0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
Fenomenologi bermula dari Husserl yang memperkenalkannya sebagai metode pendekatan pengetahuan manusia dengan kembali ke data dan bukan pemikiran. Subjek harus melepaskan pengandaian pribadi dan melihat objek secara netral. Langkah ini disebut epoce untuk menyingkirkan unsur sementara dan menyisakan hakikat objek. Pendekatan ini berbeda dari tradisi Descartes hingga Hegel yang mengembangkan pengetahuan melalui kon
Fenomenologi bermula dari Husserl yang memperkenalkannya sebagai metode pendekatan pengetahuan manusia dengan kembali ke data dan bukan pemikiran. Subjek harus melepaskan pengandaian pribadi dan melihat objek secara netral. Langkah ini disebut epoce untuk menyingkirkan unsur sementara dan menyisakan hakikat objek. Pendekatan ini berbeda dari tradisi Descartes hingga Hegel yang mengembangkan pengetahuan melalui kon
Fenomenologi bermula dari Husserl yang memperkenalkannya sebagai metode pendekatan pengetahuan manusia dengan kembali ke data dan bukan pemikiran. Subjek harus melepaskan pengandaian pribadi dan melihat objek secara netral. Langkah ini disebut epoce untuk menyingkirkan unsur sementara dan menyisakan hakikat objek. Pendekatan ini berbeda dari tradisi Descartes hingga Hegel yang mengembangkan pengetahuan melalui kon
Munculnya fenomenologi lazimnya dikaikan dengan Husserl (1859-1938). Yang
memperkembangakan aliran ini sebagai cara atau metode pendekatan dalam pengetahuan manusia. Menurut prinsip yang dicanangkannya , fenomenologi haruslah kembali pada data bukan pada pemikiran. Yakni pada halnya sendiri yang harus menampakkan dirinya. Subjek harus melepaskan atau menurut istilah huseel, menaruh antara tanda kurung semua pengandaian-pengandaian dan kepercayaan -pribadinya serta dengan simpati melihat objek yang mengarahkan diri kepadanya. Langkah ini disebutnya epoce. Lewat objek ini pengetahuan dilepaskan dari unsur-unsur sementara yang tidak hakiki , sehingga tinggal hakikat objek yang menapakkan diri vatau mengkondisikan diri dalam kesadaran. Jelaslah disini bahwa fenomenologi Husserl menebas tradisi yang sudah dirintis sejak Descartes hingga hegel yang mengembangkan pengetahuan lewat kontruksi spekulatif didalam Budi. Bagi Husserl pengetahuan sejati adalah kesadaran data falam kesadaran budi, bukan rekayasa pikiran untuk membentuk teori.