalu melibatkan mahasiswa dan hampir seluruh dosen
yang ada. Kerjasama di bidang pendidikan yang bersifat nasional adalah sebanyak 13
perjanjian kerjasama seperti dengan BBVET, Dinas Karantina, Dinas Peternakan Propinsi
dan 8 Kabupaten, PT Chroen Pokphand TBK, PT Wonokoyo, PT Malindo Feed mill TBK,
Bali Safary and Marine Park, Dinas Pariwisata (terkait dengan kesehatan monyet di hutan
wisata di seluruh Bali) dan berbagai kerjasama dengan klinik hewan swasta di Bali.
Kerjasama secara internasional sebanyak 18 universitas diantaranya dengan East
Caroline University, USA, University of Cambridge , Inggris, School of Veterinary and
Biomedical Sciences, Murdoch University, University of Washington Seatle, USA.,
University Duesseldorf, Germany, The Chanselor Master and Scholar of The University
Cambridge, Yamaguchi University Japan, . Institute of Parasitology, Prof. Christian Bouerr
dari Justus Leibig University Giesen German. Department of Psychology, University of
Lethbridge, Lethbridge, Alberta, Canada dan masih banyak lagi. Kesemuanya
memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan pada
Program Studi Kedokteran Hewan Unud
32
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
fisik tahun 2008 saat visitasi oleh tim BAN-PT, dimana gedung perkuliahan masih sangat
memprihatinkan, letak ruang kuliah, laboratorium yang masih tercerai berai, ada yang di
kampus Bukit dan Sudirman. Jumlah SDM masih sangat minim, demikian juga track
record penelitian yang masih sangat sedikit dibandingkan saat ini yang mengalami
peningkatan hampir 350 %. Demikian juga realisasi kegiatan kerjasama yang masih
terbatas pada MOU yang belum bisa melaporkan kegiatan. Namun saat ini menjadi
sangat banyak dan sangat signifikan hasilnya. Semua adalah karena penyusunan
rencana kerja dilakukan berdasarkan skala prioritas dan rujukan temuan saat visitasi
asesor BAN-PT tahun 2008.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:
Kekuatan
1. Memiliki Renop dan Renja (rencana kerja) tahunan yang merupakan realisasi
Renstra
2. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan tupoksi yang jelas dan telah
mencakup semua aspek yang harus dikelola di program studi
3. Adanya koordinasi yang baik antar pamong mulai dari tingkat program studi
sampai dengan tingkat universitas.
4. Telah memiliki mekanisme evaluasi kebijakan dalam program studi melalui rapat
pimpinan dan rapat rutin dosen sehingga upaya tindak lanjut dapat segera
dilakukan
5. Telah memiliki instrument dan sop terkait dengan mutu tenaga pendidik, seperti
prosedur dan sop kenaikan pangkat, jabatan, validasi karya ilmiah, senat fakultas
dan UPMF
6. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf untuk meningkatkan dan mengembangkan
fasilitas pendidikan sesuai dengan perkembangan IPTEK.
7. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga pendidk dan tenaga
kependidikan untuk meningkatkan mutu SDM melalui tugas belajar, pelatihan
ataupun kegiatan sejenis.
8. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan yang baik bagi mahasiswa melalui
simak dan akses internet
9. Memiliki Dokumen mutu fakultas dan buku Pedoman Akademik penyelenggaraan
Program Studi yang dijadikan acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi
mutu pembelajaran
33
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
10. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan rutin baik internal
maupun eksternal
11. Adanya pendampingan dari BPMU untuk meningkatkan kinerja tim penjaminan
mutu PS.
Kelemahan
1. Sistem reward dan punishment yang masih sangat lemah
2. Sistem perencanaan penganggaran yang tidak sesuai dengan realisasi
penerimaan, sehingga sering rencana pelaksanaan kegiatan tidak terwujud.
3. Tidak sesuainya kompetensi akademik tenaga kependidikan dengan kebutuhan
Program Studi.
Peluang
1. Kerjasama kemitraan dengan instansi terkait berkembang dengan baik dan dapat
terus ditingkatkan bagi penguatan kinerja program studi
2. Adanya kebijakan-kebijakan pengembangan SDM dari kementerian Pendidikan
Nasional untuk mempercepat kenaikan pangkat dan pendidikan dan pelatihan
lanjutan.
3. Tersedianya teknologi dan informasi untuk mendukung kinerja tata pamong
4. Adanya kebijakan UNUD untuk mencapai BLU 2012.
5. Kerjasama stakeholder pengguna lulusan sangat baik dalam memberikan input
untuk meningkatkan kualitas lulusan dan kompetensi yang diinginkan oleh
pengguna sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam menyesuaikan kurikulum
Ancaman
1. Semakin banyaknya institusi pendidikan tinggi lain yang sejenis.
2. Diberlakukannya AFTA dan WTO dalam waktu dekat sehingga memungkinkan
masuknya lembaga pendidikan Kedokteran Hewan dari luar negeri ke Indonesia.
34
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
MAHASISWA DAN LULUSAN
Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru PSKH dilaksanakan secara
terpusat oleh Universitas Udayana berkoordinasi dengan Biro Administrasi Akademik
(BAA) yang telah diatur dalam pedoman penerimaan mahasiswa. Universitas Udayana
memiliki beberapa macam jalur penerimaan yang bertujuan menjaga kualitas para calon
mahasiswa baru. Jalur penerimaan mahasiswa yang tersedia adalah 1) Program
Penjaringan Minat dan Kemampuan (PMDK) Penjaringan ini dilakukan bagi calon
mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik di tingkat sekolah menengah atas.
Penjaringan ini dilakukan melalui tes tulis dan juga verifikasi nilai rapor SMA. 2) Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Seleksi ini dilakukan melalui ujian
tulis dan dilaksanakan secara nasional bersama-sama seluruh Perguruan Tinggi swasta
di Indonesia, serta 3) Seleksi Mahasiswa Baru melalui jalur undangan. Hingga tahun
akademik 2013/2014, Program Studi Kedokteran Hewan hanya menerima mahasiswa
baru sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun akademik.
35
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
baik pada saat ada mahasiswa angkatan tahun 2012 dari Papua yang menderita stroke
dan harus dirawat selama beberapa lama di rumah sakit, In Health mampu memberikan
solusi pendanaan. Pada tahun 2013 juga terjadi pada mahasiswa baru yang terkena
kecelakaan tunggal yang sampai kehilangan salah satu indra pengelihatannya, maka
peran asuransi menjadi sangat bermakna.
.
C.3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan
Aktifitas mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Unud, selain pada
kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) baik tingkat prodi dan universitas, juga
kegiatan ekstrakulikuler yang saat ini mencapai 8 Himpunan minat profesi (Minpro).
