A. LATAR BELAKANG.
Lembaga yang sangat besar andilnya dalam menentukan nasib bangsa
Indonesia ini adalah lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan dan
pengajaran yang dipelopori oleh para ulama Nusantara memberi semangat
terhadap masyarakat untuk mengusir penjajah dimuka bumi Indonesia. Berbagai
usaha dilakukan melalui pengembangan seperti halaqah, pendidikan surau, disusul
dengan lahirnya lembaga pendidikan pondok pesantren dan madrasah. Jasa
mereka dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran melalui surau,
halaqah, pondok pesantren, madrasah dapat dirasakan oleh masyarakat. Peninggalan
para ulama Nusantara yang telah berkiprah dalam menyiarkan ajaran agama Islam
melalui lembaga pendidikan ini dapat disaksikan hingga sekarang, dibuktikan
dengan adanya karya tulis mereka yang digunakan sebagai sumber pembelajaran
yang dapat dipelajari dan dikaji kembali untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan,
pembelajaran.
1
Al Banjari,
2
Al Banjari,
bentuk yang disesuaikan dengan zaman moderen yang mana pada zaman modern ini
banyak ditemui beberapa strategi dan-pendekatan dalam pendidikan dan pengajaran
dengan menggunakan media bahasa syair dan lagu.
Kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai pendidikan agama Islam seperti
Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat untuk Keinsyafan yang dikarang oleh KH.
Abdurrahaman Shiddiq al Banjari dalam masyarakat dikenal dengan istilah Kitab
Syair Ibarat. Kitab ini menceritakan tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang
bersumber pada Alquran maupun hadits. Nilai-nilai pendidikan Islam ini dikemas
dalam bentuk cerita dan perumpamaan-perumpamaan (Ibarat) yang disusun dalam
bahasa puisi dan pantun (bersajak) yang kemudian disampaikan dalam suatu proses
internalisasi pembelajaran dan pendidikan agma islam, yang kemudian Syair syair
tersebut dibukukan, yang sampai sekarang dapat kita temukan. Bahasa sastra yang
tuangkan dalam Syir Ibarat ini ditulis oleh Syekh Abuddrahman Siddiq al Banjari,
pada saat itu sedang giat-giatnya para intelektual Islam baik para ulama maupun
pujangga atau sastrawan islam di pusat kerajaan melayu pulau penyengat (Ptovinsi
Kepulauan Riau) pd abad 19 potnot HM.Ali Azhar,S.Sos.MH.,Al`alamul Alamah
Syekh Abdurrahman Siddiq. Multi kerajaan Indragiri Hilir Dalam senarai kerajaan
Riau., PT Ramadhan Jaya Raya.2015.h.129,130..Syair Ibarat ini ditulis dan
diselesikan beliau ketika bermukim di bangka pada tahun 1915 penyelesaiannya
pada 9 sya`ban 1344 H. Syair dan pantun ditulis pada saat banyak beredar di
masyarakat dengan bahasa yang indah memberi, mempengaruh terhadap masyarat
yang membawa kepada kearah negatif yang di khwatirkan oleh bliau membawa
kepada kemaksiatan kernanya beliau membuat syair untuk menandingi dengan syair
ibarat kabar kiamat, Kemudian kitab ini menjadi favorit dan digandrungi dikalangan
murid-murid keturunan beliau dan orang banjar pada zamannya. Perlulah pula untuk
diketahui bahwa KH. Abdurrahman Shiddiq al Banjari tidak hanya menulis kitab-
kitab tentang ilmu pengetahuan agama Islam saja, tetapi beliau juga menjadi praktisi
3
Al Banjari,
4
Al Banjari,
Alhamdulillahirabbil `alamin
Mengikut sabda sayyidil mursali
Dapat syafa`at sekalian Mu`min
Masuk Syurga salamin amiin
5
Al Banjari,
6
Al Banjari,
untuk mendengarkan dan mempelajari lebih lama dan memudahkan masuk kedalam
ingatan, hati dan pikiran6 yang merasuk kedalam jiwa atau bathin hingga menjadi
perangai tingkah laku seseorang yang dapat di lihat dari kemampuan ilmu
pengetahuan (kognitif) yang dimiliki seseorang, begitu pula dalam segi kemampuan
mengendalikan emosi (Afektif), dan kemampuan keterampilan (psichomotorik)
keterampilan yang diperoleh dari pengalaman seseorang hingga menjadi karakter
yang tidak bisa dipisahkan dari diri sesorang sebagai kepribadiannya. Dengan cara
belajar yang menyenangkan seperti digambarkan di atas dapat memunculkan
