Anda di halaman 1dari 22

Penawaran & Penciptaan Uang

Proses Penawaran Uang


• Proses penawaran uang adalah mekanisme untuk
menentukan jumlah uang beredar (JUB).
• Pergerakan dari JUB akan menentukan tingkat suku
bunga dan selanjutnya dapat mempengaruhi kondisi
perekonomian serta masyarakat secara keseluruhan.
• Kompenen JUB terdiri dari Uang kartal dan Rekening
bank dalam arti luas yang terdiri dari rekening giro,
tabungan dan deposito atau dikenal dengan istilah lain
sebagai uang sekunder.
• Pada kenyataannya jumlah uang sekunder jauh lebih
besar dari uang primer yang terdiri dari uang kartal
dan cadangan bank (reserve).
Proses Penawaran Uang
• Para pihak yang terkait dengan proses penawaran uang
adalah:
1. Bank Sentral yaitu lembaga yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan kebijakan moneter. Bank
Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia.
2. Bank yaitu lembaga perantara keuangan yang
menerima simpanan dana nasabah dan
menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan, kredit
atau yang sejenisnya.
3. Nasabah, yaitu perorangan dan institusi yang memiliki
simpanan di bank.
Neraca Bank Sentral
A. Kewajiban (Liabilities), meliputi:
1. Mata uang beredar, yaitu jumlah mata uang yang berada di
tangan masyarakat.
• Merupakan surat hutang dari penerbit (pemerintah/negara) kepada
pembawa uang tsb.
• Merupakan alat tukar (the medium of exchange) yang berlaku di
perekonomian.
2. Cadangan bank (Banks Reserves),
• Berdasarkan jenis terdiri dari:
– Rekening bank di bank sentral (Bank Indonesia)
– Uang tunai yang berada di kas bank
• Berdasarkan tujuan:
– Cadangan wajib bank (Required reserves) atau Giro Wajib Minimum (GWM)
yaitu cadangan berdasarkan ketentuan otoritas perbankan.
– Cadangan tambahan bank (Excess reserves) yaitu cadangan yang dibentuk
oleh bank sendiri, dimana jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan bank ybs.
Neraca Bank Sentral
B. Harta (Assets), meliputi:
1. Surat Berharga Pemerintah (Government Securities)
• Meliputi aset yang berasal dari pembelian bank sentral
atas surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah.
• Pembelian surat berharga pemerintah akan meningkatkan
cadangan bank di bank sentral dan sistem keuangan.
2. Pinjaman kepada bank (Loans to banks)
• Meliputi jumlah pinjaman kepada bank-bank
• Pinjaman kepada bank-bank akan meningkatkan cadangan
bank di bank sentral dan sistem keuangan.
• Disebut juga sbg cadangan pinjaman (borrowed reserves)
Neraca Bank Sentral
BANK SENTRAL
HARTA KEWAJIBAN
•Surat Berharga Pemerintah •Uang Tunai Beredar (Uang Kartal)
•Pinjaman Kpd Bank •Cadangan Bank

•Jumlah kewajiban bank sentral yang meliputi Uang kartal dan Cadangan
Bank disebut dengan Uang primer (Monetary base).
•Uang primer merupakan sumber atau benih dari semua JUB.
•Bank sentral mengontrol Uang primer melalui :
1. Operasi pasar terbuka (OPT) atau Open market operation (OMO),
yaitu
• Pembelian surat berharga  (+) Uang primer
• Penjualan surat berharga  (-) Uang primer
2. Pinjaman kepada bank  (+) Uang primer
Penciptaan Uang (Money Creation
Process)
• Melalui 2 tahap:
1. Penciptaan uang primer oleh Bank Sentral
• Uang kartal
• Cadangan bank
2. Penciptaan uang giral (rekening giro)
• Dilakukan oleh Bank Umum
• Fractional Reserve Banking
– Bank hanya perlu menahan sebagian dari dana simpanan ke
dalam cadangan bank, misalnya 10%.
• Disebut dengan pembentukan simpanan/ deposito
berganda (multiple deposit creation)
Penciptaan Uang Primer
Penciptaan Uang Giral
1. Bank Sentral (BS) menambah Uang Primer (UP) dengan
membeli surat berharga dari Bank Umum A sebesar 10 Milyar.