Hampir seluruh Minpro mempunyai kegiatan rutin dan berkembang sangat baik.
diantaranya adalah Minat Profesi “SULUH”, Minat Profesi “Turtle Guard” dan Minat
Profesi “Satwa Liar Rothschildi. Mimpro-mimpro tersebut merupakan wahana bagi
mahasiswa untuk mengembangkan profesionalisme sebagai calon dokter hewan. Adapun
kegiatan yang telah secara rutin dilaksanakan oleh mimpro-mimpro tersebut adalah
pelatihan, pengamatan lapangan dan kegiatan lain yang bersifat rekreasi sambil belajar,
metode ini merupakan metode yang baik bagi peningkatan kompetensi profesionalisme
dokter hewan.
36
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
calon mahasiswa yang berminat masuk melalui jalur SNMPTN 2014 jalur undangan
sampai saat ini sebanyak 375 orang, sedangkan kuotanya adalah sebanyak 50 an saja.
Kebutuhan lulusan Program studi Kedokteran Hewan Unud, sampai saat ini masih sangat
tinggi, hal ini terbukti dari beberapa perusahaan swasta yang melaksanakan rekruitmen
dengan datang ke kampus FKH Unud tidak mendapatkan lulusan sebagaimana yang
diperlukan.
Lulusan dokter Hewan Unud, hampir tidak ada yang menganggur, karena hampir
semua mampu menerapkan ilmunya di masyarakat. Waktu tunggu lulusan rata-rata 2 bulan
untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai
37
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
C. 7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan.
C. 8. Hasil pembelajaran
Hasil pembelajaran pada Program Studi Kedokteran Hewan tercermin dari tingkat
kelulusan pada ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter
Hewan Indonesia (PDHI). Tingkat kelulusan mahasiswa Program Profesi Kedokteran Hewan
Unud pada ujian kompetensi adalah 100 %. Selama 3 periode. Hal ini menunjukkan bahwa
lulusan Program Studi Kedokteran Hewan Unud memiliki tingkat kompetensi yang sangat
baik.
Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat
lulusan Program Studi Kedokteran Hewan sudah sangat sesuai, hal ini dapat dibuktikan
dari hasil analisis tracer study dan tingginya permintaan lulusan oleh pengguna lulusan,
yang dinyatakan dengan masa tunggu pekerjaan yang kurang dari 2 bulan. Persentase
lulusan yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan kompetensi = 97,3%.
Kurun waktu studi rata-rata mahasiswa Program studi Kedokteran Hewan Unud
adalah 8, 5 semester. Hal ini dapat terlihat pada tabel kohort pada Borang, dimana terjadi
percepatan masa studi dari tahun 2009. Data tentang kemajuan proses pembelajaran
secara rutin diserahkan kepada mahasiswa melalui KHS (Kartu Hasil Studi) sebagai
dasar pembimbing akademik untuk memberikan arahan bagi mahasiswa, Peran
pembimbing akademik sangat penting dalam mencapai target lulusan tepat waktu.
Yudisium pada Program Studi Kedokteran Hewan dilaksanakan secara rutin setiap 6
bulan sekali.
Pelaksanaan tracer study secara rutin dilaksanakan oleh Program Studi
Kedokteran Hewan dan juga secara online oleh universitas, yang berisi pertanyaan yang
menyangkut Kepuasan lulusan terhadap layanan akademik, dimana 43, 3 % menyatakan
bahwa kompetensi yang diperoleh selama masa studi sangat bermanfaat dan 97,3%.
Menyatakan sangat sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni saat ini. Dari hasil
wawancara dengan stake holder eksternal, seperti kepala BBVET, Karantina Wilayah VI
Denpasar, menyatakan bahwa lulusan Program Studi Kedokteran Hewan yang bekerja di
38
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
instansi tersebut sangat memuaskan baik dari segi hard skill dan soft skillnya. Hal yang
sama juga diutarakan oleh perusahaan swasta, yang dapat dibuktikan dengan kehadiran
perekrutan secara rutin setiap periode wisuda sarjana kedokteran hewan. Keberlanjutan
penyerapan lulusan masih sangat tinggi, hal ini mengingat masih banyaknya wilayah
Indonesia terutama di kawasan Timur Indonesia sebagai gudang ternak masih sangat
kekurangan tenaga dokter hewan. Selain semakin tingginya kesadaran masyarakat luas
terhadap peran dokter hewan dalam mata rantai kesehatan masyarakat. Peningkatan
taraf hidup dan ekonomi masyarakat juga berdampak pada peningkatan populasi hewan
kesayangan yang tentu saja memerlukan jasa dokter hewan. Hal ini dapat diamati di
Denpasar dan kota-kota lain di Bali, dengan semakin menjamurnya petshops dan jasa
grooming
Program Studi Kedokteran Hewan Unud sampai saaat ini mempunyai paten
dengan jumlah yang sangat produktif yaitu sebanyak 23 HAKI Internasional pada
katalog Gene Bank.
.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:
Kekuatan
1. Peningkatan minat masuk FKH Unud yang dibuktikan dengan tingginya ratio
jumlah peminat dan lyang lulus seleksi mencapai 1 :10
2. Memikili 5 layanan untuk mahasiswa yang berjalan sangat baik , yaitu adanya Tim
konseling, beasiswa, minat profesi, bimbingan karier, bimbingan soft skill, unit
kegiatan mahasiswa, sarana olah raga dan asrama
3. Adanya sejumlah himpunan minat profesi yang sangat aktif dan berkembang baik
4. Adanya organisasi kemahasiswaan yang berjalan dengan baik
5. Mahasiswa /perwakilan mahasiswa mempunyai hak mengajukan usul atau
masukan dalam pengembangan kurikulum
6. Adanya perencanaan anggaran rutin untuk kegiatan kemahasiswaan.
Kelemahan
1. Prestasi akademik dan non akademik mahasiswa khususnya mahasiswa yang
berasal dari Papua masih rendah, sehingga menyebabkan masa studi
keseluruhan menjadi tinggi.
Peluang
1. Banyaknya event-event pengembangan himpunan minat dan profesi
39
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
2. Banyaknya peluang mahasiswa memperoleh beasiswa dari berbagai macam
institusi.
3. Tingginya kesempatan kerja dari instansi pemerintah, lembaga non pemerintah
dan swasta.
4. Adanya kebijakan pemerintah terkait dengan tenaga fungsional dokter Hewan
Ancaman
1. Kehidupan sosial masyarakat yang dapat mengganggu suasana dan aktifitas
belajar mahasiswa.
40
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan dosen dilakukan oleh institusi unit kerja masing- masing melalui
pelaksanaan seminar, lokakarya, workshop, dan training di bidang Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang diadakan secara berkala baik di tingkat universitas maupn fakultas.