motivasi yang tinggi untuk mempelajari, mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam
dan dalam waktu yang trtentu akan memberi efek yang baik, sehingga jika terus
diperdengarkan secara rutin, nilai-nilai pendidikan Islam dapat melekat pada diri
seseorang sehingga menjadi kepribadian dan menjadi tingkah laku keseharian
sebagai pribadi yang berkepribadian dan berkerakter.7
Di lingkungan masyarakat melayu, budaya masyarakatnya gemar bertutur
dengan gaya bahasa berpantun. Di Kampung Hidayat, Kecamatan Sapat, Kabupaten
Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Syekh KH. Abdurrahman Siddiq Sapat berperan
langsung sebagai Pimpinan pondok dan sebagai guru (syeh-panggilan yang
termasyhur di masyarakat) dengan istilah ”Tuan Guru Sapat”. Selain itu, di wilayah
Kabupaten Indragiri Hilir tersebut terdapat keturunan orang Banjar perantauan yang
mana mereka juga mempelajari Kitab Syair Ibarat tersebut, salah satunya di daerah
kota Tambilahan, kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
KH. Abdurrahman Shiddiq al Banjari merupakan salah satu ulama yang
berasal dari suku Banjar, sehingga Beliau juga dikenal dengan sebutan KH.
Abdurrahman Shiddiq al-Banjari. Pada saat ini keturunan orang Banjar hulu sungai
banyak berdomisili di Kota Tambilahan yang merupakan ibu kota kabupaten
Indragiri Hilir. Hal ini dapat dilihat dari budaya yang berkembang di sana dan
Ega Rima Wati dan Shinta
6
Kusuma, Menjadi Guru Hebat dengan
Hypnoteaching(Jakarta:Kata Pena, 2016), h. 9.
7
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran(Ypgyakarta: Pustaka
Pelajar,2016), h. 192.
7
Al Banjari,
8
Al Banjari,
Islam yang terkandung di dalam Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat Jalan untuk
Keinsyafan, maka untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan islam yang terkandung
dalam kitab tersebut, dan untuk mengetahui internalisasi nilai nilai pendidikan islam
dalam kehidupan keturunan orang Banjar, maka penulis merasa perlu untuk meneliti
lebih lanjut dalam bentuk disertasi yang berjudul NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM
DALAM KITAB SYAIR IBARAT DAN KHABAR KIAMAT JALAN UNTUK KEINSYAFAN KARYA KH.
ABDURRAHMAN SHIDDIK AL-BANJARI (Studi Transmisi, Internalisasi, dan Persepsi
Masyarakat Banjar di Tambilahan, Riau)
B. FOKUS PENELITIAN
Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja nilai-nilai pendidikan Islam pada aspek Aqidah, Akhlak dan tasauf,
Fiqih, Ibadah, muamalah dan kemasyarakatan, yang termuat dalam Kitab
Syair Ibarat dan Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan karya KH.
Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari.
2. Bagaimana proses transimisi dan internalisasi nilai nilai pendidikan Islam
dalam Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan karya
KH. Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari pada keturunan orang Banjar di
Tembilahan Riau
3. Apa persepsi masyarakat secara umum dan khususnya masyarakat
keturunan banjar tentang Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat Jalan untuk
Keinsyafan karya KH. Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari pada Keturunan
orang Banjar di Tembilahan Riau
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi (pendukung dan penghambat) dalam
internalisasi nilai nilai pendidikan Islam dalam Kitab Syair Ibarat dan
Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan karya KH. Abdurrahman Shiddiq
Al-Banjari pada Keturuna orang Banjar di Tembilahan Riau.
9
Al Banjari,
B. TUJUAN PENELITIAN
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan
Praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia
pendidikan sebagai hasil penelitian yang memberikan informasi bahwa
ditemukannya kandungan nilai-nilai pendidikan Islam dalam Kitab Syair
10
Al Banjari,
11
Al Banjari,
Islam dalam Kitab Syair Ibarat Dan Khabar Kiamat Jalan Untuk
Keinsyafan, karangan KH. Abdurrahman Shiddiq al Banjari.
