Buku Saku Keperawatan
Buku Saku Keperawatan
Disusun Oleh:
Puji syukur kami hantarkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan karunia-
Nya kami telah dapat menyusun laporan kumpulan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI,
SIKI, & SLKI (3S) ini.
Dalam proses penyusunan laporan kumpulan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI,
SIKI, & SLKI (3S) ini, tim penyusun mengalami banyak permasalahan. Namun berkat arahan
dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Mata Ajar Aplikasi II dan pembimbing klinik, yang telah membimbing kami
dalam proses penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari laporan ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan
khususnya Program Studi Magister Ilmu Keperawatan dan para perawat yang bertugas nantinya.
Penyusun
ii
Kepada Yang Terhormat:
Laporan kumpulan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI, SIKI, & SLKI (3S) ini
telah mendapat persetujuan dari pihak PPNI SUMBAR selaku pembimbing klinik, dan Dosen
Mata Ajar Aplikasi II Program Studi Magister Keperawatan UNAND selaku pembimbing
akademik.
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
A. Kategori : Fisiologi.....................................................................................................................1
1. Sub kategori : Respirasi............................................................................................................1
2. Sub kategori : Sirkulasi.............................................................................................................3
3. Sub kategori : Nutrisi dan cairan..............................................................................................7
4. Sub kategori : Eleminasi..........................................................................................................13
5. Sub kategori : Aktivitas dan istirahat.....................................................................................14
6. Sub kategori : Reproduksi dan seksualitas.............................................................................14
B. Kategori : Psikologis................................................................................................................16
1. Sub kategori : Nyeri dan kenyamanan....................................................................................16
2. Sub kategori : Integritas ego...................................................................................................21
3. Sub kategori : Pertumbuhan dan perkembangan..................................................................39
C. Kategori : Perilaku..................................................................................................................40
1. Sub kategori : Penyuluhan dan pembelajaran......................................................................40
D. Kategori : Relasional..................................................................................................................45
1. Sub kategori : Interaksi sosial...................................................................................................45
E. Kategori : Lingkungan..........................................................................................................50
1. Sub kategori : Keamanan dan proteksi................................................................................50
iv
A. Kategori : Fisiologi
1
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
D.0003 Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
Gangguan Pertukaran Gas Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Monitor pola nafas, monitor saturasi
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi diharapkan karbondioksida pada membran alveolus-kapiler oksigen
dan/atau eliminasi karbondioksida pada dalam batas normal Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
membran alveolus-kapiler upaya napas
Kriteria Hasil: Monitor adanya sumbatan jalan nafas
1. Tingkat Kesadaran meningkat Terapeutik
2. Dispneu menurun Atur Interval pemantauan respirasi sesuai
3. Bunyi napas tambahan menurun kondisi pasien
4. Gelisah menurun Edukasi
5. Diaforesis menurun Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
6. PCO2 membaik Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
7. PO2 membaik Terapi Oksigen
8. Sianosis membaik Observasi:
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor posisi alat terapi oksigen
Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik:
Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan napas
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Ajarkan keluarga cara menggunakan O2 di
rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
2
2. Sub kategori : Sirkulasi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (SLKI) PERENCANAAN (SIKI)
D.0007 Sirkulasi Spontan Resusitasi jantung paru
Gangguan Sirkulasi Spontan Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Identifikasi keamanan penolong, pasien
Ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi adekuat meningkat dan lingkungan
sirkulasi yang adekuat untuk menunjang Identifikasi respon pasien ( mis
kehidupan Kriteria Hasil: memanggil pasien, menepuk bahu pasien)
1. Frekuensi Nadi menurun Monitor nadi karotis dan napas setiap 2
2. Tekanan Darah menurun menit atau 5 siklus RJP
3. Frekuensi napas menurun Terapeutik:
4. Saturasi Oksigen meningkat Pakai alat pelindung diri
5. Tingkat Kesadaran meningkat Aktifkan emergency medical system atau
berteriak meminta tolong
Posisikan pasien telentang ditempat datar
dan keras
Atur posisi penolong berlutut disamping
korban
Raba nadi karotis selama <10 derik
Berikan rescue breathing jika ditemukan
ada nadi tetapi tidak ada napas
Kompresi dada 30 kali dikombinasikan
dengan bantuan napas (ventilasi) 2 kali jika
ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas
Kompresi dengan tumit telapak tangan
menumpuk diatas telapak tangan yang lain
tegak lurus pada pertengahan dada (seperdua
bawah sternum)
Kompresi dengan kedalaman kompresi 5-
6cm dengan kecepatan 100-120 kali/menit
Bersihkan dan buka jalan napas dengan
head tilt-chin lift atau jaw thrust (jika curiga
cedera servikal)
Berikan bantuan napas dengan
menggunkan bag valve mask dengan teknik
3
EC-clamp
Kombinasikan kompresi dan ventilasi
selama 2 menit atau sebanyak 5 siklus
Hentikan RJP jika ditemukan adanya
tanda-tanda kehidupan ,penolong yang lebih
mahir dating, ditemukan adanya tanda-tanda
kematian biologis, do not resuscitation
(DNR)
Edukasi
Jelaskan tujuan dan procedure tindakan
kepada keluarga atau pengantar pasien
Kolaborasi
Kolaborasi tim medis untuk bantuan hidup
lanjut
Manajemen defibrilasi
Observasi
Periksa irama pada monitor setelah RJP 2
menit
Teraupetik
Lakukan resusitasi jantung paru (RJP) hingga
mesin defibrillator siap
Siapkan dan hidupkan mesin defibrillator
Pasang monitor EKG
Pastikan irama EKG henti jantung (VF atau
VT tanpa nadi)
Atur jumlah energy dengan mode
asynchronized (360 joule untuk monofasik
dan 120-200 joule untuk bifasik)
Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli
pada paddle
Tempelkan paddle sternum (kanan) pada sisi
kanan sternum dibawah klavikula dan paddle
apeks (kiri) pada garis midaksilaris setinggi
elektroda V6
Isi energi dengan menekan tombol charge
pada paddle atau tombol charge pada mesin
defibrillation dan menunggu hingga energy
yang diinginkan tercapai
Hentikan RJP saat defibrillation siap
4
Teriak bahwa defibrillation telah siap (mis
“I’m clear, you’re clear, everybody’s clear)
Berikan syok dengan menekan tombol pada
kedua paddle bersamaan
Angkat paddle dan langsung lanjutkan RJP
tanpa menunggu hasil irama yang muncul
pada monitor setelah pemberian defibrilasi
Lanjutkan RJP sampai 2 menit
D.0013 Perfusi gastrointestinal Manajemen pendarahan
Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Observasi:
Efektif Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Identifikasi penyebab pendarahan
perfusi gastrointestinal meningkat Periksa adanya darah pada muntah,
Berisiko Mengalami Penurunan Sirkulas sputum, feses, urine, pengeluaran NGT, dan
Gastrointestinal Kriteria Hasil: drainase luka, jika perlu
1. Nafsu makan meningkat
Periksa ukuran dan karakteristik
2. Nyeri abdomen menurun
hematoma, jika ada
3. Mual menurun
4. Muntah menurun Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan
5. Asites menurun jumlah)
6. Konstipasi menurun Monitor nilai hemoglobin dan hematocrit
7. Diare menurun sebelum dan setelah kehilangan darah
8. Bising usus membaik Monitor tekanan darah dan parameter
hemodinamik (tekanan vena sentral dan
tekanan kapiler atau arteri pulmonal), jika ada
Monitor intake dan output cairan
Monitor koogulasi darah (prothrombin
time (PT), Partial thromboplastin time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin, dan jumlah
trombosit), jika ada
Monitor deliveri oksigen jarinbagn
(mis.PaO2, SaO2, hemoglobin dan curah
jantung)
Monitor tanda dan gejala perdarahan masif
Terapeutik:
Istirahatkan area yang mengalami
pendarahan
Berikan kompres dingin, jika perlu
Lakukan penekanan atau balut tekan, jika
perlu
5
Tinggikan ekstremitas yang mengalami
perdarahan
Pertahankan akses IV
Edukasi
Jelaskan tanda-tanda perdarahan
Anjurkan meapor jika menemukan tanda-
tanda perdarahan
Anjurkan membatasi aktivitas
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
Kolaborasi pemberian tranfusi darah, jika
perlu
Konseling nutrisi
Observasi:
Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku
makan yang akan diubah
Identifikasi kemajuan modifikasi diet
secara regular
Monitor intake dan output cairan, nilai
hemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat
badan, dan kebiasaan membeli makanan
Terapeutik:
Bina hubungan teraupetik
Sepakati bersama waktu pemberian
konseling
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang realistis
Gunakan standar nutrisi sesuai program
diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan
makanan
Pertimbangkan factor-faktor yang
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi
( mis. Usia, tahapan pertumbuhan dan
perkembangan, penyakit)
Edukasi
6
Informasikan perlunya modifikasi diet
(mis.penurunan atau penambahan berat
badan, pembatasan natrium atau cairan,
pengurangan kolestrol
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien
terhadap diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Rujuk pada ahli gizi jika perlu
7
D.0032 Status Nutrisi Manajemen gangguan makan
Risiko Defisit Nutrisi Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Monitor asupan dan keluarnya makanan
Risiko mengalami Asupan nutrisi tidak status nutrisi terpenuhi. dan cairan serta kebutuhan kalori
cukup untuk memenuhi kebutuhan Terapeutik:
metabolisme. Kriteria Hasil: Timbang berat badan secara rutin
1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat Diskusikan perilaku makan dan jumlah
2. Berat Badan atau IMT meningkat aktivitas fisik (termasuk olahrga ) yang sesuai
3. Frekuensi makan meningkat Lakukan kontak perilaku (mis.target berat
4. Nafsu makan meningkat badan, tanggung jawab perilaku)
5. Perasaan cepat kenyang menurun Didampingi ke kamar mandi untuk
pengamatan perilaku memuntahkan kembali
makanan
Berikan penguatan positif terhadap
keberhasilan target dan perubahan perilaku
Berikan konsekuensi jika tidak mencapai
target sesuai kontrak
Rencanakan program pengobatan untuk
perawatan dirumah (mis.medis,konseling)
Edukasi
Anjurkan membuat catatan harian tentang
perasaan dan situai pemicu pengeluaran
makanan (mis.pengeluaran yang disengaja,
muntah, aktivitas berlebihan)
Ajarkan pengaturan diet yang tepat
Ajarkan keterampilan koping untuk
penyelesaian maslah perilaku makan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan
makanan
Manajemen Nutrisi