Perencanaan pengembangan dosen dilakukan dengan kerjasama kelompok bidang ilmu
sehingga sesuai dengan sasarannya. Pendanaan direncanakan melalui anggaran PNBP,
hibah penelitian, atau hasil kerjasama dengan institusi lain. Pengembangan dosen juga
dilakukan dengan memfasilitasi pengurusan jenjang akademik yang dikelola oleh FKH
dan pengiriman dosen untuk studi lanjut (S3) baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
41
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Dikti No 48 Tahun 1983 (12 SKS setara dengan 36 jam kerja per minggu). Dosen yang
melalaikan tugas akan diberikan surat teguran oleh fakultas dan apabila tidak
mendapatkan tanggapan pembinaan diserahkan ke tingkat universitas, sesuai aturan
yang berlaku untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Secara umum, semua dosen memenuhi
aspek- aspek yang diminta dalam EWMP,
Secara umum jumlah dan proporsi tenaga pendidik pada Program Studi
Kedokteran Hewan sudah sangat baik, yaitu 13 orang Guru Besar pada bidang ilmu
kedokteran hewan, 28 orang doktor juga pada bidang ilmu kedokteran hewan, 48 orang
magister pada bidang kedokteran hewan, serta 1 orang S1 yang dalam status tugas
belajar juga dalam ilmu sebidang. Berdasarkan kondisi ini, maka Program Studi
Kedokteran Hewan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas yang lebih baik.
Kekurangan yang masih diupayakan pemecahannya adalah minimnya tenaga para
medis. Tenaga administrasi cukup berpengalaman dalam bidang komputer dan
pengelolaan arsip. Rasio dosen dan mahasiswa adalah 1: 9 (sudah ideal).
Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan FKH Unud didukung oleh 55 orang dosen
tetap. Dengan kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang diperlukan pada program
Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan.
Sesuai dengan target sasaran yang tercantum pada Renstra yang merupakan
menjabaran visi dan misi Program Studi Kedokteran Hewan, maka produktifitas tenaga
pendidik sudah sangat tinggi, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 29 judul penelitian, 4
penelitian diantaranya adalah didanai dari luar negeri, tahun 2012 naik menjadi 38
42
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
penelitian, dengan 6 penelitian didanai dari luar negeri dan pada tahun 2013 sebanyak 43
penelitian dengan 11 penelitian didanai dari luar negeri. Sehingga nampak bahwa semua
dosen (75 orang dosen tetap) terlbat dan ada beberapa dosen yang terlibat lebih dari 1
penelitian setiap tahunnya. Adapun dana yang dikelola rata-2 per dosen adalah 45 juta
rupiah. Jumlah publikasi ilmiah tahun 2011 sebanyak 82, tahun 2012 sebanyak 60 judul
dan pada tahun 2013 sebanyak 85 judul. Jumlah dalam 3 tahun terakhir adalah sebanyak
204 tingkat nasional dan 24 tingkat internasional. Haki internasional yang diperoleh
sebanyak 23 buah yang tercatat pada Gen Bank.
D. 6 Pengembangan staf.
Pengembangan staf pada Program Studi Kedokteran Hewan Unud dilaksanakan
sesuai dengan baku mutu dan sasaran program studi. Hal ini untuk dapat mencapai
target sasaran yang telah ditetapkan baik jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang. Target sasaran jangka menengah adalah ketercapaian proporsi tenaga pendidik
bergelar doktor yang telah mampu dicapai pada tahun ini, sebesar 33,5 % dari seluruh
dosen yang ada, tingkat pendidikan magister sebanyak 64, 5 % dan sisanya sedang
melaksanakan tugas belajar. Sedangkan jumlah guru besar sebanyak 17,3 %.
43
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
D.7 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Perekrutan dan pengadaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh
universitas berdasarkan kebutuhan dan prioritasnya, namun demikian di dalam Renstra
Program Studi Kedokteran Hewan Unud Tahun 2010 – 2014 diproyeksikan bahwa pada
tahun 2014 jumlah tenaga kependidikan bergelar sarjana adalah 30%, pascasarjana 5%,
dan tenaga bersertifikat fungsional 30%. Berdasarkan proyeksi ini, Program studi
memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya baik melalui pelatihan atau pengambilan
program pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:
Kekuatan
1. Jumlah dan proporsi dosen dengan spesifikasi dan kompetensi pendidikan profesi
sudah sangat tinggi.
9. Dosen memiliki pengalaman dan peran serta aktif dalam forum-forum ilmiah baik
sebagai narasumber maupun peserta.
11. Banyak dosen sudah terlibat aktif dalam organisasi keilmuan maupun profesi.
44
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
12. Semua dosen telah melaksanakan aktifitas tri dharma perguruan tinggi minimal 12
SKS.
Kelemahan
Peluang
3. Banyaknya jurnal atau informasi ilmiah yang dapat diakses melalui internet.
4. Banyaknya tawaran kerjasama dari luar dan dalam negeri di bidang kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ancaman
45
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
Kurikulum
Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan dan Program Profesi Kedokeran Hewan
telah dirancang dan selalu dievaluasi serta direvisi oleh UPMF. Kurikulum yang disusun
selalu mengacu pada dokumen mutu yang dimiliki Program studi, yaitu Standar
Akademik, Kebijakan akademik, Peraturan Akademik, manual Prosedur dan Manual mutu
akademik. Kurikulum juga disusun sesuai dengan masukan stake holder internal dan
eksternal serta kondisi kekinian, untuk mengikuti perkembangan iptek dan tuntutan stake
holder memenuhi dan sangat gayut dengan visi, misi dan tujuan program studi. Untuk
memenuhi kompetensi utama dan standar kompetensi sarjana kedokteran hewan dan
dokter hewan, harus menempuh minimal 144 sks selama 8 semester. Program Profesi
Kedokteran Hewan selama 4 semeter dengan beban 31 sks yang akan segera direvisi
sesuai dengan aturan yaitu 36 sks.
46
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Program studi kedokteran hewan Unud memiliki kurikulum yang telah direvisi dan
disesuaikan KKNI, yang tersusun atas 153 sks untuk pendidikan sarjana kedokteran
hewan yang terdri dari 8 sks matakuliah pilihan (elektif), 136 sks matakuliah wajib bidang
ilmu dan 9 sks matakuliah wajib umum. Dari keseluruhan matakuliah yang diberikan
mencakup kelompok matakuliah kepribadian (9 sks), kelompok matakuliah keilmuan dan
ketrampilan (69 sks) kelompok matakuliah keahlian berkarya (44 sks), dan kelompok
matakuliah perilaku berkarya (22 sks) serta kelompok matakuliah berkehidupan bersama
(9 sks). Penataan organisasi matakuliah diberikan persemester dengan sebaran antara
19 - 24 sks/ semester. Kedalaman kurikulum ditentukan oleh jumlah matakuliah yang
diberikan dan standar kompetensi dari mata kuliah.