2. Dari hasil temuan ini nantinya bisa menjadi bahan kajian bagi peneliti
berikutnya, karena masih banyak aspek-aspek lainnya yang perlu
penelitian yag lebih mendalam dan lebih spesifik.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk membatasi interpretasi dalam penelitian ini, maka dberikan definisi
operasional sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun definisi
operasional tersebut di antaranya:
1. Internalisasi (internalization) adalah penghayatan terhadap suatu ajaran
doktrin atau nilai sehingga merupakan suatu keyakinan dan kesadaran akan
kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan prilaku. 8
Internalisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu usaha atau
proses terjadinya pemasukan,penanaman, pemahaman, pengertian dan
penghayatan terhada nilai-nilai pendidikan Islam dalam kitab Syair Ibarat
dan Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan karya KH. Abdurrahman
Shiddik al-Banjari kepada seseorang sehingga membentuk pola pikir,
keyakinan dan kesadaran seseorang menjadi lebih baik dan mempengaruhi
tingkah laku posititifnya, sehingga menjadi lebih berpengetahuan (kognitif),
berkeyakinan (afeknif) dan berprilaku (psikomotori) dan berkarakter lebih
baik dari sebelumnya.
2. Nilai adalah standar tingkahlaku, keindahan,keadilan, kebenaran, dan efiensi
yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan dan dipertahankan.9 Nilai
8
Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), Edisi Ke-3, Cet. Ke-3, h. 439.
9
Mawardi Lubis dan Zubaedi, Evaluasi Pendidikan Nilai (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2000), h. 18.
12
Al Banjari,
dalam penelitian ini adalah nilai yang terkandung dalam pendidikan Islam
berupa aqidah, akhlak tasauf, Ibadah, Muamalah dan kemasyarakatan.10
3. Pendidikan Islam adalah jenis pendidikan yang pendirian dan
penyelenggaraannya didorong oleh hasrat dan semangat cita-cita untuk
mengejawantahkan nilai-nilai Islam, baik yang tercermin dalam nama
lembaganya maupun dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Kata
Islam ditempatkan sebagai sumber nilai yang akan di wujudkan dalam
seluruh kegiatan pendidikan.11 Pendidikan Islam dalam penelitian ini adalah
kegiatan memberi pembelajaran agama dengan menyampaikan informasi
dan memberitahu kabar peristiwa terjadinya kiamat dengan gambaran
peristiwa yang terjadi sehingga membekas dan tertanam suatu keyakinan
dengan tujuan agar tergerak hati untuk berbuat taqwa.
4. Kitab Syair Ibarat Dan Khabar Kiamat Jalan Untuk Keinsyafan adalah kitab
yang dikarang oleh KH. Abdurrahman Sidik bin Muhammad Afif al Banjari
dikenal juga dengan nama Kitab Syair Ibarat. Kitab Syair Ibarat adalah
sebuah buku yang bertuliskan tulisan Arab-Melayu yang dituturkan dengan
bahasa Melayu, bahasa Banjar dan bahasa Arab. Kitab Syair Ibarat berisikan
rangkaian kalimat yang menceritakan tentang keimanan aqidah, akhlak dan
tasauf, ibadah, Muamalah dan kemasyarakakatan, informasi siksaan bagi
orang durhaka di neraka, balasan oarng yang taat di dalam syurga. Kitab
yang diawali dengan bismillahirrahmanirrahimini memliliki pembahasan
menganai penanaman tauhid dengan berurutan dari rukun iman pertama dan
seterusnya serta mengandung nila-nilai, konsep dan tujuan pembelajaran
penddidikan agama Islam. Dalam penulisannya kemudian Kitab Syair Ibarat
dan Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan ditulis menggunakan istilah
Kitab Syair Ibarat.
10
Zulkarnain, Transformasi Nilai-Nilai Pendidikaan Islam(Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2008), h. 28-30.
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, Fakta Teoritis-Filosofis & Aplikasi-Normatif (Jakarta:
11
13
Al Banjari,
F. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu yang ditelaah oleh penulis anatara lain:
1. Syafie Abdullah meneliti Riwayat hidup dan perjuangan Syekh
Abdurrahman Siddiq al Banjari tulisan ini di kutip dari buku Imran Effendi
Hs. pemikiran Akhlak Syekh Abdurrahman Siddiq al Banjari foot nute h.8.
