MILLENIAL
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Kesadaran Dalam Berwarga Negara Dikalangan
Generasi Milenial dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
05 Oktober 2020
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak
dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara
disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui
partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk
memperbaiki penghidupan masyarakatnya.
Sedangkan populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun yang
diikenal dengan generasi milenial saat ini sangat besar, mencapai 34,45%. Dibanding
generasi sebelumnya, generasi millennial memang unik, kajian tentang generasi
millennial sangatlah menarik. Hasil riset yang dirilis oleh Pew Researh Center
menemukan bahwa kehidupan generasi millennial tidak bisa dilepaskan dari teknologi
terutama internet, entertainment/hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi
ini.
5
Adanya gap pemahaman semacam ini harus dijembatani agar generasi milenial
sebagai pewaris tunggal atas kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara,
mempunyai cara pandang dan tangung jawab dalam hal berwarga negara. Atas dasar
tersebut maka perlu dicarikan metode yang sesuai, bagaimana cara menanamkan nilai-
nilai berwarga negara terhadap generasi milenial.
6
BAB 2
ISI
Menurut KBBI warga negara adalah semua orang yang secara hukum merupakan
anggota resmi dari suatu negara tertentu. Warga negara bisa berupa warga negara lokal
atau warga negara asing di sebuah negara. Warga negara merupakan penduduk sebuah
negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
Sedangkan secara umum arti warga negara yaitu orang-orang sebagai bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur negara, yang mempunyai hubungan yang tidak
terputus dengan tanah airnya, dengan UUD negaranya, sekalipun yang bersangkutan
berada di luar negeri, selama yang bersangkutan tidak memutuskan hubungannya atau
terikat oleh ketentuan hukum internasional.
7
Generasi Milenial tidak secara langsung mengalami pahit getirnya perjuangan
para pendahulunya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Generasi milenial
hidup dijaman yang serba instan, dan menghadapi tantangan yang begitu kompleks
tentunya sangat berpengaruh terhadap sikap dan prilakunya. Begitu juga dalam berwarga
negara, maka perlu penanaman secara intens dan sistematis dengan metode yang sesuai
dengan generasi milenial itu sendiri.
Perbedaan latar belakang dan cara pandang antara generasi pendahulu dengan
generasi milenial tentang berwarga negara akan berpengaruh terhadap implementasi
berwarga negara, hal ini perlu disikapi secara bijaksana. Intinya adalah sama bahwa setiap
warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap berwarga negara.
Persaingan global yang sangat kompetitif hanya akan dimenangkan oleh SDM
yang bukan hanya unggul secara komparatif tapi juga unggul secara kompetiti. Maka
keungggulan kompetitif itulah yang harus ditanamkan kepada genersi milenial agar
mampu bersaing dan memenangkan persaingan tersebut.
Generasi millennial harus tahu akan fungsi sebagai warga negara. Beberapa fungsi
warga negara berkaitan dengan hak dan kewajiban yang dimiliki. Hak dan kewajiban
warga negara diberikan untuk memenuhi beberapa fungsi warga negara sebagai berikut:
8
• Ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai kapasitas dan bidang masing-
masing.
• Menghormati hak asasi manusia (HAM) orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Tunduk kepada peraturan dan batasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
• Menjaga persatuan dan kesatuan negara.
• Mentaati dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali.
• Turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa.
Sedangkan hak dan kewajiban warga negara itu sendiri telah tercantum pada UUD
1945. Berikut hak warga negara Indonesia:
• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
• Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”(pasal 28A).
• Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
• Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang” Hak untuk mengembangkan diri dan melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhakmendapat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
• Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
• Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
• Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1).
Berikut kewajiban warga negara Indonesia:
9
• Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya".
• Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
yang berbunyi, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
• Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Di mana tertuang dalam Pasal
28J ayat 1 yang berbunyi," Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia
orang lain".
• Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Tertuang dalam Pasal 28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis".
• Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
Dari fungsi, hak dan kewajiban warga negara itu sendiri seharusnya sebagai generasi
millennial sudah harus bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi
generasi penerus yang baik bagi bangsa dan negara.
Generasi millennial di Indonesia tidak boleh kalah dalam persaingan dengan anak-
anak muda dari negara lain. Pendidikan yang tinggi saja ternyata tidak cukup, anak muda
Indonesia zaman now harus dibekali dengan berbagai pengalaman dan soft skills yang
baik. Nah, menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki dalam
jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi millennial untuk dapat bersaing
dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis ini.
10
Untuk menjadi anak muda zaman now yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu
membiasakan diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas/pola hidup berikut ini di dalam
kehidupan kita:
1. Perbanyak Membaca Buku: Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan
bagi generasi millennial saat ini, dengan membaca buku setiap hari,
wawasan yang diperoleh menjadi lebih luas dan hal tersebut akan
merangsang kemampuan untuk berpikir secara kreatif.
