Anda di halaman 1dari 44

©Tim Episentrum Books

Ensiklopedi Mini
PANTUN
&
PERIBAHASA
ENSIKLOPEDI MINI
Pantun & Peribahasa
©Tim Episentrum Books

Penulis : Tim Episentrum Books


Perancang Isi : Rahadian Rahmad

Diterbitkan sebagai E-BOOK oleh:


EPISENTRUM BOOKS
Puri Sewon Asri Blok E No. 14
RT. 002, Prancak Glondong,
Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta
55188
Telp. (0274) 2871608
0812 2961 1164 (Call/WA)
Email: ke.redaksiepisentrum@gmail.com

iv + 42 halaman; 11x18 cm
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis
dari Penerbit.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72:


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997
tentang HAK CIPTA

1. Barang siapa dengan sengaja dan


tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau
memberi izin untuk itu, dipidana engan
pidana penjara masingmasing paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1,000.000,00 (satu juta
rupiah) atau pidana 1 penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja meny-


iarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu
ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Daftar Isi

Daftar Isi iii

Pantun Agama 1
Pantun Nasihat 5
Pantun Pujian 9
Pantun Teka - Teki 11
Pantun Pendidikan 15
Pantun Perkenalan 19
Pantun Jenaka 22
Peribahasa25

iii
Pantun Agama

PANTUN Agama merupakan jenis pantun


yang mengulas tentang dunia keagamaan.
Isi dan pesan pantun biasanya seputar seruan
ibadah, dakwah, keimanan, ketakwaan, dan
se­bagainya. Pantun agama mengandung
mak­­sud ajakan, larangan, dan peringatan
bagi umat manusia.Untuk lebih jelasnya, per­
hatikan beberapa kumpulan pantun agama
berikut ini.

Contoh:

Banyak hari diantara hari


Tidak semulia hari Jumat
Banyak nabi diantara nabi
Tidak semulia nabi Muhammad

Bunga kenanga diatas kubur


Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

1
Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan

Sungguh indah pintu dipahat


Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Daun tetap di atas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba

Pak Kulup anak juragan


Mati dicarun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Tante Mayang tetangga jaksa


Membeli bubur dikasih laksa
Tidak sembahnyang tidak puasa.
Di dalam kubur mendapat siksa.

Terang bulan terang Cahaya


Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadah sebelum mati

2
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang

Masa berada di Pulau Jawa


Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga

Banyaklah masa antara masa


Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka

Dua tiga empat lima


Enam tujuh delapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan

Harimau belang turun sekawan


Mati ditikam si Janda balu
Ilmu akhirat tuntulah tuan
Barulah sempurna segala fardu

Ramai orang menggali perigi


Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekal dunia akhirat

3
Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka

Kera di hutan berlompat-lompat


Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

Daun tetap di atas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba

Redup bulan nampak nak hujan


Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga

Ada gadis perawan,


paling cantik dikampungnya
Hormatilah ibumu kawan,
karena surga ada ditelapak kakinya

4
Pantun Nasihat

SEPERTI namanya, pantun ini memuat nasi-


hat, petuah, serta pelajaran hidup. Ten­tu­nya,
banyak pesan dan wejangan yang po­sitif bisa
kita dapatkan dari pantun ini. Pan­tun cen­
derung bernada nasihat dan sa­ran tersebut
da­ri orang tua kepada anak, gu­ru kepada sis­
wanya, sesama teman, dan se­ba­gai­nya.

