Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN UJI MODEL FISIK HIDROLIK

FLOODWAY PLANGWOT-SEDAYU LAWAS


SEBAGAI PENGENDALI BANJIR
SUNGAI BENGAWAN SOLO HILIR

JURNAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan
Prasyarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Teknik (S.T.)

Disusun Oleh:
MIFTAH AULIA RAHMAWATI
NIM. 115060400111005-64

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENGAIRAN
MALANG
2015
JURNAL
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan prasyarat
untuk memenuhi gelar Sarjana Teknik (S.T.)

Disusun Oleh:
MIFTAH AULIA RAHMAWATI
NIM. 115060400111005-64

Menyetujui:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Very Dermawan, ST., MT. Dr. Ir. Endang Purwati, MP.
NIP. 19730217 199903 1 001 NIP. 19521117 198103 2 001
KAJIAN UJI MODEL FISIK HIDROLIK FLOODWAY PLANGWOT-SEDAYU
LAWAS SEBAGAI PENGENDALI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO
HILIR
1 2 3
Miftah Aulia Rahmawati , Very Dermawan , Endang Purwati
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya – Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jln. MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
E-mail: miftahauliarahmawati@gmail.com

ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondisi penambahan
kapasitas Foodway Palangwot-Sedayu Lawas pada model dengan hasil perhitungan.
Kajian hidrolika pada model fisik dilakukan dengan menganalisis profil aliran diatas
pelimpah, melakukan perbandingan melalui 4 teori yakni: De Marchi, Side Weir,
Percabangan Sungai dan Aliran Melalui Pulau serta menganalisis kestabilan bangunan
pengontrol ambang. Profil aliran berdasarkan teori, didapatkan perubahan secara
konstan pada profil aliran diatas pelimpah. Perhitungan melalui 4 metode didapatkan
beberapa perbedaan terhadap debit yang melewati Hilir Sungai Bengawan Solo dan
Floodway Plangwot-Sedayu Lawas dengan lebar pelimpah 82,5 m. Perhitungan pada
teori percabangan anak sungai menghasilkan ketinggian muka air yang debitnya akan
diuji pada metode aliran melalui pulau. Analisis stabilitas bangunan ambang dalam
keadan stabil terhadap gaya-gaya yang bekerja.
Kata kunci: profil aliran, kapasitas debit, lebar pelimpah

ABSTRACK
This research is to determine the condition of capacity increasing of Floodway
Plangwot-Sedayu Lawas by model test through comparison the theory. The comparison
of this research used 4 theories, De Marchi, Side Weir, The Rivers Confluance and The
Flow Through The Island and also analyzing the stability of control spillway building.
Based on theory, current flow profil had constantly change in spillway. Four methods of
calculation found some of the differences to discharge downstream of Bengawan Solo’s
River and Floodway Plangwot-Sedayu Lawas with width spillway 82,5 m. Calculations
on the theory of the rivers confluance produce the water level which the debit will be
tested in the method of flow through the island. Based on the analysis of spillway
building stability, the object stable against forces that work.
Keywords: flow profile, the discharge capacity, the width of spillway
1. PENDAHULUAN alam khususnya banjir, salah satu
1.1. Latar Belakang caranya dengan meningkatkan kapasitas
Banjir merupakan bencana tahunan debit pada Floodway Plangwot Sedayu
yang selalu terjadi di Indonesia bila Lawas agar dapat tercapainya kapasitas
musim penghujan tiba. Salah satu dengan debit yang maksimal.
penyebabnya adalah tingginya curah Berdasarkan master plan jangka
hujan yang melanda khususnya di pendek Provinsi Jawa Timur, maka
Indonesia. Salah satunya yang dialami kemampuan pengaliran floodway harus
3
oleh wilayah hilir Sungai Bengawan dinaikkan, debit semula 640 m /dt
Solo. Khususnya terjadi daerah hilir 3
menjadi 2500 m /dt dengan asumsi
yakni Kabupaten Gresik, Kabupaten mampu mengalirkan Q50. Peningkatan
Lamongan, Bojonegoro serta Tuban. kemampuan pengaliran diuji dengan
Pengendalian banjir yang telah melakukan melalui pelebaran saluran
dilaksanakan, salah satunya terletak floodway serta penggunaan ambang
pada Sungai Bengawan Solo Hilir lebar.
melalui pembangunan Sudetan Banjir Berdasarkan hasil percobaan yang
(Floodway) Plangwot-Sedayu Lawas telah dilakukan melalui empat alternatif,
sepanjang 12,4 km dengan kapasitas maka didapatkan hasil yang diharapkan
3
640 m /dt. dengan menggunakan alternatif terakhir
Kejadian banjir dengan frekuensi yaitu, penambahkan ambang pada inlet
yang selalu meningkat mengakibatkan floodway dengan lebar inlet 100 m dan
perlunya dilakukan upaya percepatan penerapan tanggul nasional, dengan
perbaikan pembangunan infrastruktur hasil debit yang melalui floodway tidak
3
pengendali banjir serta melakukan melebihi 2500 (m /dt).
Disimpulkan bahwa jurnal skripsi
konservasi terhadap Sumber Daya Air
ini membahas mengenai uji fisik
khususnya Wilayah Sungai Bengawan Floodway Plangwot guna mengatasi
Solo guna meminimalisir terjadinya banjir di Sungai Bengawan Solo yang
banjir diwilayah hilir. melanda daerah Bojonegoro, Gresik,
1.2. Identifikasi Masalah Lamongan dan sekitarnya melalui
Upaya yang telah dilakukan dalam penambahan kapasitas Q50 2800 m dt
3