2. .Muhammad Nazir meneliti Pemikira Kalam Syekh Abdurrahman Siddiq al
Banjari.tulisan ini dikutip dari buku,Imran effendi Hs, Pemikiran akhlak
Syekh Abdurrahman Siddiq al Banjari foot nute,h,8
3. M. Arrafie Abduh melakukan penelitian untuk memenui salah satu Syarat
untuk menyelesaikan program studi (S.3) hasil disertasinya sudah dibukukan
dengan judul, Corak Tasawuf Abdurrahman Shiddiq dalam syair-
syairnya.tahun1998.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
yang menjelaskanTasauf akhlaki dan Falsafi Abdurrahman Siddiq yang di
ungkapkannya dalam bentuk sya`ir melalui pendekatan sejarah yakni
pemahaman kejadian masa silam yang mempunyai kesatuan dengan waktu,
tempat, budaya, golongan dan lingkungan
4. Syu’aib Syam dengan judul pemikiran Tasauf Abdurrahman di ambil dari
sebuah Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat jalan untuk Keinsyafan
5. Imran Efendi Hs.tesis hasil penelitian yang sudah diterbitkan dalam bentuk
buku dengan judul Pemikiran Akhlak Syekh Abdurrahman Shiddiq al-
Banjari,tahun 2003 M. Objek dalam penelitian tersebut adalah pemikiran
akhlak syeh Abdurraahman Shiddiq yang memuat tentang teori-teori
pemikiran Akhlak dengan contoh-contoh akhlaq. Berbeda dengan penelitian
yang sedang penulis lakukan menliti internalisasi nilai-nilai pendidikn
agama yang memiliki objek penelitian yang lebih luas yakni tidak hanya
meneliti teori-teori pemikiran akhlak akhlak syekh Abdurrahman Siddiq al
Banjari namun internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam yang
14
Al Banjari,
terkandung dalam Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat Jalan untuk
Keinsyafan.
6. A. Muthalib, M.A. dengan judul penelitian tesis tuan guru Sapat dalam
proses Pedidikan Islam di Inragiri Hilir Riau pada abad XX. Yang di ajukan
kepada pengelola Program sejarah pasca sarjana Universitas Gajah Mada,
Yoyakarta pada tahun 2007.Data tesis ini di peroleh melalui penelitian
lapangan yang dilakukan riset di Arsip Nasional dan perpustakaan
Penelitian lapangan di Indragiri Hilir Riau. Dari hasil penelitian tesis ini
kemudian di terbitkan dalam bentuk buku pada tahun 2009 dengan judul
Tuan Guru Sapat, ,Kiprah dan perannanya dalam pendidikan Islam di
Indragiri Hilir Riau pada abad XX. Penelitian tersebut memiliki fokus
penelitian pada kiprah dan peran tokoh pengarang Kitab Syair Ibarat dan
Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan yakni KH. Abdurrahman Shiddiq
Al-Banjari. Sedangkan penulis pada penelitian ini akan mengangkat
internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam yang ada dalam kandungan
Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat Jalan untuk Keinsyafan terhadap
tokoh yang sama KH.Abdurrahman Siddiq Albanjari pengarang kittab syair
Ibarat yang akan diteliti oleh penulis.
7. Kamrani Buseri ,hasil pelitian disertasi dengan judul Nilai-nilai Ilahiah
Remaja Pelajr. Dalam penelitian tersebut menggambarkan pendidikan nilai-
nilai Ilahiah di tengah-tengah pelajar remaja yang berlangsung dalam dunia
pendidikan formal. Sedangkan pada penilitianpenulis akan membahas nilai-
nilai pendidikan agama Islam dalam Kitab Syair Ibarat dan Khabar Kiamat
Jalan untuk Keinsyafan Karya KH.Abdurrahman Shiddiq al Banjari.
15
Al Banjari,
12
J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.
256.
13
Op. Cit., Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, h. 439.
14
Heni Puspita sari, Op cit, h.231.
15
James Caplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993), h.
256.
16
Al Banjari,
16
Muahimin, Strategi Belajar Mengajar (Surabaya: Citra Media, 1996), h. 153.
17
Al Banjari,
17
Mawardi Lubis dan Zubaedi, Evaluasi Pendidikan Nilai (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2000), h. 16.
18
Ibid, h. 18.