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi perlunya penggunaan selang
8
nasogastric
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum makan,
Jika perlu
Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
Hentikan pemberian makanan melalui
selang nasogastric jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
Promosi Berat Badan
Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebab BB
kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Terapeutik
Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien
Berikan pujian kepada pasien untuk
peningkatan yang dicapai
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi,
terjangkau
D.0020 Eliminasi Fekal Manajemen Diare
Diare Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Identifikasi penyebab diare (mis, inflamasi
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan diharapkan eliminasi fekal membaik gastrointestinal, iritasi pastrointestinal, proses
tidak berbentuk infeksi, malabsorpsi,ansietas, stress,efek obat-
Kriteria Hasil: obatan, pemberian boto susu)
9
1. Control pengeluaran feses meningkat Identifikasi riwayat pemberian makanan
2. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun Identifikasi gejala invaginasi (mis.tangisan
3. Mengejan saat defekasi menurun keras, kepucatan pada bayi)
4. Konsistensi feses membaik Monitor warna, volume, frekuensi dan
5. Frekuensi defekasi membaik konsistensi tinja
6. Peristaltic usus membaik Monitor tanda dan gejala hypovelemia
(mis.takikardi, nadi teraba lemah, tekanan
darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut
kering, CRT ,elambat, BB menurun)
Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah
perineal
Monitor jumlah pengeluaran diare
Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik:
Berikan asupan cairan oral (mis.larutan
garam gula, oralit,pedialyte,renalyte)
Anjurkan jalur intravena
Berikan cairan intravena (mis.ringer asetat,
ringer laktat),jika perlu
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
darah lengkap dan elektrolit
Ambil sampel feses untuk kultur, jika
perlu
Edukasi
Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
Anjurkan menghindari maknaan
pembentuk gas, pedas dan mengandung
laktosa
Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
(mis.loperamide, difenoksilat
Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (mis.papaverin,
ekstak belladonna, mebeverine)
Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
10
(mis.atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
D.0034 Status Cairan Manajemen Hipovolemia
Risiko Hipovolemia Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Periksa tanda dan gejala hypovolemia
Berisiko mengalami penurunan volume diharapkan status cairan membaik (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
cairan intravaskuler, interstisiel, dan/atau lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi
intraseluler Kriteria Hasil : menyempit, turgor kulit menurun, membran
1. Kekuatan nadi meningkat mukosa, kering, volume urin menurun,
2. Turgor kulit meningkat hematokrit meningkat, haus, lemah)
Monitor intake dan output cairan
3. Output urine meningkat
Terapeutik
4. Dyspnea menurun Hitung kebutuhan cairan
5. Edema perifer menurun Berikan posisi modified trendelenburg
6. Frekuensi nadi membaik Berikan asupan cairan oral
7. Tekanan darah membaik Edukasi
8. Membrane mukosa membaik Anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
9. Jugular venous pressure (JVP) membaik
Anjurkan menghindari perubahan posisi
10. Kadar Hb membaik mendadak
11. Kadar Ht membaik Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan IV isotons (mis.
Nacl, RL)
Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
(mis. glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.
albumin, plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah
D.0036 Keseimbangan Cairan Manajemen Cairan
Risiko Ketidakseimbangan Cairan Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Monitor status hidrasi
Berisiko mengalami penurunan, diharapkan keseimbangan cairan meningkat Monitor berat badan harian
peningkatan atau percepatan perpindahan Monitor berat badan sebelum dan sesudah
cairan dari intravaskuler, interstisial atau Kriteria Hasil: dialisis
intraselular 1. Asupan cairan meningkat Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
2. Haluaran urine meningkat Monitor status dinamik
3. Edema menurun Terapeutik:
4. Asites menurun Catat intake output dan hitung balance
cairan
Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
11
Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
D.0037 Keseimbangan Cairan Pemantauan Elektrolit
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Identifikasi kemungkinan penyebab
Berisiko mengalami perubahan kadar diharapkan keseimbangan elektrolit meningkat ketidakseimbangan elektrolit
serum elektrolit Monitor kadar elektrolit serum
Kriteria Hasil: Monitor mual,muntah dan diare
1. Serum natrium meningkat Monitor kehilangan cairan, jika perlu
2. Serum kalium meningkat Monitor tanda dan gejala hipoglikemi
3. Serum klorida meningkat (mis.kelemahan otot, interval QT memanjang,
gelombang T datar atau terbalik, depresi
segmen ST, gelombang U, keleahan,
parestesia, penuruan reflek, anoreksia,
konstipasi,motilitas usus menurun, pusing,
depresi pernapasan)
Monitor tanda dan gejala hyperkalemia
(mis.peka rangsang, gelisah, mual
,muntah,takikardi menfarah kebradikardia,
fibrilasi/takikardi ventrikel, gelombang T
tinggi, gelombang P datar, kompleks QRS
tumpul, blok jantung menegah asistol)
Monitor tanda dan gejala hiponatremia
(mis.disorientasi, otot berkedut, sakit kepala,
membrane mukosa kering, hipotensi postural,
kejang, letargi, penurunan kesadran)
Monitor tanda dan gejala hypernatremia
(haus, demam, mual, muntah, gelisah, peka
rangsang,membrane mukosa kering,
takikardi, hipotensi, letargi, konfusi,kejang)
Monitor tanda gejala hipokalsemia(mis.
