Anda di halaman 1dari 19

ANALISA MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

di FOLKS COFFEE AND TEA SURABAYA


Randy Chrispian, Bonita Gosal, Sienny Thio, Endo Wijaya Kartika
Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia
Email: booyo_m@yahoo.com

Abstrak : Motivasi kerja dan kinerja karyawan merupakan faktor penting dalam
menjaga stabilitas perusahaan dalam hal ini adalah cafe dan restoran, untuk
memenuhi standart yang telah ditetapkan dan dibutuhkan untuk dapat bertahan
didalam persaingan yang terjadi dewasa ini. Didalam penelitian ini penulis ingin
menganalisa bagaimana motivasi kerja dan kinerja karyawan di Folks Coffee and
Tea Surabaya dengan metode kualitatif yaitu wawancara dengan seluruh
karyawan dan supervisor Folks Coffee and Tea. Dengan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa karyawan Folks Coffee and Tea merasa kurang puas dengan
gaji yang mereka terima sehingga menurunkan motivasi kerja. Namun, karyawan
tetap termotivasi untuk bekerja karena beberapa faktor yaitu ingin mendapatkan
pengalaman dan lingkungan kerja yang baik. Dengan performance yang baik,
diharapkan dapat meningkatkan karir dan penghasilan.

Kata Kunci:
Motivasi kerja, Kinerja Karyawan.

Abstract : Work motivation and employee performance are important factors in


maintaining the stability of the company which in this case is a cafe and
restaurant, to meet the standards that have been set and needed by the company to
be able to survive the competition. In this study, the authors wanted to analyzed
how work motivation and employee performance of Folks Coffee and Tea
Surabaya with qualitative methods of interviews with all employees and
supervisor at Folks Coffee and Tea. With this research can be concluded that
employees at Folks Coffee and Tea feel that the salary they gained is still not
enough to fulfill their daily needs so it can decrease employee work motivation,
but the employees still motivate to work because of several factors like good
working environment and to increase experience. With good performance, the
employees hope to get better career and salary

Keywords:
Work Motivation, Employee Performance

PENDAHULUAN
Sektor perdagangan, restoran Menurut data yang didapat dari Badan
dan hotel merupakan sektor yang Pusat Statistik Jawa Timur
mendominasi struktur ekonomi pertumbuhan dalam sektor
Surabaya yaitu sebesar 45,06%. perdagangan, hotel dan restoran tahun
2012 mengalami pertumbuhan sebesar Pengukuran kinerja biasa
9,69%. Wiwiek Widyawati selaku dilakukan oleh perusahaan untuk
Kepala Dinas Kebudayaan dan mengetahui tingkat performance
Pariwisata Jawa Timur, karyawan. Menurut Mangkunegara
mengungkapkan bahwa jumlah (2005,p.67), penilaian kinerja terdiri
restoran dan cafe di Surabaya dari lima kriteria, yaitu: kualitas
mengalami peningkatan sebesar 15% pekerjaan, kuantitas pekerjaan,
hingga 20% setiap tahunya (Harianto & kerjasama, tanggung jawab pekerjaan,
Subagio, 2013). Hal ini dapat dilihat dan inisiatif dalam bekerja.
dari banyaknya cafe – cafe yang Folks Coffee and Tea Surabaya
berdiri di Surabaya selama dua tahun merupakan sebuah coffee shop yang
belakangan ini, seperti Coffee Tofee, ikut bersaing dalam maraknya peluang
Coffee Corner, Ayola Cafe, Double bisnis di bidang kuliner. Coffee shop
Dips, Bangi Kopitiam, Fabrika, ini didirikan oleh Topan Lazuhardi
Amboja, Canari dan salah satunya pada tahun 2012, bertempat di jalan
adalah Folks Coffee and Tea. Slamet nomor 8A, Surabaya. Folks
Peningkatan jumlah kafe dan Coffee and Tea memiliki tagline
restoran di Kota Surabaya pada “where the story begin” yang artinya
akhirnya menimbulkan persaingan Folks ingin dapat menjadi media dan
dalam bagaimana sebuah cafe atau tempat untuk menjalin keakraban
restoran dapat bertahan dan tetap antara konsumen dengan karyawan,
survive diantara banyaknya jumlah cafe karyawan dengan karyawan, dan
dan restoran yang telah lebih dahulu konsumen dengan konsumen melalui
berdiri dan yang baru berdiri. Maka kopi sebagai produk utamanya .
dari itu perlu ditinjau faktor motivasi Chandra sebagai karyawan senior di
dan kinerja karyawan pada Folks Coffee and Tea Surabaya,
kelangsungan cafe atau restoran yang pelayanan yang baik seperti ramah dan
ada untuk menjaga konsistensi dan menjalin komunikasi yang intens
standart yang telah ditetapkan agar dengan pelanggan di Folks Coffee and
dapat bertahan dalam persaingan ini. Tea mulai menurun. Menurunnya
Menurut Saydam (2006, p.258) pelayanan tersebut terletak dari
motivasi kerja dapat dipengaruhi oleh menurunnya motivasi karyawan yang
beberapa faktor, baik yang berupa tentu saja sangat berdampak pada
faktor internal maupun faktor eksternal. kinerja. Hal ini disebabkan faktor
Faktor eksternal yang mempengaruhi kompensasi yang kurang sesuai dengan
motivasi kerja seseorang mencakup tanggung jawab serta banyaknya
antara lain: lingkungan kerja yang pekerjaan yang dilakukan, serta gaya
menyenangkan, kompensasi yang kepemimpinan yang berbeda. General
memadai, supervisi yang baik, adanya meeting yang dilakukan minimal satu
penghargaan atas prestasi, status bulan sekali pada awalnya dilakukan
perkawinan dan tanggung jawab, untuk membicarakan terkait kendala
peraturan yang berlaku. Selanjutnya dari segi internal seperti; memperbaiki
faktor internal yang mempengaruhi kekurangan dan kesalahan yang terjadi,
motivasi kerja seseorang, antara lain: memberikan solusi untuk pemecahan
kematangan pribadi, tingkat masalah yang muncul pada karyawan
pendidikan, keinginan dari harapan, maupun pelanggan, serta memberikan
kebutuhan aktualisasi diri, kelelahan peluang untuk menyampaikan harapan
dan kebosanan. dan keinginan karyawan, kini tidak lagi
ada. Sehingga kesepahaman antara Manfaat Penelitian
pimpinan dan bawahan, serta Adapun penelitian ini dilakukan
kedekatan antar karyawan mulai dengan harapan memberi manfaat pada
menurun. Permasalahan-permasalan semua pihak. Manfaat yang diharapkan
yang terjadi di Folks Coffee and Tea tersebut antara lain:
ini didukung pula oleh Andy sebagai 1. Bagi Folks Coffee and Tea
karyawan yang lain, menuturkan Surabaya, diharapkan penelitian ini
bahwa gaji yang diperoleh tidak mampu memberi masukan dalam
mencukupi sedangkan tanggung jawab rangka meningkatkan motivasi
yang dibebankan terlalu besar, serta kinerja karyawan di Folks
sehingga kinerja karyawan seperti tidak Coffee and Tea Surabaya yang
dihargai sehingga tidak ada passion dimilikinya untuk mendapatkan
lagi. Gilang sebagai supervisor pelanggan yang lebih banyak lagi.
menyatakan bahwa owner merupakan 2. Bagi pembaca, diharapkan
otoritas tertinggi dalam membuat penelitian ini dapat memberi ide-
keputusan sehingga keputusan akhir ide baru bagi dunia bisnis,
berada di tangan owner. Gilang juga khususnya bidang perhotelan di
menyatakan bahwa kinerja karyawan masa yang akan datang. Hal ini
cukup baik tetapi ada beberapa hal akan membuat inovasi dalam hal
yang perlu diperbaiki misalnya memotivasi dan meningkatkan
ketepatan waktu absensi dan kurangnya kinerja karyawan yang lebih baik
komunikasi dengan customer. lagi.
