Anda di halaman 1dari 22

KONSEP AKUPUNTUR

OLEH :

KELOMPOK 6 /A12-A

Fitri Yani 18.321.2829

I Komang Widi Mestapa Yoga 18.321.2833

I Nyoman Bagus Yudisthira Kusuma Putra 18.321.2836

I Wayan Roki Darma Hendra 18.321.2838

Ni Luh Putu Mas Ari Puspa Dewi 18.321.2841

Ni Wayan Eka Subpremagni 18.321.2859

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga
makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca supaya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepanya dapat lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan. Makalah ini kami sadari masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu,
kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Denpasar, Selasa 24 November


2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..............................................................................................................

2. Rumusan Masalah.........................................................................................................
3. Tujuan Penelitian..........................................................................................................

4. Manfaat Penelitian........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Akupuntur...................................................................................................
2. Konsep Penelitian.........................................................................................................
3. Teknik Pemijatan Dengan Akupresur...........................................................................
4. Indikasi Dan Kontraindikasi Akupresure…………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan akupunktur merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
pelayanan secara optimal di rumah sakit. Pelayanan akupunktur dapat berdiri
sendiri dan berintegrasi dengan pengobatan lain yang tersedia di rumah sakit
(Saputra, 2012). Akupunktur memiliki fungsi untuk mengatasi gangguan tubuh
yang berhubungan dengan saluran nafas, syaraf mata, gangguan pencernaan, saraf
dan otot seperti nyeri, kelemahan, kelumpuhan dan radang sendi (WHO, 2008).
Berdasarkan data dari National Health Interview Survey pada tahun 2007,
sekitar 3,1 juta populasi dewasa dan 150.000 anak mendapatkan akupunktur
sebagai terapi penghilang nyeri. Penggunaan akupunktur diperkirakan mengalami
peningkatan 3,1% antara tahun 2002-2007, dan angka ini diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan. Banyak para ahli melakukan penelitian untuk
mengetahui fungsi akupunktur dalam menangani berbagai masalah nyeri. Pada
tahun 1997, para peneliti menemukan bahwa akupunktur dapat bermanfaat
sebagai penghilang nyeri akibat Carpa Tunnel Sindrom (CTS). Penelitian terus
dikembangkan sebagai pengobatan yang berfungsi untuk menangani berbagai
masalah nyeri (National Center for Complementary and Alternative Medicine,
2012).
Salah satu gangguan saraf dan otot yang dapat ditangani dengan
akupunktur adalah Low Back Pain (LBP) (Chou, 2007). LBP adalah masalah
kesehatan yang sering dijumpai di masyarakat. LBP merupakan kondisi yang
tidak nyaman disertai nyeri pada pinggang bawah apabila melakukan pergerakan
atau mobilitas. Obesitas, stres, dan depresi terkadang dapat memicu terjadinya
LBP. Penderita LBP kronis biasanya mengalami ketergantungan dengan beberapa
jenis analgesi dan sebagai alasan terbanyak dalam mencari pengobatan (Muttaqin,
2008).
LBP sering dijumpai di negara maju sekitar 70-80% terjadi pada usia
produktif dan lansia. Di Amerika angka kejadian LBP pada usia 18-56 tahun
terdapat lebih dari 500.000 kasus, prosentase LBP mengalami peningkatan
sebanyak 59% dalam kurung waktu lima tahun (Wheleer, 2013). Hampir 70-80%
penduduk di negara maju juga pernah mengalami LBP. Setiap tahun 15-45%
orang dewasa menderita LBP, dan satu diantara 20 penderita harus dirawat di
rumah sakit karena serangan akut. LBP sering terjadi pada umur 35-55 tahun dan
hampir 80% penduduk di negara-negara industri pernah mengalaminya. Di
Indonesia data epidemologi kejadian LBP belum ada. Diperkirakan 40%
penduduk Jawa Tengah berusia di atas 65 tahun pernah mengalami nyeri
pinggang, prevalensinya pada laki-laki sebanyak 18,2% dan pada wanita sebanyak
13,6%. Prevalensi tersebut mengalami peningkatan sesuai dengan meningkatnya
usia insidensi berdasarkan kunjungan pasien di beberapa rumah sakit di Indonesia
yang berkisar antara 3-17% (Mahadewa, 2009).
Pelayanan akupunktur merupakan salah satu bentuk jasa pelayanan yang
ditawarkan secara terorganisir untuk menciptakan kepuasan pada pelanggan,
Kepuasan pelayanan dipengaruhi oleh kualitas kinerja pelayanan terhadap
pelanggan atau pasein setelah mengikuti pengobatan tersebut. Pengukuran pada
indikasi kualitas pelayanan kesehatan pada salah satu pelayanan di rumah sakit
dapat tercermin pada persepsi pasien yang telah menerima pelayanan kesehatan.
Persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian secara
menyeluruh atas keunggulan suatu jasa atau pelayanan. Kepuasan pelanggan
tergantung pada kinerja produk relatif terhadap ekspektasi pelanggan atau pasien.
Apabila kinerja pelayanan yang telah dilakukan tidak memenuhi ekspektasi, maka
pelanggan atau pasien kecewa dan apabila kinerja sesuai dengan ekspektasi
pelanggan maka pelanggan atau pasien merasakan kepuasan atau jika pelayanan
yang telah dilakukan kepada pelanggan atau pasien melebihi ekspektasi maka
pelanggan atau pasien akan merasa sangat puas (Kotler, 2008) (Tjiptono, 2009).
Penelitian Arifin (2015) mengatakan kualitas pelayanan yang memiliki
dimensi yang berkaitan dengan pelayanan suatu jasa merupakan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan diantaranya faktor risiko reliabilitas,
faktor risiko daya tanggap, faktor risiko jaminan, faktor risiko empati dan faktor
risiko daya tanggap. Peneliti mengatakan bahwa semua faktor risiko memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Hotel Kara Guest
House. Menurut Avian (2011), mengatakan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah faktor empati, keamanan, keterampilan
dan harga. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa semua faktor risiko tersebut
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasan
pelanggan di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo.
Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta merupakan rumah
sakit pusat sebagai rumah sakit rujukan tingkat nasional yang berada di Surakarta
yang membuka pelayanan akupunktur. Berdasarkan survei di Poli Akupunktur
Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada bulan Januari 2016
tercatat 16 (59,25%) penderita LBP dari 27 jumlah kunjungan pasien di poli
akupunktur, bulan Februari 2016 tercatat 21 (52,5%) penderita LBP dari 40
jumlah kunjungan pasien di poli akupunktur, bulan Maret 2016 tercatat 27
(50,9%) penderita LBP dari 53 jumlah kunjugan pasien di poli akupunktur.
Sedangkan pada bulan April 2016 tercatat 46 (75,4%) penderita LBP dari 61
kunjungan pasien di poli akupunktur.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada 7 pasien LBP yang
memilih pelayanan akupunktur, mereka mengeluhkan perlu adanya peningkatan
dalam pelayanan yang terdiri atas beberapa faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kepuasan pasien yaitu faktor risiko reliabilitas, faktor risiko daya
tanggap, faktor risiko jaminan, faktor risiko empati, dan faktor risiko bukti fisik.
Kepuasan pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang telah
ditentukan. Oleh karena itu faktor risiko tersebut harus diperhatikan dengan baik
untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan di poli Akupunktur
Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Surakarta. Berdasarkan latar belakang masalah
maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang “Hubungan antara
kualitas pelayanan tehadap kepuasan pasien Low Back Pain di poli akupunktur
Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah yang telah diuraikan di atas, ada beberapa pokok
masalah yang akan diteliti pada penelitian ini:
1. Adakah hubungan faktor reliabilitas berpengaruh pada kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta?
2. Adakah hubungan faktor daya tanggap berpengaruh pada kepuasan pasien LBP
yang berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta?
