Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS INDONESIA

MENUJU KAMPUS TANPA KERTAS (PAPERLESS CAMPUS)

GREEN CAMPUS
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS INDONESIA

Kelompok 1
Rachma Fauziah
Analissa Huwaina
Anindya Dewi Laksitaningrum
Anisa Rintayani
Caecilia Meyta Rahayuningtyas
Donar Sagala
Efrain Yerry Tawalujan
Ellen Suryanegara
Fabian Buddy Pascoal
Fadhila Afifah
Muliaty Galib
Jajat Rifatullah
M. Bayu Rizky Prayoga
Nimas Ayu Arumbinang
Rio Yulinanda Kurniawan
Syaiful Aulia Garibaldi

JENJANG MAGISTER & DOKTOR


PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN
JAKARTA, SEPTEMBER 2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
1 BAB 1.....................................................................................................................1-1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1-1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1-2
1.3 Tujuan..............................................................................................................1-3
1.4 Manfaat............................................................................................................1-3
2 BAB 2.....................................................................................................................2-1
2.1 Penggunaan Kertas Dan Masalahnya..............................................................2-1
2.1.1 Pembangunan berkelanjutan.............................................................................2-2
3 BAB 3.....................................................................................................................3-1
3.1 Pendekatan.......................................................................................................3-1
3.2 Waktu dan Lokasi............................................................................................3-1
3.3 Metode Analisis...............................................................................................3-1
4 BAB 4.....................................................................................................................4-1
4.1 Konsumsi Kertas Karya Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana SIL UI...................4-1
4.2 Strategi Alternatif Untuk Mengurangi Pemakaian Kertas di Lingkungan
Kampus UI Salemba..................................................................................................4-3
4.3 Identifikasi Manfaat Berdasarkan Aspek Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial
Dari Strategi Pembelajaran Digital dan Pengurangan Kertas di Lingkungan Kampus4-
4
5 BAB 5.....................................................................................................................5-1
5.1 Kesimpulan......................................................................................................5-1
5.2 Saran................................................................................................................5-1
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................6-1

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Estimasi penggunaan kertas satu mahasiswa jenjang magister SIL UI.........4-2
Tabel 4.2 Estimasi penggunaan kertas satu mahasiswa jenjang doktor SIL UI............4-2

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dampak 1 Ton kertas terhadap lingkungan..............................................2-2


Gambar 3.1 Peta Situasi Kampus UI Salemba.............................................................3-1
Gambar 4.1 Tampilan fitur Onenote dari Office 365...................................................4-5

iv
1 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laju deforestasi Indonesia semakin meningkat seiring dengan peningkatan


kebutuhan manusia. Berdasarkan data Forest Watch Indonesia (FWI), pada periode
1970-an Food and Agriculture Organization (FAO) mengatakan laju deforestasi di
Indonesia mencapai 300 ribu hektar/tahun (Barri, Setiawan, Oktaviani, Prayoga, &
Ichan, 2018). Kemudian pada periode 1990-an, William D. dan Ida Aju Pradnja (1997)
menyatakan bahwa laju deforestasi meningkat menjadi 1 juta hektar/tahun. Analisis
FWI dan GFW tahun 2001 memperlihatkan bahwa laju deforestasi terus meningkat,
menjadi 2 juta hektar/tahun periode 1996-2000 (FWI/GFW, 2001). Selanjutnya menjadi
1,5 juta hektar/tahun periode 2001-209 (Sumargo, Nanggara, Nainggolan, & Apriani,
2011) dan periode 2009-2013 lajunya sebesar 1,1 juta hektar/tahun (Purba et al., 2014).
Kecepatan hilangnya hutan Indonesia setara dengan 3 kali luas lapangan sepak bola per
menit. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan pasar global terhadap komoditas
berbasis sumber daya alam seperti kayu, minyak sawit, pulp, tambang, dan kertas yang
mendorong pada peningkatan pendapatan, berciri eksploitasi dan tidak berkelanjutan
serta berdampak pada tekanan yang semakin tinggi terhadap hutan alam di Indonesia,
degradasi hutan, dan deforestasi (Barri et al., 2018).
Salah satu faktor penyebab tingginya kebutuhan kayu untuk pabrik pulp dan
kertas ini yang mendorong konversi hutan alam menjadi tanaman monokultur, baik di
dalam ataupun di luar konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI). Secara umum, lebih dari
900 juta pohon ditebang setiap tahun untuk industri kertas (Green America, 2004),
sedangkan menurut In Forum (2014) rata-rata, konsumsi kertas individu saat ini sekitar
4.873,1 lembar per tahun per siswa atau sama dengan 0,6 pohon per tahun per siswa
(Iqbal & Ahmed, 2015).
Peningkatan kebutuhan kertas dan produk turunannya tentunya diiringi dengan
peningkatan kebutuhan akan bahan baku dan bahan tambahan lainnya serta
meningkatkan limbah dari proses produksi maupun konsumsinya. Menurut (Wahyono,
2001), sampah kertas sebagai salah satu bahan baku industri daur ulang saat ini belum
terkelola dengan baik, tidak adanya sistem pemilahan yang menyebabkan sebagian

