Anda di halaman 1dari 2

MAKNA AKIDAH

1. MAKNA AKIDAH SECARA BAHASA


Secara bahasa akidah berasal dari bahasa Arab yaitu “aqodahu”, “ya‟qiduhu” atau al i‟tiqod atau al
aqdu yang artinya ikatan.
Ikatan yang secara makna, ikatan yang kuat, ikatan yang selalu menyambungkan hati kita,
kehidupan kita kepada Allah SWT.
Ikatan yang begitu kuat yang tidak akan lepas, itulah yang disebut al i‟tiqod atau al „aqdu.
Mengapa dikatakan ikatan? Karena ajaran-ajaran yang berkenaan dengan akidah merupakan
ikata utama ajaran Islam. Tanpa aqidah, pengamalan terhadap ajaran Islam yang lain tak diakui.
Sebagaimana kita pahami bersama, makna aqidah juga bermakna at tautsiq artinya kokoh atau
pengokohan.
Tidak ada sesuatu yang bisa menompang dalam kehidupan, tidak ada sesuatu yang bisa
bertumpu, diri kita kuat dengan berdiri kecuali dengan kokoh atau at tautsiq.
Arti “kokoh” mengandung pengertian bahwa keimanan ini haruslah keimanan yang kokoh,
keimanan yang kuat. Hanya keimanan yang kokohlah yang akan membawa dampak positif dan
mempunyai arti bagi seseorang.

Sebagaimana Allah SWT berfirman


ُ ُْ ُ ْ َ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
‫ود‬
ِ ‫يا أيها ال ِذين آمنوا أوفوا ِبالعق‬
Wahai orang-orang beriman penuhilan janji-janjimu.
Disini ada kata Al uqud yaitu janji, merupakan sebuah ikatan, sebagaimana dalam pernikahan,
aqdun nikah atau ikatan nikah. Sebagaimana kita lihat juga bagaimana aqad dalam aqadu tijarah
yaitu ikatan jual beli yang mengikat antara 2 pihak yaitu antara penjual dan pembeli. Maka secara
bahasa Al‟aqdu bermakna ar ribhtu yaitu ikatan.
Disebut “janji” karena akidah berisi keyakinan yang tidak cukup hanya diyakini secara pasif. Tapi
keyakinan aktif. Keyakinan yang mengandung konsekuensi dan janji untuk mengikuti segala
perintah Allah dan menjauhi larangannya. Keyakinan yang tak dibarengi dengan pemenuhan janji
ini berarti keimanan yang ingkar janji.

2. MAKNA AKIDAH SECARA ISTILAH


Akidah dari sisi lughowi, yang pertama akidah ahlussunah wal jamaah. Terdapat 3 variabel yang
akan kita pahami yaitu tentang manhaj, dalil yang diambil dan prinsip-prinsipnya.
Akidah secara istilah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa seseorang. Maka
seseorang yang membenarkan dan meyakini perkara tersebut maka yang terjadi adalah hati
menjadi tenteram karena menjadi suatu kenyataan yang teguh atau kokoh yang tidak tercampur,
yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Maka keyakinan itu yang dibenarkan dalam hati, dalam jiwa kita, tidak ada keraguan dalam hati,
itulah yang disebut al aqidah.
Maka orang yang memiliki akidah yang kuat, dia memiliki keyakinan yang kuat, tidak ada
keraguan, keraguan terhadap keimanan, keraguan terhadap rukun Islam, keraguan terhadap Allah
SWT. Melainkan keyakinan yang muncul yang memberikan ketenangan kokoh dalam hatinya.

Anda mungkin juga menyukai