3. Adakah hubungan faktor jaminan berpengaruh pada kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta?
4. Adakah hubugan faktor empati berpengaruh pada kepuasan pasien LPB yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta?
5. Adakah hubungan faktor bukti fisik berpengaruh pada kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui dan mendeskripsikan hubungan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pasien LBP di Poli Akupunktur Rumah Sakit Ortopedi
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
2. Tujuan khusus
a) Mendeskripsikan mutu pelayanan berdasarkan dari faktor reliabilitas, daya
tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik terhadap kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
b) Menganalisis hubungan faktor reliabilitas terhadap kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakata
c) Menganalisis hubungan faktor daya tanggap terhadap kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
d) Menganalisis hubungan faktor jaminan terhadap kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
e) Menganalisis hubungan faktor empati terhadap kepuasan pasien LBP yang berobat
di poli akupunktur Rumah sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
f) Menganalisis hubungan faktor bukti fisik terhadap kepuasan pasien LBP yang
berobat di poli akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan mendapat manfaat sebagai berikut;
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan untuk meningkatkan
pelayanan jasa yang berpengaruh pada kepuasan pasien LBP yang berobat di poli
akupunktur Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
2. Bagi Institusi
Memberikan pengetahuan dan sebagai referensi terhadap mahasiswa lain atau
peneliti berikutnya. Serta menjadi tambahan bahan masukan dalam pengambilan
suatu kebijakan dan tindakan.
3. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman dan dapat menanbah wawasan tentang ilmu yang berkaitan
dengan kepuasan pelayanan terhadap pasien khususnya di poli akupunktur yang
ada di rumah sakit.
4. Bagi Penelitian Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data yang bermanfaat apabila
peneliti lain berminat untuk mengembangkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti
jarum dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to
puncture, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut
kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau
tusuk jarum.Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam
pengobatan tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk
menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-
jalur energi yang disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk
memperbaiki aliran dan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian
ini.
Pengobatan tradisional cina memiliki sejarah lebih dari 2,500 tahun.
Pengobatan tradisional kursus akupuntur ini melihat tubuh manusia sebagai
suatu sistem aliran energi. Ketika aliran-aliran energi ini seimbang, maka
tubuh tersebut sehat. Para praktisi memeriksa denyut nadi pasien dan
mengamati keadaan lidah mereka untuk mendiagnosa ketidakimbangan energi.
Dalam pengobatan akupuntur kecantikan cina, denyut nadi dapat diperiksa
pada tiga lokasi di masing-masing pergelangan tangan, dan pada tiga
kedalaman pada masing-masing lokasi. Penyakit tidak didefinisikan dengan
gejala-gejala atau nama penyakit seperti "infeksi hiv". Sebaliknya, seorang
praktisi pengobatan cina akan berbicara mengenai ketidakimbangan energi.
Bahasanya dapat kedengaran sangat aneh, seperti "kekurangan yin" atau
"peningkatan panas ginjal". Kata-kata cina yin dan yang menggambarkan
energi yang saling bertolak-belakang yang seharusnya tetap seimbang, dan qi
(dibaca "chi") secara kasar dapat diartikan sebagai energi atau kekuatan hidup.
Dalam pengobatan akupuntur tradisional cina, terdapat banyak cara untuk
memperbaiki keseimbangan aliran energi tubuh. Teknik yang paling sering
digunakan di negara-negara barat adalah teknik senam seperti qigong atau tai
chi, akupuntur (tusuk jarum), dan jamu.Banyak praktisi pengobatan akupuntur
kecantikan cina mengkhususkan diri pada akupuntur atau jamu. Sangat jarang
yang menggunakan keduanya.

