Anda di halaman 1dari 9

Conjunction in Academic Writing

Menulis akademik dalam Bahasa Inggris sangat memerlukan kata-kata


transisi (transition) sebagai penyambung atau jembatan untuk menghubungkan kalimat-kalimat
yang dituliskan. Transisi bisa dikatakan sebagai pembantu untuk menekankan dan menegaskan
hubungan didalam sebuah kalimat, antar kalimat dan antar paragraph sehingga tercipta
alur/arah (flow) keseluruhan ide sebuah karangan yang menyatu dan terpadu (unity and cohesion)
serta memudahkan pembaca mengikuti dan memahaminya.
Transisi ini disebut kata “conjunction” atau konjungsi adalah kata penghubung yang
dapat menghubungkan antar kata, ungkapan dengan ungkapan, serta kalimat dengan kalimat.
Umumnya, conjunction digunakan untuk menghubungkan dua kalimat menjadi satu kalimat
efektif. Adanya conjunction akan membantu menghindari kesalahpahaman atau maksud yang
tumpang tindih.
Secara garis besar, conjunction dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) conjunction adverbs atau
adverbial conjunctions dan 2) contrastive conjunctions.

1. Conjunctive Adverbs
Conjunctive adverbs atau kata keterangan penghubung adalah jenis kata (part of speech)
yang biasanya menghubungkan dua atau tiga kalimat yang masing-masing berdiri sendiri
(independent clause) dan tersusun dalam jenis kalimat atau kalimat lebih dari satu yang masing-
masing mempunyai ide yang berbeda (compound sentences). Salah satu contohnya adalah “and”,
seperti dalam kalimat berikut:
 Mr. Smith goes to office by bus and Mrs. Smith works at home.
Ada banyak kata-kata transisi dalam Bahasa Inggris yang mempunyai aneka fungsi
seperti mengubah dari satu ide ke ide lainnya, untuk menambah informasi (addition),
menunjukkan kontras/pertentangan (concession), menunjukkan suatu pilihan (condition), serta
membuat kesimpulan atau menunjukkan akibat (result).
Kategori pertama mempunyai ide menambahkan (addition) seperti: “in addition (to)”,
“likewise”, “furthermore”, “moreover”, “besides” dan “another (noun)” adalah kata-kata yang
menambahkan satu ide ke ide lainnya atau dalam bahasa matematikanya adalah plus (+), jadi
semisal 1 + 1 = 2, artinya dengan menggunakan transisi ini ide yang disebutkan bertambah. Para
penilai ujian IELTS atau TOEFL sering melihat banyak kesalahan dalam penulisan dengan
menggunakan transisi ini, karena tidak adanya ide yang ditambahkan setelah enam kata diatas.
Adapun contoh penggunaan conjunction yang termasuk dalam kategori addition (kata
penghubung penambahan), antara lain:
 The government signed the new security treaty with some neighboring countries.
Moreover, it has opened the possibility to extend its trade cooperation
(Pemerintah menanda-tangani sebuah perjanjian keamanan baru dengan beberapa negara
tetangga. Terlebih lagi, pemerintah telah membuka kemungkinan untuk memperluas
dalam kerjasama perdagangan).
Disini ada dua hal yang dilakukan pemerintah yaitu perjanjian keamanan dan perjanjian
perdagangan, dua hal yang berbeda dan saling menambahkan.
 Laurent was a lazy student. Moreover, he frequently comes late to class.
(Laurent seorang siswa yang malas. Terlebih, dia sering datang terlambat ke sekolah).
 The new teacher graduated from a reputable university in USA. Furthermore, he has
written numerous scientific articles for a famous online magazine.
(Guru baru itu lulus dari sebuah universitas yang ngetop di Amerika Serikat. Terlebih
lagi, dia juga telah menulis banyak artikel ilmiah bagi sebuah majalah online terkenal).
Kategori berikutnya yang termasuk concession atau menunjukkan pertentangan/bertolak
belakang). Kata-kata yang termasuk jenis ini seperti “however”, “still” dan “nevertheless”.
Padanan kata ini yang disebut coordinate conjunction ada pada kata-kata seperti “but” dan “yet”
(tetapi/namun). Contohnya:
 Many people like watching live music concerts. However, I like watching them on
television.
(Banyak orang menyukai menonton langsung konser musik langsung. Namun saya suka
menontonnya lewat televisi).
Kategori conjunction selanjutnya adalah condition, yang gunakan untuk menghubungkan
tindakan dengan pilihan, konsekuensi dan persyaratan, seperti “otherwise” dalam kalimat:
 We must eat the proper and healthy food; otherwise, we will get sick.
(Kita harus makan makanan yang cocok dan sehat, jika tidak, kita akan sakit).
 He should accomplish some important tasks; otherwise, his boss will not promote him.
(Dia sebaiknya menyelesaikan beberapa tugas penting, jika tidak, atasannya tidak akan
mempromosikannya).
Selanjutnya adalah kategori result yang menghubungkan sebab dengan akibat atau
conclusion (kesimpulan) dan consequence (konsekuensi) lewat kata-kata “therefore, “thus” dan
“consequently”. Ketiga kata ini sering digunakan dalam penulisan resmi sedangkan penggunaan
sehari-hari bisa digunakan kata “so” dan “then”. Conjunction lainnya “as a result” dan “hence”.
Ternyata antara akibat dan konsekuensi ada perbedaan tipis dalam pengertian di Bahasa
ini seperti dalam kalimat:
 He decided to resign from the job because of his sickness. Therefore, he had to live in
poverty. (Dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan karena penyakitnya. Oleh
karena itu dia harus hidup dalam kemiskinan).
Penggunaan “therefore” adalah akibat (result) dari keputusan yang diambilnya.
Keputusan mengundurkan diri dari pekerjaan dianggap sebagai premis (premise), suatu
keyakinan yang diambilnya dan dirasa benar (walaupun harus jatuh miskin pada
akhirnya-yang penting tetap sehat). Sedangkan pada kalimat berikut:
 He stayed up late night watching a live soccer match on television. Consequently, he
came late to class. (Dia begadang menyaksikan siaran langsung sepak bola di televisi.
Oleh karena itu dia terlambat ke sekolah).
2. Contrastive Conjunction
Penggunaan consequently disini karena akibat pilihan (buruk) yang dilakukannya dan
konsekuensinya dia terlambat masuk sekolah (karena bangun kesiangan). Contrastive
Conjunction adalah konjungsi yang menghubungkan dua kalimat yang bersifat kontra, artinya
hubungan antar kalimat pertama dengan kedua sifatnya berbeda atau berlawanan.
Contrastive conjunction dapat digunakan dalam Kalimat Bahasa Inggris berbagai tenses.
Cocok digunakan pada pola Present Tense, Past Tense, maupun Future Tense. Ada beberapa
contrastive conjunction yang populer dan biasa digunakan dalam kalimat, antara lain: “though”,
“although”, “even though”, “even if”, “unless”, “yet”, “but”, “however”, “despite”, “in spite of”,
“whereas”, “nevertheless” dan “notwithstanding”. Apabila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia,
berbagai contrastive conjunction itu memiliki arti “meskipun”, “bagaimanapun”, “walaupun”,
“sedangkan”, “tapi”, dsb. Akan tetapi hal ini tidak mutlak, sehingga harus tetap melihat konteks
kalimatnya. Bukan menerjemahkannya per kata, sebagaimana dijelaskan berikut.
a. though
Penggunaan “though” dalam Bahasa Inggris lebih ke arah percakapan informal. Bahkan
konjungsi tersebut sering disingkat “tho” saja. Walaupun disingkat, ini tidak mengubah artinya
sama sekali. Apabila sering menonton film atau serial TV berbahasa Inggris, pastinya familiar
banget dengan kata “tho”. Kata penghubung “though” dapat ditempatkan di awal, tengah ataupun
di akhir kalimat. Conjunction ini sering digunakan oleh para aktor ataupun aktris saat melakukan
percakapan dan ditempatkan pada akhir kalimat. Dalam Bahasa Indonesia, konjungsi “though”
berarti “meskipun”, “walaupun”, “tetapi”, atau “namun”, tergantung kalimatnya.
Berikut cara menggabungkan 2 kalimat menjadi satu dengan konjungsi “though”.
Perhatikan penggunaan tanda baca koma (,).
 It was raining.
We still enjoy the concert.
= Though it was raining, we still enjoyed the concert.
(Meskipun sedang hujan, kita tetap menikmati konser itu.)
 He said he was telling the truth.
I didn’t believe him.
= Though he said he was telling the truth, I didn’t believe him.
(Walaupun ia berkata bahwa ia jujur, aku tidak mempercayainya.)
 She will try.
She may fail.
= She will try though she may fail.
(Ia akan berusaha meskipun ia mungkin gagal.)
 She felt unwell.
She went to school.
= She went to school though she felt unwell.
(Ia pergi ke sekolah walapun ia kurang sehat.)
 Uncle Sam is so kind.
I don’t like his wife.
= Uncle Sam is so kind. I don’t like his wife though.
(Paman Sam sangat baik. Namun aku tak suka istrinya.)
 I want to buy a drink.
I have no money.
= I want to buy a drink. I have no money tho.
(Saya ingin membeli minuman. Tetapi saya tidak punya uang.)

b. although dan even though


Arti kata penghubung “although” dan “even though” kurang lebih sama sepeti “though”,
yaitu “meskipun” atau “walaupun”. Bedanya, “although” dan “even though” tidak bisa disingkat.
Selain itu, penggunaan “although” biasanya untuk hal atau sesuatu yang bersifat formal sehingga
lebih sering digunakan dalam writing daripada speaking. Penggunaan konjungsi “although” dan
“even though” hanya di awal dan tengah kalimat saja. Jadi TIDAK dapat digunakan pada akhir
kalimat.
Berikut cara menggabungkan 2 kalimat menjadi satu dengan kata penghubung
“although” dan “even though”. Perhatikan penggunaan tanda baca koma (,).
 That coat is nice.
I don’t like the price.
= Although that coat is nice, I don’t like the price.
(Meskipun jaket itu bagus, aku tak suka harganya.)
 The story was weird.
I enjoyed the movie.
= Although the story was weird, I enjoyed the movie.
(Walapun ceritanya aneh, aku menikmati film itu.)
 It is quiet in here.
I can’t concentrate.
= Even though it is quiet in here, I can’t concentrate.
(Meskipun di sini tenang, aku tidak bisa berkonsentrasi.)
 He is very angry.
He is still smiling.
= Even though he is very angry, he is still smiling.
(Walaupaun dia sedang marah, dia masih bisa tersenyum.)
 She didn’t like the food.
She ate it all.
= She ate all of the food although she didn’t like it.
(Ia menghabiskan semua makanan itu walaupun ia tak menyukainya.)
 Vita is injured.
She goes to school.
= Vita still goes to school although she is injured.
(Vita tetap pergi ke sekolah meskipun ia terluka.)
 I have joined Mandarin course for two years.
I am still not good at it.
= I am still not good at Mandarin even though I have joined the course for two years.
(Saya masih belum mahir Mandarin walaupun sudah ikut kursus selama 2 tahun.)
 The pizza looked delicious.
I still didn’t eat it.
= I still didn’t eat the pizza even though it looked delicious.
(Aku tetap tak memakan pizza itu meskipun tampaknya enak.)

c. even if
Bentuk contrastive conjunction berikutnya adalah “even if”, yang dapat diartikan seperti
“whether or not”. Namun, ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, “even if” berarti
“bahkan jika”, “kalaupun”, “sekalipun”, “meskipun” atau “walaupun”. “even if” berbeda dengan
“even though”, dan tidak dapat saling tukar dalam penggunaannya. Pebedaan keduanya treletak
pada, “even though” menekankan pada sebuah fakta atau sesuatu yang sudah atau sedang terjadi,
sedangkan “even if” masih berupa imajinasi atau sesuatu yang belum nyata terjadi. Bisa
dikatakan bahwa “even if” adalah bentuk pengandaian. It refers to an imaginary or unreal
situation. Perhatikan 2 contoh berikut dan cermati bedanya.
a. Even though he is very angry, he is still smiling.
b. Even if he is very angry, I think he will smile.
Dari kedua contoh di atas, “even though” menekankan bahwa ia sedang tersenyum sekarang
walaupun ia sangat marah. Sedangkan “even if” menyatakan kemungkinan ia akan tersenyum
sekalipun ia sangat marah, yang berarti faktanya ia tidak sedang marah saat ini. Sehingga kalimat
kedia hanyalah kemungkinan saja dan belum terjadi.
Berikut cara menggabungkan 2 kalimat menjadi satu dengan kata penghubung “even if”.
 Susan wouldn’t buy a new house.
She earned a big salary.
= Even if Susan earned a big salary, she wouldn’t buy a new house.
(Sekalipun Susan mendapatkan gaji besar, ia tidak akan membeli rumah baru.)
 Alexandra runs a s fast as he can.
He will still be late.
= Even if Alexandra runs as fast as he can, he will still be late.
(Walaupun Alexandra berlari secepat-cepatnya, dia akan tetap terlambat)
 Thonny goes to bed early.
He will wake up late.
= Thonny will wake up late even if he goes to bed early.
(Thonny akan bangun terlambat meskipun ia tidur lebih awal.)
 It wasn’t too dark.
I wouldn’t go out myself.
= I wouldn’t go out alone even if it wasn’t too dark.
(Saya tak akan keluar sendirian sekalipun tak terlalu gelap.)

d. unless
Konjungsi “unless” memiliki makna “except if”. Ketika diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia, “unless” artinya “kecuali jika” atau “kecuali kalua”. Berikut penggunaan kata
penghubung “unless”.
 You cannot enter this room.
You don’t have a member card.
= You cannot enter this room unless you have a member card.
(Kamu tak dapat memasuki ruangan ini kecuali jika kamu punya kartu anggota.)
 They won’t come to your party.
You don’t invite them.
= They won’t come to your party unless you invite them.
(Mereka tak akan datang ke pestamu kecuali kamu mengundang mereka.)
 We can meet tomorrow.
It doesn’t rain.
= Unless it rains, we can meet tomorrow.
(Kecuali kalau hujan, kita bisa bertemu besok.)
 I wouldn’t eat that food.
I wasn’t extremely hungry.
= Unless I was extremely hungry, I wouldn’t eat that food.
(Kecuali jika saya benar-benar lapar, saya tidak akan menyantap makanan itu.)

e. yet dan but


Kata penghubung “yet” dan “but” pastinya sudah familiar. Keduanya dapat berarti
“namun”, “tetapi”, “akan tetapi” dan “meskipun begitu”. Perhatikan contoh berikut.
 I like milk.
My sister prefers coffee.
= I like milk, but my sister prefers coffee.
(Saya suka susu, tetapi saudara perempuan saya lebih suka kopi.)
 Her grandfather still runs 5 kilometers everyday.
He is 73 years old.
= Her grandfather is 73 years old, but he still runs 5 kilometers everyday.
(Kakeknya berusia 73 tahun, tetapi dia masih berlari 5 kilometer setiap hari.)
 It rained a lot yesterday.
We enjoyed our holiday.
= It rained a lot yesterday, yet we enjoyed our holiday.
(Kemarin hujan terus, tetapi kami menikmati liburan kami.)
 There was a lot of noise.
I wanted to sleep early.
= I wanted to sleep early, yet there was a lot of noise.
(Aku ingin tidur lebih awal namun ada banyak suara berisik.)

f. whereas
Kata penghubung “whereas” juga menekankan pada perbedaan atau dua kalimat yang
berlawanan. Kata “whereas” memiliki makna sama dengan “while” dalam menyatakan dua hal
kontras. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, “whereas” berarti “sedangkan”, “padahal”,
“sebaliknya”, “meskipun” atau walaupun. “whereas” dapat diletakkan di awal maupun di tengah
kalimat. Baik di awal maupun di tengah, gunakan tanda koma (,) untuk memisahkan antara
klausa dependent & independent.
Berikut penggunaan contrastive conjunction “whereas”.
 He loves foreign holidays.
His wife prefers to stay at home.
= He loves foreign holidays, whereas his wife prefers to stay at home.
(Dia menyukai liburan ke luar negeri sedangkan istrinya lebih memilih untuk tinggal di
rumah.)
 I’m a dog lover.
My husband is allergic to dogs.
= Whereas I’m a dog lover, my husband is allergic to dogs.
(Meskipun aku pecinta anjing, suamiku alergi terhadap anjing.)
 I am a vegetarian.
My whole family eats meat.
= My whole family eats meat, whereas I am a vegetarian.
(Semua keluargaku memakan daging sedangkan aku seorang vegetarian.)
 She was just very shy.
I thought she was arrogant.
= I thought she was arrogant, whereas in fact she was just very shy.
(Saya pikir dia sombong, padahal sebenarnya dia sangat pemalu.)

g. nevertheless
“Nevertheless” mempunyai arti “namun”, “biarpun”, “meskipun”, “walaupun” atau
“bagaimanapun”. “Nevertheless” dapat juga digunakan bersamaan dengan kata penghubung
“but”.
Kata penghubung ini lebih sering digunakan pada awal kalimat. Selain itu, kata tersebut dapat
juga diletakkan di tengah serta di akhir. Berikut contoh penggunaannya.
 Stinky was an old group music. Nevertheless, I like listening to their songs.
(Stinky adalah grup musik yang sudah lama. Bagaimanapun juga aku masih suka
mendengarkan lagu mereka.)
 The economy was poor this year, but nevertheless our sales increased.
(Kondisi ekonomi memburuk tahun ini, meskipun begitu penjualan kita meningkat.)
 She is often rude to me. I like her, nevertheless.
(Dia sering kasar kepadaku. Bagaimanapun aku menyukainya.)

h. Contrastive Preposition “despite” dan “in spite of”


Penggunaan kata “despite” dan “in spite of” selalu diikuti oleh kata benda (noun), kata
ganti (pronoun) atau present participle (V-ing). Oleh sebab itu, mereka tergolong contrastive
preposition (preposisi contrast). Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu “meskipun”,
“walaupun”, “bagaimana pun”, “terlepas”, “kendatipun”. Perlu diketahui bahwa kata
penghubung “despite” cenderung lebih formal. Berikut ini contoh penggunaan “despite” dan “in
spite of”.
 I couldn’t sleep well.
I was in a comfortable room.
= I couldn’t sleep well despite being in a comfortable room.
(Saya tak bisa tidur nyenyak walaupun berada di kamar yang nyaman.)
 She said everything to me.
I can’t stop thinking of her.
= Despite everything she said to me, I can’t stop thinking of her.
(Terlepas dari semua yang ia katakana kepadaku, aku tak bisa berhenti
memikirkannya.)
 Diana is still doing her homework.
She is very tired.
= Diana is still doing her homework in spite of being very tired.
(Diana masih mengerjakan pekerjaan rumahnya (PR) meskipun sangat kelelahan.)
 Arif was totally unwell.
He came earlier than his friends to the football training.
= In spite of the fact that he was totally unwell, Arif came earlier than his friends to the
football training.
(Walaupun ia benar-benar tidak sehat, Arif datang lebih awal daripada teman-
temannya ke pelatihan sepakbola.)

i. notwithstanding
Seperti halnya “despite” dan “in spite of”, kata “notwithstanding” adalah contoh dari
contrastive preposition. Konjungsi ini biasanya diikuti oleh kata benda (noun), kata ganti
(pronoun), dan kata kerja Verb-ing. Walaupun Notwithstanding dapat pula difungsikan sebagai
conjunction, namun umumnya kata ini digunakan sebagai preposition. Penggunaannya memang
tidak sepopuler “despite” dan “in spite of”. Namun, tetap banyak dipakai saat penulisan
akademik.
Berikut penggunaan konjungsi “notwithstanding”
 It is raining.
I have to pick up my little sister from school.
= I have to pick up my little sister from school notwithstanding the rain.
(Aku harus menjemput adik perempuanku dari sekolah, meskipun hujan.)
 The weather was bad.
We went to the beach yesterday.
= Notwithstanding the bad weather, we went to the beach yesterday.
(Walaupun cuaca buruk, kami pergi ke pantai kemarin.)

Anda mungkin juga menyukai