Anda di halaman 1dari 5

119

C. Pembahasan Dan Analisis


1. Pengumpulan Data

a. Bill of Material Chart

BOM Chart untuk perusahaan PT. Moving on Manufactur

mempunyai kapasitas sebagai mana tertera dalam chart tersebut, Yaitu

ada 19 item. Yang terdiri diantaranya yaitu 19 komponen yang berada

dilevel 4 dan 3 atau berada dilevel bawah. Dan komponen spot yang

terdiri dari 3 komponen yang terdapat di level 2. Dan komponen

assemblig 2 bagian yaitu dilevel 1 lalu produk jadi yang terdapat di

level 0.

b. Bill of Material Table

1) Direct Material Miniatur Mainan Kereta Api

Terdiri dari gambar, nama dan juga ukuran sebelum dan

sesudah proses produksi. Ditabel ini didapatlah jumlah material

dimensi dan juga bentuk design material yang nantinya akan menjadi

patokan bagi proses produksi. Sehingga bentuk tiap komponen

beserta ukurannya akan terorganisir. Maka nantinya didapatlah suatu

kepastian ukuran dan bentuk bagaimana yang nantinya akan

diproduksi.

2) Indirect Material Mainan Mainan Kereta Api Kayu

Terdiri dari bahan bahan tambahan atau material tambahan

yang nantinya akan dijadikan sebagai perlengkapan setelah produk

tersebut menjadi sebuah unit produksi. Bahan pelengkap yang terdiri

dari cat kayu, kardus, plastic bubble, lakban bening. Sehingga


120

material ini haruslah mendapatkan perhatian dan analisa yang sama

dengan material langsung.

2. Pengolahan Data
a. Forecasting

Peramalan perusahaan kami kami lakukan dengan metode

Moving Average. Yang kami kerjakan di software winqsb. Dan kami

mendapatkan range peramalan permintaan kami terbanyak adalah di

bulan Maret 2017 sebanyak 1120 dan juli 2018 sebanyak 1118 dan

terendah dibulan Januari dan september 2017 sebanyak 1104.

b. Waktu Operasi Unit

Sehingga setelah peramalan didapatkan maka kami memulai

operasi maka kami mendapati bahwa komponen terlama dalam satuan

waktu operasi adalah komponen pengunci roda kiri belakang, pengunci

roda kiri depan dan pengunci roda depan kanan belakang yaitu 547

detik.

c. Master Production Schedule

Dan setelah didapatkan hasil forecast yang kami dapat dari

software winqsb dengan menggunakan Moving Average Yaitu MPS

terbanyak kami berada dibulan Juli yaitu dengan total produksi 1270.

Dengan jumlah lost pada bulan itu yaitu 136 unit. Sedangkan MPS

terendah kami terdapat pada bulan April yaitu sebanyak 1264 dengan

jumlah lost 136unit.

d. Rough Cut Capacity Planning


121

1) Perhitungan RCCP

Dari hasil perhitungan RCCP secara keseluruhan kita bisa

simpulkan bahwa pemakaian mesin yang paling lama dipakai pada

rata rata setiap komponen adalah mesin pneudrem sender.

2) Resume jumlah kapasitas yang dibutuhkan

Sehingga berdasarkan data perhitungan RCCP dan analisa

kesimpulan yang didapat memang tak bisa dipungkiri bahwa mesin

Jigsaw adalah mesin yang paling lama digunakan dari setiap

bulannya dan setiap komponennya, dengan jumlah mesin yang

tersedia yaitu 6351 unit. sehingga meskipun sering digunakan tetapi

memang unit mesin tersedia dengan cukup.

3) Kapasitas Perusahaan

Kapasitas perusahaan kami analisa bahwa memang mesin

terbanyak pada perusahan kami adalah Jigsaw 6351 unit dan mesin

paling sedikit adalah pengemasan yaitu125 unit. Dan jika dihitung

total mesin Jigsaw sampai menyentuh angka 3048446 jam/bulan dan

itu waktu terlama.

e. Material Requirement Planning

1) Perhitungan MRP

Setelah langkah sebelumnya telah terolah data. Maka

langkah selanjutnya adalah menentukan MRP. Angka yang menjadi

patokan kami adalah on hand dan safety stock. Dan angka on hand

kami ada pada 128 unit sedangkan safety stock ada pada angka 0.
122

Dan lama leadtime yang kami terapkan pada MRP kami yaitu

berdasarkan perminggu. Dengan tabel perhitungan MRP dimulai dari

minggu pertama bulan september sampai minggu ke 4 bulan januari

tahun berikutnya. Dengan diterapkan pada tiap komponen.

2) Resume Planned Order Release

Dengan pola penerapan waktu sama kami melakukan

perhitungan dengan hanya memerhatikan pada perhitungan MRP

pada aspek Planned Order Releasenya saja.

f. Capacity Requirement Planning


1) Perhitungan CRP
Pada perhitungan ini hampir sama dengan pola

perhitungan MRP secara penampilan. Namun kali ini yang dihitung

bukan lah jumlah unit produk lagi melaikan adalah jumlah

pemakaian mesin tiap minggu nya dengan pola perhitungan

perbulan. Dengan tetap mengikuti pola tiap nama komponen yang

diproduksi. Dan Satuannyanya adalah waktu bukan unit dengan data

tertera pada bagian sebelumnya.

2) Resume jumlah kebutuhan aktual

Setelah proses perhitungan Capacity Requirement

Planning telah rampung dilakukan hal selanjutnnya adalah

perhitungan mengenai total bobot waktu pemakaian mesin

perminggunya. Sehingga akan didapatkan nantinya adalah rekapan

bobot pemakaian mesin persatuan waktu minggu tiap bulan. Yaitu

dari bulan september hingga bulan Januari tahun berikutnya. Dengan


123

data yang tertera pada bagian sebelumnya. Tidak ada

pengelompokan berdasarkan nilai tertinggi atau terendah pada

perhitungan ini.

g. Perbandingan kebutuhan aktual dengan kapasitas tersedia

Pada pehitungan kali ini akan didapati bahwa kinerja mesin

akan dikatakan baik dan optimal setiap satuan minggunya. Dengan

memerhatikan tingkat utilitas. Dengan tingkat utilitas perusahaan kami

telah kami tentukan sebelumnya yaitu 85 % dan tingkat efisiensi mesin

kami kami tentukan sebesar 82 %.

h. Grafik Load Profile Kebutuhan Aktual Kapasitas (Rated Capacity)

Pada langkah ini kami membandingkan data kebutuhan

aktual dengan rated capacity untuk mendapatkan asumsi sementara

tentang bagaimana rate capacity setiap alat pada perusahaan kami dapat

memenuhi kebutuhan pada aktual tiap periode minggunya pada setiap

bulannya. Sehingga dapat kami simpulkan lewat data yang disajikan

oleh grafik itu bagaimanakah kinerja mesin kami bekerja dari periode

ke periode.

Anda mungkin juga menyukai