Anda di halaman 1dari 18

TERAPI KOMPLEMENTER

LITERATUR REVIEW JURNAL

“PENINGKATAN SUHU PADA BAYI DENGAN TERAPI SENTUHAN”

Dosen Pengampu: Ns. Puji Purwaningsih, S.Kep., M.Kep.

Oleh :

1. Adi Krisna Saputra (010117A003)


2. Anggita Devi Parmanasari (010117A007)
3. Arif Sigit Kurniawan (010117A011)
4. Fifi Amara Mastia (010117A029)
5. Hamzah Fida Nur Arifah (010117A036)
6. Laelatul Fitriah (010117A043)
7. Mega Widiawati Oktaviani (010117A055)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2020
ABSTRAK

1. Tujuan:
Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi sentuhan pada
bayi premature.
2. Metode:
Tinjauan ini dilakukan dengan pencarian jurnal dan artikel publikasi terkait
melalui googlescholar (Google Cendekia), Ebsco. Pencarian menggunakan kata
kunci: terapi sentuhan, pada bayi.
3. Hasil:
Studi pustaka dari berbagai sumber jurnal dan artikel menunjukkan
peningkatan rata-rata suhu bayi premature secara signifikan
4. Kesimpulan:
Dari beberapa jurnal terkait dapat disimpulkan bahwa terapi sentuhan dapat
meningktakan suhu bayi premature.

Kata kunci: bayi premature, nadi, suhu, terapi sentuhan


A. LATAR BELAKANG
Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi kurang
dari 37 minggu dan dengan berat badan yang rendah (Wahley& Wong, 2004).
Pada bayi premature kematangan semua organ belum tercapai dengan baik
keadaan ini menyebabkan perawatan pada bayi prematur harus dilakukan dengan
baik terutama menjaga kestabilan suhu dan frekuensi denyut jantung. Apabila
semua system diperhatikan dengan baik maka bayi dapat bertahan dan tumbuh
kembang dengan baik. menurut Whaley dan Wong (2004), bayi yang dilahirkan
dengan berat badan kurang dari 2500 gram dua puluh kali lebih besar mengalami
kematian di bulan pertama kehidupannya, dibandingkan dengan bayi yang lahir
dengan berat badan yang normal. Resiko akan meningkat lebih tinggi pada bayi
yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 1500 gram.
Bayi prematur diharuskan dirawat di incubator, karena bayi dengan berat
badan yang rendah belum mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan suhu
lingkungan.Incubator berguna untuk menjaga suhu bayi supaya tetap stabil, akibat
system pengaturan suhu dalam tubuh bayi prematur belum sempurna, yang dapat
membahayakan kondisi kesehatannya (Mochtar, 2004).
Kualitas hidup bayi prematur harus ditingkatkan. Perawat di ruang
perinatologi sebaiknya dapat melakukan perawatan dengan memperhatikan
konservasi energi bagi bayi dan mencari metode perawatan terhadap bayi
prematur sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini, salah satunya adalah
memberikan terapi sentuhan pada bayi prematur.
Efek terapi sentuhan pada bayi premature adalah adanya kenaikan berat badan
secara signifikan dan perawatan dirumah sakit lebih cepat dibandingkan dengan
bayi yang tidak dilakukan terapi sentuhan. Kenaikan berat badan ini dihubungkan
karena bayi premature yang mendapatkan terapi sentuhan hormone insulinnya
meningkat, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih baik (Field, etal., 1986).
Hasil penelitian Ema ikmah (2011) tentang Peningkatansuhu bayi
premature dengan terapi sentuhan menunjukkan pengujian rata-rata suhu dan nadi
pada kelompok kontrol dan 15 bayi pada kelompok intervensi menggunakan ttest.
Hasil penilitian menunjukkan peningkatan rata-rata suhu bayi premature secara
signifikan pada kelompok intervensi (p=0,000, α=0,05), sehingga terapi sentuhan
dapat meningkatkan suhu bayi premature.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang terapi sentuhan pada bayi prematur
2. Tujuam khusus
Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
karakteristik bayi premature terhadap suhu dan nadi pada terapi
sentuhan.
C. METODE
Tinjauan ini dilakukan dengan pencarian jurnal dan artikel publikasi terkait
melalui googlescholar (Google Cendekia), Ebsco. Pencarian menggunakan kata
kunci: terapi sentuhan, bayi prematur,