Contoh:

Raja gagah lagi sakti


Laksamana pergi berperang
Supaya tidak sesal di hati
Janganlah kena perdaya orang

Muka-muka jalan berkelok


Berlubuk air batang Antokan
Kalau suka pada yang elok
Yang buruk hendak peliharakan

5
Pergi mendaki Gunung Daik
Hendak menjerat kancil dan rusa
Bergotong-royong amalan yang baik
Elok diamalkan setiap masa

Tegak-tegak cocokkan pancang


Pasang bendera bunyikan tabuh
Agak-agak mengatai orang
Supaya cedera jangan tumbuh

Pinang muda dibelah dua,


Manik-manik mati dirembah
Dari muda sampai ke tua
Pengajaran baik jangan diubah

Batang ketumbar berdahan-dahan


Kelapa jatuh ke tepi bangsal
Biarlah sabar dengan perlahan
Siapa gopoh nanti menyesal

Kayu bakar dibuat arang


Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri

Lepas dijemur baju dilipat


Disimpan dalam almari lama
Jangan kita tinggalkan sholat
Karena sholat tiang agama

6
Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasehat guru

Pergi berburu ke sempadan


Dapat kancil badan berjalur
Biar cari baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur

Dalam semak ada duri


Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan layang

Baik-baik mengurai padi


Takut memercik ke muka orang
Biar pandai menjaga diri
Takut nanti diejek orang

Ke hulu membuat pagar


Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian

Mari kita tanam halia


Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah

7
Padi muda jangan dilurut
Kalau dilurut pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang

8
Pantun Pujian

PANTUN Pujian dapat digunakan untuk me­


muji Tuhan, orang yang dicintai, orang tua,
saudara, dan orang yang memiliki ke­le­bih­
an dan keistimewaan. Pantun pujian meng­
angkat keutamaan sifat, karakter, kepribadi-
an, ser­ta kelebihan yang dimiliki seseorang.
Un­tuk lebih jelasnya, perhatikan kumpulan
pan­tun pujian di bawah ini.

Contoh:

Burung dara terbang tinggi


Turun ke sungai mau mandi
Senyuman adinda manis sekali
Seperti bidadari sudah mandi

Merantau orang ke jakarta


Untuk mencari sesuap nasi
Mesti engkau jauh di mata
Namun selalu dekat di hati

9
Satu tambah satu jadi dua
Ditambah tiga jadi lima
Lihatlah gadis berkaca mata
Wajahnya cantik dan mempesona

Burung dara terbang tiggi


Turun ke sungai mau mandi
Senyuman adinda manis sekali
Seperti bidadari sudah mandi

Merantau orang ke jakarta


Untuk mencari sesuap nasi
Mesti engkau jauh di mata
Namun selalu dekat di hati

Satu tambah satu jadi dua


Ditambah tiga jadi lima
Lihatlah gadis berkaca mata
Wajahnya cantik dan mempesona

10
Pantun
Teka - Teki

PANTUN ini dapat dijadikan bahan tebak-­


tebakan dan mengelak humor. Yang perlu
di­­perhatikan pada pantun teka-teki adalah
ke­se­suaian pertanyaan dengan baris pantun
di­sam­paikan. Artinya, ada kesamaan antara
ba­­ris pantun dengan jawaban dikehendaki.
Contoh:
Ada si tuan pakai celana,
Melihat bintang di malam hari,
Jikalau tuan memang bijaksana,
Binatang apa tanduk di kaki?
(Jawabannya: Ayam Jantan)

Belayar kapal dari Berandan,


Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala daripada badan,
Apakah itu cobalah terka?
(Jawabannya: Ikan Pari)

11
Melihat bintang di langit kelam,
Adapun bulan tertutup abu,
Apa binatang darahnya hitam,
Janggut delapan tulangnya satu?
(Jawabannya: Cumi-cumi)

Burung nuri burung gereja,


Terbang santai di tengah taman,
Cobalah cari wahai saudara,
Makin diisi semakin ringan?
(Jawabannya: Balon)

Jikalau tuan tajuk cendana,


Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatan apa ekor di kepala?
(Jawabannya: Gajah)

Jikalau tuan tajuk cendana,


Ambil gantang sukatkan padi,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa bertandung di kaki?
(Jawabannya: Ayam Jantan)

Jikalau tuan tajuk cendana,


Ambil gantang sukatkan pulut,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa tandung di mulut?
(Jawabannya: Nyamuk)

