Anda di halaman 1dari 4

MELEPAS JAHITAN

No dokumen :
No revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
UPTD UNIT PUSKESMAS drg. Isodora Suryaningtyas
SEMPOR II NIP.19740404 200312 2006

1. Pengertian Mengangkat Jahitan (Aff Hecting/ Hecting Up adalah satu tindakan


melepaskan jahitan yang biasanya dilakukan hari ke 5-7 (atau sesuai
dengan penyembuhan luka yang terjadi)

2. Tujuan 1. Mempercepat proses penyembuhan luka


2. Mencegah terjadinya infeksi akibat adanya corpus alinineum
3. Kebijakan
4. Referensi

5. Alat dan bahan 1. Set heating up steril yang berisi: pinset cirugis 2, pinset anatomis 2,
gunting heating up, kassa steril dalam bak instrumen steril
2. Bengkok
3. Korentang
4. Gunting plester
5. Kassa dalam bak instrument
6. Plester
7. Betadin
8. Alkohol 70%
9. Ember untuk wadah sampah infeksius
6. Prosedur/ A. Tahap Pra Interaksi:
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
Langkah-langkah
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat di dekat pasien dengan benar
4. Mengeksplorasi kemampuan diri

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien /
keluarga
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Megecek intruksi dari dokter
5. Memastikan identitas pasien

C. Tahap Kerja :
1. Menjaga privacy pasien
2. Membantu pasien mengatur posisi sesuai kebutuhan, sehingga luka
mudah dirawat
3. Meletakkan bak instrument steril ke dekat pasien atau di daerah
yang mudah dijangkau
4. Membuka bak instrumen secara steril
5. Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukkan ke
dalam ember bak sampah
6. Bekas-bekas plester dibersihkan dengan kapas alcohol
7. Mengolesi luka dan sekitarnya dengan betadhin 10%
8. Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan
cara:menjepit simpul jahitan dengan pinset cirugis dan ditarik
sedikit ke atas kemudian menggunting benang tepat dibawah
simpul yang berdekatan dengan kulit atau disisi lain yang tidak

1
ada simpul
9. Mengolesi luka dengan kassa steril kering
10. Menutup luka dengan kassa steril kering dan di plester
11. Merapikan klien
12. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya

D. Tahap Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Upaya tindak lanjut di rumuskan
3. Salam teraupetik di ucapkan dalam mengakhiri tindakan
4. Membereskan alat - alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
7. Diagram Alir
Tahap Pra Interaksi Mencuci tangan Menyiapkan alat
di dekat pasien
dengan benar

Melakukan verifikasi data


sebelumnya bila ada Mengeksplorasi
kemampuan diri
Memberikan salam
sebagai pendekatan
Tahap Orientasi terapeutik

Menanyakan
Tahap kerja kesiapan klien
Menjelaskan tujuan
sebelum kegiatan
dan prosedur tindakan
dilakukan
pada klien /keluarga

Menjaga privacy
pasien
Memastikan
identitas pasien Mengecek instruksi
dari dokter

Membantu pasien Meletakkan bak


mengatur posisi Membuka bak
instrument steril ke
sesuai kebutuhan, instrumen
dekat pasien atau di
sehingga luka secara steril
daerah yang mudah
mudah dirawat dijangkau

Membuka balutan
Mengolesi luka dan Bekas-bekas
dengan hati-hati
sekitarnya dengan plester dibersihkan
dan balutan
betadhin 10% dengan kapas
dimasukkan ke
alcohol
dalam ember bak
sampah
Melepaskan jahitan satu persatu selang seling
dengan cara:menjepit simpul jahitan dengan pinset
cirugis dan ditarik sedikit ke atas kemudian
menggunting benang tepat dibawah simpul yang Mengolesi luka
berdekatan dengan kulit atau disisi lain yang tidak dengan kassa steril
ada simpul kering

Membersihkan
Menutup luka dengan kassa steril
alat-alat dan
Merapikan kering dan di plester
mengembalikan
pada tempatnya klien

2
Tahap Terminasi

Upaya tindak lanjut Salam teraupetik di


Melakukan
di rumuskan ucapkan dalam
evaluasi
mengakhiri tindakan
tindakan

Mencatat
Mencuci Membereskan alat -
kegiatan dalam
tangan alat
lembar catatan
keperawatan

8. Unit terkait 1. Unit Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Unit Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut
3. Unit Pelayanan KIA-KB
4. Unit Pelayanan MTBS

9. Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekaman Historis

N Halaman Yang Di Ubah Isi perubahan Tanggal Mulai


o diberlakukan

3
PENATALAKSANAAN SHOCK
ANAFILAKTIK
No dokumen :
No revisi :
DAFTAR Tanggal terbit :
TILIK Halaman :

UPTD UNIT PUSKESMAS drg. Isodora Suryaningtyas


SEMPOR II NIP.19740404 200312 2006

DAFTAR TILIK
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
APAKAH:
1. Petugas membaringkan pasien dengan posisi
kaki lebih tinggi dari kepala
2. Petugas memberikan Oksigen 3-5 liter/menit.
Bebaskan jalan nafas
3. Petugas memberikan injeksi adrenalin 1:1000
IM, 0,3-0,5cc. Dosis anak 0,01mg/kgBB.
Dosis maximal pada anak 0,3cc.
4. Bila pasien memberikan respon (TD >90-
100mmHg) pertahankan posisi tidur yang baik.
Observasi pasien selama minimal 30 menit
(Tensi, Nadi)
5. Bila tidak ada respon, ulangi injeksi adrenalin
tiap 5-10 menit.Ukur vital sign (tensi, nadi).
Bila TD >90-100mmHg, observasi pasien
selama minimal 30menit.
Bila TD<90-100mmHg, pasang infus NaCl,
KortikosteroidDexamethason 5-10mg IV.
Siapkan rujukan pasien ke RS

Anda mungkin juga menyukai