Anda di halaman 1dari 7

STASE KDM

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)


OKSIGENASI

Oleh :

Annisya Fatwa, S.Kep

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2012
Asuhan Keperawatan Oksigenasi: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

2. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui asuhan keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas di
Ruang Kenanga RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
b. Tujuan Khusus :
1) Mengetahui dan memahami pasien dengan gangguan jalan napas.
2) Mampu memberikan intervensi kepada pasien dengan gangguan oksigenasi :
ketidakefektifan bersihan jalan napas.
3) Pasien dapat mengeluarkan secret.

B. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Ketidakefektifan bersihan jalan napas merupakan ketidakmampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan
bersihan jalan napas (NANDA, 2012).

2. Etiologi
a. Lingkungan : perokok pasif, menghisap asap,merokok.
b. Obstruksi jalan napas : spasme jalan napas,mucus dalam jumlah berlebihan,
eksudat dalam alveoli, materi asing dalam jalan napas, adanya jalan napas
buatan, sekresi yang tertahan/sisa sekresi, sekresi dalam bronki.
c. Fisiologis : jalan napas alergik, asma, penyakit paru obstruksi kronis,
hyperplasia dinding bronchial, infeksi, disfungsi neuromuscular.
3. Faktor Presdisposisi

4. Patofisiologi

5. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala ketidakefektifan bersihan jalan napas antara lain sebagai berikut :
a. Tidak ada batuk
b. Suara napas tambahan
c. Perubahan frekuensi napas
d. Perubahan irama napas
e. Sianosis
f. Kesulitan berbicara/mengeluarkan suara
g. Penurunan bunyi napas
h. Dispneu
i. Sputum dalam jumlah yang berlebihan
j. Batuk yang tidak efektif
k. Gelisah
l. Mata yang terbuka lebar.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan neurologis
c. Pemeriksaan motorik : dengan menggunakan refleks patella
d. Pemeriksaan sensorik : rasa raba, sakit, suhu, getar
e. Pemeriksaan ROM
Dapat dilakukan untuk memperkirakan derajat nyeri, ada tidak penyebab nyeri
f. Pemeriksaan laboratorium
g. Meliputi : pemeriksaan daerah rutin, pemeriksaan urin rutin, pemeriksaan kimia
darah, pemeriksaan serologi.
h. Pemeriksaan radiagnostik (x-foto tulang belakang, x-foto kepala dsb)
i. Pemeriksaan penunjang yang lain ultrasonografi, foto rontgen
j. Melakukan pengukuran skala nyeri

7. Pathway

8. Pengkajian

9. Diagnose keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekresi yang tertahan/sisa sekresi.
b. Resiko intoleransi aktivitas b.d masalah pernapasan.
10. Rencana Asuhan Keperawatan

N Diagnose Tujuan Intervensi Rasionalisasi


o Keperawatan
a. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Airway Management :
bersihan jalan keperawatan selama 3 x 24 jam, 1. Posisikan pasien semi fowler. 1.

napas b.d sekresi diharapkan ketidakefektifan bersihan 2. Lakukan fisioterapi dada.


3. Ajarkan pasien batuk efektif
yang tertahan/sisa jalan napas dapat teratasi.
No. Indikator Awal Target untuk mengeluarkan secret.
sekresi. 1 Mengenali faktor
penyebab 4. Auskultasi suara napas, catat
2 Mengenali gelaja
adanya suara tambahan.
nyeri
3 Mencari bantuan 5. Monitor status respirasi dan
tenaga kesehatan
4 Melaporkan gejala oksigenasi.
pada tenaga 6.
kesehatan
5 Menggunakan
metode pencegahan
non analgesic untuk
mengurangi nyeri
6 Melaporkan nyeri
yang sudah
terkontrol
Keterangan :
1 = tidak dilakukan sama
sekali
2 = jarang dilakukan
3 = kadang dilakukan
4 = sering dilakukan
5 = selalu dilakukan

Anda mungkin juga menyukai