Tabel 1. Jurnal terkait

Research Methode Desciptionofthetekhnik


Main
Result/summaryofthefinding
Variable
Peningkatan Suhu quasiexperimen Sampel dalam penelitian ini Terapi Pada jurnal ini
Bayi Premature t berjumlah 15 bayi prematur Sentuhan menunjukkan hasil
Melalui Terapi untuk masingmasing kesimpulan penelitian
Sentuhan.
kelompok sehingga total pada kelompok dengan
sampel adalah suhu abdominal 36ºC
30 orang. Teknik pengambilan memperlihatkan
sampel menggunakan cara
consecutive sampling, yaitu peningkatan
dengan cara semua subyek pertambahan berat dan
yang datang dan memenuhi
kriteria pemilihan dimasukkan panjang lebih baik
dalam penelitian sampai dibandingkan dengan
jumlah subyek penelitian
terpenuhi. Pengumpulan data kelompok suhu
dilakukan pada 14 Mei – 14 abdominal yang lebih
Juni 2010 di ruang
perinatologi RS X Tangerang. rendah. Keadaan
Alat yang digunakan dalam tersebut dimungkinkan
penelitian berupa termometer
digital untuk mengukur suhu karena bayi yang
danpulseoxymetri untuk dirawat pada
mengukur frekuensi nadi bayi
prematur. lingkungan yang lebih
hangat tidak
memerlukan

banyak kalori untuk


mempertahankan suhu
tubuh, sedangkan bayi
di dalam lingkungan
yang lebih dingin
memerlukan lebih
banyak kalori untuk
mengatur suhu
tubuhnya, sehingga
kalori yang
tersedia untuk
pertumbuhan
lebih sedikit.
Therapeutictouch: quasiexperimental Sampel termasuk 40 Penggunaan -Tanda- tanda vital
influenceon vital bayi yang baru lahir sentuhan terapeutik (suhu, jantung dan
signsofnewborns dikirim ke (variabel bebas),
dan tanda vital tingkat pernafasan
NICCU.Sebelum
melakukan terapi (dependentvariable). )diukur dengan
sentuhan perlu menggunakan
dipersiapkan
lingkungan yang bedside monitor
hangat, berventilasi
baik dan santai -Angka Nyeri Nyeri
disediakan, dengan Bayi Neonatal
(NIPS), khusus
menggunakan musik
latar belakang yang untuk neonatus,
menenangkan dengan digunakan untuk
volume rendah . penilaian nyeri Skor
berkisar dari nol
Langkah-langkah
teknik di NB sampai 7, rasa sakit
dijelaskan di sini: bayi dipertimbangkan
untuk nilai ≥4
diposisikan dengan
nyaman saat penyidik
berdiri di belakang
dan Ke samping,
menjaga posisi tangan
di setiap wilayah
tubuh selama 3 menit,
di banyak bagian,
seperti kepala, dada
anterior dan posterior,
satu per satu. Sesi
berlangsung dari 20
sampai 30 menit, dan
perhatian lebih lanjut
diberikan pada bagian
tubuh yang sakit.
Yaksontouch as a Studi kuasi Dari tujuh penelitian Sentuhan yakson
Bukti signifikan
partofearlyintervention in eksperimental eksperimental yang
ditinjau, enam Relaksasi,tingkat mengenai
the dilakukan pada bayi tidur keefektifan Yakson
Neonatal IntensiveCare prematur dan satu ,energy,danstress
dilakukan pada pada manajemen
Unit:
Asystematicnarrativereview neonatus yang sehat. nyeri pada
Ukuran sampel dalam neonatus,
penelitian ini berkisar
antara 32 sampai 99. menenangkan
Semua penelitian neonatus dan bayi,
telah menunjukkan
perbaikan keadaan
bahwa Yakson
memiliki efek positif; tidur bayi,
menurunkan tingkat
stres