12
Belayar perahu dari Berandan,
Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala dari badan,
Apakah itu cobalah terkat?
(Jawabannya: Ikan pari)

Burung nuri burung dara,


Terbang ke sisi taman kayangan,
Cubalah cari wahai saudara,
makin diisi makin ringan,
(Jawabannya: Balon)

Hari-hari ke rumah Cik Hitam,


Melihat orang memotong tebu,
Apa binatang darahnya hitam,
Janggut delapan tulangnya satu,
(Jawabannya: Ikan sontong)

Bukan kerang atau siput,


Berkaki bertangan bukannya kompot,
Terkelip-kelip duduk terseliput,
Merayap sepanjang di paya di rumput.
(Jawabannya: Penyu)

Berdengung bukannya kumbang,


Berbelalai bukannya gajah,
Kelam kabut saja terbang,
Hampir kepada kaum bernyawa.
(Jawabannya: Lebah penyengat/Lalat)

13
Diukur dijangka-jangka,
Burung merak burung angkasa,
Dengar tuan saya meneka,
Layang-layang gagah perkasa.
(Jawabannya: Kapal terbang)

14
Pantun
Pendidikan

PENDIDIKAN adalah investasi bagi ke­hi­dup­


an ma­nusia. Berikut rangkaian pantun yang
men­­je­las­kan betapa pentingnya mencari ilmu
dan mengembangkan pengetahuan diri. Kita
per­­lu mengembangkan diri melalui belajar di
lem­­baga pendidikan sekolah, kursus, hingga
per­guruan tinggi.

Contoh:

Anak ayam turun sepuluh


Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Agar kamu tidak ketinggalan

Dua Mei hari pendidikan


Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara

15
Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah

Pohon jati kuat kayunya


Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid rajin banyak ilmunya
Murid malas banyak bohongnya

Hayam Wuruk raja termahsyur


Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa

Gajah perang melawan gajah


Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah

Pohon ceri subur tumbuhnya


Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong

Dibawah terik nelayan berlayar


Agar dapat ikan tuna
Jika hari ini kau malas belajar
Akan menyesal di hari tua

16
Ada jarum dan juga peniti
Jangan ditusuk pastilah sakit
Sesama teman jangan berkelahi
Tak ada guna badanpun sakit

Ke kota Pekanbaru membeli ulos


Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar

Tiada ombak tiada badai


Harus tetap banyak istighfar
Tidak ada orang pandai
Tanpa rajin dalam belajar

Ada sisir monyet berkaca


Ada kuda mirip keledai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai

Buah duku dari Palembang


Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia

Kain tenun dari Sumbawa


Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan

17
Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka

Merah warna buah tomat


Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat

Anak gunung pergi ke pantai


Naik sepeda berboncengan
Jika ingin cita-cita tercapai
Jangan takut pada rintangan

18
Pantun
Perkenalan

BAGI kamu yang ingin berkenalan dengan


te­­
man baru, cara ini mungkin bisa menjadi
trik­­nya. Pantun ini berisi tentang ajakan dan
per­­mintaan perkenalan dengan seseorang.
U­mum­­nya perkenalan dengan lawan jenis an­­
tara cowok kepada cewek dan sebaliknya. Pan­­
tun perkenalan biasanya dimanfaatkan la­­wakan
dan komedi sebuah acara di stasiun televisi.

Contoh:
Kayu manis di kedai rempah
Dibeli untuk bumbu masakan
Adik manis tidakkah marah
kalau abang mau kenalan?

Kedai rempah di pinggir jalan


Menjual banyak bumbu yang lain.
mengapa marah hanya kenalan
Asal tidak menuju yang lain.

19
Menjual kain motifnya batik
karena batik kan banyak pilihannya
Apa yang lain maksudnya adik
kalau tertarik kan nggak ada salahnya?

Siang-siang banyak cahayanya


panas terik yang tidak enaknya
Memang si abang banyak akalnya
Bilang aja pengen Kenalan

Jangan buang sampah sembarangan


masukkan dia ke tempat yang tersedia
Jangan lah marah ke abang sembarangan
katakan saja adik tidak bersedia.