Berdasarkan wawancara yang 3. Bagi penulis, diharapkan
dilakukan oleh penulis terhadap 2 penelitian ini mampu memberikan
orang karyawan dan seorang pemahaman tentang motivasi dan
supervisor Folks Coffee and Tea. Maka kinerja karyawan demi
penulis akan meneliti mengenai peningkatan kualitas service pada
“Analisa Motivasi Kerja dan Kinerja konsumen untuk menjaga citra
Karyawan Folks Coffee and Tea baik hotel dan kafe. Selain itu,
Surabaya” penelitian ini diharapkan menjadi
pembelajaran bagi penulis sebelum
Rumusan Masalah terlibat langsung dalam dunia
Berdasarkan pada temuan - perhotelan profesional.
temuan dalam latar belakang masalah,
maka rumusan masalah pada penelitian Pengertian Motivasi
ini adalah; Seseorang selalu berusaha
1. Bagaimana motivasi kerja untuk memenuhi kebutuhan yang
karyawan di Folks Coffee and Tea dirasakannya, dan usaha atau dorongan
Surabaya? untuk memenuhi kebutuhan ini disebut
2. Bagaimana kinerja karyawan di motivasi. Motivasi adalah dorongan
Folks Coffee and Tea Surabaya? dari dalam individu yang menyebabkan
seseorang bertindak (Prasetijo &
Tujuan Penelitian Ihalauw, 2005, p.25). Beberapa
1. Mengetahui motivasi kerja kebutuhan ada yang bersifat biogenic,
karyawan di Folks Coffee and Tea kebutuhan ini timbul dari suatu
Surabaya. keadaan fisiologis tertentu seperti rasa
2. Mengetahui kinerja karyawan di lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman.
Folks Coffee and Tea Surabaya. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain
bersifat psikogenik yaitu kebutuhan kebijakan organisasi, dan
yang timbul dari keadaan fisiologis hubungan antar pribadi dengan
tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, rekan kerja, atasan, dan bawahan
kebutuhan harga diri atau kebutuhan di tempat kerja.
diterima (Setiadi, 2008, p.14). b. Motivation Factors
Adalah faktor motivator yang
Teori Motivasi menyangkut kebutuhan
Berikut merupakan beberapa psikologis seseorang yaitu
teori motivasi: perasaan sempurna dalam
1. Teori Penguatan (Reinforcement) melakukan pekerjaan atau faktor-
Motivasi seseorang bekerja faktor yang berkaitan dengan
tergantung pada penghargaan yang lingkungan atau konteks
diterimanya dan akibat dari yang pekerjaan itu sendiri. Itulah
akan dialaminya nanti. Teori ini sebabnya program-program
menyebutkan bahwa perilaku untuk memotivasi karyawan
seorang dimasa mendatang dibentuk dengan menyebutnya motivasi
oleh akibat dari perilakunya yang melalui pekerjaan itu sendiri.
sekarang. Teori ini dirumuskan
sebagai berikut (Robbins & Judge 3. Teori Alderfer's ERG
2008, p.220 ) : Teori kebutuhan yang dikemukakan
M=f(R&C) oleh Ivencevich, Konopaske, &
Matterson (2007, p.151) yang
Keterangan: dikenal dengan Alderfer's ERG
M = Motivasi mengidentifikasi tiga kategori
R = Reward (penghargaan) - kebutuhan yaitu existence,
primer/sekunder relatedness, dan growth.
C = Consequens (Akibat) - a. Existence needs merupakan
positif/negative kebutuhan fisik dan materi.
Artinya adalah bahwa motivasi Kebutuhan ini dapat dipuaskan
seseorang bekerja tergantung pada dengan makanan, minuman,
reward yang diterimanya dan udara, kondisi pekerjaan,
punishment yang akan dialaminya hunian, upah, dan manfaat yang
nanti. diberikan oleh perusahaan.
b. Relatedness needs merupakan
2. Teori Dua Faktor Herzberg kebutuhan untuk membangun
Robbins & Judge (2008, p.227) dan mempertahankan sebuah
menyatakan bahwa orang dalam hubungan. Kebutuhan ini
melaksanakan pekerjaannya dipuaskan melalui hubungan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : dengan keluarga, teman,
a. Maintenance Factors supervisor, bawahan, dan rekan
Adalah faktor-faktor faktor kerja.
pemeliharaan (maintenance) atau c. Growth needs merupakan
kesehatan (hygiene) yang kebutuhan untuk menjadi
berhubungan dengan hakikat kreatif, sehingga dapat memberi
manusia yang ingin memperoleh kontribusi yang produktif dan
ketentraman badaniah meliputi memiliki kesempatan untuk
gaji, pengawasan, keamanan pengembangan pribadi.
kerja, kondisi kerja, administrasi,
4. Teori Kebutuhan suatu posisi kepemimpinan.
Dalam teorinya Mullins (2001, Karyawan yang memiliki
p.235) mengemukakan bahwa motivasi untuk kekuasaan akan
individu mempunyai cadangan berpengaruh terhadap
energi potensial, bagaimana energi lingkungannya, memiliki
ini dilepaskan dan dikembangkan karakter kuat untuk memimpin
tergantung pada kekuatan atau dan memiliki ide-ide untuk
dorongan motivasi individu dan menang yang berujung pada
situasi serta peluang yang tersedia. peningkatan status, kedudukan
David McClelland menjelaskan tiga dan prestise pribadi.
jenis motivasi, yaitu: Kebutuhan c. Kebutuhan untuk berafiliasi atau
akan prestasi (Need for bersahabat
Achievement), afiliasi (Need for Kebutuhan akan Afiliasi adalah
Affiliation). kekuasaan (Need for kebutuhan untuk berinteraksi
Power). antar pribadi dengan ramah dan
a. Kebutuhan akan prestasi akrab. Individu merefleksikan
Kebutuhan akan prestasi adalah keinginan untuk mempunyai
dorongan untuk menjadi lebih hubungan yang erat, kooperatif
baik dan lebih berprestasi dan penuh sikap persahabatan
dibandingkan dengan individu dengan individu yang lain.
yang lainnya. Kebutuhan ini Karyawan yang mempunyai
pada hirarki Maslow terletak kebutuhan afiliasi yang tinggi
antara kebutuhan akan umumnya berhasil dalam
penghargaan dan kebutuhan pekerjaan yang memerlukan
akan aktualisasi diri. Ciri-ciri interaksi sosial yang tinggi
individu yang memiliki misalnya kerja sama tim.
kebutuhan akan prestasi adalah
individu yang lebih proaktif dan 5. Teori pengharapan
bersedia mengambil resiko, dan Teori ini dikemukakan oleh Mullins
memiliki keinginan untuk (2001, p.241) yang menyatakan
mendapatkan tanggung jawab bahwa kekuatan motivasi
yang lebih dalam pekerjaan. dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu:
Karyawan perlu mendapat a. Kemampuan dan karakter
umpan balik dari lingkungannya individu yaitu kepandaian,
sebagai bentuk pengakuan keterampilan kerja, pengetahuan dan
terhadap prestasinya tersebut. kepribadian diri.
b. Kebutuhan akan kekuasaan b. Persepsi individu yaitu cara
Kebutuhan akan kekuasaan pandang seseorang terhadap
adalah kebutuhan untuk pekerjaan dan aturan yang harus
mengendalikan dan diikuti.
mempengaruhi individu untuk c. Penghargaan intrinsik dan
berperilaku dalam suatu cara ekstrinsik yaitu setiap orang
tertentu, dimana individu mengiginkan penghargaan setimpal
tersebut tidak akan berperilaku dalam bekerja
demikian jika tidak dipaksa.
Kebutuhan akan kekuasaan 6. Teori motivasi klasik
sangat berhubungan dengan Teori ini diungkapkan oleh Griffin
kebutuhan untuk mencapai & Ebert (2006, p.249) yang
menyatakan bahwa pekerja hanya tujuan. Kekurangan tersebut dapat
termotivasi semata-mata karena bersifat psikologis, fisiologis, atau
adanya insentif- insentif ekonomi, sosial. Dorongan adalah suatu kondisi
seperti gaji yang tinggi dan yang menyebabkan seseorang menjadi
tunjangan kerja. Konsep ini aktif untuk melakukan suatu tindakan
menyatakan bahwa seseorang akan atau perilaku demi tercapainya
menurun semangat kerjanya bila kebutuhan atas tujuan. Rangsangan
upah yang diterima dirasa terlalu (incentives) adalah sesuatu yang
sedikit atau tidak sebanding dengan memiliki kecenderungan merangsang
pekerjaan yang harus dilakukannya. minat seseorang untuk bekerja
mencapai tujuan.
Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Fuad et al., (2006, Faktor – Faktor yang
p.97) motivasi kerja adalah proses Mempengaruhi Motivasi Kerja
pemberian motif (penggerak) kepada Menurut Fuad et al., (2006,
karyawan untuk dapat bekerja p.97) faktor-faktor penting yang dapat
sedemikian rupa sehingga tujuan mempengaruhi motivasi kerja adalah:
organisasi dapat bekerja demikian rupa 1. Kebutuhan pribadi
sehingga tujuan organisasi dapat 2. Tujuan dan persepsi individu atau
tercapai secara efisien dan efektif. kelompok
Memberikan motivasi tidak berarti 3. Cara untuk mewujudkan
dapat mengganti kedudukan kebutuhan, tujuan, dan persepsi
perencanan, pengorganisasian, dan tersebut.
pengendalian, tetapi justru saling Apabila para karyawan
mengisi. Jadi, dalam memberikan menyukai pekerjaannya, menganggap
motivasi, supervisor harus tugas mereka penuh tantangan, dan
mempengaruhi sikap bawahan agar menyukai lingkungan kerja secara
karyawan bersedia menjalankan tugas- umum, maka biasanya karyawan akan
tugasnya selaras dengan tujuan berusaha memaksimalkan untuk
organisasi. melaksanakan pekerjaan dengan
“Motivasi kerja merupakan bersemangat dan penuh dedikasi.
proses yang menyebabkan seseorang Saydam (2006, p.258)
berperilaku dengan cara tertentu dalam menyatakan motivasi kerja dapat
rangka memenuhi kebutuhan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
sangat individu untuk bertahan hidup, yang berupa faktor internal maupun
keamanan, kehormatan, pencapaian, faktor eksternal. Faktor internal
kekuasaan, pertumbuhan dan rasa mengacu pada motivasi yang didorong
harga diri.” (George & Jones, 2005, oleh minat atau kesenangan atas
p.25). pekerjaan itu sendiri, dan ada dalam
Menurut Luthans (2006, p.147) diri karyawan. Faktor internal yang
proses motivasi kerja sendiri terdiri mempengaruhi motivasi kerja
dari tiga elemen penting, yakni seseorang, antara lain: kematangan
kebutuhan, dorongan dan rangsangan pribadi, tingkat pendidikan, keinginan
(incentives) yang dapat dijelaskan dan harapan, kebutuhan aktualisasi diri,
sebagai berikut: Kebutuhan adalah kelelahan dan kebosanan. Selanjutnya,
tekanan yang ditimbulkan oleh adanya faktor eksternal adalah motivasi yang
kekurangan untuk menyebabkan timbul dari luar diri karyawan. Faktor
seseorang berperilaku untuk mencapai eksternal yang mempengaruhi motivasi
kerja seseorang mencakup antara lain: karyawan merupakan penilaian
Lingkungan kerja yang menyenangkan, terhadap penampilan kerja karyawan
kompensasi yang memadai, supervisi dan potensi karyawan dalam upayanya
yang baik, adanya penghargaan atas untuk mengembangkan diri untuk
prestasi, status perkawinan dan kepentingan perusahaan.
tanggung jawab pekerjaan. Penilaian kinerja karyawan
memiliki manfaat baik bagi karyawan
Pengertian Kinerja Karyawan itu sendiri maupun bagi perusahaan
Secara etimologi, menurut dimana karyawan bekerja. Selanjutnya,
Mangkunegara (2005, p.67) Istilah sebagaimana dikemukakan dalam
kinerja berasal dari kata job Mangkunegara (2005, p.75) manfaat
performance atau actual performance penilaian kinerja karyawan adalah :
(prestasi kerja atau prestasi a. Perbaikan atau peningkatan prestasi
sesungguhnya yang dicapai seseorang) kerja. Penilaian kinerja memberikan
yaitu hasil kerja secara kualitas dan feedback bagi karyawan dan atasan
atau kuantitas yang dicapai oleh untuk meningkatkan prestasi kerja.
seorang pegawai dalam melaksanakan b. Penyesuaian untuk kompensasi.
tugasnya sesuai dengan tanggung Penilaian kinerja akan membantu
jawab yang diberikan kepadanya. atasan dalam menentukan kenaikan
Handoko (2000) menyatakan bahwa upah, pemberian bonus dan program
kinerja karyawan pada dasarnya adalah kompensasi lainnya.
hasil kerja karyawan selama periode c. Keputusan penempatan karyawan.
tertentu. Wahyudi (2000, p.101) Terjadinya promosi, transfer dan
menyatakan “Kinerja adalah kegiatan demosi biasanya didasarkan pada
evaluasi yang dilakukan perusahaan penilaian kinerja karyawan di masa
atau instansi atas hasil kerja karyawan lalu.
yang menjadi bebannya. Menurut Mangkunegara (2005,
Menurut Mathis & Jackson p.67), penilaian kinerja terdiri dari 5
(2009, p.378) Kinerja (performance) kriteria, yaitu : kualitas pekerjaan,
pada dasarnya adalah apa yang kuantitas pekerjaan, kerjasama,
dilakukan atau tidak dilakukan oleh tanggung jawab pekerjaan dan inisiatif
karyawan. Kinerja karyawan yang dalam bekerja.
umum untuk kebanyakan pekerjaan 1. Kualitas kerja : menunjukan hasil
meliputi elemen sebagai berikut kerja yang dicapai dari segi
(Mathis & Jackson, 2009, p.378) : ketepatan, ketelitian dan
1. Kuantitas dari hasil keterampilan.
2. Kualitas dari hasil 2. Kuantitas kerja : menunujukan
3. Ketepatan waktu dari hasil hasil kerja yang dicapai dari segi
4. Kehadiran volume keluaran atau hasil tugas-
5. Kemampuan bekerja sama tugas rutinitas dan kecepatan
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Penilaian kinerja karyawan 3. Kerjasama : menyatakan
Menurut Hasibuan (2006, p.87) kemampuan karyawan dalam
mendefinisikan penilaian kinerja berpatisipasi dan bekerja sama
merupakan kegiatan manajer untuk dengan orang lain baik atasan
mengevaluasi perilaku kinerja maupun kayawan lain dalam
karyawan serta menetapkan kebijakan menyelesaikan pekerjaan.