Pencatatan:
Bank Sentral
Bank Sentral: Surat berharga + 10M Cadangan
•Dr. Surat berharga Bank A + 10M
•Cr. Cadangan Bank A

Bank A: Bank A
•Dr. Cadangan di Bank Sentral Cadangan di BS + 10M
•Cr. Surat berharga Surat berharga - 10M
Penciptaan Uang Giral
2. Bank A memberikan kredit kepada Nasabah X
sebesar 10M, dan dana ditransfer ke Bank B.
Pencatatan:
Bank A
Bank A:
Dr. Kredit Yg Diberikan Cadangan di BS - 10M
Cr. Cadangan di BS (A) Kredit Diberikan + 10M

Bank B Bank B
Dr. Cadangan di BS (B)
Cadangan di BS + 10M Rek Giro X + 10M
Cr. Rekening Giro X
Penciptaan Uang Giral
3. Bank B setelah menerima dana 10M, hanya perlu
mencadangkan sebesar 10% (10% x 10M). Dana sebesar 9M
disalurkan menjadi Kredit YD kepada Nasabah Y dengan rekening
giro di Bank C
Pencatatan:
Bank B
Cadangan di BS 10M
Bank B:
- 9M
•Dr. Kredit YD
1M
•Cr. Cadangan di BS
Kredit Diberikan + 9M

Bank C: Bank C
•Dr. Cadangan di BS Cadangan di BS + 9M Rek Giro Y + 9M
•Cr. Rekening Giro Y
Penciptaan Uang Giral
4. Bank B setelah menerima dana 9M, hanya perlu mencadangkan
sebesar 10% (10% x 9M). Dana sebesar 8,1M disalurkan menjadi
Kredit YD kepada Nasabah Z dengan rekening giro di Bank D

Pencatatan:
Bank C
Cadangan di BS 9M
Bank C:
- 8,1M
•Dr. Kredit YD 0,9M
•Cr. Cadangan di BS Kredit Diberikan + 8,1M