Kota Batu dekat ke Malang,


kotanya sejuk indah pemandangan
Hanya begitu tekad abang
bisanya merajuk Untuk berkenalan

Kalau ke Batu jadi tujuan


marilah kita seiring-sejalan
Kalau begitu abang maksudkan
bolehlah kita saling kenalan.

Beli barang antik


Belinya hari Rabu
salam malam cantik
Kita kenalan yuk

20
Beli baju di butik
Tapinya malah kegedean
Halo cewek cantik
Boleh donk kita kenalan

21
Pantun Jenaka

MENDENGAR dan membaca pantun jenaka


bi­sa mengundang tawa tersendiri. Pantun
ter­­­­se­but sengaja diciptakan membuat nu­an­
sa humor dan jenaka. Biasanya pesan dan pi­
lih­an kata (diksi) disesuaikan dengan hal yang
konyol, unik, lucu, bahkan terkadang ti­dak
logis. Inilah keunikan dan kelebihan dari pan­
tun jenaka.

Contoh:

Di sana kosong di sini kosong


Tidak ada batang tembakau
Bukan aku berkata bohong
Ada kata memikul kerbau

Kenek bis masuk gua


Pulangnya naik kereta
Biar nenek sudah tua
Kakek akan tetap cinta

22
Kenek bis masuk gua
Pulangnya naik kereta
Biar nenek sudah tua
Kakek akan tetap cinta

Burung pipit turun ke rawa


Kakinya panas kena belerang
Nenek sedih jadi tertawa
Melihat kakek main kelerang

Sisa kue sudah basi


Piring kaca susun berangkap
Sejak ayam jadi polisi
Banyak elang yang tertangkap

Kalau ketam pergi ke rawa


Lintah turun ke dalam kali
Kalau monyet sedang tertawa
Mukanya lucu sekali

Ingat dongeng batu belah


Sungguh asyik ceritanya
Terburu-buru pergi sekolah
Ternyata lupa pakai celana

Kucing bermain dengan tali


Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran

23
Malam hari banyak nyamuk
Nyamuk takut burung perkutut
Badan kamu memang gemuk
Tapi sayang suka kentut

Berenang jauh para ikan


Mereka main hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang

Pohon kelapa dipanjat ketam


Ia jatuh ke dalam kolam
Ada enaknya berkulit hitam
Bisa sembunyi disaat malam

24
Peribahasa

Ada aku dipandang hadap, tak ada aku


dipandang belakang Bila bertatap muka
bicaranya sangat manis. Sebaliknya bila di
belakang kitajustru lain maksudnya

Air beriak tanda tak dalam Orang yang


banyak bicara dan sombong biasanya bodoh

Air susu dibalas dengan air tuba Kebaikan di


balas dengan kejahatan atau keburukan

Air tenang menghanyutkan. Orang yang


pendiam dan tenang biasanya pintar dan
punya cara berpikir yang berbobot

Anak panah kalau sudah terlepas dari busur


nyatidak dapat kembali lagi. Perkataan yang
sudah terlanjur diucapkan tidak dapat ditarik
lagi

25
B

Badan boleh dimiliki, hati tiada boleh


dimiliki. Badan boleh lemah terhadap orang
yang berkuasa, namun hati tidak

Bahasa menunjukkan bangsa. Tutur kata


adalah tanda yang dapat menunjukkan sifat
seseorang

Bak ilmu padi, kian berisi kian runduk.