pembangunan pengendal banjir, salah 3


dan Q1000 3500 m dt.
satunya pada abad ke-18 melalui 1.3. Batasan Masalah
pembangunan infrastruktur SDA telah Dalam kajian uji model fisik ini
dilakukan oleh pemerintah Belanda agar tidak menyimpang dari pokok
melalui Pembangungan Kanal Solo pembahasan maka batasan masalah
Vallei Werken dan saluran kanal banjir yang digunakan dalam laporan ini
Bengawan Solo melalui Plangwot- antara lain:
Sedayu Lawas. 1. Lokasi studi di hilir Sungai
Floodway ini berada di Kecamatan Bengawan Solo, tepatnya pada
Laren hingga Kecamatan Sedayu Lawas daerah inlet floodway.
Kabupaten Gresik, mulai Kabupaten 2. Perbaikan di fokuskan terhadap
Lamongan hingga Laut Jawa dengan peningkatan debit banjir yang
panjang 12,4 km, lebar rata-rata 100 m telah ditetapkan meliputi: lebar
3
dengan kapasitas 640 m /dt. Debit yang
floodway, tinggi muka air banjir
mengalir pada saluran floodway berasal
serta ambang lebar.
dari Bengawan Solo itu sendiri serta
Rawa Jabung yang berada di wilayah 3. Kondisi hidrologi mengacu pada
hulu. data rencana induk Wilayah
Perlunya penanganan yang cepat Sungai Bengawan Solo.
untuk meminimalisir terjadinya bencana
4. Pembahasan laporan mengenai, timbul dalam perencanaan
pelebaran saluran floodway pada penambahan kapasitas salu-
Hilir Sungai Bengawan Solo, ran Floodway Sedayu Lawas.
backwater, perencanaan pada 2. Diharapkan menjadi masukan
ambang, elevasi muka air saat terhadap evaluasi kapasitas
pertemuan anak sungai, stabilitas Floodway Plangwot-Sedayu
pelimpah dan perencanaan sheet Lawas Sungai Bengawan
pile. Solo secara toritis.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang 2. METODE PERENCANAAN
ada, maka diperoleh rumusan masalah 2.1. Skala Model
sebagai berikut: Ketersediaan lahan pada lab model
1. Bagaimana profil aliran pada yang akan dipergunakan diketahui 10 m
bangunan ambang floodway x 5 m dengan kapasitas pompa 60 l/dt.
kondisi model tes? Panjang Sungai Bengawan Solo yang
2. Bagaimana hasil percobaan akan dimodelkan 2 km serta panjang
terhadap peningkatan kapasitas floodway 1km.
3
debit Q50 2800 m /dt dan Q1000 Rasio skala distorsi ynag perlu
3
3500 m /dt bila di bandingkan diperhatikan adalah 1:4, sehingga bila
melalui metode Side Weir, De dikoreksi dengan skala distorsi yang
Marchi, percabangan sungai digunakan dalam pemodelan floodway
dan aliran melalui pulau? plangwot vertikal 50 dan horisontal 200,
3. Bagaimanakah kondisi dari
maka disimpulkan memenuhi standart
perencanaan bangunan ambang
melalui perhitungan stabilitas? tersebut (Yuwono, 1996: 51).
1.5. Tujuan 2.2. Penyelesaian Masalah
Tujuan evaluasi desain Floodway Perbaikan penambahan kapasitas
Plangwot ini antara lain adalah: floodway Plangwot diharapkan mampu
1. Untuk mengetahui pola aliran menjadi salah satu jalan alternatif guna
pada ambang floodway. menghindari banjir di wilayah Sungai
2. Untuk mengetahui hasil dari Bengawan Solo Hilir. Melalui uji coba,
perencanaan lapangan terhadap baik dengan meningkatkan kapasitas,
peningkatan kapasitas debit Q50 perubahan dimensi saluran floodway
3
2800 m /dt dan debit Q1000 dan penambahan bangunan ambang
3
3500 m /dt bila di bandingkan pada hulu floodway.
melalui metode Side Weir, De Diharapkan mampu menampung
Marchi, percabangan sungai
debit maksimum yang direncanakan
dan aliran melalui pulau.
serta dapat menurunkan tingkat elevasi
3. Untuk mengetahui kestabilan
bangunan pengontrol ambang. muka air banjir pada Sungai Bengawan
1.6. Manfaat Solo Hilir.
Adapun manfaat yang didapat dari 2.3. Tahap Penyelesaian Skripsi
studi evaluasi penambahan kapasitas Berikut merupakan tahapan dari
Floodway Plangwot Sungai Bengawan penyelesaian skripsi ini adalah sebagai
Solo antara lain adalah: berikut:
1. Persiapan data pelengkap, data
1. Meningkatkan kemampuan fasilitas laboratorium dan data
mahasiswa dalam memahami teknis Floodway Plangwot-
metode yang tepat guna untuk Sedayu Lawas.
mengkaji permasalahan yang 2. Menganalisis debit melewati
bangunan ambang, sehingga
mampu menganalisis profil
aliran pada ambang Floodway dengan persamaan debit pada pelimah
Plangwot-Sedayu Lawas Q50 ini sebagai berikut:
dan Q1000. Q = C d x Be x
3. Menganalisis hasil percobaan
terhadap peningkatan kapasitas Hd = He -
debit Sungai Bengawan Solo Debit yang melewati pelimpah
3
dengan Q50 2800 m /dt dan dapat di cari melalui debit floodway
3
Q1000 3500 m /dt, melalui dikurangi dengan debit yang melewati
perbandingan empat metode pintu air floodway. Perhitungan tersebut
yaitu, Side Weir, De dapat dilakukan melalui pengaliran pada
Marchi,percabangan sungai
Sluice Gate salah satunya dengan
dan aliran melalui pulau.
4. Menganalisis kestabilan dari kondisi pengaliran tenggelam. Kondisi
bangunan ambang. pengairan dikatakan tenggelam bila
5. Kesimpulan dan saran. kedalaman air dibelakang pintu yaitu Y1
> Cc.Yg dengan Cc merupakan koefisien
3. DATA DAN ANALISA DATA kontraksi dan Yg adalah tinggi bukaan
3.1. Pembacaan Lapangan pintu. Berikut merupakan rumus dari
Pencapai debit yang diharapkan pengaliran bebas (Anonim 1, 2011:8):
sesuai master plan Provinsi Jatim dapat
diterapkan dengan melebarkan saluran Q = Cd x B x Yg √
inlet floodway menjadi 100 m, tanggul
nasional, dan menambahkan bangunan
ambang pada inlet floodway dengan Q50.
Menambahkan ambang dengan 2
tiang, pada sisi kiri pintu air floodway.
Pelebaran dilakukan hanya pada sisi kiri
floodway. Menerapkan tanggul nasional
yang telah ada dengan lebar 150 m dari
outlet floodway.
Dilakukan perubahan pada belokan Gambar 1. Grafik Operasi Pintu Air Q50
inlet floodway dengan harapan mampu Tinggi muka air pada saat pintu air
membentuk aliran subkrtitis. Lebar tebuka penuh adalah 5,6 m, sehingga
saluran menuju inlet floodway 133,3 m berdasarkan dari grafik operasi pintu air
sehingga didapatkan jari-jari terkecil Operasi Pintu Air Q50 didapatkan debit
sebagai berikut: rc/b = 3, r1 = 3 x 133,3 yang melewa-ti bangunan pelimpah
3
= 400 m dan r2 = 3 x 150 = 450 m sebesar 763,806 m /dt.
sehingga didapatkan jari-jari belokan r Melalui persamaan debit pelimpah,
= 400 m dan r = 450 m. maka didapatkan nilai Hd pada Q50
Tabel 1. Tabulasi Kondisi Eksisting dan 3,7m. Berikut merupakan tabulasi hasil
Kondisi Model perhitungan profil aliran diatas ambang
No.
1.
Kondisi Eksisting
3
Kapasitas floodway 640 m /dt
Kondisi Model
3 3
Kapasitas floodway 640 m /dt – 2500 m /dt pada Q50.
2. Lebar inlet floodway 52,5 m Lebar inlet floodway 100 m
3. Pintu air Pintu air Tabel 2. Profil Aliran Pada Ambang
4. Tidak ada ambang Ambang lebar 47,5 m 3
5. Tanggul nasional Tanggul nasional Debit 552.664 m /dt
Sumber: Data Lapangan Z Yz
Ketinggian Muka Air Di Atas Pelimpah
Vz El. Dasar Pelimpah El. Muka Air
Fr
3.2. Profil Aliran Di Atas Pelimpah m
0
m
2.037
m²/dt
5.713 1.278
m
3
m
5.037
atau Ambang Δx Qo Ho
0.3
ho ho-c
1.752qx
6.641
Qo+qx Ax
1.602vx hx
2.7
Δx
4.452
1 1.459 7.974 2.108 2 3.459
Perhitungan profil aliran 1.5 1.336 8.707 2.405 1.5 2.836
di Σ
2 1.244
1745.64
9.350 2.676 1 2.244