1
sampah kertas menjadi tercampur dengan sampah lainnya sehingga menjadi kotor dan
hancur, akibatnya menjadi sulit untuk didaur ulang. Hanya sekitar 70% sampah kertas
yang dapat dikumpulkan oleh pemulung untuk dijual ke lapak. Padahal jumlah timbulan
sampah kertas bisa mencapai sekitar 10% dari jumlah keseluruhan sampah.
Hingga saat ini penggunaan kertas untuk memenuhi kebutuhan aktivitas
perkantoran dan pendidikan masih sangat tinggi. Berdasarkan data dari Sistem
Informasi Pengelolaan Sampah Nasional persentase timbulan sampah tahun 2018 yang
bersumber dari kantor dan fasilitas publik (termasuk sarana pendidikan) adalah sebesar
17,67%, menempati urutan sumber sampah terbesar kedua setelah persentase timbulan
sampah dari rumah tangga (59,17%) (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional,
2018). Pada bidang pendidikan, kertas dikenal sebagai media utama untuk mendukung
proses pendidikan. Hal ini dikarenakan kertas masih dipercaya sebagai bahan yang
efektif dan efisien sebagai media baca melalui buku pelajaran serta media untuk
penulisan tugas bagi pelajar dan mahasiswa, maupun sebagai media berkomunikasi
dalam proses administrasi pendidikan.
Melihat signifikansi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh penggunaan kertas,
maka penting untuk melakukan perubahan/transformasi untuk mendorong
pembangunan berkelanjutan. Transformasi tersebut dapat dimulai pada skala kecil yaitu
pada lingkungan universitas, mengingat universitas memiliki peran penting sebagai
pusat penelitian, inovasi, dan pendidikan, terutama dalam menangani masalah global
dan mendorong tindakan progresif dalam generasi sekarang dan masa depan.
Universitas dapat menjadi contoh dalam penerapan pembangunan berkelanjutan karena
otonomi struktur administrasi dan politik lokal tidak serumit skala kota. Dengan skala
yang lebih kecil dan administrasi yang lebih terstruktur, universitas dapat mengurangi
efek kumulatif masalah lingkungan lokal dengan lebih baik (Finlay & Massey, 2012).
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini ingin membawa konsep Optimalisasi Paperless
Campus sebagai upaya pengurangan penggunaan kertas pada aktivitas pendidikan di
universitas untuk meminimalisir penggunaan kertas khususnya di Pascasarjana Sekolah
Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana memprediksi konsumsi kertas untuk penulisan tugas akhir
mahasiswa jenjang magister dan doktor di SIL UI?

2
2. Bagaimana strategi alternatif untuk mengurangi konsumsi kertas dalam
penulisan tugas akhir mahasiswa jenjang magister dan doktor di SIL UI?
3. Apa saja manfaat berdasarkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dari
strategi pembelajaran digital dan pengurangan kertas di SIL UI?

