DOI: https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.522
Sitasi:. Mertha. I. G., Raksun, A., Syachruddin, A. R. & Bahri, S. (2020). Pelatihan Pembuatan Preparat Kromosom
Politen Drosophila Melanogaster Pada Guru-Guru Biologi Di Lombok Barat. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan
IPA, 3(2)
Article history Abstract: Genetika sesungguhnya merupakan topik sains yang sangat
Received: 25 Oktober menarik dan penting untuk diajarkan di sekolah karena berhubungan erat
Revised: 15 Nopember dengan penurunan sifat sehingga menjadi dasar pengembangan ilmu biologi
Accepted: 29 Nopember dan ilmu lain yang tekait dengan biologi. Keterbatasan keterampilan guru
dalam menyiapkan materi praktikum kromosom merupakan salah satu
*Corresponding Author:
kendala dalam pembelajaran genetika, sehingga konsep genetika yang
I Gde Mertha,
Program Studi Pendidikan disampaikan di kelas belum terintegrasi dengan praktikumnya. Oleh sebab
Biologi, Universitas Mataram, itu teknik pembuatan preparat kromosom dan pengamatannya perlu
Mataram, Indonesia. dikuasai guru-guru biologi. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan di
Email: SMA Negeri 1 Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Tujuan pengabdian ini
igdemertha@yahoo.co.id adalah memberikan pendampingan praktikum teknik isolasi kelenjar saliva
Drosophila melanogaster sebagai sumber kromosom dan pendampingan
praktikum preparasi kelenjar tersebut untuk pengamatan kromosom politen.
Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dan
unjuk kerja dalam bentuk pendampingan praktik yang dikombinasikan
dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan praktik yang telah
dilakukan, yaitu (1) Teknik isolasi kelenjar saliva larva instar III
D.melanogaster, (2) Teknik preparasi kelenjar saliva untuk pengamatan
kromosom politen, (3) Observasi morfologi kromosom politen dibawah
mikroskop, (4) Observasi struktur detail kromosom politen (band,
interband, dan puff) dibawah mikroskop, dan (5) Dokumentasi morfologi
dan struktur detail kromosom politen dibawah mikroskop. Hasil pelatihan
menunjukkan bahwa (1) Pengabdian pada masyarakat ini sangat bermanfaat
bagi guru mitra karena dapat menambah wawasan dan keterampilan dalam
pembuatan preparat kromosom politen D. melanogaster, pengamatan
morfologi dan struktur detail kromosom politen, dan teknik dokumentasi
kromosom dibawah mikroskop, (2) Respon yang tinggi dan ketekunan guru
mitra dalam mengikuti pelatihan sangat mendukung keberhasilan praktik
pembuatan prepaat squash kelenjar saliva untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran preparat kromosom politen, dan (3) Preparat kromosm politen
yang dihasilakn guru mitra dalam pelatihan dapat digunakan sebagai bahan
praktikum untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran
genetika di sekolah
© 2020 The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 3.0 license.
Mertha et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 181-188 e-ISSN: 2655-5263
lebih mudah dan murah dibandingkan dengan Pada saat praktikum dilakukan pendampingan
preparasi kromosom biasa (Darlington dan La untuk memberikan bimbingan dan validasi pada
Cour, 1960). Karena ukuran kromosom yang sangat kinerja praktik guru-guru mitra.
besar, struktur yang lengkap (adanya kromosenter, Kegiatan praktikum pembuatan preparat
kromonemata, band, interband, dan puff), dan kromosom politen dilakukan pada jaringan kelenjar
preparasi yang murah dan mudah, maka kromosom saliva lalat buah (D. melanogaster). Masing-masing
D. melanogaster merupakan substansi genetik yang peserta melakukan pengamatan preparat kromosom
baik dalam memberikan gambaran DNA yang politen yang sudah selesai dikerjakan dibawah
membentuk kromatin, visualisasi kromatin yang mikroskop dengan pendampingan dari tim
mengawali replikasi DNA dalam sintesis protein, pengabdian. Pengamatan dilakukan mulai dari
dan gambaran detail struktur komosom. perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.
