Rush Bab Iii
Rush Bab Iii
BAB III
PERAWATAN PADA MESIN MOBIL TOYOTA RUSH DAN
PENANGANANNYA
Dengan mesin berada dalam temperature kerja dan mesin mati, periksa
permukaan oli pada dipstik oli.
- Untuk mendapatkan pembacaan yang benar, maka kendaraan harus
diparkir di tempat yang rata. Setelah mematikan mesin, tunggulah dulu
beberapa menit agar oli turun kedasar mesin.
- Tarik dipstick keluar, dan hapus dengan kain lap.
- Masukan kembali dipstick lalu dorong masuk sejauh mungkin, apabila
tidak pembacaan dapat menjadi keliru.
- Tarik dipstick keluar dan periksalah permukaan oli pada bagian
ujungnya.
Apabila ternyata permukaan oli berada dibawah atau sedikit diatas garis
permukaan rendah, maka tambahkan oli mesin dengan tipe yang sama.
Lepas tutup pengisi oli dan tambahkan oli sedikit demi sedikit
menggunakan corong, kemudian periksa dengan dipstick. Jumlah perkiraan oli
yang perlu diisi antara permukaan rendah dan permukaan penuh pada dipstick
ditunjukan sebagai berikut:
1.5L (1.6 qt., 1.3 lmp.qt.)
PELUMASAN MESIN
Kapasitas oli ( kuras dan isi kembali ), L (qt., lmp. qt.):
Dengan saringan 3.0 (3.2, 2,6)
Tanpa saringan 2.7 (2.9, 2.4)
“Toyota Genuine Motor Oli” telah digunakan pada kendaraan anda.
Gunakan “Toyota Genuine Motor Oli” yang telah disetujui Toyota
atau yang setara guna memenuhi tingkat dan viskositas.
Tingkat oli:
20W-50 dan 15W-40
API grade SL atau SM oli mesin multigrade.
10W-30 dan 5W-30
API grade SL “Energy-Conserving”, SM “Energy-Conserving” atau
ILSAC oli mesin multigrade.
Apabila menggunakan oli mesin SAE 10W-30 atau oli mesin dengan viskositas
yang lebih tinggi pada temperature yang sangat rendah, maka mesin akan
menjadi sulit start, jadi sangat dianjurkan untuk menggunakan oli mesin SAE
5W-30.
Pada saat permukaan mencapai batas yang benar, pasanglah tutup pengisi
dengan kencang menggunakan tangan.
Symbol API service ditempatkan dimana saja pada sisi luar kaleng oli.
Bagian atas dari label memperlihatkan kualitas oli oleh penunjuk API ( American
Petroleum Institute ) misalnya SM. Bagian tangah dari label memperlihatkan
grade viskositas SAE misalnya SEA 10W-30. “Energy-Conserving”
diperlihatkan pada bagian bawah label, menunjukan bahwa oli memiliki
kemampuan menghemat bahan bakar.
Tanda sertifikat ILSAC ( International Lubricant Standardization and Approval
Committee ) ditampilkan pada bagian depan dari kaleng.
Untuk memastikan penggunaan terbaik pelumas pada kendaraan anda,
gunakanlah ”Toyota Genuine Motor Oli” yang tersedia, karena telah diuji dan
terbukti sesuai bagi semua mesin Toyota.
untuk memeriksa kebocoran tekanan tutup radiator dan kebocoran pada system
pendinginan.
campuran antara air murni dan radiator coolant untuk mengisi air radiator.
Dengan demikian, radiator Anda akan tetap awet, tidak mudah bocor, dan tidak
mudah panas.
Pada kondisi darurat, dengan kondisi mesin panas, kita dapat memeriksa dan
menambah air radiator dengan cara berikut, ini:
- Hentikan kendaraan Anda ditempat yang aman
- Biarkan mesin dalam keadaan hidup
- Buka tutup mesin
- Ambil kain atau lap dan basahkan dengan air, kemudian putar tutup
radiator perlahan-lahan hingga udara panas dalam radiator mengalir keluar.
- Biarkan air keluar dari tekanan radiator keluar hingga terhenti.
- Buka tutup radiator
- Tambahkan air kedalam radiator sampai penuh
- Injak pedal gas
- Tambahkan air kembali kedalam radiator
- Tutupkan kembali tutup radiator
- Mobil sudah siap dipakai kembali
Yang harus diperhatikan anda dalam penggantian air radiator. “Jangan sekali-kali
Anda menambah air radiator pada saat mesin panas dalam keadaan mesin
mati.”Karena kemungkinan besar Anda akan terkena semburan air panas yang
keluar dari lubang radiator saat air diisi. Kulit bisa melepuh jika terkena cipratan
air radiator. Hal ini terjadi karena tekanan air didalam radiator lebih besar dari
tekanan udara diluar radiator, hingga air akan menyemprot keluar. Maka dari itu,
dinginkan mesin anda terlebih dahulu mesin mobil anda sebelum melakukan
penggantian air radiator.
Pemeriksaan ban
Mengganti ban
Pada saat mengganti ban, gunakan ban yang sama dengan ukuran dan
konstruksi ban yang sedang digunakan dan dengan kemampuan beban yang sama
atau lebih besar. Penggunaan ban dengan ukuran atau tipe yang berbeda, dapat
mempengaruhi pengemudian, kalibrasi speedometer/odometer, jarak ke tanah, dan
jarak antara bodi dan ban. Apabila ban diganti, maka roda harus di-balance. Roda
yang tidak balance, dapat berpengaruh pada pengemudian kendaraan serta umur
ban. Roda dapat menjadi tidak balance karena penggunaan biasa dan oleh sebab
itu ban perlu di-balance kembali sewaktu-waktu.
Jika tidak yakin fuse telah putus, cobalah untuk mengganti fuse yang diduga
putus dengan yang baik. Apabila fuse telah putus, pasangkan fuse yang baru
pada klipnya. Pasangkan hanya fuse yang berkemampuan ampere seperti yang
ditentukan pada tutup kotak fuse. Jika tidak memiliki fuse cadangan dalam
kondisi darurat, kita dapat menggunakan “CIG”, yang masih memungkinkan
untuk pengendaraan yang normal, dan gunakanlah fuse tersebut untuk
menggantikan fuse yang berkemampuan ampere sama.
Apabila tidak mendapatkan fuse yang berkemampuan ampere sama, maka
gunakan yang berkemampuan lebih rendah, akan tetapi yang sedekat mungkin
dengan yang digantikan. Apabila kemampuan ampere-nya lebih rendah dari
spesifikasi, maka fuse mungkin akan putus kembali, tetapi hal ini bukanlah
pertanda adanya kerusakan. Pastikan untuk mendapatkan fuse yang benar
sesegera mungkin dan kembalikan fuse pengganti sementara pada klipnya.
Apabila fuse baru cepat putus kembali, maka pertanda ada masalah pada
system elektrikalnya.
Tekan pedal kopling pelan- pelan dengan tangan hingga terasa tertahan, dan
ukur free play sesuai dengan spesifikasinya.
1. Periksa apakah ketinggian minyak rem berada diantara garis “MAX” dan
“MIN”.
2. Jika ketinggian minyak rem terlalu rendah , tambahkan sampai garis batas
“MAX”.
1. Tarik karet sampai stopper karet terlepas dari claw pada blade
2. Tarik karet dari blade
3. Masukan plat ke karet, perhatikan arah defleksi dari plat tersebut
4. Masukan karet ke blade dari sisi yang tidak ada stoppernya
5. Ketika memasang blade pada lengan wiper, pasang sedemikian sehingga
sisi dengan stopper terpasang pada sisi pengemudi
Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic, karena
transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip menjadi sangat
mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi tuas transmisi yang
berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft. Kejadian ini ditandai dengan gejala
semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika
putaran mesin hampir pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat
putaran tinggi.
kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam kondisi normal, hal ini
perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan
perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih
menggunakan katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston
tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan
perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak.
Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen.
Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi
lanjut ke langkah berikutnya
Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli maticnya. Ingat, ganti
oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik =====> Jika hasil masih sama saja
atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
Kuras oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang sudah
mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan kotoran yang
menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini tidak dapat dilakukan di
bengkel sembarangan, soalnya tidak semua bengkel memiliki alat kuras oli matic
namanya (ATF Exchanger) ====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem
ditransmisi bawa ke bengkel spesialis transmisi matic.
Transmisi matic harus dioverhaul, untuk memeriksa kondisi dan ketebalan kampas
kopling yang terdapat didalam transmisi, selain itu juga membersihkan komponen
transmisi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat aliran oli matic,
sebab transmisi matic mengandalkan tekanan fluida/oli ATF, jika tersumbat kotoran
sedikit saja, maka transmisi akan trouble karena lubang dibody valve sangat kecil.