90 bayi prematur
Gentle Human Quasi Pada kelompok
TouchandYakson: experimen berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka dibagi secara intervensi, peningkat
acak menjadi 3 kelompok: (1) kelompok
The Effecton t ditemukan pada skor
Yakson, = 3 0, (2) kelompok
Preterm's GHT, = 3 keadaan tidur setelah
Behavioral 0, (3) kelompok kontrol, = 3 0. Setiap bayi menerima intervensi Yakson da
intervensi GHT dan Yakson dua kali sehari selama 5 hari.
Reactions Setiap sesi berlangsung 15 menit. Kelompok kontrol GHT. Nilai negara
menerima asuhan keperawatan rutin. mereka yang terjaga
dan rewel menurun
setelah kedua
intervensi tersebut
terjadi. Tidak ada
perbedaan yang
signifikan antara
kelompok Yakson da
GHT dalam nilai
perilaku mereka.
Kesimpulan.Temuan
menunjukkan bahwa
Yakson dan GHT
memiliki efek
menenangkan dan
menenangkan pada
bayi prematur dan
dapat bermanfaat
dalam intervensi
keperawatan.
TherapeuticTouch Eksplora Modus sentuhan terapeutik : Teknik Modalitas
1. Gentle human touch terapi sentuhan
Modalitiesand si literatur
2. SupportingholdingMassagetechniqueTactilestimulation sentuhan
Premature
3. Tactile-kinestheticstimulation herapeutik
Neonate’sHealth 4. Yakson ditemukan
Outcome: A
memiliki beberapa
LiteratureReview hasil positif. Sebagai
teknik non- invasif,
sentuhan terapeutik

pada salah satu


modalitas terapeutik
dapat ditafsirkan
sebagai perawatan ya
sesuai
perkembanga
perawatan berpusat
pada keluarga denga
neonatus prematur di
NICU.

PEMBAHASAN

Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan
merupakan sensori yang paling berkembangsaatlahir (Liaw, 2000). Memegang mengurut,
menepuk, memberikan asi, mengganti popok, memijat dan memandikan merupakan
pengalaman perabaan bervariasi. Rangsangan atau stimulalsi yang dilakukan sejak dini,
terus menerus bervariasi dengan suasana yang menyenangkan akan memacu
perkembangan bayi dari berbagai aspek. Kulit merupakan reseptor terluas pada tubuh dan
stimulasi pada reseptor ini menjadi alat komunikasi non verbal. Ungkapan cinta kasih
orangtua pada bayinya dapat disampaikan melalui terapi sentuhan. Pada saat lahir
semua manusia memliki reseptor yang berada di permukaan kulit yang dapat
menyebabkan fisiologi eksitasi pada saat menerima kontak personal dari manusia lainnya
diteruskan ke otak melaui jalur saraf. Keadaan ini dapat terjadi pada saat bayi premature
menerima stimulasi, salah satunya dengan terapi sentuhan. Penelitian yang dilakukan oleh
lahatetal (2007), menyebutkan bahwa bayi premature yang menerima terapi sentuhan
suhunya meningkat karena ada transfer suhu dari terapis ke bayi dan mempengaruhi
fungsi pengaturan suhu tubuh di otak.

1. Komponen dalam tindakan terapi sentuhan. Menurut Liaw (2000) ada 5


komponen dalam terapi sentuhan yaitu :
a. Durasi : merupakan lama proses sentuhan yang dilakukan pada bayi
premature. Pada beberapa penelitian durasi sentuhan pada bayi premature
adalah selama 15 menit sesuai yang dilakukan oleh penelitian Dieteretal.
(2003).
b. Lokasi : merupakan bagian tubuh pada bayi premature yang mendapatkan
stimulasi sentuuhan. Lokasi sentuhan ini adalah kepala, punggung,bahu,
lengan, kaki dan bokong.
c. Pelaksanaan : pada saat pelaksanaan terapi sentuhan ini memerlukan
tindakan secara bertahap. Pada saat bayi merasa nyaman ketika
mendapatkan terapi sentuhan ini maka pelaksanaan terapi sentuhan ini
dapat diteruskan.
d. Intesitas: merupakan kekuatan pada saat sentuhan. Pada saat sentuhan pada
bayi premature harus dilakukan dengan lembut karena tubuh pada bayi
premature ini sangat rentan dan rapuh.
e. Frekuensi : merupakan jumlah sentuhan yang dilakukan pada setiap
harinya. Frekuensi dari terapi sentuhan ini adalah 3x sekali sesuai yang
dilakukanoleh Lahat etal. (2007), Dieteretal. (2003) dan Diego etal. (2008).