Kurikulum yang saat ini dilaksanakan oleh Program studi Kedokteran Hewan
selain disusun dengan memasukan unsur kompetensi sesuai dengan KKNI dan
mengakomodasi Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan Universitas Udayana yang telah menjadi
warna bagi kurikulum seluruh Program studi di lingkungan Unud. Tujuan dari penerapan
Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan adalah agar kurikulum mampu mengangkat potensi dan
budaya lokal sehingga mampu mewarnai kompetensi lulusan unud yang menjadi
pembeda dengan universitas lain.
47
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Program studi Kedokteran Hewan Unud memiliki kurikulum inti sebanyak 101
SKS, dan kurikulum lokal 52 SKS. Kurikulum lokal dijabarkan dengan memasukkan
matakuliah yang sangat terkait dengan budaya dan potensi lokal, seperti Sapi Bali, Babi
dan anjing kintamani yang sudah dideklarasikan sebagai anjing trah dunia.
48
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
E. 8. Misi pembelajaran Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan.
49
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
E. 9. MENGAJAR:
1) Kesesuaian Strategi Dan Metode Dengan Tujuan
Proses pembelajaran di Program Studi Kedokteran Hewan Unud, diawali dengan
pertemuan tim teaching untuk membahas matakuliah, standar kompetensi, kompetensi
dasar dari setiap pokok bahasan serta dilanjutkan dengan pembahasan silabus, sap dan
kontrak perkuliah yang akan dilaksanakan pada semester tersebut. Selain itu juga,
strategi dan metode pembelajaran yang akan diterapkan apakah dengan small group
discussion, atau perlu ditambah beberapa variasi agar proses pembelajaran berjalan
dengan menyenangkan bagi mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah dicapai dengan
mengadakan pertemuan tim teaching pada akhir semester untuk program semester
depan untuk membahas perubahan silabus, sap dan kontrak perkuliahan, sehingga
tujuan perkuliahan sangat sesuai dengan target.
50
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kompetensi mahasiswa dan meningkatkan efisiensi penggunaan kertas sebagai media
surat yang pada akhirnya mampu menuju sarana komunikasi paperless yang murah,
cepat dan mudah.
E.10. BELAJAR:
a. Keterlibatan mahasiswa.
Proses pembelajaran pada Program Studi Kedokteran Hewan berjalan dengan
menggunakan sistem Kurikulum berbasis Kompetensi, yang menuntut keterlibatan
mahasiswa secara aktif (Student Base Learning). Hal ini tidak saja berlaku pada
proses pembelajaran dalam matakuliah, namun juga keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan oleh dosen hampir semuanya bertema pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, seperti vaksinasi AI, vaksinasi rabies bersama dengan dinas
setempat yang sangat memerlukan keterlibatan mahasiswa untuk turun ke lapang.
Jumlah mahasiswa yang terlibat umumnya sangat besar, karena wilayah cakupan dan
jumlah objek vaksinasi sangat banyak. Sebelum turun ke lapangan mahasiswa wajib
mengikuti pembekalan secara teori maupun praktek. Pengabdian kepada masyarakat
yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada saat hari raya Idul Korban yaitu
pemeriksaan kesehatan hewan korban yang meliputi kesehatan ante mortem dan post
mortem. Kegiatan tersebut sangat bermakna bagi peningkatan ketrampilan motoris
dan kognitif mahasiswa untuk mewujudkan lulusan dokter hewan yang profesional.
Kegiatan penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa mencapai 49 orang mahasiswa
tahun ini yang outputnya adalah skripsi.
b. Bimbingan skripsi
Skripsi merupakan salah satu tugas wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
Program Studi Kedokteran Hewan yang secara prosedural tercantum dalam Pedoman
Akademik Program Studi Kedokteran Hewan dan dalam Standar Akademik PSKH
2009. Jangka waktu pelaksanaan penelitian dan skripsi mahasiswa rata-rata adalah 6
bulan. Mahasiswa diwajibkan berkonsultasi dengan kedua pembimbing minimal 8 kali
dalam periode tersebut yang dibuktikan dengan kartu bimbingan
51
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kuliah pilihan yang mencapai 10 matakuliah pilihan (elektif), juga melalui kegiatan
ekstrakulikuler; Himpunan Minat dan Profesi yang saat ini mencapai 8 minpro
yang masing-masing mempunyai kegiatan rutin baik pelatihan maupun seminar
baik lokal maupun nasional bahkan internasional. Program kerja Lapang (PKL)
dan magang yang secara rutin dilaksanakan merupakan media untuk
meningkatkan kompetensi dan ketrampilan mahasiswa dalam menghadapi
persoalan veteriner yang ada di sekelilingnya.
2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Melalui metode pembelajaran Student Centre Learning mahasiswa dibiasakan
untuk mempresentasikan tugas-tugas yang diberikan dosen. Ketrampilan ini dapat
dikembangkan bahkan ditularkan antar mahasiswa dalam menunjang
pengembangan karirnya. Begitu juga dengan ketrampilan dalam praktikum dan
penulisan karya ilmiah. Selain itu Program studi Kedokteran Hewan secara rutin
melaksanakan kegiatan ketrampilan seperti pelatihan jurnalistik, kegiatan medik
lapang seperti vasectomy, kastrasi, vaksinasi dan kersoskeswan (kerja sosial
kesehatan hewan) yang sangat mungkin dikerjakan secara bersama-sama antar
dosen dan mahasiswa.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Aktualisasi pemahaman keilmuan dan keterampilan yang dimiliki serta
pemanfaatan kemampuan diri, mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan
Unud ditunjukkan dengan aktualisasi dalam kegiatan penerbitan (tulis menulis)
majalah Suara Satwa, juga penulisan karya ilmiah sebagai kewajiban bagi
mahasiswa pada jurnal ilmiah PSKH Unud yang saat ini memiliki 1 Jurnal ilmiah
ber ISSN dan terakreditasi (Jurnal Veteriner) dan 3 jurnal ilmiah ber ISSN
(Medicus Veterinus Indonesia, Bulletin Veteriner dan Jurnal Ilmu dan Kedokteran
Hewan). Selain itu kegiatan-kegiatan minpro juga sangat menunjang kemampuan
diri mahasiswa, yang terwujud dengan banyaknya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat seperti kersoskeswan
4). Kemampuan belajar mandiri
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan oleh Program Studi
Kedokteran Hewan Unud memaksa mahasiswa untuk mampu belajar mandiri
melalui tugas terstruktur dan tugas mandiri yang wajib diberikan oleh dosen.
Mahasiswa memanfaatkan fasilitas perpustakaan, jurnal on line melalui hot spot
yang disediakan oleh lembaga.
5). Nilai, motivasi dan sikap
Nilai, motivasi dan sikap mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan sudah
sejak dini dibangun baik melalui kegiatan rutin PKKMB tingkat universitas, student
52
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
day tingkat universitas dan tingkat program studi, kemah kerja veteriner, dan
Kersos Keswan yang dilaksanakan pada semester VI. Kegiatan-kegiatan tersebut
membentuk nilai, motivasi dan sikap mahasiswa yang positip dan pemahaman
mahasiswa terhadap visi, misi dan tujuan institusi dan program studi yang baik.
