Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata.
Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan atau bagian-bagian kalimat (ingat,
pada dasarnya kalimat dalam bahasa adalah kalimat yang diucapkan, bukan dituliskan).
Jadi, kata-kata itu merupakan “bahan dasar” di dalam sebuah “bangunan” kalimat, bukan
“fungsi” kata di dalam kalimat. Mengapa demikian? Karena sebuah kata bisa mempunyai beberapa
(lebih dari satu) fungsi dalam kalimat.
Ada beberapa jenis dari Parts of speech yaitu noun, adjective, adverb, pronoun, dan lain
sebagainya. Setiap jenis memiliki arti dan fungsi yang berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?
2. Apa Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?
3. Siapa Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?
4. Apa Saja Tiga program pokok Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?
5. Bagaimana Ruang Lingkup Program Pembinaan (UKS)?
6. Bagaimana Peran dan fungsi Perawat Kesehatan di Sekolah?
7. Bagaimana Strata Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Strata PHBS di Sekolah?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memahami serta mampu menjelaskan kepada mahasiswa dan mahasiswi
terkait dengan materi “Askep agregat dalam komunitas: kesehatan anak usia
sekolah”.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
2. Untuk mengetahui Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
3. Untuk mengetahui Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
4. Untuk mengetahui Tiga program pokok Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

1
5. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Program Pembinaan (UKS).
6. Untuk mengetahui Peran dan fungsi Perawat Kesehatan di Sekolah.
7. Untuk mengetahui Strata Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Strata PHBS di
Sekolah

1.4 Manfaat
Diharapkan mampu memberikan manfaat kepada pembaca, agar mengetahui tentang
Askep agregat dalam komunitas: kesehatan anak usia sekolah. Dan manfaat dari makalah
ini juga adalah kita dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan anak usia sekolah dalam
keperawatan komunitas. Setelah mengetahuinya kita dapat merenungkan dan mengambil
tindakan dalam menanggapi askep agregat dalam komunitas: kesehatan anak usia sekolah
dengan yang sering disebut usaha kesehatan sekolah (UKS).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 CONJUNCTION
               A.  Pengertian
A conjunction (conj/cnj) merupakan salah satu macam kata yang menghubungkan 2 item (kata,
kalimat, frasa, atau  klausa) secara bersama-sama.
Dalam bahasa Indonesia ‘conjunction’ disebut juga sebagai kata penghubung, perangkai, ataupun
kata sambung.
               B.     Bentuk-bentuk conjunctions/ kata penghubung
1.   Coordinating conjunction
Coordinating conjunctions, juga dipanggil ‘coordinators’, merupakan kata penghubung yang
menghubungkan dua atau lebih kata, klausa, ataupun kalimat, yang mempunyai bentuk sintaksis
(aturan dalam hal pembuatan kalimat) yang sama. Contoh-contoh kata penghubung coordinating

2
yaitu: for, and, nor, but, or, yet, and so. Untuk memudahkan dalam menghafalnya biasa disingkat
FANBOYS.
 Arti dan contoh dalam kalimat:
a.        For  yang berarti ‘karena.’
 Contoh: Imamsyah Al-Hadi always keeps the lights on, for he is afraid of sleeping in the dark.
Kata ‘for’ lebih umum digunakan sebagai preposition/kata depan yang bermakana ‘untuk.’
Contoh:A chew is used for cutting wood.
b.   And yang berarti ‘dan.’
Contoh: My sister lives in South Sulawesi, and my brother lives in North Sulawesi.
Perhatikan:
·      Muh. Rifqi enjoys lerning English, and he enjoys playing football.
·      Muh. Rifqi enjoys  learning  English and  playing  football.
(S + V) + koma ( S + V)
c.    Nor yang berarti ‘dan.’
Contoh: Ali doesn’t enjoy learning English , nor does he enjoy football.  [kalimat negatif]
d.   But yang berarti ‘tetapi.’
Contoh:
·      Muh. Imran enjoys learning English, but he doesn’t enjoy playing football.
·      My shoes are old but comfortable.
e.    Yet yang berarti ‘namun.’
Contoh: Muh. Imran enjoys learning English, yet he doesn’t enjoy playing football.
f.     Or yang berarti ‘atau.’
Contoh:
·      Next month I will go to my hometown, or I may just stay in Makassar.
·      Next month I  will  go to my hometown or  may  just stay in Makassar.
g.      So yang berarti ‘jadi/ oleh karena itu.’
Contoh: I have a dream to go abgroad, so I have to study English more.
2.   Correlative conjunction
Correlative conjunctions, juga biasa disebut ‘paired conjunctions’,  merupakan kata penghubung
yang berpasangan yang menyerasikan atau melaraskan 2 item (kata, kalimat, frasa, atau  klausa).
Contohnya: both…and;  not only…but also; either…or; neither…nor.
 Arti dan contoh dalam kalimat:
a.    Both…and yang beramakna ‘keduanya’
Contoh: Both Muh. Syihab and Muh. Hasan basri  are  the members of New Generation Club.
Dua subjek yang dihubungkan oleh ‘both…and’ adalah berbentuk jamak.
b.   Not only…but also yang bermakna ‘tidak hanya…tapi juga’
Contoh:
·       Not only my sister but also my brother  is  in Makassar.
·          Not only my sister but also my brothers  are  in Makassar.
Ketika ada dua subjek yang dihubungkan oleh not only…but also, either…or, or neither…nor’  maka
subject yang lebih dekat dengan kata kerja yang akan menentukan apakah kata kerjanya
berbentuk tunggal atau jamak.
c.    Either…or yang bermakana ‘baik…atau/juga’
Contoh:
·      Either my sister or my brother  is  in Makassar.
·          Either my sister or my brothers  are  in Makssar.
d.   Neither…nor yang bermakna ‘baik…maupun…tidak’
Contoh:
·       Neither my sister nor my brother  is  in Makassar.
·          Neither my sister nor my brothers  are  in Makssar.

3
            3.   Subordinating conjunction
Subordinating conjuctions, juga disebut ‘subordinators’, merupakan kata penghubung yang
memperkenalkan sebuah kalimat. Kata penghubung ‘subordinating’ digunakan dalam adverb clause
yang mana tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya kalimat yang menggandengnya. Contoh kata
penghubung ‘subordinating’ yaitu sebagai berikut.
Time: after, before, when, while, as, as soon as, since, until, by the time, once, whenever, every
time etc.
Cause and effect: because, now that, since etc.
Contrast: even though, although, though etc.
Direct contrast:  while, whereas etc.
Condition:  if, unless, only if, whether or not, even if, in case, in the even that etc.
Contoh dalam bentuk kalimat:
·      Because  he was sleepy, he went to bed.  [memakai koma]
·      He went to bed  because  he was sleepy.  [tanpa koma]
·      Now that  the semester is over, I’m going to go to my hometown.  [memakai koma]
·      Since it’s raining, I can’t go to campuss. [memakai koma]
‘Since’ berarti ‘karena’, dan ‘now that’ berarti ‘karena sekarang.’
Untuk lebih jauh mengenai subordinating conjuction silahakan mencari buku yang membahasnya
secara mendetail.

# Pengertian dan macam-macam conjuction di akses pada 26 oktober 2013

http://smp5sleman.wordpress.com/2011/07/06/pengertian-dan-macam-macam-conjunction-
kata-penghubung

Interjection atau kata seru adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan
yang kuat, seperti kekaguman, rasa sakit, atau kegembiraan.
Contoh:
Hooray! (Hore!)
Alas! (Aduh!)
Oh! (Oh!)
Aha! (Aha!)
Gee! (Ih!)
Ouch! (Aduh!)
Wow! (Wow!)
Yuck! (Ih… Menjijikkan!)
Yummy! (Enaknya!)
Contoh Kalimat:
Hooray! He’s coming.
Alas!  I cut my finger.
Yummy!  I like this food!

4
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata.
Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan atau bagian-bagian kalimat (ingat,
pada dasarnya kalimat dalam bahasa adalah kalimat yang diucapkan, bukan dituliskan), karena
kata-kata ini merupakan suatu sistem yang diperlukan untuk membentuk sebuah kalimat, tanpa
melihat apa tugas atau fungsinya masing-masing.
Ada beberapa jenis dari Parts of speech yaitu noun, adjective, adverb, pronoun, dan lain
sebagainya. Setiap jenis memiliki arti dan fungsi yang berbeda-beda.

2.        Saran
Hendaknya kita lebih mempelajari bahasa Inggris agar kita mengetahui dan memahami,
serta dapat menggunakannya, karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional.

5
DAFTAR PUSTAKA

AllenderJ.N.,  &Spredley,  B.W.  (2001).  Community  health   nursing  :     concept  and 
practice. Philadelphia:  Lrppmcot.

6
Anderson, E.T. & McFarlane,J. (2000). Community as partner: Theory and practice nursing.
Philadelphia: Lippmcot.

Chairani, R. (2015). Modul keperawatan komunitas: Asuhan keperawatan komunitas pada


kelompok khusus.  Dilihat dari https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-2-
47932732. Di askes pada tanggal 04/05/2018.

Departemen   Kesehatan   RI   .(2003).   Kemitraan   menuju   Indonesia  sehat  2010. Jakar
ta   : SekretanatJenderal Departemen  Kesehatan  RI.

Departemen Kesehatan. (2008). Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah. Jakarta:


Departemen Kesehatan.

Depkes RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di


Kabupaten/Kota. http://bankdata.depkes.go.id

Ervin,  N.E.  (2002). Advanced community  health  nursing practice:  population focused


care. New Jersey:  Pearson  Educanon.lnc.

Effendy, Nasrul (1998), dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, editor, Yasmin Asih
-  Ed 2 – Jakarta : EGC

Faisalado Candra Widyanto, 2014. Keperawatan Komunitas Dengan Praktisi. Yogyakarta:


Nuha Medika

McMurray, A. (2003). Community health and wellness: a soctoecological approach.


Toronto: Mosby.

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul(2009) , ilmu kesehatan masyarakat : teori dan
aplikasi, Jakarta : Salemba Medika

Neuman,  B. (1995). The Neuman systems   model (  3 ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Mancana Jaya Cemerlang

Sumantri, M. (2007). Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S. dan
Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook.. Bandung:
Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186).

7
Sumijatun, Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Tri Widyastuti Handayani, dkk. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, keluarga,
kelompok dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICPN, NOC, dan NIC di
Puskesmas dan Masyarakat. Penerbit: Universitas Indonesia (UI-Press)

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan pengurus PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan pengurus PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai