ABSTRAK
Komoditas utama yang diperdagangkan diperdagangkan di pantai Pelang adalah hasil laut terutama
ikan. Ikan dijual dalam berbagai kondisi seperti mentah, olahan setengah jadi, maupun dalam kondisi siap
saji. Pada pantai pelang banyak masyarakat yang membuka usaha untuk berjualan olahan dari ikan seperti
ikan bakar. Masyarakat menjual ikan bakar dengan cara konvensional yaitu dibakar di atas panggangan
sederhana dengan cara dikipas menggunakan tenaga manusia. Proses memasak yang dilakukan adalah
masih sederhana yaitu dengan membolak-balik ikan di atas panggangan. Banyak resiko yang didapatkan
oleh pedagang ikan ketika memasak dengan proses membakar secara konvensional seperti adanya ancama
luka bakar, produk kurang higienis, asap mengganggu pernafasan, dan lain sebagainya. Dibutuhkan suatu
penelitian yang berkaitan dengan desain alat pengasapan sehingga dapat meminimalisisr resiko yang
muncul dari adanya proses pembakaran. Langkah yang dilakukan untuk mendesain alat pembakaran ikan
adalah dengan menganalisis permasalahan dengan Nordic body map yang kemudian dilakukan analisis
postur dengan metode RULA. Untuk desain perbaikan alat pembakaran menggunakan dasar dimensi
antorpometri. Hasil dari perbaikan desain alat pembakaran adalah penurunan nilai skor RULA yang
mengindikasikan resiko cedera mengalami penurunan potensi.
Kata kunci: Alat Pembakaran Ikan, Antropometri, Nordic Body Map, RULA.
Grill Tools Design for Fish Food Seller Using RULA (Rapid Upper Limb Assesment)
Measurement Analysis
ABSTRACT
The main commodities traded on the Pelang beach are sea products, especially fish. Fish is sold in
a variety of conditions such as raw, semi-processed, and ready-to-eat conditions. On Pelang beach, many
people open businesses to sell processed fish such as grilled fish. The community conventionally sells
grilled fish, which is burned on a simple grill using a fan and human power. The cooking process is still
simple, by flipping fish on the grill. Many risks are obtained when cooking with conventional burning
processes such as the threat of burns, less hygienic products, smoke interferes with breathing. Research
related to the design of grill equipment is needed to minimize the risk from the grilling process. The steps
are taken to design a fish grilling tool is to analyze the problem with the Nordic body map, then posture
analysis using the RULA method. For the design of improvements to the grilling tool using the basic
dimensions of anthropometry. The result of the improved design of the combustion device is a decrease in
the value of the RULA score which indicates the risk of injury.
80
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
81
Desain Alat Pembakaran Untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran Rula (Rapid
Upper Limb Assesment)
82
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
83
Desain Alat Pembakaran Untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran Rula (Rapid
Upper Limb Assesment)
Pada Tabel 1 merupakan pernyataan terkotak atau terfokus pada pernyataan yang
terbuka yang dapat dikolaborasikan dengan telah diberikan.
hasil kuesioner Nordic body map yang Beberapa aspek yang dimunculkan dari
berkaitan dengan keluhan. Analisis yang pengguna alat pembakaran ikan adalah
dilakukan dengan pertanyaan terbuka ini terkait harga, masa pakai alat, kemudahaan
dilakukan dengan tujuan untuk menggali penggunaan, desain, kemudahan untuk
kebutuhan pelanggan secara kluas dan tidak perawatan, dan lain sebagainya.
84
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
3.2. Analisis Keluhan dengan Nordic Body posisi kerja menunjukkan hasil analisis
Map postur tubuh operator menggunakan
Setelah dilakukan analisis dengan kuisioner Nordic Body Map.
pertannya pembuka, dilakukan analisis Dari Gambar 3 dapat diketahui hasil
terkait pengalaman dari operator pembakaran analisis menggunakan kuisioner Nordic
ikan berdasarkan keluhan pada bagian tubuh Body Map. Untuk bagian tubuh yang
tertentu. Keluhan ini dianalisis dengan merasakan sangat sakit (D) adalah bagian
menggunakan Nordic Body Map. Pada tahap tubuh leher atas, leher bawah, bahu kanan,
ini peneliti melakukan wawancara secara lenga atas kanan, pinggang, lengan bawah
langsung dengan operator dan menanyakan kanan, siku kanan, pergelangan tangan
efek yang dirasakan setelah bekerja dengan kanan.