1.3 Tujuan
1. Memprediksi konsumsi kertas untuk penulisan tugas akhir mahasiswa jenjang
magister dan doktor di SIL UI.
2. Membangun strategi alternatif untuk mengurangi konsumsi kertas dalam
penulisan tugas akhir mahasiswa jenjang magister dan doktor di SIL UI.
3. Menggabungkan manfaat berdasarkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial
dari strategi pembelajaran digital dan pengurangan kertas di SIL UI.

1.4 Manfaat
Diharapkan riset ini akan bermanfaat dalam optimalisasi Kampus Hijau Universitas
Indonesia (UI Green Campus Policy) agar dapat meningkatkan setiap indikator UI
GreenMetric dalam aspek penanganan pendidikan dan riset serta kegiatan mendukung
lingkungan dan pembangunan keberlanjutan.

3
2 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penggunaan Kertas Dan Masalahnya


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang ada di dalamnya serta mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
(Miller dan Spoolman (2016) mendefinisikan lingkungan sebagai keseluruhan baik
biotik dan abiotik yang berinteraksi dan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pendekatan ilmu lingkungan terdapat tiga sudut pandang yaitu ekosistem, filosofis
dan ekonomi (Enger & Smith, 2016). Pendapat lain mengatakan bahwa ilmu lingkungan
sebagai ilmu interdisiplin yang mengkaji bagaimana cara bumi bekerja, interaksi yang
terjadi dan cara menyelesaikan atau mengevaluasi berbagai permasalahan lingkungan
yang terjadi akibat aktivitas manusia (Cunningham & Cunningham, 2012) dalam
(Kumalasari, 2019).
Konsep alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini adalah perubahan paradigma
dan teknis penulisan tugas akhir atau memaksimalkan fasilitas yang sudah disediakan
dari universitas. Jumlah halaman tugas akhir akan menentukan banyakya lembar kertas
yang digunakan. Tentu hal ini berkolerasi dalam menentukan jumlah batang pohon yang
ditebang dan berdampak pada aspek lain secara luas.
Universitas sebagai suatu lembaga/institusi yang fungsi utamanya
menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian
masyarakat, tentunya dalam semua kegiatannya tidak terlepas dari penggunaan kertas
yang cukup banyak bahkan cenderung boros. Hal ini akan berdampak pada
meningkatnya volume limbah/sampah yang kemudian berpengaruh pada kesehatan
lingkungan (www.green.ui.ac.id).
Selain sumber bahan baku utama yang kurang ramah lingkungan, proses
terurainya limbah kertas yang tidak terolah dengan baik menjadi salah satu penyebab
pemanasan global, yaitu gas metana. Tingkat pencemaran dari gas metana 20 kali lebih
berbahaya disbanding gas CO2. Pada gambar berikut dapat dilihat dampak limbah kertas
terhadap lingkungan (Suparmoko, Meidyustiani, & Kuncoro, 2018).

1
Gambar 2.1 Dampak 1 Ton kertas terhadap lingkungan

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dengan menghemat 1 ton kertas maka


menghemat 324 m³ air, sebanyak 1.944 batang pohon dengan umur pertumbuhan 5
tahun, mengurangi pencemaran udara sebanyak 2,6 ton gas CO2, pencamaran air berupa
limbah cair sebesar 72,2 m³, dan limbah padat sebanyak 1 ton.