18
Al Banjari,
19
Al Banjari,
Akhlak dalam Islam akhlak norma-norma baik dan buruk tidak terbatas pada
seorangan saja tetapi menyeluruh penting untuk masyarakat, ,ummat dan
kemanusiaan.24
4. Kemasyarakatan.
Mencakup pengaturan pergaulan, hidup manusia di atas bumi,dalam dimensi
sosial.25
24
Ibid, h. 29.
25
Ibid, h. 30.
26
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung: Alfabeta, 2004), h. th.
27
Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kepribadian (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 155.
20
Al Banjari,
28
Op. Cit., Miftahul Huda, h.2.
29
Ibid, h. 6.
30
Op. Cit., Subur, h. 8.
31
Ibid, h. 4.
21
Al Banjari,
pengaajar dan peserta didik, interaksi(komunikasi dua arah yaitu antara pengajar
dengan peserta didik, peserta didik dengan pengajardan peserta didik dengan peserta
didik), sehingga menghasilkan perubahan tingkahlaku.32
3.2 Metode Pembelajaran nilai-nilai pendidikan agama Islam
Metode dapat diartikan sebagai cara-cara atau langkah-langkah yang
digunakan salam menyampaikan suatu gagasan, pkiran atau wawasan yang disusun
secara sistimatik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan dan pinsip
tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu terkait.33
Metode Pembelajaran merupakan jenis langkah-langkah yang dipilih dan
dipergunakan dalam mengimplentasikan strategi (rencana yang sudah disusun)
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Umar Asasuddin Sokah, seperti dikutip oleh Subur (2015), langkah-
langkah pembelajaran yang bersifat metodis ini memiliki beberapa fase yaitu seleksi
(pemilihan barang), gradasi (pentahapan), presentasi (penyajian bahan) dan repitisi
(pengulangan bahan yang telah disajikan). Metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah dirancang sebelumnya. Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengimplementasi strategi pembelajaran, diantaranya:
1) Metode Ceramah;
2) Metode Demonstrasi;
3) Metode Diskusi;
4) Metode Simulasi;
5) Metode Laboratorium;
6) Metode Pengalaman Lapangan;
7) Metode Brainstorming;
8) Metode Debat;
32
Ibid
Abudinata, Perspektif Islam tentang
33
Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana
Predanamedia Group, 2009), h. 176.
22
Al Banjari,
34
Loc. Cit., h. 20.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
35
23
Al Banjari,
37 Pendekatan Penalaran
Sentuhan Jiwa
Kamrani Buseri, Dasar,Asas, dan Prinsip Pendidikan Islam (Banjarmasin: IAIN Antasri
Press,2017), h.72.
24
Al Banjari,
Metode:
Pendidikan Aqidah Pendi.Ibadah,
Akhlak dan tasauf Ceramah,bekisah, Muamalah,
bersyair,berpantun Kemasyarakatan
media pembelajaran
Kitab Syair iIbarat p
Tujuan
Dari skema diatas dapat penulis sampaikan bahwa Kitab Syair Ibarat ditulis
dalam tulisan Arab Melayu atau Jawi, dalam tiga bahasa yaitu bahasa Arab, Bahasa
Melayu dan bahasa Banjar. Tahap awal setelah memperhatikan kitab tersebut dan
penulis menemukan nama pengarang dan selanjutnya menemui jutriat beliau yang
ada didalam pagar Martapura dan juriat Beliau yang berasal dari Tembilahan.
Setelah dipastikan bahwa kitab tersebut adalah hasil Karya Abdurrahman
Siddiq Sapat, dimana makamnya pernah penulis ziarahi di kampung Hidayat Sapat
Indragiri Hilir Riau, barulah penulis memulai membuka dan membolak balik lembar
demi lembaran tulisan yang tersaji di dalam kitab tersebut yang berupa tuliasan
Arab Melayu yang kemudian oleh penulis dialihkan ke tulisan Bahasa Indonesia.
Dalam proses pemindahan tulisan Arab melayu ke tulisan Bahasa Indonesia,
penulisan membutiri beberapa syair yang dianggap memuat unsur-unsur nilai-nilai
pendidikan aqidah akhlaq,Tasauf, Ibadah muamalah dan kemasyarakatan sehingga
tamat dari halaman pertama hingga akhir kurang lebih 186 halaman. Hasil temuan
penulis adanya pembelajaran nilai-nilai pendidikan aqidah akhlak tasauf, Ibadah,
muamalah dan kemasyarakatan, , dengan pendekatan berpusat kepada guru, dengan
metode bercemah yang bersumber pada Alqur’an dan Hadits (penulis mencocokkan
syair yang tercantum pada kitab tersebut dengan ayat-ayat alqur’an maupun hadits).