Berdasarkan uraian di atas, visualisasi Morfologi kromosom yang diamati adalah lengan
karakteristik kromosom politen akan sangat kanan, lengan kiri, kromosenter, dan kemungkinan
menunjang peningkatan indikator pencapaian adanya paracentric inversion pada lengan
kompetensi dalam pembelajaran genetika di kromosom. Untuk praktek pengamatan struktur
sekolah. Pembuatan kromosom politen jauh lebih detail kromosom dilakukan pencarian
singkat dan sederhana dibandingkan dengan heterokromatin/band, eukromatin/interband, dan
pembuatan kromosom biasa, dan dapat dikerjakan puff. Penentuan lengan kiri, lengan kanan,
di sekolah. Namun kendala yang dihadapi guru- kromosenter, dan struktur detail kromosom
guru mitra dalam praktikum pembuatan slide mengacu pada gambar kromosom politen yang
kromosom tersebut adalah mereka belum dipublikasikan Zhimulev dan Koryakov (2009).
memahami cara isolasi kelenjar saliva dan preparasi
kelenjar tersebut menjadi preparat kromosom Hasil dan Pembahasan
politen, serta identifikasi kromosom dibawah
mikroskop. Oleh sebab itu tujuan yang diharapkan Program edukasi masyarakat dalam
dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan pengelolaan sampah di Desa Kumbang Kecamatan
pendamping praktikum mikroteknik pembuatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur dalam rangka
preparat mikroskopis kromosom politen yang pemberdayaan masyarakat desa dilakukan secara
diambil dari kelenjar saliva larva lalat buah terstruktur dan melibatkan masyarakat secara
(D. melanogaster) dan melatih keterampilan langsung seperti Karang Taruna, IPMAKU (Ikatan
observasi struktur detail kromosom tersebut di Pemuda Mahasiswa/i Kumbung), HPMD
bawah mikroskop. Sedangkan manfaat yang (Himpunan Pemuda Mahasiswa/I Bangket Daya),
diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah warga desa Kumbung secara umum. Program
peningkatan keterampilan dan keahlian guru-guru edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah ini
biologi di Kabupaten Lombok Barat dalam merangkum tiga kegiatan yang berbeda dan
pembuatan preparat kromosm politen dan bertujuan sekaligus untuk membantu penanganan
kemampuan identifikasi kromosom untuk masalah sampah yang terjadi di Desa Kumbang.
meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengabdian kepada masyarakat ini telah
dilaksanakan dan telah berhasil memberikan
Metode bekal pemahaman yang benar pada guru mitra
tentang pembuatan perangkat preparat
Metode yang digunakan pada kegiatan pembelajaran dan keterampilan dalam
pengabdian ini adalah pelatihan dan unjuk kerja observasi serta dokumentasi preparat tersebut
dalam bentuk pendampingan praktek yang untuk bahan pembelajaran genetika di sekolah.
dikombinasikan dengan ceramah, diskusi dan tanya
Dengan semangat dan ketekunan yang tinggi,
jawab. Kegiatan penyampaian materi pada
pelatihan ini dilakukan secara klasikal, dimana guru mitra berhasil mengaplikasikan teknik
semua peserta (guru-guru mitra) mengikuti materi histologi dan fotografi untuk menghasilkan
yang disampaikan dengan cara ceramah, diskusi bahan dan perangkat pembelajaran, yaitu (1)
dan tanya jawab. preparat (slide) kelenjar saliva D. melanogaster
Setelah selesai kegiatan penyampaian untuk pengamatan kromosom politen, (2)
materi, selanjutnya dilakukan unjuk kerja praktik. koleksi kelenjar saliva sebagai bahan
183
Mertha et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 181-188 e-ISSN: 2655-5263
184
Mertha et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 181-188 e-ISSN: 2655-5263
kromosom putus. Dengan ketekukan yang dalam publikasi Zhimulev dan Koryakov
tinggi dan rasa ingin tahu yang besar, guru- (2009). Adapun pertanyaan yang muncul dari
guru biologi melatih keterampilan squash peserta pelatihan pada pengamatan mofologi
beulang-ulang pada kelenjar saliva. Berkat kromosom ini adalah “Mengapa kromosom
latihan dan pendampingan oleh tim pengabdian nomor 4 sulit diamati pada kromosom politen
mereka berhasil membuat preparat kromosom D. menalogaster”. Jawaban yang diberikan tim
politen yang bagus yang ditandai lengan pengabdian adalah “Kromosom nomor 4 sangat
kromosom yang tersebar. Kromosom politen kecil dan sulit dibedakan dari kromosenter”.