selanjutnya. Penilaian kinerja
4. Tanggung jawab : menyatakan mengenai motivasi karyawan, dan
seberapa besar karyawan dalam pemilihan supervisor dinilai mampu
menerima tanggung jawab dan memberikan informasi mengenai
melaksanakan pekerjaannya. kinerja karyawan di Folks Coffee and
5. Inisiatif : bersemangat dalam Tea Cafe Surabaya.
menyelesaikan tugas-tugasnya,
serta kemampuan dalam Sumber Data
mengambil resiko dan membuat Sumber-sumber data yang digunakan
suatu keputusan yang baik tanpa dalam penelitian ini adalah sebagai
adanya pengarahan terlebih dahulu berikut:
dari atasan. 1. Data primer
Menurut Moleong (2007, p.158)
Metode Penelitian data primer yang digunakan untuk
Dalam penelitian ini penulis penelitian ini diperoleh secara
menggunakan metode penulisan data langsung melalui informan yang
kualitatif deskriptif. Moleong (2007, diwawancara melalui kata – kata.
p.6) mengatakan bahwa penelitian Sumber ini dapat dicatat melalui
kualitatif adalah penelitian yang catatan tertulis atau melalui
bermaksud memahami suatu fenomena perekam video / audio tape,
tentang apa yang dialami oleh subjek pengambilan foto atau film.
penelitian misalnya perilaku, persepsi, 2. Data Sekunder
motivasi, tindakan, dan lainnya : secara Penelitian ini juga,
holistik, dan dengan cara deskripsi menggunakan sumber lain yang
dalam bentuk kata - kata dan bahasa, menunjang. Contohnya adalah text
pada suatu konteks khusus yang book, dan data yang didapat dari
alamiah dan dengan memanfaatkan Folks Coffee and Tea berupa arsip
berbagai metode alamiah. Moleong penilaian kinerja, arsip standar
(2007, p.11) mengatakan bahwa pelayanan, operasional, dan biodata
deskriptif dikarenakan data yang karyawan.
dikumpulkan adalah berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka. Dengan Metode dan Prosedur Pengumpulan
demikian laporan penelitian akan berisi Data
kutipan - kutipan data untuk memberi Peneliti menggunakan metode
gambaran penyajian laporan tersebut. kualitatif, menurut Moleong (2007,
p.9) yaitu dengan pengamatan
Penentuan Informan wawancara atau penelaah dokumen.
Menurut Moleong (2010, p.132) Moleong (2007, p.134) menambahkan
informan sebagai subjek penelitian bahwa salah satu ciri utama penelitian
merupakan orang pada latar penelitian kualitatif adalah orang sebagai alat atau
yang dimanfaatkan untuk memberikan instrumen yang mengumpulkan data.
informasi tentang situasi dan kondisi Hal itu dilakukan dalam pengamatan
latar penelitian. Adapun informan berperan serta, wawancara mendalam,
dalam penelitian ini adalah seluruh pengumpulan dokumen, foto dan
karyawan yang berjumlah delapan sebagainya. Pada penelitian ini, penulis
orang dan seorang supervisor yang menggunakan jenis wawancara semi
terdapat di Folks Coffee and Tea terstruktur seperti yang diungkapkan
Surabaya. Karyawan dipilih karena oleh Rahayu dan Ardini (2004, p.79)
dinilai mampu memberikan informasi yaitu wawancara yang menggunakan
pedoman berupa daftar pertanyaan, betah dan nyaman yang akan
tetapi tidak berupa kalimat – kalimat meningkatkan semangat kerja.
yang permanen. Adapun prosedur - Kompensasi yang memadai,
pengumpulan data dengan Tujuan utama dalam bekerja
menggunakan metode wawancara adalah memenuhi kebutuhan
dapat dijelaskan sebagai berikut: hidup. Karyawan akan
1. Studi Kepustakaan terdorong untuk terus
Studi ini dilakukan dengan berkembang jika diimbangi
membaca dan mempelajari dengan kompensasi berupa gaji
literatur-literatur yang berkaitan dan penghargaan yang sesuai.
dengan permasalahan yang dibahas - Supervisi yang baik,
oleh peneliti. Pengarahan dari atasan
2. Menyusun pertanyaan wawancara diperlukan untuk mengarahkan
Peneliti membuat dan menyusun karyawan bertindak sesuai yang
daftar pertanyaan wawancara dan diharapkan. Pengarahan perlu
digunakan untuk mendapatkan dilakukan secara berkelanjutan
data-data yang diteliti. Disini untuk menangkap apa yang
peneliti menyusun dua jenis menjadi permasalahan dan
wawancara (motivasi dan kinerja keinginan karyawan untuk
karyawan) yang ditunjukkan meningkatkan motivasi.
kepada karyawan dan juga - Penghargaan atas prestasi,
supervisor. Setiap individu butuh akan
3. Melaksanakan wawancara pengakuan diri. Perusahaan
Wawancara dilakukan di Folks harus peka menangkap
Coffee and Tea di Surabaya yang permasalahan ini dan mengatur
dimulai dari tanggal 3 -6,10, dan pemberian penghargaan dan
11 Desember 2013. reward yang sesuai yang dapat
4. Menarik kesimpulan atas hasil meningkatkan motivasi pra
wawancara karyawan.
Hasil wawancara yang diperoleh - Status perkawinan,
akan dikumpulkan dan diteliti, Karyawan dengan status
setelah itu hasil tersebut dianalisa menikah akan membutuhkan
dengan menggunakan teknik yang kebutuhan hidup yang lebih
sesuai dengan masalah yang besar dibandingkan karyawan
diteliti. yang belum menikah. Hal ini
akan mendorong karyawan
Definisi Operasional Variabel yang sudah menikah untuk
Adapun definisi konseptual dari termotivasi melakukan yang
penelitian ini adalah sebagai berikut: lebih baik untuk mendapatkan
1. Motivasi Kerja hasil yang lebih baik.
Indikator yang digunakan sebagai - Peraturan yang berlaku di Folks
berikut : Coffee and Tea.
a. Faktor eksternal : Peraturan dibuat untuk
- Lingkungan kerja yang mengikat karyawan bekerja
menyenangkan, sesuai standard yang
Lingkungan kerja yang baik ditetapkan. Karyawan dituntut
akan menimbulkan perasaan untuk bekerja dengan baik
tentunya dengan adanya
pemberian reward bagi maupun kuantitas dalam mencapai
karyawan terbaik setiap tujuan perusahaan. Kinerja
bulannya. Dengan aturan ini karyawan dalam penelitian ini ada
maka karyawan akan beberapa faktor, yaitu:
termotivasi untuk memberikan a. Kualitas kerja : menunjukan
yang terbaik. hasil kerja yang dicapai dari
segi ketepatan, ketelitian dan
b. Faktor internal : keterampilan.
- Kematangan pribadi, b. Kuantitas kerja : menunujukan
Kematangan pribadi seseorang hasil kerja yang dicapai dari
dapat dilihat dari segi volume keluaran atau hasil
tanggungjawab, pengendalian tugas-tugas rutinitas dan
diri atas konflik dan masalah, kecepatan dalam menyelesaikan
ataupun kepercayaan diri dalam pekerjaan.
bekerja. Karyawan yang c. Kerjasama : menyatakan
memiliki kematangan pribadi kemampuan karyawan dalam
cenderung memiliki hasil kerja berpatisipasi dan bekerja sama
yang lebih baik. dengan orang lain baik atasan
- Tingkat pendidikan, maupun kayawan lain dalam
Pendidikan adalah proses yang menyelesaikan pekerjaan.
dilakukan untuk mendewasakan d. Tanggung jawab : menyatakan
seseorang dalam berpikir dan seberapa besar karyawan dalam
bertindak.. menerima tanggung jawab dan
- Keinginan dan harapan, melaksanakan pekerjaannya.
Setiap individu memiliki e. Inisiatif : bersemangat dalam
keinginan dan harapan. Hal ini menyelesaikan tugas-tugasnya,
yang mendorong karyawan serta kemampuan dalam
untuk termotivasi bekerja lebih mengambil resiko dan membuat
baik untuk memenuhi keinginan suatu keputusan yang baik
dan harapan tersebut. tanpa adanya pengarahan
- Kelelahan dan kebosanan, terlebih dahulu dari atasan.
Kelelahan dan kebosanan terjadi
karena banyaknya tugas yang Teknik Analisis Data
diberikan dan rutinitas yang Dalam penelitian ini untuk
dijalankan sehari-hari. menguji keabsahan data, peneliti
- Kebutuhan aktualisasi diri. menggunakan teknik triangulasi.
Kebutuhan aktualisasi diri Teknik triangulasi dalam pengujian
ditunjukkan dengan kredibilitas ini diartikan sebagai
memberikan hasil yang terbaik pengecekan data dari berbagai sumber
dalam bekerja. Karyawan ingin dengan berbagai cara dan waktu.
mendapatkan penilaian dan Dalam penelitian ini teknik triangulasi
pengakuan dari perusahaan. yang digunakan adalah triagulasi
sumber. Triangulasi sumber digunakan
2. Kinerja Karyawan untuk menguji kredibilitas data yang
Kinerja karyawan merupakan dilakukan dengan cara mengecek data
prestasi yang dicapai oleh yang telah diperoleh melalui beberapa
karyawan di Folks Coffee and Tea sumber. Untuk menguji kredibilitas
Surabaya baik secara kualitas data tentang pengelolaan dan
pengembangan usaha suatu kesimpulan mengenai faktor
perusahaan, maka pengumpulan dan internal maupun faktor ekternal
pengujian data yang telah diperoleh yang mempengaruhi motivasi kerja
dapat dilakukan kepada supervisior karyawan serta menilai kinerja
dan karyawan. Data yang telah di karyawan di Folks Coffee and Tea
analisis oleh peneliti menghasilkan Surabaya.
suatu kesimpulan selanjutnya
dimintakan kesepakatan (member Gambar Logo dan Arti Folks Coffee
chek) dengan kedua sumber data and Tea
tersebut (Sugiyono, 2012, p.465).
Analisa data kualitatif
dilakukan apabila data empiris yang
diperoleh adalah data kualitatif berupa
kumpulan berwujud kata-kata dan
bukan rangkaian angka serta tidak
dapat disusun dalam kategori-
kategori/struktur klasifikasi yang
diperoleh dari suatu wawancara yang Gambar 1. Logo Folks Coffee and Tea
dilakukan dengan menggunakan
metode wawancara semi terstruktur. Nama Folks dipilih dari kata
Menurut Kuncoro (2003, p.8) teknik yang memiliki arti masyarakat umum.
analisis data kualitatif dapat diuraikan Karena Folks Coffee and Tea bertujuan
sebagai berikut: untuk menarik semua kalangan
a. Analisa deskriptif masyarakat untuk dapat menikmati
Analisa deskriptif merupakan food,beverage dan ambience yang
sebuah bentuk pemaparan dari hasil ditawarkan. Coffee and Tea dipilih
temuan dari penelitian. Analisa karena kopi dan teh merupakan produk
deskriptif ini memaparkan semua utama yang ditawarkan, disamping
hasil penelitian berdasarkan food sebagai snack pendamping. Logo
dokumentasi data dan hasil itu sendiri dibuat dengan lingkaran
wawancara kepada atasan dan dimana didalamnya terdapat tulisan
karyawan di Folks Coffee and Tea Folks. Lingkaran tersebut
Surabaya. menggambarkan sesuatu yang tidak
b. Analisa evaluatif kaku dan dapat berbaur.
Analisa evaluatif dalam penelitian
ini adalah hasil kajian mengenai Visi dan Misi dan Segmen Market
faktor – faktor yang mempengaruhi Folks Coffee and Tea
motivasi kerja karyawan di Folks Folks Coffee and Tea memiliki
Coffee and Tea Surabaya, baik visi dan misi yang ingin dicapai yaitu :
faktor internal maupun faktor Visi :
eksternal serta melakukan penilaian Menjadikan Folks Coffee and
kinerja karyawan bedasarkan Tea sebagai rumah kedua dari berbagai
informasi yang diperoleh untuk komunitas dan kalangan masyarakat.
kemajuan Folks Coffee and Tea Yang dimaksud rumah kedua adalah
Surabaya. Folks Coffee and Tea memberikan
c. Analisa konklusif kenyamanan dalam bentuk pelayanan,
Analisa konklusif dalam suasana, dan keakraban yang hangat
penelitian ini adalah hasil
dan tidak pernah mereka temui informan diatas, penulis menemukan
sebelumnya. bahwa ada beberapa faktor internal
Misi : yang mempengaruhi motivasi kerja
1. Tagline “Where the Story Begins” karyawan di Folks Coffee and Tea.
yang memiliki makna Folks sebagai Dari wawancara yang dilakukan,
tempat bagi konsumen untuk penulis memperoleh informasi
bersosialisasi dengan karyawan, dan mengenai usia karyawan yang bekerja
konsumen . di Folks Coffee and Tea. Usia
2. Memberikan suasana, tempat yang karyawan masih sangat muda berkisar
homie, serta pelayanan yang ramah antara 21 sampai 24 tahun, namun
sehingga konsumen merasa seperti tingkat kematangan pribadi para
di rumah sendiri. karyawan cukup baik dimana menurut
3. Menyajikan makanan dan minuman informan I selama menjabat sebagai
kualitas terbaik dan harga yang supervisor di Folks Coffee and Tea,
terjangkau. semua karyawan memiliki
pengendalian diri (self control) yang
Segmen market : baik sehingga tidak pernah terjadi
Folks Coffee and Tea Surabaya konflik atau pertengkaran baik antar
menempatkan segmen pasar yang karyawan, karyawan dengan atasan
berasal dari semua kalangan dan semua maupun karyawan dengan konsumen.
usia mulai dari para pelaku bisnis, Karyawan juga memiliki
pelajar, keluarga dan mahasiswa. tanggungjawab yang baik dalam
bekerja walaupun beban pekerjaan
Analisa Wawancara yang berlebih. Disamping itu karyawan
Penulis (P) melakukan wawancara juga memiliki keinginan untuk
dengan sembilan orang informan, yaitu berprestasi menjadi lebih baik. Hal ini
enam orang sebagai barista, dua orang menunjukkan bahwa karyawan Folks
sebagai chef, satu orang sebagai Coffee and Tea memiliki kematangan
supervisor. Keenam barista disebut A, diri yang baik. Tingkat kematangan diri
B, C, D, E, dan F, dua orang chef sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
disebut G dan H, serta satu orang yang pekerjaan karena karyawan akan
menjabat sebagai supervisor disebut bekerja dengan serius dan baik untuk
sebagai I. Penulis melakukan mencapai tujuannya.