2.1.1 Pembangunan berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan diperkenalkan oleh World Commission on
Environment and Development (WCED) sebagaimana tertuang dalam Our Common
Future. Banyak ahli mengenai pembangunan berkelanjutan. Pembangunan
berkelanjutan adalah proses perubahan yang dinamis dimana eksploitasi sumber daya,
itu arah investasi, orientasi perkembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan
dilakukan konsisten dengan kebutuhan masa depan maupun saat ini (Rogers, Jalal, &
Boyd, 2008). Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup disebutkan pembangunan berkelanjutan sebagai langkah
yang diambil dengan perencanaan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk
generasi sekarang dan generasi mendatang.
Ordóñez dan Duinker (2010) menyebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan
adalah sebuah kapasitas dalam memelihara stabilitas ekologi, sosial dan ekonomi dalam
transformasi jasa biosfer kepada manusia. Menurut data Food and Agriculture
Organization tahun 1995 melalui komisi Code of Conduct for Responsible Fisheries
mengartikan pembangunan berkelanjutan adalah pelestarian dan pengelolaan
sumberdaya alam ditujukan untuk menjamin keberlanjutan kebutuhan generasi sekarang
dan yang akan datang.

2
3 BAB 3
METODE RISET

3.1 Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

3.2 Waktu dan Lokasi


Penelitian dilakukan pada bulan September 2020 dengan mengambil lokasi di Kampus
Salemba Universitas Indonesia di Jalan Salemba Raya No. 4 Kecamatan Senen, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukita Jakarta.

Gambar 3.2 Peta Situasi Kampus UI Salemba

3.3 Metode Analisis


Penelitian ini menggunakan metode desktritif kualitatif. Pengambilan data dilakukan
secara acak dengan mengambil sampel karya tulis mahasiswa S-2 (tesis) dan karya tulis
mahasiswa S-3 (disertasi) Pascasarjana Sekolah Ilmu Lingkungan yang ada di
Perpustakaan Universitas Indonesia. Analisis dilakukan secara sederhana dengan
menggunakan tabel yang memuat informasi mengenai dampak penulisan tesis atau

1
disertasi terhadap jumlah pemakaian kertas rata-rata perkarya ilmiah. Selanjutnya data
yang diperoleh tersebut akan di kaitkan dengan berbagai aspek dampak dari penggunaan
kertas untuk penulisan tugas akhir di Pascasarjana SIL UI.

2
4 BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Konsumsi Kertas Karya Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana SIL UI

Berdasarkan pengumpulan data dari Perpustakaan UI didapatkan data rata-rata


jumlah halaman sebanyak 158 untuk tesis dan 251 untuk disertasi. Jika data penggunaan
kertas pada program magister dan program doktor digabungkan, maka secara
keseluruhan penggunaan kertas di SIL UI berkisar 204 halaman per karya tulis atau
sekitar 102 lembar. Dilihat dari aspek kontribusi dalam penggunaan kertas, tampak
bahwa program doktor menyumbang lebih banyak penggunaan kertas (61%) dibanding
penggunaan kertas pada program magister (39%).
Pada jenjang magister, mahasiswa akan menempuh ujian seminar proposal riset,
seminar hasil riset, dan ujian tesis komprehensif hingga dinyatakan lulus ujian
komprehensif. Dalam prosesnya tentu akan ada bimbingan untuk perbaikan penelitian.
Diestimasikan pada tiap prosesnya satu mahasiswa akan mengalami 2 kali perbaikan
dokumen pada tiap dosen pembimbing. Jika ditotal maka satu mahasiswa akan
menempuh sekitar 12 kali perbaikan dokumen.
Menurut BP4RTD 2020, mahasiswa jenjang magister untuk ujian seminar hasil
menyerahkan sebanyak 3 eksemplar proposal riset kepada KPS, pada ujian seminar
hasil sebanyak 3 eksemplar naskah tesis kepada KPS, pada ujian tesis komprehensif
sebanyak 5 eksemplar kepada KPS, dan jika sudah dinyatakan lulus Ujian
Komprehensif maka mahasiswa akan diminta untuk memberikan 10 eksemplar
perbaikan naskah tesisnya kepada kedua Pembimbing Tesis, Ketua Sidang, para Penguji
Ahli/Penguji Luar, KPS, Bagian Akademik BAS, Perpustakaan SIL/SKSG, Sekretariat
SIL UI, Perpustakaan UI Pusat, dan arsip penulis.
Pada jenjang doktor, mahasiswa akan diuji sebanyak lima kali, yaitu sidang
proposal riset, ujian hasil riset yang terdiri dari ujian hasil riset 1 dan ujian hasil riset 2,
sidang promosi tertutup, dan sidang promosi terbuka hingga dinyatakan lulus. Perbaikan
naskah disertasi pada jenjang ini diestimasikan sama dengan jenjang magister, namun
jumlah dosen pembimbingnya terdiri dari 3 orang. Jika ditotal maka satu orang
mahasiswa doktoral menempuh 15 kali perbaikan dokumen.

