Anda di halaman 1dari 30

Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Page 1 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

I. POTENSI DAN PROSPEK PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA


SAWIT

Kelapa sawit merupakan salah satu produk perkebunan yang memiliki nilai tinggi dan industrinya
termasuk padat karya. Manfaat dari buah kelapa sawit sendiri sangat bervariasi. Cukup banyak industri lain yang
dapat menggunakan sebagai bahan baku produknya, seperti minyak goreng, makanan, kosmetik dan lain-lain.

Akhir-akhir ini industri kelapa sawit cukup marak dibicarakan, karena dunia saat ini sedang ramai-
ramainya mencari sumber energi baru pengganti minyak bumi yang cadangannya semakin menipis. Salah satu
alternatif pengganti tersebut adalah energi bio diesel dimana bahan baku utamanya adalah minyak mentah kelapa
sawit atau yang lebih dikenal dengan nama Crude Palm Oil (CPO). Bio diesel ini merupakan energi alternatif yang
ramah lingkungan, selain itu sumber energinya dapat terus dikembangkan, sangat berbeda dengan minyak bumi
yang jika cadangannya sudah habis tidak dapat dikembangkan kembali.

Pertumbuhan permintaan CPO tidak hanya disebabkan dengan adanya pengembangan energi alternatif
tersebut, tetapi juga disebabkan kenaikan permintaan yang disebabkan oleh pertumbuhan industri hilirnya.
Indonesia sebagai produsen utama bersama Malaysia seharusnya dapat memperoleh keuntungan dari keadaan
tersebut, dengan berkonsentrasi membangun industri kelapa sawit dan infrastruktur pendukungnya.

Perkembangan Minyak Kelapa Sawit Dunia

Konsumsi minyak sawit (CPO ) dunia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren meningkat.
Pertumbuhan akan permintaan CPO dunia dalam 5 (lima) tahun terakhir, rata-rata tumbuh sebesar 9,92%. China
dengan Indonesia merupakan negara yang paling banyak menyerap CPO dunia. Selain itu negara Uni Eropa juga
termasuk konsumen besar pengkomsumsi CPO di dunia.

Seiring dengan meningkatnya konsumsi dunia, ekspor CPO dalam 5 (lima) tahun terakhir juga
menunjukkan tren meningkat, rata-rata peningkatannya adalah sebesar 11%. Eksportir terbesar didunia
didominasi oleh Malaysia dan Indonesia, kedua negara tersebut menguasai 91% pangsa pasar ekspor dunia. Papua
Nugini berada di urutan ke 3 dengan perbedaan share yang cukup jauh yaitu hanya berkisar 1,3% (Grafik 1).

Diprediksikan peningkatan konsumsi dan ekspor ini akan terus berlanjut bahkan dalam persentase yang lebih
besar mengingat faktor yang mendukung hal tersebut cukup banyak, seperti: pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan industri hilir, perkembangan energi alternatif, dll. Malaysia dan Indonesia diprediksikan akan terus
menjadi pemain utama dalam ekspor CPO ini, mengingat belum ada perkembangan yang signifikan dari negara
pesaing lainnya. Bahkan Indonesia diprediksikan akan menyalip Malaysia baik dalam produksi maupun ekspor
CPO, karena didukung oleh luas lahan yang tersedia dimana Malaysia sudah mulai terbatas.

Page 2 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Perkembangan Harga CPO Dunia.

Permasalahan utama perdagangan dunia CPO sebenarnya bukan terletak pada tingkat permintaan
konsumsi atau ekspornya, karena baik konsumsi atau ekspor dunia cenderung meningkat dengan stabil.
Permasalahan utamanya justru terletak pada fluktuasi harga yang tidak stabil. Fluktuasi harga CPO ini cenderung
dipengaruhi oleh isu-isu yang dibuat oleh negara penghasil produk subtitusi (saingan CPO), yaitu negara-negara
penghasil minyak dari kacang kedelai dan jagung yang umumnya merupakan negara di Eropa dan Amerika (negara
maju). Isu-isu seperti produk yang tidak higienis, pengrusakan ekosistem hutan termasuk isu pemusnahan orang
utan merupakan isu yang diangkat untuk menjatuhkan harga CPO dunia. Harga CPO dunia saat ini (November
2006) adalah USD540/ton, relatif tinggi jika dibandingkan dengan harga selama tujuh tahun terakhir, walaupun
pada 1984 harga CPO pernah mencapai USD729/ton.

Untuk mengatasi fluktuasi harga ini, pada bulan Desember 2006 pihak gabungan pengusaha kelapa sawit
Malaysia (MPOA) dan gabungan kelapa sawit Indonesia (GAPKI) mengadakan perjanjian kerja sama yang didukung
penuh oleh pemerintahan kedua negara, yang isi perjanjian diantaranya adalah untuk menjaga stabilitas harga
CPO. Stabilitas harga yang akan dijaga berkisar antara USD600-700/ton dengan alasan ditingkat harga tersebut
industri kelapa sawit memiliki margin premium.

Kondisi Dalam Negeri

Industri/perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan Indonesia dan kontribusinya
terhadap ekspor non migas nasional cukup besar. Dalam enam tahun terakhir rata-rata share per tahun adalah
6,17% dan setiap tahun cenderung terus mengalami peningkatan. Ekspor CPO Indonesia setiap tahunnya juga
menunjukkan tren meningkat dengan rata-rata peningkatan adalah 12,97%.

Sampai dengan tahun 2005 luas perkebunan kelapa sawit yang ternanam di Indonesia adalah 5,6 juta ha,
yang terdiri dari: perkebunan rakyat 1,9 juta ha, perkebunan pemerintah 0,7 juta ha, dan perkebunan swasta 3, 0
juta ha. Rata-rata pertumbuhan lahan per tahun sebesar 15% atau 200.000 ha per tahun. Sementara itu, produksi
kelapa sawit Indonesia di tahun 2005 telah mencapai 17 juta ton meningkat 63,7% dibandingkan tahun 2003 yang
mencapai 10,4 juta ton.

Sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia terletak di Pulau Sumatera (69%) disusul
Pulau Kalimantan (26%). Dengan adanya rencana pemerintah membangun 850 km perkebunan kelapa sawit di
sepanjang perbatasan Indonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan maka pada tahun 2020 diprediksikan luas
perkebunan kelapa sawit di Indonesia akan menjadi 9 juta ha sehingga share lahan kelapa sawit di Kalimantan naik
menjadi 35% sebaliknya Sumatera turun menjadi 56%.

Produktifitas kebun kelapa sawit di Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia. Produktifitas Indonesia
berkisar 3,04 ton/ha sedangkan Malaysia berkisar 3,83 ton/ha. Hal ini lebih disebabkan oleh pemilihan bibit yang
kurang baik, sistem pemupukan yang

Page 3 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

kurang optimal dan kondisi perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang sudah banyak melewati usia produktif
akibat keterterlambatan dalam melakukan regenerasi pohon kelapa sawit.

Ke depan, pengembangan industri kelapa sawit nasional sangat prospektif karena saat ini pemerintah
Indonesia sedang menjalankan program pengembangan bio diesel yang menggunakan CPO sebagai bahan
bakunya. Dengan demikian kapasitas penyerapan CPO akan jauh lebih besar lagi disamping nilai tambahnya juga
akan semakin tinggi.