dapatkan dari bendung puncak Sumber: hasil perhitungan


tajam,
Tabel 4. Perhitungan Panjang Saluran
3
Pelimpah Samping Debit 2800 m /dt
Δx Qo Ho
ho ho-c qx
Qo+qx Ax vx
hx Δx

25 1467 9.193
9.048 4.048 471.198
1938.198 613.096 3.161
8.684 25
25 1938 9.193
8.684 3.684 409.076
2347.274
3.994
25
8.380
8.380
2347
3.380
a
2706.794
4.779
7.5
8.029
2707
n
3.3.
8.029 3.029
2800 542.030
7.833 82.5
Σ
Perhitung Gambar.
Sumbe an Secara 3. Sketsa
: hasil Teoritis Definisi
perhitu Melalui Untuk
ngan Metode Saluran
Tabe Side Weir, Dengan
Perhitu De Pelimpah
gan Samping
Marchi,
Panjang (Anonim
Salu Percaban
gan Anak 3,
Peli
Samping Sungai 2007:180
Debit dan )
3500 Aliran
3
m /dt Melalui
m
m2
m^3/dt
m^3/dt
m
m2
m
m2/dt
m
m
Pulau.
Gambar 2. 3.
m
25 1754 10.068 9.907 4.907
628.844 2383.189 673.415 3.539