2. Manfaat dari terapi sentuhan yang dilakukanpadabayiprematur (Roesli, 2001)


a. Sentuhan akan menguatkan
Bayi premature biasanya akan dirawat di dalam incubator, karena
pengauran suhu pada bayi premature masih belum stabil. Seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan semakin banyak
penelitian yang terkait dengan bayi premature, maka perawatan bayi
di dalam incubator tetap mendapatkan sentuhan dari luar seperti
adanaya perawatan metode kanguru dan terapi sentuhan. Penelitian
yang dilakukan oleh Lahat etal. (2007), Dieteretal. (2003) dan
Diego etal 2008), terapi sentuhan memberikan hasil yang positif
terhadap perkembangan bayi seperti terhadap kenaikan berat badan,
suhu tubuh, pola tidur dan penggunaan energy. Manfaat dari terapi
sentuhan ini sudah disadari oleh beberapa rumah sakit dalam
merawat bayi premature di ruang perinatology. Namun demikian
tindakan terapi sentuhan ini tetapharus dilakukan dengan hati-hati,
dengan tidak memberikan rangsangan yang berlebihan.

b. Manfaat terapi sentuhan pada fungsi fisologis


Penelitian tentang terapi sentuhan ini telah banyak dikaitkan dengan
manfaat secara fisiologis dandapat dibuktikan secara ilmiah.
Manfaat itu antara lain :
1) Dampak biokimia positif : penurunan kadar hormonestress
(cathecolamine)0, peningkatan kekebalan terutama IgG,
IgA, dan IgM b).
2) Dampak klinis yang positif yaitu : peningkatan jumlah sel
dan daya toksin dari sistem imunitas, mengubah gelombang
otak secra positif, memperbaiki sirkulasi darah dan
pernapasan, merangsang fungsi pencernaan
danpembuangan, menaikkan kenaikan berat badan,
mengurangi depresi dan ketegangan, meningkatkan
kesiagaan, membuat tidur terlelap, mengurangi rasa sakit,
mengurangi kembung dan kolik, meningkatkan hubungan
orangtua dan bayi, meningkatkan volume air susu ibu.