25
Al Banjari,
Karena dalam Kitab Syair Ibarat tersebut bercerita tentang kabar hari kiamat
dan dikemas dalam bahasa syair ibarat dengan bahasa berpantun terlihat sangat
unik, kerna betapa mahirnya Beliu mengubah Syair dengan 186 halaman yang
isinya memberikan nasehat, pembelajaran pendidikan akidah akhlaqdan
tasauf,Ibadah muamalah dan kemasyarakatan. Pengaruh kiatab syair ibarat yang
krang dan langsung di sampaikan beliau sangat berpengaruh terhadap masyarakat
Islam dikalangan komonitas orang Banjar di Indragiri Hilir dan sekitarnya
sehingga beliau di masukkan dalam buku catan Alhamidi pada masa kesultanan
Siak pada peringkat keempat sebagai tokoh Islam Riau.
4.Masuarakat Banjar dan Melayu
4.1. Karakteristik orang Banjar
4.2. Sejarah diaspora orang Banjar ke Indragiri
4.3. Masyarakar Banjar di Indragiri
4.trdisi masyrakat Banjar di Indragiri
5.Tradisi Santra Melayu
5.1 Kitab Syair Ibarat
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jika dilihat dari segi tempat penelitiannya maka jenis penelitian ini adalah
termasuk penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung
dilakukan di lapangan atau pada responden,38dan bertujuan menggambarkan
keadaan atau status sebuah fenomena. Oleh karena itu informasi-informasi objek
penelitian akan lebih banyak ditemukan di lapangan tempat objek penelitian
berada.39
Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).
38
26
Al Banjari,
40
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.36.
41
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Social (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press,2001), h. 32.
42
W. Lawrence Neuman, Social Research Methods (Qualitative and Quantitative
Approaches), Ed. 5th., (Boston: Allyn and Bacon, 2003), h. 363.
43
Ibid, h. 366.
44
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan, Research and Development, untuk
Bidang: Pendidikan, Manajemen, Sosial, Teknik (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 16.
27
Al Banjari,
45
Ibid, h. 17.
28
Al Banjari,
Lofland (1984) dikutip oleh Dr.Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:
46
29
Al Banjari,
Bogdan, R.C & S.K Biklen, Qualitative Research for Education an Instruction to Theory
48
30
Al Banjari,
Usman, Husaini dan Akbar P. Setiadi, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
49
31
Al Banjari,
4. Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman seperti dikutip oleh Prof. Dr.
Sugiono (2015), yakni dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara,
peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis belum memuaskan, maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.52
Adapun analisis data menurut Miles dan Hubermans (1992) yang peneliti
gunakan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) penyajian
data, 3) menarik kesimpulan, dan 4) verifikasi.
5. Pengecekkan Keabsahan Data
Tehnik keabsahan data merupakan dasar obyektifitas hasil yang dicapai
dalam penelitian, untuk memeriksa data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini
dimana peneliti memakai pendekatan kualitatif, untuk memeriksa keabsahan data
yang dilihat pada penjelasan tehnik keabsahan data dibawah ini, sebagai berikut :
a. Ketekunan Pengamatan
51
Ibid, h. 82.
52
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan, Research and Development, untuk
Bidang: Pendidikan, Manajemen, Sosial, Teknik (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 369.
32
Al Banjari,
I. SISTEMATIKA PENULISAN
Agar pembahasan dalam penelitian ini dipandang menyeluruh
(comprehensive) dan terpadu (integrated) sebagai penelitian ilmiah, penyusun
menggunakan sistematika desertasi dengan berisi lima bab dengan sub-babnya
masing-masing yang terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Bab Pertama, adalah pendahuluan, yang bagian-bagiannya diuraikan antara
lain adalah latar belakang masalah, sebagai pencarian untuk menemukan masalah
dalam penelitian. Rumusan masalah selanjutnya diajukan setelah elaborasi latar
53
Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2000),
h. 177.
