DISUSUN OLEH :
LISTIA RAHMAN MAYHESTI
201030200011
PEMBIMBING
Ns. DHIA DIANA FITRIANI, S.Kep., M.Kep
Klien adalah anak pertama dari 4 bersaudara, klien tinggal satu rumah
dengan adiknya yang sudah menikah, ayah dan ibunya sudah meninggal
beberapa tahun yang lalu, dalam pengambilan keputusan dan penanggung
jawab dalam hal financial saat ini adalah adik klien, kemampuan
pengambilan keputusan untuk pelaksanan fungsi kesehatan oleh adik.
Sekarang klien masuk ke RS Jiwa karena mendengar suara perempuan dan
sering menunjuk kearah dinding.
Klien mengatakan sering kesal dengan adiknya karena merasa adiknya tidak
peduli dengannya sejak sudah menikah. Klien juga mengatakan dirinya
merasa tidak melakukan perannya sebagai seorang kakak laki-laki satu-
satunya serta belum mempunyai pasangan yang bisa membuatnya semangat
menjalani hidup. Klien mengatakan dirinya malu karena sampai saat ini
masih sakit dan belum bisa bekerja. Klien mengatakan malu sampai saat ini
belum menikah. Klien berharap ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah
sakit serta bisa bekerja dan menikah.
Klien mengatakan kurang dapat perhatian mengenai rawat inap yang harus
klien jalani karena keluarga sudah tidak memperdulikannya. Klien
mengatakan orang terdekat dirumah adalah keluarga khususnya adik. Klien
mengatakan jarang ngobrol dengan orang lain karena klien mengatakan
lebih sering sendiri, dan klien juga mengatakan malas untuk bergaul keluar
rumah. Klien mengatakan ia hanya bicara seperlunya saja dengan orang-
orang. Klien mengatakan semenjak masuk RS klien hanya berbicara kepada
beberapa orang saja dan itu juga seperlunya saja. Afek tumpul, klien tampak
mundar mandir sambal berbicara sendiri.
Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya,
klien mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal
yang berbahaya, klien mengatakan suara bisikan sering muncul tidak
menentu kadang muncul kadang tidak, dan suara itu lamanya biasa 5-10
detik, klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang sendiri, klien
mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan apa
yang dibisikan oleh suara itu, dan klien kadang marah-marah ketika
mendengar suara itu. Berdasarkan dari data objektif yang didapatkan: klien
tampak berbicara sendiri, klien tampak bingung, klien tampak menyendiri,
tingkat konsentrasi rendah, pandangan mata klien selalu menunduk ke
bawah.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI
B. ALASAN MASUK
Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya,
klien mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal
yang berbahaya, klien mengatakan suara bisikan sering muncul tidak menentu
kadang muncul kadang tidak, dan suara itu lamanya biasa 5-10 detik, klien
mengatakan bisikan muncul pada saat sedang sendiri, klien mengatakan jika
bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan apa yang dibisikan
oleh suara itu, dan klien kadang marah-marah ketika mendengar suara itu.
Berdasarkan dari data objektif yang didapatkan: klien tampak berbicara
sendiri, klien tampak bingung, klien tampak menyendiri, tingkat konsentrasi
rendah, pandangan mata klien selalu menunduk ke bawah.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil Kurang berhasil Tidak Berhasil
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: perempuan : tinggal satu rumah
: Laki – laki : meninggal dunia
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri : Klien menyukai semua bagian anggota tubuhnya,
Saat ditanya bagian tubuh yang paling disukai adalah tangannya.
Tidak ada bagian anggota tubuh yang klien tidak sukai
b. Identitas : Sebelum dirawat klien belum bekerja
Klien merasa malu karena sampai saat ini masih sakit dan belum bisa
bekerja. Klien merasa malu sampai saat ini belum menikah
c. Peran :
Klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Klien merasa tidak
melakukan perannya sebagai seorang kakak laki-laki serta belum
mempunyai pasangan yang bisa membuatnya semangat menjalani
hidup
d. Ideal diri :
Klien ingin mendapatkan pekerjaan. Klien ingin menikah. Klien ingin
cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit
e. Harga diri : ???