Grafik
9.430 25
25
539.484
9.005
2383 10.068
2922.672
50
9.430
639.895 4.567
4.430
3.
Operasi 25
463.753
8.498
2923 10.068
3386.426
75
9.005
610.103 5.551
4.005
1.
Pintu Air 7.5
113.562
8.178
3386
3500
82.5
10.068 8.498
574.676 6.090
3.498
M
Q1 et
000
Pembagian Debit Floodway (m3/dt)
Bengawan Solo (m3/dt)
1745.64
1754.35
o
Debit d
Tinggi muka
air mZ padaYz saat
Vz 467,33
Ketinggian Muka Air Di Atas Pelimpah
El. Dasar Pelimpah El. Muka Air e
Fr 3
pintu0
m
tebuka
1.377
m²/dt
7.145 1.944
2 mm3 /dt m
4.377 D
0.3 1.283 7.667 2.161 2.7 3.983
adalah
1 1.133 5,958.687 2.606 2 3.133 e
m,1.52 sehingga
1.056
0.995
9.315
9.889
2.894
3.165
1.5
1
2.556
1.995 M
berdasarkan ar
dari grafik c
operasi pintu S hi
air Q1000 debit Metode
u
yang melewati De
m
pelimpah Marchi
adalah sebesar b
e berdasarka
1078,318 n
3
m /dt. r
: pada
Perhitungan pemecahan
yang sama masalah secara
dilakukan h
a analitis
sehingga
didapatkan s diberikan oleh
nilai Hd i De Marchi.
3,979 m. l Melihat bahwa
Berikut aliran adalah
merupakan p subkritis,
tabulasi hasil e panjang
perhitungan r bangunan
profil aliran h pelimpah dapat
diatas ambang i di hitung
pada Q1000. t sebagai berikut
Tabel 3. u (Anonim 3,
Profil n 2007:180):
Aliran Pada g
Ambang
Su
mb √ - 3Sin √
er: -1
has E
1
/h
il
Gamba c
per =
r 4.
hit
Sketsa
un √
Bendu
gan
ng
3.3
Samping
.2.
Dengan
Me
Puncak Lebar
tod
(Raju,
e
1
Si
9
de
8
W
6
eir
:
Bendung dan
pelimpah 2
yang sejajar 6
dengan saluran 0
utama biasanya )
disebut dengan Perhitungan
bendung samping perencanaan
(side weir) atau dimensi Side
pelimpah Weir dengan
samping (side lebar inlet hulu
channel floodway pada
spillway). lapangan 100 m.
Bendung Mencari
nilai Q2 dan
samping
Qw yang tepat
merupakan salah sehingga
satu dalam cara mendapatkan
mengurangi lebar pelimpah
kelebihan air samping yang
yang digunakan sesuai dengan
secara luas hasil percobaan.
untuk pengelak Melalui rumus
hujan (Raju, sebagai dibawah
1 ini:
9 E
8
6 =
:
2 h
5
8 +
)
. ø
2

=
koefisin debit, CM ; section 1+050 (hair) = (35,622 x
CM = 0.333) + (-4.2) = 7,65 m, dan pada
3
debit 1900 m /dt section 1+150
CM = (0,81 – 0,60F1)K (hair) = (35,272 x 0,333) + (-4.3) =
Lebar efektif bendung Be ;
7,4 m.
Be = B2 – 0,05 in m
Nilai K merupakan parameter yang Tabel 7. Hasil Perhitungan Panjang Air
mempertimbangkan pengaruh panjang Balik
z L Floodway L Floodway L Floodway
puncak, dengan nilai K sebagai berikut;
K = 1,0 untuk (h1 - W)/L ≥ 2,0 m kaki m km

K = 0,80 + 0,10 (h1 - W)/L untuk (h1 - 0,733 41292,360 68,752 0,069

W)/L ≤ 2,0 dengan mengasumsikan Sumber: hasil perhitungan


harga W dan L dan E1 = E2 = E3.Melalui 3.3.4. Aliran Melalui Pulau
rumus yang telah tertera diatas, maka Perhitungan aliran melewati pulau
pada Q50 didapatkan lebar pelimpah dengan mencari perpotongan nilai
3
82,5 m dengan Qhulu 2800 m /dt Qhilir ketinggian muka air pada suatu titik saat
3
1467 m /dt dan Qfloodway 1333 m /dt.
3 percabangan akibat melewati pulau.
Q1000 didapatkan lebar pelimpah 82,5 m, Kasus ini diterjadi pada Hulu Sungai
3 3
Qhulu 3500 m /dt Qhilir 1900 m /dt dan Bengawan Solo terhadap percabangan
3
Qfloodway 1600 m /dt. aliran sungai Hilir Sungai Bengawan
3.3.3. Percabangan Anak Sungai Solo dan floodway, di khususkan untuk
Metode percabangan anak sungai mencari Qhulu = Qhilir + Qfloodway. Melalui
menggunakan metode tahapan standar. rumus debit sebagai berikut:
Metode tahapan standar ini sangat baik Q = K√
bila digunakan pada saluran alam. Pada K=
tahapan standar, bila tidak mengetahui
Berdasarkan perhitungan standart
ketinggian air maka dapat menggunakan
stepmetode pada percabangan yang
ketinggian air pada jarak yang cukup
telah dilakukan maka dapat dihitung
jauh, diatas atau di bawah penampang
Qhulu sebagai berikut:
awal (Chow, 1992: 317). Tabel 8. Ketinggian Muka Air Pada
Melalui perhitungan teoritis maka Hilir Sungai Bengwan Solo Q50
didapatkan hasil sebagai berikut: Cross
Debit
3
Elv Sal. Dasar Saluran H air (m) Standart Step Metode

- Q50 didapatkan titik percabangan m /dt m m m


3 1+200 1467 5.52 -4.5 10.02
pada debit 1333 m /dt section 1+150 1467 5.91 -4.2 10.11

0+200 (hair) = (15,711 x 0.333) + 1 Sumber : hasil perhitungan


3
= 6,23 m, pada debit 2800 m /dt Tabel 9. Ketinggian Muka Air Pada
section 1+050 (hair) = (32,821 x Floodway Plangwot Q50
0.333) + (-4.2) = 6,7 m, dan pada Cross
Debit
3
Elv Sal. Dasar Saluran H air (m) Standart Step Metode
m /dt m m m
3
debit 1467 m /dt section 1+150 0+450
0+250
1333
1333
6.25
6.09
1
1
5.25
5.09
(hair) = (30,373 x 0,333) + (-4.3) = 0+200 1333 6.23 1 5.23

5,8 m. Sumber : hasil perhitungan


Tabel 6. Hasil Perhitungan Panjang Air Dari data perpotongan tersebut,
Balik dapat dilihat bahwa tinggi muka air
z L Floodway L Floodway L Floodway yang di dapat pada section 0+200 hair
m kaki m km 5,23 m dengan section 1+150 hair 10,11
0,656 33058,430 55,042 0,055 m. Sehingga dapat dipergunakan untuk
Sumber: hasil perhitungan mengetahui debit yang melalui hulu
- Q1000 didapatkan titik percabangan Sungai Bengawan Solo.
3
pada debit 1600 m /dt section Q hulu = Q hilir + Q floodway
0+200 (hair) = (17,588 x 0.333) + 1 = 1377,039 + 1424,851
3 3
= 6,86 m, pada debit 3500 m /dt = 2802 m /dt
Tabel 10. Ketinggian Muka Air Pada tidak cukup untuk memikul berat
Hilir Sungai Bengwan Solo Q1000 bangunan dan bebanya memiliki letak
Cross
Debit
3
m /dt
Elv Sal.
m
Dasar Saluran
m
H air (m) Standart Step Metode
m yang dalam (Sardjono, 1984:7).
1+200
1+150
1900
1900
7.17
7.45
-4.5
-4.3
11.67
11.75
Berdasarkan hasil survei mekanika
Sumber : hasil perhitungan tanah yang telah dilakukan kondisi
Tabel 11. Ketinggian Muka Air Pada tanah terdiri dari lempung, lempung
Floodway Plangwot Q1000 lanau sehingga perlu dipertimbangkan
Cross
Debit
3
m /dt
Elv Sal.
m
Dasar Saluran
m
H air (m) Standart Step Metode
m
penggunaan pondasi dalam dengan
0+450
0+250
1600
1600
6.86
6.68
1
1
5.86
5.68
kelompok tiang (pile group) sehingga
0+200 1600 6.86 1 5.86 mampu mendukung bangunan berat.
Sumber : hasil perhitungan Penggunaan pile group terdiri dari
Q1000 pada section 0+200 hair 5,86 m 4 buah pile dengan panjang tiap pile 6
dengan section 1+150 hair 1,75 m. m. Besar kemampuan tiang pancang
Sehingga dapat dipergunakan untuk tunggal :
mengetahui debit yang melalui hulu Ptiang = fc x Atiang
Sungai Bengawan Solo. = 200 x 30 x 30
Q hulu = Q hilir + Q = 180 KN
floodway
Beban yang diperkenankan pada setiap
= 1652,581 + 1948,612
3
= 3601,193 m /dt tiang:
Wn = Qtiang – W
3.4. Analisa Stabilitas Bangunan = 16050 – 1296
Perlu menentukan beban-beban = 14754 Kg
yang berkerja pada kontruksi bangunan. = 147,54 KN < Ptiang 180
Keadaan kontruksi bangunan mampu KN ….. (Aman)
dinyatakan bahwa bangunan tersebut Tegangan maksimum kelompok tiang
layak atau tidak untuk dibangun, pancang sebesar:
dinyatakan melalui kestabilan terhadap Pmax =
beban beban yang bekerja. Stabilitas kontruksi bangunan =
perlu di kontrol

