Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN MATERI

ASBAB AN-NUZUL

A. Pengertian Asbab An-nuzul

Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan
keterangan terhadap turunnya ayat Alquran dan memberinya konteks dalam memahami
perintah-perintahnya. Pendapat ulama dalam mendefinisikan tentang asbab an-Nuzul,
diantaranya : Az-Zarqani, Ash-Shabuni, Shubhi Shaleh, Manna’ Khalil Al-Qattan

Semuanya menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang
melatarbelakangi turunnya ayat Alquran,dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut. Dari segi jumlah sebab
dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat kita bagi kepada :

 Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid


 Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid.

Asbab an-nuzul mempunyai arti penting dalan menafsirkan al-qur’an. Seseorang tidak akan
mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami riwayat asbab an-nuzul suatu ayat.

B. Pedoman Asbab An-nuzul

Untuk mengetahui asbabun nuzul secara shahih, para ulama berpegang pada riwayat shahih
yang berasal dari Rasulullah/sahabat. Sebab, pemberitaan seorang sahabat mengenai hal ini,
bila jelas berarti bukan pendapatnya, tetaapi ia mempunyai hukum marfu’ (bersandar pada
Rasulullah).

 Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul.diantaranya yaitu:


1. Mengetahui hikmah pemberlakuan suatu hukum, dan perhatian syariat terhadap
kemaslahatan umum dalam menghadapi segala peristiwa sebagai rahmat bagi umat
2. Mengetahui asbabun nuzul dengan cara terbaik untuk memahami Al-Qur’an dan
menyingkap kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat
ditafsirkan tanpa pengetahuan asbabun nuzul. Al-wahidi menjelaskan, “Tidak
mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa mengetahui sejarah dan penjelasan sebab
turunnya”
3. Supaya dapat menerangkan tentang kepada siapa ayat itu diturunkan sehingga tidak
diterapkan pada orang lain.
C. Makna Korelasi

Munaasabah (korelasi) dalam pengertian bahasa berarti kedekatan. Yang dimaksud


munasabah di sini ialah segi-segi hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam
satu ayat, antara satu ayat dengan ayat lain dalam banyak ayat, atau antara satu surah dengan
surah lain.

Setiap ayat mempunyai aspek hubungan dengan ayat sebelumnya dalam arti kandungan
yang menyatukan, seperti perbandingan atau perimbangan antara sifat orang mukmin dengan
sifat orang musyrik, antara ancaman dengan janji untuk mereka, penyebutan ayat-ayat rahmat
sesudah ayat-ayat adzab, ayat-ayat berisi anjuran sesudah ayat-ayat berisi ancaman, ayat-ayat
tauhid dan kemahasucian Allah sesudah ayat-ayat tentang alam dll.

Anda mungkin juga menyukai