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Adiknya
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Klien selalu menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam
2) Kegiatan ibadah : Klien bisa sholat dan mengaji
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian Cara berpakaian
3. Aktifitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Ketawa
Gembira
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
10.Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
11.Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
13.Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Klien mandi tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri
4. Berpakaian /berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Klien berpakaian atau berhias tanpa bantuan, klien mampu mandiri
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
Klien minum obat tanpa bantuan, klien mampu secara mandiri
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Lainnya Lainnya
Koping Obat-obatan
Lainnya
4. DS : Resiko Perilaku
- Keluarga klien mengatakan sebelum di bawah ke RS Kekerasan
Jiwa. klien sering marah-marah dengan adiknya
- Klien mengatakan saat suara bisikan muncul
memintanya untuk melakukan hal yang berbahaya
seperti
DO :
- Klien tampak marah-marah
- Klien tampak berdiam diri
- Klien tampak melakukan tindakan berbahaya
No Dx Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Dx Keperawatan
3. Harga diri TUM: Klien
rendah. memiliki diri 1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya - Menunjukkan keramahan
yang positif menunjukkan ekspresi dengan menggunakan prinsip dan sikap bertahan.
Tuk : wajah bersahabat, komunikasi terapeutik : - Agar klien tidak ragu
1. Klien dapat menunjukkan rasa senang, - Sapa klien dengan ramah baik kepada perawat.
membina ada kontak mata, mau verbal maupun non verbal - Menunjukkan bahwa
hubungan manjabat tangan, mau - Perkenalkan diri dengan sopan perawat ingin kenal
saling menyebutkan nama, mau - Tanyakan nama lengkap dan dengan klien.
percaya menjawab salam, klien nama panggilan yang disukai - Agar klien percaya
dengan mau duduk berdampingan klien kepada perawat.
perawat dengan perawat, mau - Jelaskan tujuan pertemuan - Penerimaan yangs sesuai
mengutarakan masalah - jujur dan menepati janji dengan keadaan yang
yang dihadapi. - Tunjukkan sikap empati dan sebenarnya dapat
menerima apa adanya meningkatkan keyakinan
- Beri perhatian dan perhatikan pada keluarga serta
kebutuhan dasar klien merasa adanya suatu
pengakuan.
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien tentang : - Pengertian tentang
mengidentifi menyebutkan : - Aspek positif yang dimiliki dirinya akan
kasi aspek - Aspek positif dan klien, keluarga, lingkungan memudahkan klien.
positif dan kemampuan yang - Kemampuan yang dimiliki klien
kemampuan dimiliki klien - Mengingatkan klien
yang - Aspek positif keluarga 2. Bersama klien buat daftar tentang : tentang hal positif dan
dimiliki. - Aspek positif - Aspek positif klien, keluarga, nyata akan menambah
lingkungan klien lingkungan percaya diri.
- Kemampuan yang dimiliki
klien
No Dx Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Dx Keperawatan
4. Perilaku TUM: Klien 1. Setelah….x interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan : - Bila sudah terbina hubungan
kekerasan dapat meng klien menunjukkan - Beri salam setiap berinteraksi saling percaya diharapkan
/RPK ontrol perilaku tanda-tanda percaya - Perkenalkan nama, nama panggilan dan klien dapat kooperatif,
kekerasan kepeda perawat : tujuan perawat berkenalan sehingga pelaksanaan asuhan
- Wajah cerah, - Tanyakan dan panggil nama kesukaan keperawatan dapat berjalan
Tuk : tersenyum klien dengan baik.