1
Pada jenjang doktor, mahasiswa diminta menyerahkan naskah proposal riset untuk
sidang proposal riset sebanyak 6 eksemplar kepada KPS, 8 eksemplar naskah disertasi
untuk sidang seminar hasil riset 1/2 kepada KPS, 8 eskemplar untuk sidang promosi
tertutup kepada KPS, 9 eksemplar naskah disertasi untuk sidang promosi terbuka
kepada KPS, dan 12 eksemplar perbaikan naskah disertasi setelah dinyatakan lulus pada
sidang promosi doktor kepada semua dosen pembimbing, KPS, SubBagian P2K BAS,
Perpustakaan SIL/SKG, Perpustakaan Pusat UI, dan Sekretariat UI.
Berdasarkan informasi tersebut maka dapat dihitung nilai estimasi penggunaan
kertas pada satu mahasiswa program magister (Tabel 4.1) dan doktor (Tabel 4.2)
sebagai berikut.
Tabel 4.1 Estimasi penggunaan kertas satu mahasiswa jenjang magister SIL UI

Intensitas Jumlah
Tahapan Total (halaman)
(eksemplar) halaman
Bimbingan naskah tesis 12 158 1.896
Seminar proposal riset 3 158 474
Seminar hasil 3 158 474
Ujian tesis komprensif 5 158 790
Final naskah tesis 10 158 1.580
   33 TOTAL 5.214
= 2.607 kertas
Keterangan: Perhitungan peneliti, 2020

Tabel 4.2 Estimasi penggunaan kertas satu mahasiswa jenjang doktor SIL UI

Intensitas Jumlah
Tahapan Total (halaman)
(eksemplar) halaman
Bimbingan naskah disertasi 15 251 3.765
Ujian proposal riset 6 251 1.506
Ujian hasil riset 1 8 251 2.008
Ujian hasil riset 2 8 251 2.008
Sidang Promosi Tertutup 8 251 2.008
Sidang Promosi Terbuka 9 251 2.259
Final naskah disertasi 12 251 3.012
  TOTAL 16.566
66 = 8.283
Keterangan: Perhitungan peneliti, 2020

Diketahui jumlah mahasiswa aktif Pascasarjana SIL UI berdasarkan data


pelaporan tahun 2019/2020 Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebanyak 153 mahasiswa baik di jenjang magister

2
maupun doktor. Kalkulasi penggunaan kertas secara keseluruhan jika menggunakan
data mahasiswa baru yang masuk pada tahun 2020, yaitu sebanyak 61 orang jenjang
magister dan 21 orang tingkat doktor, maka menggunakan kertas sebanyak 159.027
kertas atau setara 318 rim (tingkat magister) dan 173.943 kertas atau setara 348 rim
(tingkat doktor). Pada satu angkatan masuk diperkirakan mencapai 332.970 kertas atau
666 rim jumlah total dalam penggunaan kertas untuk penulisan tugas akhir tersebut.
Pada data diatas dapat diketahui estimasi biaya penggunaan kertas. Perhitungan
estimasi biaya penggunaan kertas dapat dihitung dengan;
M = (33x 61) + (66x21) = 2013 + 1386 = 3399
Bjh = M x Hjh
Bjh = 3399 x Rp. 20.000 = Rp. 67.980.000
Keterangan: Bjh = Biaya jilid hardcover (Rp)
M = Intensitas dokumen (eksemplar)
Hjh = Biaya jilid (Rp)