dengan lengan yang tersebar dapat dibuat semi Struktur detail pada lengan kromosom yang
permanen dengan menyegel tepi gelas penutup penting untuk dimati adalah heterokromatin
dengan pengkilap kuku (kuteks) bening. (band), eukromatin (interband), dan puff.
Selanjutnya, melalui pendampingan oleh tim Pengamatan struktur detail lengan kromosom
pengabdian peserta pelatihan dapat melakukan politen dibawah mikoskop menambah
identifikasi pengalaman berharga guru mitra dalam
membedakan DNA lilitan padat (band) dan
DNA lilitan longgar (inteband), serta posisi
gen-gen dalam status aktif yang sedang
melakukan transkripsi RNA (puff). Adapun
pertanyaan peserta pada pengamatan struktur
kromosm diatas, yaitu “Mengapa bentuk puff
menggembung”. Jawaban yang diberikan tim
pengabdian adalah “Penggembungan terjadi
Gambar 3. Kelenjar saliva dibawah mikroskop bedah. karena kromatin pada lengan kromosom
Gambar kiri: kelenjar saliva dengan jaringan lemak yang politen mengalami relaksasi, lengan komosom
masih menempel. Gambar kanan: kelenjar saliva yang sedikit terbuka. Menurut Zhimulev dan
diwarnai dengan carbolic fuchsin. a = kelenjar saliva; b
Koryakov (2009) bahwa penggembungan
= jaringan lemak; c = inti sel-sel politen.
tersebut terjadi karena induksi ecdysone atau
individu kromosom yang tergabung shock-panas”.
dalam kromosom politen D. melanogaster. Pengambilan foto kromosom politen
Demikian pula penentuan panjang lengan dibawah mikroskop umumnya dilakukan pada
kromosom dapat ditentukan dengan baik, mikroskop yang dilengkapi dengan kamera
kecuali beberapa kromosom politen yang foto. Semua mikroskop yang digunakan dalam
lengannya masih tumpang tindih atau terlipat pelatihan ini merupakan mikroskop cahaya
maka harus dilakukan secara lebih cermat. standar yang tidak memiliki kamera.
Melalui pengamatan dibawah mikroskop Pengambilan foto dari mikroskop standar
terhadap preparat squash kromosom politen tesebut dapat dilakukan dengan menggunakan
yang bagus (lengan tersebar), peserta pelatihan kamera digital SLR atau kamera handphone
dapat mengamati morfologi kromosom politen dengan cara mengarahkan lensa kamera
dan struktur detail pada lengan. Morfologi tersebut pada lensa okuler mikroskop. Harap
kromosom yang dapat diamati antara lain diperhatikan bahwa pada saat pengambilan
lengan kiri dan lengan kanan kromosom nomor foto, jarak fokus harus diatur. Jarak fokus
2 (2L, 2R) dan kromosom nomor 3 (3L, 3R), sudah sesuai apabila telihat lingkaran lensa
kromosom X, kromosenter, dan peristiwa okuler pada handphone atau kamera SLR.
paracentric inversion. Identifikasi bagian- Pemotretan dapat dilakukan pada tampilan
bagian kromosom tersebut dilakukan peserta demikian, namun kita harus melakukan editing
pelatihan dengan mengacu pada gambar karena gambar yang dihasilkan dalam
skematis kromosom politen D. melanogaster lingkaran. Untuk itu perlu dilakukan
pengaturan agar bidang pandang dalam
186
Mertha et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 181-188 e-ISSN: 2655-5263
188