1. Klien dapat - Mau berkenalan - Tunjukkan sikap empati, jujur dan
membina - Ada kontak mata menepati janji setiap kali interaksi
hubungan - Bersedia mencritakan - Tanyakan perasaan klien dan masalah
saling perasaan yang dihadapi klien
percaya - Buat kontrak interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
2. Klien dapat 2. Setelah….x pertemuan 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan - Mengetahui kondisi klien
mengidentif klien menceritakan marahnya: saat itu dan mengurangi
ikasi penyebab perilaku - Motivasi klien untuk menceritakan tekanan kemarahan klien.
penyebab kekerasan yang penyebab rasa kesal atau jengkelnya - Mengidentifikasi penyebab.
perilaku dilakukannya : - Dengarkan tanpa menyela atau member
kekerasan - Menceritakan penilaian setiap ungkapan perasaan klien
yang penyebab perasaan
dilakukann jengkel/keal baik dari
ya diri sendiri maupun
lingkungannya
3. Klien dapat 3. Setelah…x pertemuan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda - Identifikasi penyebab
Mengidenti klien menceritakan perilaku kekerasaan yang dialaminya : marah
fikasi tanda-tanda saat terjadi - Motivasi klien menceritakan kondisi fisik - Identifikasi perubahan fisik
tanda-tanda perilaku kekerasaan (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan - Menyamakan persepsi
perilaku - Tanda fisik : mata terjadi bahwa hal tersebut terjadi
kekerasan merah, tangan - Motivasi klien menceritakan kondisi dan ada pada klien.
mengepal, ekspresi emosinya (tanda-tanda emosional) saat
tegang dan lain-lain terjadi perilaku kekerasan
- Tanda emosional : - Motivasi klien menceritakan kondisi
Perasaan marah, hubungan dengan orang lain (tanda-tanda
jengkel, bicara kasar social) saat terjadi perilaku kekerasan
- Tanda social :
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasaan
4. Klien dapat 4. Setelah…x pertemuan 4. Diskusikan dengan klien perilaku - Identifikasi cara klien
mengidentif klien menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama ini : dalam mengungkapkan
ikasi jenis - Jenis-jenis ekspresi - Motivasi klien menceritakan jenis-jenis perilaku kekerasan.
perilaku kemarahan yang kekerasan yang selama ini pernah - Mempermudah perawat
kekerasan selama ini telah dilakukannya mengidentifikasi perilaku
yang pernah dilakukannya - Motivasi klien menceritakan perasaan kekerasan yang bisa
dilakukann - Perasaan saat klien setelah tindak kekerasan tersebut dilakukan saat marah.
ya melakukan kekerasan terjadi - Memberikan wawasan
- Efektivitas cara yang - Diskusikan apakah dengan tindak yang baru bagi klien
dipakai dalam kekerasan yang dilakukannya masalah terhadap tindakan yang
menyelesaikan yang dialami teratasi maladaptive.
masalah - Bantu klien dalam
mengidentifikasi kerugian
dari cara yang dilakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah…x pertemuan 5. Diskusikan dengan klien negative - Menyamakan persepsi
mengidentif klien menjelaskan (kerugian) cara yang dilakukan pada : dalam merspons perilaku
ikasi akibat akibat tindak kekerasan - Diri sendiri yang salah.
perilaku yang dilakukannya: - Orang lain/keluarga - Membantu klien mencari
kekerasan - Diri sendiri : luka - Lingkungan cara yang terbaik.
dijauhi teman, dll
- Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung
ketakutan, dll
- Lingkungan : barang
atau benda rusak dll
6. klien dapat 6. Setelah…x pertemuan 6. Diskusikan dengan klien : - Identifikasi pengetahuan
mengidentif klien : - Apakah klien mau mempelajari cara baru dan keinginan klien untuk
ikasi cara - Menjelaskan cara-cara mengungkapkan marah yang sehat melakukan cara yang sehat.
konstruktif sehat mengungkapkan - Jelaskan berbagai alternative pilihan - Sebagai motivasi untuk
dalam marah untuk mengungkapkan marah selain melakukan perilaku yang
mengungka perilaku kekerasan yang diketahui klien. sehat.
pkan - Jelaskan cara-cara sehat untuk - Di dapatkannya cara lain
kemarahan mengungkapkan marah : yang sehat yang akan
Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal membantu klien untuk
atau kasur, olah raga mencari cara yang adaptif
Verbal : mengungkapakan bahwa dalam mengekspresikan
dirinya sedang kesal kepada orang lain marahnya.
Social : latihan asertif dengan orang lain
Spiritual : sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah…x pertemuan 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan - Cara yang cocok akan
mendemons klien memperagakan dianjurkan klien memilih cara yang membuat klien nyaman.
trasikan cara mengontrol mungkin untuk mengungkapkan kemarahan - Praktek langsung lebih tepat
cara perilaku kekerasan : 2. Latih klien mempergunakan cara yang untuk mengetahui manfaat
mengontrol - Fisik : tarik nafas dipilih cara yang dilakukan.
perilaku dalam, memukul - Peragakan cara melaksanakan cara yang - Identifikasi adanya
kekerasan bantal/kasur dipilih keuntungan dan kekurangan
- Verbal: - Jelaskan manfaat cara tersebut - Membangkitkan motivasi
mengungkapkan - Anjurkan klien menirukan peragaan dan minat klien.
perasaan kesal/jengkel yang sudah dilakukan
pada orang lain tanpa - Beri pengertian pada klien, perbaiki cara
menyakiti yang masih belum sempurna
- Spiritual : zikir/doa, 3. Anjurkan klien menggunakan cara yang
meditasi sesuai sudah dilatih saat marah/jengkel
agamanya
8. Klien 8. Setelah…x pertemuan 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga - Kejelasan waktu, tempat dan
mendapat keluarga : sebagai pendukung klien untuk mengatasi topic akan membantu
dukungan - Menjelaskan cara perilaku kekerasan keluarga untuk kooperatif.
keluarga merawat klien dengan 2. Diskusikan potensi keluarga untuk - Perlu dilakukan secara
untuk perilaku kekerasan membantu klien mengatasi perilaku bertahap
mengontrol - Mengungkapkan rasa kekerasan - Memudahkan pemahaman
perilaku puas dalam merawat 3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan dan penerimaan.
kekerasan klien cara merawat klien perilaku kekerasan yang - Memberikan wawasan
dapat dilaksanakan oleh keluarga kepada keluarga dalam
4. Peragakan cara merawat klien (menangani menggali kemampuan yang
perilaku kekerasan) ada.
5. Beri kesempatan keluaraga untuk - Memberikan cara perawatan
memperagakan ulang yang tepat dan mencegah
6. Beri pujian kepada keluarga setelah cara yang salah atau kurang
peragaan tepat.
7. Tanyakan perasaan keluarga setelah - Membiasakan keluarga agar
mencoba cara yang dilatihkan terlatih dalam pelaksanaan
dirumah.
9. Klien 1. Setelah…x pertemuan 1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara - Kejelasan akan membantu
menggunak klien menjelaskan : teratur dan kerugian jika tidak klien dan keluarga untuk
an obat - Manfaat minum obat menggunakan obat melaksanakan tidanakan
sesuai - Kerugian tidak 2. Jelaskan kepada klien : yang benar.
program minum obat - Jenis obat (nama, warna, dan bentuk obat) - Dengan tahu manfaat dan
yang - Nama obat - Dosis yang tepat untuk klien kerugian keluarga dan klien
telahditetap - Bentuk dan warna - Waktu pemakaian akan lebih perhatian.
kan obat - Cara pemakaian - Kejelasan ajan membantu
- Dosis yang diberikan - Efek yang akan dirasakan klien pelaksanaan tindakan yang
kepadanya 3. Anjurkan klien : benar.