A. Teori Dasar Akupuntur


1. Teori Yin-Yang
Teori Yin-Yang merupakan suatu konsepsi pandangan hidup Taoisme
yang bersifat universal.Teori ini menyatakan bahwa segala fenomena di alam
semesta mempunyai 2 aspek yang berlawanan dan berpasangan, yaitu Yin dan
Yang.Yang berarti terang dan Yin berarti gelap. Yin-Yang meliputi
fenomena seperti dingin-panas, gelap-terang, lemah-kuat, dalam-luar, pasif-
aktif, lembab-kering, bawah-atas, wanita-pria, dan lain-lain.Fenomena Yin-
Yang tidak bersifat absolut, melainkan bersifat relatif.Dalam keadaan tertentu
Yin dapat berubah menjadi Yang, atau sebaliknya Yang dapat berubah
menjadi Yin.Segala fenomena dapat diurai secara tidak terbatas dalam aspek
Yin dan Yang.Teori Yin-Yang digunakan untuk menganalisis fenomena yang
dapat diamati di alam semesta.Semua aspek ini mempunyai 2 aspek yang
berpasangan dan berlawanan, yaitu Yin dan Yang.Yin dan Yang saling
tergantung, saling membatasi, saling mengonsumsi, dan selalu berada dalam
keadaan perubahan dinamis untuk menjamin keseimbangannya.Kedokteran
tradisional Cina menerapkan prinsip Yin-Yang ini untuk menerangkan fungsi
fisiologis dan perubahan patologis, juga sebagai tuntunan dalam diagnosis dan
terapi.
a) Yin-Yang Saling Berlawanan
Berarti segala fenomena di alam semesta mempunyai 2 aspek yang
berlawanan, yaitu Yin dan Yang, yang saling mengatasi dan
mengawasi. Misalnya: panas (Yang) dapat menghilangkan dingin
(Yin), dingin dapat menurunkan suhu.Pada keadaan normal, fungsi
organ tubuh berada dalam keadaan keseimbangan Yin-Yang, diatur
melalui sifat saling berlawanan Yin dan Yang. Gangguan
keseimbangan Yin-Yang menyebabkan terjadinya sindrom
penyakit.Kelemahan Yang atau kelebihan Yin berarti sindrom dingin,
kelebihan Yang atau kekurangan Yin berarti sindrom panas.
b) Yin-Yang Saling Tergantung
Berarti tidak ada Yang tanpa Yin.Eksistensi Yang tergantung dari
adanya Yin, sebaliknya tidak ada Yin tanpa Yang, eksistensi Yin
tergantung dari adanya Yang. Yin-Yang di Alam:
· YING - YANG
· Bumi - Langit
· Wanita - Laki-laki
· Malam - Siang
· Bulan - Matahari
· Rendah - Tinggi
· Berat - Ringan
· Kecenderungan menurun - Kecenderungan meningkat
· Gerakan ke bawah - Gerakan ke atas
· Diam - Bergerak

Yin-Yang di Tubuh Manusia:


· YIN - YANG
· Interior - Eksterior
· Depan - Belakang
· Bagian bawah - Bagian atas
· Tulang - Kulit
· Organ dalam - Organ luar
· Darah - Qi
· Inhibisi - Stimulasi
· Defisiensi - Ekses
Pada tubuh manusia, Yin menunjukkan substensi nutrisi, Yang
menunjukkan aktifitas fungsional dari organ tubuh.Aktifitas yang
digerakkan oleh substansi Yin. Dengan kata lain, Yin adalah bahan
dasar untuk menjamin aktifitas Yang. Eksistensi substansi nutrisi Yin
membutuhkan aktifitas Yang, seperti aktifitas Yang –limpa.
c) Yin-Yang Saling Mengonsumsi
Berarti aktifitas yang terjadi proses konsumsi Yin, atau, Yin
dikonsumsi untuk menghasilkan Yang. Sebaliknya, Yang dikonsumsi
untuk menghasilkan Yin.
d) Yin-Yang Saling Mengubah
Hubungan antara Yin dan Yang tidak bersifat statis dan bersifat
dinamis untuk menjamin keseimbangan Yin-Yang.Pada keadaan
tertentu, Yang dapat berubah menjadi Yin atau Yin dapat berubah
menjadi Yang. Penerapan Teori Yin-Yang dalam kedokteran
tradisional Cina:
· Yin-Yang dan Stuktur Organis
Organ tubuh dapat dibagi menjadi 2 aspek yang berlawanan, yaitu Yin
dan Yang.Menurut kedokteran tradisional Cina, organ tubuh dibagi
menjadi organ Zang dan organ Fu.Organ Zang adalah jantung, paru-
paru, limpa, hati, dan ginjal; yang bersifat Yin.Organ Fu adalah
kandung empedu, lambung, usus kecil, usus besar, kandung kemih, dan
san-jiao; yang bersifat Yang.Setiap organ Yang dapat dibedakan dalam
dapat dibedakan dalam Yin dan Yang.Organ jantung adalah Yin dan
aktifitas jantung adalah Yang, Organ ginjal adalah Yin dan Fungsi
ginjal adalah Yang.

· Yin-Yang dan Fungsi Fisiologis


Fungsi fisiologis berdasarkan koordinasi Yin-Yang organ tubuh.
Aktifitas fungsional Yang tergantung dari adanya bahan nutrisi Yin,
sebaliknya aktifitas Yang adalah tenaga penggerak untuk
menghasilkan bahan nutrisi Yin dengan kata lain, tanpa fungsi Yang
dari organ Zang-Fu, bahan makanan tidak dapat diubah menjadi bahan
nutrisi Yin. keseimbangan Yin-Yang ini menjamin kesehatan dan
kehidupan tubuh manusia.

