Oleh :
WANTI NURAENI
NIM. 13DB277045
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar merupakan kehamilan
dengan dua janin atau lebih. Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki
risiko lebih tinggi dari pada persalinan satu janin (tunggal). Semakin banyak
jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan
ditanggung ibu. Wanita dengan kehamilan kembar akan mengalami gejala-
gejala dari kehamilan seperti nyeri ulu hati, sakit pinggang, hemoroid,
kesulitan berjalan dan kelelahan lebih berat dibandingkan dengan kehamilan
tunggal ( Mochtar Rustam 2012). Mereka akan lebih mudah menderita
anemia, hipertensi, preeklamsi, persalinan premature dan persalinan secara
operasi. Alloh telah menunjukan kekuasaanya yaitu diantaranya alloh telah
memberikan dua orang anak dalam satu rahim seorang ibu, adapun ayat
yang menerangkan kekuasaan alloh SWT dalam surat As-shuraa 42:53
سانَ ِم انا َر ۡح َم ًة ِ ۡ س ۡل ٰن َك َعلَ ۡي ِهمۡ َحف ِۡي ًظاؕ ا ِۡن َعلَ ۡي َك ا اَِّل ۡال َب ٰل ُغ َواِ ان ۤا ِا ََ ۤا اَ ََ ۡۡ َنا
َ اَّل ۡن َ ض ۡوا َف َم ۤا ا َ ۡر
ُ َفا ِۡن اَ ۡع َر
ٌۢ
سانَ َكفُ ۡور ِ ۡ س ِّي َئة بِ َما َۡدا َم ۡت اَ ۡيد ِۡي ِهمۡ َفاِنا
َ اَّل ۡن َ َۡف ِر َح بِ َهاؕ َوا ِۡن ُتصِ ۡب ُهم
B. Rumusan masalah
Berdasarkan data dalam latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu : ‘’Bagaimana Asuhan Kebidanan pada ibu
Hamil dengan Gemelli di Ruang Poli kandungan dan kebidanan RSUD dr.
Soekardjo Tasikmalaya?’’
C. Tujuan Masalah
1) Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan gemelli di
RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. GEMELLI
1. Pengertian gemelli
Kehamilan ganda atau kembar ialah suatu kehamilan dengan
dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian
wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Bahaya bagi ibu tidak
begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khususbila diinginkan hasil yang
memuaskan bagi ibu janin.sejak ditemukanya obat-obatan dan cara
induksi ovulasi maka dari laporan-laporan pelosok dunia, frekuensi
kehamilan kembar condong meningkat bahkan sekarang sudah hamil
kembar lebih dari 6 janin.
Kehamilan ganda atau gemelli adalah suatu kehamilan dimana
terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan ganda
terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau
apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga
membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam
atau lebih. (joseph, nugroho. 2010).
Artinya : kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya susah
payah dan melahirkanya susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.
(QS Al-Ahqap/45:15)
2. Etiologi
Kehamilan dizigotik, bangsa, hereditary, umur paritas, obat idomid
dan hormon gonadotropin yang merangsang ovulasi, semakin tinggi
umur semakin tinggi frekuensinya. Frekuensi kehamilan kembar juga
meningkat dengan paritas ibu
Kehamilan monozigotik faktor penghambat yang mempengaruhi
segmentasi sebelum blastula terbentuk.(icesmi sukarni, sudarti.2014).
7
7. Diagnosis
Kehamilan kembar
a. Anamnesa
1) Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan.
2) Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.
3) Uterus terasa lebih cepat membesar.
4) Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
5) Infeksi dan palpasi
a) Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan uterus lebih
besar dan cepat tumbuhnya dari biasa.
b) Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak.
c) Banyak bagian-bagian kecil teraba
d) Teraba 3 bagian besar janin.
e) Teraba 2 balotemen.
f) Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada dua tempat yang agak
berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut
per menit atau sama-sama dihitung dan berselisih 10.
(1) Rontgen foto abdomen, kelihatan 2 janin.
(2) Ultrasonografi : kelihatan 2 janin, dua jantung yang
berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan 1.
(3) Elektrokardiogram fetal : diperoleh 2 EKG yang berbeda
dari kedua janin.
(4) Reaksi kehamilan : karena pada hamil kembar umumnya
plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka HCE akan tinggi
; jadi reaksi kehamilan titrasi bias positif kadang-kadang
sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan dengan
malahidatidosa.(Rukiah,dkk, 2014)
8. Pengaruh terhadap ibu dan janin
a. Terhadap ibu
1) Kebutuhan akan zat zat bertambah, sehingga dapat
menyebabkan anemia dan definisi zat zat lainnya
2) Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebih
besar
11
a. Komplikasi kehamilan
1) Hidramnion
2) Prematuris
3) Kelainan letak
4) Plasenta previa
5) Solusio plasenta
6) Monster fetus
b. Komplikasi postpartum
1) Antonia uteri
2) Retensio plasenta
3) Plasenta rest
4) Pendarahan postpartum
5) Mudah infeksi
b) Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya
resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat alat
reproduksi belum matang, mental dan psikisnya
belum siap sedangkan umur lebih dari 35 tahun
rentan sekali terjadi untuk pendarahan masa nifas
c) Agama
Untuk mengetahui pasien tersebut dalam
membimbing atau mengarahkan pasien dalam
berdoa
d) Suku bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari
e) Pendidikan
Berpengaruh pada tindakan kebidanana dan
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya,
sehingga bidan dapat memberikan konseling
sesuai dengan pendidikanya.
f) Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan megukur tingkat
social ekonominya, karena ini mempengaruhi
dalam gizi pasien tersebut
g) Alamat
Ditanyakan karena mungkin memiliki nama yang
sama dengan alamat yang berbeda (Manuaba,
2007)
1) Keluhan utama
Keluhan yang terjadi pada ibu hamil dengan gemelli
adalah ibu mengatakan sakit pinggang dari 2 hari yang
lalu
2) Riwayat menstruasi
Umur, menarche, siklus, lamanya haid, banyaknya
darah, haid teratur atau tidak , sifat darah (cair atau
ada bekuan warnanya) adanya disminorhoe (Rohani,
dkk 2011)
3) Riwayat perkawinan
Perlu dikaji berapa kali menikah, status menikah syah
atau tidak, karena melahirkan tanpa status yang jelas
akan berkaitan dengan psikologinya, sehingga akan
mempengaruhi proses persalinan. (ambarwati, 2008)
18
b. Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur
oleh tenaga kesehatan. (Nursalam,2009)
1) Keadaan umum
Keadaan umum ini meliputi baik, sedang atau jelek.
Pada kasus gemelli ini keadaan umumnya baik.
(Nugroho, 2012)
2) Kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan individu mengadakan
hubungan dengan lingkunganya,serta dengan dirinya
sendiri meliputi panca indranya dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap
dirinya sendiri dibedakan menjadi 6 diantaranya :
a) Composmentis, suatu bentuk kesadaran normal yang
ditandai individu sadar tentang diri dan lingkunganya
sehingga daya ingat, perhatian dan orientasinya
mencakup ruang, waktu dan keadaan baik.
b) Amnesia, menurunya kesadaran ditandai dengan
hilangnya ingatan atau lupa tentang sesuatu kejadian
tertentu.
c) Apatis, menurunya kesadaran ditandai dengan acuh
tak acuh terhadap stimulasi yang masuk.
d) Samnolensi, menurunya kesadaran dimulai dengan
mengantuk (rasa malas dan ingin tidur)
e) Spoor, menurunya kesadaran ditandai dengan
hilangnya ingatan, orientasi, dan pertimbangan.
f) Sub koma, menurunya kesadran ditandai dengan
tidak ada respon terhadap rangsangan yang keras.
3) Pemeriksaan fisik
Untuk menilai kondisi kesehatan ibu serta tingkat
kenyamanan fisik ibu bersalin serta mendeteksi dini
adanya komplikasi, informasi dari hasil
pemeriksaan fisik dan anamnesa digunakan dalam
menggunakan diagnosa, men
21
(1) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi pernapasan
pasien yang dihitung dalam 1 menit.
(saiffudin, 2006).
a) Tinggi
Untuk mengetahui tinggi badan ibu. Tinggi
badan yag kurang dari 145 cm tergolong resiko
tinggi karena kemungkinan besar persalinan
berlangsung kurang lancer. (Rohani dkk, 2011).
b) Berat badan
Untuk mengetahui berat badan ibu.
c) Lila
Untuk mengetahui lingkar lengan ibu 23,5 cm
atau tidak, termasuk resiko tinggi atau tidak.
(Alimul, 2006).
4) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan sistematis yaitu pemeriksaan dengan
melihat klien dari ujung rambut hingga ujung kaki meliputi
a) Kepala
Untuk mengetahui kebersihan rambut, rontok atau
tidak
b) Muka
Keadaan muka puncat atau tidak ada kelianan,
adakah oedema. Pada ibu hamil dengan gemelli
muka tidak pucat.(winkjosastro, 2007)
c) Mata
Untuk mengetahui konjungtiva pucat atau tidak.
Sclera ikterik atau tidak. Pada pasien gemelli
konjungtiva terlihat normal.
d) Mulut dan gigi
Untuk mengetahui adanya caries gigi atau tidak, lidah
bersih atau kotor, ada stomatitis atau tidak.
e) Kelenjar tyroid
Untuk mengetahui ada pembesaran kelenjar tyriod
atau tidak.
f) Kelenjar getah bening
Untuk mengetahui ada pembesaran kelenjar getah
bening atau tidak
22
g) Dada
Untuk mengetahui retraksi dinding dada kanan-kiri
saat bernafas atau tidak.
h) Payudara
Untuk mengetahui simetris atau tidak, areola
berpigmentasi atau tidak, puting susu menonjol atau
tidak, colostrum sudah keluar atau belum.
i) Perut
Untuk mengetahui ada bekas oprasi atau tidak, ada
striae atau tidaak, ada linea atau tidak.
j) Vulva
Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, ad
avarices atau tidak, laserasi atau tidak.
k) Anus
Untuk mengetahui ada haemoroid atau tidak
l) Ekstremitas
Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, ada
varices atau tidak.