Bersikap rendah hati dan tidak sombong
Bakar air, ambil abunya. Sesuatu yang
mustahil
Bau busuk tidak berbangkai. Tuduhan yang
tidak benar (Fitnah)

C
Cepat kaki ringan tangan. Seorang yang
cekatan dan suka menolong orang
Cinta bertepuk sebelah tangan. Cinta sepihak
tidak mendapat sambutan
Cubit paha kanan, paha kiripun sakit juga.
Jika seseorang menyusahkan saudaranya
sendiri maka dirinya pun akan merasa
kesusahan juga

26
Cacing menelan naga. Orang lemah
mengalahkan orang berkuasa
Cinta tak berbalas. Seseorang yang mencintai
tetapi orang yang dicintai tidak merasakan hal
yang sama

Dahulu parang sekarang besi, dahulu sayang


sekarang benci. Perubahan hati seseorang
yang semula sayang menjadi benci

Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa


tahu. Sukar menebak pikiran orang
Dalam madu berisi empedu. Dalam
perkataan yang terlalu manis biasanya
mengandung tipu daya yang busuk, karena
itulah jangan terlalu dipercaya
Dari semak ke belukar. Perpindahan dari
suatu tempat ke tempat yang sama jeleknya
Di mana bumi dipijak, di sana langit
dijunjung. Selalu menyesuaikan diri dengan
adat istiadat dan kondisi tempat tinggal atau
lingkungan

27
E

Elok bangsa karena budi, rusak budi bangsa


binasa. Suatu bangsa yang masyarakatnya
berbudaya dan berbudi luhur pastilah akan
menjadi bangsa yang besar dan sejahtera.
Tetapi sebaliknya, jika budi pekerti dan bu-
dayanya telah rusak maka binasalah bangsa
tersebut.
Emas disangka loyang. Orang yang miskin
disangka jahat, padahal ia sangat baik.

Enak makan dikunyah, enak kata


diperkatakan. Segala sesuatu harus
dibicarakan terlebih dahulu.

Enak jangan langsung ditelan, pahit jangan


langsung dimuntahkan. Jangan cepat
menerima atau menolak sesuatu dari orang
lain.

Empang sampai ke seberang, dinding sampai


ke langit. Perintah atau larangan yang harus
dipatuhi.

28
G

Gali lubang, tutup lubang. Berhutang untuk


membayar hutang yang lain.

Garam di laut, asam di gunung, akhirnya


bertemu dalam belanga. Kalau sudah jodoh,
walaupun berjauhan akhirnya bertemu juga.

Genggam air sekuat tenanga. Hal yang tidak


mungkin tetapi menjadi harapan. Pekerjaan
yang sia-sia.
Gerakan di bawah tanah. Gerakan rahasia.
Goresan luka di tangan dapat dilihat, goresan
hati tersembunyi. Orang lain tidak tahu
kesedihan batin yang sedang kita rasakan.

Habis gelap terbitlah terang. Keluar dari


kungkungan, menuju masa yang penuh
harapan.
Harimau menunjukkan belangnya. Orang
yang memperlihatkan kekuasaannya.

29
Habis manis sepah dibuang. Mengabaikan
atau menyia-nyiakan seseorang yang sudah
tidak dapat diharapkan apa-apa lagi darinya.
Sesudah tidak berguna lagi, lalu dibuang atau
tidak dipedulikan.

Habis perkara, nasi sudah menjadi bubur.


Sesuatu yang sudah tidak ada gunanya untuk
dibahas kembali atau sekedar dibicarakan

Hanya orang yang haus yang dapat


merasakan segarnya seteguk air. Orang
miskin yang sangat senang meski mendapat
rezeki yang sedikit.

I
Ia diam dalam seribu bahasa. Tidak berkata
sepatah katapun, untuk mengeluarkan
rahasia.
Ibarat ayam tiada mengais tiada makan.
Orang miskin jika tidak bekerja keras maka
tidak mendapat nafkah untuk kehidupannya
Imam yang adil lebih baik daripada hujan
yang lebat. Martabat seorang pemimpin yang
berperangai buruk lebih rendah dari martabat
yang dipimpinnya.

