Anda di halaman 1dari 21

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

KELAS : 1A DIII KEBIDANAN

1. ADELIA PALILATI (751540119001)

2. ADISTA V. BLONGKOD (751540119002)

3. ADWIYAWATI S. BATITI (751540119003)

4. ALMIRA B. RISTIANA IMULA (751540119004)

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian nesogratic tube (NGT)

NGT adalah pendekatan dari nesogratic tube. singkatan untuk nesogratic

adalah NG.selangnya di sebut selang nesogratic. Nesogratic menunjukan

kepada jalan dari hidung sampai ke lambung.

NGT adalah alat yang di gunakan untuk memasukan nutrisi cair dengan

selang plastic yang di pasang melalui hidung sampai lambung “nesogratic”

terdiri dari dua kata, dari bahasa latin dan dari bahasa yunan, naso adalah

suatu kata yang berhubungan dari hidung, dan berasal dari bahasa latin

“nasus” untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa

yunani “gaster” yang artinya the pounch (perut gendut) yang berhubungan

dengan perut. Istilah “nesogratic” bukanlah istilah kuno melainkan sudah di

sebut pada tahun 1942.

B. Macam- macam NGT

1. Selang NGT dari karet

2. Selang NGT dari plastic

3. Selang NGT dari silicon

C. Ukuran NGT

1. Nomor 14-20 untuk ukuran orang dewasa

2. Nomor 8-16 untuk anak-anak

3. Nomor 5-7 untuk bayi


Pemasangan selang nesogratik yaitu proses medis untuk memasukan

sebuah selang plastic (selang nesogratik, NG tube) melalui hidung (melewati

nesopharynks dan esophagus) menuju ke lambung atau melewati tenggorokan

dan terus sampai ke dalam lambung.

Selang nesogratik sering di gunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-

obatan kepada seseorang yang ti dak mampu mengkonsumsi makanan, cairan

dan obat-obatan secara oral. Makanan yang di masukan maksimal 200cc, jadi

jika spuitnya 50cc maka bisa di lakukan 4 kali

Nasogratik tubes (NGT ) sering di gunakan untuk menghisap isi lambung,

juga di gunakan untuk memasukan obat-obatan dan makanan. NGT ini di

gunakan hanya dalam waktu yang singkat. (mathny dan titler, 2001).

Bagi anak-anak kebutuhan akan NGT di sebabkan oleh beberapa kondisi

seperti anomaly anatomi jalan makanan; oeshopagus atau alat eliminasi,

kelemahan reflek menelan disteress pernafasan atau tidak sadarkan diri.

Keselamatan adalah selalu manjadi perhatian, di mana kerjasama perawat

pasien dan keluarga sangat di butuhkan dan pada sebagian anak terkadang

agak sedikit di paksakan.

Sebagai perawat professional, harus berhati-hati dalam melakasanakan

tindakan serta memperhatikan keunikan fariasi di dalam melaksanakan

tindakan secara aman dan nyaman. (walley dan wong, 2000)

D. Tujuan dan manfaat NGT

Tujuan pemasangan NGT pada pasien adalah sebagai berikut :


1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang

mengalami kesulitan menelan

2. Mencegah terjadinya atropi espagus/lambung pada pasien tidak sadar

3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan

4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah

atau perdarahan pada lambung

5. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam

lambung (cairan, udara, darah, racun)

6. Untuk membantu memindahkan diagnose klinik melalui analisa

subtansi isi lambung.

7. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesie.

8. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang malaksanakan

operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan

aspirasi isi lambung sewaktu-waktu.

9. Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal

10. Mencegah regurgitasi dan aspirasi isi lambung

E. Indikasi pemasangan NGT

Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah di antaranya sebagai berikut :

1. Pasien tidak sadar

2. Pasien karena kesulitan menelan

3. Pasien yang keracunan

4. Pasien yang muntah darah

5. Pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut


6. Pasien dengan distensi abdomen karena gas, darah dan cairan

7. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT

8. Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnose atau analiasa isi

lambung.

F. Hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan NGT

Nasogstric tube tidak di anjurkan atau di gunakan dengan berlebihan

kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya

sewaktu memasang NGT seperti :

1. pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esophagus

2. klien yang mengalami cedera sereprospinal

3. klien dengan sestainelsned head trauma, maksilopacial intracnanial.

4. Klien dengan riwayat esophageal sricurre, esophageal varices alkali

ingestion juga beresiko untuk esphagela penetration.

5. Klien dengan koma juga potensial mual dan aspirasi sewaktu

memasukan NGT, pada tindakan ini di perlukan tidakan proteksi

seperti airway di pasang terlebih dahulu sebelum NGT

6. Pasein dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini

mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan

makanan konstruksi bypass dari kantong lambung yang kecil ke duo

denum dan bagian-bagian usus kecil yang menyebabkan malabsorpsi

(mengurangi kemampuan untuk menyerap kalori dan nutrisi)

PERHATIAN :
a. Riwayat masalah sinus atau nasal (infeksi, sumbatan, polip,

dll)

b. Selang NGT maksimal di pasang 3 kali 24 jam jika sudah

mencapai waktu harus di lepas dan di pasang NGT yang

baru.

c. Kesadaran dan riwayat MCI

d. Refleks vagal

e. Perdarahan karena prosedur yang agresif

f. Selang NGT masuk ke trakea

g. Di harapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup

tentang prosedur dan tujuan tindakan.

h. Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu

tentang tindakan yang akan di lakukan pasien atau keluarga

di haruskan menandatangani informed consent

i. Pada saat memasukan selang NGT perhatikan keadaan

umum penderita

j. Pastikan selang NGT tidak masuk ke dalam saluran

pernafasan

k. Jika terjadi sionosis NGT harus segera di cabut

l. Memasukan makanan cair dengan cermat dan jangan terlalu

cepat

m. Usahakan makanan yang ada di corong masih tersisa

kemudian tuangkan lagi demikian seterusnya untuk

mencegah udara masuk kedalam selang NGT


n. Jika pada pasien yang mengalami ganguan psikis, tangan

harus diikat untuk mencegah NGT tercabut

o. Lakukan perawatan mulut sesring mungkin selama NGT

terpasang

p. Berikan krim/gliserin pada bibir untuk mempertahankan

kelembaban

JANGAN MEMASUKAN SELANG SECARA PAKSA JIKA ADA

TAHANAN

a. Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu di ulangi lagi,

anjurkan klien menarik nafas dalam

b. Jika tetap ada tahan, tarik selang perlahan-lahan dan

mesukan ke hidung yang lain secara perlahan-lahan

c. Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan inspeksi

tenggorokan lalu lanjutkan memasukan selang secara

bertahap

G. Pengkajian

Pengkajian pada pasien yang akan di lakukan pemasangan NGT meliputi :

1. Biodata klien :

a. Nama

b. Pekerjaan

c. Tanggal atmission

d. Jenis kelamin

e. Tingkat pendidikan

f. Usia
g. Diagnosa medis

2. Riwayat kesehatan :

a. Riwayat masa lalu klien

b. Riwayat kesehatan keluarga dan riwayat kesehatan klien saat

ini

c. Kondisi kesehatan saat ini

3. Pemeriksaan fisik

a. Kesadaran umum; allert/letargic (regular/iregular) Pulse rate

blood pressure

b. Tanda-tanda vital : respiration (regular/iregular), respiration

rate, pulse rate, blood pressure

c. Head too :

1) Apakah terdapat trauma di bagian kepala

“nasophagea trauma, skull fracture, maksilo frature,

cerfical fracture, disphagia, atresia oesophagus,

naso-oro-pharyngeal burn

2) Apakah terdapat paresphesia, hemipharesis

3) Apakah terdapat alat bantu pernafasan :

pemasangan mask oksigen, nasal canula,

endotracheal tube guedel/mayo, fentilator, distensi

muntah (cairan, darah, warna, konsistensi).

