Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS RESUME RESIKO PERILAKU KEKERASAN

STASE KEPERAWATAN JIWA

OLEH :
LISTIA RAHMAN MAYHESTI
201030200011

PEMBIMBING
Ns. DHIA DIANA FITRIANI, S.Kep., M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2020
RESUME KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RESIKO PERILAKU KEKERASAN SP 1

Pertemuan :1 Hari / Tanggal : 7 Desember 2020


Klien : Tn. B Ruangan : Mawar

KRONOLOGIS
Tn. B usia 39 tahun mempunyai anak satu orang laki-laki, infomasi dari keluarga
pasien suka membanting-banting barang rumah yang apabila keinginannya tidak
dituruti, data yang didapat setelah dilakukan pengkajian, ekpresi tampak tegang,
muka merah, kedua tangan mengepal, pandangan mata tajam, pasien mengatakan
kesal apabila kemauannya tidak dipenuhi oleh keluarganya seperti ingin pulang
kampung tapi keluarga tidak mengijinkan, pasien setiap hari marah-marah kadang
tanpa alasan, dua tahun yang lalu pernah dirawat di rumah sakit jiwa karena
mengalami halusinasi tetapi sekarang sudah tidak berhalusinasi, pasien belum
mampu mengatasi masalahnya.

ANALISA DATA
N DATA MASALAH
O
Data Subjektif : Resiko
- pasien mengatakan kesal apabila kemauannya tidak dipenuhi Perilaku
oleh keluarganya seperti ingin pulang kampung tapi keluarga Kekerasan
tidak mengijinkan, pasien setiap hari marah-marah kadang
tanpa alasan
- keluarga Klien mengatakan Klien suka membanting-banting
barang rumah yang apabila keinginannya tidak dituruti
Data Objektif :
- ekpresi tampak tegang
- muka merah
- kedua tangan mengepal
- pandangan mata tajam

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Perilaku Kekerasan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perilaku TUM: Klien 1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan : - Bila sudah terbina
kekerasan dapat menunjukkan tanda-tanda - Beri salam setiap berinteraksi hubungan saling percaya
/RPK mengontrol percaya kepeda perawat : - Perkenalkan nama, nama panggilan dan diharapkan klien dapat
perilaku - Wajah cerah, tersenyum tujuan perawat berkenalan kooperatif, sehingga
kekerasan - Mau berkenalan - Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien pelaksanaan asuhan
- Ada kontak mata - Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati keperawatan dapat
Tuk : - Bersedia mencritakan janji setiap kali interaksi berjalan dengan baik.
1. Klien dapat perasaan - Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
membina dihadapi klien
hubungan - Buat kontrak interaksi yang jelas
saling - Dengarkan dengan penuh perhatian
percaya ungkapan perasaan klien
2. Klien dapat 2. Setelah….x pertemuan klien 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan - Mengetahui kondisi klien
mengidentif menceritakan penyebab marahnya: saat itu dan mengurangi
ikasi perilaku kekerasan yang - Motivasi klien untuk menceritakan tekanan kemarahan klien.
penyebab dilakukannya : penyebab rasa kesal atau jengkelnya - Mengidentifikasi
perilaku - Menceritakan penyebab - Dengarkan tanpa menyela atau member penyebab.
kekerasan perasaan jengkel/keal baik penilaian setiap ungkapan perasaan klien
yang dari diri sendiri maupun
dilakukann lingkungannya
ya
3. Klien dapat 3. Setelah…x pertemuan klien 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda - Identifikasi penyebab
Mengidenti menceritakan tanda-tanda saat perilaku kekerasaan yang dialaminya : marah
fikasi terjadi perilaku kekerasaan - Motivasi klien menceritakan kondisi fisik - Identifikasi perubahan
tanda-tanda - Tanda fisik : mata merah, (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan fisik
perilaku tangan mengepal, ekspresi terjadi - Menyamakan persepsi
kekerasan tegang dan lain-lain - Motivasi klien menceritakan kondisi bahwa hal tersebut
- Tanda emosional : Perasaan emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadi dan ada pada
marah, jengkel, bicara kasar terjadi perilaku kekerasan klien.
- Tanda social : bermusuhan - Motivasi klien menceritakan kondisi
yang dialami saat terjadi hubungan dengan orang lain (tanda-tanda
perilaku kekerasaan social) saat terjadi perilaku kekerasan

4. Klien dapat 4. Setelah…x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan - Identifikasi cara klien
mengidentif menjelaskan : yang dilakukannya selama ini : dalam mengungkapkan
ikasi jenis - Jenis-jenis ekspresi - Motivasi klien menceritakan jenis-jenis perilaku kekerasan.
perilaku kemarahan yang selama ini kekerasan yang selama ini pernah - Mempermudah perawat
kekerasan telah dilakukannya dilakukannya mengidentifikasi
yang - Perasaan saat melakukan - Motivasi klien menceritakan perasaan klien perilaku kekerasan yang
pernah kekerasan setelah tindak kekerasan tersebut terjadi bisa dilakukan saat
dilakukann - Efektivitas cara yang dipakai - Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan marah.
ya dalam menyelesaikan masalah yang dilakukannya masalah yang dialami - Memberikan wawasan
teratasi yang baru bagi klien
terhadap tindakan yang
maladaptive.
- Bantu klien dalam
mengidentifikasi
kerugian dari cara yang
dilakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah…x pertemuan klien 5. Diskusikan dengan klien negative (kerugian) - Menyamakan persepsi
mengidentif menjelaskan akibat tindak cara yang dilakukan pada : dalam merspons
ikasi akibat kekerasan yang dilakukannya: - Diri sendiri perilaku yang salah.
perilaku - Diri sendiri : luka dijauhi - Orang lain/keluarga - Membantu klien
kekerasan teman, dll - Lingkungan mencari cara yang
- Orang lain/keluarga : luka, terbaik.
tersinggung ketakutan, dll
- Lingkungan : barangatau
benda rusak dll
6. klien dapat 6. Setelah…x pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien : - Identifikasi pengetahuan
mengidentif - Menjelaskan cara-cara sehat - Apakah klien mau mempelajari cara baru dan keinginan klien
ikasi cara mengungkapkan marah mengungkapkan marah yang sehat untuk melakukan cara
konstruktif - Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk yang sehat.
dalam mengungkapkan marah selain perilaku - Sebagai motivasi untuk
mengungka kekerasan yang diketahui klien. melakukan perilaku
pkan - Jelaskan cara-cara sehat untuk yang sehat.
kemarahan mengungkapkan marah : - Di dapatkannya cara lain
 Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau yang sehat yang akan
kasur, olah raga membantu klien untuk
 Verbal : mengungkapakan bahwa dirinya mencari cara yang
sedang kesal kepada orang lain adaptif dalam
 Social : latihan asertif dengan orang lain mengekspresikan
 Spiritual : sembahyang/doa, zikir, marahnya.
meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya
masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah…x pertemuan klien 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan - Cara yang cocok akan
mendemons memperagakan cara dianjurkan klien memilih cara yang mungkin membuat klien nyaman.
trasikan mengontrol perilaku kekerasan untuk mengungkapkan kemarahan - Praktek langsung lebih
cara : 2. Latih klien mempergunakan cara yang dipilih tepat untuk mengetahui
mengontrol - Fisik : tarik nafas dalam, - Peragakan cara melaksanakan cara yang manfaat cara yang
perilaku memukul bantal/kasur dipilih dilakukan.
kekerasan - Verbal: mengungkapkan - Jelaskan manfaat cara tersebut - Identifikasi adanya
perasaan kesal/jengkel pada - Anjurkan klien menirukan peragaan yang keuntungan dan
orang lain tanpa menyakiti sudah dilakukan kekurangan
- Spiritual : zikir/doa, meditasi - Beri pengertian pada klien, perbaiki cara - Membangkitkan motivasi
sesuai agamanya yang masih belum sempurna dan minat klien.
3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah
dilatih saat marah/jengkel

8. Klien 8. Setelah…x pertemuan 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga - Kejelasan waktu, tempat
mendapat keluarga : sebagai pendukung klien untuk mengatasi dan topic akan membantu
dukungan - Menjelaskan cara merawat perilaku kekerasan keluarga untuk kooperatif.
keluarga klien dengan perilaku 2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu - Perlu dilakukan secara
untuk kekerasan klien mengatasi perilaku kekerasan bertahap
mengontrol - Mengungkapkan rasa puas 3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara - Memudahkan pemahaman
perilaku dalam merawat klien merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dan penerimaan.
kekerasan dilaksanakan oleh keluarga - Memberikan wawasan
4. Peragakan cara merawat klien (menangani kepada keluarga dalam
perilaku kekerasan) menggali kemampuan
5. Beri kesempatan keluaraga untuk yang ada.
memperagakan ulang - Memberikan cara
6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan perawatan yang tepat dan
7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba mencegah cara yang salah
cara yang dilatihkan atau kurang tepat.
- Membiasakan keluarga
agar terlatih dalam
pelaksanaan dirumah.
9. Klien 1. Setelah…x pertemuan klien 1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara - Kejelasan akan membantu
menggunak menjelaskan : teratur dan kerugian jika tidak menggunakan klien dan keluarga untuk
an obat - Manfaat minum obat obat melaksanakan tidanakan
sesuai - Kerugian tidak minum obat 2. Jelaskan kepada klien : yang benar.
program - Nama obat - Jenis obat (nama, warna, dan bentuk obat) - Dengan tahu manfaat dan
yang - Bentuk dan warna obat - Dosis yang tepat untuk klien kerugian keluarga dan
telahditetap - Dosis yang diberikan - Waktu pemakaian klien akan lebih perhatian.
kan kepadanya - Cara pemakaian - Kejelasan ajan membantu
- Waktu pemakaian - Efek yang akan dirasakan klien pelaksanaan tindakan
- Cara pemakaian 3. Anjurkan klien : yang benar.
- Efek yang dirasakan - Minta dan menggunakan obat tepat waktu - Waktu yang tepat didasari
2. Setelah…x pertemuan klien - Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek pada kerja dan efektifitas
meggunakan obat sesuai yang tidak biasa dan penggunaan obat.
program - Beri pujian terhadap kedisiplinan klien - Efek obat yang diketahui
menggunakan obat lebih awal memudahkan
penanganan akibat efek
tersebut.
- Membangkitkan minat
dan motivasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN SP 1

Pertemuan :1
Hari/tanggal :Senin, 7 Desember 2020
Nama klien : Tn.B
Ruangan : Mawar

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Infomasi dari keluarga pasien suka membanting-banting barang rumah yang
apabila keinginannya tidak dituruti, data yang didapat setelah dilakukan
pengkajian, ekpresi tampak tegang, muka merah, kedua tangan mengepal,
pandangan mata tajam, pasien mengatakan kesal apabila kemauannya tidak
dipenuhi oleh keluarganya seperti ingin pulang kampung tapi keluarga tidak
mengijinkan, pasien setiap hari marah-marah kadang tanpa alasan.

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan

3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi PK
b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PK
c. Pasien dapat menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya
d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari PK yang dilakukannya.
e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah / mengendalikan PKnya
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan
c. Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
e. Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan
f. Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas
dalam
g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B.      STRATEGI  PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi :
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Listia
Rahman, saya biasa dipanggil Listia. Saya  perawat yang dinas diruang
mawar ini, saya dinas diruangan ini selama 1 minggu. Hari ini saya
dinas pagi dari jam 7 sampai jam 16 sore, jadi selama 1 minggu ini saya
yang merawat bapak. Nama bapak siapa?  Dan senang nya dipanggil
apa?” ooh bapak B
b. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak saat ini?”
“masih ada perasaan kesal atau marah?
c. Kontrak
1) Topik
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
marah yang bapak rasakan,”
2) Waktu
“ Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau
10 menit“
3) Tempat
“Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau diruang tamu?”

2. Fase Kerja :
“ apa yang menyebabkan bapak marah?
Apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Terus penyebabnya apa?
Samakah dengan yang sekarang?
Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan,
makanan yang tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini penyebab
marah klien), apa yang bapak rasakan?“
Apakah bapak merasa kesal, kemudian dada bapa berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”“ apa yang bapak
lakukan selanjutnya”
“ Apakah dengan bapak marah-marah, keadaan jadi lebih baik?
“ Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?
“maukah bapak belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?
” ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita
belajar satu cara dulu,
“ begini pak, kalau tanda- marah itu sudah bapak rasakan bapak berdiri
lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-
lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi pak dan
lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali pak sudah dapat melakukan nya.
“ nah sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa
melakukannya”.

3. Fase Terminasi :   


a. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan bapak? ”
“ Coba bapak sebutkan penyebab bapak marah dan yang bapak rasakan 
dan apa yang bapak lakukan serta akibatnya.
b. Evaluasi Objektif
“Baik, sekarang latihan tadi kita masukkan ke jadwal harian ya pak”
” berapa kali sehari bapak mau latihan nafas dalam ?” Bagus..
“Nanti tolong bapak tulis M, bila bapak melakukannya sendiri, tulis B, bila
bapakdibantu dan T, bila bapak tidak melakukan”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“baik pak, bagaimana kalau besok  kita latihan cara lain untuk
mencegah dan mengendalikan marah bapak. Apakah bapak
bersedia?
2) Tempat
”Dimana kita akan latihan, bagaimana kalau tempatnya disini saja ya
pak?”
3) Waktu
“Berapa lama kita akan lakukan, bagaimana kalau 10 menit saja”
“Saya pamit dulu pak…Assalamu’alaikum.”                            
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN SP 1

Nama : Tn.B
Ruang : Mawar
Tanggal : 7 Desember 2020
Implementasi Evaluasi
DS : S:
- Klien mengatakan kesal apabila kemauannya - Klien mengatakan senang sudah di
tidak dipenuhi oleh keluarganya seperti ingin ajarkan
pulang kampung tapi keluarga tidak mengijinkan
- Klien mengatakan suka membanting-banting O :
barang rumah apabila keinginannya tidak - klien mampu melakukan cara
dituruti, mengontrol marahdengan cara tarik
napasdalam
DO :
- Klien tampak tegang, A:
- muka merah, - Klien mampu Membina hubungan
- kedua tangan mengepal, saling percaya
- Pandangan mata klien tajam. - Klien mampu Mendiskusikan
- Klien merusak barang-barang dirumahnya penyebab perilaku kekerasan
- Klien marah-marah tanpa sebab sebelum dirawat - Klien mampu Mendiskusikan tanda
- Klien mengamuk dirumah apabila tidak ada dan gejala perilaku kekerasan
pekerjaan - Klien mampu Mendiskusikan
perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
Diagnosa Keperawatan : - Klien mampu Mendiskusikan akibat
Resiko Perilaku kekerasan perilaku kekerasan
- Klien mampu Melatih mencegah
Tindakan Keperawatan : perilaku kekerasan dengan cara fisik :
- Membina hubungan saling percaya tarik nafas dalam
- Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan - Klien mampu Menganjurkan pasien
- Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku memasukkan dalam jadwal kegiatan
kekerasan harian
- Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
- Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan P:
- Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan - latihan cara mengontrol marah (tarik
cara fisik : tarik nafas dalam napas)2x sehari
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal - Lanjutkan SpII
kegiatan harian - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien mencegah perilaku kekerasan
secara fisik : tarik nafas dalam
Rencana Tindak Lanjut (palaning perawat) : - Melatih pasien mengontrol perilaku
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien kekerasan dengan cara fisik II
mencegah perilaku kekerasan secara fisik : tarik - Menganjurkan pasien memasukkan
nafas dalam ke dalam jadwal kegiatan harian
2. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara fisik II
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam Perawat
jadwal kegiatan harian
Listia Rahman M

Anda mungkin juga menyukai