· Yin-Yang dan Perubahan Patologis


Menurut kedokteran tradisional Cina, penyakit terjadi akibat adanya
gangguan keseimbangan antara Yin yang dalam tubuh.Yang bersifat
panas, kering, dan mengonsumsi Yin.Kelebihan Yang menimbulkan
sindrom panas, kekurangan Yin, dan kering.Sebaliknya, kelemahan
Yang menimbulkan sindrom dingin, kelebihan Yin, dan lembab.Yin
bersifat dingin dan lembab.Kelebihan Yin dapat menekan Yang dan
menyebabkan sindrom dingin dan lembab.Sebaliknya, kekurangan Yin
tidak dapat mengendalikan Yang dan terjadi sindrom panas dan kering.

· Yin-Yang sebagai Tuntunan Diagnosis dan Terapi


Penyakit terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara Yin dan Yang
dalam organ tubuh.Mengetahui dan menganalisis gangguan
keseimbangan Yin-Yang adalah basis dari pembedaan sindrom
penyakit, sementara memulihkan keseimbangan Yin-Yang adalah basis
terapi kedokteran tradisional Cina.
2. Konsep penelitian
1. Persepsi.
Kondisi diri dan kemampuan sangat berpengaruh dalam terbentuknya
persepsi seseorang. Persepsi memiliki hubungan erat dengan praktek
kesehatan atau perilaku kesehatan. Notoatmodjo, (2003) menjelaskan
apabila seorang individu telah memahami sebuah stimulus atau objek
kesehatan dan melakukan penilaian terhadap objek tersebut,
diharapakan seorang individu itu dapat mengambil keputusan dan
melakukan sesuatu yang telah diketahuinya dan dipahaminya melalui
penilaian dan pembentukan persepsi pada proses sebelumnya.
2. Pengalaman
Pengalaman merupakan salah satu cara memperoleh kebenaran
pengetahuan secara tradisional atau non ilmiah dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan
pada masa lalu (Kholid, 2014). Pengalaman merupakan sesuatu yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seseorang, sangat berharga
bagi pribadi seseorang, serta dapat dibagikan kepada siapa saja agar
dapat digunakan sebagai pembelajaran. Pengalaman seseorang dalam
memanfaatkan pengobatan tradisional dimasa lalu akan mempengaruhi
keputusan seseorang untuk menerima layanan pengobatan tradisional
sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan kesehatan
seorang pasien maupun sebagai petugas kesehatan.
3. Dukungan keluarga
Keluarga merupakan bagian dari masyarakat namun jumlahnya kecil
dan mempunyai hubungan yang sangat erat antara anggota keluarga
satu dengan yang lain dalam sebuah lingkungan sosial bersama yang
memiliki aturan dan perilaku tersendiri (Soemanto 2014). Peranan
keluarga dalam praktik kesehatan yaitu dapat memberikan
kenyamanan dan keamanan, serta berperan penting dalam segi
ekonomi untuk menyediakan sumber - sumber ekonomi yang berfungsi
untuk mendukung pemanfaatan layanan akupresur di puskesmas.
Selain itu keluarga juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam
memberikan masukan, meningkatkan rasa percaya diri dan
memberikan jalan keluar pada setiap permasalahan kesehatan pasien.
3. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur
1) Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan
syndrome menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan arah
pemijatan yang akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat
penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang, se, panas, luar maka pemijatan
pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum jam sebanyak
60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin,
dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak 30
putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa
(nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila
sensasi rasa dapat tercapai maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue
(darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya hormonendomofrin
(hormone sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan
rasa tenang).
2) Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah
satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan
titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau
ilmu pijat turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena
digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3) Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan
berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh
sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang
oleh ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan
menjadi seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan
perasaan sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka
perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk
mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan
menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.
4. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur
1) Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit
kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan,
nyeri tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah :
1. Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian
tengah hidung (titik 1 a). Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
2. Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata
bagian dalam (titik 2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan
nyeri sekitar mata.
3. Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek:
mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
4. Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah
alis (titik 2 c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan
penglihatan kabur.
5. Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan
lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3 a).
Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.
6. Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu
jari dan jari telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi nyeri kepala
dan mata pedih.
7. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5 a ) . Efek :
mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
8. Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut (titik 1 b ).
Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9. Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek:
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat
hidung tersumbat.
10. Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a) .
Efek: merupakan titik penguat sistem pencernaan dan mengurangi
nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem pencernaan,
intoleransi makanan, dan kelelahan.
11. Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar
mata (titik 1 d) . Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri
mata.
12. Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek:
mengurangi nyeri kepala migren.
13. Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari
pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a). Efek:
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.
14. Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki,
antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri migren,
penglihatan kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1. Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f).
Efek: mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2. Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga
(titik 1 g). Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3. Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini
ditekuk (titik 8 a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri
yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
1. Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari
di samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan titik
yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh,
meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat.
2. Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh,
khususnya tulang dan sendi lutut.
3. Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon
dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan
menguatkan otot kaki.
4. Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek:
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak
d. Siku tangan
1. Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan
2. Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:
meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku,
lengan dan jari tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1. Titik 7 a.
2. Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku ,
pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan bawah.
3. Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada
lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah
atas , sejajar dengan jari manis (titik 7 b) . Efek: mengurangi nyeri
di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari.
f. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-
titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :
1. Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher
(titik 3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung
atas.
2. Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku
dibengkokkan (titik 8) Efek: menghilangkan nyeri dan kekakuan
pada tubuh bagian atas.
3. Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a).
Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah
bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan
dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri pinggang bawah.
4. Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon (titik
9a ). Efek: menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang
belakang.
5. Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a).
Efek: mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki
g. Kesehatan Sendi pinggul
1. Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek:
meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
h. Kesehatan Sendi lutut
1. Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee
acupoint). Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).Efek:
mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek :
mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
2. Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di
bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan
pembengkakan di pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan
dekat dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi
nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks.
Beberapa titik tersebut adalah :
1. Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan
pikiran anda.
2. Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan
menekan titik ini terlalu keras pada wanita hamil.
3. Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan
jari ke 5 (titik 10 b). Efek: membuat rileks tubuh anda.
Merupakan titik kunci untuk mengurangi segala kecemasan dan
gangguan tidur.
4. Titik yang terletak di antara tendon , tiga jari di atas pergelangan
tangan ( gambar 10a ). Efek: mengurangi kecemasan dan
membuat rileks tubuh anda
GAMBAR BEBERAPA TITIK AKUPRESUR UNTUK MENGURANGI
NYERI
2) Kontraindikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur
a) Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara
terapis dengan pasien.
b) Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c) Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung,
gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke,
pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan
gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang
keliru dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang
lebih baik.
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh
untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal akupuntur
tanpa jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh teori akupuntur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti
jarum. Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya Shiatsu, Jin
Shin, Do-in, serta Tui-Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan akupresur.
Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum individu terserang penyakit
yang artinya individu yang dalam keadaan sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu sakit
kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan,
pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi pinggul,
kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta
acupoint untuk membantu anda lebih rileks. Sedangkan kondisi yang tidak
diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah tulang, kulit yang
terkelupas, pasien gaga jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah saraf pusat
misalnya stroke dan kondisi gawat lainnya.

B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat
benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta terus
memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya pada terapi akupresur.
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait konsep
umum dari terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar dapat memenuhi
perawan perawat untuk dapat memberikan alternatif pengobatan yang sesuai dengan
keluhan pasien serta halal untuk dilakukan dari pandangan religi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6669619/Pengobatan_Komplementer_Akupuntur
https://baixardoc.com/documents/makalah-akupuntur-5dbc95dcb3d94
https://www.academia.edu/6669619/Pengobatan_Komplementer_Akupuntur
http://id.wikipedia.org/wiki/Akupunktur
http://id.wikipedia.org/wiki/Meridian_%28akupunktur%29
http://www.dokterfloren.com/2013/01/12-meridian-akupunktur.html
http://lidia-sayalidia.blogspot.com/2012/11/makalah-terapi-akupunktur-untuk.html
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2174729-pengertian-
akupunktur/
http://artikeltentangkesehatan.com/efek-samping-akupuntur-ada-atau-tidak.html
http://akupunkturrscm.com/indikasi.php

Anda mungkin juga menyukai