Metode Pengembangan Industri Kelapa Sawit yang Sesuai

Sesuai dengan UU Republik Indonesia No. 18 tahun 2004 tentang perkebunan, ditegaskan bahwa “
Perkebunan diselenggarakan atas asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta
keadilan (Pasal 2); dan perkebunan mempunyai fungsi: a. ekonomi, yaitu peningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional; b. ekologi, yaitu peningkatan
konservasi tanah danair, penyerap karbon, penyedia oksigen, dan penyangga kawasan lindung; dan c. sosial
budaya, yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa”(Pasal 4)

Salah satu pola pengembangan perkebunan kelapa sawit yang sesuai dengan undang-undang tersebut
dan cukup menarik untuk diaplikasikan saat ini adalah pola Transmigration Corporate Farming (TFC). Pola ini
adalah pola penyempurnaan dari pengembangan perkebunan inti plasma sebelumnya, dimana para petani plasma
hanya mengerjakan lahannya saja dan tidak melibatkan kepemilikan pemerintah daerah dan pusat. Pada pola TFC
ini perusahaan inti wajib memberikan 20% sahamnya berupa lahan kepada petani (2 ha per petani), sehingga
petani merasa memiliki perusahaan dan akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memaksimalkan hasilnya
yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan juga. Pola ini juga mengadopsi kepentingan pemerintah
daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena perusahaan wajib memberikan 10% sahamnya
ke pemerintah daerah. Selain itu di dalam pola ini perusahaan juga memberikan 10% sahamnya ke pemerintah
pusat. Pemberian saham kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat ini pada akhirnya juga akan
menguntungkan perusahaan karena diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dan pusat akan
menguntungkan perusahaan.

Kendala-Kendala Pengembangan Industri Kelapa Sawit Nasional

Secara makro, prospek industri kelapa sawit di Indonesia cukup baik, tetapi dalam pelaksanaan
pengembangannya cukup banyak kendala yang dihadapi diantaranya adalah:

1. Kebijakan yang saling tumpang tindih antara pusat dan daerah, seperti ijin pembukaan lahan yang kadang
membuat para pelaku bisnis ragu-ragu dalam bertindak dan mengakibatkan biaya besar.

Page 4 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

2. Infrastruktur yang belum memadai terutama pelabuhan ekspor. Saat ini kapasitas pelabuhan ekspor
kelapa sawit baru mencapai 8 juta ton, sedangkan total ekspor telah mencapai 10 juta ton lebih, sehingga
masih terdapat kekurangan 2 juta ton. Diprediksikan dengan pertumbuhan lahan kelapa sawit yang
signifikan (jika tidak didukung adanya penambahan kapasitas pelabuhan baik perluasan atau
penambahan pelabuhan baru) maka industri kelapa sawit dalam 10 tahun bisa terganggu karena akan
banyak hasil produksi yang tidak dapat diekspor, sementara daya tampung dalam negeri akan semakin
terbatas apalagi jika program bio diesel pemerintah tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan.
3. Tumbuhnya industri hilir tidak secepat pertumbuhan industri kelapa sawit itu sendiri, mengakibatkan nilai
jual hasil minyak kelapa sawit Indonesia bernilai rendah. Ekspor Indonesia baru 42% yang sudah berupa
produk turunan kelapa sawit, sedangkan ekspor industri kelapa sawit Malaysia sudah 80% lebih berupa
produk turunan.
4. Belum adanya grand strategy yang jelas dan terkoordinasi dari pemerintah untuk mengembangkan
industri ini, padahal pemerintah telah mencanangkan bahwa sektor ini adalah sektor unggulan Indonesia
untuk ekspor non migas dan penyerapan tenaga kerja.

Peran Perbankan Terhadap Industri Kelapa Sawit

Peran perbankan nasional untuk membiayai industri ini masih relatif kecil, hal ini dapat dilihat dari
kucuran kredit nasional pada sektor pertanian, perkebunan dan sarana pertanian (dimana sub sektor perkebunan
berada di dalamnya) yang hanya sebesar 5,94% dengan nilai rata-rata pertahun sebesar Rp. 27,8 triliun. Kualitas
kredit yang diberikanpun tidak terlalu bagus, rata-rata NPL per tahunnya adalah 11,15%, masih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata total NPL perbankan yang sebesar 7,96%. Walaupun NPL di sektor ini cukup tinggi
tetapi setiap tahunnya menunjukkan kecenderungan menurun/membaik.

Prospek pertumbuhan industri kelapa sawit ini sangat cerah mengingat permintaannya yang terus meningkat, baik
akibat dari pertambahan yang alami seperti kenaikan pertambahan penduduk yang otomatis akan meningkatan
permintaan minyak goreng, berkembangnya industri hilir, dan yang terakhir yang cukup mempengaruhi kenaikan
permintaan CPO dunia secara signifikan yaitu pengembangan energi alternatif pengganti minyak bumi.

Diprediksikan bio diesel ini akan mengubah bentuk ketergantungan dunia akan energi yang tidak
terbarukan (non renewable). Memang saat ini harganya relatif mahal, tetapi seiring dengan semakin
meningkatnya kapasitas produksi dan konsumsi maka diprediksikan harga akan semakin murah.

Page 5 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Persaingan bio diesel berbahan baku minyak kelapa sawit dengan yang berbahan baku minyak kacang
kedelai atau jagung yang umumnya didominasi negara maju, akan dimenangkan oleh bio diesel yang berbahan
minyak kelapa sawit, karena biaya produksinya jauh lebih murah. Disamping itu dalam kapasitas produksi, minyak
kelapa sawit jauh lebih besar daripada minyak kacang kedelai/jagung.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat diuntungkan dengan adanya perubahan penggunaan
energi dunia ini karena hanya dua negara yang mendominasi industri/perkebunan kelapa sawit, yaitu Malaysia dan
Indonesia. Malaysia pertumbuhannya cenderung melambat karena adanya keterbatasan lahan, sedangkan di
Indonesia potensi pengembangan lahannya masih terbuka luas.

Untuk itu Indonesia harus dapat mengantisipasi pergerakan perubahan energi dunia tersebut dengan cara antara
lain:

1. Mempersiapkan segala kebijakan dan infrastruktur yang nyata untuk perkembangan industri kelapa
sawit, seperti penerapan kebijakan satu atap, mensubsidi suku bunga kredit, membangun sarana jalan,
membangun pelabuhan ekspor, dll.
2. Mempermudah proses investasi yang menguntungkan baik bagi investor asing dan lokal.
3. Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi yang terkait dengan industri kelapa sawit.
4. Segera membangun pabrik bio diesel yang terpadu, baik dengan cara mendorong sektor swasta
berinvestasi atau mendirikan BUMN yang bergerak di bidang tersebut.

Pihak perbankanpun harus dapat segera mengantisipasi perubahan ini dengan lebih fokus memberikan kredit ke
industri ini agar peluang untuk ekspansi ke industri ini tidak jatuh ke tangan lembaga keuangan asing. Tetapi dalam
melakukan pemberian kredit harus lebih profesional dan hati-hati, karena sampai dengan saat ini NPL sektor
pertanian tidak terlalu bagus.