30
Ibarat menegakkan benang basah.
Melakukan sesuatu yang tidak akan berhasil
Ilmu yang tidak diamalkan, ibarat pohon
kayu yang tiada berubah. Meskipun
berpengetahuan luas, jika tidak digunakan
tidak ada manfaatnya

Jadi abu arang. Pembicaraan yang sudah


usang atau basi
Jinak-jinak merpati. Wanita yang kelihatannya
ramah dan mudah didapatkan tetapi
sebenarnya tidak
Jangan mengukur baju orang di badan
sendiri. Jangan menyamakan diri sendiri
dengan orang lain
Jauh berjalan banyak dilihat, lama
hidup banyak dirasa. Orang yang sudah
berpengalaman banyak
Jerat tak melupakan balam, tetapi balam
melupakan jerat. Orang sering melupakan
bahaya yang mengintainya. Sedangkan
bahaya tidak akan pernah melupakan
mangsanya

31
K

Kabar angin. Kabar selentingan, kabar yang


belum pasti kebenarannya

Kacang lupa akan kulitnya. Tidak tahu diri,


lupa akan asalnya

Kaki boleh dirantai, tetapi hati dapatkah.


Badan orang boleh dikurung, tetapi hatinya
atau semangatnya tidak dapat dikuasai. Ia
tetap berkobar untuk mencapai kebebasan
atau cita-citanya

Kalah jadi abu, menang jadi arang. Perteng-


karan yang tidak menguntungakn pihak
manapun

Kalau hidup tiada beradat, disitulah kiamat.


Jika orang hidup tanpa aturan dan tanpa adab
maka kelak akan mendapat celaka

32
L

Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni. Bersa-


habat sehidup semati

Lempar batu sembunyi tangan. Melakukan


sesuatu kegiatan, tetapi kemudian berdiam diri
seolah tidak tahu.

Ladang tajam sebelah. Selalu mau menerima


pemberian, tetapi segan memberi.

Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut


buaya. Lepas dari bahaya besar, lalu jatuh ke
dalam bahaya yang lebih besar lagi.

Lupa ketinggalan, terlelap kemalingan.


Melakukan sesuatu dengan ceroboh akan
mendapat kesulitan.

33
M

Madu satu tong jika rembes, rembesnya pun


madu jua. Jika baik asalnya, turunnya pun
baik juga.

Maksud hati memeluk gunung, apa daya


tangan tak sampai. Menginginkan kemuliaan,
tetapi tidak mampu meraihnya.

Maling berteriak maling. Mendahului orang


yang menyerahkan suatu kesalahan supaya
tidak dituduh orang tersebut.

Manusia mati meninggalkan nama, hari-


mau mati meninggalkan belang, gajah mati
meninggalkan gading. Orang terkenal walau
telah tiada, dia akan tetap dikenang oleh ba­
nyak orang.

Manusia mengikhtiarkan, Allah mentakdir-


kan. Usaha ada di tangan manusia, berhasil
tidaknya usaha bergantung pada takdir Tuhan.

34
N

Nasi sudah menjadi bubur. Perbuatan yang


sudah terlanjur, dan tidak dapat diperbaiki
lagi.

Nyamuk mati, gatal tak lepas. Dendam terha-


dap seseorang yang pernah melakukan kesala-
han kepada kita. Dendam tidak bisa dihilang-
kan meskipun seseorang telah dihukum.

Nyawa bergantung di ujung kuku. Dalam


keadaan yang sangat sulit/berbahaya.

Nasi habis budi bersua. Menggambarkan sifat


buruk seorang sahabat yang mulia terlihat. Ia
datang hanya pada saat membutuhkan perto-
longan atau dalam kesusahan semata.

Napas tak sampai ke hidung. Seseorang yang


sangat sibuk sekali.

35
O

Orang timpang jangan dicacat, ingat-ingat


hari belakang. Kecelakaan yang menimpa
seseorang jangan terlalu dibicarakan, bisa jadi
kita mengalami hal yang sama di kemudian
hari.

