Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KUALITAS

PENDIDIKAN DI INDONESIA

IHSANUL FAJRI

Email : ihsanalfajri99@gmail.com

ABSTRAK

Kualitas pendidikan di Indonesia hingga saat ini belum bisa dikatakan baik. Bank Dunia (World
Bank) menyebut bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, meski perluasan akses
pendidikan untuk masyarakat dianggap sudah meningkat cukup signifikan. Satuan pendidikan di
Indonesia, mulai tahap SD hingga SMA, dianggap masih lemah dalam banyak hal dibanding
negara lain. Mulai dari sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan serta kompetensi
para lulusannya. Di tingkat SD/MI/SMP dan SMA hampir semua sekolah yang terakreditasi
memiliki titik lemah pada standar kelulusan, standar sarana dan prasarana dan tenaga pendidik
dan kependidikan. Hal ini tentu menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Kata kunci : supervisi, pendidikan, kualitas pendidikan

PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka tidak lepas dari masalah, baik masalah mikro
ataupun masalah makro. Masalah mikro, yaitu masalah yang timbul dalam komponen komponen
yang terdapat dalam pendidikan itu sendiri sebagai suatu sistem. Masalah makro, yaitu masalah
yang muncul dalam pendidikan itu sebagai suatu sistem dengan sistem sistem lainnya yang lebih
luas didalam seluruh kehidupan manusia.
Rendahnya kualitas pendidikan merupakan permasalahan yang sampai sekarang masih
dihadapi oleh bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan bagi anak bangsa, terlebih lagi kurangnya peran serta pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan menjadi penghambat kualitas pendidikan di Indonesia. Yang kita
rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan
formal maupun informal. Mutu bangsa bergantung pada pendidikan yang mampu menjunjung
nilai-nilai dan memiliki kemampuan membentuk watak, manusia yang beriman dan
mengembangkan potensi dalam dirinya.
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik
pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Dengan adanya
pendidikan yang mencakup nilai, budaya, dan pengetahuan akan menambah wawasan berpikir
yang diberikan melalui pendidikan formal di sekolah. Sekolah adalah salah satu instansi yang
memiliki tugas dan kewajiban sebagai fasilitator proses belajar agar dapat mencapai keberhasilan
potensi pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas , permasalahan dalam tulisan ini adalah:
1) Apa saja penyebab yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia?
2) Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia
tersebut?
Tujuan penulisan ini adalah:
1) Untuk mengetahui penyebab yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia.
2) Untuk mendiskripsikan solusi yang dapat diberikan pada permasalahan-permasalahan
pendidikan di Indonesia

PEMBAHASAN

Rendahnya Sarana dan Prasarana

Untuk sarana dan prasarana , bisa kita amati bahwa masih sangat banyak sekolah yang
kekurangan sarana dan prasarana. Seperti halnya, gedung sekolah banyak yang rusak,
kepemilikan dan penggunaan media belajar sangat rendah, buku perpustakaan tidak lengkap,
laboratorium tidak standard, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya.
Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan ,
tidak memiliki laboratorium dan sebagainya. Hal tersebut tentu sangat akan mempengaruhi
secara langsung kualitas pendidikan. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan
sarana dan prasarana agar pembelajaran bisa berjalan dengan sangat baik sehingga meningkatnya
kualitas pendidikan kita.(Chotijah, 2015)

Rendahnya Kualitas Guru dan Prestasi Siswa

Keadaan guru di Indonesia bisa dikatakan amat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan
kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya
sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan
pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Masih banyak guru
yang seenaknya dalam menjalankan tugas, seperti : terlambat masuk kelas, lebih banyak
bercerita dibanding menjelaskan pelajaran, kurang memahami konsep materi yang akan
diajarkan, kurang memahami karakter siswa bahkan masuk ke dalam kelas hanya untuk
memberikan tugas lalu pergi meninggalkan kelas. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-
satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral
pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat
besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar
yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.(Purnamasari,
2012)

Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana dan prasarana, kualitas guru, dan
kesejahteraan guru), maka pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Gambaran
prestasi belajar siswa sebagaimana hasil penilaian yang dilakukan oleh International Association
for the Evaluation of Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti
oleh 500.000 siswa dari 63 negara terhadap Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS);
Indonesia diwakili oleh siswa kelas VIII tahun 2011. Hasil penilaian tersebut mengungkapkan
bahwa Indonesia dalam bidang Matematika berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42
negara yang siswanya di tes (skor Indonesia turun 11 angka dari penilaian tahun 2007). Peringkat
pertama diraih oleh siswa Korea (613), selanjutnya diikuti Singapura (500). Bidang sains,
Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara (skor Indonesia turun 21 angka
dari penilaian tahun 2007).(Sabandi, 2013)

Solusi Pendidikan di Indonesia

Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas
guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:

1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan
sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem
ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam
konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain
meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan
pendidikan.
2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan
pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi
siswa. Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis
untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di
samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan
untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi
dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat
peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.(Adi Wibawa, 2013)
Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit
dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM tinggi,
berkepribadian pancasila dan bermartabat.

PENUTUP

KESIMPULAN

Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
kualitas pendidikan di negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utama yaitu rendahnya
kualitas guru dan prestasi siswa serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Maka, solusi
untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan
kualitas sistem pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan
prestasi siswa. Serta solusi untuk masalah masalah sistemik yaitu solusi dengan mengubah
sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan.

SARAN

Perkembangan dunia di era globalisasi ini banyak menuntut perubahan ke sistem pendidikan
nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara
yang harus dilakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan yaitu dengan
meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan meningkatnya kualitas
pendidikan, berarti sumber daya yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan tentu mampu
membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang dengan negara-negara lain

REFERENSI

Adi Wibawa, W. (2013). Rendahnya Kualitas Pendidikan di Negara Indonesia. Retrieved from
http://wiare.blogspot.com/2013/02/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-negara.html
Chotijah, S. (2015). Masalah Pendidikan di Indonesia. Retrieved from
https://sitichotijah269.wordpress.com/tugas-kuliah/tugas-internet-desing/artikel-masalah-
pendidikan-di-indonesia/
Purnamasari, I. S. (2012). Faktor-Faktor Penyebab Rendanya Kualitas Pendidikan di Indonesia.
Retrieved from https://ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-
kualitas-pendidikan-di-indonesia/
Sabandi, A. (2013). Supervisi Pendidikan Untuk Pengembangan Profesionalitas Guru
Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai