Anda di halaman 1dari 26

PT.

JATI WIRYA MOBILINDO


AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

BAB III
PERAWATAN PADA MESIN MOBIL TOYOTA RUSH DAN
PENANGANANNYA

3.1 Pengertian perawatan mesin


Perawatan mesin adalah kegiatan atau usaha untuk menjaga, mempertahankan,
dan memaksimalkan kinerja mesin agar tetep pada kondisi yang prima. Untuk
memaksimalkan kinerja mesin agar tetap prima saat pemakaian sehari-hari maka
harus rutin dirawat dan dicek secara berkala dan dibawa ke bengkel resmi agar
kerusakan pada mesin yang tidak bisa kita deteksi sendiri atau tidak kita ketahui,
dapat terdeteksi dan dapat diperbaiki secara langsung tanpa merusak komponen-
komponen yang lainnya.
Pemeriksaan keamanan sebelum perjalanan adalah ide yang baik, untuk
melakukan pemeriksaankeamanan sebelum memulai suatu perjalanan. Pemeriksaan
beberapa menit saja, dapat membantu kepastian keamanan dan kenyamanan
berkendara. Hanya diperlukan pemahaman dasar atas kendaraan kita, serta kejelian
mata.
Sebelum menghidupkan mesin kita harus memeriksa bagian luar kendaraan, yaitu:
 Ban (termasuk ban cadangan)
Periksa tekanan ban dengan menggunakan pengukur (gauge) dan periksa
dengan teliti bagian yang terpotong, rusak, atau keausan yang berlebihan.
 Mur roda
pastikan bahwa mur roda tidak ada yang kurang ataupun kendur.
 Kebocoran fluida
Setelah kendaraan diparkir selama beberapa waktu, periksa bagian kolong dari
adanya kebocoran bahan bakar, oli, air atau fluida. (air yang menetes dari AC
setelah penggunaan adalah normal).
 Lampu-lampu

Laporan Kerja Praktek 10


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Pastikan bahwa lampu-lampu besar, lampu rem,lampu belakang, lampu tanda


belok, dan lampu-lampu lainnya menyala. Periksa arah sinar lampu besar.

Bagian dalam kendaraan yaitu:


 Dongkrak dan kunci mur roda
Pastikan tersedianya dongkrak dan kunci mur roda.
 Sabuk keselamatan
Periksa bahwa gesper dapat mengunci dengan sempurna. Pastikan bahwa belt
tidak aus atau terurai.
 Instrumen dan alat kontrol
Yang utama, pastikanlah bahwa indicator pengingat service dan lampu
instrument bekerja dengan baik.
 Rem
Pastikan bahwa pedal memiliki gerak bebas yang cukup.

Bagian dalam ruang mesin yaitu:


 Fuse cadangan
Pastikan tersedianya fuse cadangan. Fuse cadangan harus meliputi
keseluruhan tingkat ampere yang tercantum pada tutup kontak fuse.
 Permukaan cairan pendingin mesin
Pastikan bahwa permukaan cairan pendingin mesin adalah benar sesuai batas
petunjuk maksimum/minimum cairan pendinginnya.
 Baterai dan kabel
Seluruh sel baterai harus terisi dengan air destilasi pada ketinggian yang
benar. Periksa terminal yang berkarat dan longgar, serta keretakan cabinet.
Perikas kondisi kabel dan persambungannya.
 Wiring
Periksa adanya kerusakan, longgar atau putus hubungan.
 Saluran bahan bakar
Periksa saluran dari kemungkinan bocor atau persambungan yang longgar.

Laporan Kerja Praktek 11


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

3.2 Perawatan manual


Perawatan mesin dapat kita lakukan sendiri dan dapat kita pantau sendiri agar
berkendara menjadi lebih tenang dan nyaman. Perawatan yang dapat kita lakukan
sendiri adalah:
Mesin dan chasis
 Pemeriksaan permukaan oli mesin
 Pemeriksaan permukaan cairan pendingin mesin
 Pemilihan tipe cairan pendingin
 Pemeriksaan radiator
 Pemeriksaan tekanan pemompaan ban
 Pemeriksaan dan penggantian ban
 Merotasi ban
 Mengganti pelek roda
 Perhatian tentang pelek roda aluminium
 Pemeriksaan kondisi baterai
 Perhatian tentang pengisian kembali baterai
 Pemeriksaan dan mengganti fuse
 Menambah fluida pembasuh
 Mengganti bola lampu
 periksa pedal kopling
 periksa free play pedal rem
 periksa langkah rem
 periksa langkah rem parkir
 periksa minyak rem
 menganti karet wiper

Laporan Kerja Praktek 12


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Mesin dan chasis


3.2.1 Pemeriksaan permukaan oli

Gambar 3.1 dipstick


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Dengan mesin berada dalam temperature kerja dan mesin mati, periksa
permukaan oli pada dipstik oli.
- Untuk mendapatkan pembacaan yang benar, maka kendaraan harus
diparkir di tempat yang rata. Setelah mematikan mesin, tunggulah dulu
beberapa menit agar oli turun kedasar mesin.
- Tarik dipstick keluar, dan hapus dengan kain lap.
- Masukan kembali dipstick lalu dorong masuk sejauh mungkin, apabila
tidak pembacaan dapat menjadi keliru.
- Tarik dipstick keluar dan periksalah permukaan oli pada bagian
ujungnya.
Apabila ternyata permukaan oli berada dibawah atau sedikit diatas garis
permukaan rendah, maka tambahkan oli mesin dengan tipe yang sama.
Lepas tutup pengisi oli dan tambahkan oli sedikit demi sedikit
menggunakan corong, kemudian periksa dengan dipstick. Jumlah perkiraan oli

Laporan Kerja Praktek 13


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

yang perlu diisi antara permukaan rendah dan permukaan penuh pada dipstick
ditunjukan sebagai berikut:
1.5L (1.6 qt., 1.3 lmp.qt.)
PELUMASAN MESIN
Kapasitas oli ( kuras dan isi kembali ), L (qt., lmp. qt.):
Dengan saringan 3.0 (3.2, 2,6)
Tanpa saringan 2.7 (2.9, 2.4)
“Toyota Genuine Motor Oli” telah digunakan pada kendaraan anda.
Gunakan “Toyota Genuine Motor Oli” yang telah disetujui Toyota
atau yang setara guna memenuhi tingkat dan viskositas.
Tingkat oli:
20W-50 dan 15W-40
API grade SL atau SM oli mesin multigrade.
10W-30 dan 5W-30
API grade SL “Energy-Conserving”, SM “Energy-Conserving” atau
ILSAC oli mesin multigrade.

Sumber: buku pedoman Toyota Rush


Viskositas oli yang dianjurkan ( SAE ):

Gambar 3.2 viskositas oli


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Laporan Kerja Praktek 14


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Apabila menggunakan oli mesin SAE 10W-30 atau oli mesin dengan viskositas
yang lebih tinggi pada temperature yang sangat rendah, maka mesin akan
menjadi sulit start, jadi sangat dianjurkan untuk menggunakan oli mesin SAE
5W-30.
Pada saat permukaan mencapai batas yang benar, pasanglah tutup pengisi
dengan kencang menggunakan tangan.
Symbol API service ditempatkan dimana saja pada sisi luar kaleng oli.
Bagian atas dari label memperlihatkan kualitas oli oleh penunjuk API ( American
Petroleum Institute ) misalnya SM. Bagian tangah dari label memperlihatkan
grade viskositas SAE misalnya SEA 10W-30. “Energy-Conserving”
diperlihatkan pada bagian bawah label, menunjukan bahwa oli memiliki
kemampuan menghemat bahan bakar.
Tanda sertifikat ILSAC ( International Lubricant Standardization and Approval
Committee ) ditampilkan pada bagian depan dari kaleng.
Untuk memastikan penggunaan terbaik pelumas pada kendaraan anda,
gunakanlah ”Toyota Genuine Motor Oli” yang tersedia, karena telah diuji dan
terbukti sesuai bagi semua mesin Toyota.

3.2.2 Pemeriksaan permukaan cairan pendingin mesin


Pemeriksaan cairan pendingin mesin dapat dilihat memalui tangki
reservoir air pendingin yang tembus pandang pada saat mesin dingin. Permukaan
air yang benar adalah apabila berada diantara “FULL” dan ”LOW” pada
reservoir. Bila permukaan rendah, maka tambahkan air pendingin tipe ethylene-
glycol untuk perlindungan karat terhadap komponen aluminium.
Permukaan air pendingin tergantung pada temperature mesin. akan tetapi,
apabila permukaan air dibawah atau tepat digaris ”LOW”, tambahkan air
pendingin. Jagalah agar permukaannya berada pada garis “FULL”. Apabila
permukaan air pendingin turun dalam waktu yang singkat setelah penambahan,
kemungkinan ada kebocoran didalam system. Lakukan pemeriksaan visual pada
radiator, slang, tutup radiator dan sumbat penguras serta pompa air. Apabila tidak
ditemukan adanya kebocoran, kita minta pada dealer Toyota / bengkel resmi

Laporan Kerja Praktek 15


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

untuk memeriksa kebocoran tekanan tutup radiator dan kebocoran pada system
pendinginan.

3.2.3 Pemilihan tipe cairan pendingin


Penggunaan cairan pendingin yang tidak tepat dapat merusak system
pendingin mesin. gkita dapat menggunakan anjuran dari bengkel resmi seperti
“Toyota Super Long-life Coolant” atau cairan pendingin mesin dengan teknologi
long-life hybrid organic acid ethylene glycol berbahan dasar non-silicate, non-
anime, non-nitrite, dan non-borate yang sejenis dengan kualitas tinggi. ( Cairan
pendingin mesin adalah teknologi long-life hybrid organic acid adalah kombinasi
antara phospat rendah dan asam organic. )
“Toyota Super Long-life Coolant” adalah campuran dari 50% cairan
pendingin mesin dan 50% air yag telah di-ionisasikan. Cairan pendingin ini
memberikan perlindungan sampai dengan suhu -35˚C ( -31˚F ).

3.2.4 Pemeriksaan radiator


Radiator adalah komponen yang berfungsi sebagai pengatur suhu mesin.
Di dalamnya, terdapat air radiator yang bertugas mendinginkan mesin. Untuk
mencegah korosi, air radiator perlu diganti secara berkala. Kebocoran dalam
sistem terjadi ketika air radiator terhisap masuk ke ruang bakar atau masuk ke
dalam sistem pelumasan.
Anda bisa mengecek kondisi oli terlebih dahulu. Apabila warna oli berubah
seperti susu, tandanya air telah masuk ke dalam sistem pelumasan. Jika warna oli
tidak berubah, kemungkinan air terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Ada baiknya mengisi air radiator dengan air murni H2O. Air murni H20 bisa
didapat di bengkel dan toko otomotif. Ciri-ciri air murni adalah bertutup biru
dengan keterangan ” bisa digunakan untuk air radiator”.
Selain itu,anda bias gunakan radiator coolant. Radiator coolant berfungsi sebagai
pelumas,memperlambat terjadinya korosi, dan meningkatkan titik didih air. Jika
menggunakan coolant untuk radiator, sebaiknya tidak mengganti-ganti merek
untuk menghindari reaksi kimia antar merek. Anda juga bisa menggunakan

Laporan Kerja Praktek 16


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

campuran antara air murni dan radiator coolant untuk mengisi air radiator.
Dengan demikian, radiator Anda akan tetap awet, tidak mudah bocor, dan tidak
mudah panas.

Pada kondisi darurat, dengan kondisi mesin panas, kita dapat memeriksa dan
menambah air radiator dengan cara berikut, ini:
- Hentikan kendaraan Anda ditempat yang aman
- Biarkan mesin dalam keadaan hidup
- Buka tutup mesin
- Ambil kain atau lap dan basahkan dengan air, kemudian putar tutup
radiator perlahan-lahan hingga udara panas dalam radiator mengalir keluar.
- Biarkan air keluar dari tekanan radiator keluar hingga terhenti.
- Buka tutup radiator
- Tambahkan air kedalam radiator sampai penuh
- Injak pedal gas
- Tambahkan air kembali kedalam radiator
- Tutupkan kembali tutup radiator
- Mobil sudah siap dipakai kembali

Yang harus diperhatikan anda dalam penggantian air radiator. “Jangan sekali-kali
Anda menambah air radiator pada saat mesin panas dalam keadaan mesin
mati.”Karena kemungkinan besar Anda akan terkena semburan air panas yang
keluar dari lubang radiator saat air diisi. Kulit bisa melepuh jika terkena cipratan
air radiator. Hal ini terjadi karena tekanan air didalam radiator lebih besar dari
tekanan udara diluar radiator, hingga air akan menyemprot keluar. Maka dari itu,
dinginkan mesin anda terlebih dahulu mesin mobil anda sebelum melakukan
penggantian air radiator.

3.2.5 Pemeriksaan tekanan ban


Laporan Kerja Praktek 17
Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Tekanan udara pada ban janganlah disepelekan, Karena tekanan ban


sangat berpengaruh pada kenyamanan berkendara. Kita harus memeriksa tekanan
ban setiap 2 minggu atau sekurang-kurangnya sekali dalam 1 bulan. Dan jangan
lupakan memeriksa tekanan ban cadangan. Tekanan yang salah dapat membuat
boros bahan bakar, mengurangi kenyamanan berkendara, mengurangi umur ban
serta mengurangi keamanan dalam berkendara.

Adapun ukuran ban dan tekanan pemompaan sebagai berikut:


Ukuran ban: 235/60R 100H
Tekanan pemompaan ban saat dingin,
kPa (kgf/cm² atau bar, psi)
depan: 210 (2.1, 31)
belakang: 210 (2.4, 31)

Instruksi pemeriksaan tekanan ban sebagai berikut:


 Tekanan ban hanya diperiksa pada saat dingin.
Apabila kendaraan telah diparkir sekurang-kurangnya 3 jam atau apabila
kendaraan belum dijalankan lebih dari 1,5 km atau 1 mil, maka kita dapat
melakukan pembacaan pengukuran.
 Gunakan selalu pengukur tekanan.
Apabila hanya berdasarkan pandangan saja, dapat menjadi keliru.
Disamping itu selisih yang hanya sedikit saja pada tekanan ban dapat
mengurangi kualitas pengendara.
 Jangan menurunkan tekanan ban setelah pengendaraan
Apabila tekanan ban sedikit meningkat setelah pengendaraan itu adalah
hal yang normal.
 Pastikanlah untuk memasang kembali tutup katup udara.
Tanpa tutup, maka kotoran atau kelembaban dapat masuk kedalam katup
udara, sehingga mengakibatkan kebocoran.

Dampak dari kurangnya tekanan ban yaitu:

Laporan Kerja Praktek 18


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

- Keausan yang berlebihan


- Keausan yang tidak rata
- Kemudi berat
- Kemungkinan pecahnya ban karena terlampau panas
- Berkurangnya kerapatan pada bead ban
- Deformasi ban / separasi ban, tekanan ban yang terlalu tinggi (over-
inflation)
- Pengendaraan terasa kasar
- Keausan yang berlebihan pada bagian tengah telapak ban.
- Kemungkinan rusaknya ban melewati permukaan jalan yang rusak

3.2.6 Pemeriksaan dan mengganti ban

Gambar 3.3 indikator keausan ban


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

 Pemeriksaan ban

Laporan Kerja Praktek 19


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

periksa telapak ban tehadap indicator keausan ban. Apabila indicator


menunjukan keausan, gantilah ban. “indikator keausan ban” diperlihatkan
dengan tanda “TWI” atau tanda “∆” yang terletak pada dinding ban.
Ban pada Toyota dilengkapi dengan indikator keausan ban terpadu untuk
membantu mengetahui kapan perlu mengganti ban. Apabila kedalaman alur
telapak ban aus hingga menjadi tinggal 1,6 mm (0,06 in) atau kurang, maka
indicator ini akan terlihat. Dan apabila kita menjumpai indicator pada dua atau
lebih alur ban, maka ban harus diganti. Semakin tipis telapak ban, maka resiko
slip akan lebih besar. Apabila ada kerusakan pada ban seperti terpotong, sobek
atau retak yang dalam sehingga bahan terlihat, atau tonjolan yang menunjukan
kerusakan didalam, maka diwajibkan mengganti ban.
Bila udara hilang selama berkendara, jangan meneruskan pengendaraan dengan
ban yang kempes. Pengendaraan, bahkan dengan jarak pendek dapat merusak ban
yang paada akhirnya tidak dapat diperbaiki.
Ban yang berumur lebih dari 6 tahun, perlu diperiksa oleh teknisi yang mengerti,
sekalipun tidak Nampak adanya kerusakan. Ban akan menjadi rusak termakan
usia meskipun tidak pernah atau jarang digunakan. Hal demikian juga berlaku
pada ban cadangan, dan ban yang disimpan untuk penggunaan yang akan datang.

 Mengganti ban
Pada saat mengganti ban, gunakan ban yang sama dengan ukuran dan
konstruksi ban yang sedang digunakan dan dengan kemampuan beban yang sama
atau lebih besar. Penggunaan ban dengan ukuran atau tipe yang berbeda, dapat
mempengaruhi pengemudian, kalibrasi speedometer/odometer, jarak ke tanah, dan
jarak antara bodi dan ban. Apabila ban diganti, maka roda harus di-balance. Roda
yang tidak balance, dapat berpengaruh pada pengemudian kendaraan serta umur
ban. Roda dapat menjadi tidak balance karena penggunaan biasa dan oleh sebab
itu ban perlu di-balance kembali sewaktu-waktu.

3.2.7 Merotasi ban

Laporan Kerja Praktek 20


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Gambar 3.4 rotasi ban


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Untuk meratakan keausan ban serta membantu memperpanjang umur ban,


Toyota menganjurkan untuk merotasi ban kira-kira setiap 5000 km. akan tetapi,
saat yang paling tepat untuk merotasi ban itu tergantung pada kebiasaan
berkendara dan kondisi permukaan jalan.
Pada saat merotasi ban, periksa pula ketidakrataan, keausan serta kerusakan
ban, kesalahan alignment roda, roda tidak balance atau pengereman yang berat.

3.2.8 Mengganti pelek roda


Apabila pelek roda rusak, misalnya bengkok, retak atau berkarat berat, maka
pelek roda harus diganti. Bila kita lalai mengganti pelek roda yang rusak, ban
dapat lepas dari pelek roda, sehingga dapat kehilangan control kemudi.
Jika ingin mengganti pelek roda, pastikan bahwa pelek roda pengganti memiliki
kapasitas beban, diameter, lebar rim, dan offset yang sama dengan pelek roda
yang diganti.
Pelek roda dengan ukuran dan tipe yang berbeda dapat berpengaruh buruk
pada kemudi, umur roda, dan bantalan roda, pendinginan rem, kalibrasi

Laporan Kerja Praktek 21


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

speedometer/odometer, kemampuan rem, arah sinar lampu besar,tinggi bumper,


jarak terendah kendaraan ke tanah serta celah ban terhadap bodi dan chasis.
Penggantian dengan pelek roda bekas tidak dianjurkan, karena mungkin
pelek roda bekas tersebut pernah mengalami penggunaan kasar pada jarak tempuh
panjang, sehingga dapat merusak tanpa ada tanda peringatan terlebih dahulu.
Demikian pula, pelek yang telah bengkok dan diluruskan kembali telah
mengalami perubahan struktur sehingga tidak boleh digunakan.

3.2.9 Perhatian tentang pelek roda aluminium


dalam penggunaan pelek roda aluminium ada beberapa hal yang perlu
diketahui yaitu:
 Pada saat memasang pelek roda aluminium, periksa bahwa mur
roda masih kencang setelah mengendarai kendaraan sejauh 1600
km pertama.
 Setelah melakukan rotasi ban, perbaikan ban, perbaikan ban atau
penggantian ban, periksa kembali kekencangan mur roda setelah
jarak tempuh mencapai 1600 km.
 Gunakan hanya mur roda dan kunci roda Toyota yang telah
dirancang bagi pelek aluminium tersebut.
 Pada saat membalance roda, gunakan hanya timah balance Toyota
atau yang setara dan gunakan palu plastic atau palu karet untuk
memasangnya.
 Untuk beberapa pelek roda aluminium, periksalah secara berkala
dari kemungkinan rusak. Apabila terdapat kerusakan harus segera
diganti.

3.2.10 Pemeriksaan kondisi baterai

Laporan Kerja Praktek 22


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Gambar 3.5 baterai


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Periksa baterai terhadap perkaratan atau hubungan longgar, keretakan, atau


klem kendor.
a. Apabila baterai berkarat, basuhlah dengan larutan air panas dan soda
api. Olesi bagian luar terminal demngan gemuk untuk mencegah
perkaratan lebih lanjut.
b. Bila klem kabel baterai longgar, kencangkan bautnya dan jangan
terlampau kencang
c. Kencangkan klem yang menghadap ke bawah secukupnya untuk
menahan baterai pada tempatnya.pengencangan yang berlebihan dapat
merusak baterai. Setelah memeriksa baterai, pasang kembali penutup
baterai.

3.2.11 Memeriksa fluida baterai

Laporan Kerja Praktek 23


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Gambar 3.6 batas fluida baterai


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Memeriksa memalui garis permukaan fluida, permukaan fluida


(elektrolit) harus berada diantara garis tertinggi dan terendah.
Pada saat memeriksa permukaan fluida, periksa-lah pada ke-enam selnya,
bukan hanya satu atau dua sel saja. Apabila permukaannya lebih rendah dari
garis terendah, maka tambahkan air suling pada sel-sel yang kekurangan
fluida.

3.2.12 Perhatian tentang pengisian kembali baterai


Selama pengisian kembali, baterai menghasilkan gas hydrogen. Oleh sebab
itu, sebelum mengisi:
1. Lepas sumbat ventilasi
2. Apabila mengisi dengan baterai terpasang pada kendaraan, pastikan
untuk melepas kabel massanya.
3. Pastikan bahwa power switch pada alat pengisi baterai berada pada
posisi OFF di saat penyambungan dan pemutusan kabel pengisian.

3.2.13 Memeriksa dan mengganti fuse

Laporan Kerja Praktek 24


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Contoh fuse yang BAGUS dan PUTUS

Gambar 3.7 fuse


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Jika tidak yakin fuse telah putus, cobalah untuk mengganti fuse yang diduga
putus dengan yang baik. Apabila fuse telah putus, pasangkan fuse yang baru
pada klipnya. Pasangkan hanya fuse yang berkemampuan ampere seperti yang
ditentukan pada tutup kotak fuse. Jika tidak memiliki fuse cadangan dalam
kondisi darurat, kita dapat menggunakan “CIG”, yang masih memungkinkan
untuk pengendaraan yang normal, dan gunakanlah fuse tersebut untuk
menggantikan fuse yang berkemampuan ampere sama.
Apabila tidak mendapatkan fuse yang berkemampuan ampere sama, maka
gunakan yang berkemampuan lebih rendah, akan tetapi yang sedekat mungkin
dengan yang digantikan. Apabila kemampuan ampere-nya lebih rendah dari
spesifikasi, maka fuse mungkin akan putus kembali, tetapi hal ini bukanlah
pertanda adanya kerusakan. Pastikan untuk mendapatkan fuse yang benar
sesegera mungkin dan kembalikan fuse pengganti sementara pada klipnya.
Apabila fuse baru cepat putus kembali, maka pertanda ada masalah pada
system elektrikalnya.

3.2.14 Menambah fluida pembasuh


Laporan Kerja Praktek 25
Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Apabila pembasuh kaca tidak bekerja, kemungkinan tangki fluida pembasuh


telah kosong. Tambahkan fluida pembasuh. Kita dapat menggunakan air tawar
sebagai fluida pembasuh. Akan tetapi, di-area yang dingin dimana
temperature berada dibawah titik beku, gunakan fluida pembasuh yang
mengandung zat anti beku. Produk ini tersedia di dealer Toyota dan toko-toko
auto part. Ikuti petunjuk tentang jumlah yang harus dicampur dengan air dari
pabrik pembuat.