Bank D: Bank D
•Dr. Cadangan di BS
Cadangan di BS + 8,1MRek Giro Z + 8,1M
•Cr. Rekening Giro Z
Penciptaan Uang Giral
• Rangkuman
1. Penciptaan UP oleh BS: 10M
2. Penciptaan Uang giral (Rekening giro) di Bank Umum:
a. Rek giro X di Bank B: 10M
b. Rek giro Y di Bank C: 9M
c. Rek giro Z di Bank D: 8,1M
• Total Rekening giro dari a sd c : 27,1M
3. Proses penciptaan uang giral terus berlanjut sampai
excess reserves di perbankan menjadi nol (0), seperti
tabel berikut.
Penciptaan Uang Giral
Penambahan Penambahan Penambahan •Total penambahan UP (∆
Bank
Rek Giro Kredit Uang Primer UP) sebesar 10M.
•Dengan Rasio cadangan (r)
A 0 10M 0 sebesar 0,1 atau 10%.
B 10M 9M 1M •Penambahan JUB (∆JUB)
C 9M 8,1M 0,9M dalam bentuk uang giral
D 8,1M 7,29M 0,81M sebesar 100M atau 10 x UP.
E 7,29M 6,56M 0,73M
F 6,56M 5,90M 0,66M Rumus:
1
. . . .
∆JUB = ----- x ∆UP
. . . . r
. . . .
Total 100M 100M 10M Disebut simple deposit multiplier
(pengganda simpanan sederhana)
Pengganda Uang (Money Multiplier)
• Pengganda uang atau Money multiplier
menyatakan lipatan jumlah uang beredar yang
diperoleh dari perubahan uang primer.
• Nilai pengganda uang lebih besar dari 1,
sehingga perubahan Rp 1,- uang primer akan
meningkatkan JUB lebih dari Rp 1,-.
• Rumus:
JUB = m x UP
• m: Money multiplier; m > 1; JUB: Jumlah uang
beredar; UP: Uang primer.
Perhitungan Pengganda Uang
• Asumsi:
• Jumlah uang kartal (UK) merupakan proporsi dari uang
giral UG atau UK = c x UG.
 c = UK/UG  rasio uang kartal (currency ratio)
• Bank harus mempunyai cadangan wajib (CW) dengan
proporsi tertentu dari uang giral atau CW = r x UG
 r = CW/UG  rasio cadangan wajib (required reserve ratio)
• Cadangan tambahan bank (CT) merupakan proporsi
dari uang giral (UG) atau CT = e x UG
 e = CT/UG  rasio cadangan tambahan (excess reserve
ratio)
• Cadangan bank (CB) adalah jumlah dari CW dan CT
atau CB = CW + CT.
Perhitungan Pengganda Uang
» UP = UK + CB; CB = CW + CT
» UP = UK + CW + CT
» UP = (c x UG) + (r x UG) + (e x UG)
» UP = (c + r + e) UG  1/(c + r + e) UP = UG
» UG = UP/(c+r+e)
Jika JUB = M1 = UG + UK, maka:
» JUB = UG + (c x UG) JUB = [(1+c)/(c+r+e)] x UP.
» JUB = (1 + c) UG JUB = m x UP, maka
» JUB/(1+c) = UG m = (1+c)/(c + r + e) atau:
» JUB/(1+c) = UP/(c+r+e) (1 + c)
» JUB = (1+c) UP / (c+r+e) m = ----------------
(c + r + e)
Faktor yang mempengaruhi JUB
• Faktor yang mempengaruhi JUB adalah: c, r, e.
– Jika c +  UK +  UP -  JUB –
– Jika r +  UG -  UP -  JUB –
– Jika e +  UG -  UP -  JUB -
Contoh Soal
• Cadangan wajib bank: 10%
• Cadangan tambahan bank: 800.000
• Uang kartal (UK): 400 juta
• Uang giral (UG): 800 juta
• JUB = M1 = 400 juta + 800 juta = 1,2 milyar
• Berapa nilai pengganda uang (money
multiplier)?
Jawaban
• r = 0,1
• c = UK/UG = 400 juta/800 juta = 0,5
• e = CT/UG = 800.000/800 juta = 0,1% = 0,001
• Pengganda uang (m) = (1+c)/(c+r+e)
• m = (1+0,5)/(0,5+0,1+0,001)
= 1,5/0,601
= 2,5
Penciptaan Uang Primer
• Uang primer (UP) pada hakekatnya adalah “hutang” dari otoritas
moneter kepada masyarakat dan lembaga keuangan (pemilik UP).
• Penciptaan UP atau “hutang” tsb berasal dari:
1. Pencetakan uang baru.
– Kondisi defisit dari anggaran pemerintah (APBN) yang tidak dapat
ditutup dengan pinjaman, kemudian dipenuhi dengan mencetak
uang baru, kemudian uang tsb disebarkan ke masyarakat melalui
aktivitas belanja pemerintah spt pembayaran gaji pegawai,
pembangunan proyek, pembelian barang & jasa, dll.
2. Pemberian pinjaman oleh bank sentral kepada bank-bank dan
lembaga keuangan lain di masyarakat.
3. Melalui transaksi dengan luar negeri (faktor eksternal)
– Surplus neraca pembayaran menghasilkan tambahan cadangan
devisa. Surplus devisa tsb dikonversi menjadi IDR (uang domestik)
untuk membiayai kebutuhan usaha dan operasional eksportir di
dalam negeri.
• Maka:
• UP = PU + PB + FE
• Jika
• JUB = m x UP,
• JUB = m x (PU + PB + FE)
• JUB =
(1 + c)
----------------- x (PU + PB + FE)
(c + r + e)

Anda mungkin juga menyukai