Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN DIABETES


MILITUS
No dokumen :
SOP No revisi :
Tanggal terbit : 28-01-2019
Halaman :1-4
UPTD PUSKESMAS drg. Isodora Suryaningtyas
SEMPOR II NIP.19740404 200312 2006

1. Pengertian  Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik


keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data,
diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan
evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan
 Diabetes Militis adalah Penyakit gangguan fungsi tubuh dalam
memproduksi insulin,yang ditandai dengan peningkatan gula
darah,akibat ketidak mampuan insulin dalam metabolism glukpsa
dalam tubuh.
 Asuhan Keparawatan pada Pasien dengan Diabetes Militus adalah
suatu rangkaian kegiatan praktik keparawatan yang langsung
diberikan pada pasien dengan Diabetes Militus pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi
proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan
evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan asuhan keperawatan pada
pasien diabetes melitus di Puskesmas Sempor II
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sempor II No. 440.1/072 TAHUN 2019 tentang
Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Sempor II
4. Referensi Dinkes Prop Jateng 2006, Buku Panduan Praktis Asuhan Keperawatan
5. Alat dan bahan

6. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien


Langkah-langkah 2. Petugas menyapa pasien
3. Petugas melaksanakan anamnesis untuk mengetahui keluhan pasien
meliputi :

1
a. Menanyakan apakah pasien sering merasa lapar
b. Menanyakan apakah Pasien sering merasa haus
c. Menanyakan apakah pasien sering Buang Air Kecil pada
malam hari
d. Menanyakan apakah pasien pernah mengalami luka yang sulit
sembuh
e. Menayakan apakah ada riwayat keluarga yang terkena
penyakit Diabetes Militis.
4. Petugas melaksanakan pengukuran vital sign
5. Petugas menimbang berat badan pasien
6. Petugas mengukur tinggi badan pasien
7. Petugas mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter
8. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
9. Dokter mengarahkan Pasien untuk pemeriksaan gula darah sewaktu di
laboraturium.
10. Dokter menerima hasil pemeriksaan laboratorium
11. Dokter menuliskan Diagnosa Diabetes Militus ke dalam RM
12. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam RM dan resep
13. Petugas mempersilahkan pasien kembali ke meja perawat
14. Petugas menuliskan diagnosa keperawatan Pasien dengan Diabetes
militus di lembar asuhan keperawatan yang berupa :
Gangguan Pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh
a. Resiko terjadi komplikasi Hiperglikemi
b. Intoleransi terhadap aktivitas tubuh
15. Petugas menuliskan rencana tindakan keparawatan Pasien dengan
Diabetes militus yang berupa penyuluhan tentang diet rendah
glukosa,olahraga dan obat-obatan.
16. Petugas melaksanakan implementasi dari rencana tindakan keperawatan
Pasien Diabetes militus dengan memberikan penyuluhan tentang
Diabetes militus.yang meliputi Diet rendah glukosa,olahraga dan obat-
obatan.
17. Petugas melakukan evaluasi dari penyuluhan yang sudah diberikan.
18. Petugas melaksanakan pencatatan
19. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyerahkan resep ke ruang
pelayanan obat
20. selesai
7. Diagram Alir

8. Unit terkait 1. Unit Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Unit Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut
3. Unit Pelayanan KIA-KB
4. Unit Pelayanan MTBS
9. Dokumen terkait Rekam Medis

2
10. Rekaman Historis

No Halaman Yang Di Ubah Isi perubahan Tanggal Mulai


diberlakukan

3
PENATALAKSANAAN SHOCK
ANAFILAKTIK
No dokumen :
DAFTAR No revisi : 01
Tanggal terbit :
TILIK Halaman :1-5
UPTD PUSKESMAS drg. Isodora Suryaningtyas

4
SEMPOR II NIP.19740404 200312 2006

DAFTAR TILIK
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
APAKAH:
1. Petugas membaringkan pasien dengan posisi
kaki lebih tinggi dari kepala
2. Petugas memberikan Oksigen 3-5 liter/menit.
Bebaskan jalan nafas
3. Petugas memberikan injeksi adrenalin 1:1000
IM, 0,3-0,5cc. Dosis anak 0,01mg/kgBB.
Dosis maximal pada anak 0,3cc.
4. Bila pasien memberikan respon (TD >90-
100mmHg) pertahankan posisi tidur yang baik.
Observasi pasien selama minimal 30 menit
(Tensi, Nadi)
5. Bila tidak ada respon, ulangi injeksi adrenalin
tiap 5-10 menit. Ukur vital sign (tensi, nadi).
Bila TD >90-100 mmHg, observasi pasien
selama minimal 30 menit.
Bila TD <90-100 mmHg, pasang infus NaCl,
Kortikosteroid Dexamethason 5-10 mg IV.
Siapkan rujukan pasien ke RS

Anda mungkin juga menyukai