Dalam melakukan pemberian kredit perbankan pada industri ini seharusnya juga memperhitungkan
faktor-faktor lingkungan bisnis seperti pengembangan industri hilir, infrastruktur serta konsistensi pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintah disamping melakukan analisis kelayakan kredit yang biasa dilakukan. Hal ini
penting dilakukan untuk mengetahui/memastikan bahwa ke depan hasil produksi dari industri ini dapat
didistribusikan dan diserap secara maksimal.

Page 6 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

II. KONDISI DAN NILAI POTENSI DARI TANAH

Investasi dengan pembelian sebidang tanah merupakan investasi yang sangat baik dimana nilai dan
nominal dari tanah (harga) selalu mengalami kenaikkan dan sangat jarang mengalami penurunan, namun kerapkali
banyak orang yang hanya membeli sebidang tanah tanpa memanfaatkannya secara maksimal hanya sebagai
tabungan semata. Dalam hal ini investasi di sebidang tanah dan menggunakannya sebagai usaha di bidang
perkebunan merupakan perpaduan sangat baik, apalagi jika kita dapat meninjau potensi dari kedua hal tersebut.
Baik potensi dari letak dan posisi tanah yang pastinya akan mempengaruhi nilai tanah di masa depan, dan juga
potensi perkebunan kelapa sawit yang manfaatnya dimasa depan dapat mempengaruhi nilai jualnya.
Untuk beberapa hal yang harus di perhatikan dalam bercocok tanam di bidang perkebunan kelapa sawit,
kita harus mengetahui syarat tumbuh kelapa sawit di tempat tersebut. Di samping itu letak dan posisi tanah juga
harus di peratikan agar perpaduan antara investasi dan juga usaha perkebunan berjalan dengan baik.

Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

1. Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari
2. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm
o
3. Temperatur optimal 24-28 C.
4. Ketinggian tempat yang ideal untuk sawit antara 1-500 m dpl (di atas permukaan laut).
5. Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman sawit sekitar 80-90%
6. kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
7. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol,
tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai.
8. Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk sawit adalah 5,0- 5,5.
9. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki
lapisan solum cukup dalam (80 cm) tanpa lapisan padas.
o
10. Kemiringan lahan pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15 .

Kondisi tanah pada lapangan

Keterangan : Gambar merupakan gambar langsung lokasi setelah di lakukan Stacking

Page 7 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

1. Penyinaran rata-rata matahari 44.4%, atau berkisar 5,32 - 6 jam/hari


2. Curah hujan di kabupaten SIAK berkisar pada 1.800-1.991 mm
o
3. Temperatur rata-rata 25 – 27,5 C
4. Ketinggian tempat 25 – 100 dpl
5. kelembaban rata-rata berkisar 88.9%
6. Kecepatan angin rata-rata berkisar pada 5,3 km/jam
7. Jenis tanah Gambut saprik , dataran
8. Tingkat keasaman(pH) berkisar 5,3
9. Tanah berdrainase baik dan cukup subur
o
10. Kemiringan lahan maksimal hanya 2-4

Dari berbagai sumber, baik langsung lapangan maupun dari situs, tanah di lokasi Desa Tumang Kecamatan SIAK
Kabupaten SIAK Provinsi RIAU sangatlah cocok untuk bercocok tanam kelapa sawit.

Potensi Letak

Letak lokasi tanah terletak pada Desa Tumang kecamatan SIAK kabupaten SIAK provinsi RIAU, berkisar
pada jarak 110 – 120 km dari kota Pekanbaru, atau beradius sekitar 55 – 60 km dari kota pekanbaru. jika kita lihat
perkembangan kota pekanbaru sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, hal ini sesuai selogan kota
pekanbaru yaitu “dari kota pinggiran menjadi kota metropolitan” hal itu terbukti dengan banyaknya fasillitas-
fasilitas yang di bangun oleh kota pekanbaru, Pembangunan sarana dan prasana dapat dilihat dari
dibangunnya berbagai gedung yang bukan ‘sekedar gedung’, tapi juga memperhatikan sisi keindahan
dan keunikan arsitekturnya. Beberapa diantaranya yang telah dan akan dibangun seperti gedung
pemerintah provinsi Riau 9 lantai, gedung perpustakaan Soeman HS, The Peak hotel and appartement,
Menara Dang Merdu, Stadion Utama PON XVIII 2012 yang akan menjadi stadion termegah di Indonesia
dengan kapasitas 43.000 tempat duduk, beberapa hotel bintang 5, Kampung Wisata, Rumah Susun
Sewa (Rusunawa), Busway Trans Metro Pekanbaru, hingga Bandara bertaraf Internasional yang di sebut
Bandara Internasional Sultan Syarif Qasim II. Begitu juga dengan kabupaten siak yang juga mengalami kemajuan
yang cukup baik. Hal ini menjadikan investasi di bidang tanah sangatlah baik, mengingat kemajuan pada Provinsi
RIAU yang nantinya akan sangat berpengaruh pada harga jual tanah anda.

Mengingat bahwa lokasi perkebunan kelapa sawit yang berada pada Provinsi RIAU terletak antara
kabupaten SIAK dan kota Pekanbaru menjadikan nilai tanah anda menjadi sangat strategis untuk masa
kedepannya. Berdasarkan data yang di himpun BPS edisi Agustus 2010, Kabupaten SIAK berada pada urutan
kelima dengan pendapatan tertinggi, urutannya adalah sebagai berikut

1. Kota Bontang, Kaltim


2. Kabupaten Mimika, Papua
3. Jakarta Pusat, DKI Jakarta
4. Kota Kediri, Jawa Timur
5. Kabupaten Siak, Riau
6. Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat

Namun, untuk dana bagi hasil, Siak menempati peringkat keempat terbesar atau mencapai Rp 993,2 miliar.
Penerimaan dana bagi hasil Kabupaten Siak ini hanya kalah dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebesar Rp
2,56 triliun, Bengkalis (Riau) Rp 1,51 triliun, dan Kutai Timur (Kaltim) Rp 1,05 triliun.

Melihat dari pendapatan tersebut, siak dapat menjadi sebuah kabupaten yang maju kedepannya dan itu sangat
berpengaruh pada nilai jual tanah anda di kabupaten SIAK di masa akan datang dan hal ini menjadi sangat baik di
bidang investasi

