Anda di halaman 1dari 4

Nama fitriana malik

Nim : 01061901013

Mata kuliah : seni tari anak usia dini

seni tari dapat mengembangkan 6 asfek perkembangan

 perkembangan agama dan moral.

Aspek perkembangan nilai-nilai agama dan moral merupakan hal yang paling mendasar
dan akan menjadi fondasi bagi kehidupan anak pada masa dewasannya. Kemampuan ini
bertujuan untuk melatih anak melalui pembiasaan ibadah dengan cara yang menyenangkan,
mengenal, dan mencintai Tuhan sejak dini sehingga akan terwujud perilaku akhlaqul karimah,
ikhlas, sabar, jujur, dan senang menjalankan perintah Agama. Dahulu orang menganggap bahwa
anak perlu diajarkan apa yang “benar” dan apa yang “salah”. Dalam penelitian selanjutnya,
perkembangan moral merupakan proses yang lebih kompleks yang melibatkan pertumbuhan
social dan penalaran intelektual. Perilaku moral merupakan perilaku yang sesuai dengan standar
moral dari kelompok sosial tertentu. Perilaku moral terbentuk dari perilaku yang menjadi
kebiasaan bagi anggota masyarakat.

 bahwa seni sangat bergantung pada bahasa.

Tanpa bahasa seni tidak akan bisa berkembang, tidak bisa dipelajari dan diwarisi, tidak
mampu menyampaikan pesan, serta tidak bisa berfungsi sebagai penghubung antara seniman
dengan khalayak. Sebaliknya, seni juga turut mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak
akan bervariasi dan tidak mengandung keindahan. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat
berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa yang indah yang dalam istilah
bahasa lebih dikenal dengan estetika .Selain itu, seni berbahasa memberikan keunikan yang khas
bagi seseorang dan memberikan gaya serta nada yang membedakan penggunaan bahasa antara
orang yang satu dengan yang lain. Dalam istilah bahasa, hal ini lebih dikenal dengan retorika
(seni berbicara). 
maka dapat disimpulkan hubungan bahasa dengan seni adalah sebagai berikut:
1. Bahasa sebagai sarana pengembangan seni.
2. Bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni/kesenian dari generasi ke generasi.
3. Bahasa berperan dalam penamaan atau pengistilahan unsur-unsur seni baru sehingga
dapat disampaikan dan dimengerti oleh yang menerimanya.
4. Bahasa berperan menyampaikan pesan yang terkandung dalam seni, baik itu seni tari,
seni rupa, maupun seni musik.
5. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran kesenian, nama atau istilah seni digunakan
untuk menginventarisasi kesenian untuk pengembangan selanjutnya.
6. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dan seniman dengan khalayak.
7. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dengan instrument musik. Contoh:
mempelajari kunci-kunci pada instrument musik. Kunci-kunci tersebut menggunakan
bahasa seperti: do re mi fa sol la si do, atau A B C D E F G.
8. Bahasa sebagai sarana berekspresi dalam seni.
9. Bahasa berperan penting pada proses penciptaan seni.
Seni juga berhubungan dengan bahasa. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat
berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa yang Indah (estetika bahasa). Selain
itu, seni berbahasa memberikan keunikan yang khas bagi seseorang dan memberikan gaya serta
nada yang membedakan penggunaan bahasa antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam
istilah bahasa, hal ini dikenal dengan retorika berbahasa.

bahwa seni sangat bergantung pada bahasa. Tanpa bahasa seni tidak akan bisa
berkembang, tidak bisa dipelajari dan diwarisi, tidak mampu menyampaikan pesan, serta tidak
bisa berfungsi sebagai penghubung antara seniman dengan khalayak. Sebaliknya, seni juga turut
mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak akan bervariasi dan tidak mengandung
keindahan. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat berperan penting bagi pengarang untuk
menciptakan bahasa yang indah yang dalam istilah bahasa lebih dikenal dengan estetika .Selain
itu, seni berbahasa memberikan keunikan yang khas bagi seseorang dan memberikan gaya serta
nada yang membedakan penggunaan bahasa antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam
istilah bahasa, hal ini lebih dikenal dengan retorika (seni berbicara). 