3. Cara memberi sentuhan pada bayi prematur :


a. Stimulasi taktil yaitu gerakan harus lambat dan lembut, tetapi
jangan terlalu halus, juga harus diingat jangna memberikan
sentuhan yang berlebihan karena bayi premature telah banyak
mengalami sentuhan peralatan yang menyakitkan.
b. Rangsangan taktil / raba yaitu bayi dalam posisi di tengkurapkan.
Tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2x5 detik. Tiap derakan
diulang 6 kali. Dikerjakan selama 5 menit. Untuk area kepala
dengan menggunakan kedua telapak tangan, usap kepala dari
puncak kepala sampai leher, kemudian kembali lagi ke puncak
kepala. Daerah bahu dengan dua jari tangan kanan dan kiri Usap
kedua belah bahu dari pertengahan punggung ke pangka; lengan,
kemudian kembali ke pertengahan. Punggung : dengan da jari kedua
tanagn usaplah leher kepantat, lalu kembali lagi ke leher. Kaki :
dengan dua jarikedua tangan usapkan kedua kaki secara
bersamaaan, dari pangkal paha ke pergelangan kaki, kemudian
kembali lagi ke pangkal paha. Lengan : dengan dua jari kedua
tangan usapkan kedua lengan secara bersamaan, dari pangkal bahu
ke pergelangan tangan, kemudian kembali kepangkal bahu.
c. Rangsangan kinestetik yaitu bayi dalam keaaandielentangkan. Tiap
gerakan dilakukan dalam wakt 2x5 detik. Tiap gerakan diulang 6
kali dikerjakan selama 5 menit. Pada bagianlengandilakuakn 6
gerakan pada tiap lengan, kemudian tekuklahpada sikut. Pada
bagian kaki dilakukan 6 gerakan tiap kaki, dikerjakan satu persatu,
pegang aerah pergelangan kaki, kemudian tekuk sidaerah lutut dang
pinggul. Selanjutnya 6 gerakan, dikerjakan pada kedua kai secara
bersamaan, pegang daerah pergelangan kaki, kemusian tekuk di
daerah lutut, tekan kedua kaki ke arah perut. Tengkurapkan bayi
kembali dan diulangi bagian 1.
d. Protokol Gentle Human Touch(GHT) menurut Harrison (1996) :
- Bayi dalam posisi tengkurap
- Tangan sampai pergelangan tangan
terapisdibersihkan selama 3 menit menggunakan
cairan antiseptic dengan air hangat, kemudian diukur
dengathermometer elektrik. Suhu tangan terapis 34oC
pada saat memulai GHT.
- Posisi terapis berada dibagian wajah bayi sehingga
dapat mengidentifikasi adanya pola tidur
rapideyemovement (REM). Terapis tidak boleh
berbicara pada bayi saat melakukan GHT karenaakan
memberikan stimulus yang berlebihan.
- Terapis menempatkan tangannya dengan lembut di
bagiankepala bayi dan tangan lainnya di bagian
punggung belakang atau bokong bayi, harus dengan
hati-hati tanpa menyentuh selnag infus atau
skinsensors. Sentuhan dilakukan Selama 15 menit.
Terapis menempatkan sikunya sejajar dengan mtras
bayi, sehingga berat lengan terapis tidak menekan
bayi. Setiap 40 detik tangan terapis diistirahatkan,
sehingga tekanan tangan terapis pada psisi tangan
- yang relaks
4. Aplikasi teori konservasi (Levine) dengan tindakan terapi sentuhan pada bayi
premature
Pada umumnya bayi baru lahir akan menyesuaikan dan beradaptasi terhadap
perubahan kondisi lingkungan intrauterine dengan ekstrauterin. Pada keadaan
normal bayiakan mampu berdaptasi secara cepat dengan perubahan tersebut.
Tapi pada keadaan tertentu jika terjadi abnormalitas atau immaturitas dari
organ tertentu akan menyebabkan bayi mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan luar Rahim sehingga bayi menghadapi
masa-mamsa kritis dan beresiko tinggi menderita kecacatan atau kematian.
Perawatan neonatesresiko tinggi membutuhkan antisipasi, intervensi, dan
strategi perencanaab efektif untuk mengatasi masalah bayi yang beresiko
tinggi.
Levine menggambarkan keperawatan sebagai intervensi yang bersifat suportif
dan terapeutik yang berdasarkan ilmu pngetahuan (sains) dan pada ilmu
terapeutik. Asuhan keperawatan berdasarkan pada 4 prinsip : konservasi
energy, integritas structural, integritas personal dan integritas social
(Tomey&Alligood, 2006).
a. Konservasi energy
Individu membutuhkan keseimbangan energy dan pembaharuan
energyyangkonstan untuk mempertahankan aktivitas kehidupan. Konservasi
energy tergantung dari pertukaran energy bebas dengan lingkungan dalam
sistem kehidupan yang dapat secara konstans memberikan energy
(Tomey&Alligood,2006)
Konservasi energy ini adalah informasi tentang aktifitas fisik, nutrisi,
pertukaran oksigen dan suhu tubuh. Pada bayi baru lahir terutama bayi
premature, prinsip dari konservasi energy ini sangat dibutuhkan. Bayi
prematur memerlukan perlindungan yang lebih dibandingkan bayi yang
lahir matur dikarenakan semua organ tubuhnya engalami gangguan karena
perkembangan belum matang. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik, maka perawatan bayi premature harus dikaitkan dengan prinsip
konservasi energy menurut Levine misalnya, memberrikantactilestimulation
/ terapi sentuhan akanmebuat bayi lebih tengan dan nyaman, penelitian yang
dilakuakna oleh Fieldetal. (1986) mengungkapkan bahwa bayi yang
mendapat terapi sentuhan mempunyai pola tidur yang baik maka energy
bayi banyak disimpan sehngga bayi tersebut dapat tumbuh dan berkembang
lebih baik. Penelitian sama juga dilakukan oleh Dieteretal. (2003), bahwa