H. Pengkajian secara umum

Pengkajian harus berfokus pada :


1. Instruksi dokter tentang tipe selang dan penggunaan siang

2. Ukuran siang yang di gunakan sebelumnya jika ada

3. Riwayat masalah sinus atau nasal

4. Distensi abdomen, nyeri atau mual

I. Pemasangan nasogatric tube (NGT)

Persiapan alat

Persiapan alat yang harus di lakukan dalam teknik pemasangan NGT :

1. Selang NGT ukuran dewasa, anak-anak dan juga bayi sesuai

kebutuhan pasien

2. Handscun bersih

3. Handuk kecil (sebagai pengalas dada pasien)

4. Parlak

5. Bengkok

6. Jelli atau lubricant

7. Spuit 50cc-100cc

8. Stetoskop

9. Tongue spatel

10. Plaster

11. Pen light

12. Gunting

13. Klem

14. Baskom berisi air

15. Tissue
16. Makanan/diet dalam bentuk cair serta obat-obatan

17. Bak instrument steril

J. Prosedur pelaksanaan

1. Mendekatkan alat ke samping klien

2. Meminta ijin dan menjelaskan tindakan yang akan di lakukan dan

tujuannya pada klien dan keluarga

3. Setelah minta ijin bahwa peralatan di sebelh kanan pasien. Secara

etika perawat, saat memasang NGT berada di sebelah kanan

pasien. Namun, sebagai petugas kesehatan anda bisa memulih

berdiri di sebelah kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan

dominan kanan atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri.

4. Membantu klien pada posisi fouler/semi fouler

5. Mencuci tangan

6. Bersihkan darah hidung dengan menggunakan tissue

7. Memasang handung di atas dada klien

8. Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrument steril

9. Memakai handscun

10. Mengukur panjang selang yang akan di masukan dengan cara

menempatkan ujung selang dari hidung klien ke ujung telinga atas,

lalu lanjutkan sampai procesuss sipoideus

11. Beri tanda pada selang yang telah di ukur dengan plester

12. Beri jeli pada NGT sepanjang 10-20cm dari ujung tersebut.

13. Minta klien untuk rileks dan beranapas normal


14. Pada saat anda memasukan selang lebih dalam ke hidung, minta

pasien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut.

Msukkan selang sampai batas yang di tandai. Setelah sampai batas

plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan

penlight jika ternyata masih di mulut terik kembali selang dan

pasang lagi tetapi jika selang terlihat dan pasien bisa merasakan

selang dalam faring, instruksiakn pasien untuk menekuk kepala

kedepan dan menelan.

15. Jangan memasukkan selang secara paksa jika ada tahanan

a) Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu di ulangi lagi,

anjurkan klien menarik napas dalam

b) Jika tetap ada tahanan, tarik selang perlahan-lahan dan

masukkan kehidung yang lain secara perlahan-lahan

c) Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan terinspeksi

tenggorokan lalu di lanjutkan

16. Pemeriksaan pertama :

a) Letakkan dan stetoskop di epigastrium atau lambung lalu

suntikan angin yang telah di isi dalam spuit dengan tekanan

yang kuat atau cepat. Apa bila sudah di lambung, maka

akan terdengar suara di stetoskop.

b) Periksa dengan menarik spuit apa bila yang tertarik cairan

berwarna kuning berarti NGT sudah mencapai lambung.

17. Pemeriksaan kedua


Dengan menggunakan baskom berisi air lalu masukkan ujung

NGT ke dalam air, apa bila keluar gelembung maka NGT masuk

ke paru-paru bukannya lambung sebaliknya jika msuk ke lambung

maka di air tidak terjadi apa-apa.

18. Pasang spuit corong pada pangkal pipa apa bila sudah yakin pipas

masuk ke lambung

19. Untuk mengamankan selang; gunting bagian plester sepanjang 2

inci sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inci plester pada lubang

hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi

plester lilitan mengitari selang

20. Bantu klien dengan posisi yang nyaman

21. Merapikan dan membereskan alat

22. Melepas sarung tangan

23. Mencuci tangan

24. Mengevaluasi respon klien

25. Melakukan dokumentasi dan hasil

K. Hal-hal yang perlu dilakukan setelah pemasangan NGT

1. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau

keluarga.