terhadap: = 45,993
1. Stabilitas KN <
terhadap guling Qtiang
2. Stabilitas
terhadap geser
3. gaya- gaya
Stabilitas yang bekerja
terhadap baik dalam
daya
dukung kondisi
tanah normal,
Berdas gempa dan
arkan kondisi
perhitungan bangunan
yang telah sendiri.
dilakukan
terhadap tiga 3.5
kontrol .
stabilitas, Po
dapat nd
disimpulkan asi
bahwa Ti
keadaan an
pelimpah g
stabil terhadap Pa
nca 1 kajian ini, maka
ng 6 disimpulkan
Perencanaa 0 beberapa hal
n , sebagai berikut:
kontruksi 5 1.
bangunan Berdasarka
dapat K n
menggunakan N perhitungan
berbagai yang telah
macam tipe ( diakukan,
pondasi, salah A maka
satunya adalah m didapatkan
tiang pancang. a hasil profil
Penggunaan n muka air
tiang pancang ) pada
salah satunya pelimpah:
biasa 4
digunakan . Profil muka
bila tanah dasar air diatas
P pelimpah dalam
bangunan tidak
E keadaan yang
mampu
N baik yakni
memikul berat
U perubahan
bangunan atau
T secara konstan,
bila tanah keras
U sehingga tidak
mempunyai
P menyebabkan
daya dukung
4 gejala lokal.
yang
.
1
.