bayi premature yang dilakukan terapi sentuhan dapat meningkatkan berat
badan dibandingan dengan bayi premature yang tidak dilakukan terapi
sentuhan.
b. Konservasi intergitas struktur
Konservasi intergitas struktur tergantung dari sistem pertahanan tubuh
yang mendukung perbaikan dan peyembuhan sebai respon terhadap
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Konservasi ini
melibatkan integritas kulit, mskuloskeletal, imunitas dan proses
inflamasi.
Peyembuhan merupakan proses perbaikan dari integritas struktur. Pada
bayi premature sistem pertahanan tubuh masih rendah karena kandungan
IgG dan IgA belum terbentuk dengan baik, maka merawat bayi premature
harus menggunakana alat-alat yang steril. Alat-alat tersebut sebaiknya
diperuntukan satu alat untuksatu bayi, sehingga mencegah resiko
terjadinya infeksi nasokomial.
Terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi prematuredakanberdampakpada
fungsi fisiologis, salah satunya adalah dampak biokimia positif yaitu
penurunan kadar hormonestess(cathecolamine), peningkatan kekebalan
terutama IgG, IgA dan IgM (Roesli, 2001).
c. Konservasi intgritas personal
Menyatakan bahwa setiap individu adalah makhluk yang holistic dalam
berespon terhadap lingkungan. Individu akan berusaha untuk dikenal,
dihormati, dihargai, dimanusiakan, merdeka, tidak ketergantungan dan
mempunyai identiras diri. Perawat yang merawat bayi termasuk bayi
premature harus menghargai dan menghormati meskipun masih bayi tetap
mereka adalah manusia. Setiap tindakan yang dilakuakn harus
dikomunikaksikan sehingga rangsangan suara yang diberikan dapat
mebuat bayi premature tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sentuhan yang diberikan pada bayi premature akan membuat bayi merasa
lebih aman dan nyaman karena secara emosi ada respon yang diterima.
Melalui terapi sentuhan ini perawat atau orangtua yang melakukannya
dapat memberikan kebutuhan emosional yang dibutuhkan oleh bayi
premature. bayi premature juga mempunyai kebutuhan emosi yang
ditunjukkan oleh kegelisahan dan ketegangan yang pada kahirnya dapat
berdampak pada kegagalan pertumbuhan dan perkembangan (Maryunani,
2009)
d. Konservasi integritas social
Konservasi integritas social mengakui fungsi individu sebagai makhluk
social. Kehidupan menjadi tambah berarti melalui masyarakat yang social.
Integritassosial diciptakan oleh keluarga dan teman, tempat bekerja dan
sekolah, agama dan budaya (tomey&Alligood, 2006). Orangtua yang
mempunyai bayi premature yang dirawat di incubator harus diberikan
kesempatan untuk dapat menyentuh dan merawat bayinya. Sentuhan dan
belaian oarangtua baik ibu maupun bapak dapat meningkatkan
boundingattachmentantara bayi dengan orangtuanya. Sentuhan dan eluan
yang hangat dari orangtua dapat memberikan rasa nyaman pada bayi,
sehingga bayi mulai dikenalkan denganlingkungansocialterdekatnta yaitu
orangtuanya (Roesli, 2001).
Tindakan terapi sentuhan ini harus dilakukan dengan lembut dan penuh
kasih sayang. Seorang terapis ketika akan melakukan terapi sentuhan ini
sebelumnya harus menatap dengan lembut dan dengan penuh kasih saying,
sehingga ada ikatan yang baik antara bayi dengan terapis sehingga bayi
akan merasa nyaman. Kenyamanan ini akan berdampak
apadaturunyahormonekathekolamin dan dapat meningkatkan sistem
imunitas pada bayi premature (Roesli, 2006).
Dalam penelitian ini, analisis perbedaan dilakukan untuk melihat adanya
perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan terapi sentuhan sebelum
dan sesudah intervensi dan untuk melihat adanya perbedaan antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Berdasarkan hasil analisis
dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan suhu bayi premature setelah
dilakukan terapi sentuhan pada kelompok intervensi dengan suhu bayi
premature sebelum intervensi 0,18(p value = 0,000, α = 0,05).dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terapi sentuhan efektif dapat
meningkatkan suhu bayi premature.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi sentuhan efektif dalam meningkatkan
suhu bayi prematur.Terapi sentuhan dapat memerikan manfaat diantaranya dapat
menguatkan dan bermanfaat secara fisologis untuk penurunan kadar hormonestress,
peningkatan kekebalan terutama IgG, IgA, dan IgM, dapat meningkatan jumlah sel dan
daya toksin dari sistem imunitas, mengubah gelombang otak secra positif. Keberhasilan
terapi sentuhan dalam meningkatkan suhu bayi prematur ini dipengaruhi oleh adanya
konservasi energy, integritas structural, integritas personal dan integritas social yang
diberikan langsung dari terapis ke bayi. Cara pemeberian sentuhan pada bayi prematur
adalah dengan menggunakan stimulasi taktil, rangsangan taktil raba, rangsangan
kinestetik, dan harus sesuai dengan protokol Gentle Human Touch(GHT) menurut
Harrison (1996). Apabila dilakukan dengan cara, durasi, lokasi, intesitas dan frekuensi
yang tepat maka terapi sentuhan ini akan menghasilkan manfaat yang sangat baik untuk
meningkatkan bayi prematur.