5) Pemeriksaan khusus obstretic (lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada
pembesaran, ada luka bekas operasi atau tidak,
striae gravidarum, linea nigra atau alba.
(Manuaba, 2007).
(2) Palpasi
Pada kasus ibu hamil dengan gemelli terjadi
gangguan rasa nyaman yang berhubungan
dengan sakit pinggang, ibu menahan sakit dan
keadaan umum lemah. (Elzahra, 2012).
(a) Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri
sehingga dapat diketahui berat janin, umur
kehamilan dan bagian janin apa yang terdapat
23
(3) Auskultasi
Terdengarnya denyut jantung janin menunjukan
bahwa janin hidup dan tanda pasti kehamilan.
Puctum maksimum janin tergantung presentasi,
posisi, dan kehamilan kembar, biasanya pada
daerah punggung janin. Frekuensi di atas 120-
160x/menit keteraturan denyut jantung janin
menunjukan keseimbangan asam basa atau
kurang O2 pada janin (Manuaba, 2007). Pada
kasus ibu hamil dengan gemelli terdengar 2 DJJ
dengan perbedaan 10 denyut atau lebih, dan
dapat dilakukan auskultasi dengan stetoskop
laenec atau stetoskop ultrasonic (dopler).
b) Data pemeriksaan laboratorium
Data penu jang dilakukan untuk menentukan
diagnosa apabila diperlukan. Misalnya pemeriksaan
laboratorium, seperti pemeriksaan Hb, dan pap
smear atau pemeriksaan USG. (Nugroho, 2010).
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakan
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi
standar nomenklatur diagnosa kebidanan. (Varney,2008).
b. Masalah
Masaalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau
yang menyertai diagnosa (Varney, 2008). Masalah yang
sering muncul pada ibu hamil dengan gemelli yaitu ibu
tampak gelisah dan cemas menghadapi persalianan
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan
belum teridentifikasi dalam diagnosa dan maslah didapatkan
dengan analisa data. (Varney, 2008)
3. Diagnosa potensial
Diagnosa potensial yang terjadi pada kasus gemelli
terjadinya risiko infeksi dan komplikasi yang mengancam
kehidupan ibu dan bayinya. (Varney, 2008).
4. Antisipasi
Semua persiapan untuk persalinan ibu, golongan darah ibu
sudah ditentukan dan persediaan darah diadakan meningat
kemungkinan pascapersalinan lebih besar. (Icesmi dan Sudarti,
2014).
25
5. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan yang mungkin timbul adalah :
a. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu.
b. Jelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar
c. Jelaskan kepada ibu tanda bahaya pada kehamilan trimester
III
d. Anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya.
e. Anjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi beban kerja.
f. Anjurkan ibu untuk memposisikan dirinya senyaman
mungkin menurut ibu
g. Berikan terapi berupa tablet fe, Calcium lactate, vitamin C.
h. Anjurkan ibu untuk USG
i. Ajurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada
keluhan.
j. Dokumentasi tindakan dan hasil pemeriksaan.
6. Pelaksanaan
Pada langkah keenam ini pelaksana asuhan menyeluruh seperti
yang telah diuraikan pada langkah kelima perencanaan.
Langkah ini dapat dilakukan pada wanita yang bersangkutan,
bidan, atau tim kesehatan lain.
7. Evaluasi
Evaluasi pada ibu hamil dengan gemelli yaitu :
a. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan kebidanan
yang dilakukan, ibu memahami.
b. Ibu paham akan penjelasan yang diberikan
c. Ibu paham dan menerima terapi yang diberikan.
d. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
e. Tindakan dan hasil pemeriksaan telah didokumentasikan ke
dalam catatan harian maupun lembar format yang telah
disediakan
D. KEWENANGAN BIDAN
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan (permenkes) no
:1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelengaraan praktek
bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi :
26
1. Kewenangan normal
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB
2. Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah
3. Kewenangan bidan dalam menjalankan praktik di daerah yang
tidak memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenngan yang dimiliki
seluruh bidan, kewenangan ini meliputi :
1. Pelayanan kesehatan ibu
a. Ruang lingkup
1. Pelayanan konseling pada masa prahamil
2. Pelayanan antenatal pda kehmilan normal
3. Pelayanan persalinan normal
4. Pelayanan ibu nifas normal
5. Pelayanan ibu menyusui
6. Pelayanan konseling pada masa antara dua
kehamilan
2. Kewenangan
1. Episiotomi
2. Penjahitan luka jalan lahit tingkat I dan II
3. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
peenunjuk
4. Pemberian tablet fe pada ibu hamil
5. Pemberian vit A dosis tinggi pada ibu nifas
6. Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini (IMD) dan
promosi air susu ibu (ASI) eklusif
7. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala
III dan postpartum
8. Penyuluhan dan konseling
9. Bimbingan pada ibu hamil
10. Pemberian surat keterangan kematian
DAFTAR PUSTAKA
Hadist Al-Bukhari