Peka rangsang, tanda chvostek (spasme otot
wajah), tanda trousseau (spasme karpal),
kram otot, interval QT memanjang)
Monitor tanda gejala hiperkalsemia (nyeri
tulang, haus , anoreksia, letargi, kelemahan
12
otot, segmen QT memendek, gelombang T
lebar, komplek QRS lbar, interval PR
memanjang)
Monitor tanda dan gejala hipomagnesium
(mis, depresi pernapasan, apatis, tanda
chvostek, tanda trousseau, konfusi,disritmia)
Monitor tanda gejala hipermagnesemia
( mis.kelemahan otot, hiporefleks,
bradikardia, depresi SSP, letargi, koma,
depresi)
Terapeutik:
Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Dokumentasi hasil pemanduan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan procedure pemantaun
Informasi hasil pemantauan, jika perlu
13
konsultasi
Anjurkan asupan cairan yang adekuat
sesuai kebutuhan
Anjurkan olah raga sesuai toleransi
Kolaborasi
Kolaborasi penggunaan supositoria, jika
perlu
14
Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan
istirahat
Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai kemampuan
15
Anjurkan anak/remaja tidak melakukan
aktivitas seksual diluar nikah
Ajarkan keterampilan komunikasi asertif
untuk menolak tekanan teamn sebaya dan
social dalam aktivitas seksual
16
B. Kategori : Psikologis
17
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi
Perasaan tidak nyaman pada bagian diharapkan tingkat nausea menurun
belakang tenggorok atau lambung yang Identifikasi pengalaman mual
dapat mengakibatkan muntah Kriteria Hasil : Identifikasi isyarat nonverbal
1. Nafsu makan meningkat ketidaknyamanan (mis.bayi, anak-anak, dan
2. Keluhan mual menurun mereka yang tidak dapat berkomunikasi
3. Perasaan ingin muntah menurun secara efektif)
4. Perasaan asam dimulut menurun Identifikasi dampak mual terhadap kualitas
hidup (mis,nafsu makan, aktivitas, kinerja,
5. Sensai panas menurun
tanggung jawab peran, dan tidur)
6. Sensasi dingin menurun
Identifikasi factor penyebab mual
7. Takikardia menurun
(mis.pengobatan dan procedure)
8. Diaphoresis menurun Identifikasi antiemetic untuk mencegah
9. Jumlah saliva menurun mual (kecuali mual pada kehamilan)
10. Pucat membaik Monitor mual (mis, frekuensi, durasi, dan
11. Frekuensi menelan membaik tingkat keparahan)
Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik:
18
music, akupresur)
Kolaborasi
Observasi
19
pakaian kering dan bersih)
berikan cairan yang tidak mengandung
karbonasi minimal 30 m3nit setelah muntah
Edukasi
20
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
21
2. Sub kategori : Integritas ego
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (SLKI) PERENCANAAN (SIKI)
D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam ReduksiAnsietas
Ansietas diharapkan tingkatan ansietas menurun. Observasi:
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif Kriteria hasil : Identifikasi kemampuan mengambil
individu terhadap objek yang tidak jelas 1. Konsentrasi membaik keputusan
dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang 2. Pola tidur meningkat Monitor tanda-tanda ansietas
memungkinkan individu melakukan
3. Prilaku gelisah menurun Terapeutik:
tindakan untuk menghadapi ancaman
4. Verbalisasi kebingungan menurun Ciptakan suasana teraupetik untuk
5. Verbalisasi kekhawatiran akibat kondisi yang dihadapi menumbuhkan kepercayaan
menururn Temani pasien untuk mengurangi
6. Prilaku tegang. kecemasan, jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
Latih teknik relaksasi
22
hubungan) Kriteria Hasil: Identifikasi sifat keterikatan pada benda
yang hilang atau orang yang meninggal
1. Verbalisasi perasaan sedih menurun Identifikasi reaksi awal terhadap
2. Verbalisasi perasaan bersalah atau menyalahkan orang kehilangan
lain menurun Terapeutik:
3. Menangis menurun
4. Verbalisasi meningkat Tunjukkan sikap menerima dan empati
Motivasi agar mau mengungkapkan
perasaan kehilangan
Motivasi untuk menguatkan dukungan
keluarga atau orang terdekat
Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai
dengan budaya, agama dan norma sosial
Fasilitasi mengekspresilan perasaan dengan
cara yang nyaman (mis.membaca
buku,menulis,menggambar atau bermain)
Diskusikan strategi kopig yang dapat
digunakan
Edukasi
23
3. Perilaku marah kepada tuhan menurun Identifikasi ketaatan dalam beragama
4. Kemampuan beribadah membaik Terapeutik:
24
3. Perasaan fluktuatif terhadap diri menurun Perkenanlkan nama saat memulai interaksi
4. Persepsi terhadap diri membaik Orientasikan oaring, tempat dan waktu
Hadirkan realita(mis, beri penjelasan
alternative, hindari perdebatan)
Sediakan lingkungan dan rutinitas secara
konsisten
Atur stimulus sensorik dan lingkungan
(mis.kunjungan, pemandangan, suara,
pencahayaan, bau, dan sentuhan)
Gunakan symbol dalam mengorientasikan
lingkungan (mis.tanda, gambar,warna)
Libatkan dalam terapi kelompok orientasi
Berikan waktu istirahat dan tidur yang
cukup, sesuai kebutuhan
Fasilitasi akses informasi (mis.televisi,
surat kabar, radio) jika perlu
Edukasi
Promosi koping
Observasi
25
untuk memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman proses penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
Identifikasi metode penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuahn dan keinginan
terhadap dukungan sosial
Terapeutik
26
atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi
27
2. Penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri
meningkat Terapeutik:
3. Postur tubuh menampakkan wajah meningkat
4. Perasaan malu menurun Batasi jumlah pengunjung
Edukasi:
D.0102 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Promosi Harga Diri
Risiko Harga Diri Rendah Situasional terjadi peningkatan terhadap perasaan positif terhadap diri
sendiri. Observasi
Berisiko mengalami evaluasi atau perasaan Monitor verbalisasi merendahkan diri
negative terhadap diri sendiri atau Kriteria hasil : sendiri
kemampuan klien sebagai respon terhadap 1. Penilaian diri positif Monitor tingkat harga diri setiap waktu,
situasi saat ini sesuai kebutuhan terapeutik
2. Penerimaan nilai positif pada diri sendiri
3. Postur tubuh menampakan wajah meningkat Terapeutik
4. Perasaan malu menurun Motivasi terlibat dalam vervalisasi positif
untuk diri sendiri
5. Perasaan bersalah menurun
Diskusikan persepsi negatif diri
Edukasi
Jelaskan kepada keluarga pentingnya
dukungan dalam perkembangan positif diri
pasien
Latih cara berpikir dan berprilaku positif
D.0088 Harapan Dukungan Emosional
Keputusasaan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
Kondisi individu yang memandang adanya pasien mempunyai keyakinan positif
Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan
keterbatasan atau tidak tersedianya
Kriteria Hasil: amuk bagi pasien
alternative pemecahan pada masalah yang Identififikasi hal yang telah memicu emosi
28
dihadapi. 1. Verbalisasi keputusasaan menurun Terapeutik:
2. Perilaku pasif menurun
Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas,
marah atau sedih
Buat pernyataan suportif atau empati
selama fase berduka
Lakukan sentuhan untuk memberikan
dukungan (merangkul atau menepuk-nepuk)
Tetap bersama pasien dan pastikam
keamanan selama ansietas, jika perlu
Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau
lelah
Edukasi
29
kesehatan keluarga dan 4. Komitmen pada perawatan/pengobatan meningkat Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
klien 5. Komunikasi antara anggota keluarga meningkat yang tidak menghakimi
Diskusikan rencana medis dan perawatan
Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan peralatan yang
diperlukan untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
Hargai dan dukukng mekanisme koping
adaptif yang digunakan
Edukasi
Informasikan kemajuan pasien secara berkala
Informasikan fasilitas perawatan kesehatan
yang tersedia
Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Pelibatan keluarga
Observasi:
Identififikasi kesiapan keluarga untuk terlibat
dalam perawatan
Terapeutik:
Batasi Jumlah Pengunjung
Cipatakan hubungan terapetik pasien dengan
keluarga dalam perawatan
Diskusikan cara perawatan di rumah
Fasilitasi keluarga membuat keputusan
perawatan
Edukasi
Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga
Informasikan tingkat ketergantungan pasien
kepada keluarga
Anjurkan keluarga bersikap asertif dalam
perawatan
Anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan
30
D.0103 Konsep diri Promosi Harapan
Ketidakberdayaan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi
Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak diharapkan keberdayaan meningkat Identifikasi harapan pasien dan keluarga
akan mempengaruhi hasil secara dalam pencapaian hidup
signifikan, persepsi kurang control pada Dengan Kriteria Hasil Terapeutik
situasi saat ini atau yang akan datang Sadarkan bahwa kondisi yang dialami
1. Pernyataan mampu melaksanakan aktivitas
2. Pernyataan Frustasi menurun memiliki nilai penting
3. Ketergantungan pad Pandu mengingat kembali kenangan yang
menyenangkan
Libatkan pasien secara aktif dalam
perawatan
Kembangkan rencana perawatan yang
melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana
sampai dengan kompleks
Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
Ciptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikkan kebutuhan spiritual
Edukasi
Anjurkan mengungkapkan perasaan
terhadap kondisi dengan realistis
Anjurkan mempertahankan hubungan (mis,
menyebutkan nama orang yang kita cintai)
Anjurkan mempertahankan hubungan
teraupetik dengan orang lain
Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan
harapan
Latih cara mengembangkan spiritual diri
Latih cara mengenang dan menikmati masa
lalu
D.0093 Status Koping Keluarga Dukungan Koping Keluarga
Ketidakmampuan Koping Keluarga Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Identifikasi respon emosional terhadap
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga perilaku anggota keluarga dalam mendukung, memberi rasa kondisi saat ini