wawancara pada tanggal 3-6,10,11 Keinginan dan harapan seluruh
Desember 2013, dimana wawancara karyawan dalam bekerja di Folks
tersebut dilakukan dengan mendatangi Coffee and Tea adalah untuk
langsung Folks Coffee and Tea memperoleh penghargaan, peningkatan
Surabaya. pendapatan dan jenjang karir yang
lebih baik. Seperti yang diungkapkan
Analisa Wawancara Menyeluruh informan D bahwa ia termotivasi
1. Motivasi Kerja Karyawan karena mengharapkan peningkatan
a. Faktor Internal prestasi yaitu jenjang karir yang lebih
Menurut Saydam (2006, p.258) tinggi sehingga pendapatan yang
faktor internal mengacu pada motivasi diterima pun dapat meningkat. Hal ini
yang didorong oleh minat atau sesuai dengan teori kebutuhan akan
kesenangan atas pekerjaan itu sendiri. prestasi (need for achievement) dari
Dari wawancara yang telah dilakukan Mullins, (2001, p.235) dimana untuk
oleh penulis kepada sembilan orang mencapai jenjang karir yang lebih
tinggi dan gaji yang lebih banyak dimana semua karyawan merasakan
informan D harus menjadi lebih baik kelelahan dan kebosanan karena
dan lebih berprestasi dibandingkan kurangnya jumlah karyawan dan
dengan karyawan yang lainnya di Folks banyaknya tamu yang harus dilayani
Coffee and Tea. Kebutuhan ini sesuai pada saat café sedang ramai. Serta
kategori growth needs pada teori ERG adanya peraturan yang mengharuskan
(Ivencevich, Konopaske, & Matterson barista di Folks Coffee and Tea
2007, p.151) yang merupakan melakukan tugas rangkap sebagai
kebutuhan untuk bertumbuh, menjadi barista dan juga menerima pembayaran
kreatif, dapat memberikan kontribusi dari tamu karena tidak ada kasir.
yang produktif dan memiliki Menurut seluruh informan, gaji yang
kesempatan untuk pengembangan diterima kurang sesuai dengan
pribadi. banyaknya pekerjaan di Folks Coffee
Informan B, E, F dan G and Tea. hal inilah yang paling
mengatakan bahwa mereka merasa meningkatkan kelelahan dan kebosanan
bersemangat dalam bekerja karena serta menurunkan semangat dan
dapat menambah ilmu dan pengalaman motivasi karyawan di Folks Coffee and
untuk menjadi barista yang handal Tea. Hal ini sesuai dengan teori
sebagai wujud aktualisasi diri. Keadaan kebutuhan akan prestasi (need for
ini sesuai dengan teori dua faktor dari achievement) dari Mullins (2001,
Robbins & Judge (2008, p.227) p.235) dimana jika karyawan
pekerjaan itu sendiri menjadi motivasi mempunyai tanggung jawab yang lebih
bagi karyawan dalam bekerja. Menurut dalam, pekerjaan maka karyawan
Robbins & Judge, hal-hal yang tersebut perlu mendapat umpan balik
mendorong motivasi karyawan adalah dari lingkungannya sebagai bentuk
pekerjaan yang menantang yang pengakuan terhadap prestasinya
mencakup perasaan berprestasi tersebut.
sehingga dapat menikmati
pekerjaan.Pemenuhan kebutuhan b. Faktor Eksternal
aktualisasi diri ini berdasarkan atas Faktor yang paling banyak
usaha dan kemampuan individu itu mempengaruhi motivasi karyawan
sendiri, tidak dapat dipenuhi dari luar. Folks Coffee and Tea dalam bekerja
Alasan karyawan ini sesuai dengan adalah lingkungan kerja yang
teori motivasi dari Griffin (2011, p.39) menyenangkan. Hubungan dalam
yaitu teori Y yaitu bahwa manusia lingkungan kerja tidak terbatas antar
bekerja untuk memenuhi kebutuhan karyawan maupun karyawan dengan
tingkat tingginya (harga diri dan atasan, tetapi juga hubungan antara
aktualisasi diri). Pada teori Y, karyawan dengan konsumen. Jadi
kegairahan dan tantangan dalam selain untuk mencukupi kebutuhan
melakukan pekerjaan, semangat dari ekonomi, karyawan juga bekerja untuk
rekan kerja, hasrat untuk melakukan memenuhi kebutuhan berhubungan
pekerjaan secara baik dipandang atau relatedness need yang merupakan
sebagai pendorong utama yang bagian dari teori ERG Alderfer
memotivasi karyawan bahkan lebih (Ivencevich, Konopaske, & Matterson
daripada faktor gaji. 2007, p.151), dimana kebutuhan ini
Selanjutnya faktor kelelahan dan mencakup kebutuhan untuk
kebosanan merupakan faktor yang berinteraksi dengan orang lain dapat
penting di Folks Coffee and Tea meningkatkan motivasi karyawan
Berdasarkan wawancara yang karyawan yaitu informan A,C,E dan G,
dilakukan penulis, seluruh karyawan gaji yang diberikan oleh perusahaan
mengatakan bahwa berinteraksi dengan belum cukup untuk memenuhi
rekan kerja, memiliki hubungan kebutuhan hidup sehari-hari, dan ada
persahabatan yang akrab menambah karyawan yang merasa bahwa
koneksi, memperluas jaringan atau pemberian gaji belum sebanding
menjalin networking dan dapat lebih dengan beban pekerjaan yang harus
dikenal banyak orang membuat seluruh dilakukan. Keadaan ini sesuai dengan
karyawan tetap termotivasi untuk teori pengharapan (Mullins, 2001,
bekerja di Folks Coffee and Tea p.241) yang menyatakan bahwa
Surabaya. Sesuai dengan teori tentang kekuatan motivasi dipengaruhi oleh
kebutuhan afiliasi (Mullins, 2001, salah satunya bahwa setiap orang
p.235) yang mengatakan bahwa mengharapkan penghargaan yang
kebutuhan akan persatuan dan setimpal dengan pekerjaannya. Teori
berhubungan dalam satu organisasi klasik (Griffin, 1998, p.259) juga
dapat meningkatkan semangat dan menyatakan bahwa seseorang akan
kegairahan kerja. menurun semangat kerjanya bila upah
Uang merupakan faktor utama yang diterima dirasa terlalu sedikit atau
yang memotivasi hampir semua orang tidak sebanding dengan pekerjaan yang
dalam bekerja. Sebagian besar harus dilakukannya.
karyawan di Folks Coffee and Tea Sebagian besar karyawan di
yang diwawancarai oleh penulis Folks Coffee and Tea berpendapat
menjawab bahwa gaji merupakan bahwa supervisi dan pengarahan di
faktor utama yang memotivasi mereka Folks Coffee and Tea sudah berjalan
dalam bekerja. Hal ini disebabkan baik, hanya informan A mengatakan
karena masing-masing karyawan harus bahwa pengarahan yang diberikan
bekerja dan berupaya memenuhi tidak bersifat continue, hanya di awal
kebutuhan agar dapat bertahan hidup masa kerja saja.
misalnya makanan, minuman, hunian Dari wawancara, penulis
untuk kelangsungan hidup. memperoleh informasi mengenai
Hal ini berkaitan dengan sistem penghargaan yang diberikan
beberapa teori yaitu teori dua faktor kepada karyawan terbaik setiap bulan
(Robbins & Judge 2008, p.227) yang di Folks Coffee and Tea yaitu berupa
menyatakan bahwa gaji yang voucher diskon 20 persen untuk
mempengaruhi ketentraman badaniah menikmati food and beverage di Folks
(hygiene factor) merupakan faktor Coffee and Tea Surabaya. Dalam posisi
yang dapat meningkatkan motivasi dan apapun, seorang karyawan ingin
produktivitas kerja. Teori ERG merasa bahwa kontribusi dan prestasi
(Ivencevich, Konopaske, & Matterson kerja mereka sedang dihargai. Jika
2007, p.151) juga menyatakan bahwa seorang karyawan merasa kurang
existence need dapat meningkatkan dihargai maka akan menimbulkan
motivasi. Demikian pula dengan teori perasaan kecewa, yang dapat
klasik yang diungkapkan oleh Griffin mengakibatkan karyawan tidak
& Ebert (2006, p.249) yang berkinerja baik di tempat kerja.
