Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup membutuhkan interaksi antara makhluk hidup
yang lain maupun dengan makhluk yang tak hidup. Seperti proses makan dan dimakan antara
makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lain dan juga interaksi antara tumbuhan dengan sinar
matahari dan air untuk melakukan fotosistesis.
(a) (b)
Gambar 1.1 (a) Capung yang hinggap di atas daun dan (b) belalang memakan rumput
Sumber: Kholifah (2018)
Perhatikan contoh pada gambar 1.1a di atas, nampak dua ekor capung sedang hinggap diatas
daun untuk mencari mangsa atau sekedar untuk berisirahat. Sedangkan pada gambar 1.1b, terlihat
seekor belalang sedang hinggap diatas daun, namun belalang tersebut tidak hanya sekedar untuk
hinggap melainkan untuk memakan rumput sebagai sumber energi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
makhluk hidup bergantung pada makhluk hidup lain dan makhluk tak hidup yang ada disekitarnya.
A. Lingkungan
Istilah lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki makna “The physical,
chemical, and biotic condition surrounding an organism. Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan
secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar indivisu. Segala sesuatu di luar individu
merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling
memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat saling memengaruhi dengan kuat.
Salah satu contoh lingkungan yang dihuni oleh makhluk hidup yaitu Danau. Danau
merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di permukaan bumi. Pada proses terjadinya
danau dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu danau alami dan danau buatan. Danau alami
merupakan danau yang terbentuk sebagai akibat dari kegiatan alamiah, misalnya bencana alam,
kegiatan
vulkanik dan kegiatan tektonik. Sedangkan danau buatan adalah danau yang dibentuk dengan sengaja
oleh kegiatan manusia dengan tujuan-tujuan tertentu. Danau yang akan kita bahas secara lebih rinci
pada bab ini yaitu Danau Jurang Toleh.
Gambar 2.1. Komponen makhluk hidup dan tak hidup yang menyusun ekosistem danau
Interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup akan membentuk ekosistem.
Ekosistem disusun oleh organisme (komponen hidup) yang saling berinteraksi satu dengan yang lain
dan juga dengan komponen tak hidup untuk membentuk unit kerja. Komponen ekosistem dibagi
menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah
komponen berupa makhluk tak hidup, sedangkan komponen biotik adalah komponen yang berupa
makhluk hidup.
1. Komponen Abiotik
b. Konsumen
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut organisme
heterotrof. Oleh karena itu, manusia dan hewan memperoleh makanan dari tumbuhan
sehingga disebut konsumen. Konsumen sangat tergantung pada produsen, begitu juga
sebaliknnya. Konsumen mempengaruhi kelangsungan hidup produsen. Karbondioksida dari
sisa pernafasan hewan dan manusia dibutuhkan tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibagi menjadi tiga macam, yaitu herbivora,
karnivora dan omnivora.
1) Herbivora
Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan.
Hidupnya sangat bergantung pada tumbuhan secara
2) Karnivora
Karnivora adalah makhluk hidup yang
memakan daging makhluk hidup yang lain. Biasanya,
karnivora memakan makhluk hidup herbivora.
Dengan kata lain, karnivora adalah konsumen tingkat
kedua. Contoh hewan karnivora di Danau Jurang
Toleh adalah burung, katak, dan burung bangau. Gambar 2.4
3) Omnivora Burung Bangau
a. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu in
yang berarti tidak dan dividuus yang berarti dapat dibagi.
Jadi, individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri.
Individu juga dapat disebut satuan makhluk hidup
tunggal. Contohnya seekor belalang dan seekor ikan
mujair di Danau Jurang Toleh seperti Gambar 3.1
Gambar 3.1. individu
b. Populasi ikan mujair
Istilah populasi berasal dari bahasa Latin, yaitu
populous yang berarti semua orang yang bertempat
tinggal disuatu tempat. Dalam ekosistem, populasi
berarti kelompok makhluk hidup sejenis yang
menempati daerah tertentu pada waktu tertentu. Makhluk
hidup dikatakan sejenis apabila makhluk hidup itu
mempunyai persamaan bentuk tubuh, dapat melakukan
perkawinan, dan mampu menghasilkan keturuanan yang Gambar 3.2.populasi
ikan mujair
fertil. Misalnya populasi belalang dan ikan mujair di
Danau Jurang Toleh.
c. Komunitas
Populasi dari berbagai makhluk hidup di suatu
wilayah saling berinteraksi membentuk suatu
komunitas. Istilah komunitas diambil dari bahasa Latin,
yaitu commune yang berarti umum atau biasa. Individu-
individu dalam komunitas saling berinteraksi. Interaksi
antar indivisu dalam komunitas dapat berupa kompetisi,
simbiosis, kerjasama, dan predasi. Contohnya Gambar 3.2. komunitas
komunitas serangga dan komunitas ikan di Danau ikan
Jurang Toleh.
D. Aliran Energi
Apabila kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau
seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, maka kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan
diantara organisme. Makanan diperlukan untuk proses kehidupan tiap-tiap organisme, baik
produsen, konsumen, atau pengurai. Bagaimana produsen, konsumen dan pengurai berinteraksi?
Ingatlah kembali proses fotosisntesis, tumbuhan menggunakan energi cahaya matahari
untuk membuat makanan. Reaksi kimia tersebut mengubah air, CO2 dan energi cahaya matahari
menjadi gula dan oksigen. Gula adalah makanan yang dapat disimpan dan selanjutnya digunakan
oleh tumbuhan.