Page 8 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

III. TEKNOLOGI BUDIDAYA KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak industri,
maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah
Malaysia. Diperkirakan pada tahun 2009, Indonesia akan menempati posisi pertama produsen sawit dunia. Untuk
meningkatkan produksi kelapa sawit dilakukan kegiatan perluasan areal pertanaman, rehabilitasi kebun yang
sudah ada dan intensifikasi. Pelaku usahatani kelapa sawit di Indonesia terdiri dari perusahaan perkebunan besar
swasta, perkebunan negara dan perkebunan rakyat. Usaha perkebunan kelapa sawit rakyat umumnya dikelola
dengan model kemitraan dengan perusahaan besar swasta dan perkebunan negara (inti plasma). Khusus untuk
perkebunan sawit rakyat, permasalahan umum yang dihadapi antara lain rendahnya produktivitas dan mutu
produksinya. Produktivitas kebun sawit rakyat rata-rata 16 ton Tandan Buah Segar (TBS) per ha, sementara potensi
produksi bila menggunakan bibit unggul sawit bisa mencapai 30 ton TBS/ha. Produktivitas CPO (Crude Palm Oil)
perkebunan rakyat hanya mencapai rata-rata 2,5 ton CPO per ha dan 0,33 ton minyak inti sawit (PKO) per ha,
sementara di perkebunan negara rata-rata menghasilkan 4,82 ton CPO per hektar dan 0,91 ton PKO per hektar,
dan perkebunan swasta rata-rata menghasilkan 3,48 ton CPO per hektar dan 0,57 ton PKO per hektar. Salah satu
penyebab rendahnya produktivitas perkebunan sawit rakyat tersebut adalah karena teknologi produksi yang
diterapkan masih relatif sederhana, mulai dari pembibitan sampai dengan panennya. Dengan penerapan teknologi
budidaya yang tepat, akan berpotensi untuk peningkatan produksi kelapa sawit.

Modul ini akan menginformasikan teknik budidaya dan pasca panen kelapa sawit anjuran, sehingga hasil
produksi sawitnya bisa lebih tinggi.

SYARAT TUMBUH

Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari. Tanaman ini memerlukan
o
curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm, temperatur optimal 24-28 C. Ketinggian tempat yang ideal untuk sawit
antara 1-500 m dpl (di atas permukaan laut). Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman sawit sekitar 80-
90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Kelapa sawit dapat tumbuh pada
jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan
muara sungai. Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk sawit adalah 5,0- 5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah
yang gembur, subur, datar, berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm) tanpa
lapisan padas. Kemiringan lahan pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15o.

TEKNOLOGI BUDIDAYA

Bahan Tanam

Penyediaan benih dilakukan oleh balai-balai penelitian kelapa sawit, terutama oleh Marihat Research Station dan
Balai Penelitian Perkebunan Medan (RISPA). Balai-balai penelitian tersebut mempunyai kebun induk yang baik dan
terjamin dengan pohon induk tipe Delidura dan pohon bapak tipe Pisifera terpilih. Kelapa sawit memiliki banyak
jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibedakan menjadi Dura, Pisifera dan Tenera. Dura
merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap dapat memperpendek umur mesin
pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak berkisar 18%. Pisifera buahnya
tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah
persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-
masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul
persentase daging per buahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.

Pengecambahan Benih

Tahapan pekerjaan dalam pengecambahan benih sebagai berikut:

1. Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya. Pengupasan buah kelapa sawit
dapat menggunakan mesin pengupas.
2. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus diganti dengan air
yang baru.

Page 9 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)


Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

3. Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan
menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar
17%.
4. Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastik berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat
sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan
merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm,
kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C.
5. Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka kantong plastiknya dan semprotlah
dengan air (gunakan hand mist sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara
21- 22% untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat diambil untuk diperiksa
kelembabannya.
6. Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian perkecambahan.
7. Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan letakkan di
tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam beberapa hari benih
akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian besar benih telah
berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih
yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.

Penyemaian

Tahapan pekerjaan dalam penyemaian benih meliputi:

1. Benih yang sudah berkecambah disemai dalam polybag kecil, kemudian diletakkan pada bedengan-
bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang bedengan secukupnya.
2. Ukuran polybag yang digunakan adalah 12 cm x 23 cm atau 15 cm x 23 cm (lay flat).
3. Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag diberi lubang untuk drainase.
4. Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan berjarak 2 cm.
5. Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, bibit
dederan sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery).
6. Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada
lapisan atas tanah polybag dapat menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.
7. Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat membantu dalam usaha menghasilkan
kelembaban yang diinginkan dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakannkarena siraman.
8. Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag yang lebih besar, berukuran 40 cm x
50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk
drainase.
9. Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan dengan
lamanya bibit yang akan dipelihara (sebelum dipindahkan) di pesemaian bibit.
10. Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher akar berada pada permukaan tanah polybag besar
dan tanah sekitar bibit dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag besar kemudian disusun di
atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan hubungan sistem segitiga sama sisi
dengan jarak misalnya 100 cm x 100 cm x100 cm.

Gambar 1. Pesemaian kelapa sawit dalam polybag

Page
10 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Pemeliharaan Pembibitan

Bibit yang telah ditanam di polibag dipelihara dengan baik agar pertumbuhannya sehat dan subur, sehingga bibit
akan dapat dipindahkan ke lapang sesuai dengan umur dan saat tanam yang tepat. Pemeliharaan bibit meliputi
penyiraman, penyiangan, pengawasan dan seleksi, serta pemupukan

Penyiraman

Penyiraman bibit dilakukan dua kali sehari, kecuali apabila jatuh hujan lebih dari 7-8 mm pada hari yang
bersangkutan. Air untuk menyiram bibit harus bersih dan cara menyiramnya harus dengan semprotan halus agar
bibit dalam polybag tidak rusak dan tanah tempat tumbuhnya tidak padat. Kebutuhan air siraman ± 2
lt/polybag/hari, disesuaikan dengan umur bibit. Penyiangan Gulma yang tumbuh dalam polybag dan di tanah
antara polybag harus dibersihkan, dikored atau disemprot dengan herbisida. Penyiangan gulma harus dilakukan 2-
3 kali dalam sebulan, atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Pengawasan dan Seleksi Pengawasan bibit
dilakukan untuk mengamati pertumbuhan bibit dan perkembangan gangguan hama dan penyakit. Bibit yang
tumbuh kerdil, abnormal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Pembuangan bibit
(thinning out) dilakukan pada saat pemindahan ke main nursery, yaitu pada saat bibit berumur 4 bulan dan 9
bulan, serta pada saat pemindahan bibit ke lapangan. Tanaman yang bentuknya abnormal dibuang, yakni dengan
ciri-ciri;

1. Bibit tumbuh meninggi dan kaku


2. Bibit terkulai
3. Anak daun tidak membelah sempurna
4. Terkena penyakit
5. Anak daun tidak sempurna

Pemupukan

Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat dan subur. Pupuk yang
diberikan adalah Urea dalam bentuk larutan dan pupuk majemuk. Dosis dan jenis pupuk yang diberikan dapat
dilihat pada Tabel 1.

Pemindahan Bibit ke Lapangan


Bibit yang telah berumur 8 bulan dapat dipindahkan ke areal pertanaman, tetapi umumnya bibit dipindah ke
lapang pada umur 10-14 bulan. Pemindahan bibit ke lapangan harus diusahakan agar bibit tidak rusak dan
polybagnya tidak pecah.

Page
11 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Gambar 2. Bibit kelapa sawit dipindahkan ke lapangan

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Pola tanam kelapa sawit dapat monokultur ataupun tumpangsari. Pada pola tanam monokulltur, sebaiknya
penanaman tanaman kacang-kacangan (LCC) sebagai tanaman penutup tanah dilaksanakan segera setelah
persiapan lahan selesai. Tanaman penutup tanah (legume cover crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit
sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi,
mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Sedangkan pada
pola tanam tumpangsari tanah diantara tanaman kelapa sawit sebelum menghasilkan dapat ditanami tanaman ubi
kayu, jagung atau padi.