menyatakan bahwa pekerja hanya Keadaan ini didukung oleh teori
termotivasi semata-mata karena adanya penguatan (reinforcement) (Robbins &
insentif- insentif ekonomi, seperti gaji Judge, 2008, p.220) yang menyatakan
yang tinggi. Namun menurut beberapa bahwa motivasi seseorang bekerja
tergantung pada penghargaan (reward) memuaskan. Lebih lanjut informan I
yang diterimanya dan akibat menambahkan bahwa hasilnya
(punishment) yang akan dialaminya beragam, ada karyawan tertentu yang
nanti. kinerjanya lebih bagus dibandingkan
Namun sayangnya, sistem dengan rekan-rekannya. Alasannya
pemberian penghargaan ini dinilai karena ada beberapa karyawan yang
tidak dapat memotivasi sebagian besar bekerja sambil menyelesaikan kuliah
karyawan di Folks Coffee and Tea sehingga tidak terlalu fokus pada
Surabaya. Menurut informan pekerjaan mereka.
A,C,D,F,G dan H, pemberian Kriteria kuantitas kerja di Folks
penghargaan berupa voucher diskon ini Coffee and Tea diukur dari tercapainya
tidak dirasakan manfaatnya secara target penjualan yang diberikan kepada
signifikan sehingga tidak dapat karyawan. Menurut informan I selaku
meningkatkan motivasi mereka dalam supervisor, hasil pencapaian target
bekerja. Alasan diperkuat oleh teori penjualan ini berbeda-beda, karena
pengharapan Mullins (2001, p.241) masing-masing karyawan memiliki
bahwa kekuatan motivasi karyawan kemampuan yang berbeda. Misalnya
dipengaruhi oleh penghargaan intrinsik informan D memiliki kemampuan
dan ekstrinsik dimana setiap orang komunikasi yang baik sehingga mampu
menginginkan penghargaan yang melakukan upselling kepada konsumen
setimpal dalam bekerja. dengan demikian target penjualannya
Adapun faktor yang tidak selalu tercapai. Adapun karyawan
terlalu berpengaruh terhadap motivasi seperti informan E yang memiliki
karyawan di Folks Coffee and Tea, hubungan baik dengan konsumen
yaitu status perkawinan dimana seluruh selayaknya sahabat sehingga disukai
karyawan di Folks Coffee and Tea dan dapat meningkatkan penjualannya
belum menikah, dan juga tingkat dengan mudah. Beberapa karyawan,
pendidikan, dimana menurut hasil seperti informan A dan H masih dalam
wawancara yang dilakukan oleh tahap belajar bagaimana cara
penulis, diketahui bahwa tingkat meningkatkan penjualan karena
pendidikan sebagian besar karyawan di pencapaian mereka masih jauh dari
Folks Coffee and Tea merupakan target yang diberikan. Kuantitas kerja
lulusan SMA sehingga tingkat menunjukkan hasil kerja yang dicapai
pendidikan tidak berpengaruh terhadap dari segi volume keluaran atau hasil-
motivasi karyawan dalam bekerja. hasil tugas rutin yang dikemukakan
Adapun informan E dan G yang oleh Mangkunegara (2005, p.67).
melanjutkan ke jenjang kuliah tetapi di Kerjasama antar karyawan di
bidang yang tidak berkaitan dengan Folks Coffee and Tea juga terjalin
dunia kuliner. dengan sangat baik. Menurut informan
I, hubungan persahabatan yang baik,
2. Kinerja Karyawan komunikasi yang lancar dan ramah
Dari wawancara yang dilakukan antara semua karyawan di Folks Coffee
oleh penulis serta form penilaian and Tea, sangat membantu dalam
kinerja karyawan yang diberikan oleh bekerja sama menyelesaikan pekerjaan.
informan I selaku supervisor, penulis Hubungan antara atasan dan bawahan
memperoleh informasi bahwa kualitas pun terjalin dengan baik sehingga
karyawan di Folks Coffee and Tea pengarahan yang diberikan kepada
secara keseluruhan sudah cukup karyawan dapat diterima dengan baik.
Tanggung jawab seluruh Untuk penilaian digunakan
karyawan di Folks Coffee and Tea angka 1 sampai 5 dimana untuk angka
dalam bekerja pun dapat dikatakan baik 1 menjelaskan kinerja sangat baik,
karena untuk tingkat kehadiran, tidak angka 2 menjelaskan kinerja baik,
pernah ada karyawan yang bolos atau angka 3 menjelaskan kinerja diatas
tidak masuk kerja tanpa ijin. Apabila standart, angka 4 menjelaskan kinerja
seorang karyawan memiliki keperluan perlu peningkatan, dan angka 5
mendesak maka dapat saling bertukar menjelaskan kinerja di bawah standart
shift dengan karyawan yang lain. Penilaian dilakukan dengan
Namun untuk masalah ketepatan melihat rata-rata nilai yang diperoleh
waktu, masih banyak karyawan sering tiap karyawan dari 8 variabel
datang terlambat karena kesibukan pengukuran yang ditetapkan. Skala
kuliah maupun karena bangun penilaian yang berlaku sebagai berikut:
kesiangan sehingga diberikan surat - Average 1 ~ 1,9 adalah sangat
peringatan agar tidak mengulangi. baik.
Menurut informan I, inisiatif - Average 2 ~ 2,9 adalah baik.
dalam bekerja karyawan di Folks - Average 3 ~ 3,9 adalah di atas
Coffee and Tea mengalami penurunan. standart.
Belakangan ini, informan I merasakan - Average 4 ~ 4,9 adalah perlu
ada beberapa karyawan di Folks Coffee peningkatan.
and Tea kurang bersemangat dalam - Average 5 adalah kinerja di
bekerja karena kurangnya jumlah bawah standart.
karyawan dan kondisi kafe yang
semakin ramai. Semakin banyak tugas Tabel 1. Hasil Penilaian Kinerja oleh SPV (Juli
yang harus diselesaikan, seringkali 2013 s/d September 2013)
membuat karyawan bingung untuk
menentukan mana yang harus Nama Nilai Rata- Keterangan
rata
didahulukan, karena atasan dan 1 Informan A 22 2,7 Baik
konsumen menuntut hasil yang cepat 2 Informan B 12 1,5 Sangat Baik
dan baik sehingga karyawan cenderung 3 Informan C 15 1,9 Sangat Baik
bekerja serabutan, dan hasilnya tidak 4 Informan D 13 1,7 Sangat Baik
maksimal. Pekerjaan yang 5 Informan E 11 1,4 Sangat Baik
membosankan akan menurunkan 6 Informan F 23 2,9 Baik
7 Informan G 23 2,9 Baik
tingkat motivasi karyawan. Sedangkan
8 Informan H 11 1,4 Sangat Baik
pekerjaan yang terkesan terlalu sulit
akan menghilangkan inisiatif karyawan
Kesimpulan
dalam bekerja.