maka dapat disimpulkan hubungan bahasa dengan seni adalah sebagai berikut:
1. Bahasa sebagai sarana pengembangan seni.
2. Bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni/kesenian dari generasi ke generasi.
3. Bahasa berperan dalam penamaan atau pengistilahan unsur-unsur seni baru sehingga
dapat disampaikan dan dimengerti oleh yang menerimanya.
4. Bahasa berperan menyampaikan pesan yang terkandung dalam seni, baik itu seni tari,
seni rupa, maupun seni musik.
5. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran kesenian, nama atau istilah seni digunakan
untuk menginventarisasi kesenian untuk pengembangan selanjutnya.
6. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dan seniman dengan khalayak.
7. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dengan instrument musik. Contoh:
mempelajari kunci-kunci pada instrument musik. Kunci-kunci tersebut menggunakan
bahasa seperti: do re mi fa sol la si do, atau A B C D E F G.
8. Bahasa sebagai sarana berekspresi dalam seni.
9. Bahasa berperan penting pada proses penciptaan seni.
Seni juga berhubungan dengan bahasa. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat
berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa yang Indah (estetika bahasa). Selain
itu, seni berbahasa memberikan keunikan yang khas bagi seseorang dan memberikan gaya serta
nada yang membedakan penggunaan bahasa antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam
istilah bahasa, hal ini dikenal dengan retorika berbahasa.

 Seni Tari pada Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif berkaitan dengan pembangunan proses berfikir. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana anak memperoleh, mengatur dan menggunakan apa yang dipelajari. Proses ini
melibatkan pengembangan konseptual dan pikiran sadar, memori, pemecahan masalah, imajinasi
dan kreatifitas. Perkembangan intelegensi merupakan perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berfifkir dan bahasa. Ini berarti dalam dalam melakukan gerak tari
dapat memfungsikan semua fungsi otak anak. Gerak tari bisa disebut dengan brain gym dipakai
istilah dimensi lateralis untuk berlatih otak kiri dan kanan.
Gerak dalam perkembangan kognitif biasanya dilakukan pada kegiatan belajar yang
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Aktifitas tari tersebut dilakukan dengan proses berfikir karena dilakukan
dengan gerakan yang tidak sama. Gerakan tersebut anak akan mengatur apa yang dipelajari yang
melibatkan memori atau ingatan. Ini berarti dalam melakukan gerak tari dapat memfungsikan
semua fungsi otak anak.

 Seni Tari pada Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial merupakan pertumbuhan anak untuk merasakan dan


mengekspresikan berbagai peningkatan emosi dengan tepat. Ekspresi tersebut merupakan respon
emosional untuk diri sendiri, orang lain, dan apa yang anak katakan dan lakukan. Dalam
meningkatkan perkembangan emosi dan sosial melalui greak dapat dilakukan gerak atau aktifitas
yang mengembangkan sosial, yaitu dalam permainan kelompok bersama. Permaina tersebut akan
melibatkan gerakan pada seluruh tubuh anak.

Gerak emosi pada seni tari, terdapat anak yang antusias atau semangat dalam melakukan
gerak tari, itu menunjukkan bahwa anak tersebut sangat senang menampilkan tariannya. Ada
juga anak yang kurang senang atau biasa saja, itu menunjukkan bahwa anak tersebut tidak
senang. Penekanan dalam perkembangan sosial adalah anak terlibat dalam kegiatan belajar untuk
mengambil keputusan, menunjukkan inisiatif, bekerja sama sebagai tim, menghormati orang lain
dan mengembangkan pemahaman hidup bersama.

Anda mungkin juga menyukai