Gambar 3. Tumpang sari kelapa sawit dengan ubi kayu

Pengajiran
Maksud pengajiran adalah untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit sesuai dengan jarak tanam
yang dipakai. Ajir harus tepat letaknya, sehingga lurus bila dilihat dari segala arah, kecuali di daerah teras dan
kontur. Sistem jarak penanaman yang digunakan adalah segitiga sama sisi, dengan jarak 9x9x9 m. Dengan sistem
segi tiga sama sisi ini, pada arah Utara – Selatan tanaman berjarak 8,82 m dan jarak untuk setiap tanaman adalah 9
m, jumlah tanaman 143 pohon/ha.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukurannya adalah 50x40x40 cm. Pada waktu menggali
lubang, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan, masingmasing di sebelah Utara dan Selatan lubang.

Page
12 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Cara Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Adapun tahapan penanaman
sebagai berikut:
1. Letakkan bibit yang berasal dari polibag di masing-masing lubang tanam yang sudah dibuat.
2. Siram bibit yang ada pada polybag sehari sebelum ditanam agar kelembaban tanah dan persediaan air
cukup untuk bibit.
3. Sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar lubang tanam dengan menaburkan secara merata
pupuk fosfat seperti Agrophos dan Rock Phosphate sebanyak 250 gr/lubang.
4. Buat keratan vertikal pada sisi polybag dan lepaskan polybag dari bibit dengan hati-hati, kemudian
dimasukkan ke dalam lubang.
5. Timbun bibit dengan tanah galian bagian atas (top soil) dengan memasukkan tanah ke sekeliling bibit
secara berangsur-angsur dan padatkan dengan tangan agar bibit dapat berdiri tegak.
6. Penanaman bibit harus diatur sedemikian rupa sehingga permukaan tanah polybag sama ratanya dengan
permukaan lubang yang selesai ditimbun, dengan demikian bila hujan, lubang tidak akan tergenang air.
7. Pemberian mulsa sekitar tempat tanam bibit sangat dianjurkan.

Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penanaman tanaman penutup tanah, membentuk piringan
(bokoran), pemupukan, dan pemangkasan daun.

Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik. Penyulaman yang baik
dilakukan pada musim hujan. Bibit yang digunakan harus seumur dengan tanaman yang disulam yaitu berkisar 10
14 bulan. Banyaknya sulaman sekitar 3-5% setiap hektarnya. Cara penyulaman sama dengan cara menanam bibit.

Penanaman Tanaman Penutup Tanah


Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting
karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi dan mempertahankan
kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma. Penanaman tanaman kacangkacangan sebaiknya dilaksanakan
segera setelah persiapan lahan selesai. Jenis-jenis tanaman kacang-kacangan yang umum di perkebunan kelapa
sawit adalah Centrosema pubescens, Colopogonium mucunoides dan Pueraria javanica. Biasanya penanaman
tanaman kacangan ini dilakukan tercampur (tidak hanya satu jenis).

Membentuk Piringan (Bokoran)


Piringan di sekitar tanaman kelapa sawit harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah di sekitar pokok dengan jari-jari
1-2 m dari tanaman harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat, atau disemprot dengan herbisida.

Gambar 4. Pengendalian gulma dengan cara bokoran

Page
13 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Pemupukan
Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N, P, K, Mg dan B (Urea, TSP, KCl, Kiserit dan Borax). Pemupukan
tambahan dengan pupuk Borax pada tanaman muda sangat penting, karena kekurangan Borax (Boron deficiency)
yang berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit. Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan umur
tanaman atau sesuai dengan anjuran Balai Penelitian Kelapa Sawit.

Pupuk N ditaburkan merata mulai jarak 50 cm dari pokok sampai di pinggir luar piringan. Pupuk P, K dan Mg harus
ditaburkan merata pada jarak 1-3 m dari pokok. Pupuk B ditaburkan merata pada jarak 30-50 cm dari pokok.
Waktu pemberian pupuk sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk pemupukan
yang pertama dan pada akhir musim hujan (Maret-April) untuk pemupukan yang kedua. Untuk tanaman yang
belum menghasilkan, yang berumur 0-3 tahun, dosis pemupukan per pohon per tahunnya disajikan pada Tabel 3.

Pupuk N, P, K, Mg, B ditaburkan merata dalam piringan mulai jarak 20 cm dari pokok sampai ujung tajuk daun.
Waktu pemupukan sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk pemupukan yang
pertama dan pada akhir musim hujan (Maret-April) untuk pemupukan yang kedua.

Pemangkasan Daun
Pemangkasan daun bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah daun yang optimal dalam
satu pohon serta memudahkan pamanenan. Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat
pertumbuhan tanaman. Macam-macam pemangkasan:
1. Pemangkasan pasir, yaitu pemangkasan yang dilakukan terhadap tanaman yang berumur 16-20 bulan
dengan maksud untuk membuang daun-daun kering dan buahbuah pertama yang busuk. Alat yang
digunakan adalah jenis linggis bermata lebar dan tajam yang disebut dodos.
2. Pemangkasan produksi, yaitu pemangkasan yang dilakukan pada umur 20-28 bulan dengan memotong
daun-daun tertentu sebagai persiapan pelaksanaan panen. Daun yang dipangkas adalah songgo dua
(yaitu daun yang tumbuhnya saling menumpuk satu sama lain), juga buah buah yang busuk. Alat yang
digunakan adalah dodos seperti pada pemangkasan pasir.
3. Pemangkasan pemeliharaan, adalah pemangkasan yang dilakukan setelah tanaman berproduksi dengan
maksud membuang daun-daun songgo dua sehingga setiap saat pada pokok hanya terdapat daun
sejumlah 28-54 helai. Sisa daun pada pemangkasan ini harus sependek mungkin, agar tidak mengganggu
kegiatan panen.

Page
14 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma bertujuan untuk menghindari terjadinya persaingan antara tanaman kelapa sawit dengan
gulma dalam pemanfaatan unsur hara, air dan cahaya. Selain itu pengendalian gulma juga bertujuan untuk
mempermudah kegiatan panen. Contoh gulma yang dominan di areal pertanaman kelapa sawit adalah Imperata
cylindrica, Mikania micrantha, Cyperus rotundus, Otochloa nodosa, Melostoma malabatricum, Lantana camara,
Gleichenia linearis dan sebagainya. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara penyiangan di piringan (circle
weeding), penyiangan gulma yang tumbuh di antara tanaman LCC, membabat atau membongkar gulma berkayu
dan kegiatan buru lalang (wiping).

Pengendalian Hama dan Penyakit


Tanaman kelapa sawit tergolong tanaman kuat. Walaupun begitu tanaman ini juga tidak luput dari serangan hama
dan penyakit, baik yang kurang membahayakan maupun yang membahayakan. Sebagian besar hama yang
menyerang adalah golongan insekta atau serangga. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman sawit
umumnya disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus.

Hama

1. Tungau
Penyebab: Tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: Daun menjadi mengkilap dan
berwarna kecoklatan. Pengendalian: Penyemprotan dengan akarisida yang berbahan aktif tetradion 75,2 gr/lt
(Tedion 75 EC) disemprotkan dengan konsentrasi 0,1-0,2%.

2. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya
saja.
Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3. Nematoda
Penyebab: Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus. Hama ini menyerang akar tanaman kelapa sawit. Gejala:
Daun-daun muda yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak. Selanjutnya daun berubah
warna menjadi kuning dan mengering. Tandan bunga membusuk dan tidak membuka, sehingga tidak
menghasilkan buah.
Pengendalian: Tanaman yang terserang diracun dengan natrium arsenit. Untuk memberantas sumber infeksi,
setelah tanaman mati atau kering dibongkar lalu dibakar.
4. Kumbang
Penyebab: Oryctes rhinoceros. Serangan hama ini cukup membahayakan jika terjadi pada tanaman muda,
sebab jika sampai mengenai titik tumbuhnya menyebabkan penyakit busuk dan mengakibatkan kematian.
Pengendalian: Menjaga kebersihan kebun, terutama di sekitar tanaman. Sampah-sampah dan pohon yang
mati dibakar, agar larva hama mati. Pengendalian secara biologi dengan menggunakan jamur Metharrizium
anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.
5. Penggerek Tandan Buah
Penyebab: Ngengat Tirathaba mundella. Hama ini meletakkan telurnya pada tandan buah, dan setelah
menetas larvanya (ulat) akan melubangi buah kelapa sawit.
Pengedalian: Semprot dengan insetisida yang mengadung bahan aktif triklorfom 707 gr/lt atau endosulfan
350 gr/lt,
6. Ulat Api
Penyebab: Setora nitens, Darna trima dan Ploneta diducta. Hama pemakan daun. Gejala: Helaian daun
berlubang atau habis sama sekali sehingga hanya tinggal tulang daunnya. Gejala ini dimulai dari daun bagian
bawah. Pengendalian: Semprot dengan insektisida berbahan aktif triazofos 242 gr/lt karbaril 85 %, dan
klorpirifos 25 ULV.

Penyakit

1. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Yang menyerang bagian akar. Gejala: bibit di persemaian
mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar.
Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit
berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

Page
15 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

2. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum yang menyerang bagian daun.
Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering.
Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan penggunaan Natural
GLIO semenjak awal.
3. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa yang menyerang bagian batang.
Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering.
Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
4. Bud Rot
Penyebab: bakteri Erwinia. Penyakit ini sering berkaitan erat dengan serangan hama kumbang (Oryctes
rhinoceros). Setelah hama menyerang titik tumbuh, kemudian dilanjutkan dengan serangan penyakit ini yang
menrupakan serangan sekunder.
Gejala: kuncup yang di tengah membusuk sehingga mudah dicabut dan berbau busuk. Akibatnya tanaman
akan mati dan jika tetap hidup daun tumbuh tidak normal, kerdil dam kurus.
Pengendalian: belum ada cara efektif yang ditemukan dalam pemberantasan penyakit ini. Untuk
pencegahannya yaitu menjaga kebersihan (sanitasi) kebun terutama di sekitar tanaman.

Catatan: Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum bisa mengatasi, dapat
dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah
hilang oleh air hujan, tambahkan perekat perata AERO 810, dosis ± 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

PANEN
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen
jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan
buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh (brondolan) dari
tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg
atau lebih. Disamping itu ada kriteria lain tandan buah yang dapat dipanen apabila tanaman berumur kurang dari
10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh kurang lebih 10 butir, jika tanaman berumur lebih dari 10 tahun, jumlah
brondolan yang jatuh sekitar 15-20 butir.

Gambar 5. Tandan buah yang siap panen

Waktu panen buah kelapa sawit sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen
yang tepat akan diperoleh kandungan minyak maksimal, tetapi pemanenan buah kelewat matang akan
meningkatkan asam lemak bebas (ALB), sehingga dapat merugikan karena sebagian kandungan minyaknya akan
berubah menjadi ALB dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya pemanenan buah yang masih mentah akan
menurunkan kandungan minyak, walaupun ALBnya rendah. Untuk memudahkan pemanenan, sebaiknya pelepah
daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu. Pelepah daun yang telah dipotong diatur rapi di tengah
gawangan. Untuk mempercepat proses pengeringan serta pembusukan, maka pelepah-pelepah daun tersebut

Page
16 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

dipotongpotong menjadi 2-3 bagian. Cara pemanenan tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin
dengan pangkalnya, maksimal 2 cm. Tandan buah yang telah dipanen diletakkanm teratur di piringan dan
brondolan dikumpulkan terpisah dari tandan. Kemudian tandan buah atau TBS (tandan buah segar) dan brondolan
tersebut dikumpulkan di tempat pengumpulan hasil (TPH). TBS hasil panenan harus segera diangkut ke pabrik
untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan ALBnya semakin meningkat. Untuk
menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam TBS setelah dipanen harus segera diolah.

Gambar 6. Tandan buah segar kelapa sawit yang telah dipanen

Besarnya produksi kelapa sawit sangat tergantung pada berbagai faktor, di antaranya jenis tanah, jenis bibit, iklim
dan teknologi yang diterapkan. Dalam keadaan yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25 ton
TBS/ha/tahun atau sekitar 4-5 ton minyak sawit. Sebagai gambaran produksi TBS, minyak sawit dan inti sawit
berbagai umur tanaman per hektar, dapat dilihat pada Tabel 4.

Page
17 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

IV. PROYEKSI KEUANGAN

Proyeksi Keuangan perkebunan kelapa sawit tiap hektarnya

1. Lokasi : Tumang Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi riau.


2
a. Harga tanah kosong : Rp 27 Juta/ Hektar (Rp 2.700 /m )
2
b. Harga tanah yang telah di tanam Kelapa sawit : Rp 32 Juta / Hektar (Rp 3.200 /m )
Saat ini tersedia Lahan 200 Hektar* (lahan pasti akan berkurang, karena penjualan terus berlangsung)
2. Lokasi :Desa sai karang kecamatan 7 koto Kabupaten Tebo Provinsi Jambi
2
a. Harga Tanah kosong : Rp 21 Juta / Hektar (Rp 2.100 / m )
2
b. Harga tanah yang telah di tanam sawit : Rp 26 juta / Hektar (Rp 2.600 / m )
Saat ini tersedia 500 Hektar* (Lahan pasti akan berkurang, karena penjualan terus berlangsung)

1. Biaya Pokok Utama

No Jenis Pengeluaran Jumlah Biaya Total Biaya


1. Tanah dengan tanaman sawit 1 hektar Rp 32.000.000,-` Rp 32.000.000,-
TOTAL Rp 32.000.000,-*
* nilai merupakan perkiraan biaya, biaya dapat berubah, dapat lebih mahal dapat juga lebih murah ,
bergantung regulasi pada pemerintah daerah setempat.