Gambar 3. Hasil Kuesioner Nordic Body Map untuk para pedagang ikan bakar
Untuk bagian tubuh yang terasa sakit 3.3. Perancangan Produk Alat
(C) adalah lengan atas kiri, siku kiri, lean Pembakaran Ikan
bawah kiri, pergelangan tangan kiri, tangan
kiri, paha kiri dan kanan, betis kiri, betis 3.3.1. Kondisi sebelum perbaikan alat
kanan, kaki kanan dan kaki kiri. pembakaran ikan
Hasil analisis pada Nordic body map ini Pada proses pembakaran ikan
mendukung analisis postur kerja yang dilakukan oleh operator dengan posisi yang
dilakukan menggnakan analisis rula sehingga dapat memunculkan terjadinya cedera. Posisi
dapat memberikan landasan didalam desain demikian tentu saja membuat operator sering
alat baru yang bersifat ergonomis. merasakan nyeri ketika melakukan
pekerjaannya dalam kurun waktu yang cukup
85
Desain Alat Pembakaran Untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran Rula (Rapid
Upper Limb Assesment)
lama. Selain itu dapat dilihat posisi meja kerja yang dilakukan analisis saat ini adalah
yang terlau rendah mengakibatkan operator terkait postur kerja dari operator pembakar
harus menekuk lutut lebih dari 90֩. Hal ikan di Pantai Pelang Trenggalek. Pada
demikian juga mengakibatkan operator harus Gambar 6 dapat diketahui bahwa seorang
membungkuk sebesar ketika melakukan operator sedang melakukan proses
proses pembakaran ikan. Posisi demikian pembakaran ikan. Dari gambar tersebut akan
dilakukan operator selama ±7 jam setiap dilakukan analisis terkait seberapa besar
harinya membuat operator sering merasakan potensi cedera yang ada. Berikut penjelasan
nyeri pada bagian bagian tubuh tertentu mengenai analisis menggunakan metode
setelah bekerja. Gambar 4 menunjukkan foto RULA.
alat pembakaran ikan sedangkan Gambar 5
menunjukkan postur kerja pada alat
pembakaran ikan.
Gambar 4. Alat Pembakaran Ikan Gambar 6. Hasil Analisis Rula pada Postur
Kerja Operator dengan Menggunakan Alat
Kerja yang ada
86
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
pada Gambar 6 membentuk sudut sebesar tersebut. Analisis postur tubuh operator
300. Langkah keempat yaitu menarik garis dilakukan dengan cara menyesuaikan antara
dari garis ketiga sampai garis keempat. Garis postur tubuh operator pada saat bekerja
keempat berada pada posisi sejajar dengan dengan tabel penilaian metode RULA.
lengan bawah operator yang membentuk Gambar 7 merupakan gambar analisis postur
sudut sebesar 460. tubuh operator pembakaran ikan dengan tabel
Setelah besar sudut yang terbentuk penilaian metode RULA.
diketahui, maka langkah selanjutnya
melakukan analisis postur tubuh operator
SCORES
Table A
Wrist
1 2 3 4
Upper Low er Wrist Tw ist Wrist Tw ist Wrist Tw ist Wrist Tw ist
Arm Arm 1 2 1 2 1 2 1 2
3
2 1 1 2 2 2 2 3 3 3
1
2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 4 4
2 1 2 3 3 3 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 5 5
3 1 3 3 4 4 4 4 5 5
2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 5 5 5
3
3 1 4 4 4 4 4 5 5 5
4
2 4 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 5 5 6 6
1
5 1 5 5 5 5 5 6 6 7
2 5 6 6 6 6 6 7 7 Trunk Posture Score
3 6 6 6 7 7 7 7 8 1 2 3 4 5 6
6 1 7 7 7 7 7 8 8 9 Legs Legs Legs Legs Legs Legs
2 8 8 8 8 8 9 9 9 Neck 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
3 9 9 9 9 9 9 9 9 1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
3 2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
Table C 3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
1 1 2 3 4 5 6 7+ Table B 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
1 1 2 3 3 4 5 5 5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
2 2 2 3 4 4 5 5 6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
3 3 3 3 4 4 5 6
4 3 3 3 4 5 6 6
4 5 4 4 4 5 6 7 7
4
6 4 4 5 6 6 7 7
+ 7 5 5 6 6 7 7 7
+
8+ 5 5 6 7 7 7 7
1 1
+ +
0 0
= =
5 Final Score 5 5
87
Desain Alat Pembakaran Untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran Rula (Rapid
Upper Limb Assesment)
88
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
89
Desain Alat Pembakaran Untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran Rula (Rapid
Upper Limb Assesment)
90
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