4.2 Strategi Alternatif Untuk Mengurangi Pemakaian Kertas di Lingkungan


Kampus UI Salemba
Berikut ini beberapa strategi alternatif yang dapat dimaksimalkan dalam
implementasi pengurangan penggunaan kertas, yaitu:
1. Mulai untuk digitalisasi semua aspek yang berhubungan dengan penggunaan kertas.
Lebih disarankan lagi jika dokumen-dokumen baik dari mahasiswa seperti tugas,
dosen atau bahkan dari administrasi pihak kampus tidak menggunakan kertas lagi
dan menggunakan perangkat digital. Bagi sivitas Universitas Indonesia dapat
memaksimalkan fitur E-Learning Management System (EMAS) untuk membagikan
setiap bahan pembelajaran serta mengunggah tugas yang diberikan dosen kepada
para mahasiswa. Selain itu, perlu memanfaatkan email sebagai sarana komunikasi
dan surat menyurat utama bagi dokumen yang tidak membutuhkan bukti fisik.
2. Kurangi penggunaan kertas terutama untuk di lingkungan kampus UI. Jika sedang
melangsungkan perkuliahan dan mengerjakan tugas, coba kurangi margin, spasi dan
ketika dokumen yang diperlukan harus dicetak, cetak dengan format double-sided,
menggunakan kertas bekas, atau kertas daur ulang.

3
3. Gunakan perangkat digital seperti laptop atau tablet untuk mencatat baik di kelas,
diskusi kelompok atau bahkan saat rapat.
4. “Be an environmental bookworm” cobalah untuk tidak menggunakan buku cetak
karena sekarang sudah banyak buku dalam bentuk digital. Atau jika sangat
memerlukan buku cetak, bisa membaca dan meminjam di perpustakaan atau belilah
buku bekas.
5. Strategi terakhir yang dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan kertas adalah
turut berpartisipasi dalam hal tersebut. Jika hanya satu atau dua orang yang
berkontribusi maka dampaknya sangat kecil. Maka, sosialisasi yang masif mengenai
pengurangan kertas ini akan sangat baik dilakukan di lingkungan kampus UI.

4.3 Identifikasi Manfaat Berdasarkan Aspek Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial


Dari Strategi Pembelajaran Digital dan Pengurangan Kertas di Lingkungan
Kampus
Terdapat beberapa manfaat dan kerugian, baik berdasarkan aspek lingkungan,
ekonomi maupun aspek sosial pada strategi pembelajaran dan langkah-langkah dalam
mengurangi penggunaan kertas di lingkungan Pascasarjana SIL UI, diantaranya adalah:

1 pohon = 16,7 rim


X = 666 rim
X = 40 pohon

a) Manfaat terhadap lingkungan


Berdasarkan hasil perhitungan estimasi penggunaan kertas di Pascasarjana
SIL UI pada satu Angkatan dapat dilihat bahwa total penggunaan sebanyak 666 rim
tersebut akan menghabiskan sebanyak 40 batang pohon. Perhitungan ini berdasarkan
asumsi dari Conserve Tree (1988).
Proses pembuatan kertas secara bersamaan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pencemaran air dan udara. Produksi kertas di pabrik akan
menghasilkan 6,5 pon CO2 per rim produksi kertas atau sekitar 80 juta ton CO 2 per
tahun. Secara global, konsumsi kertas meningkat 3% per tahun (Iqbal & Ahmed,
2015). Maka dari itu pengurangan penggunaan kertas dapat memberikan kontribusi
terhadap penurunan jumlah emisi karbon serta mengurangi timbulan sampah kertas
di lingkungan kampus.