K
e
s
i
m
p
u
l
a
n
Berdsarkan
analisa
perhitungan
dan
pengujian pada
model tes
Floodway
Plangwot-
Sedayu Lawas
dengan skala
distorsi yang
telah dilakukan
sesuai dengan
rumusan
masalah pada
Hd (tinggi tekan) USBR memiliki Uji Q1000 berdasarkan pengujian
perbedaan yang tidak terlalu jauh 3
QFloodway 1545,65 m /dt pengujian
dengan hasil pengujian. Uji Q50 melalui QHulu Bengawan Solo 1954,35 m /dt,
3
pengujian model didapatkan 3,7 m
beradsarkan Metode De Marchi
sedangkan berdasarkan perhitungan 3,7 3
m sehingga kesalahan relatif 0%. Uji didapatkan QFloodway 1600 m /dt
3
Q1000 berdasarkan pengujian pada model QHulu Bengawan Solo 1900 m /dt
tes 4,03 m dan berdasarkan perhitungan sehingga kesalahan relatif yang
3,979 m, didapatkan kesalahan relative didapat pada QFloodway 3,516% dan
1,265%. QBengawan Solo 2,781%.
2. Perhitungan secara teoritis melalui - Metode Percabangan Anak Sungai
empat metode dapat disimpulkan Berdasarkan perhitungan
sebagai berikut: didapatkan profil aliran subkritis
- Metode De Marchi pada percabangan anak sungai
Metode ini dipergunakan untuk dengan induk sungai, dengan Q50
mencari lebar pelimpah samping elevasi Hulu Bengawan Solo 6,7m,
pada saluran floodway dengan lebar Hilir Bengawan Solo 5,8 m dan
pelimpah pada model 82,5 m. Hulu Floodway 6,23 m. Elevasi
Uji Q50 berdasarkan pengujian Q1000 pada Hulu bengawan Solo
3
QFloodway 1316,476 m /dt Pengujian 7,65 m, Hilir Bengawan Solo 7,4 m
3
QHulu Bengawan Solo 1483,524 m /dt, dan Hulu Floodway 6,86 m , serta
berdasarkan Metode De Marchi adanya back water pada saluran
didapatkan QFloodway 1333 m /dt
3 floodway akibat adanya bangunan
3 pelimpah. Panjang back water
QHulu Bengawan Solo 1467 m /dt
akibat adanya pelimpah pada Q50
sehingga kesalahan relatif yang
didapat pada QFloodway 1,255% dan adalah 0,055 km dari hulu pelimpah
QBengawan Solo 1,114 % . dan panjang back water Q1000
adalah 0,069 km.
Uji Q1000 berdasarkan pengujian
3 - Metode Aliran Melalui Pulau
QFloodway 1545,65 m /dt Pengujian
3 Berdasarkan hasil perhitungan
QHulu Bengawan Solo 1954,35 m /dt, didapatkan elevasi dipercabangan
beradsarkan Metode De Marchi induk sungai dan anak sungai
3
QFloodway 1746 m /dt QHulu Bengawan melalui metode percabangan anak
3
Solo 1754,35 m /dt sehingga sungai. Berdasarkan perhitungan
kesalahan relatif yang didapat pada debit total yang mengalir pada hilir
QFloodway 12,96% dan QBengawan Solo + floodway kesalahan relative dari
10,28%. 3
total debit Q50 perhitungan 2802 m /dt
- Metode Side Weir dengan kesalahan relatif 0,071%
Metode Side Weir dipergunakan dan pada total debit yang mengalir
untuk mengecek lebar pelimpah pada hilir + floodway Q1000 perhitungan
samping pada saluran floodway 3
3601,193 m /dt kesalahan relatifnya
dengan lebar pelimpah pada model 2,891%.
82,5 m. Q50 berdasarkan pengujian 3. Berdasarkan perhitungan stabilitas
3
QFloodway 1316,476 m /dt Pengujian yang telah dilakukan terhadap
3
QHulu Bengawan Solo 1483,524 m /dt, bangunan pelimpah, didapatkan
beradasarkan Metode De Marchi kesimpulan sebagai berikut:
3
didapatkan QFloodway 1333 m /dt - Pelimpah stabil terhadap gaya-
QHulu Bengawan Solo 1467 m /dt
3 gaya yang bekerja baik dalam
sehingga kesalahan relatif yang kondisi normal, gempa dan
didapat pada QFloodway 1,255% dan kondisi bangunan sendiri.
QBengawan Solo 1,114 % .
- Bangunan menggunakan tiang
pancang kelompok, dengan
spesifikasi panjang sheet pile 6
m, tiap kolom menggunakan 4
buah sheet pile berdiameter 30
cm.
- Berdasarkan spesifikasi tiang
pancang WIKA, maka dapat
dikategorikan dalam kelas C
dengan spesifikasi panjang pile 6
m, diameter 30 cm dan tegangan
maksimum 65,4 ton.
4.2. Saran
Berdasarkan analisa perhitungan
dan pengujian model test Penambahan
Kapasitas Saluran Floodway Plangwot-
Sedayu Lawas dengan skala distorsi,
maka disarankan mengenai beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pada pembacaan elevasi muka
air, sangat perlu memperhatikan
TWL karena keadaan air yang
yang tidak setabil mampu
mengakibatkan hasil pengukuran
yang tidak akurat.
2. Analisa teori dapat diperluas
melalui metode-metode yang
lain sehingga perbandingan hasil
teori dengan percobaan semakin
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2011. Buku Petunjuk
Praktikum Hidrolika Saluran
Terbuka: Malang
Anonim 3. 2007. KP 04 Bangunan
Chow,V.T. 1992. Hidrolika Saluran
Terbuka, terjemahan E.V.
Nensi Rosalina. Jakarta:
Erlangga.
Raju,R.K.G. 1986. Aliran Melalui
Saluran Terbuka, terjemahan
Yan Piter Pangaribuan B.E.,
M.Eng. Jakarta: Erlangga.
Sardjono.1988. Pondasi Tiang Pancang
Jilid II.Surabaya: Sinar Wijaya.
Yuwono. 1996. Perencanaan Model
Hidraulik, Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada

Anda mungkin juga menyukai