Orang berharta dan berilmu perutnya kem-


pis, orang tidak berharta dan tidak berilmu
perutnya buncit. Orang yang berpendidikan
bersifat santun, sebaliknya orang yang kurang
berpendidikan sangat serakah/arogan.

Orang mengantuk disorongkan bantal. Mem-


peroleh sesuatu yang sudah diimpikan.

Orang muda menanggung rindu, orang tua


menanggung ragam. Dalam segala peker-
jaan, orang tua harus bersabar memaafkan
orang yang lebih muda.

Orang pendengki mati berdiri. Orang pen-


dengki akhirnya celaka karena kebusukan hat-
inya, dia selalu memikirkan hal-hal buruk dari
orang lain.

36
P

Pagar makan tanaman. Orang yang


merusakkan barang yang diamanatkan
kepadanya.

Pahit dahulu manis kemudian. Bersusah


terlebih dahulu, barulah bersenang-senang
kemudian.

Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian


tiada guna. Bila hendak mengerjakan sesuatu
hendaknya dipertimbangkan lebih dahulu baik
buruknya.

Pucuk dicinta ulam tiba. Mendapat sesuatu


yang lebih daripada apa yang telah diinginkan.

Panas setahun dihapuskan hujan sehari.


Kebaikan yang banyak hilang karena
kesalahan sedikit saja.

37
R

Raja adil raja disembah, raja lalim raja


disanggah. Pemimpin yang adil akan disegani
dan pemimpin yang lalim akan dibenci.

Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.


Persahabatan yang sangat akrab, karib, baik
dalam kesenangan maupun kesusahan.

Rugi menentang laba, jerih menentang


boleh. Untuk meraih cita-cita diperlukan
usaha keras.

Rumput mencari kuda. Perempuan mencari


laki-laki.

Rupa harimau, hati tikus. Keliahatannya


gagah berani, tetapi sebenarnya hati penakut.

Sabung selepas hari petang. Untung-


untungan di usaha yang terakhir.

sambil menyelam minum air. Mengerjakan


dua pekerjaan sekaligus dalam waktu yang
bersamaan.

38
Satu nyawa dua badan. Sehidup semati.

Sebagai pancang diguncang arus. Orang


yang tidak tetap pendiriannya.

Sekali merengkuh dayung, dua tidak pulau


terlampaui. Sekali mengerjakan pekerjaan,
pekerjaan lain juga terselesaikan.

Tahu asam garamnya. Orang yang sudah


berpengalaman.

Tak ada gading yang tak retak. Tidak ada


sesuatu apapun yang sempurna.

Taruh beras dalam padi. Menyimpan rahasia


baik-baik.

Telur di ujung tanduk. Keadaan yang amat


sulit.

Tertambat hati, terpaut sayang. Sangat cinta.

39
U

Utang emas boleh dibayar, utang budi


dibawa mati. Kebaikan hanya bisa dibalas
dengan kebaikan.

Ubun-ubun masih bergerak sudah angkuh.


Bersifat sombong karena merasa sudah
berpengalaman padahal sebenarnya belum.

Umur setahun jagung. Masih sangat muda,


belum berpengalaman.

Udang hendak mengatai ikan. Tidak insyaf


akan aibnya sendiri.

Ujung jarum halus kelindan sutera. Tipu


muslihat yang sangat halus.

Walau seribu anjing menyalak, gunung tak


akan runtuh. Perkataan orang kecil dan lemah
tak akan mempengaruhi orang yang besar dan
berkuasa.

40
Y

Yang benar bawa lalu, yang salah bawa surut.


Ambil yang benarnya dan buang yang salah
atau yang jeleknya.

Yang berat tak terpikul, yang ringan tak


terjinjing. Sangat tua dan lemah sekali.

Yang bingung makanan yang cerdik, yang


tidur makanan yang jaga. Orang yang bodoh
akan diakali oleh penipu.

Zaman beralih, musim bertukar. Segala


sesuatu hendaknya disesuaikan dengan
takarannya atau sesuai dengan zamannya.

41

Anda mungkin juga menyukai