M Dengan ANC
Multigravida
OLEH :
Listia Rahman Mayhesti
201030200011
Tinjauan Teori
A. Definisi
Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney,
2006). Perbedaan mendasar kehamilan primigravida dengan multigravida
yaitu pada primigravida osteum urteri internum belum terbuka, sehingga
serviks akan mendatar dan menipis kemudian ostium urteri internum baru
akan membuka. Sedangkan pada multigravida, ostium urteri internum dan
ostium urteri eksternum sudah sedikit terbuka (Parwirohardjo, 2010).
1. Etiologi
Kehamilan dapat terjadi karena pertemuan ovum dan sperma. Pada coitus
air mani terpancar kedalam ujung dari vagina sebanyak 3 cc. Dalam air
mani terdapat spermatozoa atau sel-sel mani sebanyak100-200 juta tiap cc.
Sel mani bentuknya seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan
ekor yang panjang seperti cambuk. Inti sel terdapat dikepala sedang ekor
gunanya untuk bergerak maju. Karena pergerakkan ini maka dalam sartu
jam spermatozoa melalui canalis servikalis dan cavum uteri kemudian
kemudian berada dalam tuba. Disini sel mani menunggu kedatangan sel
telur, jika pada saat ini terjadi ovulasi maka mungkin terjadi fertilisasi,
jadi kehamilan dapat dihasilkan bila coitus dilaksanakan pada saat ovulasi.
(Obtetrie fisiologi Padjajaran, 1983)
2. Faktor Resiko
Preeklamsi
disebut preeklamsi/eklamsia.
mulai dari khawatir tidak bias menjaga kehamilan sehingga janin tidak
takut bila nanti dijahit. Kadang kekhawatiran yang tidak rasional pun
C. Tanda-tanda Kehamilan
Perut tegang, pusar menonjol, rahim tegang, payudara tegang, labia mayora
tampak bersatu, hypen seperti pada beberapa tempat, vagina sempit dengan
rugae yang utuh, servicks licin bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung
jari, perineum utuh dan baik. Pada servix terdapat pembukaan yang didahului
dengan pendataran dan setelah itu baru pembukaan (pembukaan rata-rata1
Cm dalam 2 jam). Pada bagian terbawah janin turun pada 4-6 minggu akhir
kehamilan, dan pada persalinan hampir selalu dengan episiotomi (Mochtar,
Rustam, 1998; 46).
D. Fisiologi
Perubahan fisiologi
Perubahan pada... Penyebab
1. Endometrium Pengaruh hormon estedrogen progesteron
Proliferasi endometrium mempertahankan implantasi di
sebagai persiapan terjadinya endometrium.
inplantasi ovum.
Glukogen dihimpun dalam
lapisan endometrium untuk
mensuplai makanan pada
blastokis bila terjadi konsepsi
2. Ovarium bertanggung jawab Implatansi blatokist dan perkembangan
terhadap pembentukan plasenta dijamin oleh sekresi progesteron.
corpus luteum NCG mulai usia kehamilan 8 hari, yang
berfungsi menyediakan nutrisi dan
hormon untuk mempertahankan corpus
luteum 7-10 minggu sampai placenta
dapat berfungsi
3. Tuba falopii merupakan Dengan rangsangan hormon esterogen dan
tempat mertemunya ovum progesteron cairan dalam memberi isyarat
dan sperma dan merupakan tentang kondisi, peristiwa dan kapasitas
saluran telur kedalam uterus sperma dan pembelahan-pembelahan
dalam gamet mengadakan persiapan yang
memadai pada endometrium untuk
iumplantasi telur..
4. Cervix uteri Esterogen bertanggung jawab terhadap
Terdapat peningkatan dari perubahan cervix sehingga timbul tanda
vascularisasi, edema lembut chadwick. Sumbatan disaluran cervix
dan pembesaran dari dapat berfungsi untuk janin, dari inovasi
glandula/kelenjar cervical mekanik atau bakteri pada awal persalinan
sumbatan ini twerpisah dan kencang.
Pembuluh darahnya terpotong dan cairan
kental dikeluarkan sebagai blood slym.
5. Payudara Si bawah rangsangan esterogen dan
terdapat peningkatan dari progesteron payudara membesar
ukuran nodulus dan ukurannya, puting susu juga membesar,
sensitifitas. Sistem saluran warnanya lebih gelap, menonjol, kelenjar
payudara telah tumbuh sejak montgomerinya membesar. Produksi
usia kehamilan 3 bulan kolostrum berlangsung pada akhir
kehamilan dan buah dada terus membesar.
6. Vagina Dibawah pengaruh esterogen terdapat
Vascularisasi meningkat proliferasi dari sel-sel vagina yang
pada vagina sehingga vagina menyebabkan dinding saluran vagina
menjadi lebih padat menjadi lebih tebalberlipat-lipat dan
membesar dalam mempersiapkan
lewatnya kepala bayi.
7. Pertumbuhan uterus Pengaruh esterogen dan progesteron
Berat uterus meningkat dari mempengaruhi pertumbuhan dan
30-50 gram menjadi 900- berfungsinya uterus. Progesteron
1000 gram pada kehamilan mempersiapkan tempat implantasi dan
aterm. menghalangi kontraktifitas miometrium.
8. Volume uterus meningkat Uterus akan dapat teraba
dari 10 ml menjadi 2-10 liter 3 bulan pada sekitar simpisis
pada kehamilan aterm 6 bulan setinggi pusat
4 bulan 3 jari dibawah pusat
Posisi uterus Perkembangan janin dapat dipantau ,
Memasuki rongga panggul menyebabkan tekanan pada ureter kanan.
pada minggu ke 12 dan Berat uterus pada trimester III dapat
mengadakan dextro rotasi menekan vena kava dan aorta dapat
kearah kanan sesuai menyebabkan tanda-tanda hipertensi pada
pembesarannya posisi terlentang
Uterus bertahan dalam posisi Pertumbuhan janin teraba. Kehilangan
longituginal terhadap garis pusat gaya berat sesuai dengan
aksis panggul pemberatan uterus.
Sokongan bagian depan oleh Penyempitan lumen rectum dapat terjadi
dinding abdomen
Uterus tidak begitu semsitif Kontraksi pada awal kehamilan dapat
untuk kontraksi sehingga menyebabkan keguguran. Kelahiran pre
sampai pertengahan kehamilan, term merupakan resiko pada kehamilan
ketika uterus menjadi lebih trimester III
sensitif akibat rangsangan
oksitosin
Pada akhir trimester II sampai Merupakan permulaan kelahiran pada
trimester III, uterus lebih kehamilan aterm. Menyebabkan
sensitif untuk kontraksi kematangan, dilatasi,perdarahan cervix
pada kehamilan aterm.
Kontraksi Broxton hicks Esterogen menyebabkan peregangan
merupakan kontraksi yang myometrium. Wanita hamil merasakan
tidak beraturan, datang kontraksi terasa tegangandan tekanan
sewaktu-waktu, tidak pada uterus. Kontraksi ini dapat diraba
mempunyai irama tertentu, pada pemeriksaan . Pada trimester III
kontraksi ini dapat timbul kehamilan dalam masa persalinan.
selama kehamilaan. (Maternity Nursing W.B. Sauders, 1981)
E. Pathway
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur.
Kehamilan
Perubahan Perubahan
fisiologis psikologis
Hormone HCG
estrogen meningkat Krisis Kurang
informasi
Cairan elektrolit
keluar berlebih Hipovolemia BB menurun Deficit
nutrisi
Intoleransi
aktivitas
Resiko gangguan
integritas kulit /
jaringan
F. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).
G. Penatalaksanaan
1. Intervensi Nutrisi
a. Intervensi Diet
selama kehamilan
2) Pada populasi gizi kurang, edukasi nutrisi mengenai cara
Jenis Rute
Tanggal Dosis Keterangan
terapi terapi
6 Desember Emineton Oral 3x1 tablet Indikasi : anemia selama
2020 hamil dan menyusui.
Remaja dan masa
pertumbuhan, pasien usia
lanjut, perdarahan,
malnutrisi. Pencegahan
anemia.
Golongan : Suplemen
vitamin dan zat besi.
Kontraindikasi :
hemokromatosis primer.
Penderita yang mendapat
transufusi darah berulang.
Asam Oral 1x1 tablet Indikasi : untuk terapi
folat anemia megaloblastik
dengan dosis inisial 0,4 – 1
mg dan sebagai suplemen
nutrisi untuk mencegah
terjadinya defek neural
tube pada janin ibu hamil
dengan dosis 0,4 mg,
sekali sehari.
Golongan : Suplemen
vitamin dan zat besi.
Kontraindikasi : untuk
pasien yang memiliki
riwayat alergi terhadap
obat tersebut.
BAB II
A. Melakukan Pengkajian
yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat
1. Pengumpulan data
Tujuan :
Jenis data antara lain Data objektif, yaitu data yang diperoleh melalui
1) Analisa data
pengetahuan.
