Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SALSABILLA R.K.

NOMOR / KELAS : 31//XII IPA 8

1. -Membentuk Biro Khusus yang bertugas menyusun skema, mempersiapkan strategi perebutan
kekuasaan, dan melakukan penyusupan ke dalam organisasi politik, ABRI, serta organisasi massa
untuk mendapatkan informasi.

-Mengajukan tuntutan pembentukan Angkatan kelima yang beranggotakan para petani dan juga
buruh yang

dipersenjatai.

2.- Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Kostrad segera mengambil langkah-langkah untuk
memulihkan keamanan ibu kota.  

- Menyelamatkan dua objek vital, yaitu Gedung RRI dan pusat telekomunikasi

- Operasi penumpasan dilanjutkan dengan sasaran Pangkalan Udara Utama/Lanuma Halim


Perdanakusuma, yang menjadi basis kekuatan G30S/PKI. Operasi ini bertujuan untuk mencari
tempat dan mengusut nasib jenderal yang diculik.

- Operasi Lubang Buaya.

3. - Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di Negara
Indonesia Timur.

- Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI 

- Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.

4.Faktor penyebab pemberontakan APRA adalah keinginan Raymond Westerling dan Sultan Hamid II
untuk merebut kekuasaan dan mempertahankan negara federal Republik Indonesia Serikat, seiring
dengan dibubarkannya negara-negara bagian bentukan Belanda di RIS yang bergabung kembali ke
Republik Indonesia.

Selain itu faktor lainnya adalah kekecawaan mantan anggota tentara KNIL yang khawatir pengaruh
dan kekuasaanya berkurang setelah bergabung TNI.

5.Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) terjadi pada 25 April 1959, dipimpin oleh Chris


Soumokil, mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Pemberontakan ini berpusat di kota Ambon,
dan pulau sekitarnya seperti pulau Seram.

Salah satu penyebab meletusnya pemberontakan RMS adalah banyak bekas prajurit KNIL (Tentara
Kolonial Hindia Belanda) asal Maluku yang kecewa karena pengakuan kemerdekaan Belanda kepada
Indonesia. Mereka juga menolak bergabung dengan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat).Hal ini ditambah dengan kekecewaan Chris Soumokil, akibat bubarnya Negara Indonesia
Timur (NIT).

Soumokil dan para bekas prajurit KNIL ini membuat mereka menekan Kepala Daerah Maluku
Selatan, Johannes Manuhutu, untuk mendeklarasikan kemerdekaan Maluku Selatan. Pada 25 April
1950, Manuhutu dibawah tekanan Chris Soumokil dan prajurit KNIL mendeklarasikan Republik
Maluku Selatan.
Pemerintah Indonesia bertindak tegas dengan mengirim pasukan APRIS dibawah pimpinanl Slamet
Riyadi dan Alex Kawilarang. Pada tahun 1950, Ambon dan Namlea berhasil direbut. Pada tahun
1963, Chris Soumokil berhasil di tangkap. RMS berhasil digagalkan dan para pendukungnya yang
tersisa melarikan diri ke Belanda.

Anda mungkin juga menyukai