Setelah penulis melakukan
Berikut adalah hasil penilaian
penelitian yaitu dengan melakukan
kinerja yang dilakukan oleh Folks
wawancara dengan sembilan informan,
Coffee and Tea. Pengukuran dilakukan
yaitu satu orang supervisor dan delapan
dengan menggunakan variabel
orang karyawan dan melakukan analisa
penguasaan akan pekerjaan, pelayanan
mengenai motivasi kerja dan kinerja
yang baik, grooming: penampilan dan
karyawan di Folks Coffee and Tea
senyum, tingkat kehadiran, ketetapan
Surabaya, penulis menyimpulkan
dalam bekerja, kemampuan
sebagai berikut :
bekerjasama, kemampuan
1. Karyawan merasa kurang puas
berkomunikasi, dan ketaatan akan
dengan pemberian gaji yang belum
peraturan.
dapat memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan job description.
sehari-hari. Karyawan berharap dengan
2. Keinginan dan harapan seluruh melakukan yang terbaik, akan
karyawan dalam bekerja adalah mendapatkan penghargaan ataupun
memperoleh peningkatan peningkatan gaji yang memang
pendapatan, penghargaan dan dirasakan masih kurang.
jenjang karir yang lebih tinggi. 9. Kinerja karyawan di Folks Coffee
3. Karyawan merasa bersemangat and Tea secara keseluruhan sudah
dalam bekerja untuk menambah baik, namun ada beberapa
ilmu dan pengalaman sebagai karyawan yang masih memerlukan
wujud aktualisasi diri pengarahan dan pelatihan karena
4. Kelelahan dan kebosanan dirasakan pencapaian mereka masih jauh dari
oleh karyawan karena kurangnya target yang diberikan.
jumlah tenaga kerja dan
multitasking yang menyulitkan bagi 5.2 Saran
karyawan yang berprofesi sebagai Setelah melakukan penelitian
barista merangkap sebagai waiter, mengenai motivasi dan kinerja
sekaligus sebagai kasir. karyawan di Folks Coffee and Tea
5. Faktor hubungan sosial sangat Surabaya, maka penulis berusaha
berpengaruh dalam memotivasi memberikan saran kepada pihak Folks
karyawan di Folks Coffee and Tea Coffee and Tea agar :
karena mereka memiliki hubungan 1. Pihak Folks Coffee and Tea perlu
akrab dan kerjasama yang baik mengubah pemberian reward
antar karyawan, dengan atasan berupa bonus tambahan berupa
maupun dengan konsumen. uang sehingga lebih dirasakan
6. Karyawan di Folks Coffee and Tea manfaatnya oleh karyawan. Karena
berusaha menunjukkan prestasi dengan adanya pemberian bonus
kerja yang baik karena termotivasi tambahan maka karyawan akan
untuk mencapai peningkatan lebih termotivasi apalagi sebagian
prestasi yaitu jenjang karir yang besar karyawan mengeluhkan
lebih tinggi dan peningkatan nominal gaji yang belum dapat
pendapatan. memenuhi kebutuhan mereka
7. Penghargaan yang diberikan di sehari-hari.
Folks Coffee and Tea berupa 2. Jika pihak Folks Coffee and Tea
voucher diskon 20 persen, kurang tidak ingin menaikkan nominal
dirasakan manfaatnya oleh gaji karyawan, maka penambahan
sebagian besar karyawan. fasilitas berupa tunjangan
8. Dapat dikatakan motivasi karyawan transport, tunjangan makan,
di Folks Coffee and Tea cukup ataupun tunjangan kesehatan
baik. Hal ini dapat dilihat dari diyakini dapat meningkatkan
keinginan karyawan untuk tetap motivasi karyawan dalam bekerja.
berprestasi dengan harapan 3. Pembagian tugas yang jelas
mendapat penilaian baik sekaligus terhadap pekerjaan masing-masing
meningkatkan penghasilan mereka. karyawan akan mengurangi beban
Karyawan juga ingin meningkatkan kerja karyawan. Karyawan dapat
pengalaman dalam bekerja dan mau dengan jelas mengetahui tugas dan
bertanggung jawab menyelesaikan tanggung jawab kerja masing-
semua pekerjaan walaupun tidak masing sehingga pekerjaan akan
terasa lebih ringan yang pada Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen
akhirnya dapat menurunkan sumber daya manusia.
tingkat kebosanan dan kelelahan Yogyakarta: BPFE
pada karyawan di Folks Coffee Harianto, D. & Subagio H. Analisa
and Tea Surabaya. pengaruh kualitas layanan, brand
4. Pengakuan atau acknowledgement image atmosfer terhadap
dari atasan atas prestasi kerja terhadap loyalitas konsumen
sangat penting dalam memotivasi dengan kepuasan konsumen
karyawan. Pemberian piagam dan sebagai variable intervening
pemasangan foto karyawan konsumen kedai deja-vu.
sebagai employee of the month Surabaya (2013): 1-8.
merupakan pengakuan atas prestasi Hasibuan, M.S.P. 2006, Manajemen
kerja dimana karyawan yang sumber daya manusia. Jakarta:
menerima akan merasa bangga, Bumi Aksar.
penting dan lebih dihargai Ivancevich, J. M., Konopaske, R., &
sehingga ingin bekerja dengan Matteson, M. T. (2007). Perilaku
lebih baik lagi. dan manajemen organisasi (7
5. Penambahan jumlah karyawan ed.). Jakarta: Erlangga.
juga dapat dilakukan sehingga Kuncoro, M., (2003). Metode riset
pada saat kafe sedang ramai tidak untuk bisnis dan ekonomi,
terjadi overlapping dimana Jakarta: Erlangga
pekerjaan menjadi tumpang tindih Luthans, F. 2006. Organizational
karena kurangnya tenaga kerja. behavior (10th ed). New York:
6. Pengarahan dan pelatihan perlu McGraw-Hill, Inc.
diberikan secara intensif dan Mangkunegara. 2005. Evaluasi kinerja
continue kepada karyawan masih SDM. Bandung. Refika Aditama
dalam tahap belajar (kinerja Mathis, R.L.,dan Jackson, J.H. 2009.
sedang) terutama bagi karyawan Manajemen sumber daya
yang baru bekerja di Folks Coffee manusia. Jakarta: Salemba
and Tea. Empat.
Moleong, L.J. 2007. Metodologi
Daftar Referensi penelitian kualitatif, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya Offset,
Fuad, M, Cristine H., Nurlela, S., & Bandung.
Paulus Y.E.F. 2006.Pengantar Moleong, L.J. 2010. Metode penelitian
bisnis. Jakarta: PT. kualitatif (edisi revisi). Bandung :
GramediaPustakaUtama. PT. Remaja Rosdakarya.
George, J.M. & Jones, G.R. 2005. Mullins, L.J. (2001). Hospitality
Essentials of managing management and organizational
organizational behavior ($th ed). behaviour (4th edition).
New Jersey : Upper Saddle River Longman.
Griffin, R. W. 2011. Management. Prasetijo, R. & Ihalauw, J. 2005.
South Western : Cangage Perilaku konsumen. Yogyakarta:
Learning. ANDI.
Griffin, R. W., & Edbert, R. J. (2006). Rahayu, I.T., & Ardani, T.A. 2004.
Business (8th ed.). New Jersey : Obervasi dan wawancara.
Pearson Education, Inc. Malang: Bayumedia Publishing.
Robbins, S.P. & Judge, T.A. 2008.
Perilaku organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Robbins, S.P. 2010. Manajeman, edisi
kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Saydam, G. 2006. Built-in-training-
jurus jitu mengembangkan
profesionalisme SDM. Bandung:
PT. Remaja Roksakarya.
Setiadi, N. 2008. Perilaku konsumen:
konsep dan implikasi untuk
strategi dan penelitian
pemasaran. Jakarta: Kencana.
Sugiyono, 2012. Metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
Bandung: CV. Alfabeta.
Wahyudi, Bambang. 2002. Manajemen
sumber daya manusia (edisi
revisi). Bandung : Sulita

Anda mungkin juga menyukai