Makna Pantun:Makna pantun pada bait kedua adalah nasehat agar kita
rajin belajar.
Maknanya: Pantun ini mengajarkan agar kita tidak mudah percaya dengan
orang
PANTUN NASEHAT DAN MAKNANYA
3. Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Maknanya: Jangan cepat marah kepada orang, karena itu membuat hati
orang sakit
PANTUN NASEHAT DAN MAKNANYA
Makna Pantun
Jadilah orang yang berani. Jika sudah berniat mengerjakan sesuatu, jangan
mundur kecuali jika sudah berhasil.
Makna Pantun
Perbuatan yang sia-sia dan merugikan semua pihak. Misalnya bertengkar
dengan teman.
Yang menang tidak akan mendapatkan kebaikan. Yang kalah juga tidak
mendapatkan apa-apa. Mereka
hanya mendapatkan kerugian
Itulah makna dari menang jadi arang, kalah menjadi abu
Makna Pantun
Semua makhluk dibekali kelebihan untuk kelangsungan hidupnya. Burung dapat
hidup dengan kedua sayapnya.
Sedangkan manusia harus menggunakan akalnya dalam menjalani hidup ini. Tidak
ada masalah, kecuali masalah tersebut pastilah bisa diselesaikan. Asalkan kita mau
menggunakan akal pikiran kita.
Maknanya
Dunia itu manis dan hijau. Dengan kata lain sangat disenangi oleh manusia.
Oleh karena itu banyak manusia yang sangat cinta terhadap harta dunia.
Mereka bekerja siang dan malam demi mengumpulkan harta.
Akan tetapi:
Jangan lupakan sembayang. Itulah pesan dari pantun di atas.
Sembahyang akan menjaga diri kita dari kecintaan yang berlebihan terhadap dunia.
Sembahyang menjadikan hati ini merasa tentram dan bahagia.
Maknanya:
Makna dari pantun di atas adalah agar kita jangan terlalu sibuk dengan kehidupan di
dunia.
Kita juga harus memberikan waktu untuk menyiapkan bekal di akhirat. Bekal kehidupan
setelah kematian.
Apa bekal itu? Yaitu amal kebaikan yang kita kerjakan di dunia ini.
PANTUN ANAK – ANAK NASEHAT MENIMBA ILMU
Pesan dan makna pada bait kedua ialah jika ingin bahagia maka harus berilmu.
Imam Syafi’i pernah mengatakan siapa yang ingin bahagia di dunia, maka harus dengan
ilmu. Siapa yang ingin bahagia di akhirat harus dengan ilmu.
Kedudukan ilmu pengetahuan sangat penting bagi manusia.
Tanpa ilmu manusia diibaratkan buta, tidak mengetahui apa-apa.
Maknanya
Orang-orang yang berilmu disegani, dihormati di tengah masyarakat, di dibutuhkan.
Berbeda dengan orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.
Orang yang berilmu biasa memiliki sopan santun, lebih beradab, dan lemah lembut dalam
pergaulan. Intinya, dengan ilmu pengetahuan yang diamalkan, seseorang pasti terangkat
derajatnya.
Makna pantun pada bait keempat menjelaskan perbedaan antara memiliki ilmu
dengan memiliki harta.
Jika seseorang mempunyai harta, maka ia yang harus menjaga harta tersebut.
Namun bila seseorang memiliki ilmu, maka ilmu yang akan menjaga dirinya.
Dan, dengan ilmu pengetahuan seseorang bisa mencari dan mendapatkan harta.
Arti dan pesan yang terkandung pada pantun bait kelima ialah agar rendah hati
manakala sudah memiliki ilmu pengetahuan.
Kita baca lagi pantunnya:
Mancing ikan berombongan
Siang hari sudah menanti
Ilmu bukan untuk kesombongan
Dipelajari agar rendah hati
Jadi ilmu pengetahuan bukan untuk kesombongan. Namun ilmu yang benar ibarat padi.
Semakin berisi semakin merunduk.
Begitu pula dengan manusia, yang ilmunya banyak biasanya makin rendah hati.
Kenapa? Karena biasanya semakin banyak ilmu semakin ia merasa tidak mengetahui apa-
apa. Ia semakin tahu begitu banyak ilmu yang belum dikuasainya.
Maknanya diceritakan bahwasannya ilmu dan iman dapat menaikan derajat seseorang.
Oleh karena itu wajib bagi kita untuk menimba ilmu dan meningkatkan iman.
Iman tidak bisa dipisahkan dari ilmu.
Landasan iman adalah ilmu pengetahuan. Begitu pula dengan amal. Kita harus mengetahui
ilmunya sebelum mengerjakan suatu amal kebajikan.
Sebab tanpa ilmu, niat kita dalam beramal bisa salah. Itulah mengapa kita harus
Itulah mengapa kita harus memiliki ilmu.
Pantun di atas termasuk pantun pendidikan. Isinya adalah nasehat agar para pencari
ilmu atau pelajar harus memperbaiki niat dalam mencari ilmu.
Seringkali para pencari ilmu hanya belajar demi mendapatkan kedudukan di dunia, demi
mencari sukses dunia.
Padahal mencari ilmu merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling utama.
Dan setiap ibadah harus ikhlas. Ikhlas di sini maksudnya adalah agar meniatkan diri untuk
mencari pahala akhirat. Sehingga ilmu tersebut berkah. Bermanfaat di dunia dan juga
bermanfaat di akhirat.
Pantun bait kedelapan berisi pesan agar kita sebagai anak mengambil mendengarkan
nasehat tersebut dan mengambil pelajaran darinya.
Yakni nasehat-nasehat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan adab-adabnya.
2.
3.
PANTUN JENAKA
1.
2.
3.
1.
2.
3.
.
2.
3.