53
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
dari 8 semester untuk sarjana kedokteran hewan dan 4 semester untuk mendidikan
profesi kedokteran hewan.
4). Penelaahan Mengenai Kepuasan Mahasiswa
Penelaahan terhadap kepuasan mahasiswa dilakukan terakhir thn 2013 ditemukan
bahwa indikator yang dianggap penting oleh mahasiswa dan sudah sesuai dengan
harapan mahasiswa adalah 1) kelengkapan fasilitas ruangan, 2) kerapian ruangan
kelas, 3) kelengkapan fasilitas praktik, 4) Kerapian ruangan, 5) ketepatan jadwal
kehadiran dosen, 6) kemampuan pegawai dalam menanggapi keluhan mahasiswa,
7) kesiapan dosen pembimbing memberikan pelayanan, 8) kemauan pegawai
dalam memberikan pelayanan.
Indikator yang dianggap penting oleh mahasiswa dan perlu ditingkatkann secara
berkelanjutan adalah sebagai berikut : 1) kelengkapan koleksi buku, 2) Fasilitas
Parkir 3), 4) Internet, 5) kecepatan pelayanan pegawai, 6) Keramahan Pegawai, 7)
keakuratan informasi pegawai.
Sarana yang tersedia di dalam gedung Program Studi Kedokteran Hewan Unud
adalah lobby, ruang kuliah, ruang ujian, ruang sidang dan ruang baca serta ruang dosen
yang juga sering digunakan untuk kegiatan konsultasi mahasiswa dengan pembimbing
akademik dan pembimbing skripsi. Ruang atau fasilitas bersama yang dikelola oleh prodi
maupun universitas yang juga bisa dipakai interaksi antara dosen dan mahasiswa adalah
ruang koasistensi di Sesetan, ruang diskusi yang ada di laboratorium, lobby gedung
pascasarjana yang dilengkapi dengan tempat duduk dan fasilitas hot spot, halaman
gedung PSKH Unud yang sangat fleksibel dan efisien kegunaannya, baik untuk kegiatan
kemahasiswaan, ekstrakulikuler dan berbagai kegiatan. Untuk menunjang interaksi
dosen dan mahasiswa PSKH Unud telah memiliki website dengan alamat web:
fkhunud.ac.id dan email FKH unud serta kepmilikan email pribadi dosen yang juga
menjadi sarana komunikasi dan konsultasi bagi mahaiswa dan dosen..
E.13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya.
Interaksi antara dosen dan mahasiswa serta civitas akademika lainnya terjalin
dengan sangat baik dalam kegiatan proses pembelajaran sehari hari begitu juga pada
kegiatan konsultasi PA yang diadakan minimal 4 kali setiap semester dan dilanjutkan oleh
54
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
masing-masing mahasiswa untuk konsultasi berikutnya. Selain kegiatan pembelajaran,
pembimbingan minat dan profesi, skripsi, juga dapat dilakukan setiap hari kerja di
kampus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilaksanakan, penelitian
dan kegiatan bersama dalam rangka ulang tahun Badan kekeluargaan Kedokteran
Hewan yang dilaksanakan setiap bulan Nopember dengan berbagai kegiatan, seperti
seminar, lomba-lomba, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan kekeluargaan
lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan seluruh civitas
akademika..
55
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
E.15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar,
simposium, diskusi, eksibisi) di kampus.
56
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
tersebut akan membentuk kompetensi yang diperlukan alumni di dunia kerja baik
kompetensi hard skill maupun soft skill.
Berdasarkan Lama studi maka mahasiswa PSKH Unud berkisar rata-rata 8 semester
Sedangkan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif tahun 2013 adalah 64,1 % di atas
2,75 - 3,5, tahun 2012 sebesar 54,1 % dengan IPK 2,75 - 3,5 dan tahun 2011 adalah
sebesar 50, 0 % yang mempunyai IPK 2,75 – 3,50. Jumlah mahasiswa yang
diyudisium pada tahun 2011 sebanyak 86 , tahun 2012 sebanyak 85 dan tahun 2013
sebanyak 96 orang. Hal ini merupakan kemajuan yang sangat signifikan bagi mutu
proses pembelajaran di Program Studi Kedokteran Hewan Unud.
E.19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Program Studi Kedokteran Hewan Unud memiliki SDM tenaga pendidik yang
sangat memadai, baik dari segi pendidikan, dan tenaga pendidik yang bergelar guru
besar (17,6 %). Hasil penelitian dengan penemuan sekuen DNA tertentu yang
mendapatkan HAKI internasional sebanyak 23 dan sebanyak 24 judul karya ilmiah yang
dipublikasikan secara internasional selama kurun waktu 3 tahun.
57
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:
Kekuatan
2. Adanya mata kuliah pilihan sebanyak 20 % dari total mata kuliah, yang secara
fleksibel ditawarkan pada setiap semester
Kelemahan
Peluang
58
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Ancaman
1. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi terhadap kompetensi lulusan semakin
menuntut perbaikan kurikulum dan peningkatan mutu proses pembelajaran.
59
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
PEMBIAYAAN, SARANA, DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI
60
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
perencanaan, kemudian dana dipertanggungjawabkan dengan kwitansi dan dicatat dalam
buku kas. Dalam penggunaan anggaran akan diaudit oleh satuan pengawas internal
(SPI) yang merupakan audit internal dan diperiksa oleh ekspektorat yang merupakan
audit eksternal. Alokasi pembiayaan untuk pendidikan sekitar 85 % pada tahun ini. Total
anggaran yang berasal dari mahasiswa adalah rata-rata sebanyak 2 M, merupakan 50 %
dari total dana. Jumlah rata-rata dana penelitian per dosen pertahun kurang lebih adalah
sebanyak Rp. 45 juta /tahun. sedangkan dana pengabdian kepada masyarakat hanya Rp.
1.000.000 per dosen pertahun.
61
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
secara optimal oleh mahasiswa. Fasilitas internet dapat diakses disekitar gedung
perkuliahan dan halaman serta loby depan kampus.
62
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
- Jurnal Veteriner (http://ojs.unud.ac.id/)
63
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
1) Pengembangan dalam bidang pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) secara
online.
Pengembangan sistem informasi ini diharapkan dapat memudahkan
mahasiswa dalam pengisian registrasi KRS yang diadakan secara rutin setiap
semester. Pengisian KRS secara online dapat dilakukan di sekitar area kampus
maupun luar area kampus.
2) Pengembangan sistem informasi pendidikan untuk mahasiswa dan perpustakaan
dari bersifat intranet menjadi internet.
Sistem informasi yang tersedia saat ini masih bersifat intranet sehingga
mahasiswa harus datang ke kampus jika ingin mendapat informasi secara online.