2) Perumusan masalah
tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis.
misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus
1. Definisi
rentang perhatian yang luas terhadap berbagai respon yang dilakukan oleh
Terms (SNOMED CT),
Health (ICF),
and Research (ZEFP)
- Omaha System.
(Referensi : Hardiker et al, 2011, Muller-Staub et al, 2007; Wake
b. Jenis Diagnosis
1) Diagnosis Negatif
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko
2) Diagnosis Positif
kondisi yang lebih sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga
2013).
a) Diagnosis Aktual
langsung.
b) Diagnosis Resiko
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi
1) Masalah (Problem)
ini.
1. Indikator Diagnostik
a. Penyebab (Etiology)
2) Efek Terapi/Tindakan,
4) Maturasional
sistematis yang terdiri dari 3 tahap yaitu, analisis data, identifikasi masalah
sistematis.
1. Analisis Data
berikut ini.
b. Kelompokkan data
1) respirasi,
2) sirkulasi,
3) nutri/cairan,
4) eliminasi,
5) aktivitas/istirahat,
6) neurosensori,
7) reproduksi/seksualitas,
8) nyeri/kenyamanan,
9) integritas ego,
10) pertumbuhan/perkembangan,
12) penyuluhan/pembelajaran
14) keamanan/proteksi.
Proses pengelompokan data ini dapat dilakukan baik secara
2. Identifikasi Masalah
diagnosis, yaitu;
sebagai berikut:
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan
dengan Tanda/Gejala
dan gelisah.
berikut:
1) Diagnosis Resiko
Contoh Penulisan:
menurun.
Masalah dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh Penulisan:
1. Definisi
berikut :
1. Fisiologis
cairan/elektrolit
istrahat/tidur
2. Psikologis
perkembangan.
3. Perilaku
perilaku sehat.
4. Relasional
5. Lingkungan
Ditujukan untuk mendukung keamanan lingkungan dan
c. Tujuan perencanaan
1. Tujuan administrative
kelompok.
evaluasi keperawatan.
2. Tujuan klinik
keperawatan
tindakan.
d. Langkah-langkah Perencanaan
1) Menentukan prioritas
Capernito(2000) adalah :
kesehatan.
1) HirarkiMaslow
a. Fisiologis
c. Sosial
d. Harga diri
e. Aktualisasi diri.
1. Hirarki Kalish
kesenangan baru.
f. Aktualisasi diri.
Menetapkan tujuan
2) Tujuan perawatan
orang lain.
biasanya lebih dari satu minggu atau satu bulan. Kriteria hasil
ganda)
(Reasonable)
rencana tindakan.
c) Realistik.
memvalidasi.
masalah.
untuk :
pada:
tertentu.
tindakan medis.
c. Mengevaluasi respon.
tersebut adalah :
a) waktu.
selama 24 jam
bagaimana.
Karakteristik rencana tindakan keperawatan :
dan terapeutik.
6. Perencanaan Pulang
7. Dokumentasi
evaluasi(Bower,1982)
memadai.
ada.
efektif.
tindakan.
harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
E. Evaluasi
2013)
2011)
BAB III
Sumber :
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/download/240/250
Ringkasan materi
A. Pengkajian
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Hipovolemia b/d
Kehilangan Cairan Aktif
2. Ansietas b/d Ancaman Terhadap
Kematian
3. Resiko konstipasi b/d Penurunan
Motilitas Gastrointestinal
D. Intervensi Keperawatan
Nama : Ny. M Nama Mahasiswa : Listia Rahman
Ruang : Klinik wdh NPM : 201030200011
No.MR : -
Terapeutik
5. Batasi minuman yang
mengandung kafein
dan alkohol
6. Jadwalkan rutinitas
BAB
Edukasi
7. Jelaskan penyebab
dan faktor konstipasi
8. Anjurkan minum air
putih sesuai dengan
kebutuhan
9. Anjurkan
mengkonsumsi
makanan berserat
Kolaborasi
10. Kolaborasi dengan
ahli gizi, jika perlu
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.
Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
PPNI (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia : definisi dan indicator
diagnostic, edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia: Definisi dan tindakan
keperawatan, edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018).Standar luaran keperawatan Indonesia : definisi dan criteria hasil
keperawatan, edisi1. Jakarta : DPP PPNI
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 1994. Patofisiologi, konsep klinis proses-
proses penyakit. Jakarta : EGC.