4
b) Manfaat terhadap administratif
Dokumen dalam bentuk kertas sering kali menjadi masalah dalam proses
administratif terutama di lingkungan institusi, dikarenakan dokumen dalam bentuk
fisik membutuhkan proses yang lebih lama dibandingkan jika pada proses
administratif menggunakan dokumen dalam bentuk yang sudah di digitalisasi
(Krishnamoorthy & Srimathi, 2019).
Kemajuan teknologi tentunya akan semakin mempermudah manusia dalam
melakukan suatu hal. Salah satu fasilitas yang sudah diberikan UI untuk tiap
mahasiswanya adalah Office 365, sehingga mahasiswa dapat memaksimalkan dalam
hal pengolahan dokumen maupun penyimpanan data. Berikut contoh salah satu
contoh fitur dari Onenote yang dapat di install di PC maupun smartphone
mahasiswa.

5
Gambar 4.3 Tampilan fitur Onenote dari Office 365
c) Manfaat sosial
Pada sistem pembelajaran dikelas dengan tidak menggunakan kertas dan
hanya memaksimalkan penggunaan teknologi seperti laptop maupun tablet telah
menjadi peran penting dalam mempersiapkan siswa dalam menghadapi masa depan
digital (Wang, 2010).
d) Manfaat ekonomi
Dengan mengurangi jumlah kertas yang digunakan dalam penulisan karya
tulis, akan semakin sedikit biaya pembuatan skripsi dan tesis bagi mahasiswa,
semakin ringan biaya penyimpanan skripsi dan tesis serta biaya administrasi dalam
pemenuhan ATK. Penggunaan email dalam pengiriman tugas mendapatkan respons
yang sangat positif. Pada studi yang dilakukan didapatkan penghematan biaya
sebesar 48% untuk kertas dan toner (Arney, Jones, & Wolf, 2013). Sedangkan pada
studi ini didapatkan penghematan biaya dalam pencetakan tesis dan disertasi sebesar
Rp 67.980.000.

6
7
5 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Perhitungan estimasi penggunaan kertas dalam penulisan tugas akhir menunjukan
bahwa di tingkat magister rata-rata menggunakan kertas sebanyak 159.027 kertas
atau setara dengan 318 rim, sedangkan mahasiswa di tingkat doktor menggunakan
kertas sebanyak 173.943 kertas atau setara dengan 348 rim kertas. Untuk satu
angkatan masuk diperkirakan konsumsi kertas mencapai 332.970 kertas atau 666
rim kertas untuk penulisan tugas akhir.
2. Strategi alternatif untuk mengurangi pemakaian kertas di lingkungan Sekolah
Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia: perlu ditingkatkan pelaksanannya, yaitu
digitalisasi setiap dokumen, memaksimalkan fitur E-Learning Management
System (EMAS), memanfaatkan email sebagai sarana komunikasi dan surat
menyurat, kurangi penggunaan kertas cetak, gunakan perangkat digital untuk
mencatat, serta menggunakan buku bacaan dalam bentuk digital. Keseluruhan
strategi tersebut perlu partisipasi & kontribusi yang konsisten dari masing-masing
sivitas akademi di lingkungan SIL UI.
3. Manfaat dari pengurangan penggunaan kertas pada penulisan tugas akhir dari
aspek lingkungan dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan jumlah emisi
karbon serta mengurangi timbulan sampah kertas di lingkungan kampus. Dari
aspek administratif dengan optimaliasai konsep Paperless pekerjaan lebih efisien
dan cepat. Manfaat dari aspek sosial yaitu mahasiswa menjadi lebih adaptif
terhadap kemajuan teknologi. Tentu dengan optimalisasi Paperless ini menjadikan
mahasiswa lebih hemat dalam biaya studi.

5.2 Saran
Untuk mengurangi jumlah konsumsi kertas, mahasiswa dapat memanfaatkan
beberapa fasilitas yang disediakan pihak kampus dan mengoptimalkan aplikasi digital
yang membantu. Dan perlunya sosialisasi serta adaptasi teknologi. Meningkatkan
kualitas sistem e-learning pada EMAS.