Sistem informasi akan dikembangkan menjadi internet untuk mempermudah
mahasiswa dalam mengakses informasi dari area kampus maupun dari luar area
kampus
.
F.10. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana dan Prasarana
Pendukung untuk Pemberdayaan Sistem Informasi
Sumber daya pendukung yang dimiliki Program Studi Kedokteran Hewan Unud saat
Ini sudah sangat memadai untuk melayani administrasi akademik mahasiswa.
Prasarana pendukung yang dimiliki untuk pemberdayaan sistem informasi pada Program
Studi Kedokteran Hewan Unud meliputi :
1) Hotspot, dapat dipergunakan pada setiap ruang kuliah dan ruang baca di area
kampus bagi mahasiswa. Fasilitas internet juga tersedia pada seluruh ruang dosen,
ruang administrasi, dan ruang pengelola program studi. secara unlimited.
2) Komputer untuk akses informasi bagi mahasiswa tersedia di ruang baca di lantai 1
64
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
4) Sebagai pengolahan dan penyusunan reporting. Proses pembuatan laporan-laporan
berkenaan dengan kegiatan ataupun data civitas akademika dengan sistem informasi
pendidikan dapat dilakukan secara online maupun offline.
Pemanfaatan sistem informasi bagi civitas akademika :
1) Bagi mahasiswa memanfaatan sistem informasi untuk mendapatkan transkrip
akademik, KHS, KRS, informasi jadwal kuliah dan informasi lainnya.
2) Bagi pegawai pemanfaatan sistem informasi misalnya untuk mengetahui biodata
mahasiswa maupun biodata dosen.
3) Bagi dosen pemanfaatan sistem informasi misalnya untuk pencetakan absen
mahasiswa, nilai mahasiswa, biodata mahasiswa dan lain-lain
65
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
melalui hot spot dengan memakai password yang bisa diperoleh dari GDLN. Adapun
fasilitas yang bisa dipergunakan adalah akses internet unlimited selama dalam lokasi
kampus Sudirman.
Sementara itu, Program studi dalam menyampaikan informasi (bidang akademik,
kemahasiswaan, dll) selain secara hard copy (tercetak) juga disampaikan secara online
untuk lebih mempercepat ke sasaran (dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan).
Penyampaian secara online melalui layanan internet gratis dengan mengakses web FKH
(www.fkh.unud.ac.id) atau terintegrasi dengan web Universitas Udayana
(www.unud.ac.id). Unud juga telah bekerjasama dengan pihak Telkom untuk
menyediakan layanan hot spot. Seluruh civitas dapat mengakses internet baik melalui
layanan gratis (free wifi waktu terbatas) atau layanan gratis satu jam melalui telkomnet.
Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat dirinci komponen SWOT sebagai berikut:
Kekuatan
1. Pendanaan rutin dari Kemdiknas, SPP dan SDPP serta Dana hibah penelitian
baik dari Dikti dan dari kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri
merupakan sangat menunjang ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai.
3. Adanya sumber dana penelitian dari Dikti, instansi lain atau dana di luar dana
PNBP.
Kelemahan
2. Ketidak sesuaian antara renja dan realisasi penggunaan dan jumlah anggaran
yang disetujui
66
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Peluang
2. Adanya hibah kompetisi untuk mendapatkan sumber dana dari DIKTI dan sumber
lain.
3. Kerjasama dengan pihak lain dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana
4. Unud sudah ber BLU tahun 2012, memberi peluang pemanfaatan unit bisnis
secara optimal
Ancaman
67
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
PENELITIAN, PENGABDI AN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA
Sumber daya manusia pada Program Studi Kedokteran Hewan Unud sangat
memungkinkan untuk melaksanakan road map tersebut, yang telah terwujud dari
penelitian yang telah dihasilkan, yang meliputi skala nasional dan internasional. Kondisi
ini bisa diwujudkan karena program studi telah memiliki fasilitas laboratorium baik yang
ada di FKH maupun di lingkungan Unud, pusat-pusat penelitian dan pusat kajian.
68
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Kepercayaan pendanaan penelitian yang telah mampu diraih oleh Program studi
Kedokteran Hewan tidak saja diperoleh dari sumber pendanaan dari sumber dana
internal Unud (PNBP), dana desentralisasi Dikti, dana hibah kompetitif nasional Dikti, juga
dari dana Ristek, departemen pertanian, departemen kesehatan, serta dana kerjasama
baik dengan instansi luar negeri maupun dari dalam negeri.
Out put hasil penelitian dosen dan mahasiswa di lingkungan Program Studi
Kedokteran hewan dalam bentuk publikasi ilmiah yang mampu menembus jurnal ilmiah
internasional selama kurun waktu 3 tahun adalah sebanyak 24 judul, sedang jurnal ilmiah
skala nasional sebanyak 204 judul. Bila dirata-ratakan pertahun produktifitas dosen dalam
publikasi ilmiah sebesar 1 karya tulis pertahun per dosen, hal ini sesuai dengan aturan
yang diterapkan oleh Dikti.
69
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Oleifera) Sebagai Produk Feed Suplemen Ramah Lingkungan Yang Mampu
Meningkatkan Produktivitas Dan Daya Tahan Babi Terhadap Infeksi Bakteri Dan Parasit
Intestinal, maka produk yang dihasilkan disosialisasikan kepada masyarakat peternak
untuk digunakan sebagai suplemen pakan ternak yang murah, aman dan ramah
lingkungan.
G.7. Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga Dalam dan
Luar Negeri
Realisasi hubungan kerjasama dalam bentuk penelitian telah banyak dilakukan
oleh dosen Program studi Kedokteran Hewan Unud. yang didanai oleh lembaga dalam
negeri terutama dari Dikti serta dana dari lembaga luar negeri .
G.8. Kualitas dan Kurun Waktu Penyelesaian Skripsi (proses penulisan dan
pembimbingan)
Skripsi yang dihasilkan dari hasil penelitian mahasiswa PSKH Unud. merupakan
pemikiran dan karya orisinil yang disusun secara mandiri dan komprehensif dengan
bimbingan dosen pembimbing. Selain itu juga dukungan fasilitas laboratorium yang
sangat memadai dan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan Iptek.
Penyelesaian skripsi mahasiswa melalui proses penulisan dan pembimbingan rata-rata
memerlukan waktu 6 bulan..
70
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
G.10. Kerjasama dengan Instansi Yang Relevan
Kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Kedokteran Hewan selalu
sangat terkait dengan instansi yang relevan. Hal tersebut merupakan komitmen agar
selalu terkait dengan visi, misi dan tujuan Program Studi Kedokteran Hewan Unud.