2. Menggunakan Internet dan Media Sosial Secara Bijak: Tidak dapat
dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan internet bisa membawa
dampak positif maupun dampak negatif bagi anak muda. Maka dari itu,
kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengambil dampak positifnya
saja. Kita bisa menggunakan internet untuk mencari ide-ide kreatif di
Google, mencoba menulis artikel di Kompasiana, melihat tutorial kreatif
di Youtube, membuat foto-foto menarik untuk ditampilkan di Instagram
atau Facebook, membagikan info-info yang bermanfaat di Twitter dan
masih banyak lagi. Pada dasarnya, dampak positif dari kemajuan teknologi
akan kita rasakan ketika kita juga menggunakannya secara positif.
3. Bersikap Terbuka Terhadap Berbagai Pengalaman Baru: Di dunia yang
semakin dinamis dan modern seperti saat ini, kita sebagai anak muda perlu
membiasakan diri untuk terbuka dengan berbagai pengalaman baru. Kita
bisa mengikuti berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi kita,
seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi relawan bagi orang-
orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan. Aktivitas-aktivitas
tersebut akan melatih diri kita untuk dapat berpikir lebih kreatif dan
bergerak lebih aktif. selain itu kita dapat membiasakan diri untuk lebih
tanggap dan kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di sekeliling kita.
4. Membangun Ide dan Visi ke Depan: Hal berikutnya yang dapat dilakukan
oleh anak muda adalah mencoba mengembangkan ide-ide kreatif yang ada
di benaknya. Kita bisa memulai dengan ide-ide yang sederhana terlebih
dahulu. Siapa tahu dari ide yang sederhana tersebut, kita justru dapat
11
membentuk sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-
masalah yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat. Selain mencoba mengembangkan ide-ide yang ada di pikirin
kita, generasi millennial juga harus memiliki visi dalam kehidupannya.
Visi ini harus jelas dan realistis. Jangan sampai kita sebagai generasi
penerus bangsa tidak memiliki visi dan cita-cita yang membuat kita hidup
tanpa target dan tujuan.
5. Rajin Berolahraga dan Membiasakan Diri untuk Bangun Pagi:
Kelihatannya memang sepele, tetapi dua aktivitas tersebut memiliki
dampak yang sangat positif untuk membantu kita menjadi anak muda yang
lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan rajin berolahraga, kita memiliki
banyak energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya kreativitas.
Selain itu, kita menjadi lebih semangat dan terhindar dari
rasa mager (malas gerak). Bangun pagi pun demikian, kebiasaan ini akan
membantu otak kita menjadi lebih segar sehingga dapat memunculkan ide-
ide yang kreatif. Dengan bangun lebih pagi, kita memiliki banyak waktu
untuk beraktivitas secara positif dan mengembangkan berbagai ide yang
ada di pikiran kita.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sebagai generasi millennial, sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi,
yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak. Generasi
millennial sebagai warga negara diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih
baik dari pemimpin masa kini. Pemuda diharapkan untuk menjadi change agent, yaitu
pihak yang mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui
efektifitas, perbaikan dan pengembangan.
Generasi milenial harus bisa bertindak sebagai change agent dan memutus
lingkaran setan tersebut. Pemuda harus tetap optimis dan tidak berhenti melakukan
langkah-langkah perbaikan, termasuk dalam sektor politik. Pemuda harus mau peduli
dengan kualitas politik negaranya dan berani terjun ke dalamnya. Karena perbaikan
politik hanya akan terjadi pada saat orang-orang baik, profesional dan berintegritas masuk
ke dalam politik.
Generasi masa kini harus berusaha dan mampu menjadi bijak terutama dalam
penggunaan media sosial. Media sosial ini mirip dengan politik, tergantung bagaimana
kita menggunakannya. Kita bisa berguna dan bertambah pintar apabila menggunakan
media sosial dengan benar, tapi kita juga bisa menjadi penyebar hoax dan menjadi bodoh
apabila kita menggunakan media sosial dengan tidak benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bohang, F. K. (2018, Februari 22). Kompas Tekno. Dipetik Oktober 05, 2020, dari
https://tekno.kompas.com/read/ 2018/02/22/16453177/berapajumlah-pengguna-
internetindonesia
Effendy, D. (2017, November 15). Kompasiana. Dipetik Oktober 05, 2020, dari
www.kompasiana.com/amp/da marioeffendy/5a0c6f4e5169956 0210b6dd2/panc
Kendi. (2018, Juni 1). NU Online. Dipetik Oktober 05, 2020, dari
www.nu.or.id/post/read/91289/t antangan-pancasila-di-eramilenial
Latief. (2018, Februari 5). Kompas.com. Dipetik Oktober 05, 2020, dari
edukasi.kompas.com/read/2018 /02/05/19450091/memahamipancasila-di-zaman-now
Sabandar, S. (2018, Juni 6). Liputan6. Dipetik Oktober 05, 2020, dari
https://m.liputan6.com/regional/r ead/3552182/tanamkan-nilaipancasila-kepada-
generasimilenial-ala-yogyakarta
Supriyanto, J. (2018, Juni 02). Media Indonesia. Dipetik November 25, 2018, dari
m.mediaindonesia.com/amp/am p_detail/163965-nilai-nilaipancasila-bagi-
generasimilenial-di-zaman-now
14
15
16