atau orang berarti) yang membatasi nyaman dan memotivasi keluarga membaik Identifikasi beban prognosis secara
kemampuan dirinya dank lien untuk psikologis
beradaptasi dengan masalah kesehatan Kriteria Hasil: Identifikasi pemahaman tentang keputusan
yang dihadapi klien 1. Perasaan diabaikan menurun perawatan setelah pulang
31
2. Kekhawatiran tentang anggota keluarga menurun Terapeutik:
3. Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga Dengarkan masalah, perasaan dan
meningkat pertanyaan keluarga
4. Komitmen pada perawatan/pengobatan meningkat Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
5. Komunikasi antara anggota keluarga meningkat yang tidak menghakimi
Diskusikan rencana medis dan perawatan
Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan peralatan yang
diperlukan untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
Hargai dan dukukng mekanisme koping
adaptif yang digunakan
Edukasi
Informasikan kemajuan pasien secara berkala
Informasikan fasilitas perawatan kesehatan
yang tersedia
Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Promosi koping
Observasi
32
Terapeutik
33
Edukasi
1. Kemampuan memenuhi peran sesuai usia meningkat Monitor tingkat harga diri setiap waktu,
2. Perilaku koping adaptif meningkat sesuai kebutuhan terapeutik
3. Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah meningkat
4. Verbalisasi pengakuan masalah meningkat Terapeutik
5. Verbalisasi kelemahan diri meningkat
6. Perilaku asertif meningkat Motivasi terlibat dalam vervalisasi positif
7. Hipersensitif terhadap kritik menurun untuk diri sendiri
34
8. Verbalisasi rasionalisai kegagalan menurun Diskusikan persepsi negatif diri
9. Verbalisasi menyalahkan orang lain menurun
Edukasi
Promosi koping
Observasi
Terapeutik
35
meyakinkan
36
atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
Edukasi
37
D.0097 Status Koping Keluarga Dukungan Koping Keluarga
Penurunan Koping Keluarga
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
perilaku anggota keluarga dalam mendukung, memberi rasa
Ketidakadekuata atau ketidakefektifan nyaman dan memotivasi keluarga membaik Identifikasi respon emosional terhadap
kondisi saat ini
dukungan, rasa nyaman, bantuan dan
Kriteria Hasil: Identifikasi beban prognosis secara
motivasi orang terdekat (anggota keluarga psikologis
atau orang berarti) yang dibutuhkan klien Identifikasi pemahaman tentang keputusan
1. Perasaan diabaikan menurun
untuk mengelola atau mengatasi masalah perawatan setelah pulang
2. Kekhawatiran tentang anggota keluarga menurun
kesehatannya Terapeutik:
3. Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga
meningkat Dengarkan masalah, perasaan dan
4. Komitmen pada perawatan/pengobatan meningkat pertanyaan keluarga
5. Komunikasi antara anggota keluarga meningkat Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
yang tidak menghakimi
Diskusikan rencana medis dan perawatan
Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan peralatan yang
diperlukan untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
Hargai dan dukukng mekanisme koping
adaptif yang digunakan
Edukasi
Promosi koping
Observasi
38
Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Identifikasi sumber daya yang tersedia
untuk memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman proses penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
Identifikasi metode penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuahn dan keinginan
terhadap dukungan sosial
Terapeutik
39
Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi
40
4. Indeks masa tubuh Normal Jadwalkan waktu skrining kesehatan
Gunakan instrument skrining yang valid
dan akurat
Sediakan ligkungan yang nyaman selama
procedure skrining kesehatan
Lakukan anamnesis riwayat kesehatan,
factor risiko, dan pengobatan, jika perlu
Lakukan pemeriksaan fisik, sesuai indikasi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
kesehatan
Informasikan hasil skrining kesehatan
Kolaborasi
Rujuk untuk pemeriksaan diagnostic lanjut
(mis,pap smear, mamografi, prostat,EKG) jika
perlu
ManajemenNutrisi
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastric
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum makan,
Jikaperlu
Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
Hentikan pemberian makanan melalui
selang nasogastric jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
41
C. Kategori : Perilaku
42
Fasilitasi struktur organisasi untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi
dan bernegoisasi
Kembangkan strategi dalam manajemen
konflik
Persatuka anggota masyarakat dengan cita-
cita komunitas yang sama
Bangun komitmen antar anggota
masyarakat
kembangkan mekanisme keterlibatan
tatanan local, regional bahkan nasional
terkait isu kesehatan komunitas
Promosi perilaku upaya kesehatan
Observasi:
43
Anjurkan tidak merokok didalam rumah
D.0111 Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
Defisit Pengetahuan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