DAFTAR PUSTAKA

(SDKI) 2007. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI.

Diego, M.A., Field, T.M., &Reif, M.H. (2008).

Temperature increase in preterm infantduringmassagetherapy.


Diperoleh dari http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2262938/.

Dieter, J., Field, T.M., Reif, M.H., Emory, E.K., & R edzep i, M. (2 0 03 ). Sta b
le p ret er m i n f an t gain moreweightandsleeplessafterfivedaysofma
ssagetheraphy. Diperoleh dari htt p:// jpe-
psy.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/28/6/403.
Glass, L., Lala, R.V., Jaiswal, V., &Nigam, S.K. (1975).
Effectofthermalenvironmentandcaloricintakeonheadgrowthoflowbirthweightinfant
sduringlate neonatal period. Arch Dis Child, 50 (7), 571-573.

Harrison, L., Olivet, L., Cuningham, K, etal. (1996).

E f f e ct o f g e n t l e h u m a n t o u c h o n p re t er m i n f a n t s : Pi l o t s
t u d y res u l t . Diper oleh da r i https:// www. cebp.
nl/vault_public/filesystem/?ID=1948.

Harrison, L., etal. (2000). Effectofdevelopmental, health status,


andenvironmentalavailableonpreterminfantsresponsesto a gentleof human t o u
ch i n t ervent i o n . Ala b a ma : J ohnson a nd Johnson Institute.

Lahat, S., etal. (2007). Energy expenditure in growingpreterminfantsreceiving mas


sage therapy. Diperoleh dari http://www.jacn.org/cgi/content/abstract/26/4/356.

Modricin-McCarthy, M.A. (1992). The physiological a n d b eh a vi o r a l ef f


ect s o f a g en t l e h u ma n touchnursinginterventiononpreterminfants
(DoctoralDissertation, UniversityofTennesse, Knoxville). DissertationAbstracts
International,54B (3), 1336.

Wong, D.L., &Hockenberry, M.J. (2004). Wong’sclinical manual


ofpediatricnursing (6th Ed.). St. Louis: MosbyInc.

Anda mungkin juga menyukai