SCORES
Table A
Wrist
1 2 3 4
Upper Low er Wrist Tw ist Wrist Tw ist Wrist Tw ist Wrist Tw ist
Arm Arm 1 2 1 2 1 2 1 2
1
2 1 1 2 2 2 2 3 3 3
1
2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 4 4
2 1 2 3 3 3 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 5 5
3 1 3 3 4 4 4 4 5 5
2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 5 5 5
1
2 1 4 4 4 4 4 5 5 5
4
2 4 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 5 5 6 6
1
5 1 5 5 5 5 5 6 6 7
2 5 6 6 6 6 6 7 7 Trunk Posture Score
3 6 6 6 7 7 7 7 8 1 2 3 4 5 6
6 1 7 7 7 7 7 8 8 9 Legs Legs Legs Legs Legs Legs
2 8 8 8 8 8 9 9 9 Neck 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
3 9 9 9 9 9 9 9 9 1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
1 2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
Table C 3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
1 1 2 3 4 5 6 7+ Table B 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
1 1 2 3 3 4 5 5 5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
2 2 2 3 4 4 5 5 6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
3 3 3 3 4 4 5 6
4 3 3 3 4 5 6 6
3 5 4 4 4 5 6 7 7
1
6 4 4 5 6 6 7 7
+ 7 5 5 6 6 7 7 7
+
8+ 5 5 6 7 7 7 7
1 1
+ +
0 0
= =
4 Final Score 3 2
91
Desain Alat Pembakaran Untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran Rula (Rapid
Upper Limb Assesment)
92
Teknoin Vol. 25, No. 2, September 2019: 80-93
dengan menggunakan dimensi panjang Manghisi, V., Uva, A., Fiorentino, M.,
lengan atas (D22), panjang jangkauan tangan Bevilacqua, V., Trotta, G., & Monno, G.
ke depan (D24), dan lebar sisi bahu (D17). (2017). Real time RULA assessment
Kemanfaatan alat terhadap using Kinect v2 sensor. Applied
permasalahan yang dihadapi oleh pedagang Ergonomics, 65, 481–491.
adalah menurunnya resiko cedera atau McAtamney, L. Y Corlett, E. N., (1993).
kelelahan yang didapatkan operator dengan RULA: A survey method for the
indicator skor nilai RULA yang sebelum investigation of work-related upper limb
perbaikan adalah 5 dan setelah perbaikan disorders. Applied Ergonomics, 24, pp.
adalah 3 yang artinya adalah diperlukan 91-99.
perbaikan. Oesman,T. I., Irawan, E., Wisnubroto, P.
(2019). Analisis Postur Kerja dengan
RULA Guna Penilaian Tingkat Risiko
Daftar Pustaka Upper Extremity Work-Related
Musculoskeletal Disorders Studi Kasus
Ardiliansyah, R. R., Handoko, L., Wiedartini. PT. Mandiri Jogja Internasional. Jurnal
(2017). Analisis Tingkat Risiko Cedera Ergonomi Indonesia Vol. 05 No.01
MSDs pada Pekerjaan Manual Material Tahun 2019, 39-46.
Handling dengan Metode REBA dan Roman-Liu, D. (2014). Comparison of
RULA pada Pekerjaan Area Produksi concepts in easy-to-use methods for
Butiran PT. Petrokimia Kayaku. MSD risk assessment. Applied
Proceeding 1st Conference on Safety Ergonomics, 45(3), 420–427.
Engineering and Its Application, 61-66. Sari, R., & Swara, S. (2014). Analisis
Chen, J., Falkmer, T., Parsons, R., Buzzard, Penggunaan Bangku Sekolah Ukuran
J., & Ciccarelli, M. (2014). Impact of Fixed Dan Adjustable Untuk Anak
experience when using the Rapid Upper Sekolah Dasar. Journal of Engineering
Limb Assessment to assess postural risk and Management in Industrial System,
in children using information and 2(1). doi:http://dx.doi.org/ 10.21776/ub.
communication technologies. Applied jemis.2014.002.01.7
Ergonomics, 45(3), 398–405. Sugiono, S., Soenoko R., Lukodono R.P.
Dockrell, S., O’Grady, E., Bennett, K., (2017). A Designing Dairy Cattle
Mullarkey, C., Mc Connell, R., Ruddy, Facilties Based On Statics/Dynamic
R., … Flannery, C. (2012). An Zoometry by Using Artificial
investigation of the reliability of Rapid Intelligence.TELKOMNIKA
Upper Limb Assessment (RULA) as a (Telecommunication, Computing,
method of assessment of children’s Electronics and Control) 2017 15(1),
computing posture. Applied 399-406.
Ergonomics, 43(3), 632–636. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Hardianto, H., Hardianto, H., Ardiasandy, A., Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Henny. (2018). Analisis Postur Tubuh Bandung:Alfabeta
Pekerja Menggunakan Nordic Dan
RULA. Inaque Vol. 6 No. 2 AGUSTUS
2018, 91-96.
93