Contohnya adalah kerjasama dengan BBVET, Karantina, Dinas Peternakan, Perusahaan
swasta seperti PT Charoen Pokphand, TBK., PT Wonokoyo Jaya Corporindo, PT Malindo
Feed mill TBK., Managemen PariwisataWanara Wana, Ubud, Gianyar.,Kerjasama luar
negeri yang terkait dengan bidang ilmu atau relevan diantaranya; School of Veterinary
and Biomedical Sciences, Murdoch University, Institute of Parasitology, Justus Leibig
University Giesen German, United State Departement of Agriculture and Plant Health
Inspection Service (USDA).
71
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
kegiatan pendampingan/konsultasi bermanfaat dalam memecahkan persoalan yang
dihadapi oleh stake holder eksternal.
Kekuatan
1. Adanya jejaring dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar negeri untuk
pelaksanaan peneltian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Tersedianya jaringan internet untuk akses referensi hasil penelitian atau bahan
bacaan lainnya
Kelemahan
Peluang
3. Adanya tawaran pelatihan penulisan artikel ilmiah baik untuk publikasi nasional
maupun internasional.
Ancaman
72
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
BAB III. ANALISIS SWOT KOMPONEN
EVALUASI DIRI
73
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
ANALISIS SWOT KOMPONEN EVALUASI DIRI
Strategi pengembangan yang baik diperoleh dari sumber data dan informasi yang
valid, yang dikaji dengan analisis SWOT yang meliputi analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman Analisis dilakukan terhadap setiap komponen evaluasi diri yang
telah disajikan pada Bab II dan dilaksanakan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menganalisis setiap indikator yang ada pada setiap komponen deskripsi evaluasi
diri dan menggolongkannya apakah dia termasuk faktor internal ataukah faktor
eksternal. Selanjutnya faktor internal diklasifikasikan menjadi faktor-faktor yang
merupakan kekuatan PS dan faktor-faktor yang masih menjadi kelemahan PS,
sedangkan faktor eksternal diklasifikasikan menjadi faktor-faktor yang merupakan
peluang yang bisa digarap atau ancaman yang harus dihindari oleh PS.
3. Menyusun matriks SWOT berdasarkan urutan prioritas dari hasil analisis poin 1
dan 2 di atas.
Berikut ini adalah hasil analisis antar komponen dan strategi pengembangan yang
berhasil disusun dari analisis SWOT tersebut:
Berikut ini adalah tabel rekapitulasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal (peluang dan ancaman) strategis dari setiap komponen hasil evaluasi diri.
Faktor-faktor ini dianggap memiliki pengaruh penting bagi berkembangnya PSKH Tabel
rekapitulasi tersebut kemudian diikuti dengan matriks analisis SWOT-nya:
74
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
1. Semakin banyaknya institusi pendidikan tinggi di bidang Kedokteran Hewan,
2. Kehidupan sosial masyarakat yang dapat mengganggu suasana dan aktifitas belajar
mahasiswa.
3. Keterbatasan formasi pengangkatan dosen, tenaga pendukung administrasi, teknisi
dan laboran.
4. Kompetisi dana bagi pengembangan institusi semakin ketat
Kekuatan (Strength)
1. Sejalan dengan visi dan misi Universitas Udayana yaitu unggul, mandiri dan berdaya
saing global.
2. Memiliki rencana strategis (renstra), renop dan renja yang dipakai sebagai acuan
dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Program Studi Kedokteran
Hewan.
3. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan tupoksi dan mekanisme koordinasi
yang jelas.
4. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf untuk meningkatkan dan mengembangkan
staf, sarana prasarana, dan sistem pendidikan.
75
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
5. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan serta jaringan informasi yang baik bagi
mahasiswa dan dosen.
6. Memiliki dokumen mutu meliputi standar akademik, aturan Akademik, Kebijakan
Akademik, Manual Mutu akademik, Prosedur Mutu Akademik, Pedoman Akademik
dan peraturan-peraturan pendukung seperti Etika Dosen dll
7. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan rutin baik internal
maupun eksternal
8. Dosen mempunyai produktifitas yang tinggi dalam bentuk penelitian, publikasi dan
pengabdian kepada masyarakat.
9. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan program PBL dan
magang didukung oleh sarana dan prasarana perkuliahan yang memadai.
10. Pendanaan dari Kemdiknas, SPP dan SDPP mahasiswa yang relatif memadai untuk
pembiayaan pendidikan.
11. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang sangat memadai
12. Sudah ada road map penelitian unggulan.
Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya tenaga kependidikan yang berkualitas sesuai kebutuhan Program Studi
Kedokteran Hewan
2. Kurangnya dana operasional penyelenggaraan penjaminan mutu.
3. Penerapan KBK belum optimal.
4. Sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas untuk pemeliharaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana masih kurang.
5. Kemampuan rata-rata dosen menulis publikasi ilmiah internasional masih kurang.
.
Untuk menentukan berada pada strategi mana Program Studi Kedokteran Hewan akan
berada maka setiap komponen bobot dan rating, dihitung, setelah dilakukan perhitungan
dengan rata-rata tiap bobot dan rating serta mengalikannya dan kemudian menghitung
selisih kekuatan kurang kelemahan serta peluang kurang ancaman diperolehlah tabel
berikut:
76
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Matriks IFAS (Internal factor analysis summary)
Rata- Nilai
Rata-rata
Faktor strategik internal rata (bobot x
Bobot
Rating rating)
Kekuatan
1. Sejalan dengan visi dan misi Universitas Udayana 0.50 1.86 0.93
yaitu unggul mandiri dan berdaya saing global yang
dinyatakan dengan istilah profesional
2. Memiliki rencana strategis (renstra), renop dan renja 0.57 1.86 1.06
yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
3. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan tupoksi 0.57 1.71 1.14
dan mekanisme koordinasi yang jelas.
4. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf untuk
0.57 1.71 1.14
meningkatkan dan mengembangkan staf, sarana
prasarana, dan sistem pendidikan.
5. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan serta 0.57 1.71 1.14
jaringan informasi yang baik bagi mahasiswa dan
dosen.
6. Memiliki Dokumen mutu, Pedoman akademik dan kode 0.57 1.71 1.14
etik dalam penyelenggaraan Program Studi.
7. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi yang
dilakukan rutin baik internal maupun eksternal 0.57 1.71 1.14
8. Dosen mempunyai produktifitas yang tinggi dalam
bentuk penelitian, publikasi dan pengabdian kepada
0.57 1.71 1.14
masyarakat.
9. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) dengan program PBL dan magang didukung 0.57 1.71 1.14
oleh sarana dan prasarana perkuliahan yang
memadai.
10. Pendanaan dari Kemdiknas, SPP dan SDPP 0.43 1.57 0.67
mahasiswa yang memadai untuk pembiayaan
pendidikan.
11. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang 0.57 1.29 0.74
sangat memadai
12. Sudah ada road map penelitian unggulan. 0.43 1.43 0.61
12,89
Kelemahan
1. Penerapan KBK belum maksimal. 0.36 1.29 0.46
2. Sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas
untuk pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan 0.36 1.29 0.46
prasarana masih kurang.
3. Kemampuan rata-rata dosen menulis publiksi ilmiah
0.36 1.41 0.51
internasional masih kurang..
4. 1,43
Total kekuatan-kelemahan 11, 46
77
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Matriks EFAS (External factor analysis summary)
Nilai
Faktor strategik eksternal Bobot Rating (bobot x
rating)
Peluang
1. P
rogram Studi Kedokteram Hewan merupakan satu-
satunya lembaga pendidikan kedokteran Hewan di Bali, 0.43 2.00 0.86
dan merupakan salah satu institusi Program Studi
Kedokteran Hewan yang paling tua untuk Indonesia
Kawasan Timur.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peran 0.50 1.57 0.79
dokter hewan dan meningkatnya kebutuhan dokter
hewan, sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk
masuk ke Program Studi Kedokteran Hewan.
3. Adanya promosi internasional melalui WHO tentang 0.50 1.43 0.71
”One World One Health” yang sudah menjadi kajian di
Indonesia, memberi peluang besar bagi peran dokter
hewan
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang swasembada 0.49 1.57 0.76
daging merupakan salah satu peluang strategis untuk
memperluas kesempatan kerja bagi lulusan
5. Adanya kebijakan UNUD untuk mencapai BLU 2012 0.50 1.86 0.93
6. Adanya kebijakan-kebijakan pengembangan program
studi dalam berbagai bentuk hibah dan program dari
0.50 2.00 1.00
kementerian Pendidikan Nasional
5.05
Ancaman
1. Semakin banyaknya institusi pendidikan tinggi di 0.50 1.57 0.79
bidang Kedokteran Hewan.
2. Kehidupan sosial masyarakat yang dapat mengganggu 0.39 1.43 0.55
suasana dan aktifitas belajar mahasiswa.
3. Keterbatasan formasi pengangkatan dosen, tenaga
0.50 1.29 0.64
pendukung administrasi, teknisi dan laboran.
4. Kompetisi dana bagi pengembangan institusi semakin 0.50 1.29 0.64
ketat
2,62
Keterangan:
Bobot: adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor: sangat penting = 1,00 sangat tidak
penting = 0,00 Total bobot adalah 1,00
78
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Masukkan totak skor peluang
Peluang Dikurangi ancaman
+ Total skor kekuatan dikurangi
kelemahan
2,0
Strategi Strategi agersif
Stabilitas/ Posisi Program Studi
rasionalisasi 1,0 Kedokteran Hewan
tahun 2013
Kelemahan Kekuatan
- 0,0 1,0 2.0 +
Strategi diversifikasi
Strategi defensif/
survival
-
Ancaman
Gambar diatas menunjukkan bahwa Program Studi Kedokteran Hewan berada pada
kuadran kanan atas atau kuadran agresif (kekuatan kurang kelemahan dan peluang
dikurangi ancaman bernilai positif). Alternatif strategi yang sesuai dan merupakan
prioritas Program Studi Kedokteran Hewan adalah Strategi S – 0 atau Strategi Agresif.
Strategi Agresif adalah pengembangan Program Studi dengan memanfaatkan peluang
dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki. Matriks SWOT di bawah menggambarkan
bagaimana strategi S-O dirumuskan.
79
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
Gambar Penyusunan Strategi pada Evaluasi Diri melalui Matrik SWOT
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Lingkungan Internal 1. Sejalan dengan visi dan misi Fakultas 1. Kaderisasi kepemimpinan
Kedokteran dan Universitas Udayana dan regenerasi terlambat.
2. Memiliki rencana strategis (renstra), renop dan 2. Kurangnya kapasitas personil
renja penyelenggaraan penjaminan
3. Memiliki struktur organisasi yang baik dengan mutu.
tupoksi dan mekanisme koordinasi yang jelas. 3. Penerapan KBK belum
4. Komitmen tinggi dari pimpinan dan staf, Sarana maksimal.
prasarana, dan sistem pendidikan. 4. Sumber daya manusia dari
5. Pengelolaan sistem akademik dan pelayanan segi kualitas dan kuantitas
serta jaringan informasi yang baik. untuk pemeliharaan dan
6. Memiliki Buku Standar dan Buku Pedoman dan pengelolaan sarana dan
kode etik. prasarana masih kurang.
Lingkungan Eksternal 7. Memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi. 5. Kemampuan rata-rata dosen
8. Dosen mempunyai produktifitas yang tinggi . menulis publiksi ilmiah
9. Sudah diterapkannya kurikulum berbasis internasional masih kurang.
kompetensi (KBK). 6. Keterlibatan mahasiswa
10. Pendanaan dari Kemdiknas, SPP dan SDPP dalam kegiatan penelitian
mahasiswa yang relatif memadai. dosen masih rendah.
11. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
yang relatif memadai
12. Sudah ada road map penelitian unggulan.
1. STRATEGI S – 0 P STRATEGI W – 0
Program Studi Kedokteram 1. Mengembangan berkelanjutan kurikulum berbasis Tidak dipilih
Hewan merupakan satu-satunya kompetensi menuju pendidikan profesi kesmas.
lembaga pendidikan kedokteran 2. Mengembangan tenaga teknisi dan laboran
Hewan di Bali, dan merupakan khususnya IT
salah satu institusi Program 3. Mengembangkan sistem penganggaran dan sistem
Studi Kedokteran Hewan yang pemeliharaan sarana dan prasarana agar berfungsi
paling tua untuk Indonesia optimal
Kawasan Timur. 4. Meningkatkan kerjasama antar lembaga dalam
2. Meningkatnya kesadaran berbagai kegiatan tri darma PT khususnya
masyarakat terhadap peran memperkuat kerjasama bidang penelitian yang
dokter hewan dan meningkatnya sudah terbangun.
kebutuhan dokter hewan, 5. Membangun unit-unit fungsional sebagai sentra
Peluang (Opportunities)
80
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
1. Semakin banyaknya institusi STRATEGI S – T STRATEGI W – T
dengan program studi
kedokteran Hewan di Tidak dipilih Tidak dipilih
Ancaman (Threaths)
Indonesia
2. Kehidupan sosial masyarakat
yang dapat mengganggu
suasana dan aktifitas belajar
mahasiswa.
3. Keterbatasan formasi
pengangkatan dosen, tenaga
pendukung administrasi,
teknisi dan laboran.
4. Kompetisi dana bagi
pengembangan institusi
semakin ketat
81
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
STRATEGI DAN PENGEMBANGAN
82
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
3. Peningkatkan kerjasama penelitian dengan instansi atau lembaga penelitian
dalam dan luar negeri;
4. Peningkatan faslitas penunjang kegiatan penelitian untuk merangsang
minat meneliti; dan
5. Peningkatan biaya penelitian yang bersumber dari Program Studi.
--------------------------------------------------
83
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014
REFERENSI
84
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2014