2. Biaya Tambahan (Biaya yang hanya dikeluarkan sekali, alat yuang di gunakan untuk perawatan)

No Jenis pengeluaran Jumlah Biaya Total Biaya


1 Parang Babat 1 unit Rp 50.000,- Rp 50.000,-
2 Cangkul 1 unit Rp 50.000,- Rp 50.000,-
3 KEP (alat semprot racun) 1 unit Rp 300.000,- Rp 300.000,-
Total Rp 400.000,-

3. Biaya Tetap

Jenis Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Harga Total Harga berikut merupakan
1. Pupuk NPK 50 kg Rp 6.000,- Rp 300.000,- harga tiap Paketnya.
2. Pupuk UREA 50 kg Rp 5.000,- Rp 250.000,- Pupuk 50 kg (1 Sak)
3. Pupuk Dolomit 50 kg Rp 1.000,- Rp 50.000,- Roundap 5 Ltr (1 ziregen)
4. Racun Roundup 5 Liter Rp 40.000,- Rp 200.000,- Ali 1 Bungkus merupakan
5. Ali 1 Bungkus Rp 10.000,- Rp 10.000,- tambahan buat roundap 5 Liter

Biaya untuk Perhektar perkebunan kelapa sawit , 1 Hektar Berisi 135 Pokok Kelapa Sawit
a. Pemupukan, pemupukan dilakukan selama 3 bulan sekali dengan campuran pupuk NPK , UREA dan
DOLOMIT dengan perbandingan 1 : 1 : 1

+ + 6.000 + 5.000 + 1.000


= = = 4.000, −/
3 3

Tiap Pokok memerlukan pupuk campuran sebanyak ½ kg

b. Peracunan , peracunan dilakukan selama tiga bulan sekali, dengan menambahkan ali untuk setiap
lima liter racun

Page
18 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Biaya Pengeluaran tetap perhektar


No Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Total Periode
1 Pemupukan 67,5 kg Rp 4.000,- Rp 270.000,- 3 Bulan
2 Peracunan 2,5 Liter +ali Rp 40.000,- Rp 105.000,- 3 Bulan
Total Rp 375.000,-

Catatan : Perhitungan di atas merupakan perhitungan pengeluaran saat ini, pohon kelapa sawit akan mulai panin
berumur sekitar 30 Bulan (2,5 tahun atau lebih), dan akan panin secara periodik 2 minggu sekali selama 25 tahun
atau lebih (cukup sekali melakukan penanaman dan menunai hasil selama 25 tahun)

4. Pendapatan yang di dapat setelah Sawit Panin

Pendapatan Penjualan TBS kelapa sawit berdasarkan umur tanaman

Umur sawit TBS (TON) Harga Per Kg Pendapatan


3 tahun 4,00 Rp 1.041,15,- Rp 4.164.600,-
4 tahun 7,00 Rp1.163,66,- Rp 8.145.600,-
5 tahun 9,64 Rp1.245,62,- Rp 12.007.776,-
6 tahun 11,75 Rp1.245,62,- Rp 14.636.035,-
7 tahun 13,40 Rp 1.281,35,- Rp 17.170.090,-
8 tahun 14,67 Rp1.330,52 ,- Rp 19.518.728,-
9 tahun 17,67 Rp1.371,94,- Rp 24.242.180,-
10 tahun 19,67 Rp1.415,43,- Rp 27.839.344,-
11 tahun 20,83 Rp1.415,43,- Rp 29.483.406,-
12 tahun 21,50 Rp1.415,43,- Rp 30.431.745,-
13 tahun 21,83 Rp1.415,43,- Rp 30.898.837,-
14 tahun 22,00 Rp1.415,43,- Rp 31.139.460,-
15 tahun 21,83 Rp1.415,43,- Rp 30.898.837,-
16 tahun 21,67 Rp1.415,43,- Rp 30.672.368,-
17 tahun 21,33 Rp1.415,43,- Rp 30.191.122,-
18 tahun 21,00 Rp1.415,43,- Rp 29.724.030,-
19 tahun 20,50 Rp1.415,43,- Rp 29.016.315,-
20 tahun 20,00 Rp1.415,43,- Rp 28.308.600,-
21 tahun 19,50 Rp1.415,43,- Rp 27.600.885,-
22 tahun 19,00 Rp1.415,43,- Rp 26.839.170,-
23 tahun 18,50 Rp1.415,43,- Rp 26.185.455,-
24 tahun 18,00 Rp1.415,43,- Rp 25.477.740,-
25 tahun 17,50 Rp1.415,43,- Rp 24.770.025,-
Keterangan : Data November 2010 , data TBS yang dihasilkan merupakan hasil rata-rata, dan untuk harga TBS tiap kg-nya di perkirakan
akan mengalami kenaikan secara terus menerus dengan berkembangnya penelitian Biodiesel dan juga permintaan pasar yang semakin
meningkat.

Page
19 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Grafik Peningkatan penghasilan TBS (tandan buah segar) sawit berdasarkan umur sawit

Penghasilan sawit Berdasarkan umur


25

20

15

10

0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Grafik Penghasilan Perbulan Berdasarkan umur sawit (tahun)

35000000

30000000

25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Catatan : Pendapatan di atas merupakan pendapatan Kotor, sebelu, di potong oleh pemupukan dan peracunan

Catatan :
1. Jika anda mempekerjakan karyawan di perkebunan anda anda harus menyiapkan beberapa hal berikut
a. Rumah Karyawan Rp 15.000.000,- s/d Rp 20.000.000,-
b. Gaji karyawan (minimal UMR) Rp 1.000.000,-/Bulan
2. Anda harus mempekerjakan karyawan yang ahli di bidangnya

Page
20 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Proyeksi keuangan dengan Jasa Perawatan dari kami

Biaya pokok awal


No Jenis Pengeluaran Jumlah Biaya Total Biaya
1. Tanah dengan tanaman sawit 1 hektar Rp 32.000.000,-` Rp 32.000.000,-
2 Pembayaran Pokok Jasa Perawatan Perhektar Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-
TOTAL Rp 34.000.000,-*

Biaya tetap (Perbulan)


No Jenis Pengeluaran Jumlah Biaya
1 Jasa Perawatan Rutin Tiap Bulan Rp 500.000,-*
Total Rp 500.000,-*
*Biaya sewaktu-waktu dapat berubah, bergantung pada harga pupuk dan racun yang ada.

Biaya dalam jasa perawatan merupakan biaya sebagai berikut


1. Upah Karyawan (Gaji)
2. Alat Kerja (Cangkul, Parang, KEP dll)
3. Pupuk dan juga Racun

Pendapatan
Umur sawit TBS (TON) Harga Per Kg Pendapatan
3 tahun 4,00 Rp 1.041,15,- Rp 4.164.600,-
4 tahun 7,00 Rp1.163,66,- Rp 8.145.600,-
5 tahun 9,64 Rp1.245,62,- Rp 12.007.776,-
6 tahun 11,75 Rp1.245,62,- Rp 14.636.035,-
7 tahun 13,40 Rp 1.281,35,- Rp 17.170.090,-
8 tahun 14,67 Rp1.330,52 ,- Rp 19.518.728,-
9 tahun 17,67 Rp1.371,94,- Rp 24.242.180,-
10 tahun 19,67 Rp1.415,43,- Rp 27.839.344,-
11 tahun 20,83 Rp1.415,43,- Rp 29.483.406,-
12 tahun 21,50 Rp1.415,43,- Rp 30.431.745,-
13 tahun 21,83 Rp1.415,43,- Rp 30.898.837,-
14 tahun 22,00 Rp1.415,43,- Rp 31.139.460,-
15 tahun 21,83 Rp1.415,43,- Rp 30.898.837,-
16 tahun 21,67 Rp1.415,43,- Rp 30.672.368,-
17 tahun 21,33 Rp1.415,43,- Rp 30.191.122,-
18 tahun 21,00 Rp1.415,43,- Rp 29.724.030,-
19 tahun 20,50 Rp1.415,43,- Rp 29.016.315,-
20 tahun 20,00 Rp1.415,43,- Rp 28.308.600,-
21 tahun 19,50 Rp1.415,43,- Rp 27.600.885,-
22 tahun 19,00 Rp1.415,43,- Rp 26.839.170,-
23 tahun 18,50 Rp1.415,43,- Rp 26.185.455,-
24 tahun 18,00 Rp1.415,43,- Rp 25.477.740,-
25 tahun 17,50 Rp1.415,43,- Rp 24.770.025,-