- Waktu pemakaian - Minta dan menggunakan obat tepat waktu - Waktu yang tepat didasari
- Cara pemakaian - Lapor ke perawat/dokter jika mengalami pada kerja dan efektifitas dan
- Efek yang dirasakan efek yang tidak biasa penggunaan obat.
2. Setelah…x pertemuan - Beri pujian terhadap kedisiplinan klien - Efek obat yang diketahui
klien meggunakan obat menggunakan obat lebih awal memudahkan
sesuai program penanganan akibat efek
tersebut.
- Membangkitkan minat dan
motivasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI SP 1
Pertemuan :I
Hari/tanggal : Senin, 7 Desember 2020
Nama Klien : Tn.J
Ruangan : Mawar
A. Proses Keperawatan
1. Kondidi Klien
Data Subjektif:
- Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas
suaranya
- Klien mengatakan suara bisikan sering muncul tidak menentu kadang
muncul kadang tidak
- Klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha
mendengarkan apa yang dibisikan oleh suara itu
- Klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang sendiri
- Klien mengatakan suara itu lamanya biasa 5-10 detik
- Klien mengatakan kadang marah-marah ketika mendengar suara itu
- Klien mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal
yang berbahaya.
Data Objektif :
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak berbicara sendiri
- Klien tampak bingung
- Tingkat konsentrasi rendah
- Pandangan mata klien selalu menunduk ke bawah
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi (Pendengaran)
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasi
3. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Mengidentifikasi situasi yg menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respons pasien thd halusinasi
g. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
h. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Assalamualaikum, Selamat pagi Pak? Nama saya Listia Rahman, saya
biasa dipanggil Listia, saya mahasiswi perawat dari STIKes Widya
Dharma Husada Tangerang yang sedang praktek di ruang ini selama 5
hari, mulai hari senin sampai jumat, dari pukul 08.00-14.00 wib. Apakah
saya boleh tau nama bapak siapa? Dan bapak lebih suka dipanggil apa?
Oh Bapak J“
Baiklah, kalau begitu saya akan panggil bapak dengan sebutan Bapak J
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“Bagaimana pak tidurnya semalam?”
“Apa ada yang ingin diceritakan Pak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara
yang mengganggu Bapak dan cara mengontrol suara-suara tersebut,
Apakah bapak bersedia?”
2) Waktu
“Kira-kira bapak mau berapa lama kita akan berbincang-bincang?”
“Bagaimana kalau 15 menit dari jam 11.00-11.15 WIB?”
“Apakah bapak setuju?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika kita berbincang-bincang di halaman depan saja agar
lebih nyaman?” atau bapak ingin ditempat lain ?”
4) Tujuan Interaksi
Tujuan kita berbincang-bincang seperti ini agar bapak bisa
mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik”
2. Fase Kerja
Apakah Bapak J mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Bapak
mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu.
Apakah Bapak J mendengarnya trus menerus atau sewaktu-waktu? Kapan
yang paling sering Bapak mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari
Bapak J mendengarnya? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada
waktu sendiri? Apa yang Bapak J rasakan ketika mendengar suara itu?
Bagaimana perasaan Bapak J ketika mendengar suara tersebut? Kemudian
apa yang Bapak J lakukan? Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu
hilang? Apa yang Bapak J alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara
untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, bercakap-cakap, melakukan
aktifitas, dan minum obat.
Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan
menghardik, apakah Bapak J bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya..
baiklah saya akan mempraktekan dahulu baru Bapak J mempraktekkan
kembali apa yang telah saya lakukan. Begini Bapak J jika suara itu muncul
katakan dengan keras “ pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara
palsu” sambil menutup kedua telinga Bapak J seperti ini ya Bapak J. coba
sekarang Bapak J ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi. Bagus sekali
Bapak J, coba sekali lagi Bapak J. wah bagus sekali Bapak J.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan
melakukan latihan menghardik peragaan tadi ?”