1
6 DAFTAR PUSTAKA

Arney, J., Jones, I., & Wolf, A. (2013). Going Green: Paperless Technology and
Feedback From the Classroom. Journal of Sustainability and Green …, 1–9.
Retrieved from http://www.ww.w.aabri.com/manuscripts/10539.pdf
Barri, M. F., Setiawan, A. A., Oktaviani, M. R., Prayoga, A. P., & Ichan, A. C. (2018).
Deforestasi Tanpa Henti: Potret Deforestasi di Sumatera Utara, Kalimantan
Timur dan Maluku Utara. Retrieved from https://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2018/03/deforestasi_tanpa_henti_2013-2016_lowress.pdf
Enger, E. D., & Smith, B. F. (2016). Environmental Science: A Study of
Interrelationships. Boston: McGraw-Hill.
Finlay, J., & Massey, J. (2012). Eco-Campus: Applying the Ecocity Model to Develop
Green University and College Campuses. International Journal of Sustainability in
Higher Education, 13(2), 150–165.
FWI/GFW. (2001). Keadaan Hutan Indonesia. Retrieved from https://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2011/07/phki-2001-fwi-low-res.pdf
Iqbal, M. H., & Ahmed, F. (2015). Paperless Campus: The Real Contribution towards a
Sustainable Low Carbon Society. IOSR Journal of Environmental Science,
Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT), 9(8), 10–17.
https://doi.org/10.9790/2402-09811017
Krishnamoorthy, A., & Srimathi, H. (2019). Digital Marketing and Strategic Planning in
Higher Education. International Journal of Scientific and Technology Research,
8(10), 3326–3329.
Kumalasari, N. (2019). Kajian Keberlanjutan Masyarakat Pascarelokasi Bencana
Erupsi Gunung Sinabung Di Siosar. Universitas Indonesia.
Miller, G. T., & Spoolman, S. E. (2016). Living in the Environment: Concepts,
Connections, and Solutions (16th ed.). Canada: Cengane Learning.
Nasional, S. I. P. S. (2018). Data Timbulan Sampah. Retrieved from
http://sipsn.menlhk.go.id/?q=3a-sumber-sampah
Ordóñez, C., & Duinker, P. N. (2010). Interpreting Sustainability for Urban Forests.
Sustainability, 2(6), 1510–1522. https://doi.org/10.3390/su2061510
Purba, C. P. ., Nanggara, S. G., Ratriyono, M., Apriani, I., Rosalina, L., Sari, N. A., &
Meridian, A. H. (2014). Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode 2009-2013.

1
Retrieved from http://fwi.or.id/wp-content/uploads/2014/12/PKHI-2009-
2013_update.pdf
Rogers, P. ., Jalal, K. F., & Boyd, J. A. (2008). An Introduction to Sustainable
Development, editrd. London: Sterling.
Sumargo, W., Nanggara, S. G., Nainggolan, F. A., & Apriani, I. (2011). Potret
Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun 2003-2009 (1st ed.). Retrieved from
https://fwi.or.id/wp-content/uploads/2013/02/PHKI_2000-2009_FWI_low-res.pdf
Suparmoko, M., Meidyustiani, R., & Kuncoro, A. W. (2018). Model Penerapan Green
Education Pada Pendidikan Nasional (Kasus: Pola Penggunan Kertas Pada
Penulisan Tugas Akhir Di Universitas Budi Luhur Jakarta). Jurnal Ekonomika
Dan Manajemen, 7(1).
Wahyono, S. (2001). Pengelolaan Sampah Kertas Di Indonesia. Jurnal Teknologi
Lingkungan, 2(3), 276–280. https://doi.org/10.29122/jtl.v2i3.223
Wang, J. F. (2010). Creating a Paperless Classroom with the Best of Two Worlds.
Marietta College: Journal of Instructional Pedagogies, 2.
William D., S., & Ida Aju Pradnja, R. (1997). Laju dan Penyebab Deforestasi di
Indonesia: Penelaahan Kerancuan dan Penyelesaiannya. CIFOR Occasional Paper,
9(1). https://doi.org/10.17528/cifor/000057

Anda mungkin juga menyukai