Perawatan selama Setahun


Rp 500.000,- x 12 Bulan = Rp 6.000.000

Catatan : Pembayaran Biaya bulanan (Rp 500.000/Ha) di lakukan setiap bulan, dan di bayar setiap awal bulan,
perubahan biaya perawatan akan di konfirmasi sebulan sebelum biaya berikutnya dengan rincian kenaikan harga
rawat yang akan kami terakan

Page
21 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Sistem Peratwatan
1. Kami akan merawat secara rutin perkebunan kelapa sawit anda
2. Setiap bulannya anda akan mendapat laporan perkembangan perkebunan kelapa sawit anda secara
realtime, laporan tersebut mengenai :
a. Perkembangan perkebunan anda
b. Hasil Panen dari Perkebunan anda (jika tela panen)
c. Harga Sawit
d. Realtime foto mengenai perkebunan kelapa sawit anda
Hasil tersebut kami rangkup dalam bentuk hardcopy dan softcopy yang kami kirim langsung ke alamat
rumah anda dan juga kami kirim ke alamat email anda.
3. Hasil Panen anda adalah mutlak milik anda pribadi, anda hanya perlu membayar biaya perawatan ke kami
senial Rp 500.000,- /bulan.
4. Hasil Panen akan kami laporkan secara terus menerus, dan penghasilan panen akan kami kirim langsung
ke rekening anda setelah panen.
5. Laporan mengenai hasil panen dan segala sesuatunya akan kami laporkan secara transparan, dan anda
dapat mengecek secara langsung lokasi perkebunan anda tiap saat
6. Segala kerugian mengenai kegagalan dalam perawatan perkebunan kelapa sawit akan kami tanggung
secara penuh

Page
22 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Analisis
Kelayakan
Investasi

Page
23 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Page
24 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Page
25 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Page
26 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Catatan
1. Nilai investasi awal anda senilai Rp 32.000.000,- untuk pembelian tanah, tidakakan berkurang dan akan
terus bertambah nilainya, sehingga di kategorikan sebagai life investment
2. Nilai tersebut merupakan nilai normal saat ini dan untuk jumlah panin dapat lebih , karena data tersebut
di atas data minimal yang di dapat
3. Perkiraan harga TBS akan meningkat, sesuai dengan perkembangan teknologi Biodiesel

Page
27 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

LAMPIRAN
(Mengenai Penulis)

Page
28 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Data pribadi Diri
Nama : Anwar Amsyah
NIM : 10308024
Tempat dan Tanggal lahir : B. Batu , 5 September 1988
Agama : Islam
Jenis kelamin : Pria
Fakultas : FMIPA
Jurusan : Astronomi Angkatan 2008
Alamat Rumah asal : Jalan Panglima No.23 , Tualang , Siak, Riau
Telepon : -
Alamat Tinggal Bandung : Jalan Cisitu Lama VIII No.12 , Bandung
Telepon : (022)92372433
HP : 081268541230

Pengalaman

Pendidikan Formal

Jenjang
No Nama Sekolah Kota Tahun
Pendidikan
1 TK TK Medan 1994 - 1996
2 SD SDN 017 Pelambaian Kampar 1996 – 2002
3 SMP SMP Indra Sakti Kampar 2002 – 2005
4 SMA SMA Negri 2 Tualang Siak 2005 – 2008
5 PTN Institut Teknologi Bandung Bandung 2008 – sekarang

Pendidikan Non Formal

No Nama lembaga pendidikan/Training Lama Tempat Pendidikan Tahun


(Bulan/tahun) dan Kota
1 GMC (Grak Management Consulting) 6 Bulan Siak , Riau 2008
2 Mahasiswa wirausaha ITB 1 Tahun Bandung 2010 - Sekarang
3 Coaching Bisnis ITB 6 Bulan Bandung 2010

Pengalaman dan Kegiatan Kewirausahaan


1. Owner lembaga pendidikan SMP , SMA , bernama SCIEF di Bandung Indonesia
2. Owner Cooling case Product for computer , Bandung Indonesia
3. Pembuat Baju dan jacket pada Mahasiswa Kemitraan Nusantara 2009 dan 2010
4. Menjadi distributor Buku Kalkulus ITB
5. Menjadi Kepala Dana Usaha pada unit GAMAIS dan PERMAISURI
6. Menerbitkan diktat kalkulus TPB ITB
7. Pengelola Perkebunan kelapa Sawit di Provinsi RIAU

Page
29 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)
Peluang Investasi dan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit

Prestasi / Penghargaan

No Nama Penghargaan Tahun Lembaga Pemberi Penghargaan Kota


1 Olimpiade Kimia SMA se-RIAU 2006 Pemerintah kota pekanbaru Pekanbaru
2 Olimpiade Fisika SMA se-RIAU 2007 & 2008 Pemerintah Kota Pekanbaru Pekanbaru
3 Olimpiade Fisika SMA UNRI 2007 Universitas RIAU Pekanbaru
4 Siswa Berprestasi se-Kab. SIAK 2008 Pemda Kabupaten SIAK Siak
5 Inovasi energi alternatif ITB 2008 FMIPA Institut Teknologi Bandung Bandung
6 Program Mahasiswa Wirausaha ITB 2010 Institut Teknologi Bandung Bandung

Pengalaman Organisasi

No Nama Organisasi Jabatan Tahun Kota


1 OSIS SMAN 1 Tapung Kadiv. olim 2006 – 2007 Kampar , RIAU
2 OSIS SMAN 2 Tualang Ketua 2006 – 2007 Siak , RIAU
3 GAMAIS ITB Kadiv. Danus 2008 – 2009 ITB, Bandung
4 KARISMA SALMAN ITB div. KLC 2008 – 2009 Salman , Bandung
4 UKMR ITB Kadiv. Senbud 2008 – 2009 ITB, Bandung
5 Persatuan Mahasiswa Siak RIAU Ketua 2009 – 2010 Bandung
6 An-Najm Astronomi Bandung Kadiv. Syiar 2009 – 2010 ITB, Bandung
7 HIMASTRON ITB div. Eksternal 2009-2010 ITB, Bandung

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Bandung, 17 Desember 2010

Anwar Amsyah

Page
30 Di susun oleh : Anwar Amsyah (081268541230)

Anda mungkin juga menyukai