1. Rantai Makanan
Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan dimakan. Peristiwa makan dan
dimakan dalam suatu garus lurus yang disebut rantai maknan. Rantai makanan ini terjadi
jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama, konsumen pertama
dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi
pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan di berbagai ekosistem. Di
antara rantai makanan tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk
hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai. Gambar 4.1 berikut adalah contoh rantai
makanan yang terjadi di Danau Jurang Toleh.
(b)
Gambar 4.1 Rantai makanan (a) di tepi Danau Jurang Toleh (b) di perairan Danau
Jurang Toleh
2. Jaring-jaring Makanan
Di alam ini satu produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama.
Tetapi, bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen
pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Sebagai
akibatnya satu organisme dapat menjadi bagian dari beberapa rantai makanan yang berbeda.
Bila rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung maka
terbentuklah jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-
rantai makanan yang tumpang tindih dlam ekosistem. Berikut merupakan contoh dari jaring-
jaring makanan yang ada di Danau Jurang Toleh.
Apabila populasi katak diburu habis-habisan oleh manusia hingga populasi katak di
Danau Jurang Toleh musnah maka hal tersebut akan mempengaruhi keseimbangan
ekosistem yang ada disekitarnya. Sehingga apabila populasi katak musnah, maka predator
yang memakan belalang akan berkurang dan menyebabkan populasi belalang akan tumbuh
dengan pesat. Kemudian dampak yang lain adalah populasi rumput akan semakin sedikit
karena hewan pemakan rumput yaitu belalang berjumlah sangat banyak di kawasan tersebut.
Apabila rumput semakin sedikit maka belalang akan berpindah ke lahan pertanian untuk
mendapatkan sumber makanan dan berubah menjadi hama karena merugikan hasil pertanian
akibat ledakan belalang tersebut.
3. Piramida Makanan
Dalam ekosistem selalu terjadi proses makan dan dimakan, sesungguhnya pada saat
tersebut sedang terjadi perpindahan materi dan energi. Peristiwa aliran energi dimulai dari
ditangkapnya energi matahari oleh tumbuhan. Selanjutnya, energi dari matahari diubah oleh
tumbuhan menjadi energi kimia dan disimpan dalam bentuk struktur tubuh tumbuhan.
Ketika konsumen tingkat I, misalnya belalang memakan tumbuhan. Terjadilah perpindahan
energi dari tumbuhan ke belalang. Nbelalang akan menggunakan energi untuk kebutuhan
hidupnya dan tentu juga untuk tumbuh dan berkembang.
Demikian pula, ketika belalang dimakan katak. Energi akan berpindah dari belalang
ke katak. Kemudian katak dimakan oleh ular, maka energi akan berpindah dari katak ke
ular. Apabila ulat mtersebut mati, energi yang ada dalam tubuhnya akan dimanfaatkan oleh
pengurai.
Suatu aliran energi akan berlangsung seimbang jika produsen lebih banyak daripada
konsumen. Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dari jumlah individu produsen hingga
konsumen puncak akan membentuk sebuah piramida. Piramida ini disebut dengan piramida
makanan. Pada piramida makanan, produsen menempati tingkat trofik I, konsimen I
menempati tingkat trofik II, komsumen II menemoati tingakat trofik III, dst.
a. Netralisme
Netralisme merupakan hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme
dalam habitat yang sama dan bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua
belah pihak. Contohnya pada Danau Jurang Toleh adalah kupu-ku pu dengan semut.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Bila mangsa
tidak ada, maka populasi mangsa akan meningkat. Contohnya adalah hubungan antara
burung dengan belalang dan burung bangau dengan ikan.
c. Kompetisi
Kompetisi merupakan interaksi yang memiliki kepentingan yang sama sehingga
terjadi persaingan antarpopulasinya. Misalnya antara populasi belalang dengan ulat yang
memperebutkan makanan.
d. Simbiosis
3) Simbiosis Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis yang
saling menguntungkan. Contohnya bunga dan kupu-kupu. Bunga menghasilkan
madu yang disukai kupu-kupu dan kupu-kupu membantu penyerbukan bunga. Oleh
karena itu, keduanya memperoleh keuntungan.
F. Keseimbangan Ekosistem
Kamu telah mempelajari bahwa suatu ekosistem merupakan hasil interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan. Ekosistem menjamin
terselenggaranya kehidupan berbagai populasi organisme dalam hubungan dengan lingkungan
abiotiknya. Ekosistem dikatakan seimbang jika komunitas dalam suatu ekosistem dapat
menyelenggarakan kehidupan dengan lingkungan abiotiknya. Artinya, komponen-komponen
yang menyusun ekosistem tersebut dalam keseimbangan yang dinamis.
Keseimbangan ekosistem merupakan akibat dari dua hal. Pertama adalah faktor
pertumbuhan, yaitu faktor-faktor yang menunjang pertumbuhan populasi, seperti kecukupan
pangan dan air, cuaca yang nyaman, tingkat reproduksi tinggi, habitat yang sesuai, dan
kemampuan beradaptasi. Kedua, faktor penurunan, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan
pertumbuhan menurun, seperti kekurangan pangan, kekurangan air dan udara: penyakit:
perubahan iklim: habitat tidak memadai: dan adanya predator.