54
Ibid, h. 178.
33
Al Banjari,
34
Al Banjari,
Kementerian Agama Islam, tijauan tokoh ahli psikologi belajar Pendidikan Agama
Islam terhadap bahasa sasra, puisi Syair yang dituturkan sebagai bahasa pengantar
dalam proses belajar . Dalam bab ini diusahakan untuk melihat sebuah gerakan lahir
dalam rahim konteks kulturalnya yang terkait dengan interaksi atau jaringan
pemikirannya masing-masing, serta mengetahui struktur sosial keberagamaan
masyarakat tembilahan Indragiri Hilir Riau pada waktu itu.
Bab Kelima, kemudian dilanjutkan melihat nilai-nilai pendidikan Islam
dalam kitab klasik syair untuk keinsafan bertulisan arab melayu Syeh Abdurrahman
siddiq Sapat Tembilahan Indragiri Hilir Riau. Pembahasan pada sub-bab ini
bertujuan untuk perspektif dalam menilai hakekat Kitab Syair untuk keinsafan
dalam arab melayu. Dari uraian ini diharapkan akan memudahkan dalam
menganalisis landasan berpikir Syeh Abdurrahman siddiq sapat. Pada sub-bab
berikutnya kemudian dianalisis tantangan dan respon antara nilai-nilai pendidikan
Islam dan kurikulum Pendidikan agama Islam Kementerian Agama dengan
pendapat ahli psikologi Belajar pendidikan Agama Islam dalam penggunaan bahasa
sastra syair dalam cerita dalam Proses Belajar Mengajar pada zaman sekarang
faktor-faktor yang mengitarinya. Analisis ini akan diharapkan memperkuat alasan-
alasan atas dimensi-dimensi nilai-nilai keIslaman dan sikap pelestarian kitab klasik
syair terhadap bentuk-bentuk yang diamalkan oleh masyarakat. menganalisis
landasan berpikir di antara kedua kelompok ulama ini. Pada sub-bab berikutnya
kemudian dianalisis tantangan dan respon antara pandangan Kaum Tua dan kaum
Muda tentang tarekat dan faktor-faktor yang mengitarinya. Analisis ini akan
diharapkan memperkuat alasan-alasan atas dimensi-dimensi sikap penolakan dan
sikap pelestarian terhadap bentuk-bentuk penyampain proses belajar mengajar
dengan mengambil model pembelaajaran yang telah dibukukan dalam bentuk Kitab
Syair ibarat untuk keinsyafan yang telah diajarkan di tengah masyarakat .
Bab Keenam adalah penutup. Termasuk dalam bab ini adalah berisi
kesimpulan penelitian, sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Selanjutnya adalah berisi saran-saran sebagai ungkapan keterbatasan daya jangkau
35
Al Banjari,
36
Al Banjari,
_____. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII.
Bandung.
Chaplin, J.P. 2005.Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
_____. 2015. Terjemah: Qualitative Inquiry & Research Desigh: Choosing Among
Five Appoaches. Third Edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hafid, Anwar dkk. 2014. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Hamzah B., Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Angkasa.
37
Al Banjari,
38
Al Banjari,
_____. 2014. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan.
Jakarta:PT. Grafindo Persada.
Pusat Bahasa Pendidikan Nasional. 2005.Kamus Besar Bahasa Indpnesia. Edisi Ke-
3. Jakarta: Balai Pustaka.
Siddiq, Abdurrahman. Tth. Kitab Asraru al shalah min ‘Iddati Kutibi al-
Mu’tamadati.
_____. Kitab Majmu al- aayaatu waal ahadits fi fadhail al`ilmi wa al ‘uluma wa
almuta’llimin wa al mustami`iin.
_____. Syair Ibarat dan Khabar Akhirat Djalan Untuk Keinsafan. 1915. dijesterkan,
kepada gumermint Inggris Singapura. Singapora.
39
Al Banjari,
_____. 2016. Metode Penelitian Sastra Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Strauss, Anselm & Juliet Corbin. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Tata
Langkah Dan Teknik-Teknik Teoritisasi Data. Terjemah: Basics of
Qualitative Research.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Wati, Ega Rima dan Shinta Kusuma. 2016.Menjadi Guru Hebat dengan
Hypnoteaching.Jakarta:Kata Pena.
40
Al Banjari,
41
Al Banjari,
Penulis
42