Bab 11analisis Dan Penilaian Ekuitas PDF
Bab 11analisis Dan Penilaian Ekuitas PDF
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PENILAIAN EKUITAS
Daya tahan laba secara luas mencakup stabilitas, prediksi, keragaman, dan tren laba. Analisis
penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain untuk menghitung nilai
perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik estimasi, dan mekanisme
pengawasan.
Menentukan Daya Tahan (Sifat Sementara) suatu pos. Adanya insentif bagi manajer terkait dengan
pelaporan pos sementara, membuat kita harus melakukan evaluasi independen mengenai apakah suatu
keuntungan atau kerugian bersifat sementara. Untuk tujuan ini pos tersebut dibagi dalam dua kategori
besar: operasi yang berulang dan operasi yang tidak berulang.
1. Keuntungan dan kerugian operasi berulang
Keuntungan dan kerugian ini terkait dengan aktivitas operasi tetapi jarang terjadi atau tidak
dapat diprediksi. Analisis keuntungan dan kerugian operasi yang tidak berulang harus
mengakui sifat jarang terjadi dan pola berulangnya. Pos ini dianggap milik periode pelaporan.
Analisis pos operasi tidak berulang tidak langsung memenuhi aturan mekanis. Kita harus
menelaah informasi dan akan menemukan beberapa pos yng lebih bersifat berulang
dibandingkan pos lain serta beberapa lebih bersifat operasional dibandingkan yang lain.
2. Keuntungan dan kerugian nonoperasi yang tidak berulang
Pos ini tidak berulang dan tidak dapat diprediksi dan terjadi diluar operasi normal. Kejadian
yang menyebabkan pos ini biasanya tidak berhubungan, tidak diinginkan, dan tidak
direncanakan, namum tidak selalu seluruhnya tidak diharapkan. Aktivitas usaha terkait
dengan resiko kejadian yang merugikan atau kejutan yang tiba-tiba terjadi, apakah sifatnya
alami atau buatan manusia.
Penyesuaian Pos Luar Biasa yang Mencerminkan Daya Tahan. Mempertimbangkan dampak terdapat
sumber daya perusahaan dan evaluasi manajemen.
• Dampak pos sementara terhadap sumber daya perusahaan. Keuntungan atau kerugian akan
menaikan atau menurunkan sumber daya. Karena pengembalian investasi modal mengukur
hubungan laba bersih terhadap sumber daya, keuntungan atau kerugian sementara
memengaruhi pengukuran ini. Semakin besar pos sementara, semakin besar dampaknya
terhadap pengembalian. Dalam peramalan profitabilitas dan pengembalian investasi, analis
harus mempertimbangkan dampak pencatatan pos sementara dan kemungkinan kejadian masa
depan yang menyebabkan pos sementara.
• Dampak pos sementara dalam evaluasi manajemen. Salah satu implikasi yang sering
dikaitkan dengan keuntungan dan kerugian sementara ialah kurangnya keterkaitan mereka
dengan aktivitas usaha normal. Karenanya, pos ini jarang digunakan untuk mengevaluasi
manajemen.
Perusahaan dengan rasio P/B dan P/E yang tinggi (kotak I) adalah perusahaan yang memiliki
harapan laba sisa positif dan laba bersih (I) yang diharapkan akan naik dibandingkan saat ini. Ini
merupakan perusahaan dengan kinerja tertinggi (pertumbuhan yang tinggi). Sebaliknya,rasio P/B dan
P/e yang rendah (kotak IV) menunjukkan taksiran laba sisa negatif dan laba masa depan yang lebih
kecil daripada laba saat ini. Jelas bahwa perusahaan ini mengalami kesulitan serius karena investasi
mereeka saat ini diperkirakan tidak menghasilkan pengembalian yang lebih besar dari biaya
modal,dan profitabilitas ditaksir lebih rendah dari saat ini. Perusahaan dengan rasio P/B tinggi dan
P/E rendah (kotak II) diharapkan melaporkan laba sisa positif,meskipun laba menurun. Perusahaan ini
masih menghasilkan investasi produk (nilai sekarang yang positif) namun dalam tahap penurunan.
Dan perusahaan dengan rasio P/B rendah dan P/E tinggi (kotak III) tidak mampu menghasilkan nilai
sekarang investasi yang positif, namun profitabilitas diharapkan akan meningkat dibandingkan saat
ini. Perusahaan ini sedang memperbaiki operasi mereka,tetapi belum menyelesaikan kesulitan
operasinnya.
KEKUATAN LABA DAN PERAMALAN UNTUK TUJUAN PENILAIAN
Kekuatan Laba
Kekuatan Laba (earning Laba) mengacu pada tingkat laba perusahaan yang diharapkan akan
terjadi pada masa depan. Dengan sedikit pengecualian, kekuatan laba di akui sebagai faktor utama
dalam penilaian perusahaan. Model penilain berbasis akuntansi mencakup kapitalisasi kekuatan laba,
dimana kapitalisasi ini melibatkan penggunaan suatu faktor atau penggandaan yang mencerminkan
biaya modal dan taksiran risiko dan pengembalian masa depan. Banyak analisis laba dan laporan
keuangan yang ditujukan untuk menentukan kekuatan laba.