2. Cuci tangan

3. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

a. Selang NGT maksimal dipasang 3X24 jam jika sudah

mencapai waktu harus dilepas dan dipasang NGT yang baru.


b. Langkah-langkah pemberian makanan cairan lewat NGT.

c. Dokumentasi :

Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi :

1) Tanggal dan waktu insersi selang

2) Warna dan jumlah drainase

3) Ukuran dan tipe selang

4) Toleransi klien terhadap prosedur

5) Hal yang diharapkan setelah pemasangan NGT

6) Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah.

7) Klien berkurang rasa nyeri dari distensi abdomen.

8) Distensi abdomen berkurang.

9) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

10) Tidak terjadi aspirasi.

L. Pemberian makanan melalui NGT

1. Persiapan alat

a. Spuit 50cc-100cc.

b. Makanan atau obat dalam bentuk cair.

c. Handuk.

d. Bengkok.

e. Selang NGT

2. Prosedur pelaksanaan

a. Siapkan spuit besar berukuran 50cc.

b. Siapkan makanan cairnya (susu, jus).


c. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok.

d. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT

supaya tidak kemasukan udara dengan mengklem.

e. Masukan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi

spuit harus diatas supaya makanan cairnya bisa mengalir

masuk ke lambung.

f. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa

menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir

masuk ke lambung.

g. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa

menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir

mengikuti gaya gravitasi.

h. Makanan yang akan dimasukan maksimal 200cc, jadi jika

spuitnya 50cc maka bisa dilakukan 4x, dan apabila akan

memasukan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci

dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air

supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap diselang karena

bisa mengundang bakteri.

i. Jika sudah, rapikan peralatan.

M. Pelepasan NGT

Selang NGT maksimal dipasang 3x24 jam jika sudah mencapai waktu

harus dilepas dan dipasang NGT yang baru. Selang NGT yang terpasang

terlalu la a dapat menimbulkan erosi hidung, sinusitis, esofagitis, dan ulserasi


lambung. Karena itu, berdasarkan pertimbangan pencegahan komplikasi serta

kondisi pasien yang memungkinkan, selang NGT perlu dilepas tepat sesuai

dengan pemulihan fungsi salurang pencernaan.

1. Persiapan alat :

a. Spuit 10cc.

b. Handuk.

c. Salin normal.

2. Prosedur pelaksanaan

a. Mencuci tangan.

b. Menjelaskan prosedur dan pelepasan NGT.

c. Pasang handuk di atas pasien.

d. Memutar selang, masukkan 10cc salin normal dan memasang

klem pada selang.

e. Memberitahukan klien untuk menarik napas dalam dan

menghembuskan napas dengan perlahan.

f. Cabut selang dengan perlahan dan bungkus selang dengan

handuk.

g. Memberi klien alat untuk perawatan mulut dan pelumas untuk

hidung yang kering.

h. Merapikan peralatan dan klien.


i. Mencatat waktu pelepasan dan reaksi klien.

j. Mengobservasi tanda dan gejala gangguan saluran pencernaan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. NGT adalah kepanjangan dari nasogastric tube.

2. Fungsi NGT yang paling umum adalah sebagai alat penyalur

makanan atau obat dalam bentuk cair dengan memasukan selang

dari hidung hingga memasuki lambung.

3. Sebelum pemasangan NGT harus meminta ijin pada keluarga atau

pasien secara langsung serta memperhatikan keadaan umum

pasien dan riwayat kesehatannya untuk meminimalisir terjadinya

hal yang tidak diinginkan.

4. Harus melakukan dengan hati-hati.

B. Saran

Sebelum melakukan tindakan medis (Pemasangan NGT)

dianjurkan meminta ijin terlebih dahulu harus memantau keadaan pasien

terlebih dahulu dan memeriksa riwayat pasien untuk mencegah hal yang

tidak diinginkan dan lakukan tindakan medis dengan hati-hati dan sopan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai