4 Redoks Dan Elektrokimia PDF
4 Redoks Dan Elektrokimia PDF
MODUL 4
I. TUJUAN
Reaksi Redoks
Reaksi redoks ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi saat pereaksi berubah
menjadi hasil reaksi. Pada dasarnya reaksi oksidasi adalah bila pereaksi melepaskan elektron dan
reaksi reduksi bila pereaksi menerima elektron. Dalam menyetarakan reaksi redoks digunakan
hukum kekekalan massa dan muatan.
Sel Galvani/Volta adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri dari dua buah elektroda yang
dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi secara spontan. Contoh sel volta
(gambar-1) dapat dilihat pada gambar berikut.
Apabila kedua elektroda dihubungkan dengan pengukur arus listrik maka elektron akan mengalir
dari Zn ke Cu. Elektron ini berasal dari reaksi oksidasi yang spontan terjadi pada elektroda Zn.
Elektroda yang mengalami reaksi oksidasi disebut anoda.
17
Laboratorium Kimia Terapan UP MKU
Politeknik Negeri Bandung
Elektron yang tiba di elektroda Cu/Cu2+ akan bereaksi dengan ion Cu2+ (mengalami reaksi
reduksi, disebut katoda) dan mengendap sebagai atom Cu pada elektroda Cu dengan reaksi
sebagai berikut
Cu2+ + 2e Cu (2)
Eo = Eo1 – Eo2
Dari hasil ini terlihat bahwa Ag memiliki tendensi kurang terhadap kehilangan elektron
maka sudah dapat diprediksi bahwa reaksi tidak akan dengan mudah berlangsung secara spontan
(lambat/susah). Kesimpulannya Ag tidak mudah teroksidasi didalam larutan tembaga sulfat.
Elektrolisa
Elektrolisa adalah peristiwa perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Seperti halnya
sel elektrolisa terdiri dari dua buah elektroda dan larutan elektrolit. Pada sel elektrolisa ini reaksi
yang terjadi adalah tidak spontan. Sel elektrolisa digunakan untuk pemurnian logam.
Pembentukan logam dari larutan dan menjadi dasar pelapisan.
M. Faraday menunjukkan bahwa jumlah zat yang bereaksi pada elektroda-elektroda sel
elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah arus yang melalui sel tsb. Selain itu jika arus tertentu
mengalir melalui sel elektrolisis maka akan dihasilkan jumlah ekivalen masing-masing zat.
QA
M
nF
M = massa zat yang terbentuk
Q = jumlah listrik dalam Coloumb
A = massa atom
n = perubahan elektron
F = tetapan Faraday
18
Laboratorium Kimia Terapan UP MKU
Politeknik Negeri Bandung
Bila pembentukan lapisan oksida yang koheren inin dicegah, misalnya dengan aliasi logam
merkuri pada permukaanya, maka alumunium akan bereaksi cepat dengan oksigen.
19
Laboratorium Kimia Terapan UP MKU
Politeknik Negeri Bandung
V. LEMBAR PENGAMATAN
2. ZnSO4 + Cu
3. Pb(NO3)2 + Fe
4. Zn(NO3)2 + Fe
18
Laboratorium Kimia Terapan UP MKU
Politeknik Negeri Bandung
5. NaNO3 + Fe
6. H2O2 + H2SO4 + KI
7. FeCl3 + H2SO4 + KI
1. Tanpa passivasi
Logam Al Pereaksi Pengamatan
Ke-
1 HCl pekat
2 HNO3 pekat
2. Dengan Passivasi
Al sebagai logam uji
Al + HgCl2 + Al + CuSO4 Al di air Al di udara
HCl (1) (2) (3)
sebelum pemanasan: sebelum pemanasan:
pemanasan: pemanasan:
pemanasan: pemanasan:
4. Zn(NO3)2 + Fe
5. NaNO3 + Fe
6. H2O2 + H2SO4 + KI
7. FeCl3 + H2SO4 + KI
Pengujian logam Al
1. Tanpa passivasi
a. Al + HCl
b. Al + HNO3
2. Dengan passivasi
a. Al + HgCl2 + HCl
b. Al + CuSO4
c. Al + H2O
d. Al + O2
20