Ketiadaan atau kurangnya informasi diharapkan tingkat pengetahuan membaik
kognitif yang berkaitan dengan topik Identifikasi kesiapan dan kemampuan
tertentu Kriteria Hasil: menerima informasi
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat Identifikasi faktor-faktor yang dapat
2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topic meningkatkan dan menurunkan motivasi
meningkat perilaku perilaku hidup bersih dan sehat
3. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun Terapeutik:
4. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
Sediaakan materi dan media pendidikan
5. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun
kesehatan
6. Perilaku menurun Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
44
Edukasi:
Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat
D.0114 Tingkat kepatuhan Dukungan kepatuhan program pengobatan
Ketidakpatuhan Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Identifikasi kepatuha menjalani program
diharapkan tingkat kepatuhanmeningkat pengobatan
Perilaku individu dan/atau pemberi asuhan
Kriteria Hasil: Terapeutik:
tidak mengikuti rencana
Buat komitmen menjalani program
perawatan/pengonbatan yang disepakati
1. Verbalisasi kemauan mematuhi program perawatan pengobatan dengan baik
dengan tenaga kesehatan, sehingga
menyebabkan hasil perawatan/pengobatan atau pengobatan meningkat Buat jadwal pendampingan keluarga untuk
tidak efektif 2. Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat bergantian menemani pasien selama
3. Perilaku menjalankan anjuran membaik menjalani program pengobatan, jika perlu
4. Perilaku mengikuti program perawatan/pengobatan Dokumentasikan aktivitas selama
membaik menjalani proses pengobatan
Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung
atau menghambat berjalannya program
pengobatan libatkan keluarga untuk
mendukung program pengobatan yang
dijalani
Edukasi
Informasikan program pengobatan yang
harus dijalani
Informasikan manfaat yan akan diperoleh
jika teratur menjalanai program pengobtan
Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan
merawat pasien selama menjalani program
pengobatan
Anjurkan pasien da eluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat,
jika perlu
45
D. Kategori : Relasional
46
Informasikan fasilitas perawatan kesehatan
yang tersedia
Kolaborasi
47
menghormati hak orang lain
Anjurkan penggunaan alat bantu
(mis.kacamata dan alat bantu dengar)
Anjurkan membuat perencanaan kelompok
kecil untuk kegiatan khusus
Latih bermain peran untuyk meningkatkan
keterampilan komunikasi
Latih mengekspresikan marah dengan tepat
48
Penampilan Peran Tidak Efektif Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan penampilan peran membaik. Identifikasi berbagai peran dan periode
Pola perilaku yang berubah atau tidak transisi sesuai tingkat perkembangan
sesuai dengan harapan, norma, dan Kriteria Hasil: Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
lingkungan Identifikasi adanya peran yang tidak
1. Verbalisasi harapan terpenuhi meningkat terpenuhi
2. Verbalisasi kepuasan peran meningkat Terapeutik
3. Verbalisasi perasaan bingung menjalankan peran Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap
menurun perubahan peran yang tidak diinginkan
4. Perilaku Cemas menurun Fasilitasi bermain peran dalam
mengantisipasi reaksi orang lain terhadap
perilaku
Fasilitasi diskusi tentang perubahan peran
Edukasi:
Diskusikan perilaku yang dibutuhkan
untuk pengembangan peran
Diskusikan perubahan peran yang
diperlukan akibat penyakit atau
ketidakmampuan
Diskusikan strategi positif untuk
mengelola perubahan peran
Kolaborasi
Rujuk dalam kelompok untuk mempejari
peran baru
D.0127 Perlekatan Promosi perlekatan
Risiko Gangguan Perlekatan Observasi:
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Monitor kegiatan menyusui
Berisiko Mengalami Gangguan diharapkan meningkat Identifikasi kemampuan bayi menghisap
Interaksi Antara Orang Tua Atau dan menelan ASI
Orang Terdekat Dengan Bayi/Anak Kriteria Hasil: Identifikasi payudara ubu (mis.benkak,
Yang Dapat Mempengaruhi Proses 1. Mempraktikan perilaku sehat selama hamil meningkat putting lecet, mastitis,nyeri pada payudara)
Asah, Asih Dan Asuh 2. Menyiapakan perlengkapan bayi sebelum kelahiran Monitor perlekatan saat menyusui
meningkat (mis.aerola bagain bawah lebih kecil dari
3. Verbalisasi perasaan positif terhadap bayi pada aerola bagian atas, mulut bayi terbuka
4. Mencium bayi meningkat lebar , bibir bayi terputar keluar dan dagu
5. Konflik hubungan orang tua dan bayi/anak meningkat bayi menempel pada payudara ibu
49
6. Melakukan kontak mata dengan bayi meningkat Terapeutik:
7. Berbicara kepada bayi meningkat Dindarkan memegang kepala bayi
8. Bermain dengan bayi meningkat Diskusikan dengan ibu masalah selama
9. Berespon dengan isyarat bayi meningkat proses menyusui
10. Kekawaitan menjalankan peran oang tua menurun Edukasi
11. Tersenyum kepada bayi menurun Ajarkan ibu menopang seluruh bayi
Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas
agar bayi dapat menyentuh payudara ibu
Anjurkan bayi yang mendekati kearah
payudara ibu dari bagian bagian bawah
Anjurkan ibu untuk memegang payudara
menggunakan jarinya seperti huruf C pada
posisi kam 12-6 atau 3-9 saat mengaahkan
kemulut bayi
Anjurkan ibu untuk menyusui menunggu
mulut bayi terbuka lebar sehingga areola
bagian bawah dapat masuk sempurna
Ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap
menyusu
50
Fasilitasi komunikasi terbuka antar setiap
anggota keluarga
Edukasi
Informasikan kondisi pasien secara berkala
kepada keluarga
Anjurkan anggota keluarga mempertahankan
keharmonisan keluarga
Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
E. Kategori : Lingkungan
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat
Kerusakan kulit (dermis dan/atau Identifikasi penyebab gangguan integritas
epidermis) atau jaringan (membran Kriteria Hasil: kulit
mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, Terapeutik:
kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen) 1. Elastisitas meningkat
2. Hidrasi meningkat Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
3. Kerusakan lapisan kulit menurun Gunakan produk berbahan petrolium atau
4. Myeri menurun minyak pada kulit kering
5. Hematoma menurun Hindari produk berbahan dasar alkohol
pada kulit
Edukasi
51
secukupnya
Perawatan Luka
Observasi:
Hipertermia Tujuan: Dalam waktu 2 x 24 jam suhu tubuh normal Kaji lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan
Suhu tubuh meningkat di atas rentang Kriteria Hasil: faktor pencetus
normal tubuh Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
1. Melaporkan kenyamanan suhu
2. Penurunan suhu kulit mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
3. Tingkat pernapasan penerimaan klien terhadap nyeri
4. Denyut nadi radial Gali bersama klien faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau memperberat nyeri
52
Evaluasi bersama klien dan tim kesehatan
lainnya, mengenai efektifitas tindakan
pengontrol nyeri yang pernah digunakan
sebelumnya
Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan dan antisipasi dari ketidaknyamanan
akibat prosedur
Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon klien terhadap
ketidaknyamanan (suhu ruangan, pencahayaan,
suara bisisng)
Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol
nyeri yang dipakai selama pengkajian nyeri
dilakukan
Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
Pengaturan suhu
53
Lakukan penghangatan aktif internal
Edukasi:
Anjurkan makan/minum hangat
Risiko Cedera Pada Janin Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi:
jamkeparahan dan cedera yang diamati atau dilaporkan
Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan menurun. Identifikasi status obstetrik
fisik pada janin selama proses kehamilan Identifikasi riwayat obstetrik
dan persalinan Kriteria Hasil: Identifikasi adanya penggunaan obat, diet
dan merokok
1. Kejadian Cedera menurun Identifikasi pemeriksaan kehamilan
2. Luka/Lecet menurun sebelumnya
3. Pendarahan menurun Periksa DJJ selama 1 menit
4. Fraktur tidak ada
Monitor DJJ
Monitor tanda vital ibu
Terapeutik:
Pencegahan Cidera
Observasi:
Identifikasi obat yang berpotensi
menyebabkan cidera
Identifikasi kesesuaian alas kaki atau
stoking elastis pada ekstremitas bawah
Terapeutik:
54
Sediakan pencahayaan yang memadai
Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan
lingkungan rawat inap
Sediakan alas kaki antislip
Sediakan urinal atau urinal untk eliminasi
di dekat tempat tidur, Jika perlu
Pastikan barang-barang pribadi mudah
dijangkau
Tingkatkan frekuensi observasi dan
pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
Risiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat
Berisiko mengalami Kerusakan kulit Identifikasi penyebab gangguan integritas
(dermis dan/atau epidermis) atau jaringan Kriteria Hasil: kulit
(membran mukosa, kornea, fasia, otot, Terapeutik:
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi 1. Elastisitas meningkat
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
dan/atau ligamen) Gunakan produk berbahan petrolium atau
2. Hidrasi meningkat
minyak pada kulit kering
3. Kerusakan lapisan kulit menurun Hindari produk berbahan dasar alkohol
pada kulit
4. Myeri menurun Edukasi
55
Observasi:
Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam glukosa Observasi:
derajat infeksi menurun.
Berisiko mengalami peningkatan terserang Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
oganisme patogenik Kriteria Hasil: sistemik
Terapeutik
1. Demam menurun
2. Kemerahan menurun Batasi jumlah pengunjung
3. Nyeri menurun Berikan perawatan kulit pada daerah
4. Bengkak membaik edema
5. Kadar sel darah putih cukup menurun Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
56
Pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
57
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta
: PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta
: PPNI
58