3.2.15 Mengganti bola lampu


Ilustrasi berikut memperlihatkan bagaimana menenangi bola lampu. Pada
saat mengganti bola lampu, pastikan bahwa switch pengapian dan switch
lampu dengan daya yang diberikan dalam table dibawah ini.
BOLA LAMPU W JENIS
Lampu besar (jauh) 60 A Ket:
Lampu besar (dekat) 55 B A: bola lampu halogen HB3
Lampu kabut depan 35 C B: bola lampu halogen H11
Lampu parker 5 D C: bola lampu halogen H8
Lampu tanda belok depan 21 F
D: bola lampu kaki baji
Lampu tanda belok belakang 21 E E: bola lampu kaki baji (kuning)
F: bola lampu ujung tunggal
Lampu belakang / rem 21/5 D
Lampu mundur 16 D
(kuning)

High mounted stop lamp G: bola lampu ujung ganda


(high yang terpasang di 16 D
pintu belakang)
Lampu plat nomor 16 D
Lampu interior depan 5 G
Lampu interior belakang 8 G

Sumber: buku pedoman Toyota Rush

3.2.16 Periksa Pedal Kopling

Laporan Kerja Praktek 26


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Tekan pedal kopling pelan- pelan dengan tangan hingga terasa tertahan, dan
ukur free play sesuai dengan spesifikasinya.

3.2.17 Periksa free play pedal rem


1. Matikan mesin dan tekan pedal rem lebih dari lima kali untuk
menghilangkan kevakumannya di booster rem.
2. Ukur free play pedal dengan menarik pedal rem ke arah anda
3. Periksa apakah free play sesuai dengan spesifikasinya

3.2.18 Periksa langkah pedal rem

Gambar 3.8 pedal rem


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

1. Parkir kendaraan ditempat datar


2. Pindah tuas transmisi manual keposisi netral, atau transmisi otomatis
ke P
3. Aktifkan rem parkir
4. Saat mesin hidup , tekan pedalk rem beberapa kali
5. Tekan pedal rem dengan tenaga 294 N (30 kgf), dan ukur jarak antara
bagaian atas pedal dengan lantai
6. Periksa apakah langkah pedal sesui dengan spesifikasi

Laporan Kerja Praktek 27


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

7. Periksa juga apakah langkah pedal masih sama


3.2.19 Periksa langkah rem parkir

Gambar 3.9 tuas rem parkir


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

1. Parkir kendaraan di tempat datar


2. Pindah tuas transmisi manual ke posisi netral, dan transmisi otomatis ke
P
3. Tekan kuat-kuat pedal rem
4. Bebaskan rem parkir
5. Tarik tuas rem parkir pelan-pelan, dan hitung takikan dengan tenaga 196 N
(20 kgf)
6. Periksa jumlah takikan apakah sesuai spesifikasi

3.2.20 Periksa minyak rem

Laporan Kerja Praktek 28


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Gambar 3.10 tangki minyak rem


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

1. Periksa apakah ketinggian minyak rem berada diantara garis “MAX” dan
“MIN”.
2. Jika ketinggian minyak rem terlalu rendah , tambahkan sampai garis batas
“MAX”.

3.2.21 Mengganti karet wiper

Gambar 3.11 wiper


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Laporan Kerja Praktek 29


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

1. Tarik karet sampai stopper karet terlepas dari claw pada blade
2. Tarik karet dari blade
3. Masukan plat ke karet, perhatikan arah defleksi dari plat tersebut
4. Masukan karet ke blade dari sisi yang tidak ada stoppernya
5. Ketika memasang blade pada lengan wiper, pasang sedemikian sehingga
sisi dengan stopper terpasang pada sisi pengemudi

3.3 Masalah pada mesin otomatis (matic)


Perilaku yang salah dapat membuat usia pakai peranti pemindah daya mesin ke
roda ini menjadi lebih singkat, namun kadang kita tak menyadarinya. Apa saja itu?
Percayakah Anda kalau perawatan transmisi otomatis jauh lebih mudah dibanding
manual? Transmisi pintar ini akan tetap terjaga performanya selama oli transmisi
yang mengalir didalamnya tetap terjaga. Namun perlakuan yang salah terhadap
transmisi ini juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kelalaian-kelalaian
kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi pintar Anda secara keseluruhan.

1. Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat berhenti lama


Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan kemudahan yang diberikannya.
Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau saat lampu merah. Kondisi
ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena harus bekerja disaat suplai udara segar
terbatas. Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N ketika anda sedang berhenti dengan
waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini bertujuan agar pelumas di transmisi tidak
meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu.

2. Langsung tancap gas setelah memindah tuas ke D


Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung memindahkan
posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal transmisi perlu waktu
untuk melakukan proses "Engage" dengan memindahkan tekanan fluida ke
arah torque conventer. Bila kebiasaan ini tidak dihentikan, maka katup solenoid di
dalam transmisi lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi

Laporan Kerja Praktek 30


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

3. Sering melakukan engin brake berlebihan


Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan pada posisi
gigi yang lebih rendah. Namun sebaiknya lakukan perpindahan pada putaran mesin
dibawah 3000 Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya terjadilah hard friction
yang mengurangi umur pakai dari kopling gesek didalam transmisi matik.

4. Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi


Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin pun perlu
dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang tepat, agar mesin
bekerja diputaran yang cukup tinggi.

Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic, karena
transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip menjadi sangat
mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi tuas transmisi yang
berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft. Kejadian ini ditandai dengan gejala
semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika
putaran mesin hampir pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat
putaran tinggi.

5. Perpindahan dari D ke R saat melaju


Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan
kecepatan tangan dalam memindahkan tuas. Tapi, jika dilakukan dengan kasar, maka
transmisi otomatis dapat berakibat kerusakan internal maupun eksternal ditransmisi.
Didalam, kerusakan yang terjadi pada planetrary gear dan one way clutch. Sementara
komponen diluar transmisi yang bisa terpengaruh seperti cross joint pada as kopel,
engine mounting dan as roda pada penggerak roda depan.

6. Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus


kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan menurun atau
menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1. Tapi, sebaiknya

Laporan Kerja Praktek 31


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam kondisi normal, hal ini
perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan
perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih
menggunakan katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston
tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan
perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak.
Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen.

3.4 Masalah yang biasanya terjadi pada penggunaan mobil matic

Gambar 3.12 persneling matik


Sumber: google.com

1. Dijalan kencang tiba-tiba Lost Power (Ngedrop)


2. Gigi seperti ngunci digigi paling atas, kalau masuk dari N ke D. Meski pedal gas
diinjak untuk menjalankan mobil (harusnya matic, ketika sudah dimasukkan ke posisi
D maju pelan
3. Tombol OD (Over Drive tidak jalan)
4. Sudah masuk gigi R, Mobil tidak mundur
5. Mobi bergetar ketika dipacu pada kecepatan tinggi
6. Bau terbakar diarea transmisi
7. Susah oper gigi
Laporan Kerja Praktek 32
Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Pemeriksaan dan Penanganan pertama

 Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi
lanjut ke langkah berikutnya
 Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli maticnya. Ingat, ganti
oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik =====> Jika hasil masih sama saja
atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
 Kuras oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang sudah
mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan kotoran yang
menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini tidak dapat dilakukan di
bengkel sembarangan, soalnya tidak semua bengkel memiliki alat kuras oli matic
namanya (ATF Exchanger) ====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem
ditransmisi bawa ke bengkel spesialis transmisi matic.
 Transmisi matic harus dioverhaul, untuk memeriksa kondisi dan ketebalan kampas
kopling yang terdapat didalam transmisi, selain itu juga membersihkan komponen
transmisi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat aliran oli matic,
sebab transmisi matic mengandalkan tekanan fluida/oli ATF, jika tersumbat kotoran
sedikit saja, maka transmisi akan trouble karena lubang dibody valve sangat kecil.

3.5 jadwal servis berkala

Laporan Kerja Praktek 33


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Gambar 3.13 jadwal service berkala


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Gambar 3.14 cara kerja service berkala


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Laporan Kerja Praktek 34


Program Studi Teknik Mesin
PT. JATI WIRYA MOBILINDO
AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

Gambar 3.15 jadwal service berkala tambahan (1)


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Gambar 3.16 jadwal service berkala tambahan (2)


Sumber: buku pedoman Toyota Rush

Laporan Kerja Praktek 35


Program Studi Teknik Mesin

Anda mungkin juga menyukai