“Apa lebih lega?”
b. Evaluasi Obyektif
“Seperti yang telah kita perlajari bila suara-suara itu muncul Bapak J bisa
mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu”. Ya
bagus sekali pak
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak J, ketika suara itu muncul, Bapak bisa lakukan cara yang tadi ya
dengan menghardik”
d. Kontrak
1) Topik
“Bapak J, besok kita bercakap-cakap lagi tentang cara yang kedua ya..
yaitu mengontrol halusinasi dengan cara berbincang-bincang dengan
orang lain”
2) Waktu
“Mau berapa lama pak? Bagaimana kalau besok kita mulai jam
11.00-11.15? Baik 15 menit saja ya pak”
3) Tempat
“Dimana tempatnya, apa di halaman ini lagi atau di ruangan? Ya,
bailah jika seperti itu sampai bertemu besok pak. Terimakasih
waktunya, saya permisi Assalamualaikum WR,WB… Selamat Siang”
Nama : Tn.J
Ruang rawat : Mawar
Tanggal : 7 Desember 2020
Implementasi Evaluasi
DS : S:
- Klien mengatakan sering mendengar suara - Klien mengatakan namanya Tn. J usia 38
bisikan yang tidak jelas suaranya tahun
- Klien mengatakan bisikan itu terkadang - Klien mengatakan sering mendengar suara
menyurunya untuk melakukan hal yang bisikan itu terkadang menyurunya untuk
berbahaya melakukan hal yang berbahaya
- Klien mengatakan suara bisikan sering muncul - Klien mengatakan suara bisikan sering
tidak menentu kadang muncul kadang tidak muncul tidak menentu kadang muncul
- Klien mengatakan suara itu lamanya biasa 5- kadang tidak
10 detik - Klien mengatakan suara itu lamanya biasa
- Klien mengatakan bisikan muncul pada saat 5-10 detik
sedang sendiri - Klien mengatakan bisikan muncul pada
- Klien mengatakan jika bisikan itu muncul saat sedang sendiri
klien selalu berusaha mendengarkan apa yang - Klien jika bisikan itu muncul klien selalu
dibisikan oleh suara itu berusaha mendengarkan apa yang dibisikan
- Klien mengatakan kadang marah-marah ketika oleh suara itu
mendengar suara itu - Klien mengatakan mengerti cara
DO : menghardik
- Klien tampak berbicara sendiri O:
- Klien tampak bingung - Klien mau berkenalan
- Klien tampak menyendiri - Klien mau menyebutkan namadan usia
- Tingkat konsentrasi rendah - Klien mau menjelaskan isi, waktu,
- Pandangan mata klien selalu menunduk ke frekuensi, dan situasi yang menimbulkan
bawah halusinasi
Tindakan Keperawatan: - Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi
a. Membina hubungan saling percaya - Klien aktiv mengikuti latihan
b. Mengidentifikasi isi halusinasi A:
c. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi - Klien mampu membina hubungan saling
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi percaya
e. Mengidentifikasi situasi yg menimbulkan - Klien mampu mengidentifikasi isi, waktu,
halusinasi - frekuensi, situasi dan respons pasien
f. Mengidentifikasi respons pasien thd terhadap halusinasi
halusinasi - Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
g. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi - Menganjurkan pasien memasukkan cara
h. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
kegiatan harian. - Klien mampu menghardik dan
memasukkan cara menghardik halusinasi
Rencana Tindak Lanjut (Planning perawat): dalam jadwal kegiatan hariannya
Lanjutkan SP II Halusinasi P:
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien - Motivasi klien untuk berinteraksi dengan
- Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan orang lain dan memasukkannya dalam
cara bercakap-cakap dengan orang lain jadwal
- Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal - Ingatkan klien bagaimana cara berkenalan
kegiatan harian dan cara menghardik
(Listia Rahman)